6 0 119 KB
Nama
: Lalan Rayatullah
NPM
: 0943102010028
Tugas UTS
: Ilmu Komunikasi
KONSEP JOHARI WINDOW Tahu tentang diri sendiri
Tidak tahu tentang diri sendiri
Diketahui orang lain
Open Area
Blind Area
Tidak diketahui orang lain
Hiden Area
Unknow Area
Open area adalah informasi tentang diri kita yang diketahui oleh orang lain seperti nama, jabatan, pangkat, status perkawinan, lulusan mana, dll. Ketika memulai sebuah hubungan, kita akan menginformasikan sesuatu yang ringan tentang diri kita. Makin lama maka informasi tentang diri kita akan terus bertambah secara vertical sehingga mengurangi hidden area. Makin besar open area, makin produktif dan menguntungkan hubungan interpersonal kita. Hidden area berisi informasi yang kita tahu tentang diri kita tapi tertutup bagi orang lain. Informasi ini meliputi perhatian kita mengenai atasan, pekerjaan, keuangan, keluarga, kesehatan, dll. Dengan tidak berbagi mengenai hidden area, biasanya akan menjadi penghambat dalam berhubungan. Hal ini akan membuat orang lain miskomunikasi tentang kita, yang kalau dalam hubungan kerja akan mengurangi tingkat kepercayaan orang.
1
Blind area yang menentukan bahwa orang lain sadar akan sesuatu tapi kita tidak. Misalnya bagaimana cara mengurangi grogi, bagaimana caranya menghadapi dosen A, dll. Sehingga dengan mendapatkan masukan dari orang lain, blind area akan berkurang. Makin kita memahami kekuatan dan kelemahan diri kita yang diketahui orang lain, maka akan bagus dalam bekerja tim. Unknown area adalah informasi yang orang lain dan juga kita tidak mengetahuinya. Sampai kita dapat pengalaman tentang sesuatu hal atau orang lain melihat sesuatu akan diri kita bagaimana kita bertingkah laku atau berperasaan. Misalnya ketika pertama kali seneng sama orang lain selain anggota keluarga kita. Kita tidak pernah bisa mengatakan perasaan “cinta”. Jendela ini akan mengecil sehubungan kita tumbuh dewasa, mulai mengembangkan diri atau belajar dari pengalaman Yang dimaksud dengan daerah publik adalah daerah yang memuat hal-hal yang diketahui oleh dirinya dan orang lain. Daerah buta adalah daerah yang memuat hal-hal yang diketahui oleh orang lain tetapi tidak diketahui oleh dirinya. Dalam berhubungan interpersonal, orang ini lebih memahami orang lain tetapi tidak mampu memahami tentang diri, sehingga orang ini seringkali menyinggung perasaan orang lain dengan tidak sengaja. Daerah tersembunyi adalah daerah yang memuat hal-hal yang diketahui oleh diri sendiri tetapi tidak diketahui oleh orang lain. Dalam daerah ini, orang menyembunyikan/menutup dirinya. Informasi tentang dirinya disimpan rapat-rapat. Daerah yang tidak disadari membuat bagian kepribaReza yang direpres dalam ketidaksadaran, yang tidak diketahui baik oleh diri sendiri maupun orang lain. Namun
demikian
ketidaksadaran
ini
kemungkinan
bisa
muncul.
Oleh karena adanya perbedaan individual, maka besarnya masing-masing daerah pada seseorang berbeda dengan orang lain. Gambaran kepribaReza di bawah ini dapat memberikan contoh mengenai daerah-daerah dalam Jendela Johari.
2
Pengenalan diri dapat dilakukan melalui 2 tahap, tahap yang pertama pengungkapan diri (self-disclosure) dan tahap yang kedua menerima umpan balik (Feedback). Tahap pengungkapan diri, orang memperluas daerah C (lihat gambar 2), sedangkan untuk memperluas daerah B dibutuhkan umpan balik dari orang lain (lihat gambar 3). Akhirnya, ia akan mempunyai daerah publik (A) yang semakin luas (lihat gambar 4). KASUS Reza, remaja pemalu, ia selalu sulit menjalin pergaulan. Sangat jarang ia dapat menceritakan perasaan, keinginan, dan fikiran-fikiran yang ada pada dirinya. Akibatnya, ia kurang dikenal oleh teman sepergaulannya. Kemungkinan besar, Reza mempunyai daerah publik (A) yang kecil, sedangkan daerah yang tersembunyi lebih besar (C) atau Irwan mempunyai daerah buta yang lebih besar (B), sebab kelebihan yang merupakan aset bagi dirinya tidak disadarinya atau dilihat orang lain. Semakin luas daerah A dapat dikatakan seseorang mempunyai konsep diri yang positif. Ia telah tahu, baik dalam kuantitas maupun kualitas, kekuatan dan kelemahan dirinya. Orang semakin bebas untuk menentukan langkahnya, topengtopeng yang dipakainya semakin terkuak dan ditinggalkannya. Ia menjadi pribadi yang matang, percaya diri, tidak takut menghadapi kegagalan, dan siap mengahadapi tantangan.
3
KESIMPULAN Setelah seseorang melakukan upaya mengenali kekuatan dan kelemahan diri, orang lain akan menyadari siapa saya? Mengenal diri bukanlah tujuan. Pengenalan diri adalah sebagai wahana (sarana) untuk mencapai tujuan hidup. Oleh karenanya, setelah seseorang dapat menjawab pertanyaan siapa saya? maka pertanyaan selanjutnya adalah saya ingin menjadi siapa? Jawaban atas pertanyaan tersebut tentunya beragam, sesuai dengan peran-peran yang dimainkannya. Manusia memiliki kemampuan untuk mengubah atau mengembangkan diri.
4
Karena “Kenyataan
Mimpi hari
Menjaga ini
adalah
Asaku mimpi
kemarin,
kenyataan esok adalah mimpi hari ini.” Aku tak pernah tahu, bagaimana rasanya hidup tanpa mimpi. Kalau hari ini aku jatuh, kalau hari ini aku tak ingin disini lagi, lantas aku ingat mimpiku. Dan aku bangkit bersamanya. Mimpi membuatku berjalan maju. Tak sekedar terhempas waktu, kemuReza dibawa menuju perhentian. Tapi mimpi membuatku bergerak dalam dimensi waktuku. Membuatku aktif menjalankan skenario yang dibuatkanNya untukku. Sebab mimpi membuatku berjalan menuju kesempurnaan yang hakikatnya tak pernah diraih oleh manusia.
5
Kalau Edison tak pernah bermimpi, barangkali hingga kini dunia masih diterangi nyala lilin. Dan kalau kau tak pernah bermimpi, maka mungkin hingga kini hidupmu tak pernah terang, oleh lilin sekalipun. Mimpi membuatmu tahu, kemana harus menuju. Sebab ia lah muara dari gerak langkah aliran sungai hidup kita. Bawalah pergi mimpimu jauh, naikkan ia setinggi langit. Sebab sejauh mana kau bergerak, ialah sejauh mana kau meletakkan mimpimu. Letakkan ia jauh ke dalam samudra, maka sejauh itu kau akan bergerak. Jangan pernah meletakkannya ditempat yang semu, jangan pula terlalu dekat. Jika terlalu dekat, maka kau akan mudah menggapainya. Namun setelah itu kau akan bingung. Apa lagi yang kau cari? Maka jangan kau letakkan mimpimu, ditempat kau terlalu mudah menggapainya. Aku telah meletakkan mimpiku ditempat yang jauh. Aku sendiri tak tahu, kapan mimpiku kan kutemui. Namun dari tempat yang jauh itu, dia menjaga asaku agar tak padam ditiup angin kehidupan. Mimpi mengajarkanku untuk tak berhenti dari jalan berbatu dan liku tajam dalam jalan panjang kehidupan. Mimpi mengajakku senantiasa belajar dari setiap hikmah dalam waktu yang diberikanNya untukku. Mimpi menarikku kembali berdiri pada setiap kali jatuhku. Buatlah mimpi yang tak usang ditelan zaman. Buatlah mimpi yang tak hilang dibawa arus metropolitan. Karena dia yang akan menguatkan langkah kakimu yang telah terseok. Kalau kau tanya mengapa hingga kini aku tetap disini, itu karena mimpi menjaga asaku.
2 komentar bagi
6
SELF
Jul
2,
'06
5:09
AM
untuk
DIRI (THE SELF)
Setiap org mempunyai gambaran ttg diri (self) (self)-nya. nya. Self adlh segala ses/ yg dpt dikatakan org ttg dirinya sndr; bukan hanya ttg tubuh & keadaan psikisnya sndr saja, melainkan juga ttg anak istrinya, rumahnya, pekerjaannya, nenek moygnya, temen 2nya, miliknya, uangnya, dll.
Sarwono : Diri = semua ciri, jenis kelamin, pengalaman, sifat sifat-sifat, sifat, latar belakang budaya, pendidikan, dikan, & sbgnya yang melekat pd seseorg.
William James menggambarkan diri (the self) sbg sebuah proses mengetahui & berpikir, dg sebuah subjek (the I, diri yg sadar & aktif) & sebuah objek (the Me, diri yg disdr atau diri yg menjadi objek renungan kita).
Menurut James, ada tiga aspek Me: 1. aspek material (material self), tubuh & barang milik; 2. diri sosial (social self), kesadaran ttg bgm seseorg dilihat o/org lain; 3. diri spiritual (spiritual self), kepriba kepribaReza & aspirasi psikologis seseorg.
7
Krn aspekYg dibahas : diri sosial (social self) inilah yg paling relevan dg apa yg se&g kita pelajari. Pemahaman seseorg ttg social selfnya akan mempengaruhi persepsi, peran sosial, sikap & perilaku, serta berbagai bentuk pengaruh sosial & hubungan yg ada.
Bahasan mengenai social self akan dipaparkan dlm self-concept (konsep diri), the social cognition of the self (kognisi sosial ttg diri) & self-motivation (motivasi diri). Konsep Diri (self-Concept)
Sbg manusia, kita tdk hanya melakukan persepsi thd org lain, ttp juga kita memprepsi diri kita sndr. Saat memprepsi sekaligus. Bgm ini terjadi?
Charles Horton Cooley, kita melakukan dgn membygkannya looking-glass self (diri cermin);
seakan-
2
kita
menaruh
cermin
di
depan
kita.
Dg mengamati diri kita maka sampailah kita pd gambaran & penilaian mengenai diri kita. Inilah yg = pikirandisebut self-concept atau konsep diri & keyakinan seseorg mengenai
dirinya
sndr.
William D. Brooks : KD = persepsi yg bersifat fisik, sosial & psikologis mengenai diri kita,
yg
didpt
dr
pengalaman
&
interaksi
kita
dg
org
lain.
8
KD adlh pandangan & perasaan ttg diri kita. Persepsi ttg diri ini dpt bersifat psikologi, sosial, & fisis. KD bukan sekedar gambaran deskriptif ttg diri, ttp juga penilaian
ttg
diri
Anda.
Tdk ada seorg pun yg terlahir scr langsung memilki KD; ia berkembang seiring perjalanan hidup sesorg. Umunya KD muncul dr dorongan dlm diri seseorg, & pengaruh
dr
luar
thd
seseorg.
Harry Stack Sullivan : jika kita terima o/ org lain, dihormati, & disenangi krn keadaan diri kita, maka kita akan cenderung bersikap menghormati & menerima diri kita. Sebaliknya, bila org lain selalu meremehkan, menyalahkan, & menolak kita, kita cenderung
tdk
menyenangi
Sumber-sumber 1. HD
penilaian,
sndr.
Konsep Self-Esteem
=
diri
baik
positif
Diri (Harga
atau
negatif,
individu
Diri) thd
diri
sndr.
Tingginya self-esteem merujuk pd tingginya etimasi individu atas nilai, kemampuan, & kepercayaan yg dimilikinya. HD yg rendah melibatkan penilaian yg buruk akan pengalaman masa lalu & pengharapan yg rendah bagi pencapaian masa dpn.
9
Org dg HD tinggi memiliki sifat positif thd dirinya. Mrk merasa puas & menghargai diri sndr, yakin bhw mrk mempunyai sejumlah kualitas baik, & hal-hal yg patut dibanggakan. Self-esteem mempengaruhi prilaku komunikasi seseorg. Org dg selfesteem tinggi akan lbh lentur dlm menanggapi situasi yg dihadapi, meskipun itu situasi yg sulit,krn mrk mampu menerima diri sndr apa a&ya, drpd org dg selfesteem
rendah.
HD mrpkn salah 1 komponen KD. KD mempunyai 2 komponen : komponen kognitif &
komponen
Komponen
kognitif
=
Komponen Ex.
afektif.
self
image
afektif Kognitif
(citra
diri).
= :
HD
Saya
Cantik
Afektif : ada byk kmgknan : saya bangga saya cantik, saya menyesal dilahirkan cantik 2.
Social
Evaluation
(Penilaian
Sosial)
Kebanyakan informasi ttg diri sndr tdk kita dptkan dr perenungan atau refleksi diri, melainkan dr org lain. Keyakinan Anda ttg pendpt org lain thd Anda akan mempengaruhi
prilaku
&
keinginan
Reflected
Anda
utk
berubah
atau
tdk.
appraisal
Bgm org lain memandang Anda ? Bgm Anda hadir atau tampil di hadapan org sangat mungkin berdasarkan pertimbangan dr tindakan & perkataan org tsb thd Anda. Dlm
10
banyak hal, pendpt kita ttg diri sndr adlh cermin (refleksi atau pantulan) dr penilaian nyata org lain thd kita. Pendpt yg dilontarkan org ini kmdn berpindah menjadi pendpr kita. Dg menyimpulkan pendpt org lain ttg Anda & kmdn memakai pendpt tsb sbg pendpt Anda sndr, maka Anda memantulkan penilaian org lain itu. Pantulan penilaian
yg
Anda
lakukan
tsb
kmdn
masuk
ke
dlm
KD
Direct
Anda. Feedback
Ktk org lain – terutama significant others, spt org tua & teman2 dekat menyatakan penilaian kepd kita, maka kita menrima feedback (umpan balik) ttg kualitas & kemampuan
mrpkn
sumber
penting
bagi
KD
seseorg.kita
Direct Feedback juga penting bagi aktualisasi diri, yaitu perkembangan thd peningkatan
kemampuan
Teori-teori 1.
seseorg.
Konsep Social
Diri
Comparison
(Pembandingan
Sosial)
Festinger : social comparison theory membantu menjelaskan berbagai macam feomena, termasuk keyakinan sosial, perubahan sikap, & komunikasi kelpk. Social 1. 2.
comparison
theory
Setiap Penting
dibangun
org bagi
atas
4
memiliki
keyakinan
kita
prinsip
dasar
keyakinan utk
menjadi
: ttt.
benar.
3. Bbrp keyakinan lbh sulit utk dibuktikan dibandingkan yg lainnya. Hal2 yg tdk bisa dibuktikan scr objektif mungkin dibuktikan kunciscr subjektif mel pembuktian bersama
(membuat
org
lain
setuju)
KD.
4. Ketika anggota dr klpk rujukan (reference group) saling tdk setuju ttg s/ hal, mrk akan
berkomunikasi
hg
konflik
tsb
terselesaikan.
11
Similarity Related
Hypothesis
attributes
Downward
hypothesis
(hipotesis
(hipotesis
comparisons
kesamaan)
atribut
yg
(Pembanding
berhubungan) ke
bawah)
Consequences of social comparison (Konsekuensi dr pembandingan sosial)
2.
Self
–
Perception
(Persepsi
Diri)
Penelitian mengatakan bhw kita tdk lbh ahli ttg maksud & tindakan kita dibanding kita thd org lain. Menurut Daryl Benn, ketika kita menilai pendpt sndr, maka kita akan mengambil prilaku kita sbg petunjuk (clues), drpd menganalisis diri kita scr mendlm. Proses self – perception melibatkan pembelajaran ttg diri sndr & menempatkan diri pd hal yg sama ktk kita mencoba memahami org lain.
Self
attribution
Overjustification
Hubungan
antara
(atribusi
(pembenaran Konsep
Diri
diri)
yg
berlbh)
&
Komunikasi
KD mrpkn faktor yg sangat menentukan dlm komunikasi interpersonal, krn setiap org
bertingkah
laku
sedpt
mungkin
sesuai
dg
KD-nya.
Kecenderungan utk bertingkahlaku sesuai konsep diri disebut “nubuat yg dipenuhi sndr”
(Rakhmat)
Krn KD berpengariuf thd perilaku, maka jelas konsep diri juga berhubungan erat dg
12
komunikasi. Ada dua kualitas kd : positif & negatif. Kualitas konsep diri ini mempengaruhi keberhasilan komunikasi interpersonal yg positif pula, sebaliiknya konsep diri yg negatif
buruk
Brook
&
1.
Ia
2.
:
yakin Ia
3. 4.
Emmert
bagi 5
ciri
akan
komunikasi
org
memiliki
konsep
kemampuannya
merasa
Ia
yg setara
menerioma
pujian
interpersonal. diri
positif
mengatasi
;
masalah.
dg
org
lain
tanpa
rasa
malu.
Ia menyadr bhw setaipa org mempunyai berbagai perasaan, keinginan, &
perilaku
yg
tdk
seluruhnya
disetuji
masyarakat.
5. Ia mampu memperbaiki dirinya krn ia sanggup mengungkapkan kepribaReza yg rtdk
disenanginya
Hamachek 1.
:
11
karakteristik
& org
berusaha yg
memiliki
mengubahnya. konsep
diri
positif.
Ia menyakini betul-betul nilai-nilai & prinsip-prinsip ttt serta bersedia
mempertahankannya wlaupun menghadapi pendpt klpk yg kuat. Namun, ia juga erasa dirinya cukup tangguh utk mengubah prinsipo-prinsip itu bila pengalaman & bukti-2 2.
baru
m,enunjukkan
ia
salah.
Ia mampu bertindak berdasarkan penilaian yg baik tanpa merasa bersalah yg
berlbh-lbhan, atau menyesali tindakanya jika org lain tdk menyetujui tindakannya 3.
Ia tdk menghabiskan waktu yg tdk perlu utk menemaskan apa yg akan terjadi,
apa yg telah terjd di waktu yg lalu, & apa yg se&g terjd di waktu sekarang. 4.
Ia memiliki keyakinan pd kemampuannya utk mengatasi persoalan, bahkan
ketika
ia
menghadapi
kegagalan
atau
kemunduran.
13
5. Ia merasa sama dg org lain, sbg manusia tdk tinggi atau rendah walaupun terdpt perbedaan dlm kemampuan ttt, latar belakang keluarga, atau sikap orang lain thdnya. 6. Ia sanggup menerima dirinya sbg org yg penting & bernilai bagi org lain, paling tdk 7.
bagi
org-org
yg
ia
pilih
sbg
sahabatnya.
Ia dpt menerima pujian tanpa berpura-pura rendah hati & menerima
penghargaan 8.
Ia
cenderung
tanpa menolak
rasa usaha
org
lain
bersalah. utk
mendominasinya.
9. Ia sanggup mengaku kepd org lain bhw ia mampu merasakan bbagai dorongan & keinginan, dr perasaan marah hg cinta, dr sedih hg bahagia, dr kecewa yg mendlm sampai 10.
kepuasan
yg
mendlm.
Ia mampu menikmati dirinya scr utuh dlm berbagai kegiatan yg meliputi
pekerjaan, permainan, ungkapan diri yg kreatif, persahabatan atau sekedar mengisi waktu. 11.
Ia peka pd kebutuhan org lain, pd kebiasaan sosial yg telah diterima, &
terutama sekali pd gagasan bhw ia tdk bisa bersenang-senang dg mengorbankan org lain. Ciri2 1.
KD
negatif
:
Peka thd kritik. Ia tdk tahan menerima kritik, mudah marah & naik pitam.
Baginya, koreksi dr org lain seringkali Rezaggap sbg usaha menjatuhkan harga dirinya. 2. Sangat responsif & antusias thd pujian. Baginya, segala hal yg menunjang harga dirinya
menjadi
pusat
perhatiannya.
3. Hiperkritis thd org lain. Sikap ini dikembangkannya sejalan dg sikap kedua tadi;
14
di satu pihak ia selalu ingin dipuji tapi di pihak lain ia tak sanggup mengungkap penghargaan atau pengakuan akan kelebihan org lain. Ia selalu mengeluh, mencela, atau 4.
,
meremehkan
apapun
&
siapapun.
Cenderung merasa tdk disenangi org lain. Ia merasa tak diperhatikan. Ia tdk
mempersalahkan dirinya, ttp akan menganggap dirinya sbg korban dr sistem sosial yg tdk beres. Ia mengangap org lain sbg musuh, hg tdk dpt melahirkan kehangatan dlm
hubungan
dg
org
lain
Dr KD yg positif akan lahir pola perilaku komunikasi interpersonal yg positif pula, yakni melakukan persepsi yg lebih cermat & mengungkap petunuk-petunjuk yg membuat org lain menafsirkan kitas dg lbh cermat pula. Org yg memiliki KD positif adlh orang menurut istilah Sidney M. Jourad ”tempus pan&g” (transparent), yakni terbuka
kepd
org
lain.
Kognisi
Sosial
ttg
Diri
William James : seseorang bisa menjadi objek pikirannya sndr. Inilah kognisis sosial.
Kita melakukan proses yg o/ Gordon Allport disebut becoming, di mana kita mengembangkan, memodifikasi, & menyaring identitas personal & pemahaman ttg diri sndr – ”diri” kita & konsep kita ttg diri kita sndr. Inilah yg dimaksud dg selfdevelopment. Self-development kita kebanyakan terbentuk dr interaksi dg org-org terdekat kita di masa kanak-kanak. Org-org ini menjadi panutan (role models) bagi kita dlm
15
bertindak, berpikir, & mempengaruhi
significant others, org-org ygmerasa ttg diri sndr
perilaku,
pikiran,
&
perasaan
kita.
Richard Dewey & W. J Humber menyebut mereka dg affective others, yaitu org lain yg
dg
Pembentukan
nereka
kita
self-development
mempunyai pd
masa
ikatan kecil
ini
emosional. sgt
penting.
Dlm perkembangannya significant other meliputi senua org yg mempengaruhi perilaku,
pikiran,
&
perasaan
kita.
Pandangan kita ttg keseluruhan pandangan org lain thd kita disebut generalized others. Proses seseorg mengambil peran sebagai generalized others disebut role taking. Role
taking
amat
penting
artinya
dlm
pembebtukan
KD.
Dg demikian, faktor yg mempengaruhi pengembangan diri seseorg makin meluas seiring dg perkembangan org tsb. Jika mula-mula yg berpengaruh adlh keluarga, dg makin bertambahnya usia bertambah pula pihak-pihak yg berpengaruh : teman, kelompok, organisasi, hingga masyarakat. Selain itu, media komunikasi juga berperan dlm self-development kita.
Self-cognition bisa terlijhat dr self-awareness (kesadaran diri) & self-schemata (bagan
diri).
1. Self-Awareness (kesadaran Diri)
16
Self-awareness mrpkn perhatian seseorg yg terfokus pd diri sndr, perasaannya, nilai, maksud, &/ atau evaluasi dr org lain. Self-awareness membantu kita utk mengetahui kelebihan & kekurangan yg ada pd diri kita, menyadr bhw tingkah laku kita dikendalikan o/ pikiran kita. Dg kata lain, kesadaran-diri membantu kita utk mengetahui siapa kita & apa yg kita inginkan.
Self-awareness menunjukkan tingkat atau derajat kita mengetahui diri kita sndr. Memahami bgm konsep-diri kita berkembang adlh salah satu cara utk Meningkatkan kesadaran-diri kita. Makin kita memahami mengapa kita memandang diri kita spt yg selama ini, makin kita memahami siapa kita. Kesadaran-diri dpt dijelaskan mel model yg ditawarkan o/ Joseph Luft & Harry Johari WindowIngham Kesadaran-diri kita berhubungan dg komunikasi interpersonal kita. Makin tinggi kesadaran-diri kita makin tahu kita bgm kita berkomunikasi dg org2 lain. Sebaliknya, komunikasi dg orang lain akan membantu meningkatkan pengetahuan ttg diri kita. Karenanya, kesadaran-diri adlh suatu hal yang harus ditingkatkan. DeVito menyebutkan empat hal yg dpt dilakukan utk meningkatkan self-awareness. Bertanya ttg diri kepd diri sndr. Self-talk (berbicara dg diri sndr), melakukan monolog dg diri sndr adlh salah 1 cara mengetahui ttg diri & pd gilirannya meningkatkan
kesadaran-diri.
Mendengarkan org lain. Mendpt feeback dr orang lain dlm komunikasi interpersonal adlh hal yang membuat kita mendptkan self-knowledge (pengetahuan ttg
diri).
Ini
akan
meningkatkan
self-awareness
kita.
Secara aktif mencari informasi ttg diri sndr. Tindakan ini akan memperkecil
17
wilayah
blind-self
kita
sekaligus
meningkatkan
sel-awareness
kita.
Melihat dari sisi yg lain. Setiap org memiliki pan&gan sndr ttg kita. Mencoba melihat dr sudut pan&gan org-org lain mengenai kita akan membantu kita utk menambah
kesadaran
ttg
diri
kita
sndr.
Meningkatkan open-self. Dg meluaskan wilayah terbuka pd diri kita berarti kita mengurangi wilayah hidden-self. Ini berarti juga kita membuka diri (melakukan selfdisclosure) kepd org lain. Membuka diri akan memberikan pengetahuan ttg diri & meningkatkan
kesadaran-diri.
Self-awareness bias berkurang atau menurun, shg menyebabkan kita akan bertindak tanpa mengindahkan standar atau tidak sesuai dg nilai2 diri kita. Kita merasa bebas, tanpa ada halangan apapun, & bisa melakukan hal2 yg o/ org
deindividuation
(berkurangnya “nilai”lain biasanya tidak disetujui bisa terjd akibat stimuli kondisi ttt.keindividuan 2.
seseorg) Self-Schemata
(Skema-Diri)
Skemata mrpkn kategorisasi gagasan ttg stimuli yg dikembangkan o/ diri sndr. Self-schemata adlh seperangkat susunan self-generalizations (hal-hal yg umum) dr diri seseorg, yg didpt dr penilaian yg dilakukan sndr atau org lain. Self-schemata mempengaruhi bgm Anda memperhatikan atau mengingat informasi &
kesempatan
ttg
diri
sndr.
18
Self-schemata mrpkn suatu hal yg bersifat dinamis, dpt berubah seiring perkembangan
informasi
&
pengalaman
kita.
Berdasarkan skema, sifat atau ciri-ciri kepribaReza bisa jadi relevan atau tidak bagi slef-concept seseorg. Sifat2 yg berhubungan atau relevan & penting bagi pikiran seseorg ttg dirinya sndr disebut dg schematic traits. Sifat2 kepribaRezayg tidak penting
bagi
self-concept
seseorg
disebut
dg
aschematic
trait.
Karena beberapa sifat mrpkn schematic –relevan dg deskripsi seseorg- maka beberapa informasi juga relevan dg seseorg, yg disebut dg self-referent (rujukan diri). Informasi yang relevan bagi seseorg biasanya diikuti dg lebih baik & diingat lebih akurat. Ini adlh suatu kecenderungan yg disebut self-reference effect. Lalu bgm org menghadapi pengalaman & informasi yg berlawanan dg discrepancies
atau
ketidaksesuaian
Self-Motivation
self-
diri.self-schemata?
(Motivasi
Diri)
Mengapa kita termotivasi utk melakukan sesuatu? Atau sebaliknya, mengapa kita tidak
punya
otivasi
utk
melakukan
sesuatu?
Weber: motivasi diri dpt dilihat dlm 3 hal: self-consistency, self-enhancement, & self-control. Self-Consistency (Konsistensi Diri)
19
Gambaran kita ttg diri sndr sulit utk berubah. Ini terjd seimbang, baik di self-concept positif maupun self-concept negatif. Sebuah penjelasan utk hal tsb adlh kita terdorong utk mempertahankan konsistensi penilaian diri kita di masa lalu & masa kini, begitu pula dg berbagai elemen kognisi (spt sikap & perilaku). Ketika SD seseorg menemui tantangan, maka org itu biasanya akan menguatkan penilaian dirinya sndr, drpd memikirkan kembali perttgan yg terjd. dpt org lain). Elemen-elemen kognitif, spt sikap & maksud, menjadi seimbang ketika dlm keadaan harmonis
atau
cocok.
Kebutuhan utk seimbang terkadang menjadi motivasi kita utk mengubah pikiran. Bentuk penting dr self-motivation melibatkan rasionalitas kita ttg perilaku kita. Meskipun etiap org mampu berlogika, tetapi tidak setiap perilaku mempunyai logika yg baik sebelum dilakukan. Ketika dilakukan, perilaku tsb baru dirasionalkan. Mendukung sebuah perilaku setelah perilaku tsb dilakukan melibatkan proses selfjustification. Self-justification adlh pendorong yg kuat bagi perubahan sikap. Hal ini terjd pd beberapa kasus cognitive dissonance, sebuah pengalaman ketegangan ketika
elemen-elemen
kognisi
berttgan.
Festinger mengidentifikasi 2 keadaan yg menimbulkan kebutuhan akan pembenaran diri
ini:
Self-Enhancement
insufricient
justification
&
(Peningkatan
decision
making.
Diri)
Self-motivation yg besar adlh perlindungan & pertahanan akan self-esteem (harga
20
diri). Dikatakan bhw banyak org yg menderita karena self-esteem yg rendah. Teori kepribaReza humanistic (humanistic personality theories) menyebutkan bahayanya evaluasi negatif atas diri seseorg. Beberapa kecenderungan self-enhancement terjd mel proses yg telah disebutkan, spt downward comparisons, meyakinkan diri atas kelebihannya dr org lain, atau self-justification, utk merasionalisasikan perilaku yg berttgan dg diri. Diluar itu, ada bentuk-bentuk lain self-ehancement, yaitu: selfserving
processes Self-Serving
&
self-prsentation
Processes
(Proses
processes.
Pengutamaan
Diri)
Proses ini umumnya melibatkan tiga bentuk kognisi social yg diaplikasikan pd perlindungan 1. 2.
thd
self-esteem,
Egocentric False
Bias
Comparison
Effects
yaitu (Bias
(Efek
Egosentris)
Pembandingan
3.
: Palsu)
Beneffectance Self-Presentation
(Penyajian
Diri)
Banyak kognisi-diri dimotivasi o/ perhatian thd penyajian-diri (self-presentation). 3 proses •
self-presentation: Impression
• •
Management
Social Self-Monitoring
Accounting (Pengawasan
Diri)
Depok, 2 Juli 2006
21