Uji Lanjutan - Duncan Lengkap [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

UJI LANJUTAN (POST-HOC) KULIAH BIOMETRIKA



DISCLAIMER



Materi ini disadur dan dirangkum dari materi “Perbandingan Uji Rata-Rata”yang disusun oleh Pak Ade Setiawan (Dosen Fakultas Pertanian Unpad). Materi full dapat diunduh di website smartstat.info. Beberapa contoh persoalan disesuaikan dengan bidang keilmuan di TEP.



KENAPA ADA UJI LANJUTAN? Pada tabel sidik ragam, kita hanya mengetahui ada



tidaknya perbedaan yang signifikan pada data penelitian yang kita olah. Tetapi..



Kita



tidak tahu perlakuan yang mana yang berbeda nyata dengan perlakuan lainnya That’s why we need post-hoc



test!



CONTOH Sedang dilakukan penelitian mengenai efektifitas jenis kemasan plastik terhadap daya simpan buah belimbing. Terdapat 6 jenis kemasan plastik yang diteliti, yaitu kemasan plastik PP, PS, PVC, PVDC, PE dan selopan. Tabel dibawah ini melaporkan hasil penelitian tersebut dengan parameter penelitian berupa laju respirasi buah belimbing (mg CO2/kg/jam). Eksperimen diulang sebanyak 5 kali ulangan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Ulangan (Laju Respirasi (mg CO2/kg/jam))



Perlakuan



Jumlah



1



2



3



4



5



PP



19.4



32.6



27



32.1



33



144.1



PS



14.3



14.4



11.8



11.6



14.2



66.3



17



19.4



9.1



11.9



15.8



73.2



PVDC



17.7



24.8



27.9



25.2



24.3



119.9



PE



20.7



21



20.5



18.8



18.6



99.6



Selopan



17.3



19.4



19.1



16.9



20.8



93.5



Jumlah



106.4



131.6



115.4



116.5



126.7



596.6



PVC



TABEL SIDIK RAGAM Penentuan Hipotesis Ho : tidak terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan diantara perlakuan (jika F hitung < F tabel)



Hi : terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan diantara perlakuan (jika F hitung > F tabel) Source of Variation



JK



db



KT



F-hitung



P-value



F .05



0.0000



2.620654



Perlakuan (P)



847.0467 5



169.4093 14.37053



Galat



282.928



11.78867



Total



1129.975 29



24



Kesimpulan Karena F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan Hi diterima. Artinya terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan di antara perlakuan yang ada. Tetapi perlakuan yang mana ya? - - - > post hoc test!



POST HOC TEST KULIAH BIOMETRIKA



JENIS-JENIS POST-HOC TEST Post Hoc Test (Uji lanjutan)



Perbandingan dengan kontrol



Perbandingan Berganda



Uji LSD/BNT



Uji Scheffe



Dunnet



Multiple Range Test



Duncan



Tukey



SNK, dll.



Paling sering digunakan, karena tingkat akurasinya cukup tinggi untuk digunakan menguji penelitian dengan jumlah perlakuan yang banyak



UJI DUNCAN KULIAH BIOMETRIKA



UJI WILAYAH BERGANDA DUNCAN



 Uji beda rerata yang dapat digunakan untuk menguji perbedaan



diantara semua pasangan perlakuan tanpa memperhatikan jumlah perlakuan  Prinsip : membandingkan nilai selisih rerata setiap perlakuan pada



nilai p yang sama dengan nilai Rp pada nilai p yang sama.



FORMULA PADA UJI DUNCAN 𝑹𝒑 = 𝒓𝜶,𝒑,𝒗 𝒔𝒀ഥ



= 𝒓𝜶,𝒑,𝒗



𝑲𝑻𝑮 𝒓



Dimana : KTG = Kuadrat Tengah Galat r = ulangan rα,p,v = nilai wilayah nyata Duncan p = jarak (2,3,..t); v = derajat bebas; α= taraf nyata



CONTOH (RAL SEDERHANA) Sedang dilakukan penelitian mengenai efektifitas jenis kemasan plastik terhadap daya simpan buah belimbing. Terdapat 6 jenis kemasan plastik yang diteliti, yaitu kemasan plastik PP, PS, PVC, PVDC, PE dan selopan. Tabel dibawah ini melaporkan hasil penelitian tersebut dengan parameter penelitian berupa laju respirasi buah belimbing (mg



CO2/kg/jam). Eksperimen diulang sebanyak 5 kali ulangan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan



Ulangan (Laju Respirasi (mg CO2/kg/jam))



Jumlah



Nilai rerata perlakuan



1



2



3



4



5



PP



19.4



32.6



27



32.1



33



144.1



28.82



PS



14.3



14.4



11.8



11.6



14.2



66.3



13.26



17



19.4



9.1



11.9



15.8



73.2



14.64



PVDC



17.7



24.8



27.9



25.2



24.3



119.9



23.98



PE



20.7



21



20.5



18.8



18.6



99.6



19.92



Selopan



17.3



19.4



19.1



16.9



20.8



93.5



18.7



PVC



Source of Variation



JK



db



KT



F-hitung



P-value



F .05



Perlakuan (P)



847.0467 5



169.4093 14.37053 1.48E-06 2.620654



Galat



282.928



11.78867



Total



1129.975 29



24



Kesimpulan : Karena F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan Hi diterima. Artinya terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan di antara perlakuan yang ada. Namun perlakuan mana yang berbeda nyata masih belum diketahui. Oleh karena itu, uji Duncan digunakan untuk mencari signifikansi rerata antar setiap perlakuan



LANGKAH PERHITUNGAN UJI DUNCAN 1. Mengurutkan nilai rerata setiap perlakuan dari yang terendah ke tertinggi



No



Perlakuan



Rerata



No



Perlakuan



Rerata



1



PP



28.82



5



PE



13.26



2



PS



23.98



3



PVC



14.64



3



PVC



14.64



6



Selopan



18.70



4



PVDC



19.92



4



PVDC



19.92



5



PE



13.26



2



PS



23.98



6



Selopan



18.70



1



PP



28.82



Setelah diurutkan



2. Menghitung nilai Rp (wilayah nyata terpendek) ❑ Menentukan nilai KTG, db (dari Tabel Sidik Ragam) dan r (ulangan) > KTG = 11.79 (pembulatan) > db = 24 >r = 5 ulangan ❑ Menentukan nilai kritis dari tabel wilayah nyata



𝑹𝒑



= 𝒓𝜶,𝒑,𝒗 𝒔𝒀ഥ = 𝒓𝜶,𝒑,𝒗



𝑲𝑻𝑮 𝒓



Berdasarkan persamaan di atas, terdapat 3 parameter yang diperlukan untuk menentukan nilai r(a,p,v) pada tabel Duncan, yaitu taraf nyata (α), banyaknya perlakuan yang akan dibandingkan (p) dan derajat bebas galat (db).



>α = 0.05 > p = 6 perlakuan (2,3,4,5,6) > db= 24



Temukan nilai r(0.05,6,24) pada tabel duncan



α



p = perlakuan



db



Merupakan nilai r(0.05,6,24) pada p yang berbeda



𝑹𝒑 = 𝒓𝜶,𝒑,𝒗 𝒔𝒀ഥ 𝑹𝒑 = 𝒓𝜶,𝒑,𝒗



𝑲𝑻𝑮 𝒓



= 𝒓𝜶,𝒑,𝒗



𝟏𝟏.𝟕𝟗 𝟓



> KTG >r



= 11.79 (pembulatan) = 5 ulangan



= 𝒓𝜶,𝒑,𝒗 (𝟏. 𝟓𝟑𝟔)



p



𝒓𝜶,𝒑,𝒗 (dari tabel duncan)



Rp = 𝒓𝜶,𝒑,𝒗 (𝟏. 𝟓𝟑𝟔)



2



2.9



4.5



3



3.1



4.7



4



3.2



4.9



5



3.2



5.0



6



3.3



5.1



Nilai Rp



❑ Membuat tabel selisih rata-rata. Data rerata perlakuan diurutkan dari yang terkecil ke yang terbesar, baik secara vertikal maupun horizontal. Kemudian isi kolom yang kosong seperti berikut. No.



Perlakuan



Rerata



13.26



14.64



18.7



19.92



23.98



5



PE



13.26



0.00



3



PVC



14.64



1.38



0.00



6



Selopan



18.70



5.44



4.06



0.00



4



PVDC



19.92



6.66



5.28



1.22



0.00



2



PS



23.98



10.72



9.34



5.28



4.06



0.00



1



PP



28.82



15.56



14.18



8.90



4.84



14.64-13.26



10.12



19.92-14.64



Untuk mencari nilai pada kotak yang dibatasi kotak warna merah adalah dengan mengurangkan nilai rerata dengan nilai yang ada pada kolom paling atas



Notasi



❑ Berikan simbol pada setiap selisih rerata sesuai dengan nilai p (2,3,4,5,6), seperti contoh di bawah ini. Nilai p pada selisih rerata ditandai dengan tanda superscript (x). No.



Perlakuan



Rerata



13.26



14.64



18.7



19.92



23.98



5



PE



13.26



0.00



3



PVC



14.64



1.38(2)



0.00



6



Selopan



18.70



5.44(3)



4.06(2)



0.00



4



PVDC



19.92



6.66(4)



5.28(3)



1.22(2)



0.00



2



PS



23.98



10.72(5)



9.34(4)



5.28(3)



4.06(2)



0.00



1



PP



28.82



15.56(6)



14.18(5)



10.12(4)



8.90(3)



4.84(2)



Notasi



❑ Perhatikan nilai p yang sama pada setiap kolom (lihat tabel). Lalu bandingkan nilai p dengan nilai Rp yang telah kita hitung pada slide sebelumnya. No.



Perlakuan



Rerata



13.26



14.64



18.7



19.92



23.98



5



PE



13.26



0.00



3



PVC



14.64



1.38(2)



0.00



6



Selopan



18.70



5.44(3)



4.06(2)



0.00



4



PVDC



19.92



6.66(4)



5.28(3)



1.22(2)



0.00



2



PS



23.98



10.72(5)



9.34(4)



5.28(3)



4.06(2)



0.00



1



PP



28.82



15.56(6)



14.18(5)



10.12(4)



8.90(3)



4.84(2)



Notasi



Ambil contoh pada nilai p=2 Jika nilai p=2 lebih kecil dari Rp (2), maka beri tanda “tn”(tidak nyata). Pada hal ini nilai p 1.38; 4.06;1.22;4.06 < nilai Rp 4.5. Maka keempat nilai tsb ditandai dg “tn”(Lihat slide setelah ini)



Namun Jika nilai p=2 lebih besar dari Rp, maka beri tanda bintang. Pada hal ini, nilai p 4.84 > nilai Rp 4.5. Maka nilai tsb ditandai bintang (Lihat slide setelah ini) Lakukan prosedur ini pada seluruh nilai p dn bandingkan dengan nilai Rp nya masing2 (p=3 dg Rp=3 dst).



p



Rp



2



4.5



3



4.7



4



4.9



5



5.0



6



5.1



HASIL PERBANDINGAN No.



Perlakuan



Rerata



13.26



14.64



18.7



19.92



23.98



5



PE



13.26



0.00 tn



3



PVC



14.64



1.38 tn



0.00 tn



6



Selopan



18.70



5.44 *



4.06 tn



0.00 tn



4



PVDC



19.92



6.66 *



5.28 *



1.22 tn



0.00



2



PS



23.98



10.72 *



9.34 *



5.28 *



4.06 tn



0.00



1



PP



28.82



15.56 *



14.18 *



10.12 *



8.90 *



4.84 *



Notasi



Nb : nilai p yang sama ditandai dengan warna kolom yang sama * = berbeda nyata



Pada p = 5, Rp (5) = 5,0. nilai selisih rerata yaitu 14.18 > Rp (5), maka berbeda nyata (*)



❑ Berikan notasi No.



Perlakuan



Rerata



13.26



14.64



18.7



19.92



23.98



28.82



Notasi



a b



5



PE



13.26



0.00 tn



a



3



PVC



14.64



1.38 tn



0.00 tn



6



Selopan



18.70



5.44 *



4.06 tn



0.00 tn



4



PVDC



19.92



6.66 *



5.28 *



1.22 tn



0.00 tn



2



PS



23.98



10.72 *



9.34 *



5.28 *



4.06 tn



0.00 tn



1



PP



28.82



15.56 *



14.18 *



10.12 *



8.90 *



4.84 *



c



ab



d



❑ Tampilan pada tabel (di skripsi) adalah seperti berikut Perlakuan (Jenis Kemasan)



Laju respirasi belimbing (mg CO2/kg/jam)



PE



13.26 a



PVC



14.64 ab



Selopan



18.70 bc



PVDC



19.92 cd



PS



23.98 d



PP



28.82 e



bc cd



e 0.00 tn



d e



INTERPRETASI DATA Perlakuan (Jenis Kemasan)



Laju respirasi belimbing (mg CO2/kg/jam)



PE



13.26 a



PVC



14.64 ab



Selopan



18.70 bc



PVDC



19.92 cd



PS



23.98 d



PP



28.82 e



Data yang mengandung simbol huruf sama, menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata. Data yang mengandung simbol huruf berbeda menunjukkan hasil yang berbeda nyata. Data dengan simbol “a”tidak berbeda nyata dengan “ab” karena sama-sama mengandung “a”. Namun, data dengan simbol “cd” berbeda nyata dengan “e” karena simbolnya berbeda. Misal : Dari hasil pengamatan, terlihat bahwa belimbing yang dikemas dengan plastik PE menunjukkan laju respirasi yang tidak berbeda nyata dengan plastik PVC, tetapi berbeda nyata dengan perlakuan lainnya.



UJI LANJUTAN RANCANGAN FAKTORIAL UJI LANJUTAN



UJI LANJUT RF • Yang membedakan uji lanjut pada persoalan faktor tunggal dan faktorial adalah adanya komponen interaksi. • Interaksi dapat terjadi pada kasus dengan lebih dari 1 faktor pengujian. • Interaksi menggambarkan keterkaitan antara satu faktor dengan faktor lainnya. Jika pada suatu penelitian eksperimental, diuji 2 buah faktor dengan berbagai taraf kemudian ditemukan adanya interaksi, maka hal ini mengindikasikan bahwa kedua taraf tersebut memiliki keterkaitan satu sama lain.



CONTOH



Pada suatu eksperimen, ditemukan interaksi antara biofertilizer dengan jenis varietas tanaman seledri. Hal ini mengindikasikan, adanya keterkaitan antara kedua faktor tersebut. Keduanya bersifat saling mempengaruhi satu sama lain terhadap parameter uji.



KASUS RANCANGAN FAKTORIAL Kasus Rancangan Faktorial



Interaksi signifikan



Interaksi tidak signifikan



Uji lanjut interaksi



Uji lanjut mandiri setiap faktor



KASUS I : INTERAKSI SIGNIFIKAN



Sumber Ragam



DB



JK



KT



Fhit



F .05



Material (A)



2



10683.72



5341.86



7.91**



3.354



Suhu (B)



2



39118.72



19559.36



28.97**



3.354



AxB



4



9613.78



2403.44



3.56*



2.728



Galat



27



18230.75



675.21



-



Total



35



77646.97



Solusi : Uji lanjutan interaksi



CONTOH (1) : INTERAKSI SIGNIFIKAN Perlakuan suhu dan jenis coating diberikan pada buah mangga untuk dilihat pengaruhnya terhadap umur simpan buah (hari). Terdapat 3 taraf suhu penyimpanan (50C, 100C, dan 150C), serta 3 taraf jenis coating (A, B, dan C) yang dicobakan.



Jenis coating (A)



Penelitian dirancang dengan rancangan acak lengkap faktorial dan diulang sebanyak 4 kali. Hasil eksperimen disajikan pada tabel disamping.



B



A



C Analisislah data eksperimen tersebut!



hasil



Suhu (B) (0C) 5



10



15



130



34



20



74



80



82



155



40



70



180



75



58



150



136



25



159



106



70



188



122



58



126



115



45



138



174



96



168



150



82



110



120



104



160



139



60



Jawab : 1. Data diolah menggunakan ANOVA Faktorial dengan hipotesis : Ho : tidak terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan diantara perlakuan (jika F hitung < F tabel) Hi : terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan diantara perlakuan (jika F hitung > F tabel) Sumber Ragam



DB



JK



KT



Fhit



F .05



Jenis coating (A)



2



10683.72



5341.86



7.91**



3.354



Suhu (B)



2



39118.72



19559.36



28.97**



3.354



AxB



4



9613.78



2403.44



3.56*



2.728



Galat



27



18230.75



675.21



-



Total



35



77646.97



Kesimpulan : - Terdapat perbedaan nilai yang signifikan pada faktor jenis coating (tolak Ho, terima Hi) - Terdapat perbedaan nilai yang signifikan pada faktor suhu (tolak Ho, terima Hi) - Terdapat interaksi yang signifikan dari perolehan data, sehingga dilakukan uji lanjutan interaksi AB menggunakan uji Duncan (dapat pula digunakan uji post hoc lainnya) Meski (A) dan (B) signifikan, tapi jika terdapat interaksi, maka signifikansi setiap perlakuan dapat DIABAIKAN sehingga tidak ada uji lanjutan mandiri setiap faktor



UJI LANJUTAN 1. Buat tabel rerata dari data primer, kemudian buat tabel rekapitulasinya Jenis coating



a



rata-rata



b



rata-rata



c



rata-rata



Suhu (0C) 5 10 130 34 74 80 155 40 180 75 134.75 57.25 150 136 159 106 188 122 126 115 155.75 119.75 138 174 168 150 110 120 160 139 144 145.75



15 20 82 70 58 57.5 25 70 58 45 49.5 96 82 104 60 85.5



Tabel Rekapitulasi Suhu (0C)



Jenis Coating



5



10



15



a



134.75



57.25



57.5



b



155.75



119.75



49.5



c



144.



145.75



85.5



2. Buat tabel rata-rata jenis coating pada taraf suhu yang sama berdasarkan data pada tabel rekapitulasi. I. Jenis coating pada suhu 50C



II. Jenis coating pada suhu 100C



Jenis Coating



Suhu 50C



Jenis Coating



Suhu 100C



a



134.75



a



57.25



b



155.75



b



119.75



c



144



c



145.75



III. Jenis coating pada suhu 150C Jenis Coating



Suhu 150C



a



57.5



b



49.5



c



85.5



Persamaan Duncan



𝑹𝒑



= 𝒓𝜶,𝒑,𝒗 𝒔𝒀ഥ = 𝒓𝜶,𝒑,𝒗



𝑲𝑻𝑮 𝒓



Berdasarkan 3 tabel diatas, maka terdapat 3 perlakuan pada setiap taraf suhu, maka p = 2,3. Sementara itu nilai derajat bebas (v), α, KTG dan ulangan (r) (berdasarkan TSR) masing-masing adalah 27, 0.05, 675.21 dan 4.



3. Temukan nilai Rp pada tabel duncan α p = perlakuan



db (v)



Karena v=27, maka lakukan interpolasi. Sehingga nilai r(0.05,3,27) pada p=2 adalah 2.905 dan p=3 adalah 3.05



4. Menentukan nilai Rp (p=2,3)



𝑹𝒑 = 𝒓𝜶,𝒑,𝒗 𝒔𝒀ഥ 𝑹𝒑 = 𝒓𝜶,𝒑,𝒗



𝑲𝑻𝑮 𝒓



= 𝒓𝜶,𝒑,𝒗



𝟔𝟕𝟓.𝟐𝟏 𝟒



= 𝒓𝜶,𝒑,𝒗 (𝟏𝟐. 𝟗𝟗𝟐)



p



2



3



𝑆𝑌ത



12.992



12.992



𝒓𝜶,𝒑,𝒗 (r(0.05,3,27) )



2.905



3.05



Rp = 𝒓𝜶,𝒑,𝒗 𝒔𝒀ഥ



37.742



39.626



5. Urutkan data dari langkah ke 2 (terkecil ke terbesar) kemudian buat tabel selisih dua rata-rata jenis coating pada taraf suhu yang sama.



I. Pengujian pengaruh sederhana perbedaan dua rata-rata jenis coating pada suhu 50C Jenis coating



Rata-rata



A 134.75



C 144.00



B 155.75



Notasi



a a



134.75



0.00 tn



c



144.00



9.25(2) tn



b



155.75



a 0.00



a



21.00(3) tn 11.75(2) tn



0.00



a



p



2



3



𝑆𝑌ത



12.992



12.992



𝒓𝜶,𝒑,𝒗 (r(0.05,3,27) )



2.905



3.05



Rp = 𝒓𝜶,𝒑,𝒗 𝒔𝒀ഥ



37.742



39.626



II. Pengujian pengaruh sederhana perbedaan dua rata-rata jenis coating pada suhu 100C



Jenis coating



Rata-rata



a 57.25



b 119.75 a



c 145.75



Notasi



b



a



57.25



0.00 tn



b



119.75



62.50(2)*



0.00



c



145.75



88.50(3)*



26.00(2) tn



a



b 0.00



b



III. Pengujian pengaruh sederhana perbedaan dua rata-rata jenis coating pada suhu 150C Jenis coating



Rata-rata



A 134.75



C 144.00



B 155.75



Notasi



a



a



49.50



0.00 tn



a



c



57.50



8.00(2) tn



0.00



b



85.50



36.00(3) tn



28.00(2) tn



a 0.00



a



p



2



3



𝑆𝑌ത



12.992



12.992



𝒓𝜶,𝒑,𝒗 (r(0.05,3,27) )



2.905



3.05



Rp = 𝒓𝜶,𝒑,𝒗 𝒔𝒀ഥ



37.742



39.626



6. Buat tabel perbedaan rata-rata taraf suhu pada jenis coating yang sama berdasarkan data pada tabel rekapitulasi. I. Suhu pada jenis coating a



II. Suhu pada jenis coating b



Suhu (0C)



Coating a



Suhu (0C)



Coating b



5



134.75



5



155.75



10



57.25



10



119.75



15



57.5



15



49.5



III. Suhu pada jenis coating c Suhu (0C)



Coating c



5



144



10



145.75



15



85.5



Persamaan Duncan



𝑹𝒑



= 𝒓𝜶,𝒑,𝒗 𝒔𝒀ഥ = 𝒓𝜶,𝒑,𝒗



𝑲𝑻𝑮 𝒓



Berdasarkan 3 tabel diatas, maka terdapat 3 perlakuan pada setiap taraf jenis coating, maka p = 2,3. Sementara itu nilai derajat bebas (v), α, KTG dan ulangan (r) (berdasarkan TSR) masing-masing adalah 27, 0.05, 675.21 dan 4.



7. Temukan nilai Rp pada tabel duncan α p = perlakuan



db (v)



Karena v=27, maka lakukan interpolasi. Sehingga nilai r(0.05,3,27) pada p=2 adalah 2.905 dan p=3 adalah 3.05



8. Menentukan nilai Rp (p=2,3)



𝑹𝒑 = 𝒓𝜶,𝒑,𝒗 𝒔𝒀ഥ 𝑹𝒑 = 𝒓𝜶,𝒑,𝒗



𝑲𝑻𝑮 𝒓



= 𝒓𝜶,𝒑,𝒗



𝟔𝟕𝟓.𝟐𝟏 𝟒



= 𝒓𝜶,𝒑,𝒗 (𝟏𝟐. 𝟗𝟗𝟐)



p



2



3



𝑆𝑌ത



12.992



12.992



𝒓𝜶,𝒑,𝒗 (r(0.05,3,27) )



2.905



3.05



Rp = 𝒓𝜶,𝒑,𝒗 𝒔𝒀ഥ



37.742



39.626



9. Urutkan data dari langkah ke 6 (terkecil ke terbesar) kemudian buat tabel selisih dua rata-rata suhu pada taraf jenis coating yang sama.



I. Pengujian pengaruh sederhana perbedaan dua rata-rata suhu pada jenis coating a



Suhu



Rata-rata



100C 57.25



150C 57.50



50C 134.75



Notasi



a



100C



57.25



0.00 tn



150C



57.50



0.25(2) tn



0.00 tn



5 0C



134.75



77.50(3)*



77.25(2)*



a b



0.00 tn



a b



p



2



3



𝑆𝑌ത



12.992



12.992



𝒓𝜶,𝒑,𝒗 (r(0.05,3,27) )



2.905



3.05



Rp = 𝒓𝜶,𝒑,𝒗 𝒔𝒀ഥ



37.742



39.626



II. Pengujian pengaruh sederhana perbedaan dua rata-rata suhu pada jenis coating b



Suhu



Rata-rata



150C 49.50



100C 119.75



50C 155.75



Notasi



a b



150C



49.5



0.00 tn



100C



119.75



70.25(2)*



0.00



5 0C



155.75



106.25(3)*



36.00(2) tn



a b 0.00



b



III. Pengujian pengaruh sederhana perbedaan dua rata-rata suhu pada jenis coating c



Suhu



Rata-rata



150C 85.50



50C 144.00



100C 145.75



Notasi



a



150C



85.50



0.00



5 0C



144.00



58.50(2)*



0.00



100C



145.75



60.25(3)*



1.75(2) tn



a



b



b 0.00



b



p



2



3



𝑆𝑌ത



12.992



12.992



𝒓𝜶,𝒑,𝒗 (r(0.05,3,27) )



2.905



3.05



Rp = 𝒓𝜶,𝒑,𝒗 𝒔𝒀ഥ



37.742



39.626



10.Membuat tabel dwi arah 1. Tampilkan tabel rekapitulasi Suhu (0C) Jenis Coating 5



10



15



a



134.75



57.25



57.5



b



155.75



119.75



49.5



c



144.



145.75



85.5



2. Masukkan notasi pengujian pengaruh sederhana jenis coating pada taraf suhu yang sama ke dalam tabel rekapitulasi dengan huruf kecil secara vertikal (sesuaikan nilai dengan notasi) Jenis Coating



Suhu (0C) 5



10



15



a



134.75 a



57.25 a



57.5 a



b



155.75 a



119.75 b



49.5 a



c



144 a



145.75 b



85.5 a



CONTOH I. Hasil pengujian pengaruh sederhana perbedaan dua rata-rata jenis coating pada suhu 50C Jenis coating



Rata-rata



A 134.75



C 144.00



a



134.75



0.00 tn



c



144.00



9.25(2) tn



0.00



b



155.75



21.00(3) tn



11.75(2) tn



B 155.75



Notasi



a a 0.00



a



3. Masukkan notasi pengujian pengaruh sederhana suhu pada taraf jenis coating yang sama ke dalam tabel rekapitulasi dengan huruf kapital secara horizontal (sesuaikan nilai dengan notasi) Jenis Coating a b c



Suhu (0C) 5



10



15



134.75 a B 155.75 a B 144 a B



57.25 a A 119.75 b B 145.75 b B



57.5 a A 49.5 a A 85.5 a A



CONTOH III. Pengujian pengaruh sederhana perbedaan dua rata-rata suhu pada jenis coating c



Suhu



Rata-rata



150C 85.50



50C 144.00



150C



85.50



0.00



5 0C



144.00



58.50(2)*



0.00



100C



145.75



60.25(3)*



1.75(2) tn



100C 145.75



Notasi



a b 0.00



b



PENYAJIAN TABEL DAN INTERPRETASI Jenis Coating a b



c



Suhu (0C) 5 134.75 a B 155.75 a B 144 a B



10 57.25 a A 119.75 b B 145.75 b B



15 57.5 a A 49.5 a A 85.5 a A



Keterangan : angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata menurut uji Duncan pada taraf 5%. Huruf kecil dibaca arah vertikal (kolom) dan huruf kapital dibaca arah horizontal (baris)



Contoh interpretasi : Perlakuan jenis coating a, b dan c pada suhu 50C menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata satu sama lain terhadap masa simpan buah tomat. Akan tetapi, hal ini terlihat berbeda pada suhu 100C dimana jenis coating a memperlihatkan masa simpan buah tomat paling rendah dibandingkan perlakuan lainnya.



KASUS II : INTERAKSI TIDAK SIGNIFIKAN Sumber keragaman



DB



JK



KT



Fhitung



F0.05



2



82.06



41.03



0.41 tn



3.443



A



2



1813.39



906.694



9.05*



3.443



B



3



5258



1752.67



17.49*



3.049



AB



6



463.5



77.25



0.77 tn



2.549



Galat



22



2204.61



100.21



-



Total



35



9821.56



Kelompok (R)



Perlakuan



Solusi : Uji lanjutan mandiri



CONTOH (II) : INTERAKSI TIDAK SIGNIFIKAN Dilakukan suatu penelitian mengenai pengaruh penambahan pupuk NPK dan pupuk kandang pada berbagai konsentrasi terhadap tinggi tanaman kentang (cm). Konsentrasi pupuk NPK dan pupuk kandang terdiri masing-masing terdiri dari 2 taraf. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak kelompok dengan 4 ulangan. Analisislah data tersebut! Pupuk NPK (A)



Pupuk Kandang (B)



1



2



3



4



10



0



12



15



14



13



10



19



22



23



21



0



29



27



33



30



10



32



35



38



37



20



Kelompok



Jawab : 1. Data diolah menggunakan ANOVA Faktorial dengan hipotesis : Ho : tidak terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan diantara perlakuan (jika F hitung < F tabel) Hi : terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan diantara perlakuan (jika F hitung > F tabel)



JAWAB :



Sumber keragaman



DB



JK



KT



Fhitung



F0.05



3



32.5



10.833



4.64*



3.86



A



1



930.25



930.25



398.69*



5.11



B



1



182.25



182.25



78.107*



5.11



AB



1



4



4



1.714 tn



5.11



Galat



9



21



2.33



-



Total



15



1170



Kelompok (R) Perlakuan



Kesimpulan : - Terdapat perbedaan nilai yang signifikan pada faktor pupuk NPK(tolak Ho, terima Hi) - Terdapat perbedaan nilai yang signifikan pada faktor pupuk organik (tolak Ho, terima Hi) - Tidak terdapat interaksi yang signifikan dari perolehan data, sehingga dilakukan uji mandiri Duncan setiap perlakuan (dapat pula digunakan uji post hoc lainnya) Karena tidak terdapat interaksi antar perlakuan, maka dilakukan uji mandiri pada setiap faktor perlakuan. Baik perlakuan A dan B nilainya signifikan, maka uji mandiri dilakukan pada masing-masing faktor



1. Pengaruh utama pupuk NPK



Pupuk NPK (A)



Pupuk Kandang (B)



1



2



3



4



10



0



12



15



14



13



10



19



22



23



21



0



29



27



33



30



10



32



35



38



37



20



Kelompok



Rataan NPK 10 = 17.375 Rataan NPK 20 = 32.625



1. Buat tabel mandiri faktor pupuk NPK, kemudian urutkan dari nilai terkecil ke terbesar Konsentrasi Pupuk NPK



Rata-rata



10



17.375



20



32.625



2. Uji kedua perlakuan dengan uji duncan Berdasarkan tabel diatas, maka terdapat 2 perlakuan pada faktor pupuk NPK, maka p = 2. Sementara itu nilai derajat bebas (v), α, KTG dan ulangan (r) (berdasarkan TSR) masing-masing adalah 9, 0.05, 2.33 dan 4.



𝑹𝒑 = 𝒓𝟎.𝟎𝟓,𝟐,𝟗 𝒔𝒀ഥ Dari tabel duncan



𝑹𝒑 = 𝒓𝟎.𝟎𝟓,𝟐,𝟗



𝑲𝑻𝑮 𝒓



=𝒓𝟎.𝟎𝟓,𝟐,𝟗



= 𝒓𝟎.𝟎𝟓,𝟐,𝟗 (𝟎. 𝟕𝟔𝟑)



𝟐.𝟑𝟑 𝟒



α



p = perlakuan



db (v)



r(0.05,2,9) pada p=2 adalah 3.20



Tentukan nilai Rp, lalu buat tabel perbedaan dua rata-rata p



2



𝑆𝑌ത



0.763



𝒓𝜶,𝒑,𝒗 (r(0.05,3,22) )



3.20



Rp = 𝒓𝜶,𝒑,𝒗 𝒔𝒀ഥ



2.44



Konsentrasi NPK



Ratarata



10 17.375



20 32.625



Notasi



a



10



17.375



0.00 tn



20



32.625



15.25(2)*



b 0.00 tn



a b



2. Pengaruh utama pupuk Kandang (B)



Pupuk NPK (A)



10



20



Pupuk Kandang (B)



Kelompok



1



2



3



4



0



12



15



14



13



10



19



22



23



21



0



29



27



33



30



10



32



35



38



37



Pupuk Kandang (B) 0 10



Rata-rata =



12 + 15 + ⋯ + 30 8 = 21.625



28.375



1. Buat tabel mandiri faktor pupuk Kandang, kemudian urutkan dari nilai terkecil ke terbesar Pupuk Kandang (B)



Rata-rata



0



21.625



10



28.375



2. Uji kedua perlakuan dengan uji duncan



Berdasarkan tabel diatas, maka terdapat 2 perlakuan pada faktor pupuk NPK, maka p = 2. Sementara itu nilai derajat bebas (v), α, KTG dan ulangan (r) (berdasarkan TSR) masing-masing adalah 9, 0.05, 2.33 dan 4.



𝑹𝒑 = 𝒓𝟎.𝟎𝟓,𝟐,𝟗 𝒔𝒀ഥ Dari tabel duncan



𝑹𝒑 = 𝒓𝟎.𝟎𝟓,𝟐,𝟗



𝑲𝑻𝑮 𝒓



=𝒓𝟎.𝟎𝟓,𝟐,𝟗



= 𝒓𝟎.𝟎𝟓,𝟐,𝟗 (𝟎. 𝟕𝟔𝟑)



𝟐.𝟑𝟑 𝟒



α



p = perlakuan



db (v)



r(0.05,2,9) pada p=2 adalah 3.20



Tentukan nilai Rp, lalu buat tabel perbedaan dua rata-rata p



2



𝑆𝑌ത



0.763



𝒓𝜶,𝒑,𝒗 (r(0.05,3,22) )



3.20



Rp = 𝒓𝜶,𝒑,𝒗 𝒔𝒀ഥ



2.44



Konsentrasi NPK



Ratarata



10 21.625



20 28.375



Notasi



a



0



21.625



0.00 tn



10



28.375



6.75(2)*



b 0.00 tn



a b



PENYAJIAN TABEL Faktor



Tinggi tanaman kentang (cm)



Konsentrasi Pupuk NPK 10



17.375 a



20



32.625 b



Konsentrasi Pupuk Kandang



0



21.625 a



10



28.375 b