Utility System of Pump [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Utility System of Pump Group 4 : 1. Arif Yusuf Effendi (333513xxxx) 2. Bayu Pratomo



(333513xxxx)



3. Darisman (333513xxxx) 4. Novita Elianti(333513xxxx) 5. Very Noer Firdaus Putra (3335131731)



Definition Pompa adalah suatu peralatan mekanik yang digerakkan oleh tenaga mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan (fluida) dari suatu tempat ke tempat lain, dimana cairan tersebut hanya mengalir apabila terdapat perbedaan tekanan.



Pump Clasification



Pompa Tekanan Statis (Positive Displacement Pump) 1. Pompa Putar (Rotary Pump) Pada pompa putar, fluida masuk melalui sisi isap, kemudian dikurung diantara ruangan rotor dan rumah pompa, selanjutnya didorong ke ruang tengah dengan gerak putar dari rotor, sehingga tekanan statisnya naik dan fluida akan dikeluarkan melalui sisi tekan. Contoh tipe pompa ini adalah : screw pump, gear pump dan vane pump.



Gear Pump



Screw Pump



Vane Pump



2. Reciprocating Pump Pompa torak mempunyai bagian utama berupa torak yang bergerak bolak-balik dalam silinder. Fluida masuk melalui katup isap (suction valve) ke dalam silinder dan kemudian ditekan oleh torak sehingga tekanan statis fluida naik dan sanggup mengalirkan fluida keluar melalui katup tekan (discharge valve). Contoh tipe pompa ini adalah : pompa diafragma dan pompa plunyer.



Pompa Diafragma



Pompa Tekanan Dinamis (Rotodynamic Pump) 1. Pompa Sentrifugal Pompa ini menggunakan impeler jenis radial atau francis. Konstruksinya sedemikian rupa sehingga aliran fluida yang keluar dari impeler akan melalui bidang tegak lurus pompa. Impeler jenis radial digunakan untuk tinggi tekan (head) yang sedang dan tinggi, sedangkan impeler jenis francis digunakan untuk head yang lebih rendah dengan kapasitas yang besar. Impeler dipasang pada ujung poros dan pada ujung lainnya dipasang kopling sebagai penggerak poros pompa.



2.Pompa Aliran Aksial Pompa ini menggunakan impeler jenis aksial dan zat cair yangmeninggalkan



impeler



akan



bergerak



sepanjang



permukaan silinder rumah pompa ke arah luar. Konstruksinya mirip dengan pompa aliran camput, kecuali bentuk impeler dan difusernya.



3.Pompa Aliran Campuran Pompa ini menggunakan impeler jenis aliran campur (mix flow). Aliran keluar dari impeler sesuai dengan arah bentuk permukaan kerucut rumah pompa.



Klasifikasi Menurut Bentuk Rumah Pompa 1. Pompa Volut Pompa ini khusus untuk pompa sentrifugal. Aliran fluida yang meninggalkan impeler secara langsung memasuki rumah pompa yang berbentuk volut (rumah siput) sebab diameternya bertambah besar. Bentuk dan konstruksinya terlihat pada gambar pada pompa sentrifugal.



a. Pompa Volut Pompa ini khusus untuk pompa sentrifugal. Aliran fluida yang meninggalkan impeler secara langsung memasuki rumah pompa yang berbentuk volut (rumah siput) sebab diameternya bertambah besar. Bentuk dan konstruksinya terlihat pada gambar pada pompa sentrifugal.



b. Pompa Difusser Konstruksi pompa ini dilengkapi dengan sudu pengarah (diffuser) di sekeliling saluran keluar impeller. Pemakaian diffuser ini akan memperbaiki efisiensi pompa. Difuser ini sering digunakan pada pompa bertingkat banyak dengan head yang tinggi.



c. Pompa Vortex Pompa ini mempunyai aliran campur dan sebuah rumah volut. Pompa ini tidak menggunakan diffuser, namun memakai saluran yang lebar. Dengan demikian pompa ini tidak mudah tersumbat dan cocok untuk pemakaian pada pengolahan cairan limbah



Klasifikasi Menurut Jumlah Tingkat Klasifikasi pompa berdasarkan jumlah tingkatnya dibagi menjadi 2 macam, yaitu: a. Pompa Satu Tingkat b. Pompa Bertingkat Banyak



a. Pompa Satu Tingkat Pompa ini hanya mempunyai sebuah impeler. Pada umumnya head yang dihasilkan pompa ini relative rendah, namun konstruksinya sederhana.



b. Pompa Bertingkat Banyak Pompa ini menggunakan lebih dari satu impeler yang dipasang secara berderet pada satu poros. Zat cair yang keluar dari impeler tingkat pertama akan diteruskan ke impeler tingkat kedua dan seterusnya hingga ketingkat terakhir. Head total pompa merupakan penjumlahan head yang dihasilkan oleh masing-masing impeler. Dengan demikian head total pompa ini relative lebih tinggi dibanding dengan pompa satu tingkat, namun konstruksinya lebih rumit dan besar.



Klasifikasi Menurut Letak Poros Klasifikasi pompa berdasarkan letak porosnya dibagi menjadi 2 macam, yaitu: 1. Pompa Poros Mendatar 2. Pompa Poros Tegak



a. Pompa Poros Mendatar Pompa ini mempunyai poros dengan posisi horizontal. pompa jenis ini memerlukan tempat yang relative lebih luas.



b. Pompa Berporos Tegak Poros pompa ini berada pada posisi vertikal. Poros ini dipegang di beberapa tempat sepanjang pipa kolom utama bantalan. Pompa ini memerlukan tempat yang relative kecil dibandingkan dengan pompa poros mendatar. Penggerak pompa umumnya diletakkan di atas pompa.



Klasifikasi Menurut Belahan Rumah Klasifikasi pompa berdasarkan belahan rumahnya dibagi menjadi 3 macam, yaitu: a. Pompa Belahan Mendatar b. Pompa Belahan Radial c. Pompa Jenis Berderet



a. Pompa Belahan Mendatar Pompa ini mempunyai belahan rumah yang dapat dibelah dua menjadi bagian atas dan bagian bawah oleh bidang mendatar yang melalui sumbu poros. Jenis pompa ini sering digunakan untuk pompa berukuran menengah dan besar dengan poros mendatar.



b. Pompa Belahan Radial Rumah pompa ini terbelah oleh sebuah bidang tegak lurus poros. Konstruksi seperti ini sering digunakan pada pompa kecil dengan poros mendatar. Jenis ini juga sesuai untuk pompa-pompa dengan poros tegak dimana bagian-bagian yang berputar dapat dibongkar ke atas sepanjang poros.



c. Pompa Jenis Berderet Jenis ini terdapat pada pompa bertingkat banyak, dimana rumah pompa terbagi olehbidang - bidang tegak lurus poros sesuai dengan jumlah tingkat yang ada.



Klasifikasi Menurut Sisi Masuk Impeller Klasifikasi pompa berdasarkan sisi masuk impellernya terbagi ke dalam 2 macam, yaitu: a. Pompa Isapan Tunggal b. Pompa Isapan Ganda



a. Pompa Isapan Tunggal Pada



pompa



ini



fluida



masuk



dari



sisi



impeler.



Konstruksinya sangat sederhana, sehingga sangat sering dipakai untuk kapasitas yang relative kecil.



b. Pompa Isapan Ganda Pompa ini memasukkan fluida melalui dua sisi isap impeler. Pada dasarnya pompa ini sama dengan dua buah impeler pompa isapan tunggal yang dipasang bertolak belakang dan dipasang beroperasi secara parallel. Dengan demikian gaya aksial yang terjadi pada kedua impeler akan saling mengimbangi dan laju aliran total adalah dua kali laju aliran tiap impeler. Oleh sebab itu pompa ini banyak dipakai untuk kebutuhan dengan kapasitas yang besar.



Kinerja Pompa



Perawatan Pompa Perawatan (Maintenance) pada pompa secara umum terbagi kedalam 4 macam, yaitu: 1. Routine Maintenance 2. Predictive Maintenance 3. Breakdown Maintenance 4. Preventive Maintenance



1. Routine Maintenance Merupakan inspeksi harian terhadap peralatan yang terpasang dan dalam keadaan beroperasi. Hal ini dilakukan agar gejala-gejala kerusakan dapat segera diketahui, sehingga kerusakan dapat segera diketahui, sehingga kerusakan yang lebih fatal dapat dihindari.



2. Predictive Maintenance Merupakan tindakan perawatan yang bersifat pengamatan terhadap objek dengan melakukan pengukuran-pengukuran tertentu.



3. Breakdown Maintenance Merupakan perbaikan yang dilakukan tanpa adanya rencana terlebih dahulu. Dimana kerusakan terjadi secara mendadak pada pompa yang sedang beroperasi, yang mengakibatkan kerusakan bahkan hingga pompa tidak dapat beroperasi.



4. Preventive Maintenance Merupakan perawatan yang sifatnya berupa pencegahan dan dilakukan secara rutin sesuai jadwal yang telah ditentukan yang



bertujuan



untuk



meningkatkan



memperpanjang umur peralatan.



keandalan



dan



Daya Pompa http://www.engineeringtoolbox.com/p umps-power-d_505.html



Valve Valve atau yang biasa disebut katup adalah sebuah perangkat yang mengatur, mengarahkan atau mengontrol aliran dari suatu cairan (gas, cairan, padatan terfluidisasi) dengan membuka, menutup, atau menutup sebagian dari jalan alirannya.



Jenis Valve 1.Gate valve 2.Globe valve 3.Angel Valve 4.Check Valve 5.Ball Valve 6.Plug/cock Valve 7.Butterfly Valve 8.Diaphragm Valve



Piping



Gangguan Pada Pompa Pada setiap keterpasangan peralatan di pabrik terdapat gangguan kerja baik gangguan yang datang dari luar peralatan maupun gangguan yang ada pada peralatan tersebut. Gangguan kerja mempengaruhi kondisi peralatan sehingga peralatan tidak beroperasi sesuai dengan standart yang ditentukan. Pada pompa reciprocating, gangguan sering terjadi/terdapat adalah sebagai berikut : 1. Turunnya tekanan pompa. 2. Adanya getaran bunyi yang tidak wajar. 3. Turunnya kapasitas pompa. 4. Berkurangnya daya motor penggerak. 5. Adanya kebocoran pada pompa. Gangguan – gangguan kerja tersebut diatas dapat terjadi sewaktu – waktu, untuk itu perlu direncanakan bagaimana penganggulangan yang dilakukan terhadap setiap gangguan tersebut.