Uts Rangkum Eko Manejerial Kel 6 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

UTS EKONOMI MANAJERIAL



DISUSUN OLEH : KELOMPOK 6



1. DEWI SIHOMBING



(3360191250076)



2. HARY LIFTIARA



(3360191250101)



3. RIZKY ARMAN MAULANA



(3360191250085)



4. M. YUDHA PERMANA



(3360191250113)



SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BISNIS INDONESIA JAKARTA 2021



KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah dengan tepat waktu. Makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang manusia prasejarah bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nina selaku guru Mata Pelajaran Sejarah. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Jakarta 25 November 2021



Penulis



I



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...........................................................................i DAFTAR ISI..........................................................................................ii MATERI I..............................................................................................1 1.1. Ruang Lingkup Ekonomi Manajerial...............................................1 MATERI II............................................................................................4 2.1. Analisis Kuantitatif Permintaan.......................................................4 MATERI III...........................................................................................7 3.1. Teori Prilaku Konsumen Dan Prilaku Produsen..............................7



II



MATERI 1 RUANG LINGKUP EKONOMI MANEJERIAL



1.1.Ruang lingkup ekonomi manejerial Ekonomi manajerial adalah ilmu dan seni yang menggabungkan teori ekonomi dan teknologi pengambilan keputusan. Pengetahuan ini berguna agar organisasi dapat mencapai tujuannya secara efektif dan efisien. Wawasan ini juga dapat dijadikan sebagai strategi yang baik dalam menjalankan bisnis, sehingga perusahaan dapat mengatur dan mengelola sumber daya yang terbatas, namun dapat mencapai tujuan yang ingin dicapai. Menurut Dominic Salvatore (1996) ekonomi manajerial merupakan sejenis wawasan, yang menunjukkan adanya teori ekonomi dan kemampuan analisis pengambilan keputusan, yang dapat menganalisis apakah suatu perusahaan dapat secara efektif dan efektif mencapai tujuannya. Sedangkan menurut Hirschey (2003), ekonomi manajerial merupakan suatu penerapan ilmu ekonomi dan dapat digunakan sebagai cara manajemen dan pengambilan keputusan manajemen. Berikut rangkuman ruang lingkup ekonomi manajerial: 



Teori ekonomi. Teori ekonomi adalah salah satu dasar pengambilan keputusan ekonomi manajemen. Ilmu ekonomi dibagi menjadi dua bidang utama, yaitu ekonomi makro dan ekonomi mikro. Ekonomi mikro sangat erat kaitannya dengan perilaku ekonomi, seperti sistem perdagangan, sumber daya, dan perilaku pribadi. Pada saat yang sama, ekonomi makro lebih memperhatikan investasi, pendapatan, agregat, output, dan lapangan kerja.







Keterampilan pengambilan keputusan. Dalam ilmu ekonomi manajemen, diperlukan teknik pengambilan keputusan yang tepat. Keputusan dapat dibuat berdasarkan ketersediaan sumber daya seperti “orang, material, uang, metode”. Dalam proses pengambilan keputusan, prinsip ekonomi dan ekonomi perlu dipadukan untuk mendapatkan hasil yang terbaik.







Ilmu keputusan. Ekonometrika dan ilmu pendukung seperti matematika dan statistika dapat digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya secara efektif, efisien dan optimal. Ilmu ini menggunakan alat matematika ekonomi dan ekonometrik untuk membentuk dan memperkirakan model keputusan yang dirancang untuk menentukan 3



perilaku perusahaan terbaik. Matematika ekonomi digunakan untuk membangun model ekonomi yang diasumsikan oleh teori ekonomi. Ekonometrika menerapkan alat statistik ke data dunia nyata untuk memperkirakan model yang disimpulkan oleh teori ekonomi untuk membuat prediksi. 



Ilmu Administrasi Bisnis. Ilmu manajemen bisnis merupakan salah satu ilmu penting yang dapat mendukung pengambilan keputusan yang berkaitan erat dengan keuangan, manajemen sumber daya manusia dan material, serta akuntansi.



Tujuan ekonomi manajerial 



Kelola keuangan







Alat evaluasi







Membantu memecahkan masalah







Analisis lingkungan industry



4



MATERI 2 ANALISIS KUANTITATIF PERMINTAAN 2.1.Analisis kuantitatif permintaan Demand analysis atau analisis permintaan adalah sebuah studi tentang alasan yang mendasari permintaan untuk suatu produk. Permintaan adalah jumlah barang dan layanan yang diinginkan dan dapat dibeli oleh pelanggan selama periode tertentu berdasarkan serangkaian kondisi ekonomi tertentu. Diantara tujuan analisis ini adalah untuk meramalkan dan mengantisipasi penjualan. Beberapa variabel yang diamati oleh perusahaan dalam memeriksa permintaan suatu produk meliputi: 



Tingkat pendapatan. Secara umum, semakin tinggi pendapatan, semakin tinggi permintaan untuk suatu produk atau layanan. Ketika kita memiliki lebih banyak uang (penghasilan lebih tinggi), kita dapat membeli sejumlah besar barang. Kita dapat merujuk pendapatan individu pada pendapatan disposabel, yang mencerminkan jumlah uang yang tersedia untuk pengeluaran produk dan layanan.







Populasi. Populasi, tentu saja, penentu utama permintaan karena semakin besar populasinya, semakin tinggi peluang untuk menjual produk. Tidak hanya populasi, tetapi variabelvariabel seperti pertumbuhan populasi dan distribusi populasi (berdasarkan pendidikan, gender, dan pendapatan) juga penting untuk dianalisis.







Ketersediaan dan harga pengganti. Produk pengganti adalah pesaing terdekat. Misalnya, Coke dan Pepsi keduanya merupakan pengganti dekat satu sama lain dan bersaing secara langsung. Ada juga pengganti yang tidak sempurna, misalnya, minuman non-soda, yang, meskipun tidak dalam persaingan langsung, juga perlu dipertimbangkan karena mereka menentukan elastisitas permintaan untuk suatu produk.







Selera dan preferensi.



5



Selera dan preferensi membentuk karakteristik pasar. Mereka ada sebagai hasil dari budaya atau iklan, yang menyediakan informasi dan pengetahuan tentang produk dan layanan. Mengapa analisis permintaan-penawaran penting bagi analis pasar modal? Ini penting, terutama untuk mendapatkan kesimpulan tentang profitabilitas dan risiko operasi perusahaan. Dengan begitu, mereka dapat meramalkan bagaimana peristiwa eksternal akan mempengaruhi pendapatan, pendapatan, dan arus kas perusahaan. Misalnya, seorang analis saham sedang melakukan valuasi saham perusahaan minyak sawit mentah. Untuk meramalkan pendapatan perusahaan di tahun depan, ia memerlukan setidaknya dua ramalan, volume penjualan dan harga minyak sawit mentah. Katakanlah, untuk volume, dia menggunakan angka proyeksi perusahaan. Dengan demikian, tugas selanjutnya, dia harus meramalkan harga minyak sawit mentah ke depan. Untuk melakukannya, dia tentu memerlukan informasi seperti permintaan-pasokan di pasar minyak sawit dan juga harga minyak subtitusinya seperti minyak kedelai dan minyak biji bunga matahari. Manfaat Analisis Permintaan 



Product design and development







Pricing







Marketing strategy







Advertising strategy







Production decision







Inventory and stock decision







Labor and capital requirement



Contoh kasusnya adalah : Penawaran adalah suatu daftar yang menunjukkan jumlah – jumlah barang yang ditawarkan untuk dijual pada berbagai tingkat harga dalam suatu pasar pada suatu waktu tertentu. Jumlah penawaran naik ketika harga tinggi dan turun ketika harga rendah, jumlah penawaran berhubungan positif dengan harga barang. Hubungan antara harga dan jumlah penawaran ini disebut dengan hukum penawaran (low of supply). Jumlah penawaran ikan dan harga ikan. 6



dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi harga ikan, maka semakin berkurang jumlah permintaan ikan, sedangkan semakin rendah harga ikan maka semakin banyak jumlah permintaan ikan. Menurut Mankiw et al. (2014) jumlah permintaan (quantity demanded) untuk setiap produk adalah jumlah barang yang ingin dibeli oleh pembeli dan mampu untuk membelinya. Pada setiap barang apa pun, ada banyak hal yang menentukan jumlah yang akan diminta oleh pembeli, akan tetapi satu hal yang sangat berperan yaitu harga barang tersebut. Jumlah permintaan barang menurun ketika harga naik dan meningkat ketika harga turun. Konsumen dalam mengkonsumsi ikan memiliki alasan yang berbedabeda, ada yang menilai harganya yang murah, mudah untuk di dapat, sesuai selera, dan memiliki gizi dan protein yang baik untuk keluarga. Jenis – jenis ikan yang dikonsumsi juga beragam sesuai dengan selera konsumen, setiap minggunya konsumen mengkonsumsi 3 – 6 jenis ikan yang berbedabeda sesuai dengan yang di jual oleh pedagang.



MATERI 3 TEORI PRILAKU KONSUMEN DAN PRILAKU PRODUSEN 1. Prilaku Konsumen Individu yang berperan sebagai konsumen dalam proses perekonomian melakukan beragam hal, mulai dari mencari, membeli, menggunakan, menilai, hingga melepas produk yang telah dikonsumsi



olehnya



dalam



rangka,memenuhi,kebutuhan.



Ada tahapan yang dikenal dalam perilaku konsumen. Tahap pertama adalah sebelum pembelian. Pada tahap ini, konsumen mencari informasi tentang produk yang akan dibeli. Tahap kedua ialah saat pembelian. Pada tahap ini, konsumen melakukan transaksi dengan penjual guna mendapatkan produk tersebut. Tahap ketiga adalah setelah pembelian. Pada tahap ini, konsumen menggunakan atau menikmati produk yang telah ia beli, menilainya, lalu melepas atau membuang produk tersebut pada saat kegunaan produk telah habis ataupun pada saat konsumen telah merasa bosan. Ada beberapa teori yang membahas perilaku konsumen, di antaranya teori ekonomi mikro dan teori psikologis. Dalam teori ekonomi mikro, terdapat anggapan bahwa setiap konsumen selalu 7



berusaha memperoleh kepuasan maksimal dalam melakukan kegiatan konsumsi. Sehingga, konsumen



akan



terus-menerus



melakukan



pembelian



terhadap



produk



yang



mampu



memberikannya.kepuasan.tersebut. Sementara, dalam teori psikologis, perilaku konsumen dilihat sebagai suatu hal yang dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lingkungan di sekitarnya dan di dalam dirinya. Teori ini membahas perilaku konsumen secara kompleks dengan melakukan pengamatan terhadap mental yang dimiliki masing-masing konsumen.



Secara garis besar, perilaku konsumen dapat dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Perilaku konsumen rasional Menurut KBBI, rasional berarti menurut pikiran dan pertimbangan yang logis. Dalam melakukan konsumsi, konsumen dapat melakukannya secara rasional. Kegiatan konsumsi yang dilakukan tersebut dapat dikatakan rasional apabila: 



Produk yang dikonsumsi dapat memberikan rasa puas dan memiliki nilai guna yang optimal.







Produk tersebut betul-betul dibutuhkan konsumen, bukan keinginan semata.







Konsumen mempertimbangkan kualitas produk yang terjamin.







Konsumen mempertimbangkan kemampuan ekonominya sebelum melakukan transaksi.



2. Perilaku konsumen irasional Kamu tentu tahu bahwa irasional adalah lawan kata dari rasional. Menurut KBBI, irasional berarti tidak berdasarkan akal (penalaran) yang sehat. Ternyata, dalam melakukan kegiatan konsumsi, konsumen juga dapat bertindak irasional. Sebuah kegiatan konsumsi dapat dikatakan irasional apabila: 



Konsumen membeli produk karena tertarik pada promosi dan iklan, bukan berdasarkan kebutuhan.







Konsumen hanya mau menggunakan merek terkenal.







Konsumen membeli produk demi gengsi semata.



Pada saat melakukan analisis terhadap perilaku konsumen, terdapat sejumlah prinsip dasar yang harus kamu pikirkan, di antaranya: 1. Pendapatan yang terbatas



8



Hal ini adalah masalah ekonomi bagi konsumen. Untuk menyiasatinya, ia harus berpikir bijak sebelum melakukan kegiatan konsumsi agar tercipta keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran. Jika konsumen butuh meningkatkan konsumsi suatu produk, ia tentu perlu mengurangi konsumsi produk lainnya. 2. Kemampuan konsumen dalam membedakan biaya dan manfaat Biaya dan manfaat adalah hal penting yang selalu diperhatikan konsumen sebelum membeli suatu produk. Jika ada dua macam produk dengan harga sama, konsumen akan memilih produk dengan manfaat yang lebih besar. Begitupun jika ada dua macam produk dengan manfaat sama, konsumen akan memilih produk dengan harga yang lebih rendah. 3. Adanya hukum berkurangnya tambahan kepuasan Terdapat sebuah hukum ekonomi yang memaparkan bahwa semakin banyaknya jumlah produk yang dikonsumsi seseorang, maka semakin kecil kepuasan atau manfaat yang dapat dihasilkan. Jika ada tambahan biaya, konsumen cenderung akan beralih ke produk lain. Tentu saja ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, di antaranya: 1. Faktor sosial Konsumen yang termasuk kelas sosial tinggi tentu tidak akan berpikir panjang sebelum membeli suatu produk. Yang penting baginya adalah dapat terpenuhinya kebutuhannya. Hal ini berbeda dengan konsumen dalam kelas sosial rendah yang harus mampu memperhitungkan setiap pengeluarannya sebaik-baiknya. 2. Faktor marketing strategy Strategi pemasaran yang dilakukan oleh produsen dapat pula mempengaruhi perilaku konsumen dengan beberapa variabelnya, yaitu produk, harga, iklan, dan distribusi. 3. Faktor pribadi Last but not least,  seseorang tentu saja punya preferensi pribadi sebagai alasan di balik perilaku konsumen yang dilakukannya. -



Contoh Kasus Prilaku Konsumen Analisis perilaku konsumen dalam pembelian suatu merektelepon seluler. Perkembangan telepon seluler telah bertambah pesat di mana telah banyak orang telah



memerlukan produk ini, roduk ini menjadi produk yang sangat di perlukan menjadikan produk ini berkembang pesat di pasaran. Produk telepon seluler telah memasuki kehidupan masyarakat dan telah menjadi kebutuhan pokok. Bahkan telah menjangkau ke setiap lapisan masyarakat. Hal tersebut mendorong pengusaha yang bergerak di bidang telepon seluler untuk dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen akan produk telepon seluler tersebut. Perkembangan tekhnologi menjadikan 9



banyaknya perusahaan yang memproduksi bahkan perusahaan elektronik yang dulunya tidak memproduksi telpon seluler kini sudah memproduksi telepon seluler. Banyaknya merek yang tersedia di pasar menjadikan persaingan yang ada sangat ketat di antara perusahaan-perusahaan yang memproduksi telepon seluler.             Pembelian telepon seluler oleh konsumen di lakukan dengan terlebih dahulu melalui tahaptahap dalam proses keputusan pembelian. Pada tahap pengenalan kebutuhan sebagian besar konsumen menyatakan bahwa mempermudah komunikasi merupakan motivasi atau alasan utama mereka dalam membeli telepon seluler. Manfaat utama yang di cari sebagian besar konsumen pada saat membeli telepon seluler adalah manfaat ( fungsional ) yaitu sebagai alat komunikasi mobile ( bergerak ) yang dapat di bawa kemana saja, setelah mengenali adanya kebutuhan akan telepon seluler, konsumen akan melakukan tahap pencarian informasi, sebagian besar konsumen menyatakan bahwa sumber informasi utamanya adalah teman dan banyak di pengaruhi media cetak dan aspek yang paling di cari dari informasi itu adalah mengenai focus perhatian pada fitur yang tersedia dalam produk telepon seluler tersebut. Pada tahap evaluasi alternative yang menjadi pertimbangan konsumen untuk melakukan pembelian adalah harga lalu mengidentifikasi telepon seluler yang berkualitas adalah dengan melihat fitur yang ada. Setelah melakukan tahap evaluasi alternative, konsumen akan melakukan proses pembelian.             Dari tahap pembelian yang telah di lakukan oleh konsumen akhirnya sampai ke tahap evaluasi pascapembelian di mana konsumen akan mengevaluasi apakah hasil yang di peroleh dari pembelian tersebut memuaskan atau tidak. Dan perilaku konsumen tidak hanya berfokus pada atribut produk saja akan tetapi masih banyak  factor lainnya seperti segmen pasar yang di tuju, lokasi  atau factor budaya. Karena biasanya konsumen akan lebih memilih tempat pembelian yang menjual produknya dengan kualitas yang terjamin, adapun pembelian cara konsumen dalam memutuskan pembelian telepon seluler adalah terencana di mana mereka akan menyediakan waktu khusus untuk membeli telepon seluler tersebut. Usaha untuk merebut segmen pasar harus selalu di lakukan dan di perbaharui. Untuk itu perusahaan penting untuk lebih mengenal konsumen dan berupaya memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen terhadap produk telepon seluler. Hal ini di lakukan demi kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri. Oleh karenanya pemasar yang baik harus dapat memperhatikan hal ini, sebab dalam proses pembelian konsumen mempunyai pengaruh yang sangat kuat dalam menentukan terjadinya suatu transaksi pembelian. Konsumen secara kuat di pengaruhi oleh faktor budaya, social, pribadi, 10



psikologis, faktor-faktor tersebut harus di perhitungkan oleh pemasar dalam mendukung tujuan perusahaan yaitu menjual produknya kepada konsumen.



2. Prilaku Produsen Teori perilaku produsen. Dalam kehidupan sehari-hari, sebagian dari kita mungkin tak asing lagi dengan istilah produksi. Produksi sendiri dalam pengertiannya bisa bermacam-macam. Mengacu pada kamus Bisnis Cambridge, misalnya, ini diartikan sebagai suatu proses dan strategi mengubah sumber daya konkret (barang mentah, barang setengah jadi, suku cadang) dan sumber daya abstrak (gagasan, informasi, pengetahuan) menjadi barang dan jasa.



Sementara itu, Philip Kotler menyebut produksi sebagai proses saat pekerja mengilah berbagai sumber daya konkret dan abstrak untuk menghasilkan sesuatu bagi konsumsi.



Secara singkat, kegiatan produksi harus memiliki dua ciri, yakni memenuhi kebutuhan manusia dan menambah nilai guna barang dan jasa. Bagi orang yang melakukan kegiatan produksi, atau disebut juga produsen, kegiatan ini tentunya ditujukan bukan saja untuk memenuhi permintaan akan sumber daya, tetapi juga menjualnya dan akhirnya mendapatkan laba



Teori perilaku produsen menjelaskan prinsip produsen untuk menerapkan efisiensi dan memperoleh laba maksimum dalam kegiatan produksi yang dilakukan. Berdasarkan prinsip tersebut, produsen memutuskan akan mengambil beberapa keputusan yang mendukung tujuannya. Adapun keputusan yang diambil dapat berupa:







Berapa banyak produk (barang atau jasa) yang harus dihasilkan, dengan mempertimbangkan seberapa banyahk produk itu dibutuhkan konsumen dan laku terjual.







Berapa banyak faktor produksi yang harus digunakan, dengan memperhatikan kombinasi yang paling efisien, sehingga biaya produksi dapat ditekan dan laba maksimum dapat diraih,



Teori perilaku produsen dapat berlaku, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Perbedaan jangka waktu ini terletak pada seberapa besar perubahan faktor produksi yang dilakukan. Untuk jangka pendek, misalnya, satu faktor produksi diperlakukan tetap, sedangkan faktor produksi lainnya menjadi variabel (dapat berubah). Faktor produksi yang tetap ini biasanya berupa modal. 11



Sebagai cotoh, suatu perusahaan dalam jangka pendek lebih memutuskan untuk merekrut karyawan baru, daripada berinvestasi mendirikan pabrik baru.



Sementara itu, untuk jangka panjang, seluruh faktor produksi dapat berubah. Dengan kata lain, seluruh faktor produksi menjadi variabel. Misalnya, perusahaan bermaksud membuka cabang-cabang baru sehingga harus serentak membeli lahan, membangun gedung, merekrut karyawan baru, dan membeli inventaris.



MATERI 4



KONSEP PENAWARAN DAN PERMINTAAN



A. PERMINTAAN DAN PENAWARAN



1. Teori Permintaan dan Kurva Permintaan



Pada prinsipnya, teori permintaan menjelaskan mengenai ciri hubungan antara jumlah permintaan dan harga. Apabila hubungan antara permintaan dan harga tersebut kita gambarkan dalam sebuah grafik maka grafik tersebut kita kenal dengan kurva permintaan.



Kurva permintaan secara umum berlereng positif,sedangkan kurva penawaran secara umum berlereng positif.



1.1. Beberapa Penentu Permintaan Permintaan terhadap suatu barang ditentukan oleh banyak faktor.



Di antara faktor-faktor tersebut yang dominan berpengaruh antara lain adalah :



- Harga barang itu sendiri 12



- Harga barang lain yang terkait erat dengan barang tersebut



- Pendapatan rumah tangga dan pendapatan rata-rata masyarakat



- Corak distribusi pendapatan di masyarakat



Oleh karena itu, dalam menganalisis teori permintaan perlu untuk dibuat analisis yang lebih sederhana. Yang perlu menjadi pertimbangan penting adalah dalam analisis ekonomi dianggap bahwa permintaan suatu barang terutama dipengaruhi oleh harganya, sehingga dengan kata lain dalam teori permintaan yang utama dianalisis adalah hubungan antara jumlah permintaan suatu barang terhadap harga barang tersebut.



Hal tersebut diasumsikan bahwa faktor-faktor lain tidak mengalami perubahan atau ceteris paribus. Tetapi asumsi ini tidak berarti bahwa kita dapat mengabaikan faktor-faktor yang dianggap tetap tersebut.



1.2. Harga dan Permintaan



Pada hakekatnya hukum permintaan merupakan suatu pernyataan yang menyatakan bahwa makin rendah harga suatu barang maka semakin banyak permintaan akan barang tersebut.



Sebaliknya, makin tinggi harga 3 suatu barang maka semakin sedikit permintaan terhadap barang tersebut.



1.3 Daftar permintaan



Merupakan suatu data yang diwujudkan dalam bentuk tabel yang berisi gambaran mengenai angka-angka yang berhubungan antara harga dengan jumlah barang yang diminta. Hal ini dapat pula diartikan sebagai suatu gambaran mengenai besarnya permintaan pada berbagai tingkat harga. Untuk memperjelas akan diilustrasikan dalam contoh sebagai berikut : 13



Contoh Kasus Permintaan :



Tabel 1. Permintaan terhadap buah Durian pada berbagai tingkat harga Keadaan



Harga (Rupiah)



Jumlah yang diminta (buah)



A



100.000,-



100



B



80.000,-



140



C



60.000,-



200



D



40.000,-



300



E



20.000,-



450



Dari Tabel 1. di atas diilustrasikan tentang permintaan buah Durian pada berbagai tingkat harga. Hal tersebut jelas bahwa makin tinggi harga buah Durian maka semakin sedikit jumlah buah Durian yang diminta dan sebaliknya. Pada harga Rp. 100.000,- hanya 100 buah yang diminta, sedangkan pada harga Rp. 20.000,- maka permintaan akan buah Durian meningkat menjadi 450 buah. Perlu Anda ingat bahwa di dalam contoh ini faktor-faktor yang berpengaruh lainnya dianggap tetap atau ceteris paribus.



1.4 Kurva Permintaan



Kurva permintaan merupakan suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu barang dengan jumlah barang tersebut yang diminta. Dengan demikian berdasarkan data pada Tabel 1 di atas maka kita dapat menggambarkan kurva permintaan. Pada sumbu tegak digambarkan berbagai tingkat harga, sedangkan pada sumbu mendatar digambarkan sebagai jumlah buah Duriah yang diminta.



14



D A B C D E D’



Gambar 1. Kurva Permintaan terhadap buah Durian



Pada Gambar 1 di atas, kurva permintaan DD’ terdapat 5 (lima) buah titik yaitu A, B, C, D dan E. Masing masing titik tersebut menggambarkan keadaan yang berbeda-beda. Pada titik A menggambarkan jumlah buah Durian yang diminta adalah 100 buah dengan masing-masing buah Durian seharga Rp. 100.000,-. Pada titik E menggambarkan jumlah buah Durian yang diminta adalah 450 buah dengan masing-masing buah Durian seharga Rp. 20.000,-.



Pengaruh Faktor Selain Harga Terhadap Permintaan



Hukum permintaan secara teoritis lebih memfokuskan pada sifat hubungan antara harga suatu barang dengan jumlah barang yang diminta, sedangkan pada kenyataannya, banyaknya permintaan atas suatu barang juga ditentukan oleh beberapa faktor yang lain. Untuk itu perlu kiranya dalam teori mengenai permintaan ini diamati pula faktor-faktor penentu yang lain selain harga barang tersebut.



1.1. Harga Barang Lain



Hubungan antara suatu barang dengan barang yang lain dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu :



15



- Barang Pengganti



Suatu barang dinamakan barang pengganti apabila barang tersebut dapat menggantikan fungsi barang lain tersebut. Teh dan kopi adalah barang yang dapat saling menggantikan fungsinya. Seseorang yang biasa minum teh sangat dimungkinkan dapat menerima kopi apabila teh tidak ada, dan sebaliknya



Contoh Gambar :



16



Harga barang pengganti dapat mempengaruhi permintaan barang yang dapat digantikannya. Apabila harga barang pengganti semakin murah maka barang yang digantikannya akan mengalami pengurangan dalam permintaan. Dengan demikian apabila harga kopi turun maka sangat dimungkinkan permintaan akan teh akan berkurang. Sebaliknya, apabila harga kopi naik maka permintaan akan teh akan meningkat.



- Barang Pelengkap



Suatu barang dikatakan barang pelengkap apabila suatu barang selalu digunakan bersama-sama dengan barang lainnya. Gula adalah barang pelengkap dari kopi atau teh karena pada umumnya kopi dan teh yang kita minum harus dibubuhi gula.



Kenaikan atau penurunan permintaan terhadap barang pelengkap cenderung sejalan dengan perubahan permintaan barang yang dilengkapinya. Misal, jika permintaan terhadap teh atau kopi meningkat maka permintaan terhadap gula cenderung meningkat pula. Sebaliknya, jika teh dan kopi menurun permintaannya maka permintaan terhadap gula juga cenderung mengalami penurunan.



- Barang Netral



Barang dikatakan barang netral apabila antara kedua jenis barang atau lebih tidak mempunyai hubungan yang erat. Misal, permintaan terhadap gula dan sepatu. Perubahan permintaan terhadap gula tidak akan mempengaruhi permintaan sepatu, demikian pula sebaliknya. Sehingga apabila dua macam barang tidak mempunyai hubungan yang erat maka perubahan terhadap permintaan salah satu barang cenderung tidak akan mempengaruhi permintaan barang lainnya.



17



1.2. Pendapatan Masyarakat



Pendapatan masyarakat merupakan faktor yang penting dalam menentukan corak permintaan terhadap berbagai barang. Perubahan pendapatan cenderung selalu menimbulkan perubahan terhadap permintaan. Berdasakan sifat perubahan permintaan apabila pendapatan berubah, suatu barang dapat dibedakan menjadi 4 (empat) jenis, yaitu : barang inferior, barang esensial, barang normal dan barang mewah



- Barang Inferior.



Barang inferior merupakan suatu jenis barang yang banyak diminta oleh masyarakat yang mempunyai pendapatan rendah. Jika pendapatan masyarakat meningkat maka barang inferior ini cenderung ditinggalkan, sebagai contoh yang umum di Indonesia : jagung, ketela, umbi dan lain- lain. Pada masyarakat yang berpendapatan rendah, masyarakat dapat mengkonsumsi jagung, ketela umbi dan lain-lain sebagai pengganti beras. Akan tetapi pada saat pendapatan masyarakat tersebut meningkat maka jagung, ketela, umbi dan lain-lain akan mereka tinggalkan dan berganti untuk mengkonsumsi beras.



- Barang Esensial



Barang esensial merupakan barang yang sangat penting artinya dalam kehidupan masyarakat seharihari. Barang ini biasanya merupakan barang kebutuhan pokok yang harus dikonsumsi untuk menopang hidup manusia, seperti sembilan kebutuhan pokok.



- Barang Normal



Barang dapat dikategorikan sebagai barang normal apabila barang tersebut mengalami kenaikan jika terjadi kenaikan pendapatan, contohnya adalah sepatu, peralatan rumah tangga dan lain-lain. Faktor 18



yang menyebabkan terjadinya peningkatan permintaan apabila terjadi kenaikan pendapatan adalah kenaikan pendapatan akan menambah kemampuan untuk membeli barang lebih banyak dan peningkatan pendapatan memungkinkan seseorang untuk meningkatkan mutu kehidupannya.



- Barang Mewah



Barang mewah ini merupakan barang yang dapat dikonsumsi apabila pendapatan seseorang sudah relatif tinggi, karena untuk mendapat barang tersebut juga dibutuhkan biaya yang tinggi pula, misal emas, permata, mobil produk terbaru dan sebagainya. Biasanya seseorang dapat mengkonsumsi barang-barang ini setelah kebutuhan pokoknya terpenuhi.



2. Teori Penawaran



Suatu permintaan belum merupakan syarat yang cukup untuk mewujudkan transaksi di dalam pasar. Permintaan yang ada hanya dapat dipenuhi apabila para penjual dapat menyediakan barangbarang yang dibutuhkan. Pertanyaan yang muncul adalah : bagaimana tingkah laku penjual dalam menyediakan atau menawarkan barang yang dibutuhkan masyarakat di pasar ? Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi produksi dan penawaran barang yang akan dijual ? Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai sifat hubungan antara harga dan penawaran serta faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran tersebut.



Perilaku penjual dalam menawarkan barangnya pada berbagai tingkat harga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Secara umum faktor-faktor tersebut antara lain adalah :



Untuk menganalisis penawaran, cara yang digunakan relatif sama dengan cara dalam menganalisis permintaan. Misalnya faktor-faktor yang lain tidak berubah (cateris paribus), maka terlebih dahulu diperhatikan pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang yang ditawarkan penjual. Demikian pula selanjutnya untuk menganalisis faktor-faktor selain harga terhadap penawaran.



19



1. Harga barang itu sendiri 2. Harga barang lain (yang sejenis) 3. Biaya produksi 4. Teknologi Untuk menganalisis penawaran, cara yang digunakan relatif sama dengan cara dalam menganalisis permintaan. Misalnya faktor-faktor yang lain tidak berubah (cateris paribus), maka terlebih dahulu diperhatikan pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang yang ditawarkan penjual. Demikian pula selanjutnya untuk menganalisis faktor-faktor selain harga terhadap penawaran.



 Hubungan Antara Harga dan Penawaran Serta Kurva Penawaran Harga barang selalu dipandang sebagai faktor yang sangat penting dalam menentukan penawaran sehingga teori penawaran lebih terfokus pada hubungan antara harga dengan jumlah barang yang ditawarkan. Untuk jelasnya maka perlu kiranya untuk dikupas hubungan antara harga dengan penawaran seperti yang telah dinyatakan dalam hukum penawaran.



Hukum penawaran merupakan suatu pernyataan yang menjelaskan mengenai sifat hubungan antara harga suatu barang dengan jumlah barang yang ditawarkan. Dalam hukum ini prinsipnya adalah bagaimana keinginan para penjual untuk menawarkan barangnya apabila harganya tinggi dan bagaimana pula keinginan penjual untuk menawarkan barangnya apabila harganya rendah. Hukum penawaran menyatakan bahwa semakin tinggi harga suatu barang maka semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan. Sebaliknya semakin rendah suatu barang maka akan semakin sedikit jumlah barang yang ditawarkan.  Pengaruh faktor selain harga terhadap penawaran Seperti telah dijelaskan di depan bahwa penawaran terhadap suatu barang selain ditentukan oleh barang itu sendiri juga ditentukan oleh beberapa faktor yang lain selain harga. Untuk melengkapi analisis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran maka perlu pula diteliti peran faktor-faktor yang lain selain harga tersebut. 20







Harga barang lain yang sejenis Pada kondisi riil di masyarakat, terdapat persaingan antar barang yang sejenis



(pengganti) yaitu antara satu produk dengan produk yang lain dalam memenuhi kebutuhan. Hal ini akan berdampak pada persaingan di dalam penawaran suatu barang. Sebagai contoh, kenaikan biaya produksi susu di luar negeri akan membawa akibat pada kenaikan harga susu yang diimpor menjadi lebih mahal, sehingga konsumen susu di dalam negeri akan cenderung untuk mengalihkan konsumsi susu pada susu yang berasal dari dalam negeri. Kenaikan konsumsi susu yang berasal dari dalam negeri ini akan mendorong produsen dalam negeri untuk meningkatkan atau menaikkan produksi dan penawaran susu. 



Biaya Produksi Biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi merupakan pengeluaran



yang sangat penting dalam proses produksi. Pengeluaran tersebut mempunyai peranan yang sangat besar dalam menentukan biaya produksi. Tanpa adanya kenaikan produktivitas dan efisiensi, kenaikan harga dari faktor produksi akan mengakibatkan pada kenaikan biaya produksi. Kenaikan harga untuk memperoleh faktor produksi sudah dapat dipastikan akan mengurangi keuntungan mereka (perusahaan), sehingga penawaranpun cenderung akan berkurang. Bahkan tidak menutup kemungkinan jika biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi lebih tinggi dari keuntungannya maka perusahaan tersebut akan menutup usahanya. 



Teknologi Tingkat teknologi memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan jumlah



penawaran. Kenaikan produksi dan perkembangan ekonomi yang meningkat pada umumnya dipengaruhi oleh teknologi yang semakin modern. Kemajuan teknologi bahkan mampu untuk mengurangi biaya produksi, mempertinggi produktivitas, meningkatkan mutu serta menciptakan barang baru. Dalam hubungannya dengan penawaran suatu barang, kemajuan teknologi berpengaruh terhadap 2 (dua) hal, yaitu : produksi dapat ditambah secara lebih cepat dan biaya produksi yang semakin menurun / murah. Indikasi dari hubungan tersebut dapatlah disimpulkan bahwa kemajuan teknilogi cenderung akan menaikkan penawaran.



21



3. Keseimbangan Harga / Equilibrium Harga suatu barang dan jumlah barang yang diperjualbelikan ditentukan oleh permintaan dan penawaran barang tersebut. Inilah yang secara umum kita sebut dengan pasar. Dengan kata lain, untuk menganalisis pasar maka perlu analisis permintaan dan penawaran terhadap suatu barang yang ada. Keadaan di suatu pasar dikatakan dalam keseimbangan atau equilibrium apabila jumlah barang yang ditawarkan pada harga tertentu adalah sama dengan jumlah permintaan pada harga tertentu itu pula. Sehingga harga suatu barang dengan jumlah barang yang diperjualbelikan dapat ditentukan dengan melihat keadaan keseimbangan dalam suatu pasar. Cara yang biasa digunakan untuk melihat keseimbangan ini adalah dengan menggunakan angka dan dapat pula dengan menggunakan kurva permintaan dan kurva penawaran. 1.Keseimbangan Secara Angka. Pada kenyataannya interaksi antara permintaan dan penawaran dapat terjadi pada kondisi yang berbeda-beda. Pertama, kelebihan penawaran yaitu keadaan di mana jumlah barang yang ditawarkan di pasar melebihi permintaan. Kedua, kelebihan permintaan yaitu jumlah barang yang diminta melebihi jumlah barang yang ditawarkan. Dan yang ketiga, adalah keseimbangan atau equilibrium yaitu kondisi di mana jumlah barang yang ditawarkan adalah sama dengan permintaan. Sebagai ilustrasi marilah kita lihat contoh sebagai berikut. Tabel 4. Permintaan dan Penawaran barang X Harga (Rp)



Permintaan



Penawaran



Sifat Interaksi



5.000



200



900



Kelebihan penawaran



4.000



400



800



Kelebihan penawaran



3.000



600



600



Keseimbangan/Equilibrium



2.000



900



375



Kelebihan permintaan



1.000



1.300



100



Kelebihan permintaan



22



Dimisalkan harga barang X yang berlaku di pasar adalah Rp. 5.000,-. Pada harga tersebut jumlah barang diminta pembeli hanyalah 200 buah, sedangkan penjual menawarkan barang sejumlah 900 buah. Kelebihan penawaran tersebut akan mendorong penjual menurunkan harga. Hal ini juga terjadi apabila harga barang X yang berlaku di pasar adalah Rp. 4.000,-. Coba Anda perhatikan pula apabila harga sangat rendah. Misalnya harga barang X adalah Rp. 1.000,-. Pada harga ini jumlah permintaan akan barang X akan naik menjadi 1.300, sedangkan penjual hanya bersedia menjual atau menawarkan barang X sejumlah 100. Permintaan para pembeli tersebut merupakan kondisi di mana terjadi kelebihan permintaan. Akibatnya penjual atau penawaran akan meningkat atau menaikkan harga barang X tersebut. Kondisi ini akan sama ketika harga barang X adalah Rp. 2.000,-. Sekarang kita cermati kondisi ketika harga barang X adalah Rp. 3.000,-. Ternyata berdasarkan pada Tabel 4 di atas, interaksi yang terjadi antara permintaan dan penawaran adalah sama atau seimbang. Artinya ketika harga barang X adalah Rp. 3.000,-maka jumlah barang yang diminta oleh pembeli adalah sama dengan jumlah barang yang ditawarkan oleh penjual, yaitu sebanyak 600. Inilah keseimbangan pasar yang terjadi atau sering pula disebut dengan harga pasar.



3. ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN Pernahkah Anda berpikir tentang barang yang harganya turun 1 (satu)% ? Jika kita merunut pada hukum permintaan maka kemungkinan yang akan terjadi adalah permintaan akan bertambah. Tentunya permintaan tersebut akan berbeda dari satu keadaan ke keadaan yang lain dan dari satu barang ke barang perubahan harga yang kecil menimbulkan suatu perubahan yang besar terhadap jumlah barang yang diminta maka permintaan tersebut mempunyai sifat elastis. Namun apabila perubahan harga yang besar tetapi tidak menyebabkan perubahan jumlah permintaan yang tidak begitu banyak maka dapat dikatakan permintaan tersebut bersifat tidak elastis. Untuk mengukur secara kuantitatif mengenai besarnya pengaruh perubahan harga terhadap perubahan jumlah barang yang diminta kita sebut dengan elastisitas permintaan. Sedangkan untuk mengukur secara kuantitatif mengenai perubahan harga terhadap perubahan jumlah barang yang ditawarkan kita sebut dengan elastisitas penawaran. 23



Faktor-faktor Yang Menentukan Elastisitas Permintaan 



Banyaknya barang pengganti Apabila suatu barang mempunyai banyak barang pengganti maka



permintaan cenderung mempunyai sifat elastis. Hal ini berarti perubahan harga yang kecil dengan cepat akan mengakibatkan perubahan yang besar terhadap permintaan. Ketika harga barang naik para pembeli cenderung mengurangi pembelian terhadap barang tersebut. Mereka lebih suka membeli barang-lain yang sejenis sebagai penggantinya, yang harganya tidak mengalami perubahan. Sebaliknya ketika harga barang turun para pembeli melihat bahwa barang tersebut lebih murah dari pada barang penggantinya dan pembeli cenderung akan membeli barang tersebut. Untuk permintaan terhadap suatu barang yang tidak banyak mempunyai barang pengganti cenderung mempunyai sifat tidak elastis. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu antara lain : 1. Sulitnya mencari barang pengganti. Ketika suatu barang naik dan pembeli sulit untuk mencari barang penggantinya maka pembeli tetap membeli barang tersebut. Oleh karena itu, permintaan terhadap barang tersebut tidak akan banyak berubah.Sebagai contoh tanah dalam arti ruang. 2. Permintaan tidak banyak bertambah. Artinya, ketika harga turun, permintaannya tidak banyak bertambah karena tidak banyak pembeli yang pindah untuk membeli barang yang sejenisnya. Dari uraian kedua faktor tersebut dapat kita tarik benang merah bahwa semakin banyak jenis barang pengganti maka semakin elastis sifat permintaannya. Sebaliknya semakin sedikit barang pengganti maka semakin tidak elastis sifat permintaannya.



24



MATERI 5



1