Upacara Pada Alih Golongan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Upacara Pada Pasukan Penggalang Saat upacara latihan Penggalang anggota yang akan pindah golongan mengikuti serangkaian acara untuk berpamitan kepada pasukan Penggalangnya. Nah, berikut adalah serangkaian susunan upacara dalam pasukan Penggalang yang akan pindah ke Penegak: 1. Anggota Penggalang yang akan pindah golongan mengambil tempat berhadapan dengan Pembina Upacara (Pembina Penggalang) 2. Nasehat dan penjelasan Pembina Upacara terhadap anggota yang pindah golongan Penggalang ke Penegak (naskah terlampir) 3. Penggalang yang akan pindah golongan berpamitan kepada anggota pasukannya 4. Pembina Upacara (Pembina Penggalang) mengantar Penggalang yang bersangkutan ke Ambalan Penegak 5. Serah terima anggota antara Pembina Penggalang dan Pembina Penegak (naskah terlampir) 6. Pembina Penggalang kembali ke pasukan untuk melanjutkan acara latihannya 7. Acara penerimaan anggota di Ambalan tersesuaikan dengan adat yang berlaku 8. Anggota baru terserahkan kepada sangga yang akan menerimanya 9. Pembina Penegak menyerahkan kembali Ambalan kepada Pradana untuk meneruskan acara latihannya Penerimaan Anggota Penggalang di Ambalan Penegak Anggota Penggalang yang baru saja diserahkan oleh Pembina Penggalang ke Pembina Penegak selanjutnya mengikuti serangakaian upacara penerimaan tamu Ambalan. Berikut serangkaian susunan upacara pindah golongan dari Penggalang ke Penegak yang kita sebut sebagai tamu Ambalan: 1. Tamu Ambalan mengambil tempat di kiri Pradana atau Pembina 2. Pradana atau Pembina memperkenalkan tamu kepada anggota Ambalan 3. Pradana atau Pembina memberi kesempatan kepada tamu untuk mengikuti kegiatan Ambalan (naskah terlampir) 4. Upacara selesai



Narasi Pindah Golongan Penggalang ke Penegak



Kalimat penjelas atau amanat Pembina upacara tentang kepindahan anggota Penggalang dan Penegak sangatlah penting. Untuk itu penyampaiannya saat upacara berlangsung dapat dalam bentuk narasi.



Pasukan Penggalang Narasi ini terlangsungkan ketika Pembina menyampaikan pesan kepada anggota Penggalang yang akan pindah golongan ke Penegak. Pesan Pembina: “Kepindahan adek ke Ambalan bukan karena kecakapan tetapi karena usia yang telah masuk ke tingkat Penegak. Untuk itu selamat bergabung dengan teman-teman mu yang ada dalam Amabalan Penegak dan pandaipandailah menyesuaikan diri.” Upacara Pindah Golongan Penggalang ke Penegak – smk-maarifkudus



Ambalan Setelah melakukan serangkaian upacara pamitan dengan pasukan Penggalang untuk berpindah ke Ambalan Penegak. Pembina Penggalang mengantarkan anggota kepada Pembina Penegak. Adapun serangkaian naskah kata-kata tanya jawab antara Pembina Penggalang dengan Pembina Penegak adalah sebagai berikut: Pembina Penggalang: “Salam Pramuka! Berhubung anak kami yang bernama Rahmawati hari ini telah memasuki usia Penegak. Maka kiranya kakak berkenan menerima anak kami untuk menjadi anggota di Ambalan Kakak.” Pembina Penegak: “Kami terima dengan senang hati, adik atas nama Rahmawati untuk menjadi tamu di Ambalan kami. Semoga segera dapat menyesuaikan dengan teman-temannya yang baru.” Selanjutnya upacara penerimaan tamu Ambalan pun dapat terlangsungkan dengan serangkaian prosesi adat Ambalan. Prosesi ini pun dapat berlangsung saat upacara latihan rutin dalam Ambalan. Pelaksanaan upacara penerimaan atau pelantikan tamu Ambalan berlangsung dengan serangkaian kata-kata motivasi dan tanya jawab anggota Penggalang dan Pembina Penegak. Anggota Penggalang: “Salam Pramuka!” Pembina: “Salam” Anggota Penggalang: “Perkenalkan nama saya Rahmawati, bermaksud untuk bergabung dalam Ambalan Adam Malik Fatmawati. Mohon di ijinkan untuk



menjadi tamu di ambalan Kakak. Berikut saya serahkan biodata diri untuk kelengkapan administrasi Ambalan.” Pembina: “Terima kasih adek Rahmawati. Saya sebagai Pembina Penegak menerima berkas adek dan Kakak persilahkan adek menyebrang ke sisi Penegak.” Anggota Penggalang: “Terima kasih.” Pembina: “Sesuai dengan Adat di Ambalan Adam Malik Fatmawati Segala sesuatu harus terawali dengan hal yang bersih dan wangi. Untuk itu saya tugaskan juru adat Ambalan agar dapat memandu adek Rahmawati untuk membuatmu bersih dan wangi.” Calon tamu Ambalan: “Siap, saya akan menaati Adat Ambalan Adam Malik dan Fatwawati.” Setelah melaksanakan serangkaian upacara pelantikan tamu Ambalan Penegak beserta kata-kata untuk tanya jawab antara anggota Penggalang. Kemudian tamu Ambalan baru menerima serangkaian acara adat lainnya yang terpimpin langsung oleh juru adat.



Upacara Pindah Golongan Penggalang ke Penegak Upacara pindah golongan dari Pramuka Penggalang yang berusia 16 tahun ke Pramuka Penegak, sbb: 1) Dilaksanakan dalam rangkaian upacara pembukaan latihan Pasukan Penggalang dan Upacara Pembukaan latihan Ambalan Penegak. 2) Penggalang yang akan pindah golongan mengambil tempat berhadapan dengan Pembina. 3) Nasihat dan penjelasan Pembina bahwa kepindahannya semata-mata usianya sudah mencapai 16 tahun dan perkembangan jiwanya sudah tidak sesuai lagi dengan jiwa Penggalang. 4) Penggalang yang akan pindah golongan berpamitan kepada saudara-saudaranya di pasukan Penggalang. 5) Pembina menggantar Penggalang yang bersangkutan ke ambalan Penegak. 6) Serah terima anggota antara Pembina Penggalang dengan pembina Penegak. 7) Pembina Penggalang kembali ke pasukan untuk melanjutkan acara latihan yang sudah dipersiapkan. Acara penerimaan di ambalan Penegak disesuaikan dengan adat ambalan yang berlaku. Contoh penerimaan calon penegak dilakukan sebagai berikut: * Formasi ambalan diubah menjadi setengah lingkaran. Penggalang yang pindah golongan menempati pusat lingkaran menghadap para Penegak. * Tanya jawab dilakukan antara Pramuka Penegak dengan Penggalang untuk menyakinkan keinginannya menjadi Pramuka Penegak * Setelah Penggalang tersebut diterima sebagai tamu Ambalan, maka diserahkan kepada



Pemimpin Sangga yang telah siap menerima anggota baru. * Pembina Penegak menyerahkan ambalan kepada Pradana untuk menlanjutkan kegiatan. * Selama berstatus sebagai Tamu Ambalan yang bersangkutan masih memakai seragam Penggalang



1. Pemimpin pleton menyiapkan pletonya masing-masing 2. Pratama memasuki lapangan upacara 3. Penghormatan kepada pratama di pimpin pleton paling kanan 4. Laporan pemimpin pleton kepada pratama 5. Pembina upacara memasuki lapangan upacara 6. Penghormatan kepada pembina upacara di pimpin oleh pratama 7. Laporan pratama kepada pembina upacara bahwa upacara siap dimulai 8. Penghormatan kepada sang saka merah putih di iringi lagu indonesia raya 9. Pembacaan teks pancasila,Tri satya,dan dasa darma 10. Amanat pembina upacara pasukan di istirahatkan 11. Anggota Penggalang yang akan pindah golongan mengambil tempat berhadapan dengan Pembina Upacara (Pembina Penggalang) 12. Nasehat dan penjelasan Pembina Upacara terhadap anggota yang pindah golongan Penggalang ke Penegak (naskah terlampir) 13. Penggalang yang akan pindah golongan berpamitan kepada anggota pasukannya 14. Pembina Upacara (Pembina Penggalang) mengantar Penggalang yang bersangkutan ke Ambalan Penegak 15. Serah terima anggota antara Pembina Penggalang dan Pembina Penegak (naskah terlampir) 16. Pembina Penggalang kembali ke pasukan untuk melanjutkan acara latihannya 17. Acara penerimaan anggota di Ambalan tersesuaikan dengan adat yang berlaku 18. Anggota baru terserahkan kepada sangga yang akan menerimanya 19. Pembina Penegak menyerahkan kembali Ambalan kepada Pradana untuk meneruskan acara latihannya 20. Pembacaan Doa 21. Laporan pratama kepada pembina upacara bahwa upacara telah selesai 22. Penghormatan Kepada pembina upacara



23. Pembina upacara meninggalkan lapangan upacara 24. Pratama meninggalkan lapangan upacara pasukan di istirahat kan 25. Masing masing pleton membubarkan barisannya masing masing



DAFTAR PUSTAKA 1.    Tri Satya,Dwi Satya,Dasa Darma,Dwi Darma dan Pancasila 2.    Tata Upacara Pembukaan Latihan Perindukan Siaga 3.    Tata Upacara penutupan Latihan Perindukan Siaga 4.    Upacara Pelantikan siaga Mula 5.    Upacara naik tingkat 6.    Upacara Penyematan Tanda Kecakapan Khusus 7.    Upacara Siaga Pindah Golongan ke Penggalang 8.    Tata Upacara Pembukaan Latihan Penggalang 9.    Tata Upacara Penutupan Latihan penggalang 10.Upacara Pelantikan Calon Penggalang menjadi Penggalang Ramu 11.Upacara Kenaikan Tingkat dari penggalang ramu ke Penggalang Rakit atau Penggalang Terap 12.Upacara Pemberian Tanda Kecakapan Khusus kepada Pramuka Penggalng 13.Upacara Pindah Golongan 14.Upacara Pembukaan Latihan ambalan Penegak 15.Upacara Penutupan latihan Ambalan Penegak 16. Upacara Penerimaan Tamu 17. Upacara Penerimaan Calon Penegak 18. Upacara pelantikan Calon Penegak menjadi Penegak Bantara 19.Upacara Kenaikan Tingkat dari Penegak Bantara ke Penegak Laksana 20.Upacara Pemberian Tanda Kecakapan Khusus kepada Pramuka Penegak 21.Upacara Pindah Golongan dari Ambalan ke Racana Pandega 22.Upacara Pelepasan Penegak yang akan terjun ke masyarakat.



DWI  SATYA DEMI KEHORMATANKU AKU BERJANJI AKAN BERSUNGGUH – SUNGGUH :



-        MENJALANKAN KEWAJIBANKU TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA DAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA DAN MENURUT ATURAN KELUARGA -        SETIAP HARI BERBUAT KEBAIKAN



DWI  DARMA 1.



SIAGA BERBAKTI PADA AYAH DAN IBUNDANYA.



2.



SIAGA BERANI DAN TIDAK PUTUS ASA



                                                                                         



DASA DARMA                            1.   TAKWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA 2.   CINTA ALAM DAN KASIH SAYANG SESAMA MANUSIA 3.   PATRIOT YANG SOPAN DAN KESATRIA 4.PATUH DAN SUKA BERMUSYAWARAH 5.RELA MENOLONG DAN TABAH 6.RAJIN TERAMPIL DAN GEMBIRA 7.HEMAT CERMAT DAN BERSAHAJA 8.DISIPLIN BERANI DAN SETIA 9.  BERTANGGUNG JAWAB DAN DAPAT DIPERCAYA 10.SUCI DALAM PIKIRAN PERKATAAN DAN PERBUATAN



PANCASILA 1.         KETUHANAN YANG MAHA ESA 2.         KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB 3.         PERSATUAN INDONESIA 4.         KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN / PERWAKILAN 5.         KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA TRI SATYA DEMI KEHORMATANKU AKU BERJANJI AKAN BERSUNGGUH – SUNGGUH: -        MENJALANKAN KEWAJIBANKU TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA DAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA,MENGAMALKAN PANCASILA, -        MENOLONG SESAMA HIDUP,DAN IKUT SERTA MEMBANGUN MASYARAKAT -        SERTA MENEPATI DASADARMA



I.               TATA UPACARA SIAGA A.    UPACARA PEMBUKAAN LATIHAN 1.      Seluruh anggota dalam Perindukan dalam barungnya masing – masing membuat barisan bersaf. 2.      Siaga sulung yang terpilih mempersiapkan segala perlengkapan Upacara untuk Upacara Pembukaan. 3.      Sulung memanggil seluruh peserta upacara dengan ” Siagaaaaaaa” dan dijawab ” Siaaaaaap ” oleh para siaga,Kemudian Sulung membuat kode lingkaran kecil,Maka berlarianlah para siaga membentuk lingkaran kecil menurut barungnya masing – masing dan barung siSulung berada didepannya,Kemudian membentuk Lingkaran Besar. 4.      Sulung menjemput Yanda / Bunda dengan ucapan ” Yanda / Bunda ” Upacara Pembukaan latihan Perindukan Siaga sudah bisa dimulai,Semoga Yanda / Bunda sudi membukanya.Yanda / Bunda kemudian mengatakan ” Terima Kasih ” kemudian Yanda / Bunda memegang tangan kiri sulung dan membimbingnya memasuki lingkaran dan menempatkannya didepan standart / totem. Pembantu Pembina / Pakcik / Bukcik masuk kedalam lingkaran. 5.      Yanda / Bunda memerintahkan Sulung untuk mengambil Bendera Merah Putih ” Sulung ” ambil Bendera kita , dan Sulungpun keluar melalui pintu untuk mengambil Bendera Merah Putih kemudian memasuki lingkaran dan pada waktu dipinggir lingkaran berhenti sejenak dan penghormatan dipimpin oleh Yanda / Bunda dan diikuti seluruh peserta upacara dan sulung meletakkan Bendera Merah Putih ditotem kemudian mundur + 2 langkah dan menghormat Bendera kemudian Yanda / Bunda menurunkan tangannya diikuti oleh seluruh peserta upacara. 6.      Yanda / Bunda membacakan Teks Pancasila diikuti seluruh peserta upacara. 7.      Sulung membacakan teks Dwi Darma dan dibalas oleh peserta sbb : 8.      Sulung : DwiiiiDarma dan siaga membalas serupa Dwi Darma,Kemudian Sulung : 1. Siaga berbakti pada Ayah dan Ibundanya dan dijawab oleh peserta Kami berbakti pada ayah dan Ibunda kami, sulung : 2. Siaga berani dan tidak putus asa,dijawab oleh peserta kami berani



dan tidak piutus asa.selesai membacakan teks Dwi Darma Yanda / Bunda memerintahkan Sulung kembali kebarungnya.Pada waktu Sulung kembali kebarungnya wakilnya yang tadinya menempati posisi pemimpin barung kembali ketempatnya melalui jalan belakang. 9.      Waktu memberikan kata bimbingan Yanda / Bunda cukup dengan sikap istirahat,maka seluruh peserta upacara mengikutinya dengan sikap istirahat,selesai pengarahan Yanda / Bunda kembali kesikap sempurna dan diikuti peserta upacara dengan sikap sempurna / bersiap. 10.   Do’a diucapkan dan diikuti oleh peserta upacara / siaga.Boleh juga siaga hanya mengaminkan do’a 11.   Selesai Yanda / Bunda berdo’a maka selesailah upacara dan dilanjutkan dengan kegiatan lainnya dan ingat,Yanda / Bunda tidak membubarkan lingkaran tetapi begitu Yanda / Bunda selesai mengucapkan do’a para Pembantu Pembina /Pak cik / Buk cik sesuai dengan jadwal latihan mengambil posisi kegiatan yang akan dilaksanakan. B.     UPACARA PENUTUPAN LATIHAN 1.      Sulung berdiri dibelakang standar / totem dan memanggil siaga – siaga dengan ” siagaaaaa” dan dijawab ” siaaaaaap ” oleh para siaga kemudian Sulung membentuk lingkaran kecil.setelah rapi kemudian membentuk lingkaran besar. 2.      Sulung menjemput Pembina Upacara / Yanda / Bunda keluar lingkaran melalui pintu dengan ucapan ” Yanda / Bunda ” upacara penutupan latihan perindukan siaga sudah bisa dimulai semoga Yanda / Bunda sudi membukanya.” dijawab”,terima kasih ” dan Yanda / Bunda membimbing Sulung kedalam lingkaran.Pak cik dan Buk cik mengikuti dan langsung masuk kedalam lingkaran,Yanda / Bunda memerintahkan Sulung untuk menyimpan Bendera Merah Putih,” Sulung ” simpan Bendera kita ” dan sebelum mengambil Bendera Merah Putih ia hormat terlebih dahulu. 3.      Pada waktu Sulung memegang Bendera Merah Putih.Yanda / Bunda hormat dan diikuti seluruh peserta upacara.Pada waktu akan menyimpan.Sulung sambil membawa Bendera ia mengelilingi totem ( otomatis ia berhaluan kanan ) dan setibanya dipinggir lingkaran ia berhenti sejenak  Yanda / Bunda dan seluruh peserta upacara menurunkan tangan.setelah sulung meletakkan Bendera Merah Putih Sulung kembali dan melapo pada Yanda / Bunda : Upacara latihan siaga selesai ” Yanda / Bunda mengucapkan terima kasih dan memerintahkan Sulung ” kembali ke barungmu ”dan sulungpun kembali kebarungnya. 4.     Yanda / Bunda memberikan pengarahan yang isinya berkaitan dengan latihan yang telah dilaksanakan dan jika ada perlombaan,umumkan siapa yang terbaik atau pemenangnya.



5.     Yanda / Bunda memimpin do’a yang diikuti oleh seluruh peserta dan usahakan do’a tersebut singkat dan padat yang intinya selain mensukuri latihan yang baru dilaksanakan,jangan lupa mendo’akan Pembina,orang tua dan mungkin ada teman – teman yang sakit. 6.     Pada waktu akan dibubarkan ,Yanda / Bunda dan Pembantu Pembina Pak cik / buuk cik menghormat kepada siaga sambil berputar ,selamat pagi / siang / sore – siagaaa ” dan para siagapun semuanya menghormat dan selesai menghormat para siaga menyalami semua pembina diawali oleh Sulung sampai selesai.maka selesailah upacara penutupan latihan perindukan dan para pembinapun bersalam – salaman.



C.    UPACARA PELANTIKAN SIAGA MULA



Sebelum Upacara Pelantikan Siaga Mula dilaksanakan Pembina dan Pembantu Pembina,Yanda / Bunda / Pak cik / Buk cik mengadakan pertemuan untuk memutuskan segala sesuatu yang berkaitan dengan jalannya Pelantikan Siaga. Alat – alat yang disediakan : 1. Kacu untuk Siaga Putra,Dasi untuk Siaga Putri 2. Baret dengan tandanya untuk Putra,Topi untuk Siaga Putri dengan tandanya. 3. Buku S K U yang telah ditanda tangani oleh Pembina.



P E LA N T I K A N 1. SELESAI ACARA PEMBUKAAN.Yanda / Bunda mengumkan bahwa pada hari itu ada salah seorang ( dua, tiga ) orang teman siaga yang akan dilantik.Menjelaskan pelantikan ini adalah atas hasil kerajinan,mengikuti latihan dan keberanian mengambil ujian / menyelesaikan SKU,Selesai pengumuman sekedarnya,Pembina / Yanda / Bunda mengatakan. 2. Kepada Pemimpin Barung yang anggotanya akan dilantik agar membawa anggotanya kehadapan Yanda / Bunda. 3. Pemimpin Barung membimbing anggota barung ketengah lingkaran dan melaporkan kepada Pembina. 4. Pemimpin Barung mengambil tempat satu langkah dibelakang anggota yang akan dilantik. 5. Sebelum upacara pelantikan.Pembina mengadakan tanya jawab kepada calon siaga,yaitu menanyakan apakah calon telah mengerti tentang Dwi Darma. 6. Selanjutnya sebelum mengucapkan Dwi Satya,Pembina / Yanda / Bunda memberikan kesempatan kepada calon untuk berdo’a,menurut cara dan agama yang dianutnya 7. Selesai,Pembina mengatakan : ” Anu ( sebutkan namanya ) pada hari ini, kamu dengan disaksikan oleh teman – temanmu,para Pak cik / Buk cik, Bendera Kebangsaan kita Merah Putih dan satu lagi adalah Tuhan Yang Maha Esa walaupun tidak kelihatan tetapi melihat dan mendengar apa yang akan kamu ucapkan,dan yang sangat penting lagi bahwa pada saat ini kedua orang tuamu juga hadir menyaksikan,maukah kamu bersama Yanda / Bunda dengan  disaksikan semua yang tadi itu mengucapkan Dwi Satya.? 8.Pembina / Yanda / Bunda maju satu langkah mendekati Bendera Merah Putih,dan mengambil ujung bendera dengan tangan kiri dan meminta tangan calon untuk diletakkan diatas tangan pembina, Pembina mengatakan ” Ikuti kata Yanda / Bunda ” 9. Pembina / Yanda / Bunda mengucapkan Dwi Satya secaran lambat dan diulangi oleh calon. 10. Pada waktu Pembina / Yanda / Bunda mengatakan ” Dwi Satya ” semua peserta upacara memberi hormat.Kepada siaga yang telah dilantik.maju satu langkah. 11. Selesai,Pembina pertama – tama memasang kacu jika putra, dasi jika putri,dengan diiringi kata – kata ” saat ini kamu telah menjadi anggota pramuka sedunia,kacumu ini berwarna Merah Putih,sama dengan warna bendera kebangsaan kita,Untuk itu hendaklah kamu menjaga kebersihan kesucian kacu ini. 12. Selanjutnya pembantu pembina memasangkan baret jika putra dan topi jika putri diiringi dengan kata – kata ” Pakailah tutup kepala ini kemana kamu pergi sebab dia sebagai pelindungmu diwaktu panas dan hujan,diatasnya ada tanda Gerakan Pramuka,yang harus kamu hormati ” 13. Pembantu Pembina yang lain jika ada memberikan buku SKU dengan ucapan : ” ini buku SKUmu telah kamu selesaikan tingkat Mula dan selanjutnya teruslah maju ketingkat yang lebihm tinggi dan jangan putus asa,sesuai dengan Dwi Darma ” 14. Pelantikan selesai.Pembina selanjutnya memberikan ucapan selamat,dikuti oleh orang tua Siaga. 15. Selanjutnya Pembina menuruh siaga balik kanan,dan kepada teman – temannya dilingkaran,Pembina memberi perintah untuk memberikan penghormatan sebagai ucapan selamat atas pelantikannya. 16. Pembina memerintahkan kepada Pemimpin Barung untuk membawa temannya kembali kebarung. 17.Pemimpin Barung maju,menghormat kepada Pembina dan mengucapkan terima kasih,dan membawa temannya kembali kebarungnya.



18. Latihan dilanjutkan sesuai program yang telah disusun



CATATAN



1.Dalam acara pelantikan siaga mula,orang tua sianak dapat diundang untuk menyaksikan acara pelantikan tesrsebut. 2.Orang tua si anak dapat diberi kesempatan untuk memberikan kata sambutan / kata – kata nasehat. 3.Pelantikan paling banyak 3 ( tiga ) orang, tidak boleh secara massal.



D.    UPACARA NAIK TINGKAT 1. Upacara naik tingkat dilaksanakan setelah selesai Upacara Pembukaan Latihan. 2. Setelah itu Pembina / Yanda / Bunda boleh juga Pak cik / Buk cik memberitahukan kepada Siaga – siaga,bahwa pada hari itu akan diadakan upacara NAIK TINGKAT dari siaga........... ke siaga............ 3. Pembina segera meminta Pemimpin barung untuk menghadirkan siapa – siapa siaga yang akan dilantik untuk kenaikan tingkat. 4. segera Pemimpin Barung menuju ketempat siaga yang akan naik tingkat dan membimbing temannya kehadapan Pembina berhadapan dengan standart / totem ada diantara mereka. 5. Pemimpin barung berdiri satu langkah dibelakang temannya. 6. Pembina mengadakan tanya jawab sekedarnya tentang SKU yang telah dipenuhinya. 7. Selanjutnya Pembina membimbing pembacaan DWI SATYA.Pembina mengatakan ” Ulang janji ” dibarengi dengan Siaga yang telah dilantikmaju satu langkah,dan memberi hormat. 8. Pembina meminpin pengucapan Dwi Satya,diikuti oleh Siaga yang dilantik untuk naik tingkat. 9. Selesai pengucapan Dwi Satya,Pembina melepaskan tanda tingkat lama dan menggantinya dengan tanda tingkat yang baru,dengan diiringi kata – kata nasehat. 10. Pembina memberika  aba – aba untuk penghormatan kepada Siaga yang baru naik tingkat,dan dilanjutkan pemberian ucapan selamat yang dipimpin oleh para Pemimpin Barung,didahului oleh Sulung. 11. Siaga yang baru dilantik,dibawa kembali kebarung oleh Pimpinan Barungnya,Pembina memimpin do’a,Upacara selesai dilanjutkan dengan kegiata.Demikian untuk upacara kenaikan ketingkat selanjutnya. E.    UPACARA PENYEMATAN TANDA KECAKAPAN KHUSUS



Upacara penyematan tanda kecakapan khusus dilaksanakan setelah selesai upacara pembukaan latihan. 2. Setelah itu Pembina / Yanda / Bunda boleh juga Pak cik / Buk cik memberutahukan kepada siaga.Pada hari ini akan ada diadakan upacara pelantikan penyematan tanda kecakapan khusus  ( umpama tanda berkemah atau pejalan kaki dan sebagainya ) 3. sebelum pemasangan tanda kecakapan khusus pembina mengadakan tanya jawab tentang syarat – syarat kecakapan khusus yang diselesaikannya. 4. setelah itu pemasangan TKK ( Tanda Kecakapan Khusus ) 5. dilanjutkan acara latihan sesuai program yang ada. 1.



F.   UPACARA SIAGA PINDAH GOLONGAN KEPENGGALANG JALANNYA UPACARA 1. Prosedur :



Sebelum penerimaan calon penggalang agar diadakan terlebih dahulu : a. Pertemuan antara pembina siaga dan pembina penggalang untuk membicarakan yang berkaitan dengan kenaikan seorang anak siaga ke penggalang. b. Kemudian diadakan pertemuan antara Dewan kehormatan secara khusus membicarakan penerimaan calon penggalang tersebut. 2. PELAKSANAANNYA : Persiapan pelaksanaan meliputi a. T e m p a t Acara dilaksanakan ditempat latihan Penggalang ( Perindukan Siaga datang ketempat Pasukan Penggalang ) b. W a k t u Pelaksanaan Upacara Pembukaan latihan Perindukan Siaga tetap dilaksanakan terlebih dahulu. c. Alat yang diperlukan tali 5 – 6 meter atau alat lainnya.                                                                                           3.JALANNYA UPACARA a. Diusahakan pembukaan latihan siaga bentuk barisan lingkaran menghadap ketempat upacara penggalang. b. Setelah Perindukan Siaga selesai melaksanakan upacara perpisahan antara Siaga dengan siaga calon penggalang,lalu dibawa kedekat tali yang telah direntangkan merupakan batas antara perindukan siaga dan pasukan penggalang. c. Pembina dan pembantu pembantu pembina penggalang telah siap didekat tali dipihak pasukan penggalang d. Kemudian diadakan tanya jawab antara Pembina Penggalang dengan Pembina Siaga tentang diri siaga tersebut,Misalnya,siapa nama siaga tersebut dan bagaimana sifat – sifatnya dan lain – lainnya. e.      Setelah selesai calon penggalang dibimbing untuk meloncati tali dan diterima oleh pembina penggalang.Siaga yang sudah ditempat pembina penggalang disuruh melambaikan tangannya kearah Perindukan Siaga sebagai tanda perpisahan.Kemudian dibawa ketengah pasukan penggalang ( dari semula sudah menunggu ) f.      Pembina Siaga kembali ke Perindukan Siaga dan melanjutkan acara latihan.



II. TATA UPACARA PENGGALANG           



A.    UPACARA PEMBUKAAN LATIHAN 1.      Pratama memanggil seluruh anggota penggalang dengan bentuk barisan berbanjar sesuai dengan regu masing – masing. 2.       Pimpinan regu membariskan anggotanya dan memeriksa kerapian,kebersihan,dan jumlah anggota serta memeriksa iuran anggota. 3.      Pinru melaporkan keadaan anggota kepada Pratama. 4.       Pratama menunjuk regu terbaik untuk menjadi Petugas Kerja 5.       Selesai menerima laporan Pratama mengistirahatkan / membubarkan Pasukan 6.      Petugas kerja yang ditunjuk langsung melaksanakan dan mempersiapkan kerja untuk pelaksanaan Upacara. 7.      Pratama ( Pemimpin Regu Utama ) Memanggil semua anggota Pasukan/satuan dengan menggunakan pluit dan meminta pasukan / satuan membentuk barisan angkare dan anggota pasukan masing – masing mengatur ragunya tanpa ada komando dari pratama,peluit akan terus berbunyi apabila barisan belum sempurna,Posisi Pratama tepat berada diantara barisan kiri dan barisan kanan dengan jarak yang sama dan berada didepan tiang bendera  Posisi Pinru dan Wapinru sebelah kiri dan kanan Pratama sejajar dengan Pratama. 8.      Pratama mengistirahatkan Pasukan dan menanyakan kesiapan petugas kerja dengan pertanyaan :Petugas Bendera siap ” dijawab ” siap . 9.      Petugas Dasa Darma siap ” dijawab ” siap.



10.   Pratama menyiapkan barisan / pasukan, lalu pergi menjemput Pembina Upacara. 11.   sesampai dihadapan Kakak Pembina,Pratama mengucapkan salam ( Pramuka,pagi,siang,sore,malam dll ) tanpa harus melakukan penghormatan,lalu Pratama mengajak kakak Pembina tersebut dengan ucapan :“ Upacara siap dimulai / dilaksanakan kakak dipersilahkan untuk memimpin upacara “ silahkan kak. 12.   Pratama mempersilahkan kakak pembina untuk berjalan didepan menuju tempat upacara serta diikuti oleh kakak – kakak pembina yang lainnya. 13.   Pratama kemudian berjalan menuju ketengah – tengah barisan.



14.   Pratama menyiapkan barisan,upacara dapat dimulai apabila kakak pembina telah maju satu langkah kedepan. 15.   Pratama memimpin penghormatan dengan ucapan ” kepada kakak pembina ’ hormaaaat gerak’ kakak pembina membalas penghormatan tersebut.setelah selesai , kakak pembina menurunkan tangan ,pratama lalu mengucapkan ” tegaaak gerak. 16.   selesai penghormatan Pratama mengatakan  upacara pembukaan latihan penggalang, siap dilaksanakan tanpa harus melakukan penghormatan ,sekaligus menyerahkan pasukan .adapun ucapan yang disampaikan adalah sebagai berikut. ”  Upacara pembukaan latihan Penggalang siap untuk dilaksanakan ,dan pasukan saya serahkan.kakak pembina mengatakan ” terima kasih pasukan kakak terima dan kembali keregumu” dijawab oleh Pratama dengan ucapan ” siap dan terima kasih ”lalu pratama balik kanan dan berjalan menuju tempat semula.Setelah itu pratama berangkat menuju ketempat regunya / regu kerja. Ketika pratama kembali keregunya maka wakil pinru yang berada pada posisi pinru pindah menuju ujung barisan sebelah kiri berjalan             melalui belakang barisan.



17.   Pembina mengatakan,Petugas bendera laksanakan,dijawab,siap.Saat bendera akan dinaikkan / dikibarkan . petugas mengatakan , bendera siap, lalu kakak pembina ( pembina upacara ) memimpin penghormatan dengan mengucapkan, kepada bendera........ hormat gerak, tegak gerak.selesai itu petugas kembali ketempat setelah melakukan penghormatan kepada bendera. 18.   Kakak Pembina / Pembina Upacara memimpin Pembacaan  Pancasila dan ditirukan / diikuti oleh peserta upacara dengan ucapan. 19.   Pembina Upacara memerintahkan kepada petugas kerja untuk membacakan  Dasa Darma , dengan ucapan petugas Dasa Darma laksanakan, dijawab ” siaap Petugas dapat melakukan : -        Maju kedepan Pembina upacara dan melakukan pelaporan dengan ucapan ” lapor’ Pembacaan  Dasa Darma siap dimulai, Pembina Upacara laksanakan,dijawab petugas, laksanakan. -        Pembacaan  Dasa Darma  tak perlu diikuti oleh peserta upacara. -        Setelah selesai Pembacaan  petugas kembali melapor dengan ucapan, Pembacaan  Dasa Darma telah selasai dibacakan  laporan selesai,Pembina upacara mengatakan kembali ketempat,dijawab kembali ketempat. -        Petugas kembali ketempat semula. -        Pembacaan  Dasa Darma dapat juga dilakukan hanya dengan maju satu langkah kedepan barisan tanpa harus melakukan pelaporan. 20.   Pembina upacara maju kedepan tiang bendera dan berhadapan langsung dengan pasukan upacara . -        sebelum pembina upacara menyampaikan arahannya pasukan istirahat secara otomatis dengan aba – aba dari kakak pembina. -         pembina upacara menyampaikan arahan tentang tema latihan yang akan dilaksanakan. -        setelah selesai menyampaikan arahan Pembina upacara lalu mengambil posisi siap dan pasukan secara otomatis juga ikut bersiap. 21.    Kakak pembina / pembina upacara memimpin do’a 22.   Selesai pembacaan do’a pembina upacara kembali ketempat semula. 23.   Ketika Pratama kembali ketengah barisan maka wakil Pinru kerja kembali ketempat semula. 24.   Setelah Pratama berada ditengah barisan kemudian Pratama maju kedepan Pembina , untuk menerima pasukan .  dengan ucapan ’ Upacara telah dilaksanakan dan pasukan siap untuk diterima kembali’ Pembina mengatakan’ pasukan kembali saya serahkan dan lanjutkan’ dijawab lanjutkan” kemudian Pratama kembali ketengah barisan.



25.   Pemimpin Pasukan / Pratama melakukan / memberi aba – aba penghormatan umum kepada pembina upacara,dengan ucapan’ kepada kakak pembina hormaaat gerak’ setelah dibalas oleh pembina upacara Pratama mengatakan’ tegaak gerak ’ 26.   Upacara selesai. 27.   Kakak Pembina / Pembina Upacara balik kanan dan meninggalkan tempat upacara dan sebelumnya menyalami Pratama kemudian menyalami kakak – kakak pembina yang lainnya dengan ucapan terima kasih telah ikut serta didalam pelaksanaan upacara. 28.   Pratama membubarkan / mengistirahatkan pasukan 29.    Pasukan siap untuk melaksanakan / mengikuti kegiatan selanjutnya.



B.   TATA URUTAN UPACARA PENUTUPAN LATIHAN PENGGALANG : 1. Persiapan.



    a. Pemeriksaan kebersihan dan kerapian anggota     b. Menugaskan petugas kerja. 2. P o k o k



    a. Memanggil pasukan membentuk barisan angkare.     b. Mengecek petugas kerja.     c. Menjemput Pembina upacara.     d. Penghormatan dan penyerahan pasukan.     e. Penurunan Bendera.     f. Kata Arahan dan do’a     g. Penyerahan dan penghormatan pasukan     h. Pembina meninggalkan Upacara     i.  Pratama membubarkan Barisan / pasukan



C.   UPACARA PELANTIKAN PENGGALANG RAMU



CALON



PENGGALANG



MENJADI



Upacara Pelantikan Calon Penggalang menjadi Penggalang Ramu dilaksanakan sebagai berikut :



1.      Setelah acara berdo’a Calon Penggalang  yang akan dilantik diantar oleh Pemimpin regunya kehadapan Pembina Penggalang kemudian pengantar kembali keregunya. 2.      Penggalang yang sudah dilantik maju satu langkah. 3.      Tanya jawab tentang syarat Kecakapan Umum Penggalang Ramu antara Pembina Penggalang dan calon yang akan dilantik. 4.      Calon yang akan dilantik berdo’a diikuti anggota pasukan dipimpin oleh Pembina Penggalang.



5.      Sang Merah Putih dibawa petugas kesebelah kanan depan dari Pembina Penggalang. Waktu Sang Merah Putih masuk ketempat upacara anggota pasukan menghormat dipimpin oleh Pratama. 6.      Calon secara suka rela mengucapkan Janji Tri Satya dengan tangan kanannya memegang ujung Sang Merah Putih ditempelkan di dada kiri tepat dengan jantungnya. 7.       Pada waktu ucapan Janji Tri Satya anggota pasukan menghormat dipimpin oleh Pratama. Ø  Penyematan tanda – tanda disertai nasehat dari Pembina Penggalang. Ø  Pratama maju satu langkah lalu memimpin penghormatan kepada penggalang yang baru dilantik,diteruskan pemberian ucapan selamat dari anggota Pasukan. 8.      Pemimpin regu menjemput anggotanya yang baru dilantik. 9.      Pembina menyerahkan pasukan kepada Pratama untuk meneruskan acara latihan. 10.   Pratama memimpin penghormatan pasukan kepada Pembina Penggalang,kemudian membubarkan barisan.                                                                                                                                                                                                  



D.    UPACARA



KENAIKAN TINGKAT DARI PENGGALANG RAMU KE PENGGALANG RAKIT ATAU DARI                PENGGALANG RAKIT KE PENGGALANG TERAP Upacara Kenaikan Tingkat dari Penggalang Ramu ke Penggalang Rakit atau dari Penggalang Rakit ke Penggalang Terap dilaksanakan sebagai berikut : 1. Dilakukan serangkaian dengan upacara Pembukaan Latihan. 2. Penggalang yang akan naik tingkat mengambil tempat berhadapan dengan Pembina Penggalang. 3. Penggalang Rakit atau Penggalang Terap maju satu langkah. 4. Tanya jawab tentang syarat Kecakapan Umum yang telah diselesaikan,antara Pembina Penggalang dan Penggalang yang akan naik tingkat. 5. Petugas Bendera membawa Sang Merah Putih ke sebelah kanan depan dari Pembina Penggalang.Waktu sang Merah putih memasuki tempat upacara anggota pasukan menghormat dipimpin oleh Pratama atau petugas. 6. 1. Penggalang yang akan naik tingkat mengulang ucapan Janji Tri Satya dituntun Pembina Penggalang dengan tangan kanannya memegang ujung bendera Sang Merah Putih ditempelkan di dada kiri tepat dengan jantungnya. 2.Pada waktu Tri Satya diucapkan, anggota pasukan memberi penghormatan dipimpin oleh Pratama atau petugas. 7.   Pelepasan tanda kecakapan umum lama dan menyematkan tanda kecakapan umum baru, diiringi nasehat Pembina. 8.   Penghormatan pasukan kepada Penggalang yang baru naik tingkat dipimpin oleh Pratama atau Petugas. Dilanjutkan pemberian selamat dari anggota       Pasukan , kemudian kembali ke tempat masing – masing termasuk Penggalang yang naik tingkat. 9. Pembina Penggalang memimpin berdo’a sesuai dengan agama dan kepercayaan masing – masing. 10. Pembina upacara ( Pembina Penggalang ) menyerahkan pasukan kepada Pratama untuk meneruskan acara latihan. 11. Pratama maju satu langkah lalu memimpin penghormatan pasukan kepada Pembina Upacara ( Pembina Penggalang ) kemudian membubarkan barisan. 12. Pembina Penggalang mengucapkan terima kasih kepada para pembantunya diteruskan dengan acara latihan.                                                                  



E.   UPACARA PEMBERIAN TANDA KECAKAPAN KHUSUS KEPADA PRAMUKA PENGGALANG



 Kepada Penggalang yang telah memenuhi syarat kecakapan khusus



dalam rangkaian Upacara Pembukaan Latihan dengan cara sebagai berikut : 1.    Penggalang yang akan menerima tanda kecakapan khusus mengambil tempat berhadapan dengan Pembina Upacara ( Pembina Penggalang ). 2.    Para Penggalang yang telah memiliki tanda kecakapan khusus maju satu langkah. 3.    Tanya jawab tentang syarat kecakapan khusus antara Pembina Penggalang dengan penggalang yang akan menerima tanda itu. 4.    Penyematan tanda kecakapan khusus oleh Pembina Upacara ( Pembina Penggalang ) disertai nasehat seperlunya dan pemberian surat keterangan. 5.    Pratama atau petugas memimpin penghormatan kepada Penggalang yang menerima tanda kecakapan khusus,dilanjutkan dengan pemberian selamat oleh anggota pasukan,kemudian semua kembali ketempat. 6.    Pembina upacara ( Pembina Penggalang ) menyerahklan pasukan kepada Pratama untuk meneruskan acara. 7.    1. Pratama maju satu langkah lalu memimpin penghormatan kepada Pembina Upacara. 2. Pembina Penggalang mengucapkan terima kasih kepada para pembantunya dilanjutkan dengan acara latihan. 3. Pratama membubarkan barisan.



                                          F.   UPACARA PINDAH GOLONGAN PENGGALANG KE PENEGAK   Bagi Pramuka Penggalang yang telah berumur 16 tahun dan harus dipindahkan ke golongan Pramuka Penegak dengan tata cara sebagai berikut : 1.    Dilaksanakan dalam rangkaian Upacara pembukaan Latihan Pasukan penggalang dan Upacara Pembukaan Latihan penegak. 2.    Penggalang yang akan pindah golongan mengambil tempat berhadapan dengan pembina Upacara ( Pembina penggalang ) . 3.    Nasehat dan penjelasan Pembina Upacara ( Pembina Penggalang ) bahwa kepindahannya bukan karena kecakapannya,melainkan karena usia dan perkembangan jiwanya.



4.    Penggalang yang akan pindah golongan minta diri kepada anggota Pasukannya. 5.    Pembina Upacara ( Pembina Penggalang ) mengantar penggalang yang bersangkutan ke Ambalan penegak’ 6.    Serah terima anggota antara Pembina Penggalang dan pembina Penegak. 7.    Pembina Penggalang kembali ke pasukan untuk melanjutkan acara latihan. 8.    acara penerimaan anggota di Ambalan disesuaikan dengan adat yang berlaku di ambalan. 9.    Anggota baru diserahkan kepada sangga yang akan menerimanya. 10.Pembina Penegak menyerahkan kembali ambalan kepada Pradana untuk meneruskan acara latihan.



III.        PENEGAK DAN PANDEGA A.   UPACARA PEMBUKAAN LATIHAN AMBALAN PENEGAK Upacara Pembukaan latihan di Ambalan Penegak diatur sebagai berikut : Persiapan : 1. 2. 3. 4. 5.



Tiang bendera lengkap dengan tali penggerek dan fuli Bendera Merah Putih. Teks Dasa Darma / Sandi Ambalan teks Pancasila Petugas Pelaksana kerja.



Pengecekan / Pemeriksaan 1. Pemimpin sangga menyiapkan sangga masing – masing, diteruskan laporan kepada Pradana. 2. Pemimpin sangga mengambil tempat disebelah kanan ambalan dan wakil Pemimpin Sangga menempati tempat Pemimpin Sangga . 3. Pradana menyiapkan seluruh ambalan. 4. Pradana menjemput Pembina ( Pembina Penegak ) boleh mengikuti boleh tidak.



Pelaksanaan Upacara



1. Pradana menjemput Pembina dan mengantarkannya kesebelah kanan Pemimpin Sangga ( bila mengikuti upacara ). 2. Pradana mengambil tempat didepan barisan ,sesuai dengan adat Ambalan yang berlaku. 3. Pengibaran Bendera Sang Merah Putih oleh Petugas dan penghormatannya dipimpin oleh Pradana. 4. Pembacaan Dasa Darma oleh Petugas. 5. Pembina Penegak atau Pembina Upacara membaca Pancasila dan diikuti oleh seluruh anggota Ambalan. 6. Kata arahan / Bimbingan / Pengumuman oleh Pembina / Pradana. 7. Pradana memimpin do’a sesuai dengan agama dan kepercayaan masing – masing. 8. Pembina Penegak / Pembina Upacara meninggalkan arena upacara setelah menerima laporan dari Pradana. 9. Pradana membubarkan barisan dan dilanjutkan acara latihan.



B.    UPACARA PENUTUPAN LATIHAN AMBALAN PENEGAK Jalannya upacara penutupan Latihan di Ambalan Penegak diatur sebagai berikut : 1.



Pengecekan sama dengan waktu Upacara Pembukaan



2.



Pelaksanaan



1.     Pradana menjemput Pembina Penegak dan mengantarkannya kesamping kanan Pemimpin Sangga( bila mengikuti Upacara ). 2.     Pradana mengambil tempat didepan ambalan sesuai dengan adat Ambalan yang berlaku. 3.     Penurunan / Penyimpanan Bendera Sang Merah Putih oleh Petugas dan penghormatannya dipimpin oleh Pradana. 4.     Pembacaan Renungan / sandi Ambalan oleh Petugas. 5.     Pengumuman tentang Sangga kerja untuk latihan yang akan datang,Bimbingan dan arahan dari Pembina / Pradana(amanat). 6.     Pembina Upacara ( Pembina Penegak ) meninggalkan tempat upacara setelah terlebih dahulu menerima laporan dari Pradana. 7.     Pradana membubarkan barisan / Ambalan.



                                                                                    C.    UPACARA PENERIMAAN TAMU Upacara Penerimaan tamu ambalan Penegak dilaksanakan dalam rangkaian Upacara Pembukaan Latihan,dengan jalan sebagai berikut : 1.    Tamu Ambalan mengambil tempat di kiri Pradana atau Pembina. 2.    Pradana atau Pembina memperkenalkan tamu kepada anggota ambalan. 3.    Pradana atau pembina Penegak memberi kesempatan kepada tamu untuk mengikuti kegiatan ambalan. 4.    Laporan Pradana kepada Pembina Penegak / pembina Upacara. 5.    Barisan dibubarkan,dilanjutkan dengan acara latihan.



                                        



D.   UPACARA PENERIMAAN CALON PENEGAK



Upacara Penerimaan Calon Penegak di Ambalan dilaksanakan sesudah Upacara Pembukaan Latihan,dengan jalan sebagai berikut : 1.     Pradana mengumpulkan anggota ambalan. 2.     Tamu ambalan berada di tempat yang telah ditentukan. 3.     Penegak Bantara / Laksana yang sudah ditentukan menyiapkan pertanyaan. 4.     Tamu ambalan dijemput oleh petugas untuk dihadapkan kepada Ambalan. 5.     Pengantar kata oleh Pradana atau pembina Penegak. 6.     Tanya jawab tentang keadaan  pribadi tamu yang akan diterima sebagai calon penegak. 7.     Petugas mengajak tamumeninggalkan tempat. 8.     Ambalan bermusyawarah untuk menentukan penerimaannya di ambalan. 9.     Tamu dipanggil untuk mendengarkan keputusan penerimaannya di Ambalan. 10.  Ucapan selamat dari anggota ambalan,dilanjutkan dengan acara latihan.



E.   UPACARA PELANTIKAN CALON PENEGAK MENJADI PENEGAK BANTARA Upacara Pelantikan Calon Penegak menjadi Penegak Bantara,tidak boleh dihadiri Calon Penegak lainnya, Pelaksanaannya diatur sebagai berikut : 1. Sangga kerja menyiapkan perlengkapan upacara. 2. Calon Penegak yang akan dilantik diantar oleh pendamping kanan dan pendamping kiri ke hadapan Pembina Penegak. 3. Pembina Penegak meminta penjelasan kepada pendamping kanan dan pendamping kiri mengenai watak dan kecakapan calon. 4. Pendamping kanan dan pendamping kiri kembali ke sangganya. 5. Sang Merah Putih dibawa Petugas ke sebelah kanan depan Pembina Penegak.anggota ambalan menghormat dipimpin oleh Pradana / petugas. 6. Tanya jawab tentang syarat Kecakapan Umum antara Pembina dan calon. 7. Pembina memimpin do’a sesuai dengan agama dan kepercayaan masing – masing. 8. Ucapan janji Tri Satya dituntun oleh Pembina penegak,dengan jalan memegang ujung Sang Merah Putih dengan tangan kanan yang ditempelkan di dada kiri tepat dengan jantungnya,Kemudian disusul dengan penyematan tanda Penegak Bantara oleh calon Penegak sendiri. 9. Penghormatan Ambalan kepada Penegak Bantara yang baru dilantik. 10. Ucapan selamat dari Pembina dan seluruh anggota ambalan. 11. Pendamping kanan dan Pendamping kiri menjemput Penegak Bantara yang selesai dilantik untuk kembali ke Sangganya. 12. Ambalan dibubarkan oleh Pradana.



F.   UPACARA KENAIKAN TINGKAT DARI PENEGAK BANTARA MENJADI PENEGAK LAKSANA Upacara kenaikan tingkat dari penegak Bantara menjadi Penegak Laksana dilakukan sebagai berikut : 1. Pradana atau Pembina penegak mengumpulkan anggota ambalan. 2. Penegak Bantara yang akan naik tingkat diantar oleh Pendampingnya ke hadapan Pembina Penegak.



3. Pembina meminta pernyataan pendamping mengenai perkembangan watak dan kecakapan yang bersangkutan. 4. Para pendamping kembali ketempat. 5. Tanya jawab tentang syarat Kecakapan Umum yang telah diselesaikan antara Pembina dan Penegak Bantara yang akan naik tingkat. 6. Sang Merah Putih dibawa oleh petugas kesebelah kanan depan Pembina Penegak,Waktu Sang Merah Putih memasuki tempat upacara anggota ambalan menghormat dipimpin oleh Pradana / petugas. 7. Pembina memberikan bendera Sang Merah Putih kepada Penegak yang bersangkutan. 8. Pembina melepas Tanda Penegak bantara disertai pesan seperlunya. 9. Tanda Penegak laksana dipasang sendiri oleh Penegaka yang bersangkutan. 10. Penegak Bantara yang naik tingkat mengulang janji Tri Satya dituntun Pembina Penegak memegang ujung sang Merah Putihdengan tangan kanannya ditempelkan di dada kiri tepat pada jantungnya. 11. Pembina memimpin do’a sesuai dengan agama dan kepercayaan masing – masing. 12. Penghormatan kepada Penegak Laksana yang baru dilantik. 13. Ucapan selamat dari Pembina penegak dan dari seluruh anggota ambalan. 14. Pendamping menjemput Penegak laksana kembali kesangganya. 15. Pembina menyerahkan ambalan kepada Pradana,untuk meneruskan acara latihan.



G.  UPACARA PEMBERIAN TANDA KECAKAPAN KHUSUS KEPADA PRAMUKA PENEGAK Upacara Pemberian Tanda Kecakapan Khusus kepada Penegak yang telah memenuhi syarat dilakukan dalam rangkaian Upacara Pembukaan / Penutupan Latihan dengan jalan sebagai berikut : 1. Penegak yang akan menerima tanda kecakapan khusus dipanggil kedepan pembina Penegak. 2. Tanya jawab tentang syarat kecakapan Khusus yang telah dipenuhi. 3. Penyematan tanda Kecakapan Khusus dan penyerahan surat keterangan dari pembina Penegak. 4. Ucapan selamat dari anggota Ambalan dan Pembina Penegak. 5. Pembina Penegak menyerahkan Ambalan kepada Pradan untuk meneruskan acara.



 



G.  UPACARA PINDAH GOLONGAN DARI AMBALAN PENEGAK KE RACANA PANDEGA  



Upacara Pindah golongan dari ambalan Penegak ke Racana Pandega dilakukan sebagai berikut : 1. Pradana / Pembina Penegak mengumpulkan anggota ambalan dalam bentuk barisaan bersaf. 2. Penegak yang akan pindah golongan dipanggil kehadapan Pembina penegak. 3. Penjelasan pembina bahwa kepindahannya bukan karena kecakapannya,melainkan karena usianya. 4. Penegak yang akan pindah minta diri kepada anggota ambalan. 5. Pembina penegak menyerahkan Penegak yang bersangkutan kepada Pembina Racana Pandega. 6. Pembina Racana pandega menerimanya sesuai dengan adat racana yang berlaku.



H.  UPACARA PELEPASAN PENEGAK YANG AKAN TERJUN KE MASYARAKAT Upacara Peleppasan Penegak yang terjun ke masyarakat dilakukan dalam bentuk informal,diluar pertemuan rutin. a. Dilaksanakan oleh sangga kerja / Panitia b. Acara Upacara meliputi : 1. Penjelasan pembina. 2. Penegak yang bersangkutan minta diri. 3. Sambutan wakil anggota Ambalan. 4. Kata pelepasan pembina Penegak dan penyerahan surat keterangan. 5. Pemberian kenangan kepada Penegak yang akan meninggalkan Ambalan. 6. Berdo’a dipimpin oleh Pembina Penegak. 7. Ramah tamah diakhiri dengan membentuk rantai persaudaraan. c.  Tempat dan waktu tidak terikat.