Uji Keterlaksanaan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB III METODE PENELITIAN



A. Model Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian pengembangan LKPD IPA ini menggunakan model Reseach and Development (R&D). Sugiyono (2016: 30) menjelaskan metode penelitian dan pengembangan diartikan sebagai cara ilmiah untuk meneliti, merancang, memproduksi, dan menguji validitas produk yang telah dihasilkan. Dijelaskan juga oleh Sujadi (2003: 164) bahwa penelitian dan pengembangan atau R&D adalah suatu proses atau langkahlangkah untuk mengembangkan produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada. Penelitian ini menggunakan model pengembangan 4D oleh Thiagarajan. Thiagarajan, et al. (1974: 5) menjelaskan bahwa pengembangan model 4D terdiri dari empat tahap yaitu tahap pendefinisian (define), tahap perancangan (design), tahap pengembangan (develop), dan tahap penyebaran (disseminate). Pada tahap pendefinisian (define) dilakukan tahap analisis awal (front-endanalysis), analisis peserta didik (learner analysis), analisis tugas (task analysis), analisis konsep (concept analysis), dan merumuskan tujuan pembelajaran (specifying instructional objectives). Tahap perancangan (design) meliputi kegiatan penyusunan tes kriteria acuan (constructing criterion-referenced test), pemilihan media (media selection), pemilihan format (format selection), dan rancangan produk awal (initial design). Tahap pengembangan (develop) berupa tahap penilaian ahli (expert appraisal) dan



62



uji coba pengembangan (developmental testing). Tahap terakhir yaitu penyebaran (disseminate) merupakan penyebaran yang dilakukan secara terbatas karena ranah penelitian pengembangan sangat luas, akan tetapi tahap ini hanya dilakukan terbatas kepada guru IPA di SMP Negeri 1 Mlati. Tujuan dari pengembangan ini adalah mengembangkan LKPD berbasis Problem Based Learning untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik. B. Prosedur Penelitian Pengembangan LKPD IPA dilakukan dengan prosedur atau tahap 4D model yang dapat dilihat pada Gambar 4.



63



Analisis Awal Pendefinisian Analisis Peserta Didik Analisis Konsep



Analisis Tugas



Analisis Tujuan Pembelajaran



Penyusunan Tes Kriteria Acuan Perancangan Pemilihan Media Pemilihan Format Rancangan Awal LKPD (Draf I)



Peninjauan Dosen Pembimbing Pengembangan



Revisi I (Draft II)



Validasi Dosen Ahli dan Guru IPA Revisi II (Draft III)



Uji Coba Pengembangan Revisi III LKPD IPA



Penyebaran



Disebarluaskan



Gambar 1. Langkah-Langkah Pengembangan LKPD IPA (Modifikasi dari Thiagarajan, 1974: 6-9)



64



1. Tahap Pendefinisian (Define) Tahap ini merupakan tahap dalam melakukan penetapan dan pendefinisian syarat-syarat yang dibutuhkan dalam pembelajaran. Tahap pendefinisian (Define) bertujuan untuk mengumpulkan berbagai informasi yang berkaitan dengan produk yang akan dikembangkan sehingga diperoleh penjelasan fakta, harapan, dan alternatif dalam pemilihan bahan ajar. Terdapat lima kegiatan yang dilakukan pada tahap pendefinisian, yaitu: a. Analisis Awal (Front-end-Analysis) Pada kegiatan ini, peneliti mengumpulkan informasi-informasi yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran di sekolah yang bertujuan untuk memunculkan dan menetapkan permasalahan yang terdapat



di



sekolah



tersebut



sebagai



dasar



penyusunan



dan



pengembangan LKPD. Tahap ini dilakukan analisis permasalahan yang selanjutnya ditentukan alternatif penyelesaian masalah. b. Analisis Peserta Didik (Learner Analysis) Kegiatan kedua ini merupakan kegiatan yang menganalisis karakteristik peserta didik sesuai dengan pengembangan bahan ajar yang digunakan sebagai acuan dalam menentukan model, metode, pendekatan untuk mengembangkan media pembelajaran atau bahan ajar. Analisis ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran karakteristik peserta didik di ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik serta khususnya keterampilan berpikir kritis.



65



c. Analisis Tugas (Task Analysis) Analisis tugas dilakukan untuk menentukan isi materi, kompetensi



yang



harus



dikuasai



dalam



pembelajaran,



serta



keterampilan yang akan dikaji oleh peneliti. Analisis ini disusun dalam LKPD IPA yang berpedoman pada Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD). d. Analisis Konsep (Concept Analysis) Kegiatan analisis konsep bertujuan untuk mengidentifikasi konsep-konsep utama yang akan disampaikan pada materi pelajaran dalam



LKPD.



Untuk



mempermudah



peserta



didik



dalam



mengidentifikasi konsep dalam pembelajaran maka konsep tersebut dijabarkan dalam peta konsep pembelajaran. e. Merumuskan



Tujuan



Pembelajaran



(Specifying



Instructional



Objectives) Kegiatan ini berfungsi untuk merumuskan dan menjabarkan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari dengan bahan ajar LKPD. Tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan menjadi dasar untuk merancang menyusun tes, instrumen penilaian, dan perangkat pembelajaran



yang



diintegrasikan



dalam



bahan



ajar



yang



dikembangkan. 2. Tahap Perancangan (Design) Tahap perancangan ini bertujuan untuk merancang prototipe LKPD tentang kerangka isi dan gambaran rancangan produk awal sebagai draft I



66



berdasarkan data yang telah didapat pada tahap pendefinisian. Terdapat empat langkah pada tahap ini yaitu: a. Penyusunan Tes Kriteria Acuan (Constructing Criterion-Referenced Test) Pada tahap ini dilakukan penyusunan instrumen yang digunakan untuk menilai kelayakan dan keefektifan LKPD yang dikembangkan dalam bentuk instrumen validasi melalui angket penilaian oleh dosen ahli dan guru IPA, menyusun instrumen untuk menilai keterampilan berpikir kritis peserta didik yang berupa instrumen



tes



dan



observasi



serta



instrumen



keterlaksanaan



pelaksanaan pembelajaran dengan model Problem Based Learning. b. Pemilihan Media (Media Selection) Pemilihan media dilakukan untuk mengidentifikasi media pembelajaran yang relevan dengan karakteristik materi dan peserta didik. Media yang dipilih disesuaikan dengan materi, tujuan pembelajaran, dan karakteristik peserta didik agar dapat mencapai kompetensi yang diharapkan. c. Pemilihan Format (Format Selection) Pemilihan format disesuaikan dengan konten materi dan dasar yang digunakan dalam pengembangan LKPD yakni disesuaikan dengan pembelajaran berbasis permasalahan dengan memuat unsur keterampilan berpikir kritis. Pemilihan format dikembangkan sesuai dengan ketentuan agar layak untuk digunakan dalam pembelajaran



67



IPA serta tampilan yang menarik agar dapat membantu peserta didik dalam belajar. d. Rancangan Produk Awal (Initial Design) Tujuan dari rancangan produk awal adalah untuk menyusun LKPD dan perangkat pembelajaran yang digunakan dalam uji coba produk. Rancangan produk awal yang dihasilkan merupakan draft I yang selanjutnya dikonsultasikan kepada dosen pembimbing untuk mendapatkan masukan dan saran. 3. Tahap Pengembangan (Develop) Tahap



pengembangan



merupakan



tahap



implementasi



dari



perencanaan produk yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya. Tujuan dari tahap pengembangan adalah untuk menghasilkan LKPD IPA yang layak dikembangkan dan digunakan berdasarkan masukan dari dosen ahli dan guru IPA. Kegiatan pada tahap pengembangan yaitu: a. Penilaian Ahli (Expert Appraisal) Pada tahap ini dilakukan kegiatan validasi oleh validator yang terdiri dari dosen ahli dan guru IPA. Validasi merupakan tahap pengujian tingkat kelayakan dan keefektifan produk LKPD sehinga diperoleh kritik, saran, dan masukan dari para ahli terkait dengan kebenaran konsep, materi, dan komponen yang terdapat dalam LKPD yang dikembangkan. Hasil penilaian dari para ahli digunakan sebagai dasar untuk revisi dan perbaikan LKPD draft I sehingga diperoleh



68



LKPD draft II yang selanjutnya akan digunakan untuk ujicoba lapangan. b. Uji Coba Pengembangan (Developmental Testing) Pada tahap ini merupakan tahap implementasi atau penerapan LKPD yang telah dikembangkan pada cakupan yang lebih luas. LKPD draft II yang telah di perbaiki sesuai saran dari para ahli kemudian digunakan pada sasaran sesungguhnya yaitu peserta didik. Tujuan dari uji coba pengembangan adalah untuk mengetahui keefektifan produk dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis peserta didik selama proses pembelajaran yang diperoleh melalui penilaian para observer. Uji coba pengembangan ini diperoleh data keterlaksanaan pembelajaran Problem Based Learning melalui penilaian observer. Observer merupakan mahasiswa Pendidikan IPA semester 8. 4. Tahap Penyebarluasan (Disseminate) Tahap penyebarluasan merupakan tahap akhir dari penelitian pengembangan yang bertujuan untuk menyebarluaskan produk LKPD IPA yang telah dikembangkan. Pada penelitian ini peneliti membatasi penelitian pengembangan dilakukan secara terbatas kepada guru IPA di SMP N 1 Mlati. C. Uji Coba Produk 1. Desain Uji Coba Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan LKPD IPA berbasis Problem Based Learning untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis



69



peserta didik SMP. Desain uji coba produk LKPD dalam penelitian ini dilakukan melalui 3 tahap, yaitu: a. Tahap 1 dilakukan oleh Dosen Pembimbing I dan Dosen Pembimbing II untuk menilai rancangan awal produk sebagai draft I. Pada tahap 1, produk dinilai untuk mengetahui ketepatan konten dan komponen yang termuat dalam LKPD. Dosen Pembimbing memberi masukan, saran, dan kritik untuk perbaikan LKPD yang nantinya akan diperoleh LKPD IPA revisi 1 sebagai draft II sebelum produk diberikan kepada validator. b. Tahap 2 dilakukan oleh 2 dosen ahli media dan ahli materi serta 2 guru IPA SMP untuk menilai produk hasil dari draft II. Para ahli akan menilai tingkat kelayakan dan kesesuaian LKPD serta memberi masukan untuk revisi II sebagai draft III. c. Tahap 3 dilakukan pada saat uji coba lapangan yaitu LKPD IPA (draft III) yang digunakan dalam pembelajaran IPA. Pada tahap ini akan didapatkan data tentang tingkat penguasaan keterampilan berpikir kritis peserta didik dan kesesuaian keterlaksaan pembelajaran dengan menggunakan LKPD yang dinilai dengan acuan lembar observasi. 2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian pengembangan dilaksanakan pada bulan Maret 2017 semester genap tahun pelajaran 2016/2017. Lokasi uji coba pengembangan dilakukan di kelas VII A SMP Negeri 1 Mlati, Tirtoadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.



70



3. Subjek dan Objek Penelitian a. Subjek Penelitian Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah peserta didik sebanyak 27 anak kelas VII A SMP Negeri 1 Mlati. b. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah LKPD berbasis Problem Based Learning tema “Pemanasan Global” untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik SMP/MTs. 4. Jenis Data Data yang diperoleh dalam penelitian pengembangan ini terdiri dari : a. Data tingkat kelayakan kualitas LKPD IPA hasil pengembangan berdasarkan kritik, saran, dan masukan yang diperoleh dari penilaian dua dosen ahli dan dua guru IPA. b. Data



hasil



observasi



keterlaksanaan



pembelajaran



dengan



menggunakan model Problem Based Learning dalam bentuk persentase. c. Data persentase peningkatan kemampuan keterampilan berpikir kritis peserta didik selama proses pembelajaran menggunakan LKPD IPA melalui lembar observasi dan soal pretest-posttest. D. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengembangkan LKPD IPA yang layak dan efektif meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik berupa lembar validasi LKPD, lembar observasi keterlaksanaan



71



pembelajaran model Problem Based Learning, lembar observasi keterampilan berpikir kritis, dan soal pretest-posttest. 1. Angket Validasi Produk Lembar



instrumen



validasi



LKPD



pada



penelitian



dan



pengembangan ini digunakan untuk memperoleh data berupa hasil penilaian dari dosen ahli dan guru IPA sebagai validator yang digunakan untuk bahan evaluasi LKPD berbasis Problem Based Learning. Data hasil penilaian dari validator berguna untuk mengetahui kelayakan dan kualitas LKPD IPA yang dikembangkan ditinjau dari aspek LKPD berbasis Problem Based Learning, keterampilan berpikir kritis, kesesuaian isi, kesesuaian dengan syarat konstruksi, dan kesesuaian dengan syarat teknis suatu LKPD. Kisi-kisi instrumen penilaian produk LKPD disajikan pada Lampiran 3.1. Instrumen angket validasi ini disusun menggunakan skala Likert (1-5). Angket ini disusun berdasarkan kisi-kisi yang terdapat dalam Tabel 4. Tabel 1. Kisi-Kisi Instrumen Penilaian LKPD No Kriteria Penilaian Nomor Indikator Jumlah Indikator Aspek 1 Kesesuaian dengan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 9 isi/materi 2 Kesesuaian dengan syarat 10, 11, 12 3 konstruksi 3 Kesesuaian dengan syarat 13, 14, 15, 16, 17 5 teknis 17 Jumlah Diadaptasi dan dimodifikasi dari sumber: Djauhar Siddiq (2008: 28), Poppy Kamalia Devi, dkk (2009: 32-33), Hendro Darmodjo dan Jenny R.E. Kaligis (1992: 41-46), Kumalasari Diah Ayu Pebrianti (2016), Richard I. Arend (2013: 115), dan Center for Teaching, Learning, & Technology at Washington State University (2009).



72



2. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Problem Based Learning Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran Problem Based Learning digunakan untuk mengetahui proses pelaksanaan pembelajaran yang ditinjau dari kegiatan guru dan peserta didik. Pelaksanaan pembelajaran



disesuaikan



dengan



langkah-langkah



pembelajaran



Problem Based Learning yang telah disusun dalam RPP. Lembar keterlaksanaan sebelum digunakan dikonsultasikan kepada dosen pembimbing untuk mengetahui kesesuaian dan ketepatan instrumen. Instrumen penilaian keterlaksanaan pembelajaran menggunakan skala Guttman dengan pilihan jawaban YA dan TIDAK. Skor untuk jawaban YA adalah 1 untuk pernyataan sesuai dengan kegiatan yang dilakukan guru atau peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. Sedangkan skor untuk jawaban TIDAK adalah 0 apabila pernyataan tidak sesuai dengan kegiatan yang dilakukan guru atau peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran Problem Based Learning terdapat pada Lampiran 3.3. Adapun kisi-kisi lembar Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran Problem Based Learning dapat dilihat pada Tabel 5.



73



Tabel 2. Kisi-Kisi Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Problem Based Learning No LangkahIndikator Nomor Jumlah langkah Indikator Indikator Pembelajaran Problem Based Learning 1. Mengorientasikan 1. Guru menjelaskan 1, 2, 3 3 peserta didik tujuan terhadap masalah pembelajaran 2. Guru mendeskripsikan kebutuhan penting yang diperlukan 3. Guru memotivasi peserta didik untuk terlibat dalam kegiatan pemecahan masalah dan menyajikan suatu permasalahan 2. Mengorganisasi 4. Guru membatu 4 1 peserta didik peserta didik untuk untuk belajar menentukan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berkaitan dengan permasalahan 3. Membimbing 5. Guru mendorong 5 1 investigasi secara peserta didik untuk mandiri atau mengumpulkan kelompok informasi yang tepat, melaksanakan eksperimen, menganalisis, mencari penjelasan dan pemecahan masalah 4. Mengembangkan 6. Guru membantu 6 1 dan peserta didik dalam mempresentasikan merencanakan dan hasil karya menyiapkan karya atau artefak yang sesuai, seperti



74



laporan atau hasil eksperimen. 5. Mengembangkan 7. Guru membantu 7 1 dan peserta didik mempresentasikan melakukan refleksi hasil karya dan melakukan evaluasi terhadap investigasi dan proses-proses yang mereka lakukan 7 Jumlah Diadaptasi dan dimodifikasi dari sumber: Hanafiah dan Cucu Suhana (2012: 44-45) dan Richard I. Arend (2013: 115) 3. Lembar Observasi Keterampilan Berpikir Kritis Lembar observasi keterampilan berpikir kritis digunakan untuk mengetahui tingkat penguasaan keterampilan berpikir kritis peserta didik selama proses pembelajaran menggunakan LKPD. Lembar observasi keterampilan berpikir kritis terdapat dalam Lampiran 3.5. Adapun kisikisi lembar lembar observasi keterampilan berpikir kritis peserta didik dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 3. Kisi-Kisi Lembar Observasi Keterampilan Berpikir Kritis No Keterampilan Indikator Berpikir Kritis Mengidentifikasi 1. Mengidentifikasi permasalahan dari suatu masalah kasus atau informasi sesuai dengan maksud pernyataan Merumuskan 2. Merumuskan pertanyaan yang tepat pertanyaan berdasarkan suatu kasus atau informasi Merumuskan hipotesis Merumuskan hipotesis yang sesuai dengan 3. permasalahan Menganalisis data dan 4. Mengumpulkan data yang relevan dengan fakta mendukung masalah dan dapat merumuskan penyebab suatu peristiwa Menyusun kesimpulan Membuat kesimpulan yang berasalan 5. sesuai dengan data dan fakta yang tepat Diadaptasi dan dimodifikasi dari sumber: Linda Elder dan Richard Paul (2009) dalam Josephine C. Visande (2014) & Center for Teaching, Learning, & Technology at Washington State University (2009).



75



E. Teknik Analisis Data Data yang diperoleh dari beberapa instrumen kemudian dianalisis. Berikut ini penjelasan masing-masing teknis analisis yang digunakan: 1. Analisis Hasil Validasi Kelayakan LKPD IPA Teknik analisis data untuk kelayakan LKPD melalui lembar validasi dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Pengumpulan semua data yang diperoleh untuk setiap aspek penilaian, indikator, dan butir penilaian LKPD dari setiap penilai. b. Menghitung rata-rata skor dari setiap komponen aspek penilaian dengan menggunakan Persamaan 1. Persamaan 1. Rerata Skor Penilaian



…………(1) Keterangan: = rerata skor = jumlah total skor tiap komponen N = jumlah penilai (Sugiyono, 2016: 43) c. Mengubah skor rata-rata menjadi nilai dengan kategori Skor rata-rata yang sudah diperoleh selanjutnya diubah menjadi nilai dengan kategori. Skor yang bersifat kuantitatif ini diubah menjadi data kualititatif dengan skala lima menggunakan acuan persamaan oleh Eko Putro Widoyoko (2016: 238). Pengubahan atau konversi skor ini dimaksudkan untuk mengetahui kualitas dan kelayakan LKPD hasil pengembangan yang ditinjau dari aspek isi/materi,



76



konstruksi, dan teknis. Adapun acuan pengubahan skor menjadi skala lima dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 4. Konversi Skor Aktual menjadi Nilai Skala Lima No. Rentang Skor Nilai Kategori 1. A Sangat Baik > + 1,8 x sbi 2. B Baik + 0,6 x sbi < X ≤ + 1,8 x sbi 3. C Cukup - 0,6 x sbi < X ≤ + 0,6 x sbi 4. D Kurang - 1,8 x sbi < X ≤ – 0,6 x sbi 5. E Sangat kurang X≤ - 1,8 x sbi (Sumber: Eko Putro Widoyoko, 2016: 238) Keterangan: X = skor aktual (skor yang dicapai) = rerata skor ideal (1/2 (skor tertinggi ideal + skor terendah ideal)) sbi = simpangan baku skor ideal = (1/2) (1/3) (skor tertinggi ideal – skor terendah ideal) Skor tertinggi ideal = butir kriteria x skor tertinggi Skor terendah ideal = butir kriteria x skor terendah d. Menganalisis reabilitas instrumen lembar validasi dari dosen ahli dan guru IPA dengan menggunakan persamaan Percentage of Agreement (PA) yang dikemukakan oleh Borich (1994: 385). Persamaan 2. Percentage of Agreement (PA) atau koefisien reliabilitas ……. (2) Keterangan: PA = Percentage of Agreement (PA) A = skor tertinggi B = skor terendah Data kelayakan LKPD bersifat reliable jika koefisien reliabilitas menunjukkan angka lebih dari 75% (PA ≥ 75%).



77



2. Analisis Keterlaksanaan Pembelajaran Problem Based Learning Analisis keterlaksanaan pembelajaran dengan Problem Based Learning diperoleh dari hasil penilaian lembar instrumen keterlaksanaan pembelajaran dari observer ditinjau dari kegiatan guru dan peserta didik selama proses pembelajaran sesuai dengan RPP. Analisis keterlaksanaan pembelajaran menggunakan persamaan 3. Persamaan 3. Persentase Keterlaksanaan …. (3)



Hasil data yang dianalisis dengan persamaan 3 tersebut kemudian diubah menjadi data kualitatif seperti pada Tabel 8. Tabel 5. Persentase Keterlaksanaan Pembelajaran No. Persentase (%) Kategori Skor 1. > 80 Sangat Baik 5 2. > 60 – 80 Baik 4 3. > 40 – 60 Cukup 3 4. > 20 - 40 Kurang 2 5. ≤ 20 Sangat Kurang 1 (Sumber: Eko Putro Widoyoko, 2016: 242) 3. Analisis Penguasaan Keterampilan Berpikir Kritis Peserta Didik Analisis penguasaan keterampilan berpikir kritis peserta didik setelah menggunakan LKPD IPA ini dilakukan dengan langkah sebagai berikut: a. Merekapitulasi



setiap



item



pernyataan



keterampilan berpikir kritis peserta didik. b. Menghitung jumlah skor setiap peserta didik. c. Menghitung rata-rata skor peserta didik.



78



lembar



observasi



d. Menghitung persentase hasil penskoran dengan persamaan 4. …… (4) Keterangan: = rata-rata nilai atau skor peserta didik = jumlah skor seluruh peserta didik = skor maksimal (Sumber: Suharsimi Arikunto, 2008: 235) Hasil data dari persamaan 4 kemudian dikonversi menjadi data kualitatif menggunakan acuan dari Ngalim Purwanto (2002: 102) dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 6. Persentase Penguasaan Kemampuan No. Tingkat Penguasaan Nilai Kategori/Predikat (%) Huruf 1. 86 – 100 A Sangat Baik 2. 76 – 85 B Baik 3. 66 – 75 C Cukup 4. 55 – 65 D Kurang 5. ≤ 54 E Sangat Kurang (Sumber: Ngalim Purwanto, 2002: 102) 4. Analisis Data Peningkatan Kemampuan Keterampilan Berpikir Kritis Peningkatan kemampuan keterampilan berpikir kritis dihitung menggunakan gain score. Melalui pretest-posttest kemampuan peserta didik dapat diketahui setelah menggunakan LKPD. Menurut Hake (1999: 1), gain score dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: …… (5)



79



Tabel 7. Kriteria Gain Indeks Gain g > 0,70 0,30 ≤ g ≤ 0,70 g < 0,30



Kategori Tinggi Sedang Rendah (Sumber: Hake, 1999: 1)



80