Tugas Tutorial1 - Manajemen Strategik - VIA RIA FITRIA [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Tugas Tutorial 1 MANAJEMEN STRATEGIK Nama : VIA RIA FITRIA NIM :031392637 1. ) Manajemen strategik merupakan sebagai usaha manajerial menumbuh kembangkan kekuatan perusahaan untuk mengeksploitasi peluang bisnis yang muncul guna mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sesuai dengan visi dan misi yang telah ditentukan. Pengertian ini juga mengandung implikasi bahwa perusahaan berusaha mengurangi kelemahannya, dan berusaha melakukan adaptasi dengan lingkungan bisnisnya. Pengertian tersebut juga menunjuk bahwa perusahaan berusaha untuk mengurangi efek negatif yang ditimbulkan oleh ancaman bisnis. Mazhab/aliran dalam manajemen strategik ~ Mazhab lingkungan bisnis adalah komponen yang terpenting karena hampir sepenuhnya manajemen tidak mampu mengendalikannya. Tidak mungkin perusahaan dapat sepenuhnya melakukan rekayasa terhadap lingkungan bisnis. Menurutnya, perusahaan terkesan hanya pasif, menyesuaikan diri dengan apa yang disediakan oleh lingkungan bisnis. Deteksi dini dan usaha melakukan prediksi dan proyeksi lingkungan bisnis menjadi alat bantu manajerial yang penting. Jadi, lingkungan bisnis menjadi determinan utama keberhasilan kinerja perusahaan. Pola pikir demikian menghasilkan mazhab lingkungan bisnis (environmental school). ~ Mazhab sumber daya merupakan mazhab dengan menilai bahwa keberhasilan perusahaan lebih banyak ditentukan oleh penguasaan dan penggunaan sumber daya yang dimiliki. Dengan keunggulan kemampuan yang dimiliki, perusahaan dapat melakukan rekayasa pada lingkungan bisnisnya. Memang diperlukan biaya yang besar dan mungkin juga ada tenggang waktu yang lumayan panjang, akan tetapi pada prinsipnya perusahaan dapat berlaku aktif, tidak sekedar pasif. Ketika perusahaan memiliki sumber daya dan dana yang semakin besar, perusahaan memiliki keleluasaan yang juga semakin besar untuk mengendalikan lingkungan bisnisnya. Bahkan jika berhasil, perusahaan dapat ikut menentukan standar permainan yang berlaku di pasar. Pola pikir ini kemudian disebut sebagai mazhab sumber daya (resourcebased school). ~ Mazhab berbasis nilai melihat bahwa ideologi, nilai, ajaran, dan rancangan masa depan perusahaan merupakan determinan yang paling utama dalam membangun kinerja perusahaan. Pada mulanya semua itu mungkin masih bersifat impian, akan tetapi ketika semua pemangku kepentingan dalam perusahaan telah memiliki keyakinan bahwa impian tersebut bisa diraih, maka impian tersebut menjadi sumber inspirasi untuk melakukan segala sesuatu yang sebelumnya tidak terbayangkan. Seakan-akan tidak ada yang bisa menghalangi untuk mencapai tujuan perusahaan. Bahkan visi kemudian menjadi sumber dari segala inspirasi. Ajaran yang ada di dalamnya menjadi pemandu langkah dan arah perkembangan perusahaan. Pola pikir ini kemudian berkembang dan melahirkan mazhab manajemen strategik berbasis nilai (value-driven school).



~ Mazhab ilmiah/rasional berdasarkan proses penyusunannya, manajemen strategik juga mengenal beberapa mazhab. Akademisi dan praktisi sepenuhnya menggunakan pendekatan logis-rasional untuk menggabungkan keempat komponen pokok manajemen strategik. Kesannya semuanya bisa direncanakan jauh di depan, sebelum sampai pada tahapan eksekusi. Eksekusi datang belakangan setelah tahapan formulasi selesai dikerjakan. Elemen perencanaan menjadi begitu dominan. Semuanya juga menjadi terstruktur, ada tahapan dan prosesnya. Ada metode ilmiah yang dapat digunakan untuk memprediksi lingkungan bisnis dan di saat yang sama menentukan posisi bisnis perusahaan. Inilah mazhab ilmiah (scientific school) ~ Mazhab berbasis proses Manajemen strategik baru memiliki efek positif sebagai alat bantu manajemen jika sejak proses penyusunannya telah melibatkan hati manajemen. Kepentingan subjektif manajemen bisa jadi harus terlibat, akan tetapi ada forum untuk melakukan dialog secara konstruktif, yang dalam batas-batas tertentu pasti ada elemen politiknya. Akibatnya prosesnya juga tidak linier, karena pasti ada negosiasi. Oleh karena itu seni dan intuisi ikut bermain. Rumusannya bisa berubah dengan mudah jika ada perubahan komitmen. Bisa juga berubah mendadak (emergency) menyesuaikan diri ketika ada perubahan konteksnya, internal maupun eksternal. Selalu ada peluang untuk improvisasi. Dengan kata lain, konteks memiliki pengaruh yang signifikan. Ada yang menyebutnya sebagai mazhab berbasis seni, atau ada juga yang menyebutnya sebagai mazhab berbasis proses dan konteks (processual school). 2.) Pendapat saya tentang strategi bisnis dalam manajemen strategik memiliki banyak manfaat seperti mendapatkan keuntungan yang maksimal bagi perusahaan. Dengan strategi bisnis dalam manajemen strategik memberikan suatu cara memandu perusahaan untuk mencapai sejumlah sasaran. Mulai dari nilai & tanggung jawab korporasi, kapabilitas manajerial, hingga sistem administrasi yang berkaitan dengan pengambilan keputusan strategis dan operasional di berbagai tingkat hierarki. Semua komponen dalam perusahaan harus berpartisipasi dalam menyusun, menjalankan, dan mengontrol keputusan yang telah disepakati. Hasilnya tujuan bersama pun tercapai. Idealnya, proses manajemen strategis berpedoman pada pemahaman yang mendalam dan utuh tentang pasar, lingkungan eksternal, dan kompetisi. Ada tiga proses penerapan manajemen strategis dalam bisnis. Tahap Formulasi Membuat misi, mementukan kekuatan dan kelemahan internal, mengidentifikasi peluang dan tantangan eksternal, serta mengambil keputusan strategis pilihan termasuk kegiatan yang dilakukan pada tahap formulasi.Termasuk juga pembahasan terkait bisnis baru yang akan dijalani atau bisnis yang dihentikan. Tahap Implementasi Pada tahap ini Anda harus menentukan sasaran tujuan, mengelola kebijakan dan semua sumber daya, serta memotivasi pegawai. Membangun kultur yang mendukung strategi dan menciptakan struktur oragnisasi yang efektif pun termasuk ke dalam tahap implementasi. Tahap Evaluasi



Ada tiga kegiatan utama pada tahap evaluasi yaitu menganalisis semua faktor internal dan eksternal, mengukur kinerja, serta menentukan tindakan perbaikan. Tahap evaluasi diperlukan untuk mencermati sukses tidaknya strategi yang diterapkan. Evaluasi sangat diperlukan agar strategi perusahaan Anda bisa beradaptasi dengan baik pada setiap perubahan internal dan eksternal. 3.) PERBEDAAN MANAJEMEN STRATEGIK: DAHULU DAN SEKARANG Tujuan manajemen dahulu mengidentifikasi pertumbuhan pasar untuk memaksimalkan laba. Sedangkan pada saat sekarang tujuannya mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan agar mampu bertahan dan siap menangkap peluang. Perubahan peran ini hampir sepenuhnya terjadi karena sulitnya orang melakukan prediksi lingkungan bisnis yang pada ujungnya mempengaruhi derajat kesulitan eksekusi strategi yang telah direncanakan. Jarak antara rumusan dan implementasi semakin jauh. Asumsi prakiraan yang digunakan secara keberaturan namun tidak fleksibel pada manajemen strategik dahulu, sedangkan strategik pada asumsi sekarang diskontinuitas diikuti fleksibel pada teknis analisis yang rasional. Filosofi pada manajemen strategik dahulu mengurangi spekulasi dan ketidakpastian analitis dan rasional sedangkan pada masa sekarang spekulasi terencana dan berjalan seiring dengan ketidakpastian. Komitmen pada manajemen strategik dahulu hasil akhir berupa kertas kerja administratif, sedangkan pada saat sekarang proses perumusan berupa peneguhan komitmen. Manajemen strategik haruslah memberikan perhatian yang lebih besar pada proses perumusannya dibanding pada hasil akhir perumusan. Manajemen strategik disusun oleh eksekutif perusahaan dibantu oleh konsultan. Setidaknya haruslah disusun bersama-sama. Tidak ada pembedaan yang jelas dan terpisah antara perencana (planners) dan eksekutif perusahaan (doers). Dengan demikian diharapkan manajemen strategik yang telah disusun lebih berupa peneguhan komitmen mereka untuk mencapai tujuan perusahaan. Bentuk pada manajemen strategik dahulu lebih komplek dan ekstensif jika dibandingkan pada manajemen strategik sekarang yang lebih sederhana, singkat dan padat Isi pada manajemen strategik dahulu berupa data kuantitatif dan hasil prakiraan berbeda dengan manajemen strategik sekarang menggunakan data kualitatif, melalui pendapat, penilaian, dan evaluasi. Dalam praktiknya, ketergantungan manajemen strategik pada data yang bersifat kuantitatif perlu dikurangi. Data kualitatif juga diperlukan, bahkan menjadi dominan. Apalagi ketika lingkungan bisnis sering berada pada tingkatan turbulensi yang amat tinggi (chaos). Pada situasi tersebut, berbagai alat analisa-analisa prakiraan bisnis yang biasanya amat bergantung pada statistik tak lagi memadai. Tak bisa disangkal lagi, peran pendapat (judgment) manajemen menjadi amat menentukan. Manajemen strategik memerlukan keahlian melihat kecenderungan masa depan yang biasanya dilakukan oleh para peramal masa depan (futurists). Waktu pada manajemen strategik dahulu dalam jangka panjang sepuluh sampai duapuluh tahun sedangkan pada manajemen strategik sekarang relatif pendek, sekitar dua sampai lima tahun.



Penyusun pada manajemen strategik dahulu hanya dilakukan oleh perencanaan sedangkan manajemen strategik sekarang dilakukan oleh eksekutif bersama perencanaan. Dengan demikian diharapkan manajemen strategik yang telah disusun lebih berupa peneguhan komitmen mereka untuk mencapai tujuan perusahaan.



4.) Manfaat manajemen strategik diantaranya yaitu : ~ Manajemen stratregik ini dapat menghasilkan keputusan terbaik bagi organisasi. Manajemen strategik dapat berfungsi sebagai sarana mengomunikasikan tujuan perusahaan dan jalan yang hendak ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut kepada pemilik, eksekutif, karyawan dan pihak-pihak lain yang berkepentingan. Dengan demikian, berbagai pihak tersebut, khususnya yang memiliki kepentingan langsung, dapat lebih memahami peluang dan tantangan bisnis yang dihadapi. Mereka akan memiliki kepekaan yang cukup terhadap lingkungan bisnis dan di saat yang sama memiliki kesiapan yang cukup jika sekiranya perusahaan memutuskan untuk melakukan perubahan internal. ~ Keterlibatan pegawai didalam merumuskan strategi akan membuat mereka mengerti serta juga menghargai produktivitas yang pada akhirnya meningkatkan motivasi kerja. Oleh karena itu, mereka diharapkan memiliki sikap yang proaktif dalam menyikapi perubahan lingkungan bisnis, tidak sekedar reaktif. Bahkan, bukan tak mungkin mereka tidak sekedar diharapkan hanya memberikan respon terhadap perubahan lingkungan bisnis, tetapi juga mempengaruhi, mengarahkan, dan membentuknya. Dengan demikian, mereka memiliki kesiapan yang lebih dari cukup untuk mengantisipasi dan mengeksploitasi peluang bisnis yang muncul. Tujuan manajemen strategik diantaranya yaitu : ~ Untuk mengimplementasikan serta juga melakukan evaluasi strategi yang sudah dipilih secara efektif dan juga efisien ~ Bertujuan untuk dapat mengevaluasi kinerja, meninjau, mengkaji ulang, melakukan koreksi serta juga penyesuaian apabila ditemukan penyimpangan didalam implementasi strategi ~ Untuk membuat strategi baru yang dirumuskan supaya sesuai dengan perkembangan lingkungan eksternal ~ Bertujuan untuk meninjau ulang kekuatan serta juga kelemahan organisasi/perusahaan, melihat peluang serta juga ancaman dalam bisnis ~ Supaya organisasi/perusahaan bisa berinovasi atas produk atau juga layanan sehingga dapat terus diterima oleh konsumen. 5.) Terdapat 3 pndekatan dalam analisis lingkungan makro antara lain : ~ Pendekatan tidak reguler (irregular approach)



Pendekatan tidak reguler adalah pendekatan dadakan. Analisis lingkungan makro hanya dibuat ketika ada peristiwa tertentu yang diperkirakan mempengaruhi prospek perusahaan ~ Pendekatan reguler (regular approach) Pendekatan reguler berusaha secara periodik mempengaruhi dan melengkapi sejumlah variabel lingkungan makro. Secara selektif dipilih beberapa variabel yang dianggapa relevan dan signifikan. ~ Pendekatan kontinu (continous approach) Pendekatan kontinyu / terus menerus) Berusaha secara ajeg menganalisis sejumlah banyak variabel dari lingkungan makro yang digunakan sebagai masukan penyusunan perencanaan korporat.