Urysis 1100 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

URYSIS 1100 Prinsip Alat: Test strip ditempatkan pada sliding tray, kemudian motor pada alat akan bergerak dan melakukan pembacaan terhadap strip. Analizer membaca masing-masing tes pada strip. Prinsip pembacaan menggunakan optical elektro. Setiap tes pada strip dibaca secara photometri setelah dilakukan inkubasi oleh alat selama sekitar 55-65 detik. Menyalakan alat : 1. Menghubungkan kabel alat yang telah terpasang pada Power supply 2. Menekan tombol power “ ON” 3. Muncul tampilan Self check, tunggu sampai ada perintah melakukan kalibrasi atau tidak, jika tidak maka tekan panah yang pada tulisan “NO”, maka akan muncul tampilan menu utama. Mematikan alat: 1. Mengembalikan tampilan menu pada alat pada menu tampilan utama dengan menekan tombol warna (tombol START) 2. Menekan power “ OFF” 3. Mencabut kabel alat dari Power supply Kalibrasi alat: 1. Kalibrasi dilakukan jika ada permintaan dari alat 2. Mengambil strip kalibrasi dari tempatnya. 3. Meletakkan strip kalibrasi pada tray dengan test pad menghadap ke atas. Sebelum melakukan kalibrasi, harus memastikan tray dalam keadaan kering dan bersih. 4. Menekan tombol START 5. Setelah tray kembali pada posisi semula, mengambil kembali strip kalibrasi dan menyimpan pada tempatnya 6. Jika hasil kaibrasi valid, hasil akan tersimpan dilengkapi dengan tanggal dan waktu kalibrasi. Kemudian akan dicetak secara otomatis oleh alat. Maintenance harian: 1. 2. 3. 4.



Memastikan alat dalam keadaan mati Mengambil tes strip tray dari alat Membersihkan tray dengan air mengalir Membersihkan kotoran-kotoran yang menempel pada tray dengan menggunakan sikat yang lembut 5. Membersihkan tray dengan alcohol 70%, kemudian dikeringkan Sumber : Operastor’s manual Urysis 1100, Roche Diagnostic



Prinsip: Prosedur : a. Melakukan pemeriksaan kimiawi dengan URYSIS 1100 dengan langkah sebagai berikut: 1. Mencelupkan test strip pada urine, mesatikan semua test pad tercelup pada urine 2. Mengambil test strip, kemudian meletakkan tes strip tersebut pada tissue untuk mengurasi urine yang berlebihan pada test strip 3. Meletakkan test strip pada tray dengan posisi test pad menghadap ke atas 4. Menekan tombol START 5. Mengambil dan membersihkan tray setelah pembacaan pada alat selesai. b. Melakukan pemeriksaan sedimen dengan langkah sebagai berikut: 1. Sampel urine disentrifuge selama 5 menit dengan kecepatan 1500-2000 rpm 2. Menuang cairan atas dari tabung setelah disentrifuse 3. Mengocok tabung untuk meresuspensikan sedimen 4. Dengan menggunakan pipet, menaruh 2 tetes sedimen ke atas object glasss dan menutup tetesan tersebut dengan cover glass 5. Membaca pada mikroskop dengan pembesaran 400 x untuk pembacaan eritosit dan leukosit, kemudian hitung jumlahnya per LPB 6. Melakukan pembacaan epitel pada pembesaran 100 x, kemudian hitung jumlahnya per LPK 7. Melaporkan adanya bakteri, kristal, silinder, jamur dan lain-lain jika nampak pada sediaan Sampel : Urine Parameter: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.



Berat jenis pH Leukosit Nitrit Protein Glukosa Keton Urobilinogen Bilirubin Eritrosit Sedimen 1. Eritrosit 2. Leukosit 3. Epithel 4. Silinder 5. Kristal 6. Lain-lain



Sumber : Gandasoebrata, 2001. Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta: Dian Rakyat



HEMOGLOBIN (DiaSYS) Prinsip : Hemoglobin dalam darah dipecah oleh verdoglobin yang secara kuantitatif diubah menjadi hemoglobin cyanide dengan menggunakan larutan pereaksi. Reaksi ini menjadi sempurna hanya dalam 3 menit. Warna yang terbentuk sangat stabil dan dapat diukur secara photometer. Sampel : Whole blood, darah EDTA Stabilitas reagen : sampai pada tanggal expired, jika tersimpan pada suhu 15-250 C Persiapan Reagen: 1. Mencampurkan R1 sebanyak 20 mL dengan R2 sebanyak 20 mL kedalam 800 mL Aquadest (Perbandingan = 1 : 1 : 40) 2. Simpan pada botol yang tidak tembus cahaya pada suhu kamar. Prosedur: Panjang Gelombang = 540 nm 1. Sebagai Blangko ; Reagent sebanyak 500 uL 2. Sebagai sample: campurkan 5 uL sample darah kedalam 1250 uL Reagen, kemudian campur rata. Baca absorbance pada alat setelah inkubasi selama 3 menit. 3. Melihat hasil Absorbance pada alat Nilai reference: Wanita



12,3 – 15,3 g/dL



Laki-laki



14,0 – 17,5 g/dL



ASAM URAT (ELITech) Prinsip: Reaksi secara enzymatic



Uricase



Uric acid + 2H2O + O2



Allantoine + CO2 + H2O2 Peroxidase



2 H2O2 + 4 AAP + EHSPT



Quinoneimine + 4 H2O



EHSPT= N- Ethyl-N-(2-Hydroxy-3-Sulfoprophyl) m-Toluidine 4-AAP = Amino-4-antipyrine Stabilitas reagen : 2-8 0C dab terlindung dari cahaya, stabil sampai batas expired. Sampel : serum, darah Heparin Penyimpanan sampel : serum dan darah heparin stabil selama 3-5 hari jika disimpan pada suhu 40C, 6 bulan pada suhu -200C. Prosedur: Panjang gelombang = 550 nm Suhu : 370C 1. 2. 3. 4. 5.



Blangko ; campur 5 uL aquadest ke dalam 200 uL Reagen Sampel ; campurkan 5 uL sample darah kedalam 200 uL Reagen Standard; campurkan 5 uL larutan standar ke dalam 200 uL Reagen Baca Absorbance setelah 325 detik Kemudian lihat hasil absorbance pada fotometer.



GLUCOSE (PAP SL) Prinsip: Reaksi secara enzymatic Glucose oxidase



Glukose + O2



Gluconic acid + H2O2 Peroxidase



2 H2O2 + Phenol + 4- Aminoantiphyrine



Quinoneimine + 4 H2O



Stabilitas reagen : 2-8 0C dab terlindung dari cahaya, stabil sampai batas expired Sampel : serum bebas hemolisis, plasma Heparin Penyimpanan sampel : serum stabil selama 8 jam jika disimpan pada suhu 250C, 3 hari pada suhu 2 -80C.