11 0 9 MB
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PERMUTASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ICARE SISWA KELAS XI MIPA-2 DI SMA NEGERI 1 TUHEMBERUA
LAPORAN PTK Pada kegiatan Program Profesi Guru Dalam Jabatan Angkatan 1 Tahun 2020 LPTK Universitas Negeri Medan
NAMA NOMOR UKG NOMOR PESERTA
OLEH : : YOBEL MESAKH ZEGA, S.Pd : 201502927381 : 20072818010083
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN TAHUN 2020
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang penting dalam
pendidikan. Sebagai bukti adalah pelajaran matematika diberikan kepada semua jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Akan tetapi, banyak siswa yang tidak menyukai matematika. Matematika dianggap oleh sebagian besar siswa sebagai momok, ilmu yang kering, teoritis, penuh dengan lambang-lambang, rumus-rumus yang sulit dan sangat membingungkan. Salah satu
tujuan
pembelajaran
matematika
menurut
Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 adalah agar peserta didik memiliki kemampuan
pemahaman
konsep
matematika,
menjelaskan
keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien dan tepat dalam pemecahan masalah. Pemahaman konsep memiliki peranan penting bagi siswa dalam menyelesaikan permasalahan matematika
dengan
cara
menerapkan
pemahaman konsep
siswa
yang
dihubungkan dengan konsep-konsep lain sehingga diperoleh pemahaman konsep yang lebih luas serta berperan pada hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil pengamatan mengajar Peneliti disalah satu kelas di SMA Negeri 1 Tuhemberua ditemukan keragaman masalah yang berhubungan dengan pemahaman konsep matematika. Seperti siswa jarang bertanya pada guru meskipun belum paham materi pembelajaran, masih kurang mampu mengerjakan soal latihan serta kurangnya keberanian siswa untuk mengerjakan latihan di depan kelas. Akibatnya dominasi guru dalam kelas sangat besar sehingga menyebabkan siswa menjadi pasif, dan hal ini mengakibatkan konsep yang dipelajari siswa tidak bertahan lama atau mudah terlupakan. Sistem pembelajaran yang seperti ini membuat siswa memiliki hasil belajar yang rendah terlebih lagi pada materi Permutasi. Dalam pembelajaran materi ini diperlukan Model pembelajaran yang lebih aktif dan menarik sehingga membuat siswa mudah untuk memahami konsep pada materi tersebut. Ketika siswa dapat menguasai konsep dengan baik maka
1
2
dapat meningkatkan hasil belajar. Sehingga pemahaman konsep sangatlah penting untuk meningkatkan hasil belajar. Penggunaan Model mengajar yang tidak sesuai atau kurang tepat sangat mempengaruhi tingkat pemahaman siswa dalam pembelajaran matematika sehingga siswa tidak mudah memahami dan menguasai materi yang disampaikan. Supaya kegiatan belajar mengajar mencapai tujuan yang optimal, guru diharapkan memiliki kemampuan-kemampuan yang diperlukan siswa, menguasai
materi
yang akan diajarkan, mampu mengklasifikasikan macam- macam Metode atau model pembelajaran dan menguasai teknik-teknik mengajar. Penentuan Model pembelajaran bagi seorang guru merupakan hal yang cukup penting, karena keberhasilan siswa akan banyak bergantung pada Model pembelajaran yang digunakan. Model pembelajaran yang diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami konsep adalah dengan pembelajaran aktif dan Inovatif sesuai dengan tuntutan pembelajaran Abad ke-21. Salah satu jenis pembelajaran aktif Inovatif adalah Model Pembelajaran ICARE. Model
dan
pembelajaran ICARE
adalah singkatan dari Introduction (Pendahuluan), Connection (Penghubung), Application (Penerapan), Reflection (Refleksi) dan Extension (perluasan). Model pembelajaran ICARE pertama sekali diperkenalkan 1997 oleh Bob Hoffman dan Donn Ritchie di San Diego State University. Pada awalnya Model Pembelajaran ICARE dirancang untuk pembelajaran online di San Diego State University, tetapi seiring berjalannya waktu model pembelajaran ini semakin berkembang memungkinkan untuk diterapakan di Sekolah. Dengan situaasi Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) sekarang ini, Model Pembelajaran ICARE sangat tepat untuk diberlakukan disekolah- sekolah supaya dapat terlaksananya pembelajaran daring yang baik dan sempurna sesuai harapan yang diinginkan pada situasi sekarang ini. Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Matematika pada Materi Permutasi Melalui Model Pembelajaran ICARE Siswa Kelas XI MIPA-2 di SMA Negeri 1 Tuhemberua”
3
1.2. Identifikasi Masalah Adapun yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini yang diperoleh dari uraian latar belakang adalah : 1.
Tingkat keaktifan siswa dalam pembelajaran yang masih rendah,
2.
Kurang tepatnya model pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran matematika,
3.
Penggunaan Model Pembelajaran ICARE sebagai alternatif upaya untuk meningkatkan hasil belajar matematika.
1.3. Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah Upaya Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran ICARE Pada Siswa Kelas XI MIPA-2 di SMA Negeri 1 Tuhemberua.
1.4. Rumusan Masalah Beradasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah ada Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran ICARE Pada Siswa Kelas XI MIPA-2 di SMA Negeri 1 Tuhemberua ?
1.5. Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah yang telah dibuat maka tujuan penelitiaan ini adalah: 1. Untuk
mendeskripsikan proses pembelajaran
matematika
dengan
penerapan Model Pembelajaran ICARE dan, 2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa Kelas XI MIPA-2 di SMA Negeri 1 Tuhemberua dalam Model Pembelajaran ICARE.
pembelajaran
matematika
dengan
4
1.6. Manfaat Penelitian Sesuai dengan dengan tujuan penelitian di atas, maka hasil penelitian ini diharapkan akan member manfaat sebagai: 1.
Bagi Guru Sebagai bahan masukan bagi guru bidang studi matematika dalam upaya meningkatkan kualitas dan kreativitas pembelajaran khususnya dalam pelajaran matematika siswa Kelas XI MIPA-2 di SMA Negeri 1 Tuhemberua.
2.
Bagi Siswa Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam upaya meningkatkan aktivitas belajar dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa sehingga kompetensi dalam mata pelajaran matematika dapat tercapai secara optimal.
3.
Bagi Sekolah Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai masukan dalam menyusun program peningkatan mutu pembelajaran sekolah khususnya untuk mata pelajaran matematika.
4.
Bagi Peneliti Sebagai bahan acuan dan bekal ilmu pengetahuan bagi peneliti dalam mengajar matematika dimasa yang akan datang.
5.
Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain yang sejenis
5
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teori 2.1.1 Pengertian Belajar Secara umum, belajar diartikan sebagai suatu proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan pengalaman tertentu sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya. Perubahan perilaku itu terjadi karena usaha yang disengaja dan dengan adanya perubahan itu diperoleh kecakapan yang baru. Sudjana (dalam Rusman, 2012:1) mendefenisikan bahwa belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada tujuan dan proses berbuat melalui berbagai pengalaman. Belajar juga merupakan proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu. Sementara Slameto (2010:2), berpendapat bahwa: Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya. Belajar bukan berarti harus menuntut suatu keberhasilan, akan tetapi pada saat individu tersebut telah mengalami proses dalam mencapai keberhasilan tersebut pada saat itu juga bisa disebut individu tersebut telah melewati fase belajar yaitu proses belajar. Keberhasilan sebuah pembelajaran tidak hanya diwujudkan dalam sebuah hasil prestasi siswa di sekolah, namun pembelajaran
yang
berhasil
adalah
pembelajaran
yang
mampu
mengembangkan apa yang telah dipelajari di sekolah dan mengaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari. Dari keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses yang mengakibatkan perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalamannya sendiri ketika berinteraksi dengan lingkungannya.
5
6
2.1.2 Pembelajaran Matematika Pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri atas berbagai komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Komponen tersebut meliputi: tujuan, materi, Metode, dan evaluasi. Keempat komponen pembelajaran tersebut harus diperhatikan oleh guru dalam memilih dan menentukan Metode-Metode pembelajaran apa yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran (Rusman, 2012:1). Sedangkan matematika adalah pembelajaran yang wajib dan merupakan ilmu yang sangat penting yang mendasari perkembangan teknologi modern dan memajukan daya pikir manusia. Hudojo (dalam Hasrutdin, 2015:28) menyatakan bahwa: Matematika merupakan ide-ide abstrak yang diberi simbol-simbol tersusun secara hirarkis dan penalarannya deduktif, sehingga belajar matematika itu merupakan kegiatan mental yang tinggi. Matematika mempelajari tentang keteraturan, tentang struktur yang terorganisasikan, konsep-konsep matematika tersusun secara hirarkis, berstruktur dan sistematika, mulai dari konsep yang paling sederhana sampai dengan yang paling kompleks. Tujuan matematika dipelajari adalah untuk mengembangkan
kemampuan
memecahkan
masalah,
penalaran,
berkomunikasi dan mengkomunikasikan matematika dan menghubungkan berbagai segi matematika dengan bidang lain dan dunia nyata Dari keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika
adalah
proses
interaksi
yang
dilakukan
guru
untuk
membelajarkan siswa yang melibatkan pengembangan pola pikir dan mengolah logika pada lingkungan belajar dengan menggunakan berbagai Metode belajar yang bertujuan untuk mencapai tujuan dari pembelajaran itu sendiri.
7
2.2. Tinjauan Tentang Model ICARE 2.2.1 Pengertian Model Pembelajaran Model Pembelajaran adalah kerangka konseptual dan operasional pembelajaran yang memiliki nama, ciri, urutan logis, pengaturan dan budaya. Hal ini sesuai dengan apa yang tercantum Permendikbud No.103 Tahun 2014 tentang pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Menengah, Pasal 2. Model pembelajaran sendiri memiliki makna yang lebih luas daripada strategi, metode atau sekedar prosedur pembelajaran. Saat ini telah banyak dikembangkan berbagai macam model pembelajaran dari yang sederhana sampai model yang sangat kompleks dan rumit karena memerlukan banyak alat bantu dalam penerapannya . Menurut Dahlan “pengertian model pembelajaran rencana atau pola yang digunakan dalam menyusun kurikulum, mengatur materi pengajaran dan memberi petunjuk pada pengajar dikelas dalam setting pengajaran atau setting lainnya”. (https://www.zonareferensi.com/pengertian-modelpembelajaran/). Menurut Syaiful Sagala “defenisi model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar peserta didik untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman dalam merencanakan dan melaksanakan aktifitas belajar mengajar”. (https://www.zonareferensi.com/ pengertian-model-pembelajaran/). Menurut Joyce dalam Trianto “model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang digunakan dikelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran”. (https://www.zonareferensi.com/pengertian-model-pembelajaran/)
2.2.2. Pengertian Model Pembelajara ICARE Model Pembelajaran ICARE merupakan model yang memberikan kemudahan untuk mengaplikasikan pengetahuan yang telah dipelajari siswa dikehidupan nyata. Model Pembelajaran ICARE memiliki lima eleman yaitu:
8
Introduction
(pendahuluan/mengenal),
Connection
(menghubungkan),
Application (menerapkan), Reflection (merefleksikan) dan Extension (memperluas). Model ini dapat mengembangkan karakter pada diri siswa. Penguatan pembelajaran melalui penerapan dan praktik dapat memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi seseorang. Jadi, proses belajar siswa tidak hanya mengedepankan perolehan materi, tetapi perlu adanya penerapan dalam kehidupan nyata. Menurut Yusra Yani menyatakan bahwa : ICARE merupakan singkatan
dari
Introduction
(pendahuluan/mengenal),
Connection
(menghubungkan), Application (menerapkan), Reflection (merefleksikan) dan Extension (memperluas). Penjelasan dari : I = Introduction; unit atau pelajaran diperkenalkan, dengan konteks, tujuan, dan/atau prasyarat yang disediakan. C = Connection; berisi sebagian materi pembelajaran dan konten. A = Application; meminta peserta didik untuk menerapkan konten pelajaran dalam kegiatan, latihan, atau proyek. R = Reflection; peserta didik merefleksikan proses pembelajaran mereka dan pengetahuan yang didapat melalui topik diskusi, jurnal, atau tes diri. E = Extension; memberikan kesempatan peserta didik untuk belajar tambahan dengan link ke informasi lebih lanjut atau evaluasi.
9
2.2.3. Langkah-langkah Model Pembelajaran ICARE Berikut langkah-langkah model pembelajaran ICARE : 1. Introduction (pendahuluan) Pada tahap pengalaman belajar ini, Guru menanamkan pemahaman tentang isi dari pelajaran kepada peserta didik. Jadi, ditahap pendahuluan ini menanamkan pemahaman konsep Permutasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai masing-masing peserta didik. 2. Connection (menghubungkan) Guru mengingatkan kembali kemampuan siswa tentang materi yang telah dipelajari sebelumnya yang ada relevansinya dengan materi Permutasi. Kemudian guru menghubungkan bahan ajar baru dengan sesuatu yang sudah dikenal oleh siswa dari pembelajaran atau pengalaman sebelumnya serta mengembangkan sebuah kegiatan yang dilakukan oleh siswa, setelah itu guru bisa menghubungkan siswa pada informasi yang baru 3. Application (Penerapan) Tahap applikasi
adalah tahap
yang paling penting dalam
pembelajaran. Setelah siswa memperoleh informasi atau kecakapan baru melalui tahap Connection, mereka perlu diberikan kesempatan untuk mempraktikan dan menerapkan pengetahuan kecakapan tersebut. Pada bagian ini siswa diminta untuk bekerja sendiri tidak dengan instruktur secara pasangan atau berkelompok. Peserta didik diminta untuk menyelesaikan kegiatan nyata atau memecahkan masalah nyata menggunakan informasi dan kecakapan baru yang telah mereka peroleh. 4. Reflection (refleksi) Bagian refleksi merupakan ringkasan dari pembelajaran yang dilakukan peserta didik memiliki kesempatan untuk merefleksikan apa yang telah mereka pelajari.
10
Tugas guru sejauh mana keberhasilan pembelajaran, dapat dilakukan berupa Tanya jawab dengan peratanyaan singkat atau dalam bentuk kuis. 5. Extension (perluasan) Karena waktu pembelajaran telah selesai, bukan berarti semua peserta didik yang telah mempelajari dapat secara otomatis menggunakan apa yang telah dipelajari. Pada tahap ini, guru menyediakan kegiatan yang dapat dilakukan peserta
setelah
pelajaran
berakhir,
untuk
memperkuat
dan
memperluas pembelajaran.
2.2.4. Kelebihan Model Pembelajaran ICARE Kelebihan Model Pembelajaran ICARE adalah sebagai berikut : 1.
Pemetaan struktur isi yang seimbang antara teori dan praktek bagi guru dan peserta didik.
2.
Memiliki pendekatan berbasis life skill.
3.
Memungkinkan sekolah melakukan monitoring dan evaluasi yang terbuka pada guru.
4.
Memberikan peluang bagi sekolah untuk memformulasikan kembali struktur kurikulum yang ada dengan kebutuhan dan karakteristik siswa serta kondisi lingkungan yang ada
5.
Memberikan kesempatan pada guru untuk melakukan apersepsi pada setiap pembelajaran yang akan dilakukan dengan mudah.
2.2.5 Kelemahan Model Pembelajaran ICARE Kelemahan Model Pembelajaran ICARE adalah sebagai berikut : 1. Menuntut kemampuan analisa yang menyeluruh terhadap deskripsi dan struktur kurikulum. 2. Memerlukan pemahaman guru terhadap semua panduan kebijakan implementasi kurikulum secara utuh.
11
3. Menuntut guru untuk selalu otomatis dalam melakukan analisa komponen model pembelajaran ICARE berdasarkan materi yang diajarkan. 4. Menuntut sekolah dan guru dalam melakukan analisa kebutuhan dan trend pemanfaatan bidang ilmu dalam kehiduapan sehari-hari peserta didik.
2.3. Hasil Belajar 2.3.1 Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar menurut Soedjana adalah hasil yang diperoleh dengan kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktifitas dalam belajar. Lebih lanjut Purwanto (2009 : 38-39) mengatakan bahwa : “Hasil belajar merupakan proses dalam individu yang berinteraksi dengan lingkungan untuk mendapatkan perubahan dalam perilakunya”. Selanjutnya Oemar Hamalik (2010 :155) mengatakan bahwa : “Hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan sikap dan keterampilan. Identifikasi wujud perubahan perubahan perilaku dan pribadi sebagai hasil belajar itu dapat bersifat fungsional-struktural, material- substansi, dan behavioral”. Untuk memudahkan sistematikanya dapat kita gunakan penggolongan perilaku menurut Bloom dalam kawasan-kawasan kognitif, afektif, dan psikomotor dengan menyadari sepenuhnya bahwa mungkin sekali ada jenis perubahan atau hasil belajar itu yang sukar untuk dimasukkan secara tegas kepada salah satu diantarannya. Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar. Hasil belajar, untuk sebagaian adalah berkat tindak guru, suatu pencapaian tujuan pengajaran.
12
Berdasarkan pendapat di atas hasil pada dasarnya adalah suatu yang diperoleh dari sebuah aktifitas, sedangkan belajar adalah proses yang mengakibatkan perubahan tingkah laku individu. Jadi, hasil belajar matematika adalah hasil yang telah dicapai setelah siswa melakukan usaha (belajar) matematika yang dinyatakan dalam nilai, namun yang terpenting adalah sebagai alat untuk memotivasi setiap siswa agar lebih giat belajar, baik secara individu maupun kelompok.
2.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Menurut Sodjana, hasil belajar yang dicapai oleh siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu: 1.
Faktor dari dalam diri siswa. Faktor dari dalam diri siswa besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapapi siswa. Disamping faktor kemampuan yang dimiliki siswa, faktor lain yang berpengaruh yaitu, motivasi beljaar, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, dan faktor fisik maupun psikis.
2.
Faktor lingkungan. Faktor ini menunjukkan bahwa ada faktor-faktor lain di luar diri siswa yang dapat menentukan atau mempengaruhi hasil belajar yang dicapai siswa. Salah satu faktor lingkungan yang paling dominan mempengaruhi hasil belajar siswa di sekolah adalah kalitas pengajaran. Sebagaimana yang diungkapkan Clark bahwa hasil belajar siswa disekolah 70% dipengaruhi oleh lingkungan.
2.3.3 Tujuan Pendidikan dan Hasil Belajar Hasil belajar merupakan pencapaian tujuan pendidikan pada siswa yang mengikuti proses belajar mengajar. Tujuan pendidikan bersifat ideal, sedangkah hasil belajar bersifat aktual. Hasil belajar merupakan realisasi tercapainya tujuan pendidikan, sehingga hasil belajar yang diukurnsangat bergantung pada tujuan pendidikannya. Hasil belajar perlu dievaluasi, sebagai cermin untuk melihat kembali apakah tujuan yang ditetapkan telah tercapai
13
dan apakah proses belajar mengajar telah berlangsung efektifuntuk memperoleh hasil belajar.
2.3.4 Domain Hasil Belajar Domain hasil belajar adalah perilaku-perilaku kejiwaan yang akan diubah dalam proses pendidikan. Perilaku kejiwaan itu dibagi menjadi tiga domain: kognitif, afektif dan psikomotorik. Hasil belajar adalah perwujudan kemampuan akibat perubahan perilaku yang dilakukan oleh usaha pendidikan. Kemampuan menyangkut domain kognitif, afektif, dan psikomotorik.
2.3.5 Motifasi Belajar Menurut M. Utsman Najati dalam Abdul Rahman Saleh (halaman 183), motivasi adalah kekuatan penggerak yang membangkitkan aktifitas pada makhluk hidup, dan menimbulkan serta mengarahkannya pada tujuan tertentu. Macam-macam motivasi dalam buku Ibid (hal:194) adalah sebagai berikut: 1. Motivasi intrinsik : adalah motivasi yang
berasal dari diri
sendiri seseorang itu sendiri tanpa rangsangan dari luar. 2. Motivasi ekstrinsik : adalah motivasi yang
datang kareana adanya
rangsangan dari luar. Fungsi Motifasi adalah : 1. Mendorong timbulnya kelkauan suatu perbuatan. Tanpa motivasi maka tidak akan timbul suatu perbuatan seperti belajar. 2. Motivasi
sebagai
pengarah.
Artinya
mengarahkan
perbuatan
ketercapaiannya tujuan yang diinginkan. 3. Motivasi sebagai penggerak. Besarkecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu perbuatan.
14
2.4. Tinjauan Materi Permutasi a) Pengertian Permutasi Permutasi dapat didefenisikan sebagai sekumpulan unsur-unsur yang berbeda cara penyusunannya dengan memperhatikan urutan penempatan unsur-unsur tersebut. Contoh : Berapa banyak permutasi 3 unsur yang yang diambil dari unsur a, b, c ? Jawab : Sebuah permutasi 3 unsur yang diambil dari unsur a, b, c dapat ditentukan dengan diagram pohon berikut : Unsur pertama
Unsur kedua
Unsur ketiga
Permutasi
b
c
abc
c
b
acb
a
c
bac
c
a
bca
a
b
cab
b
a
cba
a
b
c
Banyaknya permutasi dari 3 buah unsur yang dapat dibentuk ada 6 yaitu: abc, acb, bac, bca, cab, cba.
b) Pengertian Faktorial Jika n bilangan asli, maka perkalian semua bilangan asli dari n sampai dengan 1 dinamakan n faktorial. Dinotasikan n! n! = 1 x 2 x 3 x ... x (n – 2) x (n – 1) x n Didefinisikan pula 1! = 1 dan 0! = 1. Contoh: 1. 2! = 2 x 1 = 2 2. 3! = 3 x 2 x 1 = 6
15
3. 4! = 4 x 3 x 2 x 1 = 24 4. 5. (6 : 3)! = 2! = 2 x 1 = 2
(1) Permutasi Dari Unsur Yang Berbeda Permutasi dari unsur yang berbeda secara umum dapat didefenisikan sebagai berikut:
Banyaknya permutasi r unsur yang diambil dari n unsur yang tersedia adalah:
(
)
Jika r = n, maka
(
Contoh:
)
=
1. Berapakah banyak permutasi 2 huruf yang di ambil dari kata UANG ? Jawab: Diketahui : n = 4,
r=2
Ditanya: P..? Penyelesaian: (
)
=
(
)
= 12
Jadi, banyak cara permutasi 2 huruf yang di ambil dari kata UANG adalah: 12 cara.
(2) Permutasi Dengan Beberapa Unsur Yang Sama Permutasi dengan beberapa unsur yang sama didefenisikan sebagai berikut:
Permutasi dari n unsur yang tersedia jika terdapat k unsur yang sama adalah: P
, k ≤ n.
16
Permutasi dari n unsur yang tersedia jika terdapat k unsur yang sama, l unsur yang sama, dan m unsur yang sama adalah : , k + l +m ≤ n
P= Contoh :
1. Tentukan banyaknya Permutasi yang dapat dibentuk dari kata KIMIA ! Jawab: Diketahui : Kata KIMIA sebanyak 5 huruf, jadi n = 5 huruf I sebanyak 2, jadi k = 2 Ditanya
: Permutasi dengan beberapa unsur yang sama?
Penyelesaian : P=
=
=
= 60
Jadi, banyaknya Permutasi yang dapat dibentuk dari kata KIMIA adalah 60. 2. Berapa banyak permutasi yang di ambil dari nama CECEP ! Jawab: Diketahui : Kata CECEP sebanyak 5 huruf, jadi n = 5 huruf C sebanyak 2, jadi k = 2 huruf E sebanyak 2, jadi m = 2 Ditanya
: Permutasi dengan beberapa unsur yang sama?
Penyelesaian : P=
=
=
=
= 30
Jadi, banyaknya permutasi yang di ambil dari nama CECEP adalah 30. (3) Permutasi Siklis Banyak permutasi siklis dari n unsur berbeda adalah: P(siklis) = (n – 1)! Penempatan unsur-unsur secara melingkar menurut arah tertentu disebut Permutasi Siklis.
17
Contoh: Misalkan tiga orang anak A (Ani), B (Boy), C (Carli) menempati tiga buah kursi yang mengelilingi suatu meja bundar. Berapa macam susunan yang dapat terjadi? (Perlihatkan dengan Gambar). Jawab:
Diketahui : Banyak unsur 3, maka n = 3 Ditanya : Permutasi Siklis ? Penyelesaian : P(siklis) = (n – 1)! = (3 – 1)! = 2! =2 Jadi, Susunan yang dapat terjadi ada 2 cara.
Kedua susunan itu diperlihatkan pada gambar berikut: A
A
C
B
B
C
Susunan Kedua
Susunan Pertama
Gambar 2.2
2.5. Kerangka Konseptual Dalam proses pembelajaran akan terjadi perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalamannya setelah mengikuti kegiatan belajar atau disebut sebagai hasil belajar. Dalam proses pembelajaran, siswa juga dapat mengalami kesulitan yang akan berpengaruh buruk pada hasil belajarnya. Untuk itu dalam proses belajar mengajar, tugas dan tanggung jawab guru erat kaitannya dengan kemampuan guru dalam usaha meningkatkan hasil belajar, salah satunya adalah pemilihan model pembelajaran. Pemilihan model pembelajaran merupakan faktor penentu dalam keberhasilan belajar siswa. Untuk itu perlu dipilih model pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengembangkan keaktifan belajar yang dilakukan
18
oleh guru dan siswa sehingga tercapai tujuan belajar mengajar yang di harapkan antara lain model pembelajaran ICARE. Model pembelajaran ICARE merupakan salah satu model yang menghidupkan suasana pembelajaran dikelas agar kelas menjadi aktif dan dapat mendorong siswa pada kegiatan mengkonstruksi ilmu pengetahuan yang disampaikan oleh guru. Pembelajaran dengan model ICARE membantu siswa dalam pembelajaran akademik mereka. Siswa akan menggunakan tingkat berpikir yang lebih kreatif selama ataupun setelah pembelajaran. Pembelajaran Permutasi menggunakan model ICARE maupun diskusi dalam kelompok, akan lebih aktif dan menarik dari pada mereka yang belajar secara individual atau kompetitif. Pada penelitian ini yang menjadi objek pengamatan adalah peningkatan hasil belajar matematika siswa setelah mengikuti proses mengajar dengan penerapan pembelajaran ICARE. Dalam pemilihan model pembelajaranya diharapkan berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa namun untuk membuktikan ada peningkatan hasil belajar akan di laksanakan tes awal, serta tes pada hasil belajar siswa kelas XI MIPA-2 SMA Negeri 1 Tuhemberua pada pokok bahasan Permutasi.
2.6. Hipotesis Tindakan Berdasarkan kerangka konseptual, yang menjadi hipotesis tindakan adalah: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Matematika Pada Materi Permutasi Melalui Model Pembelajaran ICARE Siswa Kelas XI MIPA-2 di SMA Negeri 1 Tuhemberua.
19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Lokasi Waktu Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan di Kelas XI MIPA-2 SMA Negeri 1 Tuhemberua beralamat di Desa Silimabanua
Kecamatan
Tuhemberua Kabupaten Nias Utara dan pelaksanaannya pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2020/2021, pada pokok bahasan yang diteliti sesuai dengan kurikulum yang diajarkan di semester ganjil dan disesuaikan dengan jadwal pembelajaran matematika di lokasi penelitian.
3.2 Subjek dan Objek Penelitian 3.2.1 Subjek Penelitian Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI MIPA-2 semester ganjil SMA Negeri 1 Tuhemberua tahun pelajaran 2020/2021, yang berjumlah 35 orang tediri dari 21 orang laki–laki dan 14 orang perempuan..
3.2.2 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Upaya Peningkatan Hasil Belajar Matematika pada Materi Permutasi Melalui Model Pembelajaran ICARE Siswa Kelas XI MIPA-2 di SMA Negeri 1 Tuhemberua
3.3 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research) dengan menerapkan Model Pembelajaran ICARE, dilakukan dengan tujuan meningkatkan hasil belajar matematika siswa.
3.4 Prosedur Penelitian Secara lebih rinci prosedur penelitian tindakan kelas menurut Raka Joni (Dalam Ningrum 2014:57) adalah sebagai berikut: 19
20
Gambar Prosedur Penelitian Tindakan Kelas
Sesuai dengan jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian tindakan kelas, maka penelitian ini memiliki beberapa tahapan yang berupa siklus. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang akan dicapai. Pada penelitian ini jika siklus pertama tidak berhasil yaitu hasil belajar matematika siswa belum mencapai ketuntasan, maka dilanjutkan ke siklus berikutnya sampai peningkatan tercapai. Siklus akan berhenti jika aktivitas belajar dan hasil belajar matematika siswa mencapai ketuntasan.
21
3.4.1 Refleksi Awal Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan observasi awal di Kelas XI MIPA-2 SMA Negeri 1 Tuhemberua. Observasi awal tersebut berupa pengamatan terhadap guru mata pelajaran matematika mengenai proses belajar mengajar di dalam kelas untuk mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi di dalam kelas selama proses belajar mengajar. Selain itu, peneliti juga melakukan observasi awal berupa mengajar di Kelas XI MIPA-2 SMA Negeri 1 Tuhemberua sebanyak satu kali pertemuan. Dari hasil observasi peneliti menemukan beberapa permasalahan yang ada selama proses belajar mengajar berlangsung yaitu : 1. Guru
kurang melakukan
refleksi
dan
perluasan
setiap
.proses
pembelajaran 2. Tindakan siswa yang kurang semangat dalam mengerjakan tugas yang diberikan. 3. Siswa kurang menerapkan dan menghubungkan pembelajaran yang diteria dalam kehidupan sehari-hari.
3.4.2 Persiapan Tindakan Berdasarkan refleksi awal tersebut dapat ditentukan tindakan-tindakan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berisikan langkah
langkah kegiatan dalam pembelajaran yang menerapkan model
pembelajaran ICARE. 2. Menentukan pasangan siswa untuk kegiatan siklus I di kelas XI MIPA-2 SMA Negeri 1 Tuhemberua dan diskusi dengan guru mata pelajaran matematika.
3.4.3 Tahap Pelaksanaan 3.4.3.1 Tahap Pelaksanaan Tindakan I Setelah perencanaan tindakan I disusun, maka tahap selanjutnya adalah pelaksanaan tindakan I, yaitu sebagai berikut:
22
1.
Melaksanakan
pembelajaran
dengan
menggunakan
model
pembelajaran ICARE berdasarkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disusun. 2.
Melakukan apresiasi dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada setiap pertemuan.
3.
Guru menjelaskan materi pembelajaran dengan model pembelajaran ICARE
dengan terlebih dahulu menjelaskan langkah kerja model
pembelajaran. 4.
Membagi siswa ke dalam kelompok yang telah direncanakan (membagi kelompok menjadi kelompok yang heterogen).
5.
Guru memanggil masing-masing ketua kelompok untuk diberikan LKPD yang telah disiapkan oleh guru (peneliti) kepada kelompok.
6.
Masing-masing kelompok membahas permasalahan yang ada pada LKPD secara kooperatif dalam kelompoknya.
7.
Setelah selesai, masing-masing kelompok yang diwakili ketua kelompok
atau
salah
satu
anggotanya
menyampaikan
hasil
pembahasan. 8.
Kelompok lain diberikan kesempatan untuk memberikan tanggapan terhadap hasil pembahasan.
9.
Guru memberikan penjelasan singkat (klarifikasi) bila terjadi kesalahan konsep dan memberikan kesimpulan.
10. Guru dan siswa bersama-sama mengevaluasi proses atau hasil pemecahan masalah yang telah dilaksankan. 11. Pada setiap akhir siklus diberikan evaluasi tes hasil belajar mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.
23
3.4.3.2 Analisis Data I Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil tes kemampuan pemecahan masalah I, kemudian data tersebut dianalisis untuk memperoleh tingkat kemampuan pemecahan masalah siswa.
3.4.3.3 Refleksi Tindakan I Refleksi merupakan pengamatan terhadap tuntas tidaknya pelaksanaan tindakan pada siklus I. Pada tahap ini jika hasil pengamatan, hasil tes kemampuan komunikasi matematis siswa sudah memenuhi indikator keberhasilan yang ditetapkan serta aktifitas siswa berlangsung baik, maka penelitian dihentikan. Akan tetapi jika semua indikator keberhasilan pada siklus I belum mencapai ketuntasan maka: a) Dilakukan refleksi terhadap proses pembelajaran pada pertemuan sebelumnya dengan Model pembelajaran ICARE menggunakan hasil lembar observasi guru. b) Dilakukan refleksi terhadap hasil belajar siswa (evaluasi tes hasil belajar I) maupun kelompok-kelompok. c) Dilakukan wawancara kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan evaluasi tes hasil belajar I. Hal ini dilakukan untuk mengetahui masalah-masalah apa yang diperoleh pada pelaksanaan Siklus I dan apa yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut untuk perbaikan pembelajaran pada siklus berikutnya.
3.4.4 SIKLUS II Kegiatan yang dilakukan pada siklus kedua dimaksudkan sebagai perbaikan dari Siklus I. Tahapan pada Siklus II identik dengan Siklus I yaitu diawali dengan perencanaan (planning), dilanjutkan dengan perencanaan tindakan (action), observasi (observation) dan refleksi (reflection). Kegiatan pembelajaran pada Siklus II ini menggunakan Model Pembelajaran ICARE dengan alokasi waktu 1 kali pertemuan.
24
3.5 Teknik Pengumpulan Data Untuk mengetahui keefektifan pembelajaran dengan Model Pembelajaran ICARE, peneliti melakukan pengumpulan data dengan menggunakan observasi, tes kepada siswa serta dengan dokumentasi.
3.5.1 Observasi Observasi yang diuraikan dalam lembar observasi digunakan untuk mengobservasi atau menilai suatu pembelajaran yang sedang berlangsung. Observasi yang dilakukan untuk mengetahui kenyataan yang terjadi di dalam kelas. Observasi dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung. Dalam hal ini guru bidang studi matematika bertugas untuk mengobservasi peneliti selama kegiatan belajar mengajar dilakukan. Adapun peranannya adalah mengamati aktivitas pembelajaran yang berpedoman kepada lembar observasi yang telah disiapkan serta memberikan penilaian berdasarkan pengamatan yang dilakukan mengenai perilaku peneliti, siswa dan kelas selama proses belajar mengajar berlangsung.
3.5.2 Evaluasi Tes Hasil Belajar Peningkatan hasil belajar dinilai dari kemampuan siswa dikelas dalam mengerjakan evaluasi tes hasil belajar yang diberikan oleh guru. Evaluasi tes hasil belajar dilakukan setelah selesai pemberian materi atau setiap selesai persiklus, bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman materi siswa terhadap materi yang disampaikan.
3.6 Teknik Analisis Data 3.6.1 Lembar observasi Lembar observasi digunakan untuk merefleksi siklus yang telah dilakukan dan diolah secara deskriptif menggunakan: a.
Kisaran nilai untuk tiap kriteria pengamatan (
b.
Skor Tertinggi
)
25
= Jumlah Butir Observasi x Skor tertinggi tiap item observasi c.
Rata-rata skor Rata – Rata Skor = (Sudjana, 2009:78)
Lembar observasi aktivitas siswa digunakan mengetahui kekurangankekurangan yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran. Hasil observasi akan dijadikan pedoman dalam memperbaiki siklus berikutnya. Jumlah butir observasi siswa sebanyak 10 butir dengan skor tertinggi tiap butir adalah 3 maka total skor tertinggi adalah 30. Skor terendah tiap butir soal adalah 1 maka total skor terendah adalah 10. Kisaran nilai untuk setiap kriteria pengamatan adalah: (
)
Jadi kisaran pengamatan ditunjukkan pada tabel berikut. No
Kisaran Skor
Kriteria Penilaian
1
10 ≤ x < 17
Kurang Aktif
2
17 ≤ x < 24
Cukup Aktif
3
24 ≤ x ≤ 30
Aktif
Untuk menghitung lembar observasi aktivitas siswa digunakan rumus berikut: ̅
(Daryanto, 2011:192) Keterangan: P1 = skor pengamat 1 dan P2 = skor pengamat 2
3.6.2 Tes Hasil Belajar Tes hasil belajar diperoleh dari setiap siklus dan dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui nilai rata-rata hasil belajar dan presentase ketuntasan belajar klasikal. a. Nilai Rata – rata Hasil Belajar
26
Nilai rata – rata hasil belajar dihitung dengan rumus : ̅
∑
(Arikunto, 2006 : 264)
Keterangan : ̅ = Nilai rata – rata ∑
= Jumlah Semua Nilai Siswa
N = banyak siswa b. Persentase Ketuntasan Belajar Klasikal Berdasarkan kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Tuhemberua menyatakan ketuntasan belajar untuk : (a) Individu : Jika Siswa mendapat Nilai ≥ 72, (b) Klasikal : Jika 80% siswa mendapat nilai ≥ 72. Persentase ketuntasan belajar klasikal dihitung dengan menggunakan rumus : KB = (Purwanto, 2009:51) Keterangan : KB : Ketuntasan Belajar Siswa n : banyak seluruh siswa yang tuntas N : banyak siswa peserta
3.6.3 Kriteria Keberhasilan Tindakan Tindakan akan dihentikan bila criteria keberhasilan telah tercapai. Kriteria keberhasilan tindakan ditetapkan berdasarkan ketuntasan belajar yang diterapkan oleh sekolah dan berdasrkan pertimbangan peneliti. Adapun kriteria keberhasilan tindakan tersebut adalah : 1. Apabila ≥ 80% siswa tuntas menurut kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah, yaitu 72,00. 2. Aktivitas rata-rata siswa secara individu mencapai kriteria baik, yaitu berada pada kisaran skor 24 ≤ x ≤ 30
27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deksripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas XI MIPA-2 SMA Negeri 1 Tuhemberua Tahun Pelajaran 2020/2021 dengan menerapkan Model Pembelajaran ICARE untuk hasil belajar mata pelajaran Matematika pada materi Permutasi siswa kelas XI MIPA-2 SMA Negeri 1 Tuhemberua. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research) yang dirancang secara bersiklus dimana setiap siklusnya terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa terhadap materi yang telah diajarkan, dilaksanakan tindakan dengan memberikan evaluasi tes hasil belajar setiap akhir siklus. Sedangkan untuk melihat aktivitas siswa yang parsitifatif ataupun yang tidak parsitifatif secara langsung dalam kelas pada saat berlangsungnya kegiatan pembelajaran daring dengan menggunakan lembar observasi aktivitas belajar sebanyak 2 kali yaitu siklus I dan siklus II. Apabila hasil belajar siswa di bawah standar ketuntasan belajar minimal yaitu sebesar 72 maka siswa belum tuntas belajar dan aktivitas siswa tidak dapat meningkat 50% dari jumlah siswa maka akan dilaksanakan dengan siklus berikutnya.
27
28
B. Pembahasan Penelitian 1.
Siklus I a. Perencanaan (Planning) Berdasarkan karakteristik Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research), dimana penelitian berangkat dari permasalahan yang timbul dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari yang dihadapi oleh Guru, maka kegiatan awal peneliti yang adalah guru mata Pelajaran Matematika di kelas XI MIPA-2 SMA Negeri 1 Tuhemberua sudah mengetahui keadaaan siswa membuat persiapan tentang pelaksaan tindakan kelas dan membuat skenario pembelajaran Dalam Jaringan (Daring) sesuai dengan Model Pembelajarn ICARE. Selanjutnya mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan dilaksanakan, menyusun bahan pembelajaran daring, menyusun Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dan menyusun evaluasi tes hasil belajar.
b. Tindakan (Action) Tindakan merupakan tahap penerapan dari perencanaan yang telah dibuat guru memainkan perannya sebagai pengajar dimana kegiatan pembelajaran dilaksanakan dalam jaringan (Daring) dengan menerapkan Model Pembelajaran ICARE. Siklus I dilakukan sebanyak 1 kali Pertemuan. Kegiatan pembelajaran pertama ini menggunakan aplikasi Google Meet di dalam jaringan (daring). Pada pembelajaran, guru terlebih dahulu memberi salam pembuka kepada siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran
29
memeriksa kehadiran siswa dalam Google Meet serta mengingatkan materi pembelajaran sebelumnya. Kemudian guru menjelaskan sekilas tentang kegiatan belajar mengajar dan menerapkan Model Pembelejaran ICARE. Kegiatan selanjutnya guru menyampaikan pokok-pokok materi Permutasi berdasarkan media bahan ajar daring yang telah disiapkan dan membagikan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) melalui aplikasi Whatssap sebagai bahan diskusi siswa dalam kelompok. Guru kemudian membagi siswa kedalam 7 kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 5 orang siswa. Siswa ditugaskan berdiskusi secara kelompok menggunakan aplikasi Whatssap untuk memecahkan masalah yang tertuang pada Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dalam rangka memahami materi Permutasi yang sudah disediakan. Setelah selesai, masing-masing kelompok yang menyampaikan hasil pembahasan. Pada diskusi ini, kelompok lain diberikan kesempatan untuk memberikan tanggapan terhadap hasil pembahasan. Diakhir kegiatan, guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan pelajaran dan siswa diberikan evaluasi tes hasil belajar untuk melihat ketuntasan belajar siswa. Berikut hasil perolehan nilai siswa pada saat evaluasi tes hasil belajar Siklus I siswa kelas XI MIPA-2 SMA Negeri 1 Tuhemberua. Tabel Hasil Perolehan Nilai Evaluasi Tes Hasil Belajar Siklus I Siswa SMA Negeri 1 Tuhemberua No. 1 2
Nama Siswa AGNES KRISTINA ZAI ALEKSANDER PUTRA GEA
KKM 72 72
Nilai 42 60
Ketuntasan Tidak Tuntas Tidak Tuntas
30
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
APERLIANI ZEGA DEVI TRIS. ZALUKHU DIAN RATNA GEA DIAN ROSITA ZEGA EFODIA EFERLINA ZEGA ENIAMAN ZEGA ERLIN JERNITA TEL. FAJAR JUFENDI ZAI FAZAWA'O ZEGA FLORE CAN B. ZEGA IKUTI BU'ULOLO JEFI HADIRAT TEL. JULISMAN GEA JULKARNEL ZAI KRISNA YANTI ZEGA LIRIA TELAUMBANUA MESRA RATNA SARI TEL. NIAT HATI YORDAN ZEGA NIKOLAUS N. TEL. NISCAYA NOT. HAREFA O'ONASOKHI ZEGA REFDANETTI CITRA TEL RINI SUMARNI GEA RISKA NATALIA GEA RIZKI HIBURAN ZAI ROLEN HARDI IR. ZAI SEPRI YANUS TEL. SEPTINUS ZEGA SERIUS HAREFA SOHARE ZEGA SRI PANCANI A. ZAI SYUKURMAN GEA VENPRI SRIVIAN TEL.
Jumlah Rata-rata
72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 75 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72
80 57 80 77 73 60 79 89 63 78 50 78 49 50 78 78 60 80 79 60 50 80 69 48 77 70 78 81 59 57 78 71 80 2.398 68,51
Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas
Adapun hasil perolehan persentase pada saat evaluasi tes hasil belajar Siklus I sebagai berikut:
31
Tabel Persentase Hasil Perolehan Nilai Tes Hasil Belajar Siklus I Kelas XI MIPA-2 SMA Negeri 1 Tuhemberua No 1
Keterangan Tuntas
Jumlah Siswa 17
Persentase (%) 48,57 %
2
Tidak Tuntas
18
51,43 %
Pada diagram di bawah ini dapat dilihat jamlah ketuntasan dan persentasi hasil belajar siswa pada Siklus I. 100
91,43
90 80 70 60 50 40
Siklus II 32
30 20 8,57
10
3
0 Tuntas
Tidak Tuntas
Presentase Tuntas
Presentase Tidak Tuntas
Gambar Diagram Hasil Belajar Siklus I Siswa XI MIPA-2 SMA Negeri 1 Tuhemberua Pada Siklus I dapat disimpulkan bahwa hasil pembelajaran masih dalam kategori rendah dengan hanya 48,57% siswa yang tuntas dan masih harus ditingkatkan, karena masih ada beberapa siswa yang memperoleh hasil belajar yang rendah dan masuk dalam kategori tidak tuntas yaitu 85%.
32
c. Pengamatan ( Observasi ) Hasil observasi aktivitas belajar Siklus I siswa kelas XI MIPA-2 SMA Negeri 1 Tuhemberua dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel Rata-rata Pengamatan Aktivitas Siswa Pada Siklus I Ket Sangat Aktif 11,43%
Siklus I
Aktivitas Siswa Cukup Kurang Aktif Aktif Aktif 17, 14% 28,57% 34,29%
Tidak Aktif 8,57%
Presentase Observasi Siklus I 50,00% 45,00% 40,00% 35,00% 30,00% 25,00% 20,00% 15,00% 10,00% 5,00% 0,00%
42,86% 31,43%
14,29%
Siklus II 11,43% 0,00%
Sangat Aktif
Aktif
Cukup Aktif
Kurang Tidak Aktif Aktif
Grafik Rata-rata Pengamatan Aktivitas Siswa Pada Siklus I Berdasarkan observasi kegiatan belajar siswa Siklus I, diperoleh keterangan bahwa dari 35 siswa kelas XI MIPA-2 SMA Negeri 1 Tuhemberua terdapat sekitar 11,43% untuk kriteria sangat aktif dalam pembelajaran, 17,14% siswa untuk kriteria aktif, 28,57% siswa untuk kriteria cukup aktif, 34,29% untuk kriteria kurang aktif dan 8,57% untuk kriteria tidak aktif dalam pembelajaran.
33
d. Refleksi Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa evaluasi tes hasil belajar pada Siklus I jumlah siswa yang tuntas belajar 17 orang siswa dengan rata-rata kelas 68,51 poin. Perolehan ini belum memenuhi KKM secara klasikal 85% siswa harus memperoleh nilai ≥ 72. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor, diantaranya adalah karena siswa belum dapat beradaptasi dengan Model Pembelajaran ICARE yang baru diterapkan dan pengaruh jaringan internet selama pelaksanaan pembelajaran daring. Hal ini terlihat dari aktivitas siswa yang tidak serius selama proses pembelajaran daring dan sering matinya koneksi internet selama pelaksanaan permebelajaran daring. Untuk mengatasi masalahmasalah tersebut perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya.
2.
Siklus II a. Perencanaan (Planning) Hasil perolehan belajar siswa setelah diadakan refleksi pada siklus I masih belum memenuhi kriteria ketuntasan secara klasikal, dan hasil observasi berdasarkan hasil belajar siswa masih jauh dari yang diharapkan. Untuk
itu
peneliti
mengadakan
pembahasan
perbaikan
pelaksaaan
pembelajaran pada siklus II, yaitu merancang skenario pembelajaran sesuai dengan Model Pembelajaran ICARE agar lebih mudah dipahami oleh siswa, guru lebih mempersiapkan diri dan memotivasi siswa, mempersiapkan perangkat-perangkat yang diperlukan dan memberi motivasi kepada siswa
34
agar lebih bersemangat sehingga siswa lebih mudah memahami materi yang disampaikan guru. b. Tindakan (Action) Pada Siklus II ini kegiatan belajar mengajar berlangsung sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pada Siklus II ini guru tetap menggunakan kelompok belajar siswa sebelumnya dengan kelompok heterogen dan guru lebih mendominankan kegiatan belajar mengajar terhadap evaluasi dan refleksi, lebih memotivasi siswa agar lebih aktif dan mampu bekerja sama dalam kelompoknya dengan harapan ada peningkatan hasil belajar siswa agar sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal. Setelah kegiatan ini berakhir, maka pada pertemuan terakhir ini guru memberikan evaluasi tes hasil belajar kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana perubahan yang terjadi setelah penerapan Model Pembelajaran ICARE untuk melihat perkembangan ketuntasan belajar setelah diberi tindakan tahap kedua. Berikut hasil perolehan nilai siswa pada saat evaluasi tes hasil belajar Siklus II siswa kelas XI MIPA-2 SMA Negeri 1 Tuhemberua. Tabel Hasil Perolehan Nilai Evaluasi Tes Hasil Belajar Siklus II Siswa Kelas XI MIPA-2 SMA Negeri 1 Tuhemberua No. 1 2 3 4 5 6
Nama Siswa AGNES KRISTINA ZAI ALEKSANDER PUTRA GEA APERLIANI ZEGA DEVI TRIS. ZALUKHU DIAN RATNA GEA DIAN ROSITA ZEGA
KKM 72 72 72 72 72 72
Nilai 80 79 89 78 90 81
Ketuntasan Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
35
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
EFODIA EFERLINA ZEGA ENIAMAN ZEGA ERLIN JERNITA TEL. FAJAR JUFENDI ZAI FAZAWA'O ZEGA FLORE CAN B. ZEGA IKUTI BU'ULOLO JEFI HADIRAT TEL. JULISMAN GEA JULKARNEL ZAI KRISNA YANTI ZEGA LIRIA TELAUMBANUA MESRA RATNA SARI TEL. NIAT HATI YORDAN ZEGA NIKOLAUS N. TEL. NISCAYA NOT. HAREFA O'ONASOKHI ZEGA REFDANETTI CITRA TEL RINI SUMARNI GEA RISKA NATALIA GEA RIZKI HIBURAN ZAI ROLEN HARDI IR. ZAI SEPRI YANUS TEL. SEPTINUS ZEGA SERIUS HAREFA SOHARE ZEGA SRI PANCANI A. ZAI SYUKURMAN GEA VENPRI SRIVIAN TEL.
Jumlah Rata-rata
72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 75 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72
82 68 89 92 73 82 79 82 68 67 82 88 79 82 89 72 78 89 77 78 81 78 82 90 72 77 82 91 90 2.836 81,03
Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
Adapun hasil perolehan persentase pada saat evaluasi tes hasil belajar Siklus I sebagai berikut:
36
Tabel Persentase Hasil Perolehan Nilai Tes Hasil Belajar Siklus II Kelas XI MIPA-2 SMA Negeri 1 Tuhemberua No 1
Keterangan Tuntas
Jumlah Siswa 32
Persentase (%) 91,43 %
2
Tidak Tuntas
3
8,57 %
Pada diagram di bawah ini dapat dilihat jamlah ketuntasan dan persentasi hasil belajar siswa pada Siklus II. 100
91,43
90 80 70 60 50 40
Siklus II
32
30 20 8,57
10
3
0 Tuntas
Tidak Tuntas
Presentase Tuntas
Presentase Tidak Tuntas
Gambar Diagram Hasil Belajar Siklus II Siswa XI MIPA-2 SMA Negeri 1 Tuhemberua
Berdasarkan evaluasi tes hasil belajar Siklus II yang diberikan kepada siswa diperoleh, siswa yang tuntas sebanyak 32 orang siswa (91,43%) dengan rata-rata kelas 81,56 poin. Nilai yang diperoleh siswa pada siklus II ini mengalami peningkatan dari siklus I sebesar 42,86 %.
c. Pengamatan ( Observasi )
37
Hasil observasi aktivitas belajar Siklus II siswa kelas XI MIPA-2 SMA Negeri 1 Tuhemberua dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel Rata-rata Pengamatan Aktivitas Siswa Pada Siklus II Ket
Siklus II
Sangat Aktif 42,86%
Aktivitas Siswa Cukup Kurang Aktif Aktif Aktif 31,43% 14,29% 11,43%
Tidak Aktif 0,00%
Presentase Observasi Siklus II 50,00% 45,00% 40,00% 35,00% 30,00% 25,00% 20,00% 15,00% 10,00% 5,00% 0,00%
42,86% 31,43%
14,29%
Siklus II 11,43% 0,00%
Sangat Aktif
Aktif
Cukup Aktif
Kurang Aktif
Tidak Aktif
Grafik Rata-rata Pengamatan Aktivitas Siswa Pada Siklus II Berdasarkan observasi kegiatan belajar siswa Siklus II, diperoleh keterangan bahwa dari 35 siswa kelas XI MIPA-2 SMA Negeri 1 Tuhemberua terdapat sekitar 42,86% untuk kriteria sangat aktif dalam pembelajaran, 31,43% siswa untuk kriteria aktif, 14,29% siswa untuk kriteria cukup aktif, 11,43% untuk kriteria kurang aktif dan 0,00% untuk kriteria tidak aktif dalam pembelajaran. Pada kegiatan pembelajaran daring ini, kegiatan belajar siswa terlihat meningkat. Siswa berpastisipasi selama
38
kegiatan pembelajaran daring ini, selalu ambil bagian dalam kegiatan kerja kelompok dari soal LKPD yang diajukan oleh guru selama pembelajaran daring berlangsung dan lebih aktif memberi masukan dari kegiatan pembelajaran daring. Hal ini dikarenakan pada pembelajaran Siklus II siswa mulai terbiasa dengan penggunaan model pembelajaran ICARE ini dengan baik. d. Refleksi Setelah melaksanakan tindakan di siklus II peneliti merefleksi tindakan yang masih diperlukan, tetapi dalam hal ini peneliti merasa bahwa penelitian yang dilakukan selama ini dapat dikatakan berhasil karena nilai yang diperoleh telah mencapai standar. 1) Refleksi Observasi Aktivitas Belajar Berikut perbedaan hasil observasi aktivitas belajar siswa kelas XI MIPA-2 SMA Negeri 1 Tuhemberua untuk kedua siklus sebagai berikut: Tabel Rata-rata Pengamatan Aktivitas Siswa Ket
Aktivitas Siswa Cukup Kurang Aktif Aktif
Sangat Aktif
Aktif
Tidak Aktif
Siklus I
11,43%
17, 14%
28,57%
34,29%
8,57%
Siklus II
42,86%
31,43%
14,29%
11,43%
0,00%
39
50,00% 45,00%
42,86%
40,00%
34,29%
35,00%
31,43%
30,00%
28,57%
25,00% 17,14%
20,00%
Siklus I
14,29%
15,00% 11,43% 10,00%
11,43%
5,00%
Siklus II
8,57% 0,00%
0,00% Sangat Aktif
Aktif
Cukup Aktif
Kurang Aktif
Tidak Aktif
Grafik Rata-rata Pengamatan Aktivitas Siswa Ada perberdaan observasi aktivitas belajar siswa setiap siklus. Keaktifan siswa mengikuti pembelajaran di Siklus II semakin meningkat, karena siswa semakin terbiasa mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran ICARE.
2) Refleksi Tes Hasil Belajar Berikut hasil perolehan nilai siswa pada saat evaluasi tes hasil belajar Siklus I dan evaluasi tes hasil belajar Siklus II siswa kelas XI MIPA-2 SMA Negeri 1 Tuhemberua. Tabel Hasil Perolehan Nilai Evaluasi Tes Hasil Belajar Siswa XI MIPA-2 SMA Negeri 1 Tuhemberua No.
Nama Siswa
KKM
1 2 3 4 5
AGNES KRISTINA ZAI ALEKSANDER PUTRA GEA APERLIANI ZEGA DEVI TRIS. ZALUKHU DIAN RATNA GEA
72 72 72 72 72
Tes Siklus I 42 60 80 57 80
Tes Siklus II 80 80 75 85 75
40
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
DIAN ROSITA ZEGA EFODIA EFERLINA ZEGA ENIAMAN ZEGA ERLIN JERNITA TEL. FAJAR JUFENDI ZAI FAZAWA'O ZEGA FLORE CAN B. ZEGA IKUTI BU'ULOLO JEFI HADIRAT TEL. JULISMAN GEA JULKARNEL ZAI KRISNA YANTI ZEGA LIRIA TELAUMBANUA MESRA RATNA SARI TEL. NIAT HATI YORDAN ZEGA NIKOLAUS N. TEL. NISCAYA NOT. HAREFA O'ONASOKHI ZEGA REFDANETTI CITRA TEL RINI SUMARNI GEA RISKA NATALIA GEA RIZKI HIBURAN ZAI ROLEN HARDI IR. ZAI SEPRI YANUS TEL. SEPTINUS ZEGA SERIUS HAREFA SOHARE ZEGA SRI PANCANI A. ZAI SYUKURMAN GEA VENPRI SRIVIAN TEL.
Jumlah Rata-rata
72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 75 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72
77 73 60 79 89 63 78 50 78 49 50 78 78 60 80 79 60 50 80 69 48 77 70 78 81 59 57 78 71 80 2.398 68,51
95 80 90 75 75 75 75 70 80 80 70 75 80 85 90 90 80 75 85 75 80 85 80 70 85 80 85 90 80 90 2.836 81,03
Adapun hasil perolehan persentase pada saat evaluasi tes hasil belajar Siklus I dan evaluasi tes hasil belajar Siklus II siswa kelas XI MIPA-2 SMA Negeri 1 Tuhemberua sebagai berikut:
41
Tabel Persentase Hasil Perolehan Nilai Tes Hasil Belajar Kelas XI MIPA-2 SMA Negeri 1 Tuhemberua Jumlah Siswa Persentase (%) No Keterangan Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II 1
Tuntas
17
32
48,57 %
91,43 %
2
Tidak Tuntas
18
3
51,43 %
8,57 %
Dari tabel dapat digambarkan evaluasi tes hasil belajar Siklus I dan evaluasi tes hasil belajar Siklus II yang diperoleh siswa kelas XI MIPA-2 SMA Negeri 1 Tuhemberua. Pada diagram di bawah ini dapat dilihat peningkatan hasil belajar siswa pada Siklus I dan Siklus II.
100 90 80 70
Tuntas
60
Tidak Tuntas
50 Presentase Tuntas
40
Presentase Tidak Tuntas
30
20 10 0 Siklus 1
Siklus 2
Gambar Diagram Hasil Belajar Siswa XI MIPA-2 SMA Negeri 1 Tuhemberua
Siswa yang tuntas pada siklus I tuntas juga pada siklus II. Dimana hasil belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 42,86 % dari siklus I
42
kesiklus II dan jumlah siswa yang tuntas pada siklus II sebanyak 32 orang siswa (91,43%) dengan rata-rata bilai hasil belajar siswa sebesar 81,56 poin. Ini menunjukkan siklus II sudah mencapai KKM secara klasikal yaitu minimal 85% jumlah siswa harus memperoleh nilai ≥ 72. Peneliti merefleksi tindakan yang masih diperlukan, tetapi dalam hal ini peneliti merasa bahwa penelitian yang dilakukan selama ini sudah dapat dikatakan berhasil karena nilai yang diperoleh sudah mencapai standar. Maka tindakan dikatakan berhasil sampai pada siklus II dan tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya.
C. Analisis Data Untuk melihat peningkatan hasil belajar mata pelajaran Matematika pada penerapan Model Pembelajaran ICARE siswa kelas XI MIPA-2 SMA Negeri 1 Tuhemberua, maka dianalisis dengan membandingkan hasil belajar pada Siklus I dengan Siklus II. Hasil belajar pada Siklus I dengan Siklus II menunjukkan terjadi peningkatan hasil belajar siswa. Persentase tingkat ketuntasan belajar siswa pada tiap siklus dapat dihitung sebagai berikut: Kelas dinyatakan mencapai ketuntasan jika 85% dari keseluruhan siswa mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah. Ketuntasan Belajar klasikal dapat dihitung dengan menggunakan rumus: KB=
× 100 %
43
Dari rumus diatas, Ketuntasan klasikal Siklus I: K
=
K
= 48,57 % (Tidak Tuntas)
× 100 %
Ketuntasan klasikal Siklus II: × 100 %
K
=
K
= 91,43 % (Tuntas)
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penerapan Model Pembelajaran ICARE dapat meningkatkan hasil belajar Matematika Pada Materi Permutasi di kelas XI MIPA-2 SMA Negeri 1 Tuhemberua Tahun Pelajaran 2020/2021.
38
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan, peneliti mengambil beberapa kesimpulan : 1. Adanya peningkatan Hasil belajar siswa setelah adanya penerapan Model Pembelajaran ICARE Pada Materi Permutasi di kelas XI MIPA-2 SMA Negeri 1 Tuhemberua Tahun Pelajaran 2020/2021. 2. Terjadi peningkatan hasil belajar siswa yang pada siklus I yaitu hasil belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 42,86 % dari siklus I kesiklus II dan jumlah siswa yang tuntas pada siklus II sebanyak 32 orang siswa (91,43%) dengan rata-rata bilai hasil belajar siswa sebesar 81,56 poin. Ini menunjukkan siklus II sudah mencapai KKM secara klasikal yaitu minimal 85% jumlah siswa setelah diretapkannya
Model
Pembelajaran ICARE Pada Materi Permutasi di kelas XI MIPA-2 SMA Negeri 1 Tuhemberua Tahun Pelajaran 2020/2021.
38
39
B. Saran Berdasarkan kesimpulan dan pengamatan penelitian ini, maka ada beberapa hal yang menjadi saran peneliti, yaitu sebagai berikut: 1. Bagi guru, hendaknya mengurangi penggunaan metode ceramah dan mulai menggunakan model pembelajaran baru Model Pembelajaran ICARE yang bertujuan memberikan kemudahan untuk mengaplikasikan pengetahuan yang telah dipelajari siswa dikehidupan nyata. 2. Bagi siswa diharapkan untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran supaya hasil belajar dapat tercapai dengan maksimal. 3. Untuk peneliti selanjutnya, diharapkan dapat melakukan penelitian dengan waktu yang lebih lama dan sumber yang lebih luas. Hai ini dapat dijadikan sebagai studi perbandingan guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan khususnya pada materi Permutasi.
40
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Rahman Saleh, Psikologi Suatu Pengantar Perspektif Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group), Hal. 183 Ahmad Sabari. 2007, Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching, Ciputat, Penerbit: Quantum Teaching, Arikunto, Suharsimi. dkk. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara Asrul. dkk. (2015). Evaluasi Pembelajaran. Medan: Citapustaka Media B. Uno, Hamzah. (2014). Belajar Dengan Pendekatan PAIKEM. Jakarta: Bumi Aksara. B. Uno, Hamzah. (2011). Model Pembelajaran Menciptakan proses belajar mengajar yang kreatif dan efektif. Jakarta: Bumi Aksara. Drs. Syaiful Bahri Djamarah, M.Ag dan Drs. Aswan Zain. 2010, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta. H. Asis Saefuddin dan Ika Berdiati. 2014, Pembelajaran Efektif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Hartono dkk. 2008, PAIKEM (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenagkan), Pekanbaru, Penerbit: Zanafa Publishing. Nini Subini. 2011, Mengatasi Kesulitan Belajar Pada Anak, (Yogyakarta: PT. Buku Kita). Oemar Hamalik. 2010, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta:PT. Bumi Aksara) . Purwanto. 2009, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar) Silberman, Mel. 2009. Active Learning : Pustaka Insan Madani. Sutama. 2011. Penelitian Tindakan Teori dan Praktek dalam PTK, PTS, dan PTBK. Semarang: CV.Citra Mandiri Utama. Suyadi. 2013, Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,). 40
LAMPIRAN SIKLUS I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas /Semester Materi Pokok Tahun Pelajaran Alokasi Waktu
: SMAN 1 TUHEMBERUA : Matematika Wajib : XI MIPA-2 / Ganjil : Aturan Pencacahan : 2020/2021 : 1 x Pertemuan ( 2 jam pelajaran @ 45 menit )
A. Kompetensi Inti (KI) KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kajian matematika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional. KI 4 : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kajian matematika Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi Dasar 3.17 Menerapkan berbagai konsep dan prinsip permutasi dalam pemecahan masalah nyata 4.17. Mengidentifikasi masalah nyata dan menerapkan aturan permutasi dalam pemecahan masalah tersebut
Indikator Pencapaian Kompetensi 3.17.1 Menjelaskan aturan permutasi dalam pemecahan masalah 3.17.2 Menggunakan aturan permutasi dalam pemecahan masalah. 4.17.1 Terampil menggunakan konsep Permutasi unsur yang berbeda untuk menyelesaikan masalah kontekstual 4.17.2 Terampil menggunakan konsep Permutasi dari beberapa unsur yang Sama untuk menyelesaikan masalah kontekstual
C. Tujuan Pembelajaran 1. Membandingkan konsep Permutasi Unsur yang Berbeda dengan Permutasi dari beberapa unsur yang Sama; 2. Menyelesaiakan masalah kontekstual dari Permutasi Unsur yang Berbeda dan Permutasi dari beberapa unsur yang Sama;
D. Materi Pembelajaran Materi Sub Materi Fakta
: : :
Kaidah Pencacahan Permutasi Menggunakan Rumus dalam pemecahan soal: 1. Permutasi dari unsur yang berbeda =
(
)
2. Permutasi dengan beberapa unsur yag sama
Konsep
:
Prinsip
:
Prosedur
:
a)
=
b)
=
Menganalisis konsep Permutasi Unsur yang Berbeda dan Permutasi dari beberapa unsur yang Sama - Menganalisis definisi Permutasi Unsur yang Berbeda. - Menganalisis definisi Permutasi dari beberapa unsur yang Sama - Mengevaluasi bentuk Permutasi Unsur yang Berbeda dan Permutasi dari beberapa unsur yang Sama - Membandingkan Permutasi Unsur yang Berbeda dan Permutasi dari beberapa unsur yang Sama - Menyelesaiakan masalah kontekstual dari Permutasi Unsur yang Berbeda - Menyelesaiakan masalah kontekstual dari Permutasi dari beberapa unsur yang Sama
E. Metode Pembelajaran Pendekatan : TPACK Model Pembelajaran : ICARE Metode : Ceramah, Diskusi, Penugasan, Tanya Jawab F. Media dan Alat 1. Media : Komputer, Leptop, HP dan Internet 2. Alat : Buku Guru dan Buku Siswa G. Sumber pembelajaran Untuk Guru 1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Guru Mata Pelajaran Matematika (Wajib) kelas XI Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku siswa Mata Pelajaran Matematika (Wajib) kelas XI Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 3. Lingkungan 4. Internet 5. Sumber lain yang relevan
H. Langkah-langkah Pembelajaran Sintak Pendekatan Pembelajaran
Introduction
Kegiatan Pembelajaran Aktivitas Guru Kegiatan Pendahuluan Guru : Orientasi Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran (PPK : Religius) Memeriksa kehadiran peserta didik (PPK : Disiplin) Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran. Apersepsi Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik pad materi Faktorial dan hubungannya sebelumnya dengan Materi baru Permutasi Mengajukan pertanyaan yang ada kaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan. Motivasi Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari. Apabila materi ini dipelajari dengan baik dan sungguh-sungguh, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang: Permutasi Unsur yang Berbeda dan Permutasi dari beberapa unsur yang Sama (PPK : Percaya diri) Mengajukan pertanyaan. Pemberian Acuan Memberitahukan tentang kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran dan KKM pada pertemuan yang berlangsung Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
Aktivitas Siswa
Media Google meet
Siswa berdoa bersama (PPK : Religius) Siswa menjawab absen Melihat dan mendengarkan guru
Alokasi Waktu 10 menit
Connection
Untuk lebih memahami konsep tentang Permutasi, guru mengarahkan peserta didik untuk melihat contoh-contoh yang ada di buku paket.
Siswa membaca buku
dan memperhatikan penjelasan dari guru
Google meet dan Buku paket
20 menit
Whatsaap
20 menit
1. Bagaimana menentukan Permutasi Unsur yang Berbeda? 2. Bagaimana menentuka Permutasi dari beberapa unsur yang Sama Silahkan ajukan pertanyaan lain yang menurut kalian penting.
Aplication
Guru membuat kelompok siswa
Siswa membentuk kelompok kecil berdasarkan petunjuk guru
Siswa berdiskusi dalam kelompoknya dan mengerjakan di LKPD yang telah dikirim oleh guru.
sebagai tempat berdiskusi bersama temannya Memberikan LKPD yang dibagikan secara daring melalui aplikasi pesan Whatsaap untuk diskusi bersama di kelompok
Memantau
Reflection
sejauhmana ke aktifan siswa dalam setiap kelompok tersebut Mengarahkan peserta didik untuk menyimpulkan hasil diskusinya (PPK :
Siswa menyimpulkan hasil diskusi kelompok Setiap kelompok saling menaggapi hasil diskusi kelompok lainnya. Menuliskan hasil pengamatan dari materi pembelajaran
Google meet
25 menit
Kegiatan Penutup Siswa merangkum Memfasilitasi dan membimbing peserta didik merangkum materi pelajaran pembelajaran Memfasilitasi dan membimbing peserta Siswa melakukan didik merefleksi kegiatan yang sudah refleksi dilaksanakan Memberikan umpan balik terhadap hasil pembelajaran Menuntun peserta didik untuk menemukan Siswa melihat tayangan youtube pada konsep Permutasi Unsur yang Berbeda aplikasi whatsapp dan Permutasi dari beberapa unsur yang Sama dengan membagikan link tautan youtube(4C : Communication skill) https://www.youtube.com/watch?v=POuIKwwC28 Siswa mengerjakan PR Memberikan pekerjaan rumah Rumah dikerjakan dalam bentuk Evaluasi
Google meet,
15 menit
Teliti, kerjasama), (4C : Creativitive) Menyuruh satu kelompok presentasi
hasil diskusi dan kelompok lain menanggapi (PPK : Percaya diri), (4C : Communication) Menyimpulkan hasil materi pelajaran
dan juga hasil diskusi setiap kelompok Extension
Whatsaap
Sumber sumber Internet
melalui Aplikasi Google Form dengan membagikan link : https://forms.gle/eAtm6EQtC844zVnV7
(Tugas Mandiri Terstruktur). Mengagendakan projek yang harus dipelajari pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah (Tugas Mandiri Tidak Terstruktur). Mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan berdoa (PPK : Religius)
I.
Siswa berdoa bersama (PPK : Religius)
Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan 1. Teknik Penilaian a. Sikap 1) Obeservasi b. Pengetahuan 1) Tes Tertulis a) Pilihan ganda 2) Penugasan c. Keterampilan 1) Proyek 2. PembelajaranRemedial dan Pengayaan a. Remedial Remedial dapat diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai KKM maupun kepada peserta didik yang sudah melampui KKM. Remidial terdiri atas dua bagian : remedial karena belum mencapai KKM dan remedial karena belum mencapai Kompetensi Dasar
Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru akan memberikan tugas bagi peserta didik yang belum mencapai KKM (Kriterian Ketuntasan Minimal), misalnya sebagai berikut. Meminta siswa untuk mempelajari kembali bagian yang belum tuntas. Meminta siswa untuk membuat rangkuman materi yang belum tuntas. Meminta siswa untuk bertanya kepada teman yang sudah tuntas tentang materi yang belum tuntas. Memberikan lembar kerja untuk dikerjakan oleh siswa yang belum tuntas. b. Pengayaan Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai materi pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta didik yang telah tuntas mencapai KKM atau mencapai Kompetensi Dasar. Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan dengan peserta didik. Direncanakan berdasarkan IPK atau materi pembelajaran yang membutuhkan pengembangan lebih luas misalnya : Belajar kelompok, yaitu sekelompok siswa diberi tugas pengayaan untuk dikerjakan bersama pada dan/atau di luar jam pelajaran; Belajar mandiri, yaitu siswa diberi tugas pengayaan untuk dikerjakan sendiri/ individual; Pembelajaran berbasis tema, yaitu memadukan beberapa konten pada tema tertentu sehingga siswa dapat mempelajari hubungan antara berbagai disiplin ilmu.
Tuhemberua, 16 Oktober 2020 Kepala Sekolah,
Guru Mata Pelajaran,
Bazato Zega, S.Pd NIP. 9630817199412 1 001
Yobel Mesakh Zega, S.Pd
Untuk Satu Pertemuan YOBEL MESAKH ZEGA, S.Pd
Materi Sebelumnya
Faktorial Pengertian Faktorial ??? Faktorial adalah perkalian yang berurutan yang dimulai dari angka 1 sampai angka di maksud. Di simbolkan n!, Bentuk UMUM
Kompetensi Dasar 3.17 Menerapkan berbagai konsep dan prinsip permutasi dalam pemecahan masalah nyata 4.17 Mengidentifikasi masalah nyata dan menerapkan aturan permutasi dalam pemecahan masalah tersebut
Tujuan Pembelajaran 3.17.1 Membandingkan konsep Permutasi Unsur yang Berbeda dengan Permutasi dari beberapa unsur yang Sama 4.17.1 Menyelesaiakan masalah kontekstual dari Permutasi Unsur yang Berbeda dan Permutasi dari beberapa unsur yang Sama
Pengertian ??? Permutasi
Permutasi adalah susunan yang berbeda yang dapat di bentuk dari n unsur, yang di ambil dari n unsur atau sebagian unsur.
Permutasi r unsur yang diambil dari n unsur yang berbeda adalah susunan dari r unsur itu dalam suatu urutan ( r < n )
nPr
atau
P
n r
atau
n! n r !
P (n, r)
Menentukan Permutasi Dari Unsur Yang Berbeda
dari n unsur yang tersedia, tidak ada satu unsur yang sama.
Berapakah banyaknya permutasi 2 huruf yang diambil dari kata UANG Jawab: n=4 r= 2 Merupakan permutasi 2 unsur dari 4 unsur 4
4! 4 ! 4 3 2! P2 4 2! 2! 2! 12
Banyak permutasi yang memuat k unsur yang sama ditentukan dengan rumus : n! P k!
Jika dari n unsur yang tersedia terdapat k unsur yang sama dan m unsur yang sama dengan k + 1+ m ≤ n, maka banyaknya permutasi dari unsur itu adalah : P
n! k !m ! 10
Tentukan banyaknya permutasi dibentuk dari kata KIMIA
yang
dapat
Jawab: n = 5 huruf Terdapat huruf yang sama : Huruf I = 2 5! 5 4 3 2! P 60 2! 2! 11
Berapa banyak permutasi yang diambil dari nama CECEP ?
Jawab : n = 5, Terdapat huruf yang sama : huruf C = 2 huruf E = 2
5! 5 4 3 2 ! 60 P 30 2!2! 2 1 2 ! 2 12
JIKA ADA PERTANYAAN
1. Hitunglah
a. 8 P 2 b. 6 P6 2. Tentukan banyak kemungkinan susunan ketua OSIS, sekretaris OSIS, dan bendahara OSIS jika dipilih dari 10 siswa? 3. Tentukan banyaknya susunan yang dapat dibentuk dari huruf – huruf pada kata : a. DATA b. AGUSTUS c. ADALAH
Untuk Menentukan Permutasi Dari Unsur Yang Berbeda n n! Dipergunakan Rumus : r
P
n r !
Untuk Menentukan Permutasi Dari Beberapa Unsur Yang Sama Dipergunakan Rumus :
P P
n r n r
n! k! n! k ! m!
15
silahkan buka tautan berikut untuk mendalami Pengerjaan soal mengenai materi Permutasi https://www.youtube.com/watch?v=P-OuIKwwC28
Dalam bentuk Tugas Harian Pertama Dengan LINK https://forms.gle/eAtm6EQtC844zVnV7
Password : YOBELZEGA Bentuk Soal Pilihan Ganda
Di tunggu Sampai Sore Hari
Permutasi Siklis
Berdoa
Tetap semangat dan Giat Belajar dirumah Jaga Kesehatan
Terima Kasih
LKPD LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK SIKLUS I
NAMA NOMOR UKG NOMOR PESERTA
: YOBEL MESAKH ZEGA, S.Pd : 201502927381 : 20072818010083
SMA NEGERI 1 TUHEMBERIUA
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Permutasi Mata Pelajaran : Matematika Wajib Kelas : XI MIPA-2 Semester :I
Nama 1. ........................ 2. ........................ 3. ........................ 4. ........................ 5. ........................
PETUNJUK
1. Bacalah dengan teliti. 2. Diskusikan dengan teman - teman sekelas, jika menemukan masalah yang tidak bisa diselesaikan, bertanyalah pada guru 3. Tuliskan hasil pekerjaanmu pada bagian yang telah disediakan
Kompetensi Dasar
3.17 Menerapkan berbagai konsep dan prinsip permutasi dalam pemecahan masalah nyata
Indikator
3.17.1 Siswa dapat Membandingkan konsep Permutasi Unsur yang Berbeda dengan Permutasi dari beberapa unsur yang Sama
KEGIATAN 1. Hitunglah : a.
8
P P
2
b. 6 6 2. Tentukan banyak kemungkinan susunan KETUA OSIS, SEKRETARIS OSIS, dan BENDAHARA OSIS jika dipilih dari 10 siswa ! 3. Tentukan banyaknya susunan yang dapat dibentuk dari hurufhuruf : a) DATA, b) AGUSTUS, c) ADALAH
Langkah Pengerjaan
1. Nyatakan yang diketahui dalam soal 2. Tentukan konsep pengerjaan soal 3. Buat Kesimpulan
Solusi Pengerjaan Nomor 1 Bagian a
Di dapat hubungan : n = .... r = .... Merupakan permutasi n unsur dari r unsur Jadi, n! menggunakan rumus : n Pr n r ! .....! ..... ....! ....! ....! ....
Solusi Pengerjaan Nomor 1 Bagian b
Di dapat hubungan : n = .... r = .... Merupakan permutasi r unsur dari r unsur Jadi, n! menggunakan rumus : n Pr n r ! .....! ..... ....! ....! ....! ....
Solusi Pengerjaan Nomor 2
KETUA OSIS, SEKRETARIS OSIS, dan BENDAHARA OSIS, di dapat hubungan : r = .... Dipilih dari 10 siswa di dapat hubungan : n = .... Merupakan permutasi r unsur dari r unsur Jadi, n! menggunakan rumus : n Pr n r ! .....! ..... ....! ....! ....! ....
Solusi Pengerjaan Nomor 3 Bagian a
Di dapat hubungan : n = .... k = .... m = .... Merupakan permutasi dengan Beberapa Unsur yang sama Jadi, n! menggunakan rumus : n Pr k! m ! .....! ....!.....! ....! ....! ....
Solusi Pengerjaan Nomor 3 Bagian b
Di dapat hubungan : n = .... k = .... m = .... Merupakan permutasi dengan Beberapa Unsur yang sama Jadi, n! menggunakan rumus : n Pr k! m ! .....! ....!.....! ....! ....! ....
Solusi Pengerjaan Nomor 3 Bagian c
Di dapat hubungan : n = .... k = .... Merupakan permutasi dengan Beberapa Unsur yang sama Jadi, n! menggunakan rumus : n P r k! .....! ....! ....
JAWABAN LKPD LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK SIKLUS I
NAMA NOMOR UKG NOMOR PESERTA
: YOBEL MESAKH ZEGA, S.Pd : 201502927381 : 20072818010083
SMA NEGERI 1 TUHEMBERIUA
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Permutasi Mata Pelajaran : Matematika Wajib Kelas : XI MIPA-2 Semester :I
Nama 1. ........................ 2. ........................ 3. ........................ 4. ........................ 5. ........................
PETUNJUK
1. Bacalah dengan teliti. 2. Diskusikan dengan teman - teman sekelas, jika menemukan masalah yang tidak bisa diselesaikan, bertanyalah pada guru 3. Tuliskan hasil pekerjaanmu pada bagian yang telah disediakan
Kompetensi Dasar
3.17 Menerapkan berbagai konsep dan prinsip permutasi dalam pemecahan masalah nyata
Indikator
3.17.1 Siswa dapat Membandingkan konsep Permutasi Unsur yang Berbeda dengan Permutasi dari beberapa unsur yang Sama
KEGIATAN 1. Hitunglah : a.
8
P P
2
b. 6 6 2. Tentukan banyak kemungkinan susunan KETUA OSIS, SEKRETARIS OSIS, dan BENDAHARA OSIS jika dipilih dari 10 siswa ! 3. Tentukan banyaknya susunan yang dapat dibentuk dari hurufhuruf : a) DATA, b) AGUSTUS, c) ADALAH
Langkah Pengerjaan
1. Nyatakan yang diketahui dalam soal 2. Tentukan konsep pengerjaan soal 3. Buat Kesimpulan
Solusi Pengerjaan Nomor 1 Bagian a
Di dapat hubungan : n = 8 r= 2 Merupakan permutasi n unsur dari r unsur Jadi, n! menggunakan rumus : n Pr n r !
8! 8 2!
8 x7 x6! 6!
56 Solusi Pengerjaan Nomor 1 Bagian b
Di dapat hubungan : n = 6 r= 6 Merupakan permutasi r unsur dari r unsur Jadi, n! menggunakan rumus : n Pr n r !
.6 6 6!
6! 0!
0!1 6! 720
Solusi Pengerjaan Nomor 2
KETUA OSIS, SEKRETARIS OSIS, dan BENDAHARA OSIS, di dapat hubungan : r = 3 Dipilih dari 10 siswa di dapat hubungan : n = 10 Merupakan permutasi r unsur dari r unsur Jadi, n! menggunakan rumus : n Pr n r ! 10! 10 3!
10 x9 x8 x7! 7!
720 Solusi Pengerjaan Nomor 3 Bagian a
Di dapat hubungan : n = 4 k=2 Merupakan permutasi dengan Beberapa Unsur yang sama Jadi, n! menggunakan rumus : n Pr k! m ! 4 x3 x 2! 2!
12
Solusi Pengerjaan Nomor 3 Bagian b
Di dapat hubungan : n = 7 k= 2 m= 2 Merupakan permutasi dengan Beberapa Unsur yang sama Jadi, n! menggunakan rumus : n Pr k! m ! 7 x6 x5 x 4 x3 x 2! 2 x1x 2! 2.520 2 Solusi Pengerjaan Nomor 3 Bagian c
1.260
Di dapat hubungan : n = 6 k= 3 Merupakan permutasi dengan Beberapa Unsur yang sama Jadi, n! menggunakan rumus : n P r k! 6 x5 x 4 x3! 3!
120
LEMBARAN OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN DARING SIKLUS I No
Nama Siswa
Sangat Aktif
Aktif
Cukup Aktif
Kurang
Aktif
Tidak Aktif √
1
AGNES KRISTINA ZAI
2
ALEKSANDER PUTRA GEA
3
APERLIANI ZEGA
4
DEVI TRISNAYANTI ZALUKHU
5
DIAN RATNA GEA
6
DIAN ROSITA ZEGA
7
EFODIA EFERLINA ZEGA
8
ENIAMAN ZEGA
√
9
ERLIN JERNITA TEL.
√
10
FAJAR JUFENDI ZAI
11
FAZAWA'O ZEGA
12
FLORE CANDRAWAN B. ZEGA
13
IKUTI BU'ULOLO
14
JEFI HADIRAT TELAUMBANUA
15
JULISMAN GEA
√
16
JULKARNEL ZAI
√
17
KRISNA YANTI ZEGA
18
LIRIA TELAUMBANUA
19
MESRA RATNA SARI TEL.
20
NIAT HATI YORDAN ZEGA
21
NIKOLAUS NUBUALA TEL.
22
NISCAYA NOTRIMA HAREFA
√
23
O'ONASOKHI ZEGA
√
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √
√
24
REFDANETTI CITRA TEL.
25
RINI SUMARNI GEA
26
RISKA NATALIA GEA
27
RIZKI HIBURAN ZAI
√
28
ROLEN HARDI IRAWAN ZAI
√
29
SEPRI YANUS TELAUMBANUA
√
30
SEPTINUS ZEGA
31
SERIUS HAREFA
32
SOHARE ZEGA
33
SRI PANCANI ADVENCIA ZAI
34
SYUKURMAN GEA
35
VENPRI SRIVIAN TEL.
√
√ √ √ √ √ √
4
Jumlah Persentase Pengamatan
Persentase pengamatan
√
6
10
12
3
11,43% 17,14% 28,57% 34,29% 8,57%
jumlah hasil pengamatan tiap item x 100% jumlah siswa
Tuhemberua, Pengamat,
Oktober 2020
Yobel Mesakh Zega
EVALUASI TES HASIL BELAJAR SIKLUS I Pengembangannya, di olah dalam Aplikasi Google Forms
Link Password
: https://forms.gle/eAtm6EQtC844zVnV7 : YOBELZEGA
PILIHAN GANDA Pilihlah salah satu jawaban berikut dari pertanyaan berikut ! 1. Empat pejabat yang diundang datang secara sendiri-sendiri (tidak bersamaan). Banyak cara kedatangan ke empat pejabat sebesar... a. 4 b. 8 c. 18 d. 12 e. 16 2. Sebuah sekolah akan menyusun tim olahraga yang terdiri dari 5 orang siswa yang akan dicalonkan untuk menjadi pemain. Namun hanya 3 orang boleh menjadi pemain utama. Banyak cara yang bisa dipakai untuk memilih para pemain utama tersebut adalah.... a. 60 b. 20 c. 90 d. 12 e. 11 3. Hasil dari adalah... a. 19 b. 16 c. 12 d. 9 e. 8 4. Banyaknya permutasi yang diambil dari nama CECEP adalah... a. 34 b. 30 c. 28 d. 20 e. 17 5. Banyaknya permutasi dari cara duduk yang dapat terjadi jika 8 orang disediakan 4 kursi, sedangkan salah seorang dari padanya selalu duduk dikursi tertentu adalah... a. 96 cara b. 130 cara c. 180 cara d. 210 cara e. 269 cara 6. Dalam suatu organisasi akan dipilih pengurus sebagai ketua, sekretaris dan bendahara dari 12 calon yang memenuhi kriteria. Banyak susunan pengurus yang mungkin dari 12 calon tersebut adalah ...
a. 36 b. 220 c. 1.320 d. 1.920 e. 2.479 7. Dari 11 orang calon Manajer akan dipilih 4 orang sebagai Manajer untuk ditempatkan di empat divisi, maka banyak cara pemilihan yang mungkin adalah ... a. 36 b. 44 c. 256 d. 730 e. 7.920 8. Dalam memperingati Hari Ulang Tahun RI yang akan datang di salah satu RT akan dibentuk panitia inti sebanyak 2 orang (terdiri dari ketua dan wakil ketua). Calon panitia tersebut ada 6 orang yaitu: a, b, c, d, e, dan f. Ada berapa pasang calon yang dapat duduk sebagai panitia inti tersebut ! a. 80 cara b. 75 cara c. 55 cara d. 45 cara e. 30 cara 9. Banyak susunan huruf yang berbeda dari huruf yang terdapat pada kata KURRIKULUM adalah... a. 151.200 b. 136.076 c. 100.153 d. 98.000 e. 82.435 10. Banyak susunan huruf yang berbeda yang dapat di susun dari kata MATEMATIKA jika huruf terakhir selalu di tempati oleh A adalah... a. 45.360 b. 78.063 c. 90.432 d. 34.100 e. 29.439
KUNCI JAWABAN EVALUASI TES HASIL BELAJAR SIKLUS I Nomor Soal
Jawaban
Skor
1.
a. 4
9
2.
a. 60
8
3.
c. 12
10
4.
b. 30
11
5.
d. 210 cara
10
6.
c. 1.320
10
7.
e. 7.920
12
8.
e. 30 cara
11
9.
a. 151.200
10
10
a. 45.360
9
Total Skor
100
PEROLEHAN SKOR TES HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI MIPA-2 SMA NEGERI 1 TUHEMBERUA TAHUN PELAJARAN 2020/2021 PADA SIKLUS I
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Nomor/Skor (yang tertulis skor perolehan)
Nama Responden AGNES KRISTINA ZAI ALEKSANDER PUTRA GEA APERLIANI ZEGA DEVI TRISNAYANTI ZALUKHU DIAN RATNA GEA DIAN ROSITA ZEGA EFODIA EFERLINA ZEGA ENIAMAN ZEGA ERLIN JERNITA TELAUMBANUA FAJAR JUFENDI ZAI FAZAWA'O ZEGA FLORE CANDRAWAN B. ZEGA IKUTI BU'ULOLO JEFI HADIRAT TELAUMBANUA JULISMAN GEA JULKARNEL ZAI KRISNA YANTI ZEGA LIRIA TELAUMBANUA MESRA RATNA SARI TEL. NIAT HATI YORDAN ZEGA NIKOLAUS NUBUALA TEL. NISCAYA NOTRIMA HAREFA O'ONASOKHI ZEGA
1/9
2/8
3/10
4/11
5/10
6/10
7/12
8/11
9/10
10/9
0 9 0 9 9 9 9 9 9 9 0 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9
8 0 8 8 8 8 0 0 8 8 0 8 0 8 8 0 8 8 8 8 8 0 0
0 10 10 0 0 10 10 10 10 10 0 10 10 10 0 10 10 10 10 0 10 10 10
11 0 11 0 11 0 11 0 11 11 11 11 0 11 11 0 11 11 11 11 0 0 0
0 10 10 0 0 10 10 10 10 10 10 0 10 10 0 10 0 10 10 0 10 10 10
0 0 10 10 10 10 0 0 0 10 0 10 10 10 10 10 10 10 0 10 0 0 10
12 12 12 0 12 0 12 12 12 12 12 0 0 0 0 0 0 0 12 12 12 12 0
11 0 0 11 11 11 11 0 0 0 11 11 11 11 11 11 11 11 0 11 11 0 11
0 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 0 0 0 0 10 0 0 10 10 10 0
0 9 9 9 9 9 0 9 9 9 9 9 0 9 0 0 9 9 0 9 9 9 0
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
REFDANETTI CITRA TEL. RINI SUMARNI GEA RISKA NATALIA GEA RIZKI HIBURAN ZAI ROLEN HARDI IRAWAN ZAI SEPRI YANUS TELAUMBANUA SEPTINUS ZEGA SERIUS HAREFA SOHARE ZEGA SRI PANCANI ADVENCIA ZAI SYUKURMAN GEA VENPRI SRIVIAN TEL.
9 9 9 9 0 9 9 9 9 9 9 9
8 0 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
10 10 10 10 0 10 10 0 0 10 0 0
11 0 0 0 0 11 11 11 11 11 11 11
10 10 10 10 10 0 10 0 10 10 0 10
10 10 0 10 10 10 10 0 0 0 10 10
12 0 0 0 12 0 12 12 0 0 12 12
0 11 11 11 11 11 11 0 0 11 11 11
10 10 0 10 10 10 0 10 10 10 10 0
0 9 0 9 9 9 0 9 9 9 0 9
PENGOLAHAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI MIPA-2 SMA NEGERI 1 TUHEMBERUA TAHUN PELAJARAN 2020/2021 PADA SIKLUS I
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Nomor/Skor/ (yang tertulis skor perolehan)
Nama Responden AGNES KRISTINA ZAI ALEKSANDER P. GEA APERLIANI ZEGA DEVI TRIS. ZALUKHU DIAN RATNA GEA DIAN ROSITA ZEGA EFODIA E. ZEGA ENIAMAN ZEGA ERLIN JERNITA TEL. FAJAR JUFENDI ZAI FAZAWA'O ZEGA FLORE C. B. ZEGA IKUTI BU'ULOLO JEFI HADIRAT TEL. JULISMAN GEA JULKARNEL ZAI KRISNA YANTI ZEGA LIRIA TEL. MESRA RATNA S. TEL NIAT HATI Y. ZEGA NIKOLAUS N. TEL NISCAYA N. HAREFA O'ONASOKHI ZEGA
1/10
2/10
3/10
4/10
5/10
6/10
7/10
8/10
9/10
10/9
0 9 0 9 9 9 9 9 9 9 0 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9
8 0 8 8 8 8 0 0 8 8 0 8 0 8 8 0 8 8 8 8 8 0 0
0 10 10 0 0 10 10 10 10 10 0 10 10 10 0 10 10 10 10 0 10 10 10
11 0 11 0 11 0 11 0 11 11 11 11 0 11 11 0 11 11 11 11 0 0 0
0 10 10 0 0 10 10 10 10 10 10 0 10 10 0 10 0 10 10 0 10 10 10
0 0 10 10 10 10 0 0 0 10 0 10 10 10 10 10 10 10 0 10 0 0 10
12 12 12 0 12 0 12 12 12 12 12 0 0 0 0 0 0 0 12 12 12 12 0
11 0 0 11 11 11 11 0 0 0 11 11 11 11 11 11 11 11 0 11 11 0 11
0 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 0 0 0 0 10 0 0 10 10 10 0
0 9 9 9 9 9 0 9 9 9 9 9 0 9 0 0 9 9 0 9 9 9 0
Skor Total 42 60 80 57 80 77 73 60 79 89 63 78 50 78 49 50 78 78 60 80 79 60 50
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
REFDANETTI C. TEL. RINI SUMARNI GEA RISKA NATALIA GEA RIZKI HIBURAN ZAI ROLEN H. IR. ZAI SEPRI YANUS TEL. SEPTINUS ZEGA SERIUS HAREFA SOHARE ZEGA SRI PANCANI A. ZAI SYUKURMAN GEA VENPRI SRIVIAN TEL.
9 9 9 9 0 9 9 9 9 9 9 9
8 0 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
10 10 10 10 0 10 10 0 0 10 0 0
11 10 0 10 0 10 0 10 0 10 11 0 11 10 11 0 11 10 11 10 11 0 11 10 Jumlah Rata-rata hasil belajar
10 10 0 10 10 10 10 0 0 0 10 10
12 0 0 0 12 0 12 12 0 0 12 12
0 11 11 11 11 11 11 0 0 11 11 11
10 10 0 10 10 10 0 10 10 10 10 0
Berdasarkan pengolahan hasil belajar siswa kelas XI MIPA-2 maka dapat dihitung rata-rata hitung hasil belajar siswa. Rata-rata hasil belajar
=
Rata-rata hasil belajar
=
Rata-rata hasil belajar = 68,51
0 9 0 9 9 9 0 9 9 9 0 9
80 69 48 77 70 78 81 59 57 78 71 80 2.398 68,51
KETUNTASAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI MIPA-2 SMA NEGERI 1 TUHEMBERUA PADA SIKLUS I No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Nama Responden AGNES KRISTINA ZAI ALEKSANDER PUTRA GEA APERLIANI ZEGA DEVI TRISNAYANTI ZALUKHU DIAN RATNA GEA DIAN ROSITA ZEGA EFODIA EFERLINA ZEGA ENIAMAN ZEGA ERLIN JERNITA TELAUMBANUA FAJAR JUFENDI ZAI FAZAWA'O ZEGA FLORE CANDRAWAN B. ZEGA IKUTI BU'ULOLO JEFI HADIRAT TELAUMBANUA JULISMAN GEA JULKARNEL ZAI KRISNA YANTI ZEGA LIRIA TELAUMBANUA MESRA RATNA SARI TEL. NIAT HATI YORDAN ZEGA NIKOLAUS NUBUALA TEL. NISCAYA NOTRIMA HAREFA O'ONASOKHI ZEGA REFDANETTI CITRA TEL. RINI SUMARNI GEA RISKA NATALIA GEA RIZKI HIBURAN ZAI ROLEN HARDI IRAWAN ZAI SEPRI YANUS TELAUMBANUA SEPTINUS ZEGA SERIUS HAREFA SOHARE ZEGA SRI PANCANI ADVENCIA ZAI SYUKURMAN GEA VENPRI SRIVIAN TEL.
KKM 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72
Nilai 42 60 80 57 80 77 73 60 79 89 63 78 50 78 49 50 78 78 60 80 79 60 50 80 69 48 77 70 78 81 59 57 78 71 80
Ketuntasan Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas
PERSENTASE KETUNTASAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI MIPA-2 SMA NEGERI 1 TUHEMBERUA TAHUN PELAJARAN 2020/2021 PADA SIKLUS I
Tuntas/Tidak Tuntas Tuntas Tidak tuntas
Jumlah Siswa 17 18
Presentase 48,57 % 51,43 %
Berdasarkan persentase ketuntasan hasil belajar siswa kelas XI MIPA-2 diperoleh persentase ketuntasan hasil belajar siswa dengan rumus: Persentase ketuntasan Persentase ketuntasan Persentase ketuntasan = 48,57 % Persentase tidak ketuntasan = 100 % - 48,57 % Persentase tidak ketuntasan = 51,43 %
LAMPIRAN SIKLUS II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas /Semester Materi Pokok Tahun Pelajaran Alokasi Waktu
: SMAN 1 TUHEMBERUA : Matematika Wajib : XI MIPA-2 / Ganjil : Aturan Pencacahan : 2020/2021 : Pertemuan Kedua ( 2 jam pelajaran @ 45 menit )
A. Kompetensi Inti (KI) KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kajian matematika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional. KI 4 : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kajian matematika Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi Dasar 3.18 Menerapkan berbagai konsep dan prinsip permutasi siklis dalam pemecahan masalah nyata 4.18 Mengidentifikasi masalah nyata dan menerapkan aturan permutasi siklis dalam pemecahan masalah tersebut
Indikator Pencapaian Kompetensi 3.18.1 Menjelaskan aturan permutasi siklis dalam pemecahan masalah 3.18.2 Menggunakan aturan permutasi siklis dalam pemecahan masalah. 4.18.1 Terampil menggunakan konsep Permutasi siklis untuk menyelesaikan masalah kontekstual 4.18.2 Terampil menghubungkan konsep Permutasi siklis dengan masalah kontekstual pada kehidupan nyata
C. Tujuan Pembelajaran 1. Menggunakan konsep Permutasi Siklis dari permasalahan yang muncul pada kehidupan nyata; 2. Menyelesaiakan masalah kontekstual dengan menggunakan konsep Permutasi Siklis.
D. Materi Pembelajaran Materi Sub Materi Fakta
: : :
Kaidah Pencacahan Permutasi Siklis Menggunakan Rumus Permutasi Siklis dalam pemecahan soal: = (n – 1) ! Permutasi siklis digunakan untuk menghitung banyak cara yang dapat dibuat dari susunan melingkar dengan menetapkan satu unsur pada tempat tertentu, lalu unsur yang lain di tempatkan searah jarum jam ?????
?????
Konsep Prinsip
: :
Prosedur
:
?????
Menganalisis konsep Permutasi Siklis dari konsep masalah nyata - Menganalisis definisi Permutasi Siklis. - Menganalisis konsep Permutasi Siklis pada hubungannya dengan masalah nyata. - Mengevaluasi konsep Permutasi Siklis . - Membandingkan Permutasi Siklis pada konsep masalah yang muncul pada kehidupan nyata. - Menjelaskan aturan permutasi siklis dalam pemecahan masalah . - Menyelesaiakan masalah kontekstual dari Permutasi Siklis pada konsep yang muncul di kehidupan nyata.
E. Metode Pembelajaran Pendekatan : TPACK Model Pembelajaran : ICARE Metode : Ceramah, Diskusi, Penugasan, Tanya Jawab F. Media dan Alat 1. Media : Komputer, Leptop, HP dan Internet 2. Alat : Buku Guru dan Buku Siswa G. Sumber pembelajaran Untuk Guru 1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Guru Mata Pelajaran Matematika (Wajib) kelas XI Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku siswa Mata Pelajaran Matematika (Wajib) kelas XI Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 3. Lingkungan 4. Internet 5. Sumber lain yang relevan
H. Langkah-langkah Pembelajaran Sintak Pendekatan Pembelajaran
Introduction
Kegiatan Pembelajaran Aktivitas Guru Kegiatan Pendahuluan Guru : Orientasi Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran (PPK : Religius) Memeriksa kehadiran peserta didik (PPK : Disiplin) Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran. Apersepsi Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik pad materi Permutasi Unsur yang Berbeda dan Permutasi dari beberapa unsur yang Sama dan hubungannya sebelumnya dengan Materi baru Permutasi Siklis Mengajukan pertanyaan yang ada kaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan. Motivasi Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari. Apabila materi ini dipelajari dengan baik dan sungguh-sungguh, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang: Permutasi Siklis (PPK : Percaya diri) Mengajukan pertanyaan. Pemberian Acuan Memberitahukan tentang kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran dan KKM pada pertemuan yang berlangsung Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
Aktivitas Siswa
Media Google meet
Siswa berdoa bersama (PPK : Religius) Siswa menjawab absen Melihat dan mendengarkan guru
Alokasi Waktu 10 menit
Connection
Untuk lebih memahami konsep tentang Permutasi Siklis, guru mengarahkan peserta didik untuk melihat contoh-contoh yang ada di buku paket.
1. Bagaimana menentukan Permutasi Siklis? 2. Bagaimana menentukan Permutasi siklis berdasarkan masalah yang muncul pada kehidupan nyata ? Silahkan ajukan pertanyaan lain yang menurut kalian penting.
Siswa membaca buku
dan memperhatikan penjelasan dari guru
Google meet dan Buku paket
20 menit
Aplication
Guru membuat kelompok siswa
Siswa membentuk kelompok kecil berdasarkan petunjuk guru
Siswa berdiskusi dalam kelompoknya dan mengerjakan di LKPD yang telah dikirim oleh guru.
Whatsaap
20 menit
Siswa menyimpulkan hasil diskusi kelompok Setiap kelompok saling menaggapi hasil diskusi kelompok lainnya. Menuliskan hasil pengamatan dari materi pembelajaran
Google meet
25 menit
Kegiatan Penutup Memfasilitasi dan membimbing peserta Siswa merangkum didik merangkum materi pelajaran pembelajaran Memfasilitasi dan membimbing peserta Siswa melakukan didik merefleksi kegiatan yang sudah refleksi dilaksanakan Memberikan umpan balik terhadap hasil pembelajaran Siswa melihat Menuntun peserta didik untuk menemukan tayangan youtube pada konsep Permutasi Siklis dengan aplikasi whatsapp membagikan link tautan youtube(4C :
Google meet,
15 menit
sebagai tempat berdiskusi bersama temannya Memberikan LKPD yang dibagikan secara daring melalui aplikasi pesan Whatsaap untuk diskusi bersama di kelompok
Memantau sejauhmana ke aktifan
Reflection
siswa dalam setiap kelompok tersebut Mengarahkan peserta didik untuk menyimpulkan hasil diskusinya (PPK :
Teliti, kerjasama), (4C : Creativitive) Menyuruh satu kelompok presentasi
hasil diskusi dan kelompok lain menanggapi (PPK : Percaya diri), (4C : Communication) Menyimpulkan hasil materi pelajaran
dan juga hasil diskusi setiap kelompok Extension
Communication skill)
https://www.youtube.com/watch?v=OM TLO42jBGE Memberikan pekerjaan rumah dikerjakan dalam bentuk Evaluasi melalui Aplikasi Google Form dengan membagikan link :
https://forms.gle/rTtr4hf3ULtnKKLL8 (Tugas Mandiri Terstruktur). Mengagendakan projek yang harus
Siswa mengerjakan PR Rumah
Whatsaap
Sumber sumber Internet
dipelajari pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah (Tugas Mandiri Tidak Terstruktur). Mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan berdoa (PPK : Religius)
I.
Siswa berdoa bersama (PPK : Religius)
Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan 1. Teknik Penilaian a. Sikap 1) Obeservasi b. Pengetahuan 1) Tes Tertulis a) Pilihan ganda 2) Penugasan c. Keterampilan 1) Proyek 2. PembelajaranRemedial dan Pengayaan a. Remedial Remedial dapat diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai KKM maupun kepada peserta didik yang sudah melampui KKM. Remidial terdiri atas dua bagian : remedial karena belum mencapai KKM dan remedial karena belum mencapai Kompetensi Dasar Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru akan memberikan tugas bagi peserta didik yang belum mencapai KKM (Kriterian Ketuntasan Minimal), misalnya sebagai berikut. Meminta siswa untuk mempelajari kembali bagian yang belum tuntas. Meminta siswa untuk membuat rangkuman materi yang belum tuntas. Meminta siswa untuk bertanya kepada teman yang sudah tuntas tentang materi yang belum tuntas. Memberikan lembar kerja untuk dikerjakan oleh siswa yang belum tuntas. b. Pengayaan Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai materi pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta didik yang telah tuntas mencapai KKM atau mencapai Kompetensi Dasar. Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan dengan peserta didik. Direncanakan berdasarkan IPK atau materi pembelajaran yang membutuhkan pengembangan lebih luas misalnya : Belajar kelompok, yaitu sekelompok siswa diberi tugas pengayaan untuk dikerjakan bersama pada dan/atau di luar jam pelajaran; Belajar mandiri, yaitu siswa diberi tugas pengayaan untuk dikerjakan sendiri/ individual; Pembelajaran berbasis tema, yaitu memadukan beberapa konten pada tema tertentu sehingga siswa dapat mempelajari hubungan antara berbagai disiplin ilmu.
Tuhemberua, 21 Oktober 2020 Kepala Sekolah,
Guru Mata Pelajaran,
Bazato Zega, S.Pd NIP. 9630817199412 1 001
Yobel Mesakh Zega, S.Pd
Untuk Pertemuan Kedua YOBEL MESAKH ZEGA, S.Pd
Materi Sebelumnya
Permutasi Pengertian Permutasi ??? Permutasi adalah susunan yang berbeda yang dapat di bentuk dari n unsur, yang di ambil dari n unsur atau sebagian unsur. Terdiri dari : - Permutasi Unsur yang Berbeda
- Permutasi dari beberapa unsur yang Sama
Kompetensi Dasar 3.18 Menerapkan berbagai konsep dan prinsip permutasi siklis dalam pemecahan masalah nyata 4.18 Mengidentifikasi masalah nyata dan menerapkan aturan permutasi siklis dalam pemecahan masalah tersebut
Tujuan Pembelajaran 1. Menggunakan konsep Permutasi Siklis dari permasalahan yang muncul pada kehidupan nyata 2. Menyelesaiakan masalah kontekstual dengan menggunakan konsep Permutasi Siklis
Pengertian ??? Permutasi Siklis
Permutasi siklis adalah permutasi melingkar (urutan melingkar)
Permutasi siklis digunakan untuk menghitung banyak cara yang dapat dibuat dari susunan melingkar dengan menetapkan satu unsur pada tempat tertentu, lalu unsur yang lain di tempatkan searah jarum jam ?????
?????
?????
𝑃(siklis) = (n – 1) !
Misalkan tiga orang anak A (Ani), B (Boy), C (Carli) menempati tiga buah kursi yang mengelilingi suatu meja bundar. Berapa macam susunan yang dapat terjadi? (Perlihatkan dengan Gambar). Jawab : Diketahui : Banyak unsur 3, maka n = 3 Penyelesaian : P(siklis) = (n – 1)! = (3 – 1)! =2 = 2!
Kedua susunan itu diperlihatkan pada gambar berikut :
Ani
Ani
Boy
Carli Susunan Pertama
Carli
Boy Susunan Kedua
Keluarga Mr Morrison terdiri dari Morrison, istrinya, dan 3 anaknya. Jika saat makan malam di sebuah restoran, mereka duduk mengelilingi sebuah meja. Berapa banyak cara mereka bisa duduk, jika Morrison dan Istrinya selalu berdekatan !
Jawab : Untuk menyelesaiakan, maka pecah masalah ini menjadi dua bagian : Anggap yang berdekatan sebagai satu objek Hitung Permutasi yang 'harus berdekatan'
Morrison+Istrinya (dihitung sebagai 1 objek), dan 3 anaknya, berarti ada 4 objek n=4
P(siklis) = (n – 1)!
= (4 – 1)! = 3!
=6
Yang harus berdekatan ada 2 objek (Morrison dan Istrinya). Kemungkinan susunan-nya menjadi (Morison dan Istri) atau Istri dan Morrison Di hitung secara permutasi 2 Jadi, Karna 2 Objek di Hitung P 2 = 2! =2
Dari kedua permasalahan tersebut, terakhir hasilnya kita kalikan 6 x 2 = 12 jadi ada 12 cara mereka duduk jika Morrison dan Istrinya selalu berdekatan.
JIKA ADA PERTANYAAN
1) Sebanyak 4 orang mengadakan rapat. Mereka duduk menghadap sebuah meja bundar. Berapa macam susunan yang dapat terjadi? (Perlihatkan dengan Gambar). 2) Dalam sebuah keluarga yang terdiri dari seorang ayah, seorang ibu, dan 3 orang anaknya makan bersama dan mengelilingi sebuah meja makan. Berapa banyaknya cara yang berlainan saat mereka dapat duduk, jika: a. Mereka berpindah-pindah tempat
b. Ayah dan ibu selalu berdekatan 3) Dari 8 anggota Karang Taruna dimana Hanif, Nisa, dan Azzam ada di dalamnya, akan duduk mengelilingi meja bundar. Ada berapa susunan yang terjadi, jika : a. Hanif, Nisa, dan Azzam harus duduk berdampingan b. Hanif, Nisa, dan Azzam tidak boleh ketiganya duduk berdampingan
Permutasi siklis adalah permutasi melingkar (urutan melingkar) dengan menetapkan satu unsur pada tempat tertentu, lalu unsur yang lain di tempatkan searah jarum jam Untuk menentukan Permutasi Siklis Dipergunakan Rumus :
𝑃(siklis) = (n – 1) !
15
silahkan buka tautan berikut untuk mendalami Pengerjaan soal mengenai materi Permutasi https://www.youtube.com/watch?v=OMTLO42jBGE
Dalam bentuk Tugas Harian Kedua Dengan LINK https://forms.gle/rTtr4hf3ULtnKKLL8
Password : yobelzega Bentuk Soal Pilihan Ganda
Di tunggu Sampai Sore Hari
Kombinasi
Berdoa
Tetap semangat dan Giat Belajar dirumah Jaga Kesehatan
Terima Kasih
LKPD LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK SIKLUS II
NAMA NOMOR UKG NOMOR PESERTA
: YOBEL MESAKH ZEGA, S.Pd : 201502927381 : 20072818010083
SMA NEGERI 1 TUHEMBERIUA
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Permutasi Siklus Mata Pelajaran : Matematika Wajib Kelas : XI MIPA-2 Semester :I
Nama 1. ........................ 2. ........................ 3. ........................ 4. ........................ 5. ........................
PETUNJUK
1. Bacalah dengan teliti. 2. Diskusikan dengan teman - teman sekelas, jika menemukan masalah yang tidak bisa diselesaikan, bertanyalah pada guru 3. Tuliskan hasil pekerjaanmu pada bagian yang telah disediakan
Kompetensi Dasar
3.18 Menerapkan berbagai konsep dan prinsip permutasi siklis dalam pemecahan masalah nyata
Indikator
3.17.1 Siswa dapat menggunakan konsep Permutasi Siklis dalam pemecahan masalah
KEGIATAN LKPD SISWA 1)
Sebanyak 4 orang mengadakan rapat. Mereka duduk menghadap sebuah meja bundar. Berapa macam susunan yang dapat terjadi? (Perlihatkan dengan Gambar)
2)
Dalam sebuah keluarga yang terdiri dari seorang ayah, seorang ibu, dan 3 orang anaknya makan bersama dan mengelilingi sebuah meja makan. Berapa banyaknya cara yang berlainan saat mereka dapat duduk, jika: a. Mereka berpindah-pindah tempat b. Ayah dan ibu selalu berdekatan
3)
Dari 8 anggota Karang Taruna dimana Hanif, Nisa, dan Azzam ada di dalamnya, akan duduk mengelilingi meja bundar. Ada berapa susunan yang terjadi, jika : a. Hanif, Nisa, dan Azzam harus duduk berdampingan b. Hanif, Nisa, dan Azzam tidak boleh ketiganya duduk berdampingan
Langkah Pengerjaan
1. Nyatakan yang diketahui dalam soal 2. Tentukan konsep pengerjaan soal 3. Buat Kesimpulan
Solusi Pengerjaan Nomor 1
Diketahui 4 Orang anak, maka n = ........ Duduk pada Meja Bundar. Banyaknya susunan mereka duduk adalah... Jawab : P(siklis) = (n – 1)! Dimisalkan = (.... – .....)! nama Anak = ...... ! ..., ..., ..., ... = ... x ... x ... = .... Gambar Susunan Duduk Anak adalah:
Solusi Pengerjaan Nomor 2
Satu keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu, dan 3 anak. Didapat hubungan : n = ..... Banyaknya cara yang berlainan saat mereka dapat duduk adalah..... a. Saat mereka berpindah-pindah, berlaku hubungan :
P(siklis) = (n – 1)! = (... – ....)! = ... ! = ... x ... x ... x ... = .... cara
b. Sewaktu ayah dan Ibu berdekatan, kita anggap pasangan ini menjadi .... (.....). = .... ! Berlaku hubungan = .... Maka ada ... (....) objek yang di susun secara siklis Berlaku hubungan P(siklis) = (n – 1)!
= (.... – ...)! = ... ! = ... x ...x ... = ...
Jadi, susunan agar Ayah dan Ibu selalu berdekatan adalah P(siklis) x = ... x ...
= ...
Solusi Pengerjaan Nomor 3
Ada 8 anggota Karang Taruna dimana di dapat hubungan : n = .... Terdapat Hanif, Nisa, dan Azzam ada di dalamnya, akan duduk mengelilingi meja bundar Bagian a
Jika duduk berdampingan maka Hanif, Nisa, dan Azzam jadi satu, Yang tinggal adalah ... (.....) Berlaku hubungan = (... – ...)!
= ... ! = ... x ... x ... x ... x ... = ... Hanif, Nisa, dan Azzam dapat bertukar tempat Berlaku hubungan = ...! = .... Jadi, susunan siklik dimana Hanif, Nisa, dan Azzam duduk berdampingan adalah : = .... x ... = ..... cara
Bagian b
Hanif, Nisa, dan Azzam tidak boleh bertiganya duduk berdampingan, Berlaku hubungan : Susunan Siklik Keseluruhan .......... dengan susunan siklik dimana Hanif, Nisa, dan Azzam duduk berdampingan Siklik Keseluruhan : P(siklis) = (n – 1)!
= (... – ...)! = ... ! = ...x...x...x...x...x...x... = ...
Jadi, = .... – ... = ... Maka, berapa susunan yang terjadi jika Hanif, Nisa, dan Azzam tidak boleh ketiganya duduk berdampingan ........ cara
JAWABAN LKPD LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK SIKLUS II
NAMA NOMOR UKG NOMOR PESERTA
: YOBEL MESAKH ZEGA, S.Pd : 201502927381 : 20072818010083
SMA NEGERI 1 TUHEMBERIUA
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Permutasi Siklus Mata Pelajaran : Matematika Wajib Kelas : XI MIPA-2 Semester :I
Nama 1. ........................ 2. ........................ 3. ........................ 4. ........................ 5. ........................
PETUNJUK
1. Bacalah dengan teliti. 2. Diskusikan dengan teman - teman sekelas, jika menemukan masalah yang tidak bisa diselesaikan, bertanyalah pada guru 3. Tuliskan hasil pekerjaanmu pada bagian yang telah disediakan
Kompetensi Dasar
3.18 Menerapkan berbagai konsep dan prinsip permutasi siklis dalam pemecahan masalah nyata
Indikator
3.17.1 Siswa dapat menggunakan konsep Permutasi Siklis dalam pemecahan masalah
KEGIATAN LKPD SISWA
1)
Sebanyak 4 orang mengadakan rapat. Mereka duduk menghadap sebuah meja bundar. Berapa macam susunan yang dapat terjadi? (Perlihatkan dengan Gambar)
2)
Dalam sebuah keluarga yang terdiri dari seorang ayah, seorang ibu, dan 3 orang anaknya makan bersama dan mengelilingi sebuah meja makan. Berapa banyaknya cara yang berlainan saat mereka dapat duduk, jika: a. Mereka berpindah-pindah tempat b. Ayah dan ibu selalu berdekatan
3)
Dari 8 anggota Karang Taruna dimana Hanif, Nisa, dan Azzam ada di dalamnya, akan duduk mengelilingi meja bundar. Ada berapa susunan yang terjadi, jika : a. Hanif, Nisa, dan Azzam harus duduk berdampingan b. Hanif, Nisa, dan Azzam tidak boleh ketiganya duduk berdampingan
1. Nyatakan yang diketahui dalam soal 2. Tentukan konsep pengerjaan soal 3. Buat Kesimpulan
Langkah Pengerjaan
Solusi Pengerjaan Nomor 1
Diketahui 4 Orang anak, maka n = 4 Duduk pada Meja Bundar. Banyaknya susunan mereka duduk adalah... Jawab : P(siklis) = (n – 1)! Dimisalkan = (4 – 1)! nama Anak =3! A, B, C, D =3x2x1 =6 Gambar Susunan Duduk Anak adalah:
Solusi Pengerjaan Nomor 2
Satu keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu, dan 3 anak. Didapat hubungan : n = 5 Banyaknya cara yang berlainan saat mereka dapat duduk adalah..... a. Saat mereka berpindah-pindah, berlaku hubungan :
P(siklis) = (n – 1)! = (5 – 1)! =4! =4x3x2x1 = 24 cara
b. Sewaktu ayah dan Ibu berdekatan, kita anggap pasangan ini menjadi 1 (satu). Berlaku hubungan =2! =2 Maka ada 4 (empat) objek yang di susun secara siklis Berlaku hubungan P(siklis) = (n – 1)!
= (4 – 1)! =3! =3x2x1 =6
Jadi, susunan agar Ayah dan Ibu selalu berdekatan adalah P(siklis) x =2x6
= 12
Solusi Pengerjaan Nomor 3
Ada 8 anggota Karang Taruna dimana di dapat hubungan : n = 8 Terdapat Hanif, Nisa, dan Azzam ada di dalamnya, akan duduk mengelilingi meja bundar Bagian a
Jika duduk berdampingan maka Hanif, Nisa, dan Azzam jadi satu, Yang tinggal 6 Berlaku hubungan = (6 – 1)!
=5! =5x4x3x2x1 = 120 Hanif, Nisa, dan Azzam dapat bertukar tempat Berlaku hubungan = 3! =6 Jadi, susunan siklik dimana Hanif, Nisa, dan Azzam duduk berdampingan adalah : = 120 x 6 = 720 cara
Bagian b
Hanif, Nisa, dan Azzam tidak boleh bertiganya duduk berdampingan, Berlaku hubungan : Susunan Siklik Keseluruhan di kurang dengan susunan siklik dimana Hanif, Nisa, dan Azzam duduk berdampingan Siklik Keseluruhan : P(siklis) = (n – 1)!
= (8 – 1)! =7! =7x6x5x4x3x2x1 = 5.040
Jadi, = 5.040 – 720 = 4.320 Maka, berapa susunan yang terjadi jika Hanif, Nisa, dan Azzam tidak boleh ketiganya duduk berdampingan 4.320 cara
LEMBARAN OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN DARING SIKLUS II No
Nama Siswa
Sangat Aktif
Aktif
Cukup Aktif
Kurang
Aktif
√
1
AGNES KRISTINA ZAI
2
ALEKSANDER PUTRA GEA
3
APERLIANI ZEGA
√
4
DEVI TRISNAYANTI ZALUKHU
√
5
DIAN RATNA GEA
6
DIAN ROSITA ZEGA
7
EFODIA EFERLINA ZEGA
8
ENIAMAN ZEGA
√
9
ERLIN JERNITA TEL.
√
10
FAJAR JUFENDI ZAI
11
FAZAWA'O ZEGA
12
FLORE CANDRAWAN B. ZEGA
13
IKUTI BU'ULOLO
14
JEFI HADIRAT TELAUMBANUA
15
JULISMAN GEA
√
16
JULKARNEL ZAI
√
17
KRISNA YANTI ZEGA
√
18
LIRIA TELAUMBANUA
√
19
MESRA RATNA SARI TEL.
20
NIAT HATI YORDAN ZEGA
21
NIKOLAUS NUBUALA TEL.
22
NISCAYA NOTRIMA HAREFA
23
O'ONASOKHI ZEGA
√
√ √ √
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √
Tidak Aktif
24
REFDANETTI CITRA TEL.
√
25
RINI SUMARNI GEA
√
26
RISKA NATALIA GEA
27
RIZKI HIBURAN ZAI
√
28
ROLEN HARDI IRAWAN ZAI
√
29
SEPRI YANUS TELAUMBANUA
√
30
SEPTINUS ZEGA
√
31
SERIUS HAREFA
32
SOHARE ZEGA
33
SRI PANCANI ADVENCIA ZAI
34
SYUKURMAN GEA
35
VENPRI SRIVIAN TEL.
√ √ √ √ √
10
Jumlah Persentase Pengamatan
Persentase pengamatan
√
11
5
4
0
42,86% 31,43% 14,29% 11,43% 0,00%
jumlah hasil pengamatan tiap item x 100% jumlah siswa
Tuhemberua, Pengamat,
Oktober 2020
Yobel Mesakh Zega
EVALUASI TES HASIL BELAJAR SIKLUS II Pengembangannya, di olah dalam Aplikasi Google Forms Link : https://forms.gle/rTtr4hf3ULtnKKLL8
Password : yobelzega
PILIHAN GANDA Pilihlah salah satu jawaban berikut dari pertanyaan berikut ! 1. Jika kita mempunyai 7 permata dan ingin ditempatkan pada gelang, maka ada berapa kemungkinan gelang yang dapat dibuat ? a. 360 cara b. 478 cara c. 567 cara d. 680 cara e. 720 cara 2. Pada rapat pengurus OSIS SMA Negeri 1 Tuhemberua dihadiri oleh 6 orang yang duduk mengelilingi sebuah meja bundar. Banyaknya susunan yang dapat terjadi adalah... a. 120 cara b. 105 cara c. 93 cara d. 80 cara e. 72 cara 3. Pada suatu acara terdapat 8 orang yang duduk melingkar mengelilingi meja bundar. Ke delapan orang tersebut adalah Aga, Bayu, Caca, Doni, Edo, Firsa, Gilang, dan Heni. Posisi mereka adalah sebagai berikut. Edo duduk bersebrangan dengan Aga Firsa duduk diantara Heni dan Caca Caca dan Doni duduk tepat berhadapan Heni duduk dua kursi terpisah dari Aga Gilang duduk diantara Bayu dan Doni Dari gambaran di atas, siapakan yang duduk di samping Aga? a. Bayu dan Doni b. Firsa dan Gilang c. Bayu dan Caca d. Heni dan Doni e. Heni dan Caca 4. Ada berapa cara mengatur duduk 3 orang Amerika, 4 orang Perancis, 4 orang Denmark dan 2 orang Italia pada suatu meja bundar sedemikian sehingga mereka yang satu kebangsaan duduk berdampingan ! a. 35.946 cara b. 41.472 cara c. 54.976 cara d. 59.954 cara e. 63.975 cara 5. Diketahui 6 orang akan duduk mengelilingi meja bundar. Jika ada dua orang teman yang harus duduk bersebelahan, maka banyak susunan yang berbeda yang mungkin adalah …. a. 12 b. 14 c. 24 d. 48 e. 96
6. Ani mempunyai 4 pernik besar dan 4 pernik kecil yang beraneka warna akan disusun menjadi sebuah gelang. Jika pernik kecil harus terdapat diantara pernik besar, maka banyak cara Ani menyusun pernik-pernik menjadi sebuah gelang adalah… a. 104 cara b. 144 cara c. 235 cara d. 279 cara e. 304 cara 7. Terdapat 9 orang terdiri dari 2 orang Inggris, 3 orang Belanda, dan 4 orang Korea akan melakukan perundingan dengan duduk melingkar. Banyaknya susunan melingkar jika setiap orang dari satu negara harus saling berdekatan adalah… a. 12 b. 56 c. 216 d. 576 e. 960 8. Pada acara keluarga di Surabaya yang terdiri dari suami istri dan empat anaknya, hendak menikmati hidangan Bakso di meja makan. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk duduk mengelilingi meja makan bila suami istri harus duduk berdampingan adalah... a. 48 cara b. 57 cara c. 64 cara d. 69 cara e. 73 cara 9. Dalam suatu kegiatan internasional, terdapat 3 orang Amerika, 4 orang Perancis, 4 orang Jerman, dan 22 orang Italia. Mereka diposisikan duduk melingkar dengan syarat warga negara yang sama harus duduk berdampingan. Banyak cara mengatur susunan duduk mereka adalah ⋯⋅⋯⋅ a. 11.321 cara b. 11.890 cara c. 12.043 cara d. 12.843 cara e. 13.824 cara 10. Dalam suatu jamuan makan malam, sebuah keluarga terdiri dari suami istri dan empat anaknya. Tentukan banyak cara yang dapat dilakukan untuk duduk mengelilingi meja makan bila: suami istri tidak boleh duduk berdampingan ! a. 60 cara b. 72 cara c. 83 cara d. 94 cara e. 103 cara
KUNCI JAWABAN EVALUASI TES HASIL BELAJAR SIKLUS II Nomor Soal
Jawaban
Skor
1.
e. 720 cara
9
2.
a. 120 cara
8
3.
c. Bayu dan Caca
10
4.
b. 41.472 cara
11
5.
d. 48
10
6.
b. 144 cara
10
7.
d. 576
12
8.
a. 48 cara
11
9.
e. 13.824 cara
10
10
b. 72 cara
9
Total Skor
100
PEROLEHAN SKOR TES HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI MIPA-2 SMA NEGERI 1 TUHEMBERUA TAHUN PELAJARAN 2020/2021 PADA SIKLUS II
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Nomor/Skor (yang tertulis skor perolehan)
Nama Responden AGNES KRISTINA ZAI ALEKSANDER PUTRA GEA APERLIANI ZEGA DEVI TRISNAYANTI ZALUKHU DIAN RATNA GEA DIAN ROSITA ZEGA EFODIA EFERLINA ZEGA ENIAMAN ZEGA ERLIN JERNITA TELAUMBANUA FAJAR JUFENDI ZAI FAZAWA'O ZEGA FLORE CANDRAWAN B. ZEGA IKUTI BU'ULOLO JEFI HADIRAT TELAUMBANUA JULISMAN GEA JULKARNEL ZAI KRISNA YANTI ZEGA LIRIA TELAUMBANUA MESRA RATNA SARI TEL. NIAT HATI YORDAN ZEGA NIKOLAUS NUBUALA TEL. NISCAYA NOTRIMA HAREFA O'ONASOKHI ZEGA
1/9
2/8
3/10
4/11
5/10
6/10
7/12
8/11
9/10
10/9
9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 0 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 0 9
8 8 8 8 8 0 0 8 8 0 0 0 8 0 8 8 0 8 8 0 8 0 8
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 0 10 10 10 0 10 10 10 10 0 10 10 10
11 0 11 11 11 0 11 0 11 11 11 11 0 11 11 0 11 11 11 11 0 0 11
0 10 10 0 0 10 10 10 10 10 10 0 10 10 0 10 0 10 10 10 10 10 10
10 0 10 10 10 10 0 0 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
12 12 12 0 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 0 0 12 0 12 12 12 12 0
11 11 0 11 11 11 11 0 0 11 11 11 11 11 11 11 11 11 0 11 11 11 11
0 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 0 0 10 0 10 10 0 10 10 10 0
9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
REFDANETTI CITRA TEL. RINI SUMARNI GEA RISKA NATALIA GEA RIZKI HIBURAN ZAI ROLEN HARDI IRAWAN ZAI SEPRI YANUS TELAUMBANUA SEPTINUS ZEGA SERIUS HAREFA SOHARE ZEGA SRI PANCANI ADVENCIA ZAI SYUKURMAN GEA VENPRI SRIVIAN TEL.
9 9 9 9 9 9 9 0 9 9 9 9
8 8 8 0 8 0 8 8 8 0 8 8
10 10 10 10 0 10 10 10 10 10 10 10
11 0 11 0 11 11 11 11 11 11 11 11
10 10 10 10 10 0 10 10 10 10 10 10
10 10 0 10 10 10 10 0 10 0 10 10
12 0 0 12 0 12 12 12 0 12 12 12
0 11 11 11 11 11 11 11 0 11 11 11
10 10 10 10 10 10 0 10 10 10 10 0
9 9 9 9 9 9 9 0 9 9 0 9
PENGOLAHAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI MIPA-2 SMA NEGERI 1 TUHEMBERUA TAHUN PELAJARAN 2020/2021 PADA SIKLUS II
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Nomor/Skor/ (yang tertulis skor perolehan)
Nama Responden AGNES KRISTINA ZAI ALEKSANDER P. GEA APERLIANI ZEGA DEVI TRIS. ZALUKHU DIAN RATNA GEA DIAN ROSITA ZEGA EFODIA E. ZEGA ENIAMAN ZEGA ERLIN JERNITA TEL. FAJAR JUFENDI ZAI FAZAWA'O ZEGA FLORE C. B. ZEGA IKUTI BU'ULOLO JEFI HADIRAT TEL. JULISMAN GEA JULKARNEL ZAI KRISNA YANTI ZEGA LIRIA TEL. MESRA RATNA S. TEL NIAT HATI Y. ZEGA NIKOLAUS N. TEL NISCAYA N. HAREFA O'ONASOKHI ZEGA
1/10
2/10
3/10
4/10
5/10
6/10
7/10
8/10
9/10
10/9
9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 0 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 0 9
8 8 8 8 8 0 0 8 8 0 0 0 8 0 8 8 0 8 8 0 8 0 8
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 0 10 10 10 0 10 10 10 10 0 10 10 10
11 0 11 11 11 0 11 0 11 11 11 11 0 11 11 0 11 11 11 11 0 0 11
0 10 10 0 0 10 10 10 10 10 10 0 10 10 0 10 0 10 10 10 10 10 10
10 0 10 10 10 10 0 0 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
12 12 12 0 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 0 0 12 0 12 12 12 12 0
11 11 0 11 11 11 11 0 0 11 11 11 11 11 11 11 11 11 0 11 11 11 11
0 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 0 0 10 0 10 10 0 10 10 10 0
9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9
Skor Total 80 79 89 78 90 81 82 68 89 92 73 82 79 82 68 67 82 88 79 82 89 72 78
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
REFDANETTI C. TEL. RINI SUMARNI GEA RISKA NATALIA GEA RIZKI HIBURAN ZAI ROLEN H. IR. ZAI SEPRI YANUS TEL. SEPTINUS ZEGA SERIUS HAREFA SOHARE ZEGA SRI PANCANI A. ZAI SYUKURMAN GEA VENPRI SRIVIAN TEL.
9 9 9 9 9 9 9 0 9 9 9 9
8 8 8 0 8 0 8 8 8 0 8 8
10 10 10 10 0 10 10 10 10 10 10 10
11 10 0 10 11 10 0 10 11 10 11 0 11 10 11 10 11 10 11 10 11 10 11 10 Jumlah Rata-rata hasil belajar
10 10 0 10 10 10 10 0 10 0 10 10
12 0 0 12 0 12 12 12 0 12 12 12
0 11 11 11 11 11 11 11 0 11 11 11
10 10 10 10 10 10 0 10 10 10 10 0
Berdasarkan pengolahan hasil belajar siswa kelas XI MIPA-2 maka dapat dihitung rata-rata hitung hasil belajar siswa. Rata-rata hasil belajar
=
Rata-rata hasil belajar
=
Rata-rata hasil belajar = 81,03
9 9 9 9 9 9 9 0 9 9 0 9
89 77 78 81 78 82 90 72 77 82 91 90 2.836 81,03
KETUNTASAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI MIPA-2 SMA NEGERI 1 TUHEMBERUA PADA SIKLUS II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Nama Responden AGNES KRISTINA ZAI ALEKSANDER PUTRA GEA APERLIANI ZEGA DEVI TRISNAYANTI ZALUKHU DIAN RATNA GEA DIAN ROSITA ZEGA EFODIA EFERLINA ZEGA ENIAMAN ZEGA ERLIN JERNITA TELAUMBANUA FAJAR JUFENDI ZAI FAZAWA'O ZEGA FLORE CANDRAWAN B. ZEGA IKUTI BU'ULOLO JEFI HADIRAT TELAUMBANUA JULISMAN GEA JULKARNEL ZAI KRISNA YANTI ZEGA LIRIA TELAUMBANUA MESRA RATNA SARI TEL. NIAT HATI YORDAN ZEGA NIKOLAUS NUBUALA TEL. NISCAYA NOTRIMA HAREFA O'ONASOKHI ZEGA REFDANETTI CITRA TEL. RINI SUMARNI GEA RISKA NATALIA GEA RIZKI HIBURAN ZAI ROLEN HARDI IRAWAN ZAI SEPRI YANUS TELAUMBANUA SEPTINUS ZEGA SERIUS HAREFA SOHARE ZEGA SRI PANCANI ADVENCIA ZAI SYUKURMAN GEA VENPRI SRIVIAN TEL.
KKM 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72
Nilai 80 79 89 78 90 81 82 68 89 92 73 82 79 82 68 67 82 88 79 82 89 72 78 89 77 78 81 78 82 90 72 77 82 91 90
Ketuntasan Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
PERSENTASE KETUNTASAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI MIPA-2 SMA NEGERI 1 TUHEMBERUA TAHUN PELAJARAN 2020/2021 PADA SIKLUS II
Tuntas/Tidak Tuntas Tuntas Tidak tuntas
Jumlah Siswa 32 3
Presentase 91,43 % 8,57 %
Berdasarkan persentase ketuntasan hasil belajar siswa kelas XI MIPA-2 diperoleh persentase ketuntasan hasil belajar siswa dengan rumus: Persentase ketuntasan Persentase ketuntasan Persentase ketuntasan = 91,43 % Persentase tidak ketuntasan = 100 % - 91,43 % Persentase tidak ketuntasan = 8,57 %