Variable Costing & Full Costing [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Variable Costing/ Direct Costing dan Full Costing/Absorption Costing Biaya memiliki perilaku : variable/ tetap/ semivariabel. Untuk kepentingan perencanaan laba dan pengambilan keputusan jangka pendek manajemen menggunakan metode variable costing yaitu pengumpulan biaya produksi dengan memperhitungkan biaya variable saja dalam penentuan harga pokok produksi. Artinya sebelum suatu perusahaan menggunakan metode variable costing, perusahaan harus dapat memisahkan dan mengelompokkan mana biaya variabel dan mana biaya tetap. Perbedaan antara full costing dan variable costing terdapat pada perlakuan terhadap biaya overhead pabrik tetap : Product Cost



Full Costing Bahan baku langsung



Variabel Costing Bahan baku langsung



TKL



TKL



BOP variable



BOP variable



BOP tetap Period Cost



BOP tetap Biaya pemasaran



Biaya pemasaran



Biaya adm & umum



Biaya adm & umum



Perbedaan pada laporan Laba Rugi menurut variable dan full costing PT. Eliona Sari memproduksi satu jenis produk. Data produksi dan biaya bulan Januari s.d. Maret 2019 disajikan pada tabel. BOP dibebankan atas dasar unit produk yg dihasilkan. Tarif BOP dihitung atas dasar kapasitas normal per bulan sebanyak 200 kg. Taksiran BOP variabel Rp. 800 dan taksiran BOP tetap Rp. 1.600 per bulan. Tarif= BOP Variabel 800/200= Rp. 4 per kg Tarif= BOP tetap 1.600/200= Rp. 8 per kg



Persediaan dalam unit Keterangan Persediaan awal Produksi Penjualan Persediaan akhir



Januari



Februari Maret 30 40 15 200 165 165 190 190 165 40 15 15 Harga dan biaya dalam Rupiah



Keterangan Harga jual per unit Biaya Bahan baku per unit Biaya tenaga kerja per unit BOP tetap sesungguhnya BOP variable sesungguhnya Tarif BOP:



Total 30 530 165 15



Januari 100 20 10 1.700 800



Februari 100 20 10 1.700 660



Maret 100 20 10 1.700 660



Variabel



4



4



4



 Tetap Biaya adm dan umum:



8



8



8



3



3



3



400



400



400



10



10



10











Variabel per unit yg dijual



 Tetap Biaya pemasaran: 



Variabel per unit yg dijual



Total



5.100 2.120



1.200



1.000 1.000 1.000 3.000  Tetap Biaya produksi per unit menurut metode full costing dan variable costing tampak sbb: Full Costing Biaya bahan baku Biaya TKL



Rp. 20 10



Variable Costing Biaya bahan baku



Rp. _______



Biaya TKL



_______



BOP variable



4



BOP variable



_______



BOP tetap



8



BOP tetap



_______



Biaya produksi per unit Rp. 42 Biaya produksi per unit Rp. _______ Laporan Laba Rugi Full Costing (Buatlah Lap L/R Full costing untuk bulan Februari dan Maret 2019) PT. Eliona Sari Laporan L/R Bulan Januari, Februari, Maret 2019 A Hasil Penjualan



Januari Rp. 19.000



Februari



Maret



B



Harga Pokok Penjualan: Persediaan awal



1.260



Biaya bahan baku



4.000



BTKL



2.000



BOP Variabel BOP tetap C Harga pokok produk siap dijual D Persediaan akhir E HPP sebelum disesuaikan (C-D) F BOP (lebih) kurang dibebankan* G Harga pokok penjualan (E+F) H Laba Bruto (A-G) I Biaya Komersial:



800 1.600 9.660 1.680 7.980 100 8.080 10.920



Biaya administrasi dan umum 



Variabel



570







Tetap



400



Biaya Pemasaran



J







Variabel



1.900







Tetap



1.000



Jumlah Biaya Komersial Laba Bersih (H-I)



3.870 7.050



Laporan Laba Rugi Variabel Costing (Buatlah Lap L/R Variable costing untuk bulan Februari dan Maret 2019) PT. Eliona Sari Laporan L/R Bulan Januari, Februari, Maret 2019 A Hasil Penjualan B



Januari Rp. 19.000



Februari



Maret



HPP Variabel Biaya Variabel: Persediaan awal



1.020



Biaya bahan baku



4.000



BTKL



2.000



BOP Variabel* C Harga pokok produk siap dijual D Persediaan akhir E HPP variable (C-D) F Biaya Komersial variable: 



Biaya Adm dan umum







Biaya pemasaran



Jumlah biaya komersial variable G Jumlah Biaya Variabel (E+F) H Laba Kontribusi (A-G) I Biaya Tetap: BOP tetap* Biaya administrasi dan umum Biaya Pemasaran



800 7.820 1.360 6.460 570 1.900 2.470 8.930 10.070 1.700 400 1.000



Jumlah Biaya Tetap 3.100 J Laba Bersih (H-I) 6.970 *BOP yang tampak pada laporan laba rugi pada akhirnya adalah BOP sesungguhnya.



Kesimpulan: Jika Produksi > Penjualan Produksi < Penjualan Produksi = Penjualan



Laba bersih FC Laba bersih FC Laba bersih FC



Maka > Laba bersih VC < Laba bersih VC = Laba bersih VC



Fungsi Variable Costing untuk perencanaan jangka pendek (BEP) Ilustrasi Diketahui bahwa dalam Variabel costing= Penjualan (1.000 unit pada Rp. 400)



Rp. 400.000



Biaya Variable (Rp. 325 per unit)



Rp. 325.000



Contribution Margin



Rp. 75.000



Biaya tetap/ Fixed Cost



Rp. 45.000



Laba Operasi



Rp. 30.000



Jika ingin diketahui berapa banyak unit yang minimal harus dijual supaya perusahaan tidak rugi (mencari Break Even Point/ BEP, di mana total pendapatan= total biaya, dan laba bersih = 0) maka dapat disimpulkan bahwa Contribution Margin (CM) = Biaya Tetap (FC) Karena



CM= Penjualan- Total VC Penjualan= Unit x harga jual Total VC= Unit x VC per unit



Maka



Penjualan -



Total VC



=



FC



(unit x Harga jual) - (unit x VC per unit) =



FC



Unit x



(Harga Jual- VC per unit) =



FC



Unit x



CM per unit



=



FC



=



FC/ CM per unit



Unit (BEP)



Sehingga pada kasus di atas ditemukan BEP unit adalah = _________________, Artinya perusahaan harus menjual paling sedikit _______ unit agar tidak rugi.



Variable Costing juga dapat digunakan untuk mencari berapa unit yang harus dijual untuk mendapatkan laba tertentu. Hitung unit yang harus dijual jika perusahaan ingin mencapai laba operasi sebesar Rp. 60.000,-. Dengan full costing, perusahaan tidak dapat melakukan perencanaan taktis semacam ini karena tidak tersedia data mengenai contribution margin.