Verifikasi Bidan Delima [PDF]

  • Author / Uploaded
  • murti
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Modul 1 : SARANA DAN PRASARANA Fasilitas : BPS Endang Purwaningsih Amd.Keb Tanggal : 29 November 2014 Petunjuk pengisian : Berilah tanda cek (√ ) pada kolom yang sesuai dengan situasi saat pengamatan dilakukan, yaitu : 1. Pada kolom “Y” (Ya) : jika sarana / prasarana tersebut tersedia. 2. Pada kolom “T” (Tidak) : jika saat ini sarana / prasarana tersebut belum tersedia. 3. Pada kolom “TB” (Tidak Berlaku) : jika tidak berlaku untuk kondisi saat ini. 4. Gunakan kolom “catatan” untuk menjelaskan, menuliskan masalah yang dihadapi, dan langkah yang akan dilakukan untuk mengatasinya.



KRITERIA 1. Tempat praktek memadai 2. Tersedia area tempat pendaftaran



3. Tersedia area tempat tunggu



4. Tersedia kamar kecil yang berfungsi



CARA VERIVIKASI 1. Rumah terbuat dari tembok 2. Lantai dari ubin /plester 1. Tempat pendaftaran 2. Ada tempat penerimaan dan pendaftaran klien 3. Ada jendela terbuka atau kipas angin 4. Tempat tersebut mendapat cahaya yang cukup untuk membaca/menulis 1. Tersedia tempat tunggu bagi klien 2. Ada jendela terbuka atau kipas angin (bila ruang tunggu berada di dalam fasilitas) 3. Tempat tersebut mendapat cahaya yang cukup 4. Tempat tersebut terlindungi dari matahari/hujan 5. Tersedia cukup tempat duduk 6. Pintu yang dapat dikunci 7. Air mengalir (ada kran) 8. Handuk bersih atau tissue 9. Jamban dengan air mengalir (penyemprot atau gayung) 10. Tempat sampah 11. Kamar kecil dapat digunakan oleh klien



Y



√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √



T



B



CATATAN



5. Tersedia tempat pelayanan yang memadai



1. Ada ruang tempat periksa



KRITERIA 2.



3. 4. 5. 6. 7.



CARA VERIVIKASI Ada tempat duduk melakukan konseling yang dapat menjaga kerahasiaan/privasi klien : (pintu dapat ditutup atau ruangan diatur sehingga suara tidak terdengar dari luar) Ada sebuah meja Materi KIE (modul Fokus pada Klien) ada di tempat ini (poster, gambar, dll.) Ada tempat duduk untuk Klien, Pengantar dan Bidan Ada SOP (60 langkah APN, HPP, Mengatasi shock) Ruang pemeriksaan dapat memberi privasi dengan adanya :  Pintu yang dapat ditutup  Dari luar tidak dapat melihat ke dalam ruang pemeriksaan



8. Ada catatan alat bantu kerja di dinding : a. Jadwal kebersihan harian / mingguan b. Cara pembuatan larutan clorin c. Proses alat d. Posisi-posisi melahirkan e. Indikasi untuk merujuk klien Di dalam ruangan terdapat : 9. Meja periksa 10. Sumber cahaya 11. Tempat / waskom dengan larutan klorin 0,5% untuk dekontaminasi 12. Tempat sampah dengan kantong plastik untuk sampah terkontaminasi 13. Tersedia fasilitas cuci tangan dengan air mengalir, sabun dan handuk pribadi atau cuci tangan pengganti (handy clean yang berbasis alkohol)



√ Y √



T



B



CATATAN



√ √ √ √ √







√ √ √ √ √



Kalau ruang pemeriksaan dan konseling adalah sama, catat T/B



6. Tersedia tempat persalinan yang memadai



KRITERIA 7. Tersedia Tempat Perawatan Bersalin memadai



Komentar / Ringkasan : Jumlah criteria Jumlah kriteria diamati Jumlah kriteria terpenuhi



1. Ventilasi cukup 2. Ruangan mendapat cukup cahaya 3. Tempat tidur partus CARA VERIVIKASI 1. 2. 3. 4.



Tempat tidur bersih Ventilasi cukup Penerangan/pencahayaan cukup Jendela dapat dibuka



√ √ √ Y √ √ √ √



T



B



CATATAN



Modul 2 : ALAT & OBAT Fasilitas : BPS Endang Purwaningsih Amd.Keb Tanggal : 29 November 2014 Petunjuk pengisian : Berilah tanda cek (√ ) pada kolom yang sesuai dengan situasi saat pengamatan dilakukan, yaitu : 1. Pada kolom “Y” (Ya) : jika sarana / prasarana tersebut tersedia. 2. Pada kolom “T” (Tidak) : jika saat ini sarana / prasarana tersebut belum tersedia. 3. Pada kolom “TB” (Tidak Berlaku) : jika tidak berlaku untuk kondisi saat ini. 4. Gunakan kolom “catatan” untuk menjelaskan, menuliskan masalah yang dihadapi, dan langkah yang akan dilakukan untuk mengatasinya.



KRITERIA 1. Peralatan dasar tersedia



CARA VERIVIKASI 1. Tersedia peralatan berupa : a. Sphygmomanometer (tensimeter) b. Stetoskop c. Termometer d. Reflek Hamer e. Pita pengukur f.



Timbangan dewasa



g. Timbangan bayi h. Hbmeter i.



Alat periksa urine (protein + reduksi)



j.



Lampu sorot



k. Fetoskop 2. Peralatan untuk melakukan DTT alat tersedia



3. Peralatan untuk memberikan pelayanan KB lengkap tersedia,



Alat kukus ATAU panci untuk merebus peralatan ATAU Suatu wadah dan bahan-bahan untuk DTT kimiawi (klorin) 1. Set lengkap alat pemasang/pencabutan IUD: a. Mangkuk logam (untuk kassa, dll).



Y



√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √



T



B



CATATAN



sesuai dengan pelayanan yang diberikan



b. Spekulum cocor bebek c. Korentang d. Gunting Mayo, lurus atau bengkok 25 cm e. Klem Alligator



KRITERIA



4. Tersedia alat dan obat kontrasepsi yang cukup, sesuai dengan pelayanan yang diberikan



CARA VERIVIKASI f. Klem Anatomis (tidak bergigi) g. Klem panjang dan bengkok h. Bak Instrumen tertutup i. Tenakulum j. Uterus sonde 2. Set lengkap alat pemasangan/pencabutan implan : a. Klem arteri Kelly, lurus b. Mangkuk logam (untuk kassa dll.) (3 buah) c. Bak Instrumen tertutup d. Klem Mosquito kecil dan bengkok e. Trokar f. Silet bedah g. Bisturi Surgical knife handle h. Klem fiksasi (U-clamp) 1. Persediaan alat dan obat kontrasepsi paling sedikit cukup untuk 2 bulan : a. Pil kombinasi (dosis rendah) b. Pil Progestin (Exluton) c. Suntik Progestin (salah satu Depo Provera, Depo Geston, Depo Progestin dan / atau Noristerat) d. Jarum dan Alat suntik untuk metode suntik e. AKDR TCu 380A f. Kondom g. Suntik kombinasi (Cyclofem/CycloGeston)



√ √ √ √ Y



√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √



T



B



CATATAN



5. Alat habis pakai untuk pelayanan KB selalu tersedia KRITERIA



h. Implan (salah satu : Norplant, Implanon, Jadena, Indoplan) i. Ada sistem pencatatan untuk jenis maupun merk alkon yang diminta klien, namun tidak tersedia j. Selama 6 bulan terakhir, tidak ada salah satu jenis alkon yang kehabisan persediaan. 1. Larutan atau bubuk pemutih (mis.: kaporit, Bayclin®, Sunclin® 2. Antiseptik (mis. : providone iodine, Betadine, chlorexidine gluconate, alcohol 60-90%, dll. Yang termasuk kimiawi antiseptik). CARA VERIVIKASI 3. Lidokain 1% atau 2%2, Xylocaine, Lignocaine (bila menyediakan pelayanan implan) 4. Kapas atau kain kassa 5. Plester atau implant 6. Band Aid 7. Perban 8. Sarung tangan untuk pemeriksaan 9. Sarung tangan steril atau DTT (IUD, implan dan vasektomi) 10. Gaun pelindung / celemek 11. Sarung tangan rumah tangga 12. Kacamata 13. Obatan-obatan emergensi : a. Adrenalin 1 : 1000 b. Antihistamin c. Hidrokortison d. Aminophilin 240mg / 10ml e. Dopamin f. Cairan infuse 14. Kantung kantung plastik untuk sampah 15. Jarum dan alat suntik untuk anestesi lokal (implan) dan suntik KB



√ √ √ √ √ Y



√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √



T



B



CATATAN



6. Mempunyai tempat penyimpanan alkon, obat dan alat medis sesuai standar



KRITERIA 7. Tersedia vaksin dan alat yang cukup, sesuai dengan pelayanan yang diberikan



16. Formulir (rekam medik, kartu pasien, resep obat, dan formulir pendaftaran) 1. Kering 2. Bersih 3. Memiliki ventilasi udara 4. Dapat dikunci 5. Alkon dan obat terlindung dari matahari maupun suhu tinggi (suhu berada antara 150 dan 300) 6. Alkon dan obat disimpan tanpa menyentuh lantai 7. Alkon dan obat kadaluarsa atau rusak disimpan terpisah 8. Tanggal kadaluarsa tertulis pada kemasan 9. Menggunakan sistem FIFO (First In, First Out) CARA VERIVIKASI 1. Persediaan vaksin cukup untuk paling sedikit 1 bulan : a. Vaksin BCG b. Vaksin Polio c. Vaksin TT d. Vaksin DPT e. Suntik dan jarum disposable



√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Y







T



B



CATATAN



8. Tersedia peralatan di ruang bersalin lengkap



1. Peralatan Dasar : a. Tensimeter b. Stetoskop c. Lampu sorot d. Bak Instrumen dengan tutup e. Sarung tangan keret (Rumah Tangga) f. Tempat kain kotor g. Tempat placenta h. Kertas lakmus i. Gunting verban j. Spatel lidah k. Gergaji obat l. Masker m. Alat suntik dan jarum disposable n. Stik pan o. Celemek p. Benkok/piala ginjal q. Handuk r. Alat tenun 3 set







9. Tersedia obat-obatan yang memadai



2. Peralatan DTT : a. Partus set : b. Hecting / set jahit c. Penghisap lendir (de lee) d. Pengikat tali pusat e. Duk f. Korentang g. Gunting benang h. Gunting episiotomi i. Kateter karet/metal j. Pincet chirurgi k. Spekulum vagina l. Mangkok metal kecil m. Tampon tang n. ½ kocher o. Pincet anatomis p. Jarum kulit + jarum otot q. Sarung tangan r. Spuit 2 cc/5 cc s. Kleam Pean (1) t. Kleam Kocher (1) 3. Bahan habis pakai : a. Kapas b. Kain kasa c. Plester d. Pembalut wanita e. Klorin f. Alat suntik disposable Obat tersedia : Sedativa Antibiotika Uterotonika Antipiretika Koagulantia















Anti kejang Glyserin + Alkohol 70% Antihistamin Obat luka Cairan desinfektan Obat penanganan asphiksia pada bayi KRITERIA 10. Tersedia peralatan dan obatobatan emergensi dasar



11. Ruang cuci pakaian/alat yang memadai



Komentar / Ringkasan : Jumlah criteria Jumlah kriteria diamati



CARA VERIVIKASI



Y



Peralatan emergensi : a. Standar infus b. Infus set c. Oksigen dengan regulator d. Ambubag dengan masker resusitasi bayi e. Semprit dan jarum suntik 2 dan 10 cc f. Sarung tangan panjang Obat : a. Antihistamin (oral / injeksi) b. Adrenalin 1 : 1000 c. Mg S 04 40% d. Cairan infus RL e. Oxytosin 10 IU f. Methergine ampul 1. Sarung tangan rumah tangga 2. Sabun 3. Sikat 4. Bak sampah







√ √ √ √



T



B



CATATAN



Jumlah kriteria terpenuhi



Modul 3 : MANAJEMEN PELAYANAN Fasilitas : BPS Endang Purwaningsih, Amd.Keb Tanggal : 29 November 2014 Petunjuk pengisian : Berilah tanda cek (√ ) pada kolom yang sesuai dengan situasi saat pengamatan dilakukan, yaitu : 1. Pada kolom “Y” (Ya) : jika sarana / prasarana tersebut tersedia. 2. Pada kolom “T” (Tidak) : jika saat ini sarana / prasarana tersebut belum tersedia. 3. Pada kolom “TB” (Tidak Berlaku) : jika tidak berlaku untuk kondisi saat ini. 4. Gunakan kolom “catatan” untuk menjelaskan, menuliskan masalah yang dihadapi, dan langkah yang akan dilakukan untuk mengatasinya.



KRITERIA 1. Mempunyai petunjuk BPS yang jelas di depan tempat praktek 2. BPS mempunyai rencana kegiatan 3. Tersedia prosedur tetap tertulis untuk pelayanan KB & KIA 4. Tersedia buku-buku standar pelayanan yang mutakhir (versi terbaru) 5. Tersedia suatu sistem pengisian rekam medik



CARA VERIVIKASI 1. Papan dengan nama di depan klinik yang jelas 2. Nomor SIPB tercantum pada papan



Y



Rencana kerja tahunan yang berisi: 1. Hasil yang hendak dicapai 2. Kegiatan yang akan dilaksanakan Ada prosedur tetap tertulis yang mudah terlihat untuk kegiatan berikut : 1. Penanganan shok anafilaktik 2. Pencegahan Infeksi 3. Penanganan komplikasi persalinan 1. Buku standar pelayanan KB 2. Buku standar pelayanan Kebidanan 3. Buku standar pelayanan Neonatal 4. Buku standar pencegahan infeksi 1. Apakah di ruang pendaftaran : 2. Terdapat sistem pencatatan rekam medik teratur (misalnya diurut secara abjad dan / atau bernomor) 3. Berkas-berkas disimpan di rak secara berurutan 4. Rekam medik diisi dengan lengkap







√ √



√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √



T



B



CATATAN



6. Tersedia buku bantu administrasi KRITERIA 7. Tersedia formulir-formulir untuk pelayanan yang diberikan dalam jumlah yang cukup



8. Membuat & mengirim laporan bulanan sesuai aturan 9. BPS berkoordinasi dengan IBI/ Dinkes 10. BPS berpartisipasi dengan kegiatan masyarakat



11. Sertifikat-sertifikat pelatihan disimpan dengan baik 12. Penyimpanan obat dan vaksin



1. Buku registrasi pasien 2. Buku inventaris barang / alat 3. Buku inventaris obat CARA VERIVIKASI 4. Buku catatan keuangan Formulir Catatan Medik: a. Antenatal b. Persalinan c. Partograf d. Nifas e. Bayi Baru Lahir f. Keluarga Berencana g. Bayi sehat h. Rujukan i. Surat Kelahiran j. Kematian k. Informed Consent l. Surat Cuti Hamil m. Buku KIA Ada arsip / bukti pengiriman laporan bulanan/tahunan ke : a. Puskesmas Kecamatan b. IBI Ada catatan mengenai : a. Pertemuan berkala dengan Dinkes b. Pertemuan dengan IBI BPS berperan aktif di : a. Posyandu b. PIN c. Dengan tokoh masyarakat / PKK setempat d. Lain-lain Sertifikat pelatihan sesuai pelatihan yang diikuti a. Vaksin disimpan pada suhu yang dianjurkan



√ √ √ Y



√ √



√ √ √ √



√ √



T



B



CATATAN



sesuai aturan



Komentar / Ringkasan : Jumlah criteria Jumlah kriteria diamati Jumlah kriteria terpenuhi



b. Obat-obatan tidak ada yang kadaluarsa c. Obat tersimpan dalam lemari terkunci, tidak dilantai dan terlindung dari panas / banjir



Modul 4 : FOKUS PADA KLIEN Fasilitas : BPS Endang Purwaningsih,Amd.keb Tanggal : 29 November 2014 Petunjuk pengisian : Berilah tanda cek (√ ) pada kolom yang sesuai dengan situasi saat pengamatan dilakukan, yaitu : 1. Pada kolom “Y” (Ya) : jika sarana / prasarana tersebut tersedia. 2. Pada kolom “T” (Tidak) : jika saat ini sarana / prasarana tersebut belum tersedia. 3. Pada kolom “TB” (Tidak Berlaku) : jika tidak berlaku untuk kondisi saat ini. 4. Gunakan kolom “catatan” untuk menjelaskan, menuliskan masalah yang dihadapi, dan langkah yang akan dilakukan untuk mengatasinya.



KRITERIA 1. Terpasang poster/panel informasi tentang pelayanan yang tersedia dengan jadwal pelayanannya



CARA VERIVIKASI Amati apakah di ruang tunggu ada : 1. Poster / papan informasi tentang jadwal dan jenis pelayanan yang ditawarkan 2. Bahan KIE berisi informasi umum mengenai KIA dan KB : a. Pesan-pesan ASI b. Pesan imunisasi c. Pesan vitamin A d. Persalinan e. Macam-macam alat KB 3. Semua informasi diatas mudah dilihat / dibaca dan menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami 4. Semua informasi tersebut sesuai dengan panduan pelayanan KIA/KB yang mutakhir (hanya jika fasilitas memiliki panduan tersebut, bila tidak, tulis “TB”) 2. Ada poster / papan informasi 1. Amatilah apakah di ruang tunggu ada ; tentang hak-hak klien Poster / bahan informasi mengenai hak-hak klien 2. Informasi tersebut menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami 3. Tersedia satu / lebih alat bantu 1. Amati apakah di ruang pelayanan ada : / peraga untuk konseling dan 2. Alat bantu / peraga untuk konseling bagi semua jenis kontrasepsi KIE yang ditawarkan (mis. Lembar balik, model anatomi, contoh



Y



√ √



√ √ √ √ √



T



B



CATATAN



semua jenis kontrasepsi, gambar): KRITERIA 4. Ada sistem umpan balik, masukan dari klien tentang pelayanan yang diberikan dan menerapkannya 5. Profil Bidan



Komentar / Ringkasan : Jumlah criteria Jumlah kriteria diamati Jumlah kriteria terpenuhi



CARA VERIVIKASI 3. Amati apakah : a. Ada cara untuk meminta umpan balik dan klien mengenai pelayanan yang diberikan b. Ada sistem/cara untuk menanggapi keluhan klien (kotak saran) 1. Bidan berpakaian bersih dan rapi 2. Komunikasi a. Mengucapkan salam waktu menerima salam b. Menjelaskan kepada pasien / keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan c. Bersikap ramah dalam berinteraksi dengan pasien d. Memotivasi pasien 3. Pelayanan yang diberikan a. Bidan menerima pasien dengan cepat b. Bidan segera memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan pasien c. Bidan mengawasi keadaan pasien d. Bidan memberikan pelayanan sesuai SOP



Y











T



B



CATATAN



Modul 5 : PENCEGAHAN INFEKSI Fasilitas : BPS Endang Purwaningsih,Amd.Keb Tanggal : 29 November 2014 Petunjuk pengisian : Berilah tanda cek (√ ) pada kolom yang sesuai dengan situasi saat pengamatan dilakukan, yaitu : 1. Pada kolom “Y” (Ya) : jika sarana / prasarana tersebut tersedia. 2. Pada kolom “T” (Tidak) : jika saat ini sarana / prasarana tersebut belum tersedia. 3. Pada kolom “TB” (Tidak Berlaku) : jika tidak berlaku untuk kondisi saat ini. 4. Gunakan kolom “catatan” untuk menjelaskan, menuliskan masalah yang dihadapi, dan langkah yang akan dilakukan untuk mengatasinya.



KRITERIA 1. Terdapat air yang mengalir di klinik 2. Kebersihan klinik



3. Penggunaan larutan antiseptik (untuk selaput mukosa) sesuai standar



CARA VERIVIKASI 1. Fasilitas memiliki sarana air bersih yang mengalir setiap hari.



Y



Bebas dari noda darah, debu, sampah dan sarang laba-lata 1. Lokasi sekitar klinik (lingkungan luar) 2. Tempat pendaftaran 3. Ruang tunggu 4. Ruang pelayanan 5. Meja periksa 6. Meja loket/pelayanan 7. Rak-rak 8. Kursi 9. Wastafel 10. Closet / Toilet 11. Ruang penyimpanan / Gudang Verifikasi / periksa (dengan membaca label) apakah: 1. Konsentrasi untuk antiseptik yang digunakan benar :  Etyl atau isopropyl alcohol (60%-90%), atau  Cetrimide dan chlorexidine gluconate (2%-4%) (mis.,Savlon®),



√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √







T



B



CATATAN



KRITERIA 2. 3. 4. 5. 4. Dekontaminasi peralatan dll. Dilakukan sesuai standar



1.



2. 3. 4. 5. Proses pencucian alat dilakukan







atau  Chlorexidine gluconate (2%-4%) (mis., Hibiclens®, Hibiscrub®, Hibitane ®), atau  Jodium (1%-3%) atau  Iodophors (e.g., Betadine ®), atau  Triclosan (1%) CARA VERIVIKASI Antiseptik disiapkan dalam tempat yang sesuai untuk penggunaan sehari-hari Tempat pakai ulang tersebut dicuci bersih dengan sabun, dibilas dengan air bersih dan dikeringkan sebelum digunakan kembali. Wadah pakai ulang diberi tanggal setiap kali diisi Kain kasa, kapas, korentang dan peralatan lain tidak disimpan dalam tempat berisi antiseptik Tersedia larutan klorin dengan konsentrasi 0,5%:  Cairan pemutih : bila memakai Baiclyn® atau soclyn ® (5,2.5%), 1 bagian pemutih untuk 9 bagian air, Atau  Bubuk pemutih : bila menggunakan CHCL, Calsium Hypochlorite (35%), 14 gram bubuk untuk 1 liter air Atau  Bubuk pemutih : bila menggunakan CHCL Calcium hypochlorite (60%), 8 gram bubuk untuk 1 liter air Atau  Bubuk pemutih : bila menggunakan CHCL Calcium hypochlorite (70%), 7 gram bubuk untuk 1 liter air Larutan klorin baru selalu disiapkan di awal hari atau lebih awal bila perlu Peralatn & bahan lainnya direndam dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit, segera setelah digunakan (jangan dicuci dulu). Setelah 10 menit, peralatan diangkat dari larutan klorin kemudian dibilas dengan air bersih dan segera dikeringkan. Memakai :



Y



√ √ √ √ √



√ √ √ √



T



B



CATATAN



sesuai dengan standar



KRITERIA



6. Proses pembungkusan alat-alat yang akan disterilisasi dilakukan sesuai dengan standar



1. 2. 3. 4. 5.



Sarung tangan rumah tangga Penutup kepala Masker dan pelindung mata / wajah (face shield) Celemek plastik Sepatu tertutup CARA VERIVIKASI  Menggunakan : 6. Sikat lembut 7. Detergen 8. Air mengalir (dari kran) Melepas bagian-bagian alat yang terdiri dari beberapa bagian dan membersihkan bagian gerigi dan sambungan dengan sikat. Menyikat peralata dan alat lain di dalam air, menghilangkan semua darah dan kotoran/benda asing lainnya. Membilas bersih peralatan dengan air bersih Mengeringkan peralatan dengan dianginkan atau dilap dengan handuk bersih. Mencuci tangan setelah melepas sarung tangan Amatilah proses pembungkusan apakah :  peralatan telah bersih dan kering. Bila pembungkusan dilakukan untuk sterilisasi uap (otoklaf) :  Semua sambungan peralatan dibuka atau dalam posisi terlepas :  Jenis bahan yang digunakan untuk membungkus antara lain :  Bahan pembungkus kain, muslin (140 hitungan barang):  Dibungkus dua kali dengan bahan dua lapis, atau  Bahan jeans (160 hitungan benang) : dua lapis per bungkus,  Atau  Bahan pelindung (272-288 hitungan benang) : satu lapis tapi 2 kali bungkus, atau  Kertas (Kraf atau lainnya) : 2 kali bungkus.  Kertas bungkus tidak dipakai ulang  Tidak menggunakan bahan Kanvas untuk membungkus



Y



T



B



CATATAN







√ √ √ √ √ √ √ √







Kalau fasilitas menggunakan DTT saja, beri tanda pada kolom “TB” Cukup satu cara yang sesuai standar untuk memenuhi kriteria







KRITERIA



7. Proses meletakkan ke dalam sterilisator dilakukan sesuai dengan standar



Bungkusan tersebut ditempatkan secara langsung ke dalam otoklaf atau ditempatkan kedalam tromol logam yang berlubang  Pembungkus diikat secara longgar  Tempat yang terbuat dari besi dan kaca yang memakai tutup diletakkan terbuka. CARA VERIVIKASI DAN/ATAU Pembungkusan untuk sterilisasi oven :  Jenis bahan yang dapat dipakai :  Kain pembungkus muslin (140 hitungan benang) : 2 bungkus dengan 2 lapis, atau  Kertas aluminium, atau  Wadah besi bertutup Sewaktu memasukkan; amati : Jika menggunakan sterilisasi uap (otoklaf) :  Jarak antara dinding dan pembungkus minimal 7-8 cm.  Bungkus dari bahan diletakkkan dipinggir  Tromel logam berisi instrumen terbungkus, lubangnya dalam keadaan terbuka.  Botol, wadah dari besi dan kaca berisi peralatan kering diletakkan pada sisinya (miring) dengan tutup dibiarkan terpasang kendur.  Wadah peralatan (hanya yang berlubang) diletakkan mendatar pada rak.  Larutan disterilkan secara terpisah.  Sarung tangan diletakkan terpisah pada di rak paling atas.  Sterilisator tidak terisi terlalu penuh : pembungkus peralatan dan wadah tidak saling menekan. ATAU Bila menggunakan sterilisasi oven :  Jarak antara pembungkus dan dinding minimal 7-8 cm.  Sterilisator tidak terlalu penuh: pembungkus dan wadah tidak saling menekan



√ √ √ Y



T



B



CATATAN







√ √ √ √ √ √ √ √ √ √



Cukup satu metode dilakukan sesuai standar untuk memenuhi kriteria. Kalau fasilitas menggunakan DTT saja, beri tanda pada kolom “TB”



8. Proses sterilisasi dilakukan sesuai Amati selama siklus sterilisasi apakah standar berikut dipatuhi: standar Bila menggunakan sterilisasi uap (otoklaf) :  20 menit untuk peralata yang tak terbungkus atau 30 menit untuk peralatan yang dibungkus pada suhu 1210C (2500F) 106 kPa (15 lbs/in2) dalam sterilisator gravitasi, dan/atau KRITERIA



9. Proses pengeluaran alat dari sterilisator dilakukan sesuai standar



CARA VERIVIKASI  Lainnya tergantung jenis alat, dibungkus atau tidak, dan jenis sterilisator (sesuai petunjuk pembuatannya). DAN/ATAU Bila sterilisasi kering :  1700C (3400F) selama 1 jam sesudah mencapai suhu yang diinginkan (seluruh proses memerlukan 2 – 2.5 jam), dan/atau  1600C (3200F) selama 2 jam sesudah mencapai suhu yang diinginkan (seluruh proses memerlukan 3-3.5 jam). DAN/ATAU Bila sterilisasi kimiawi :  Instrumen yang bagian-bagiannya terlepas direndam secara penuh di dalam glutaraIdehyde (konsentrasinya tergantung petunjuk produsen) selama 10 jam dalam tempat dengan tutup.  Tempat penyeterilan diberi tanda waktu mulainya proses sterilisasi ini.  Tempat diberi tanda tanggal pembuatan larutan dan larutan tersebut hanya digunakan dalam waktu 14 hari.  Sesudah 10 jam, instrumen dikeluarkan dengan menggunakan sarung tangan steril atau dengan korentang dan dibilas dengan air steril, dikeringkan dan ditempatkan di tempat yang steril. Amati selama proses pengeluaran alat : Bila menggunakan sterilisator uap (otoklaf) :  Pintu terbuka 12-14 cm (5-6 inci) setelah proses sterilisasi selesai dn jarum petunjuk tekanan sampai pada angka “0”  30 menit dibutuhkan agar pembungkus alat dan peralatan kering, sebelum dikeluarkan dari sterilisator.







Y



T



B



Cukup satu cara dilakukan sesuai standar untuk memenuhi kriteria. Kalau fasilitas menggunakan DTT saja, beri tanda pada kolom “TB” CATATAN







√ √



√ √ √ √



√ √



Cukup satu metode dilkaukan sesuai standar untuk memenuhi kriteria. Kalau fasilitas menggunakan DTT saja, beri tanda pada kolom “TB”







KRITERIA



10. Proses Desinfeksi Tingkat Tinggi (DTT) dilakkan sesuai standar



Apabila digunakan nampan untuk tempat peralatan, nampan tersebut dikeluarkan dari sterilisator dan diletakkan di suatu tempat yang jauh dari jendela terbuka atau kipas angin sampai mendingin sendiri.  Bila tidak menggunakan nampan, bungkusan peralatan diletakkan di suatu tempat beralaskan kertas atau kain, yang jauh dari jendela terbuka atau kipas angin sampai mendingin sendiri. CARA VERIVIKASI  Penanganan bungkusan yang tidak perlu dihindari.  Apabila bungkusan telah dingin sesuai suhu ruangan, peralatan siap digunakan atau diletakkan di tempat penyimpanan. Bila menggunakan sterilisator kering :  Bungkusan diletakkan disuatu tempat beralaskan kertas ayau kain, jauh dari jendela terbuka atau kipas angin sampai mendingin sendiri.  Bungkusan telah mendingin sesuai suhu ruangan sebelum digunakan.  Penanganan yang tidak perlu dari bungkusan tersebut dihindari.  Apabila bungkusan telah dingin sesuai suhu ruangan, peraltan siap digunakan atau diletakkan di tempat penyimpanan Selama proses DTT apakah prosedur standar dibawah ini diikuti. Pada waktu merebus :  Peralatan yang bagian-bagiannya telah dilepas dan dibersihkan, direndam sampai seluruhnya berada di bawah permukaan air.  Menutup tempat merebus  Peralatan /Instrumen direbus selama 20 menit dihitung dari saat air mulai mendidih.  Tidak ada penambahan instrumen atau air setelah air mendidih (setelah waktu mulai dihitung).  Setelah 20 menit, instrumen dikeluarkan dengan menggunakna korentang yang telah di DTT atau steril. Diletakkan dalam tempat / wadah yang telah di DTT. (jangan dibiarkan dingin di tempat perebusan) DAN/ATAU Pada saat mengukus (menggunakan uap):



√ √ Y



√ √ √ √ √ √ √



√ √ √ √







T



B



CATATAN



   KRITERIA



11. Proses penyimpanan peralatan



Di dasar alat upa/pembungkus terdapat cukup banyak air untuk seluruh prosedur DTT. Peralatan yang bagian-bagiannya telah dilepas dan dibersihkan diletakkan di bagian atas alat kukus. Menutup tempat kukusan.



CARA VERIVIKASI  Peralatan/Instrumen dikukus selama 20 menit dihitung mulai saat keluar uap dari bawah tutup.  Tidak ada instrumen yang ditambahkan setelah mulai menghitung waktu.  Setelah 20 menit, instrumen dikeringkan di udara dan disimpan dalam panci pengukus yang tertutup atau dikeluarkan dengan menggunakan korentang / sarung tangan yang telah di DTT atau steril. Dikeringkan dan diletakkan dalam wadah yang telah di DTT. DAN / ATAU Bila secara kimiawi :  Larutan klorin 0.1% disiapkan dengan menggunakan air yang telah direbus hingga mendidih.  Peralatan yang telah dilepas bagian-bagiannya dan dibersihkan direndam sampai seluruhnya berada di bawah permukaan dalam suatu wadah dengan tutup selama 20 menit.  Ada catatan pada wadah yang menunjukkan waktu mulai dilakukannya proses DTT.  Ada catatan pada wadah yang menunjukkan tanggal larutan dibuat dan larutan tersebut dapat dipakai dalam jangka waktu 14 hari, bila menggunakan glutaraldehyde atau dalam waktu 24 jam, bila menggunakna larutan klorin  Setelah 20 menit, instrumen dikeluarkan dengan menggunakan korentang atau sarung tangan yang telah di DTT atau steril, dibilas dengan air steril atau yang telah direbus, dikeringkan dan diletakkan dalam wadah yang telah di DTT. Peralatan / bahan yang telah dibuka dari bungkusnya langsung



√ √ √ √ √ √







√ √ √











T



B



CATATAN



steril atau DTT dilakukan sesuai standar



digunakan atau disimpan dalam tempat yang telah di DTT. Bungkusan steril atau yang telah di DTT dan/ atau wadahnya harus diberi tanggal habis berlakunya keadaan steril / DTT (expired date).



KRITERIA



CARA VERIVIKASI Bungkusan yang disimpan haruslah :  Kering  Utuh (tidak sobek atau berlubang)  Bahan / material bersih tidak disimpan bersama dengan bahan yang telah steril atau di DTT. 12. Penyimpanan larutan pembersih Lakukan verifikasi apakah larutan pembersih desinfektan disiapkan untuk desinfeksi dilakukan sesuai sebagai berikut : standar  Larutan klorin dengan konsentrasi 0.5%. Detergen (yang tidak mengandung asam, ammonia atau ammonium) ditambahkan pada larutan klorin 0.5% sampai terbentuk cairan pembersih yang bersabun lembut. 13. Dekontaminasi, pembersihan, Periksa apakah pel, ember, sikat dan lap pembersih di : pengeringan, penyimpanan alat Dekontaminasi dengan merendamnya selama 10 menit dalam larutan alat pembersih sebelum klorin 0.5% atau desinefktan lain yang memenuhi standar. digunakan kembali, dilakukan  Dicuci dengan detergen dan air sesuai standar  Dibilas dengan air bersih  Dikeringkan seluruhnya sebelum digunakan atau disimpan 14. Pengumpulan dan penanganan Amati apakah : sampah medis dilakukan sesuai  Petugas pembersih memakai alat pelindung diri pada waktu standar menangani limbah/sampah medis, berupa :  Sarung tangan rumah tangga dan sepatu tertutup  Limbah medis dikumpulkan dari tempat pelayanan dan dibawa ke tempat pembuatan di klinik atau dibuang ke tempat lain dalam tempat yang tertutup.  Limbah cair yang terkontaminasi dibuang kedalam wastafel atau ke toilet / kakus yang dapat disiram 







Y



√ √ √ √ √ √ √ √ √



√ √



T



B



CATATAN







Benda tajam dibuang ke dalam tempat yang tahan tembus jarum (kardus tebal, plastik yang keras atau kaleng) Limbah medis lain (mis. Kapas, gauze atau perban dll. Yang sudah dipakai) mempunyai tempat sampah khusus yang tidak bocor.







CARA VERIVIKASI Sampah umum dikumpulkan dari semua tempat sampah dalam tempat tertutup. Tempat sampah/limbah medis ditutup dan dikumpulkan setelah penuh tigaperempat bagian.  Petugas kebersihan menjaga hygiene tangan setelah menangani limbah dan melepaskan sarung tangan rumah tangga dengan :  Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun selama 10-15 detik dan mengeringkannya dengan handuk bersih, handuk kertas atau mengeringkannya diudara, atau  Menggosokkan tangan dengan 3-5ml larutan beralkohol sampai tangan kering (bila kedua tangan terlihat kotor). Amati apakah :  Tempat penyimpanan / pembuatan sampah medis tidak dapat diakses oleh staf lain dan klien  Tempat pembuatan limah tidak bocor dan ditutup secara rapat.  Tidak ada sampah /limbah yang berserakan di luar tempat sampah. Lakukan verifikasi bila :  Limbah cari :  Dibuang ke dalam wastafel, toilet atau kakus yang dapat disiram.  Toilet atau wastafel sesudah itu dibilas dengan air sampai sisasisa limbah cari hilang.  Limbah medis yang padat (tempat benda tajam dan limbah medis lainnya ) difasilitas atau diluar fasilitas tersebut :  Di insinerasi, atau  Dikubur, atau  Dibakar dilubang tertutup.  Tidak ada sampah berserakan di tanah / lantai.



Y



 KRITERIA







15. Pembuangan sampah dalam fasilitas dilakukan sesuai standar



16. Sistem pembuangan sampah/limbah dari fasilitas sesuai standar







√ √



√ √ √ √ √











T



B



CATATAN



Komentar / Ringkasan : Jumlah criteria Jumlah kriteria diamati Jumlah kriteria terpenuhi



Lampiran 3



FORM 3 DAFTAR TILIK KLINIK BIDAN DELIMA Daftar Tilik ini dipakai oleh Pengurus Pusat/Pengurus Daerah/Pengurus Cabang/Fasilitator untuk monitoring Bidan Delima di Kabupaten / Kota I. IDENTITAS BIDAN DELIMA 1. Nama : Endang Purwaningsih Amd.Keb 2. No. Sertifikat : 3. Kabupaten/Kota : Bantu/Yogyakarta 4. Propinsi : DIY 5. Status Bidan : Fasilitator Bidan Delima/Bidan Delima (coret yang tidak perlu) Delima II. PENGGUNAAN INSTRUMEN 1. Instrument pemantauan kelengkapan sarana (Bagian A) dan kinerja klinik (Bagian B) disusun dan digunakan oleh penyelia sebagi instrument untuk menjaga dan meningkatkan mutu Bidan Delima. Penggunaan instrument ini secara benar oleh obyek selia maka fungsinya beralih menjadi Instrumen Kajian Mandiri. Hal ini harus dipahami oleh penyelia maupun obyek selia. 2. Penilaian sumber daya dan kinerja klinik dengan mengisi indicator atau butirbutir bahan kajian yang tercantum dalam daftar tilik. Bila diisyaratkan, lihat laporan dan data yang tersedia. 3. Berikan umpan balik dan diskusikan tentang temuan yang ada dan bagaimana cara mempertahankan/meningkatkan hal tersebut serta jelaskan masalah atau hambatan yang ada dan bagaimana jalan keluarnya. Buat daftar umpan balik dan rencana tindak lanjut bagi perbaikan sumber daya dan kinerja. III.RUANG LINGKUP PEMANTAUAN Instrument pemantauan ini terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu : A. Pengamatan Sarana 1. Paket Bidan Delima 2. Fasilitas Klinik 3. Manajemen Bidan Praktik Swasta B. Kinerja Klinis 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Pencegahan Infeksi Konseling Pelayanan KB Asuhan Ante Natal Asuhan Persalinan Normal (APN) Asuhan Bayi Baru Lahir



7. Kunjungan Ulang Ibu dan Bayi IV. PEMANTAUAN DATA PELAYANAN No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.



7. 8. 9.



Jenis Pelayanan



Bulan Agustus 70 20 10 10 6



Jumlah Bulan September 60 10 5 5 4



Ante Natal Care Persalinan Perawatan Nifas Perawatan Bayi Penyuluhan Kesehatan/KPK Pelayanan KB 4 3  IUD 4 4  AKBK 110 125  Suntik 30 20  Pil 4 4  Lain-lain Kesehatan Reproduksi Remaja 3 2 Tumbuh kembang balita 10 25 Imunisasi 90 80 A. PENGAMATAN SARANA Petunjuk : Beri angka “1” bila “Ya” dan angka “0” bila “Tidak”



Bulan Oktober 80 20 11 10 4 5 3 130 40 5 6 20 95



1. PAKET BIDAN DELIMA No. Kriteria Pengamatan 1. Logo Bidan Delima (pernyataan organisasi tentang kualifikasi) ada dan terlihat jelas pada display identitas anggota atau fasilitas 2. Poster 10 M terpampang dengan jelas dan terlihat bahwa anggota memahami kegunaan dan mengamalkan muatan poster yang ada di ruang tunggu dan ruang tindakan 3. Sticker 10 M / leaflet 10 M tertera / tersedia di tempat yang mudah dilihat / dijangkau oleh klien (jika memungkinkan, perhatikan jumlah stock awal dan jumlah leaflet yang tersisa pada saat pemantauan). 4. Poster Tiahrt/informed Choice (3 set) terpasang di ruang tunggu dan minta penjelasan tentang manfaat poster bagi anggota dank lien 5. Perhatikan ketersediaan Lembar Balik ABPK (DMT) digunakan untuk konseling KB dan minta anggota untuk memperagakan proses konseling (pengamatan langsung pada klien atau simulasi) 6. Ketersediaan dan kondisi pin Bidan Delima serta apa yang makna benda tersebut bagi anggota atau klien 7. Keberadaan, kondisi dan penempatan sertifikat Bidan Delima Jumlah Nilai



Nilai 1 1 1 1 1 1 1 7



2. FASILITAS KLINIK No. Kriteria Pengamatan 1. Terpampang papan/display informasi tentang pelayanan yang diberikan 2. Kenyamanan dan alur ruang tunggu (posisi dan kondisi tempat duduk, alur lintas, kesejukan ruangan dan terlindung sinar matahari/hujan) 3. Kecukupan pencahayaan dan sirkulasi udara di ruang praktik 4. Ada tempat cuci tangan dengan air mengalir di ruang/dekat ruang pemeriksaan dan atau ruang tindakan 5. Penempatan kamar mandi/WC dan ketersediaan air bersih (mengalir) untuk klien 6. Jaminan privacy (pelayanan pribadi) di tempat konsultasi 7. Keberadaan dan praktik SOP tertulis di ruang tindakan ( di dinding atau dalam file) :  SOP PI  SOP APN  SOP Pelayanan KB  SOP Tanda Bahaya Kehamilan  SOP Penanganan Atonia Uteri 8. Kelengkapan dan standar registrasi pasien (tanggal, nama, alamat, jenis pelayanan) 9. Ketersediaan dan pengamalan materi KIE di tempat konsultasi/konseling 10. Ketersediaan dan praktik muatan job aids/poster di tempat konsultasi 11. Ketersediaan tempat sampah dan kebersihan atau kondisi sanitasi di setiap ruangan 12. Keberadaan dan pengamalan muatan poster / leaflet yang mempromosikan pemberian ASI (dini dan eksklusif) Jumlah Nilai 3. MANAJEMEN BIDAN PRAKTEK SWASTA No. Kriteria Pengamatan 1. Kelengkapan formulir (sesuai daftar di Instrumen Validasi) dan kecukupan jumlah formulir (minimal untuk 3 bulan) 2. Ketersediaan dan keterjangkauan peralatan dan obat-obatan gawat darurat 3. Ketersediaan, kondisi dan fungsi peralatan 4. Ketersediaan, kelengkapan, cara penyimpanan dan waktu kedaluarsa obat-obatan essensial dan medikamentosa pelengkap 5. Cara dan standar penyimpanan vaksin 6. Tidak memberikan atau menyediakan susu formula untuk bayi 0-6 bulan, botol dan dot 7. Kelengkapan, pemutakhiran dan kebenaran Buku Catatan Keuangan 8. Pengelolaan, kelengkapan dan kebenaran arsip laporan



Nilai 1 1 1 1 1 1 1



1 1 1 1 1



Nilai 1 1 1 1 1 1 1 1



bulanan/tahunan ke Puskesmas dan IBI Cabang Jumlah Nilai



8



TOTAL NILAI PENGAMATAN SARANA No 1. 2. 3.



Kriteria Pengamatan Paket Bidan Delima Fasilitas Klinik Manajemen Bidan Praktik Swasta Jumlah Nilai



Nilai Penuh 7 12 8 27



B. KETERAMPILAN KLINIS 1. PENCEGAHAN INFEKSI No. Kriteria Pengamatan 1. Sanitasi dan kebersihan (bersih dari cemaran darah, kotoran, debu, sampah, sarang laba-laba) di klinik 2. Ketersediaan dan kecukupan air bersih 3. Ketersediaan, kondisi dan pengamatan sabun 4. Keberadaan dan praktik protap PI ditempat pemrosesan alat 5. Ketersediaan, kondisi dan praktik DTT/sterilissi (alat kukus atau outoklaf) 6. Pengelolaan dan pembungkusan (ada pencatuman tanggal proses instrument) Jumlah Nilai



Nilai Yang didapat 7 12 8 27



Nilai 1 1 1 1 1 1 6



2. KONSELING No. Kriteria Pengamatan 1. Catatan tentang proses dan praktik bagi informed choice (misalnya : dapat terlihat dari kartu peserta KB, penggunaan ABPK dan materi KIE lainnya) 2. Catatan dan dokumen tentang informed consent Jumlah Nilai 3. PELAYANAN KB No. Kriteria Pengamatan 1. Kebenaran pengisian dan praktek standar proses SOAP KB – lihat kartu KB Jumlah Nilai 4. ASUHAN ATENATAL No. Kriteria Pengamatan 1. Cara atau rekam medik atau catatan pemeriksaan antenatal terarah dan esensial 2. Cara atau rekam medik tentang kesimpulan hasil pemeriksaan, identifikasi risiko tinggi, pengamatan status gizi, nasihat dan rencana tatalaksana ibu hamil 3. Cara atau rekam medik tentang pengenalan dini tanda bahaya dan



Nilai 1 1 2 Nilai 1 1 Nilai 1 1 1



rujukan tepat waktu yang diperlukan Jumlah nilai 5. ASUHAN PERSALINAN NORMAL No. Kriteria Pengamatan 1. Kelengkapan dan kebenaran identitas, hasil pemeriksaan dan tatalaksana ibu dan bayi (rekam medis) 2. Ketersediaan, konsistensi penggunaan, kelengkapan dan ketepatan cara pengisian, dan cara membuat keputusan klinik berdasarkan partograph 3. Kesesuaian cara dan kelengkapan pengisian Lembar SOAP 4. Ketersediaan / kecukupan Oksitosin di setiap persalinan dan efektifitas penyimpanan (harus ditempatkan di suhu 20C - 80C Jumlah Nilai 6. ASUHAN BAYI BARULAHIR No. Kriteria Pengamatan 1. Cara atau rekam medik tentang cara kelahiran bayi 2. Cara atau rekam medik tentang kondisi bayi saat lahir (asfiksia, APGAR dan temuan penting lainnya) 3. Cara atau rekam medik untuk mengenali dan menatalaksana penyulit atau gawat darurat bayi serta upaya rujukan (bila belum dapat diatasi dengan baik) 4. Cara atau rekam medik tentang ASI dini dan eksklusif 5. Melaksanakan asuhan esensial bagi bayi baru lahir Jumlah Nilai 7. KUNJUNGAN BAYI (KN 1) – Lihat Buku KIA No. Kriteria Pengamatan 1. Cara dan rekam medik tentang pengamatan kondisi bayi pada KN1 (sekaligus kondisi ibu saat kunjungan) 2. Cara dan rekam medik tentang pemberian ASI Eksklusif 3. Cara dan rekam medik tentang identifikasi atau pengenalan dini tanda bahaya atau gawat darurat bayi (termasuk tanda bahaya atau gawat darurat ibu saat itu) 4. Upaya manajemen terpadu atau rujukan (apabila diperlukan) 5. Melaksanakan asuhan esensial bagi bayi dan nasihat bagi ibu untuk menjaga kondisi ibu dan bayi Jumlah Nilai TOTAL NILAI KETRAMPILAN KLINIK No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Kriteria Pengamatan Pencegahan infeksi Konseling Pelayanan KB Asuhan Atenatal Asuhan Persalinan Normal Asuhan Bayi Baru Lahir



Nilai Penuh 6 2 1 3 4 5



3 Nilai 1 1 1 1 4 Nilai 1 1 1 1 1 5 Nilai 1 1 1 1 1 5 Nilai Yang Didapat 6 2 1 3 4 5



7.



Kunjungan ulang ibu dan bayi



5 Jumlah Nilai 26



5 26



C. TOTAL NILAI PENGAMATAN No. 1. 2.



Nilai Penuh



Kriteria Pengamatan Pengamatan Sarana Keterampilan klinik



27 26 53



Jumlah Nilai Kategori Bila :  Nilai di atas atau sama dengan 40 (> 75%) → M (Memuaskan)  Nilai di bawah 40 (75%) → P (Perlu)



D. UMPAN BALIK (BILA DIPERLUKAN) No. Masalah 1. Tidak ada 2. Tidak ada 3. Tidak ada 4. Tidak ada



Nilai Yang Didapat 27 26 53 Memuaskan karena nilai diatas 53 (>75%)



Catatan



E. RENCANA TINDAK LANJUT UNTUK MENGATASI MASALAH YANG ADA (Rencana tindak lanjut dapat dilakukan oleh Bidan itu sendiri maupun oleh pengurus IBI baik di Tingkat Kabupaten, Propinsi maupun Pusat) Ditindak lanjuti (Pusat/Propinsi/ No. Kegiatan Tanggal Kabupaten/Bida n Delima)-nama 1. Tidak ada 2. Tidak ada 3. Tidak ada 4. Tidak ada TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASINYA



WAWANCARA DENGAN KLIEN POSTPARTUM 1. Apakah ibu bidan memberitahu tentang cara pemberian ASI pada saat pemeriksaan kehamilan? Ceritakan BPS Endang Purwaningsih, Amd.Keb memberitahukan pemberian ASI pada saat kehamilan, disini Bidan Endang memberitahu pada saat usia kehamilan klien masuk trimester 3. Bidan Endang juga tidak hanya memberitahu pada ibu tersebut namun juga memberitahu suami agar mendukung pemberian ASI eksklusif saat anaknya lahir nanti. Bidan Endang menjelaskan kepada klien apa itu ASI, apa manfaatnya dan berapa lama ASI tersebut diberikan pada bayinya serta mempersiapkan diri untuk dapat menyusui atau memberikan bayinya ASI dengan sepenuh hati. Bidan Endang memberikan pelayanan sesuai dengan prosedur yang ada. 2. Pada saat persalinan, segera setelah bayi lahir, apa yang dilakukan oleh bidan pada bayi? Ceritakan Pada BPS Endang Purwaningsih, disini yang dilakukan oleh bidan pada bayi setelah bayi lahir adalah IMD (Inisiasi Menyusui Dini) dengan skin to skin antara Ibu dan bayinya. Pada saat bayi di IMD lalu dihangatkan dengan selimut agar bayi tidak mengalami hipotermi. Dilihat apakah bayi berhasil dalam melakukan IMD tersebut. 3. Kapan bayi mulai menyusui ? Bayi menyusui mulai dari bayi lahir yang disebut IMD (Inisiasi Menyusui Dini) dan ASI Ekslusif sampai umur 6 bulan. Disini Bidan Endang selalu menganjurkan pasienya untuk selalu menyusui bayi agar kebutuhan ASI bayinya tercukup. 4. Bagaimana perasaan ibu pada saat menyusui? Perasaan Ibu saat menyusui anaknya merasa senang dapat memberikan ASInya dan ibu memberikan ASInya dengan penuh kasih sayang sehingga bayi merasa tenang saat ibunya memberikan ASI. Suami juga turut memberikan dukungan agar ibu merasa semangat dalam pemberian ASI. 5. Apakah ibu mendapat kesulitan dalam memberikan ASI kepada bayi? Kebanyakan ada kesulitan tentang teknik menyusui.



6. Bila ada, mengapa ? apakah masalah ini disampaikan pada ibu bidan ? apa saran ibu bidan ? Dalam pemberian ASI eksklusif ibu mengalami kesulitan yaitu



masalah teknik



menyusui, ibu yang masih mengalami kesulita salah teknik. Biasanya kesulitan dalam teknik menyusui ini sering dialami oleh primipara. Namun Bidan Endang memberi saran serrta mengajarkan klien untuk menyusui yang benar dan sering melakukan perawatan payudara untuk pendukung pemberian ASI.