Upaya Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Hipertensi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT HIPERTENSI DENGAN KEGIATAN POSBINDU PTM PUSKESMAS TALANG BUKIT



Oleh: MOHD. RYAN AKBAR, AM.Kep NIP. 199207302019031002 PEMILIHAN TENAGA KESEHATAN TELADAN PUSKESMAS TINGKAT KABUPATEN TAHUN 2020



PUSKESMAS TALANG BUKIT DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUARO JAMBI 2020



KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah subhaanahu wa ta'ala yang telah menganugerahkan kesempatan dan kesehatan sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Makalah yang berjudul "Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Hipertensi Dengan Kegiatan Posbindu PTM Puskesmas Talang Bukit”. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas sebagai peserta pemilihan tenaga kesehatan teladan puskesmas tingkat kabupaten tahun 2020. Makalah ini juga sebagai bentuk dari program yang ada di Puskesmas dalam hal integrasi Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) di Puskesmas Talang Bukit Dinas Kesehatan Kabupaten Muaro Jambi. Ucapan terima kasih kepada kepala teman sejawat perawat di Puskesmas Talang Bukit yang selalu kompak dan penuh dedikasi. Kepada seluruh teman-teman medis, paramedis dan nonmedis Puskesmas Talang Bukit yang selalu semangat dalam segala kondisi. Terima kasih dan semoga Allah SWT membalas dengan kebaikan yang lebih baik lagi. Semoga makalah ini membawa manfaat khususnya untuk penulis sendiri, untuk Puskesmas Talang Bukit, dan untuk seluruh pembaca. Masih banyak kekurangan di dalam makalah ini baik dari segi isi maupun struktur penulisan. Atas kekurangan tersebut, saya memohon maaf dan mengharapkan masukan dan saran untuk perbaikan.



Talang Bukit, 09 Maret 2020



Mohd. Ryan Akbar, AM.Kep NIP. 19920730 201903 1 002



BAB I PENDAHULUAN A.



Latar Belakang Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan masalah yang ditemukan pada masyarakat



baik di negara maju maupun berkembang termasuk Indonesia. Hipertensi merupakan suatu keadaan meningkatnya tekanan darah sistolik lebih dari sama dengan 140 mmHg dan diastolik lebih dari sama dengan 90 mmHg. Hipertensi dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu hipertensi primer atau esensial yang penyebabnya tidak diketahui dan hipertensi sekunder yang dapat disebabkan oleh penyakit ginjal, penyakit endokrin, penyakit jantung, dan gangguan anak ginjal. Hipertensi seringkali tidak menimbulkan gejala, sementara tekanan darah yang terusmenerus tinggi dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan komplikasi. Oleh karena itu, hipertensi perlu dideteksi dini yaitu dengan pemeriksaan tekanan darah secara berkala. Data dari World Health Organization (2013) kurang lebih 1 miliar, orang yang menderita hipertensi dilaporkan akan meningkat dan pada tahun 2025 prevelensi hipertensi diperkirakan mencapai 29%. Penduduk usia diatas 20 tahun yang menderita hipertensi sebesar 74,5 juta jiwa, dan 90-95% belum 2 terdeteksi faktor pencetusnya American Health Association (2013). Akibat tidak diketahui sejak dini faktor penyebabnya, penderita hipertensi meninggal setiap tahunya sebesar 8 juta jiwa, sedangkan sebesar 1,5 juta jiwa terjadi di Asia Tenggara (Kementrian Kesehatan RI, 2017). Indonesia termasuk kedalam wilayah Asia Tenggara yang angka kejadian hipertensinya tergolong tinggi. Hasil Riset Kesehatan Dasar (2018) penyakit hipertensi mengalami peningkatan 34.1% lebih tinggi dibandingkan dengan hasil Survey Indikator Kesehatan Nasional (2016) yaitu 32,4%. Penyakit hipertensi bersifat menetap akan diderita seumur hidup dan prevalensi di Indonesia setiap tahun meningkat. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal diperlukan upaya pencegahan, pemeliharaan, deteksi dini, pengobatan, dan juga pemulihan. Upaya tersebut perlu dilakukan bahkan sebelum manusia lahir, yakni sejak proses kehamilan, kemudian pada saat kelahiran, masa neonatus, bayi, balita, anak, remaja, dewasa, dan terus berlanjut hingga usia lanjut. Garda terdepan dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat adalah Pusat Kesehatan Masyarakat atau Puskesmas. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perseorangan (UKP) tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya di wilayah kerjanya,. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) di antaranya adalah pelayanan promosi kesehatan, pelayanan kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana, pelayanan gizi, pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.



Masalah kesehatan dapat ditemukan di semua siklus kehidupan manusia, sehingga upaya kesehatan perlu dilakukan pada setiap siklusnya. Penyakit tidak menular adalah salah satu masalah kesehatan yang muncul pada masa remaja (15 tahun) hingga usia lanjut. Penyakit tidak menular di antaranya adalah penyakit diabetes mellitus, penyakit jantung, stroke, kanker dan salah satunya adalah hipertensi. Penyakit hioertensi dapat dicegah dengan pola hidup sehat. Pola hidup sehat untuk mencegah penyakit hipertensi di antaranya dengan melakukan aktivitas fisik atau olahraga secara rutin, makan dengan gizi seimbang disertai dengan serat atau buah dan sayur setiap hari, menghindari asap rokok, dan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan yaitu dengan mengikuti kegiatan Posbindu PTM. Posbindu PTM merupakan peran serta masyarakat dalam melakukan kegiatan deteksi dini dan pemantauan faktor risiko PTM Utama yang dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan periodeik. faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) meliputi merokok, konsumsi minuman beralkohol, pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik, obesitas, stress, hipertensi, hiperglikemi, hiperkolestetol serta menindak lanjuti secara dini faktor risiko yang ditemukan melalui konseling kesehatan dan segera merujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan dasar.



B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas rumusan masalahnya adalah bagaimana upaya pencegahan dan pengendalian penyakit hipertensi dengan kegiatan posbindu ptm puskesmas talang bukit.



C. Tujuan Tujuan umum Melakukan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit hipetensi dengan kegiatan posbindu ptm puskesmas talang bukit. Tujuan khusus 1. Mengetahui masalah kesehatan pada penyakit hipertensi 2. Mengetahui gambaran kegiatan Posbindu PTM tahun 2019 3. Mengetahui capaian kegiatan Posbindu PTM Puskesmas Talang Bukit dalam pencegahan dan pengendalian penyakit jantung dan pembuluh darah



BAB II LANDASAN TEORI A. Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) sub Penyakit Tidak Menular (PTM) Program pencegahan dan pengendalian penyakit (P2P) merupakan bagian dari pelayanan esensial yang harus diselenggarakan oleh Puskesmas. Program P2P terdiri dari program imunisasi, surveilans, penyakit menular yang terdiri dari TBC, HIV, kusta, filariasis, ISPA – pneumonia, diare, DBD, hepatitis, malaria, flu burung dan sub Penyakit Tidak Menular (PTM). Penyakit tidak menular seperti hipertensi dan diabetes menjadi prioritas masalah kesehatan kementerian kesehatan karena insidennya terus meningkat dan menyerang usia muda. Sementara itu, kejadian penyakit menular juga masih tetap tinggi. Kondisi ini yang disebut dengan double burden diseases (beban ganda penyakit menular dan penyakit tidak menular). Penyakit-penyakit tidak menular apabila tidak dikelola dengan baik akan membebani negara karena biaya pengobatan untuk penyakit-penyakit ini sangatlah besar, sementara beban negara untuk mengatasi penyakit menular juga sangat tinggi. Hipertensi dan kencing manis juga menjadi indikator dalam Standar Pelayanan Minimal di bidang kesehatan yang harus dicapai oleh pemerintah kabupaten/kota. Pencapaian SPM ini harus melibatkan lintas sektor mulai dari pemangku kebijakan hingga masyarakat. SPM di bidang kesehatan yang dimaksud antara lain: 1) Setiap ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar; 2) Setiap ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan sesuai standar; 3) Setiap bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar; 4) Setiap balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar; 5) Setiap anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar; 6) Setiap warga negara Indonesia usia 15 s.d. 59 tahun mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar; 7) Setiap warga negara Indonesia usia 60 tahun ke atas mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar; 8) Setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar; 9) Setiap penderita Diabetes Melitus mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar; 10) Setiap orang dengan gangguan jiwa berat (ODGJ) mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar; 11) Setiap orang dengan TB mendapatkan pelayanan TB sesuai standar; dan 12) Setiap orang beresiko HIV (ibu hamil, pasien TB, pasien IMS, waria/transgender, pengguna napza, dan warga binaan lembaga pemasyarakatan) mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar4. Kementerian kesehatan telah mengenalkan slogan CERDIK kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan akan penyakit tidak menular terutama hipertensi dan diabetes melitus. CERDIK merupakan akronim dari enam hal yang harus dilakukan untuk mencegah penyakit. Keenam hal tersebut adalah: 1) Cek kesehatan secara berkala; 2) Enyahkan asap rokok; 3) Rajin beraktivitas fisik; 4) Diet yang baik dan seimbang; 5) Istirahat yang cukup, dan 6) Kelola stress dengan baik.



Pemerintah juga sudah mengenalkan Germas atau gerakan masyarakat hidup sehat yang terdiri dari 12 (dua belas) indikator. Di dalam germas, hipertensi juga menjadi salah satu indikatornya. Indikator germas atau juga dikenal dengan indikator keluarga sehat tersebut adalah: 1) Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB); 2) Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan; 3) Bayi mendapat imunisai dasar lengkap; 4) Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif; 5) Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan; 6) Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar; 7) Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur; 8) Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan; 9) Anggota keluarga tidak ada yang merokok; 10) Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN); 11) Keluarga mempunyai akses sarana air bersih; 12) Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat. Implementasi keseluruhan kegiatan Puskesmas dimaksudkan untuk mencapai tujuan pemerintah yang kelima (Nawa Cita kelima) yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Program kementerian kesehatan yang difokuskan untuk mencapai tujuan ini dikenal dengan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS PK). PIS PK harus dijalankan oleh seluruh puskesmas yang ada di Indonesia dengan indikator capaiannya adalah 12 indikator keluarga sehat yang sudah disebutkan sebelumnya. Untuk mencapai target total coverage, maka dilakukan kunjungan rumah, wawancara mendalam, observasi, dan pemeriksaan tekanan darah. Dengan dilakukannya pengukuran tekanan darah ke seluruh warga (>15 tahun) diharapkan dapat menjaring masyarakat dengan hipertensi yang selama ini tidak pernah melakukan pemeriksaan tekanan darah.



B. Penyakit Hipertensi a. Definisi Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah penyakit yang ditandai dengan adanya peningkatan tekanan darah di atas batas normal baik disertai atau tanpa gejala tambahan. Nilai normal tekanan darah memiliki perbedaan antara pedoman satu dengan pedoman lainnya. Menurut KMK nomor 514 tahun 2015 yang masih dipakai di Faskes Primer sampai dengan saat ini, kriteria yang dipakai adalah klasifikasi tekanan darah berdasarkan Joint National Committee VII (JNC VII), dengan klasifikasi sebagai berikut: Tabel 1. Klasifikasi tekanan darah berdasarkan Joint National Committee VII (JNC VII)6



Klasifikasi



TD Sistolik



TD Diastolik



Normal