Validitas Interna Kausal [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Validitas Interna Kausal A. Komponen Validitas Interna Kausal 1. Temporality 2. Spesifikasi 3. Kekuatan hubungan 4. Dosis respons 5. Konsistensi internal 6. Konsistensi eksternal 7. Biological plausibility B. Uraian Validitas Interna Kausal 1. Temporality Pada penelitian uji klinis, temporality, sudah pasti terpenuhi. 2. Spesifikasi Pada penelitian uji klinis, spesifikasi terpenuhi apabila baseline data antara kelompok penelitian setara sehingga perbedaan hasil pengobatan bisa dijelaskan oleh karena perbedaan pengobatan yang diberikan. Pada penelitian ini, spesifikasi terpenuhi karena baseline data antara kelompok pengobatan perlakuan 1 (L.reuteri), perlakuan 2 L (acidophilus-LGG), perlakuan 3 (L.acidophilus-Blongum-S.faecium) dan kelompok 4 dengan placebo. 3. Kekuatan Hubungan Pada penelitian uji klinis non-inferiority, kriteria kekuatan hubungan harus dibandingkan dengan effek size yang diharapkan. Effek size pada uji klinis noninferiority adalah perbedaan proporsi maksimal yang masih dianggap sama. Pada uji klinis non-inferiority, peneliti mau membuktikan hubungan yang lemah atau effek size yang lebih kecil daripada effek size maksimal. Pada penelitian ini, effek size maksimal adalah sebesar 1% artinya pengobatan diare dengan kelompok 1 dan 2 dikatakan sama efektifnya dengan pengobatan pada kelompok 3 dan 4



jika



perbedaan kegagalan/kesembuhan pengobatan tidak lebih dari 1%. Perbedaan rerata durasi diare yang didapatkan pada kelompok penelitian 1dan 2 dengan kelompok 3 dan 4 adalah 0,2% berarti lebih rendah daripada1%. Dengan demikian, kekuatan hubungan (yang lemah) terpenuhi. 4. Dosis Respons Karena penelitian ini merupakan penelitian uji klinis non-inferiority, maka tidak adanya dosis respons sesuai dengan hipotesis penelitian. 5. Konsistensi Internal



Konsistensi internal terpenuhi apabila hasil pada strata tertentu sama dengan hasil pada keseluruhan. Pada penelitian ini, analisis stratifikasi dilakukan oleh peneliti berdasarkan kelompok pemberian jenis probiotik pada diare. Peneliti membuktikan bahwa hasil yang diperoleh pada kelompok dengan pemberian L.reuteri, kelompok perlakuan



L.acidophilus-LGG, kelompok



perlakuan (L.acidophilus-Blongum



S.faecium) dan kelompok placebo, pada kelompok 1 -4 dan pada keseluruhan adalah berbeda. 6. Konsistensi Eksternal Kriteria konsistensi eksternal terpenuhi apabila hasil penelitian sama dengan hasil penelitian lainnya. Penurunan durasi diare yang diperoleh pada penelitian ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya. Namun, perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu penelitian sebelumnya hanya LGG dan L.reuteri sebagai preparat tunggal yang terbukti efektif menurunkan durasi diare terutama dengan penyebab rotavirus. Pada penelitian ini L.reuterisebagai preparat tunggal dan kombinasi L.acidophilus-LGG efektif menurunkan frekuensi dan durasi diare namun penyebab diare tidak diketahui. 7. Biological Plausibility Biological plausibility untuk keluaran utama (probiotik tunggal) Menurut peneliti , kombinasi L.acidophilus-LGG efektif menurunkan frekuensi dan durasi diare. pemberian efektivitas probiotik pada diare akut anak mempunyai sifat strain specific. Dengan asumsi bahwa galur tertentu efektif pada diare akut, jika dikombinasi dengan galur lain dengan spesies yang sama akan tetap efektif selama tidak menimbulkan dampak antagonis, begitu pula jika diberikan sebagai kombinasi dengan genus yang berbeda. Biological plausibility untuk faktor faktor yang berhubungan dengan kegagalan terapi Pada penelitian ini, variabel etiologi diare adalah salah satu variabel yang berhubungan dengan kegagalan pengobatan. Karena pada penelitian ini etiologi diare tidak diteliti sehingga tidak diketahui probiotik yang digunakan pada penelitian ini dapat mengurangi durasi dan frekuensi diare karena jenis etiologi apa. Berbeda dengan penelitian sebelumnya yang menemukan bahwa etiologi diare karena Rotavirus dapat dikurangi durasi dan frekuensinya dengan pemberian LGG dan L.reuteri. C.



Kesimpulan Validitas Interna Kausal



Aspek validitas interna kasual untuk keluaran utama (pemberian probiotik tunggal) terpenuhi oleh penelitian ini. Aspek tersebut adalah temporality, spesifikasi, kekuatan hubungan, dosis respons, konsistensi internal, konsistensi eksternal, dan biological plausibility. Validitas Eksterna A. Komponen Validitas Eksterna 1. Validitas eksterna 1  Besar sampel  Participation rate 2. Validitas eksterna 2  Validitas eksterna 1  Logika akademis untuk generalisasi penelitian B. Uraian Validitas Eksterna 1. Validitas Eksterna 1 Suatu penelitian uji klinis mempunyai validitas eksterna 1 yang baik apabila besar sampel yang direkrut terpenuhi dan participation rate tinggi. Pada penelitian ini, dengan kesalahan tipe I sebesar 5% dan kesalahan tipe II sebesar 90%, diperlukan subjek sebanyak 21/kelompok. Participation rate pada penelitian ini adalah seolah-olah 100% karena analisis yang digunakan adalah analisis ITT. Berdasarkan pertimbangan besar sarnpel minimal terpenuhi dan participation rate



100%,



maka



hasil



yang



diperoleh



pada



penelitian



ini



dapat



digeneralisasikan pada pcpulasi terjangkau. Populasi terjangkau penelitian ini adalah anak dengan diare. 2. Validitas Eksterna 2 Karena secara logis hasil penelitian dapat digeneralisasi pada populasi target, maka hasil penelitian ini dapat digeneralisasikan pada populasi targetnya. Populasi target pada penelitian ini adalah anak yang mengalami diare. C. Kesimpulan Validitas Eksterna nelitian ini mempunyai validitas eksterna 1 dan validitas eksterna 2 yang baik. Peneliti mempunyai keyakinan bahwa hasil penelitian dapat digeneralisasikan kepada populasi yang lebih luas karena hasil penelitiannya sejalan dengan penelitian lainnya yang dilakukan oleh orang lain dan di tempat yang berbeda. Peneliti merekomendasikan penggunaan probiotik tunggal hingga hari kelima untuk anak dengan diare. Walaupun



demikian, terdapat kelemahan penelitian yang ada kaitannya dengan generalisasi penelitian yaitu penyebab diare tidak diketahui.