Tujuan Penyajian Ekuitas [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Titik
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

C. Tujuan Penyajian Ekuitas Pengungkapan informasi ekuitas pemegang saham akan sangat dipengaruhi oleh tujuan penyajian informasi tersebut kepada pemakai statemen keuangan. Pada umumnya, tujuan pelaporan informasi ekuitas pemegang saham adalah menyediakan informasi kepada yang berkepentingan tentang efisiensi dan kepengurusan (stewardship) manajemen. Tujuan lain adalah menyediakan informasi tentang riwayat serta prospek investasi pemilik dan pemengan ekuitas lainnya. Informasi tentang kewajiban yuridis perseroan terhadap para pemegang saham dan pihak lainnya juga merupakan tujuan penyajian ekuitas pemegang saham ini. Untuk memenuhi tujuan tersebut, informasi yang harus disampaikan tentang ekuitas pemegang saham tersebut minimal adalah :  Sumber ekuitas pemegang saham beserta riwayatnya.  Peraturan



yuridis



yang



membatasi



pembagian



dividen



dan



pengambilan modal setoran kepada pemegang saham.  Prioritas beberapa golongan pemegang saham atau pemegang ekuitas lainnya (urutan proteksi) Modal setoran:



 Invested capital, original capital, original investment Modal yuridis:



 Legal capital, formal capital, restricted capital, stated capital, capital stock Modal setoran lain (agio saham):



 Paid-in surplus, unrestricted capital, paid-in capital in excess of capital stock, capital in excess of par (stated value), capital surplus, stock premium D. Pencatatan Ekuitas Pencatatan modal saham pada dasarnya meliputi pencatatan transaksi penerbitan saham, penempatan saham, dan penarikan saham dari peredaran. a) Pencatatam Saham Yang Diterbitkan



Ada dua macam prosedur yang dapat digunakan dalam pencatatan saham yang diterbitkan antara lain sebagai berikut. 



Saham yang diterbitkan dicatat dalam jurnal formal yaitu dengan mendebit akun Modal Saham.







Saham yang diterbitkan dicatat dalam bentuk catatan memorial, artinya tidak dicatat dalam bentuk jurnal formal.



b) Pencatatan transaksi penempatan saham Penempatan saham dapat dilakukan melalui penjualan tunai, ditukar dengan aktiva nonkas, atau melalui pesanan dengan pembayaran uang muka. Pada umumnya saham ditempatkan dengan harga di atas atau di bawah harga nominal. Sementara saham yang ditempatkan dicatat dengan jumlah harga nominal. Apabila saham ditempatkan dengan harga diatas nominal, selisih antara harga jual dengan harga nominal dicatat kredit akun Agio Saham (premium on stock). Apabila harga jual lebih rendah daripada harga nominal, selisih yang timbul dicatat debit akun Disagio Saham (discount on stock)



). Transaksi penarikan saham dengan tujuan untuk 1)      Pencatatan menurut metode harga nominal Pencatatan menurut metode harga perolehan Pencatatan laba yang ditahan                 Komponen ekuitas (kekayaan bersih) perseroan terbatas antara lain terdiri atas modal saham, agio/disagio atau saham, dan laba yang ditahan. Akun Laba Ditahan (Retained Earning) dalam buku besar merupakan akun penampungan laba bersih yang diperoleh perusahaan. Akun tersebut dikredit dengan jumlah laba bersih setelah pajak yang diperoleh perusahaan, dan didebit dengan jumlah-jumlah yang didistribusikan (dipindahkan) ke dalam akun-akun yang terkait, misalnya ke dalam akun Utang Dividen dan akun Cadangan.



E. Pembedaan Modal Setoran dan Laba Ditahan Pembedaan antara modal setoran dengan laba ditahan antara lain : 1) Untuk mencapai tujuan penyajian 2) Berbeda sumbernya 3) Berbeda kandungan informasinya (dana dasar versus daya melaba) 4) Penyebab perubahan berbeda esensinya (pendanaan versus produktif) 5) Transaksi modal versus operasi Laba ditahan pada dasarnya terbentuk dari akumulasi laba yang dipindahkan dari akun ikhtisar laba rugi. Begitu saldo laba ditutup ke laba ditahan, sebenarnya saldo laba tersebut telah lebur menjadi elemen modal pemegang saham yang sah. Dengan demikian untuk mengukur seluiruh hak pemegang saham atas asset, laba ditahan harus digabungkan dengan modal setoran. Pembedaan antara dua bagian elemen ekuitas pemegang sangat penting, Dari segi administrasi keuangan, laba ditahan merupakan indicator daya melaba sehingga laba ditahan harus selalu dipisahkan dengan modal setoran meskipun jumlahnya akhirnya ditotal untuk membentuk ekuitas pemegang saham. Pembedaan ini juga sangat penting secara yuridis karena modal setoran merupakan dana dasar yang harus tetap dipertahankan untuk menunjukkan perlindungan bagi pihak lain. Dana ini hanya dapat ditarik kembali dalam likuidasi atau dalam keadaan luar biasa lainnya.Sementara itu, laba ditahan adalah jumlah rupiah yang secara yuridis dapat digunakan untuk pembagian dividen. Klasifikasi ekuitas pemegang saham menjadi modal setoran dan laba ditahan sebenarnya merefleksi pembedaan atas dasar sumber. Penyajian ekuitas pemegang saham atas dasar sumber sebenarnya bersifat tradisi karena anggapan bahwa penyajian seperti ini akan memberi ini akan memberi informasi tentang riwayat modal sejak berdirinya perseroan. Memang pada



umumnya perseroan berdiri dari perusahaan kecil yang mendanai operasinya dari sumber pemilik-manajer. Makin besarnya perusahaan menjadikan ekuitas pemegang saham berubah tidak hanya dalam jumlahnya tetapi juga dalam komposisi atau sumbernya. Ada beberapa komponen yang membentuk ekuitas pemegang saham yaitu: 1) Jumlah rupiah yang disetorkan oleh pemegang saham. 2) Jumlah rupiah apresiasi/revaluasi aset fisis 3) Jumlah rupiah donasi dari nonpemegang saham 4) Hak minoritas dalam statemen konsolidasian / laba ditahan yang merupakan sisa laba setelah pembagian deviden. 5) Sumber lainnya



http://akuntanmaniak.blogspot.com/2012/01/ekuitas.html https://www.dosenpendidikan.co.id/ekuitas-adalah/ http://endahseptianti.blogspot.com/2015/04/pencatatan-ekuitas-dalamperseroan.html