Tumpatan Kelas V Resin Komposit [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUMPATAN KELAS V RESIN KOMPOSIT G.V Black menggambarkan kavitas klas V yaitu kavitas yang terdapat pada permukaan labial atau bukal dan lingual dari gigi anterior maupun posterior dan mengenai sementum. Pada kavitas klas V, sebagian dari restorasi menutupi email dan sebagian lagi menutupi dentin (gambar 1). Email dan dentin memiliki karakteristik komposisi yang berbeda, yaitu dentin mengandung air yang lebih banyak sehingga dentin menjadi lembab. Adanya air di dalam dentin akan menurunkan tenaga permukaan dan mencegah bahan adhesif untuk membentuk suatu retensi mekanis yang baik. Oleh karena itu, kebocoran mikro dapat terjadi pada restorasi klas V.



Gambar 1.



1. Tahapan Isolasi Isolasi daerah kerja merupakan suatu keharusan. Gigi yang dibasahi saliva dan lidah akan menggangu penglihatan. Gingiva yang berdarah adalah masalah yang harus diatasi sebelum melakukan preparasi. Beberapa metode tepat digunakan untuk mengisolasi daerah kerja yaitu saliva ejector, gulungan kapas atau cotton roll, dan isolator karet atau rubber dam (Baum, 1997) a. Saliva Ejector Alat ini mempuyani diameter 4 mm. Digunakan untuk menghisap saliva yang tertumpuk di dalam mulut. Penggunaan saliva ejector adalah ujungnya dari diletakkan didasar mulut. Pada posisi ini terkadang membuat pasien tidak nyaman karena diletakkan terus menerus di dasar mulut, di bawah tekanan negatif yang konstan dapat menarik jaringan lunak dan menimbulkan lesi jaringan lunak.



Gambar 1. Saliva ejector b. Gulungan Kapas atau Cotton Roll Cotton roll yang digunakan di kedokteran gigi memiliki beberpa ukuran panjang dan besar. Namun yang sering digunakan adalah cotton roll nomor 2 dengan panjang inchi dan diameter inchi. Cotton roll dapat menyerap saliva cukup efektif sehingga menghasilkan isolasi jangka pendek pada rongga mulut. Biasanya cotton roll harus sering diganti karena akan sering terbashi oleh saliva. Penggunaan cotton roll bersama saliva ejector efektif dalam meminimalkan aliran saliva (Roberson dkk, 2002) c. Isolator karet atau Rubber Dam Dari semua metode isolasi daerah kerja tidak ada yang seefektif dari rubber dam. Lembaran karet ini dengan gigi-gigi yang menonjol melalui lubang pada lembaran itu memnerikan isolasi yang positif dan jangka panjang pada gigi yang perlu dirawat.



Penggunaan dari rubber dam merupakan keharusan untuk prosedur operatif. Rubber dam terdiri dari 2 bagian yaitu isolator karet dan klem.



Gambar 3. Rubber Dam



3. Tahap preparasi pada gigi karies Kavitas gigi dibersihkan jaringan kariesnya dengan excavator. Semua email yang tidak didukung dentin dihilangkan. Pada daerah pemasukan, semua struktur email pada cavosurface margin dipreparasi dengan bevel. Digunakan pedoman ”one milimeter circumferential principle” yaitu lebar bevel sedikitnya 1mm dengan kedalaman minimal separuh tebal email.dan tepi bevel yang membulat.



4. Lining Apabila kavitas terlalu dalam, pada titik terdalam diaplikasikan bahan protektif kalsium hidroksida dan diatasnya ditutup semen ionomer kaca tipe III. Pada karies dangkal tidak perlu lining. 5. Pengetsaan Kavitas diisolasi, semua permukaan kavitas dan gigi dibersihkan dan dikeringkan. Dilakukan aplikasi bahan etsa asam berupa asam fosfat 35-50% menggunakan small artist’s brush, dimulai dari daerah email dilanjutkan ke dentin. Waktu yang dibutuhkan untuk mengetsa email 20 detik, dentin 15 detik. Usahakan asam jangan sampai merembes pada bagian email yang tidak dipreparasi. Pada akhir waktu pengetsaan jangan mengusap kavitas dengan kapas atau alat lain karena akan merusak lubang-lubang mikro yang sudah terbentuk. Kavitas yang telah dietsa dicuci dengan semprotan air bersih selama 10-20 detik, kemudian dialiri udara pelan-pelan dupaya kavitas tidak over dry dan tetap terjaga kelembabannya. 6. Aplikasi bahan bonding Bahan bonding diaplikasikan menggunakan small artist’s brush atau micro brush pada seluruh permukaan preparasi, didiamkan 10 detik. Setelah itu dilanjutkan penyinaran dengan visible light curing sunit selama 10 detik. Arah sumber sinar tegak lurus bidang preparasi kavitas dengan jarak sedekat mungkin (paling tidak sekitar 1mm).



7. Aplikasi bahan Sebelum aplikasi dilakukan penentuan warna resin komposit dengan cara mencocokkan warna gigi yang akan ditumpat menggunakan color shade guide. Untuk memperoleh warna yang sesuai, pada saat pencocokan warna gigi dalam keadaan basah oleh saliva. Ada 2 teknik aplikasi bahan tumpatan yaitu dengan teknik bulk dan layered. Teknik bulk dengan sekali tumpatan sedangkan teknik layered dilakukan selapis demi selapis.



8. Finishing dan polishing Finising dilakukan dengan membuang massa resin komposit yang berlebih menggunakan hand cutting instrument secara hati-hati. Bila diperlukan penurangan lebih jauh terhadap kelebihan bahan restorasi dapat digunakan instrumen putar yang terbuat dari tungsten carbide atau diamond dan akan lebih baik bila menggunakan putaran tinggi (high speed dengan air turbin hand piece). Penggunaan finishing bur dan posihing disc white alpin points diakhiri dengan penggunaan rubber silicone cups akan dapat diperoleh permukaaan yang halus dan licin.