Uas Indo [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

A. PENGERTIAN Bending merupakan pengerjaan dengan cara memberi tekanan pada bagian tertentu sehingga terjadi deformasi plastis pada bagian yang diberi tekanan. Sedangkan proses bending merupakan proses penekukan atau pembengkokan menggunakan alat bending manual maupun menggunakan mesin bending. Pengerjan bending biasanya dilakukan pada bahan plat baja karbon rendah untuk menghasilkan suatu produk dari bahan plat. Proses Bending adalah proses pembengkokan atau penekukan. Proses bending Plat adalah proses penekukan plat dengan alat bending baik manual maupun dengan menggunakan Mesin Bending. Material plat bisa dibending dengan menggunakan pisau bending dan dies. B. TEORI BENDING Pada proses bending gaya-gaya yang terjadi saling berlawanan arah, hampir sama dengan proses cutting. Tetapi pada proses bending gaya gaya yang terjadi terpisah jauh, apalagi pada Vbending. Pada proses cutting, jarak antara 2 gaya adalah sebesar clearance, yaitu antara 4% sampai dengan 5% dari tebal sheet metal. Sedangkan pada proses bending (U bending), jarak antara dua gaya adalah sebesar tebal material+radius dari punch dan die. Pada proses bending, strees hanya terjadi pada bagian radius yang dibentuk, sedangkan pada radius bagian dalam terjadi sebaliknya yaitu compression-strees. Karena hal tersebut, bila terjadi kerusakan proses, maka pada radius bagian luar akan terjadi crack dan kerutan pada bagian dalam. Jenis Bendingan : 1. Bendingan Lurus Bendingan Lurus adalah Bendingan yang hasil bendingnya berbentuk garis atau lurus. 2. Bendingan Radius Bendingan Radius adalah Bendingan yang hasil bendingnya berbentuk Radius. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum proses bending : 1. Material yang dibending harus mampu bending 2. Tebal Material yang dibending masih dalam kapasitas alat bending. 3. Pemilihan V dies yang digunakan harus tepat



31



4. Profil bendingan bisa diproses dengan peralatan yang ada atau tidak pada bagian ini bending dalam industri dijelaskan Bending adalah proses deformasi secara plastik dari logam terhadap sumbu linier dengan hanya sedikit atau hampir tidak mengalami perubahan luas permukaan dengan bantuan tekanan piston pembentuk dan cetakan (die) Sepotong besi dapat menjadi bengkok akibat tekanan mesin sederhana dengan menggunakan pres yang disebut bending. Biasanya pekerjaan bending menggunakan sepotong besi panjang, lembaran logam ataupun piring. Bending biasanya memakai die berbentuk V, U, W atau yang lainnya. Bending menyebabkan logam pada sisi luar sumbu netral mengalami tarikan, sedangkan pada sisi lainnya mengalami tekanan. C. PROSES BENDING MENJADI 8 BAGIAN 1. Angel Bending Angle bending adalah pembentukan plat atau besi dengan menekuk bagian tertentu plat untuk mendapatkan hasil tekukan yang diinginkan. Selain menekuk, dengan pekerjaan ini dapat memotong plat yang disisipkan dan juga dapat membuat lengkungan dengan sudut sampai +1500 pada lembaran logam. Contoh hasil pekerjaan. a.



Potongan plat (benda kerja las karbit)



b.



Plat bentuk L,V, dan U



c.



dll 2. Press Brake Bending Press brake bending adalah suatu pekerjaan bending yang menggunakan penekan dan sebuah



cetakan (die). Proses ini membentuk plat yang diletakkan diatas die lalu ditekan oleh penekan dari atas sehingga mendapatkan hasil tekukan yang serupa dengan bentuk die. Umumnya die berbentuk U, W, dan ada juga yang mempunyai bentuk tertentu. 3. Draw Bending Draw bending yaitu pekerjaan mencetak plat dengan menggunakan roll penekan dan cetakan. Roll yang berputar menekan plat dan terdorong kearah cetakan. Pembentukan



31



dengan draw bending ini sangat cepat dan menghasilkan hasil banyak, tetapi kelemahannya adalah pada benda yang terjadi springback yang terlalu besar sehingga hasil menjadi kurang maksimal. 4. Roll Bending Roll bending yaitu bending yang biasanya digunakan untuk membentuk silinder, atau bentukbentuk lengkung lingkaran dari pelat logam yang disisipkan pada suatu roll yang berputar. Roll tersebut mendorong dan membentuk plat yang berputar secara terus menerus hingga terbentuklah silinder 5. Roll forming Dalam roll pembentukan, bahan memiliki panjang dan masing-masing bagian dibengkokkan secara individual oleh roll. Untuk menekuk bahan yang panjang, menggunakan sepasang roll yang berjalan. Dalam proses ini juga dikenal sebagai forming dengan membentuk kontur kontur melalui pekerjaan dingin (cold working) dalam membentuk logam. Logam dibengkokkan secara bertahap dengan melewatkan melalui serangkaian roll. Bahan roll umumnya terbuat dari besi baja karbon atau abu-abu dan dilapisi krom untuk ketahanan aus. Proses ini digunakan untuk membuat bentuk-bentuk kompleks dengan bahan dasar lembaran logam. Tebal bahan sebelum maupun sesudah proses pembentukan tidak mengalami perubahan. Produk yang dihasilkan dari pengerjaan ini adalah saluran pipa, besi pipa. 6. Seaming Seaming adalah operasi bending yang digunakan untuk menyambung ujung lembaran logam sehingga membentuk benda kerja, sambungan dibentuk dengan rol-rol kecil yang disusun secara berurutan. Contoh hasil pengerjaan seaming seperti kaleng, drum, ember, dsb. 7. Straightening Straightening merupakan proses yang berlawanan dengan bending, digunakan untuk meluruskan lembaran logam. Pada umumnya straightening dilaksanakan sebelum benda kerja dibending. Proses ini menggunakan rol-rol yang dipasang sejajar dengan ketinggian sumbu rol yang berbeda.



31



8. Flanging Proses Flanging sama dengan seaming hanya saja ditunjukkan untuk melipat dan membentuk suatu permukaan yang lebih besar. Contoh hasil pekerjaan flanging yaitu cover cpu pada komputer, seng berpengait, dll. D. KEGAGALAN PROSES PEMBENDINGAN Dalam proses pekerjaan bending, ada beberapa kemungkinan gagal pembentukan benda yang terjadi, diantaranya yaitu: 1. Spring Back Springback terjadi karena semua benda - benda memiliki modulus tertentu dari elastisitas, perubahan logam diikuti dengan pemulihan lenting pada pulihan beban. Dalam pembentukan, pemulihan ini dikenal sebagai springback., sudut lengkung akhir setelah diberi kekuatan tekanan/pembentukan lebih kecil dan radius lengkung akhir lebih besar dari yang sebelumnya. Sudut lengkung yang dihasilkan menjadi lebih besar setelah pembentukan dilakukan. Kegagalan springback negatif dapat berupa kembalinya bentuk benda menuju ke bentuk semula. 2. Sobek Kegagalan ini disebabkan karena keelastisan benda yang kurang atau pada saat pembentukan terjadi tumbukan yang terlalu besar sehingga benda yang dibentuk menerima tekanan lebih yang menyebabkan sobek. Umumnya sobek terjadi pada pengerjaan yang menggunakan benda plat atau piringan. 3. Patah Benda Salah satu kegagalan dalam proses pembendingan yaitu patah. Penyebab patah antara lain terlalu kerasnya benda yang dibentuk. Benda yang didorong atau ditekan dalam cetakan tidak memiliki elastisitas yang cukup, sehingga tekanan yang dilakukan bukan membentuk tapi mematahkan. Sebab lain yaitu berulang kalinya penekukan yang dilakukan pada benda di titik tekukan yang sama. Tekukan berulang kali yang diberikan tidak dapat diterima oleh logam yang



31



dibentuk, sehingga terjadilah patahan, bahkan untuk logam yang termasuk elastis, gagal patah bisa terjadi . Bending adalah salah satu operasi yang paling umum Metalworking. Bagian yang dibuat dengan menekuk lembar saham dan lentur juga merupakan komponen dari lembaran logam yang lebih kompleks membentuk operatins. Membungkuk adalah deformasi plastik logam sekitar sumbu linier disebut sumbu lentur dengan sedikit perubahan atau tidak ada dalam luas permukaan. Ketika bends beberapa dibuat secara simultan menggunakan mati, proses ini kadangkadang disebut membentuk. Apa yang membedakan lentur adalah bahwa sumbu tikungan adalah linear dan independen. Kemerdekaan berarti bahwa sekitar satu sumbu lentur tidak berpengaruh pada lentur pada sumbu lainnya. Sebagai contoh, sebuah kosong dengan empat tag terpisah di sepanjang tepi bagian persegi panjang bisa ditekuk ke dalam kotak dengan menekuk setiap tab terpisah. Sebaliknya, membentuk sebuah kotak persegi panjang atau panci dari lembaran empat persegi panjang dengan menggunakan punch dan mati adalah disebut operasi menggambar. Sudut panci terbentuk secara bersamaan dan deformasi sekitar sudut ditentukan oleh kedua tepi dan bagaimana mereka berinteraksi di pojok jalan. Jika sumbu deformasi yang tidak linear atau tidak independen, proses menjadi gambar dan /atau peregangan, tidak membungkuk. Proses bending tidak hanya digunakan untuk membentuk bagian seperti bagian sudut, flensa, jahitan, dan corrugations, tetapi juga untuk memberikan kekakuan ke bagian tersebut dengan meningkatkan momen inersia. Seringkali perubahan bentuk penampang dapat menyebabkan kekakuan bagian meningkatkan tanpa penambahan bahan. Kekhawatiran utama dalam membungkuk springback, panjang minimum dari benda kerja yang diperlukan untuk membentuk bentuk yang kompleks, minimum radius tikungan mungkin kekuatan yang diperlukan. Dalam tutorial ini, kita pertama menyajikan gambaran deformasi lentur dikenakan dengan contoh pergeseran sumbu netral dan dampaknya pada dimensi bagian membungkuk. Kami kemudian menentukan strain diberlakukan di lentur karena kuantitas ini diperlukan untuk menjelaskan rincian dari proses. Dengan definisi ketegangan dan kondisi kegagalan



31



material kita dapat menentukan minimum radius tikungan. Akhirnya, masalah springback di lentur dibahas dan strategi untuk mengimbangi springback disajikan. E. MACAM-MACAM MESIN BENDING PLAT 1. Mesin Bending Plat Manual Mesin ini menggunakan tenaga manusia yang dibantu dengan bandul pemberat. Mesin ini tidak menggunakan daya listrik sedikitpun murni menggunakan tenaga manusia. Kelebihan mesin ini adalah mura dan hemat biaya opersionalnya sedangkan kelemahannya hanya cocok unuk plat berbahan dasar mild steel tipis atau alumunium. 2. Mesin Bending Plat Hidrolik Mesin ini menggunakan sisitim hidrolik sebagai sumber tenaga penekuknya. Mesin ini membutuhkan tenaga listrik yang lebih efisien untuk menggerakan pompa hidroliknya,mesin ini menggunakan fluida dalam sistim hidrolikya berupa oli hidrolik yang secara berkala harus diganti. Kelebihan mesin ini adadlah mampu menekuk plat yang tebal seperti mild steel,stainless steel dan alumunium, akurasinya terkontrol. Sedangkan kekuranganya adalah kerjanya relatif lamban walaupun konsumsi listrik lebih efisien dibandingkan tipe mekanikal. 3. Mesin Bending Plat Mekanikal Mesin ini menggunakan tenaga motor listrik yang dibantu dengan semacam roda gila yang berfungsi sebagai pengumpul tenaga. Kelebihan dari mesin ini adalah berkecepatan tinggi dan tenaganya besar. Kekuranganya listriknya besar dan suaranya sangat berisik serta tingkat kepresisianya rendah. F. GAYA PENEKUKAN (BENDING FORCE) Bending adalah proses pembentukan sheet metal yang lurus, umumnya dikenal 4 jenis proses bending yang dilihat dari hasil pembentukannya yaitu V-bend, L-bend, U-bend, dan Z-bend. 1. V-bend



31



Merupakan jenis bending yang paling sederhana dan standar sudut punch dan die pada umumnya 900, walaupun ada yang lebih kecil, misalnya 600. Radius dari punch yang terlalu kecil dapat menyebabkan bagian puncak pada tekukan sheet metal tertekan sangat keras sehingga dapat menyebabkan gaya bending menjadi sangat keras. Karena itu, terdapat rasio dari radius bending (ri) dengan ketebalan sheet metal (t) yang dipengaruhi oleh jenis sheet metal dan ketebalannya serta panjang span (L).proses V-bend tidak memerlukan penahan material (pad), sehingga cetakan nya sangat sederhana. 2. L-bend L-bend atau wiping bend merupakan proses bending yang cukup sederhana dan sering kita lihat para pekerja bangunan membengkokan besi beton untuk membuat rangka penguat beton bertulang. Besi beton ditempatkan pada jig sederhana, kemudian secara manual langsung dibengkokan, membentuk sudut 900. Itulah prinsip L-bend. Agar proses bending menghasilkan produk yang diinginkan, maka sheet metal harus ditahan dengan gaya sekitar 10X gaya bending pada satu sisi sementara sisi yang lain dibentuk oleh punch. Apabila gaya tekannya kurang, maka produk yang dihasilkan tidak sempurna, karena sheet metal tidak ditahan, karena sheet metal akan terangkat dan tertarik kearah gerakan dari punch. Untuk menghitung L-bending force dapat menggunakan rumus sebagai berikut: L-bending force (Pbl) = 0,333L=c + rd + rp . Beberapa panduan bagi perancang untuk proses L-bend adalah sabagai berikut: Untuk mencegah terjadinya pembalikan material (recoil), maka pad force harus cukup besar sebelum proses bending berlangsung. Hal ini banyak terjadi pada sheet metal dengan W yang panjang. Apabila menggunakan spring tidak memungkinkan karena masalah ruangan yang terbatas, maka dapat memanfaatkan mekanisme air cushion pada mesin pres. Disamping daya pad yang mencukupi untuk memegang sheet metal, pad juga harus memegang seluruh bidang sheet metal tersebut. Recoil dapat terjadi karena permukaan die yang tidak rata.Pad harus diberi guide yang memadahi agar tidak macet dan miring karena distribusi gaya yang kurang merata yang disebabkan oleh recoil. Fungsi gaya pad yang besar juga menahan sheet metal agar tidak tertarik kearah gaya bending. 3. U-bend



31



Springback akan selalu terjadi pada proses pembentukan sheet metal. Karena itu, sejak dari awal perancangan sudah harus disiasati tekniknya. Salah satu metode yang dipakai adalah bottoming. Khususnya pada U-bend, untuk mencegah pelengkungan pada bagian dasar produk, maka dibuat bead pada punch sehingga gaya bending akan terkonsentrasi pada bagian bead untuk dapat melewati yield strength dari sheet metal sehingga terbentuk permanen. Kemudian, pad harus digunakan pada proses U-bend ini. 4. Z-bend Z-bending merupakan kombinasi dari antara 2 kali L-bend yang dapat dilaksanakan dengan satu kali proses, namun harus memenuhi persyaratan tertentu. G. PERALATAN PADA PEMBENDINGAN



1.



Palu Konde Kepala palu terdiri dari 2 bagian yaitu bagian yang rata digunakan untuk memukul benda



kerja sedagkan yang bulat digunakan untuk membuat cekungan pada benda kerja. Fungsi asli dari palu ini adalah untuk mengetok paki rivet atau material pengelasan, yang membuatnya sebagai fleksibel logam sekitarnya. Bola dari palu ini digunakan untuk memotong,memperluas dan membentuk hasil akhir dari tembaga dan mangkuk paku rivet. 2.



Palu Plastik



31



Pada bagian kepala palu terbuat dari plastik. Palu ini digunakan untuk mengetok atau memukul benda kerja yang lunak atau tipis. Tujuan penggunaan palu ini agar benda kerja tidak pecah atau tidak tergores.



3.



Palu Karet Palu ini terbuat dari karet pada kepalanya, palu ini digunakan untuk memukul benda kerja



seperti plat dan tidak meninggalkan goresan. 4.



Landasan Macam macam landasan sperti landasan muka rata, landasan kombinasi, landasan pinggir



lurus dll. Landasan terbuat dari baja tempa yang disepuh/dikeraskan atau baja perkakas dan merupakan alat utama pada kerja plat,terutama pada pekerja akhir. Landasan ini ditempatkan diatas meja kerja. Daerah netral merupakan daerah yang tidak mengalami perobahan. Artinya pada daerah netral ini pelat tidak mengalami pertambahan panjang atau perpendekkan. Daerah sisi bagian dalam pembengkokan merupakan daerah yang mengalami penekanan, dimana daerah ini mengalami pengkerutan dan penambahan ketebalan, hal ini disebabkan karena daerah ini mengalami perobahan panjang yakni perpendekan atau menjadi pendek akibat gaya tekan yang dialami oleh pelat. Proses ini dilakukan dengan menjepit pelat diantara landasan dan sepatu penjepit selanjutnya bilah penekuk diputar ke arah atas menekan bagian pelat yang akan mengalami penekukan



31



Pada Gambar posisi tuas penekuk diangkat ke atas sampai membentuk sudut melebihi sudut pembentukan yang dinginkan. Besarnya kelebihan sudut pembengkokan ini dapat dihitung berdasarkan tebal pelat, kekerasan bahan pelat dan panjang bidang membengkokkan / penekukan. Langkah proses penekukan pelat dapat dilakukan dengan mempertimbangkan sisi bagian pelat yang akan dibentuk. Langkah penekukan ini harus diperhatikan sebelumnya, sebab apabila proses penekukan ini tidak menurut prosedurnya maka akan terjadi salah langkah. Salah langkah ini sangat ditentukan oleh sisi dari pelat yang dibengkokan dan kemampuan mesin bending/tekuk tersebut. Komponen pelat yang akan dibengkokan sangat bervariasi. Tujuan proses pembengkokan pada bagian tepi maupun body pelat ini diantaranya adalah untuk memberikan kekakuan pada bentangan pelat.



Gambar memperlihatkan sudut tekuk yang terbentuk pada proses pelipatan pelat, dimana pada bagian sisi atas pelat mengalami peregangan dan bagian bawah mengalami pengkerutan. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum proses bending : 1. Material yang dibending harus mampu bending 2. Tebal Material yang dibending masih dalam kapasitas alat bending. 3. Pemilihan V dies yang digunakan harus tepat 4. Profil bendingan bisa diproses dengan peralatan yang ada atau tidak Hasil pembengkokan pelat yang baik dapat dihasilkan dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:



31



1. Periksa terlebih dahulu terutama dies, atau sepatu pembentuk, sudut pembengkokan yang 2. diinginkan. 3. Tandailah sisi bagian tepi pelat yang akan dibengkokkan. 4. Posisi tanda pembengkokan ini harus sejajar dengan dien pembengkok. 5. Penjepitan pelat harus kuat 6. Atur sudut pembengkokan sesuai dengan sudut pembengkokan yang dikehendak 7. Sesuaikan dies landasan dengan bentuk pembengkokan yang diinginkan. 8. Mulailah proses pembengkokan dengan memperhatikan sisisisi yang akan dibengkokan, hal ini untuk menjaga agar lebih dahulu mengerjakan posisi 16 pelat yang mudah. 9. Jika ingin melakukan pembengkokan dengan jumlah yang banyak buatlah jig atau alat bantu untuk memudahkan proses pembengkokan. Jig ini bertujuan untuk memudahkan pekerjaan sehingga menghasilkan bentuk pembengkokan yang sama Macam-macam Produk yang dihasilkan pada proses Bending antara lain : 1.



EMBER PLAT



2.



ALMARI PLAT



3.



TOOL BOX



4.



CORONG MINYAK PLAT



Faktor yang mempengaruhi proses bending yaitu : 1. Ketebalan Plat Proses bending akan mengakibatkan penarikan pada sisi luar dan pengkerutan pada sisi dalam diameter kelengkungan. Ketebalan plat akan berpengaruh pada radius bending dapat dibentuk dan kemampuan material untuk dapat mengalami peregangan tanpa terjadi distorsi. 2. Metode Bending Prosedur atau metode yang tepat proses bending yang dilakukan sangat berpengaruh pada kualitas produk yang dihasilkan. 3. Ukuran Material



31



Material dengan ukuran besar apabila dilengkungkan dengan radius yang kecil akan mudah mengalami distorsi dibandingkan material dengan ukuran kecil dan radius bending yang besar 4. Peralatan Pendukung Peralatan yang digunakan meliputi cetakan, clamp dan mandrel 5. Pelumasan Pelumasan diperlukan untuk mengurangi efek gesekan dan meningkatkan efisiensi proses pembentukan. H. PERHITUNGAN PADA SAAT MENGGUNAKAN MESIN BENDING



Perhitungan Kelonggaran Pembengkokkan Plat & Pipa Bila kita menggunakan Mesin Flens untuk membengkokkan batang logam menjadi sebuah lingkaran, tanpa perhitungan yang tepat, maka akan mengakibatkan serat logam bagian luar merenggang karena tarikan dan serat logam bagian dalamnya akan rusak karena penekanan. Untuk itulah kita perlu mengetahui panjang garis netral, yang nantinya dipergunakan untuk menghitung panjang dan kelonggaran logam. a. Perhitungan Bracket (Plat) Diketahui : Bahan Plat adalah baja karbon rendah dengan ketebalan 6 mm, panjang A adalah 20 mm dan panjang B adalah 20 mm. Ditanyakan :



31



Berapakah panjang total plat sebelum dibengkokkan menjadi siku-siku ? Jawab : Panjang radius = ¼(π x D) = ¼ (3,14 x 30) = 23,55 mm (C) Jadi panjang total plat sebelum di bending siku-siku adalah A + C + B = 20 + 23,55 + 20 = 63,55 mm b. Perhitungan Silinder (Plat)



Diketahui : Bahan Plat adalah baja karbon rendah dengan ketebalan 3 mm, diameter luar (A) adalah 116 mm dan diameter dalam (B) adalah 110 mm. Ditanyakan : Berapakah panjang total plat sebelum dibengkokkan menjadi lingkaran ? Jawab : Diameter rata-rata = (diameter dalam + t) = (110 + 3) = 113 mm Jadi panjang total plat sebelum di bending melingkar adalah π x D = 3,14 x 113 = 354,82 mm



c. Perhitungan Kelonggaran Bengkok (Bahan Plat Lembaran) Syarat : sisi-sisi tajam dihilangkan dari lembaran plat, lengan mesin pelipat direndahkan sebesar ketebalan plat.



31



Rumus kelonggaran bengkok adalah (0,01743 x R + 0,0078 x T) x L R = Jari-jari bengkokkan dalam, T = tebal lembaran dan L = besar derajat logam dibengkokkan. Jika kelonggaran bengkokkan pada sambungan yang dilipat tidak cukup, maka akan mengakibatkan ukuran sebelah dalam dan luarnya terlalu kecil. Dan Jika kelonggaran bengkokkan pada sambungan yang dilipat berlebihan, maka ukuran sebelah dalam dan luarnya akan terlalu besar. Kelonggaran juga harus diperhitungkan dengan ketebalan bahan.



1. Perhitungan dengan Rumus Diketahui : Jari-jari bengkokkan dalam sebesar 0,1 mm dan tebal plat lembaran adalah 0,022 mm dan besar sudut bengkokkan adalah 90 derajat. Ditanyakan : Besarnya kelonggaran bengkok ! Jawab : kelonggaran bengkok adalah (0,01743 x R + 0,0078 x T) x L = (0,01743 x 0,1 + 0,0078 x 0,022) x 90 = 0,1723 mm. 2. Perhitungan dengan metode Garis Netral Jawab :



31



kelonggaran bengkok = ¼ π x D = ¼ x 3,14 x 0,022 = 0,01727 mm. d. Perhitungan bending tekan (Pipa/saluran)



Yang perlu diperhatikan adalah peregangan jari-jari luar yang berlebihan, dimungkinkan terjadi penipisan tebal dinding dan perataan serta sedapat mungkin menghindari dari pengerutan jari-jari sebelah dalam yang terlampau besar. Untuk



pipa



berdinding



tebal



dilakukan



pemansan



lokal



untuk



melakukan



pembengkokkan, dengan catatan : tidak dapat dilakukan pembengkokkan pada temperatur 200 – 500 derajat celcius. Panjang pipa sebelum dibengkokkan adalah (F + 1,57R + F) = (2F + 1,57R) atau (2D + 1,57R) (jika D ≤ 250 mm).



I. RANGKUMAN  Bending merupakan pengerjaan dengan cara memberi tekanan pada bagian tertentu sehingga terjadi deformasi plastis pada bagian yang diberi tekanan  Macam-macam proses bending yaitu angel bending, press brake bending,draw bending, rol bending, rol forming, seaming, straightening, dan flanging.  Bending bias gagal jika terjadi springback, patah atau benda kerja sobek  Macam-macam mesin bending plat seperti mesin bending plat manual, mesin bending plat hidrolik dan mesin bending plat mekanik.  Macam-macam peralatan bending manual seperti palu karet, palu plastik, landasan dll. 31



 Fakto-faktor yang mempengaruhi proses bending adalah ketebalan material, metode bending, pelumasan, peralatan dll  Macam-macam bending pipa ram bending, rotary ram bending, induksi panas, rol bending, panas dan mandrel. J. DAFTAR PUSTAKA http://fabrikasi-sheet.blogspot.com/2011/12/proses-bending-plat.html http://arsyananda-desain.blogspot.com/2011/12/proses-bending.html www.sheetmetalmachine.blogspot.com http://mesinfabrikasi.blogspot.com/2013/04/mesin-press-brake- bendingplattekuk.html http://teknik pelat.blogspot.com/2012_12_01_archive.html#chitika_close_button Kenyon W. 1985 . Dasar-dasar pengelasan . Jakarta : Erlangga



31