VR Dan AR Dalam Arsitektur [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH SAINS DAN TEKNOLOGI PEMANFAATAN TEKNOLOGI VIRTUAL REALITY DAN AUGMENTED REALITY DALAM ARSITEKTUR Tugas ini disusun untuk memenuhi syarat Mata Kuliah Wawasan dan Kajian MIPA



Disusun oleh : Nama



: Rizal Catur Nugroho



NIM



: 183112244038



Kelas



: Pendidikan IPA D 2018



Dosen Pembimbing : Ir. Ekosari Roektiningroem, M. P



PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2019



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Arsitektur adalah ilmu dan seni dalam perencanaan dan perancangan lingkungan binaan, mulai dari lingkup makro hingga lingkup mikro. Dalam arti yang lebih sempit, arsitektur dapat diartikan sebagai ilmu dan seni dalam perencanaan dan perancangan bangunan. Francis D. K. Ching (2008) mengatakan bahwa arsitektur membentuk suatu tautan yang mempersatukan ruang, bentuk, teknik, dan fungsi. Fungsi utama arsitektur adalah untuk memfasilitasi segala bentuk aktivitas manusia (pengguna), baik itu di dalam maupun di luar ruangan. Oleh karena itu, dalam proses perencanaan dan perancangannya, sebuah lingkungan binaan (ruangan, bangunan, ataupun kawasan) harus memiliki sistem sirkulasi yang baik dan memadahi, agar aktivitas penggunanya dapat berlangsung dengan baik, lancar, dan nyaman. Perkembangan teknologi dapat mempermudah manusia mencapai suatu tujuan tertentu. Begitu pula dengan seorang arsitektur. Perkembangan teknologi sejalan dengan perkembangan arsitektur. Perkembangan teknologi dapat dimanfaatkan untuk mempermudah dalam merancang sebuah lingkungan binaan (ruangan, bangunan, ataupun



kawasan)



sehingga



dapat



meningkatkan



kualitas



rancangan



dan



mempercepat durasi perancangan. Salah satu teknologi yang dapat dimanfaatkan seorang arsitek adalah virtual reality (VR) dan augmented reality (AR). Virtual reality (VR) adalah salah satu aplikasi dari teknologi multimedia memiliki kelebihan dalam mendeskripsikan sebuah keadaan atau sebuah obyek dimana visualisasi yang ditampilkan tidak hanya dapat dilihat dari satu sudut pandang saja namun dapat dilihat dari segala sudut, karena memiliki 3 dimensi visual sehingga pengguna dapat berinteraksi dengan suatu lingkungan yang disimulasikan oleh komputer (Virtual Environment). Sedangakan Augmented reality (AR) merupakan kebalikan dari virtual reality (VR), dimana model atau objek sengaja ditambahkan kedalam dunia nyata.



B. Rumusan Masalah 1.



Apa yang dimaksud ilmu arsitektur?



2.



Apa yang dimaksud virtual reality (VR)?



3.



Apa yang dimaksud augmented reality (AR)?



4.



Bagaimana pemanfaatan virtual reality (VR) dalam arsitektur?



5.



Bagaimana pemanfaatan augmented reality (AR) dalam arsitektur?



C. Tujuan 1. Mengetahui pengertian ilmu arsitektur. 2. Mengetahui pengertian virtual reality (VR). 3. Mengetahui pengertian augmented reality (AR). 4. Mengetahui pemanfaatan virtual reality (VR) dalam arsitektur. 5. Mengetahui pemanfaatan augmented reality (AR) dalam arsitektur. 1 | Pemanfaatan Teknologi Virtual Reality Dan Augmented Reality Dalam Arsitektur



BAB II ISI



A. Pengertian Ilmu Arsitektur Arsitektur adalah bagian dari kebudayaan manusia, berkaitan dengan berbagai segi kehidupan antara lain: seni, teknik, ruang/tata ruang, geograf, sejarah. Oleh karena itu ada beberapa batasan dan pengertian tentang arsitektur, tergan-tung dari segi mana memandang. Dari segi seni, arsitektur adalah seni bangunan termasuk didalamnya bentuk dan ragam hiasnya. Dari segi teknik, arsitektur adalah sistem mendirikan bangunan termasuk proses perancangan, konstruksi, struktur, dan dalam hal ini juga menyangkut aspek dekorasi dan keindahan. Dipandang dari segi ruang, arsitektur adalah pemenuhan kebutuhan ruang oleh manusia atau kelompok manusia untuk melaksanakan aktiftas tertentu. Dari segi sejarah, kebudayaan dan geograf, arsitektur adalah ungkapan fsik dan peninggalan budaya dari suatu masyarakat dalam batasan tempat dan waktu tertentu (Eferen, 2016 : 1). Arsitektur adalah ilmu dan seni perencanaan dan perancangan



lingkungan



binaan “artefak”, mulai dari lingkup makro seperti perencaan dan perancangan kota, kawasan, lingkungan, dan lansekap hingga lingkup mikro seperti perencanaan dan perancangan bangunan, interior, perabot, dan produk. Dalam arti yang sempit, arsitektur sering kali diartikan sebagai ilmu dan seni perencanaan dan perancangan bangunan. Dalam pengertian lain, istilah “arsitektur” sering juga dipergunakan untuk menggantikan istilah “hasil-hasil proses perancangan”. Jika ilmu dan seni perencanaan dan perancangan lingkungan binaan “artefak” dinamai “arsitektur”, orang yang mempunyai keahlian dan berkecimpung di dalam bidang tersebut dinamai “arsitek”. Jadi, arsitek adalah orang yang mempunyai keahlian dan berkecimpung di dalam ilmu dan seni perencanaan dan perancangan lingkungan binaan seperti perencanaan dan perancangan kota, kawasan, lingkungan, lansekap, bangunan, interior, perabot, dan produk (Eferen, 2016 : 1).



B. Pengertian Virtual Reality (VR) Virtual reality dipahami sebagai simulasi komputer interaktif yang dapat mempengaruhi indra pengguna bahkan menggantikan satu atau lebih indra manusia, sehingga pengguna larut kedalam lingkungan simulasi (virtual environment). M. Mihelj et al (2014). Virtual reality (VR) secara bahasa berarti keadaan nyata/ide yang “dimasukkan” ke



dalam



dunia



maya



atau



memvirtualkan



objek



nyata/ide



yang



tetap



memperhitungakan sifat-sifat fisikanya. Oleh karena itu harus dibedakan dengan animasi 3D, yang terdapat pada film dan game, karena tidak memperhitungkan data dan kondisi fisik dari objek-objek yang berada di dalamnya (lingkungan virtual) (Putro, 2015 : 3). Virtual reality merujuk pada pemakaian komputer untuk mensimulasikan sebuah pengalaman dengan cara yang sama dengan realita. Pada jenis-jenis VR yang paling 2 | Pemanfaatan Teknologi Virtual Reality Dan Augmented Reality Dalam Arsitektur



sering dipakai, seseorang memakai sarung tangan, earphone, dan goggles yang disambungkan dengan komputer. Rangsangan berubah sesuai dengan gerakan orang itu, misalnya menggeleng-gelengkan kepala atau gerakan-gerakan lainnya. VR mencakup interaktivitas dan multidimensi yang beroperasi pada level yang sangat tinggi. Sistem VR yang canggih dapat menjadi jawara dalam komunikasi, sebuah format yang di dalamnya kita dapat berbagi pengalaman dengan orang lain (Putro, 2015 : 4). Secara sederhana, virtual reality adalah pemunculan gambar-gambar tiga dimensi yang di bangkitkan komputer, yang terlihat nyata dengan bantuan sejumlah peralatan tertentu. Ciri terpentingnya adalah dengan menggunakan perangkat yang dirancang untuk tujuan tertentu, teknologi ini mampu menjadikan orang yang merasakan dunia maya tersebut terkecoh dan yakin bahwa yang dialaminya adalah nyata (Putro, 2015 : 4-5).



C. Pengertian Augmented Reality (AR) Augmented



reality



(AR),



adalah teknologi yang



menggabungkan



benda



maya dua dimensi dan ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata (Jacko, 2013 : 459). Tidak seperti realitas maya yang sepenuhnya menggantikan kenyataan, realitas tertambah sekadar menambahkan atau melengkapi kenyataan (Vallino, 1998 : 6-8). Ronald



T.



Azuma



(1997)



mendefinisikan augmented



reality sebagai



penggabungan benda-benda nyata dan maya di lingkungan nyata, berjalan secara interaktif dalam, waktu nyata, dan terdapat integrasi antarbenda dalam tiga dimensi, yaitu benda maya terintegrasi dalam dunia nyata (Azuma, 1997 : 355). Penggabungan benda nyata dan maya dimungkin-kan dengan teknologi tampilan yang sesuai, interaktivitas dimungkinkan melalui perangkat-perangkat input tertentu, dan integrasi yang baik memerlukan penjejakan yang efektif (Haller, 2007 : 24). Selain menambahkan benda maya dalam lingkungan nyata, realitas tertambah juga berpotensi menghilangkan benda-benda yang sudah ada. Menambah sebuah lapisan gambar maya dimungkinkan untuk menghilangkan atau menyembunyikan lingkungan nyata dari pandangan pengguna. Misalnya, untuk menyembunyikan sebuah meja dalam lingkungan nyata, perlu digambarkan lapisan representasi tembok dan lantai kosong yang diletakkan di atas gambar meja nyata, sehingga menutupi meja nyata dari pandangan pengguna.



D. Pemanfaatan Virtual Reality (VR) dalam Arsitektur 1. Komponen Teknis VR bagi Realisasi Model Arsitektur Instalasi dan aplikasi VR relatif kompleks terutama dalam kolaborasi bidang arsitektur. Komponen sistem VR yang lengkap terdiri dari alat desain, penyim-panan, pemanipulasi simulasi dan alat presentasi model digital. Rincian sederhana komponen dan kerjanya adalah sebagai berikut :



3 | Pemanfaatan Teknologi Virtual Reality Dan Augmented Reality Dalam Arsitektur



a. Perangkat lunak dan perangkat keras CAD (Computer-Aided Design) guna-nya untuk merancang bangun model berikut lingkungannya dan menyimpan semua informasi yang diperlukan tentang model. Komponen ini memproses seluruh data awal secara digital (Bahar, 2014). b. Sebuah sistem perangkat input yang memungkinkan pengguna untuk mema-nipulasi dan berinteraksi dengan model digital yang alami. Alat yang biasa digunakan adalah mouse dan joystick, sarung tangan virtual dan Head Moun-ted Display (HMD) namun saat ini peralatan tersebut sudah dapat direduksi dengan menggunakan sensor kamera kinetik



yang



dapat



melacak



gerakan



genggam



benda



atau kepala pengguna atau seluruh anggota badan, bahkan pandangan retina mata pengguna untuk dapat berinteraksi dengan objek (Bahar, 2014). c. Sebuah teknik skenario ruang yang



disesuaikan dengan software-nya,



yang



merumuskan kemampuan simulasi yang dinamis untuk menghasilkan respon fisik yang realistis pada model interaksi yang berbeda-beda, misalnya selain membaca respon dinamis dari panca indera secara 3 dimensi juga melakukan gerakan tubuh virtual yang dikenal sebagai 'avatar' (Bahar, 2014). d. Sebuah sistem output multi-sensor kecepatan tinggi untuk render dan meng-umpan balik apa yang telah dibuat dan dimanipulasi secara real-time. Teknologi penampilnya dapat berupa Head Mounted Displays (HMD), BOOM displays, Papan Meja Virtual dengan kaca mata 3D (Bahar, 2014). 2. Pemodelan dan Sistem Interaktif VR Pengembangan desain dan sistem interaktif dapat diprogramkan dalam alur kerja pengolahan data. Prosesnya dimulai pada perencanaan dan perancangan yakni bangunan dirancang ataupun direkonstruksi dalam data CAD. Program CAD diantaranya AutoCad, Archicad, Revit, dan lain-lain, kesemua variannya dapat digunakan selama dapat ditransfer ke program VR. Data CAD terdiri dari model geometri, topologi, tekstur, material dan elemen-elemen detail lainnya (Bahar, 2014).



E. Pemanfaatan Augmented Reality (AR) dalam Arsitektur Augmented reality dalam proyek konstruksi dan arsitektur melibatkan penempatan model 3D dari desain yang diusulkan ke ruang yang ada menggunakan perangkat seluler dan model 3D. AR telah digunakan dalam permainan video dan hiburan media untuk periode waktu yang jauh lebih lama untuk menunjukkan gambar nyata yang berinteraksi dengan gambar yang dibuat dari grafik komputer. Pemanfaatannya semakin matang dalam industri arsitektur dan konstruksi ketika kontraktor seperti BNBuilders Seattle mulai menggunakannya untuk menunjukkan kepada klien desain yang diusulkan dalam konteks kondisi yang ada menggunakan Apple iPads dan perangkat seluler lainnya di lokasi konstruksi (Yoders, 2018). Augmented reality memiliki banyak kegunaan desain dan konstruksi di luar visualisasi juga. Ini dapat digunakan untuk analisis desain untuk memilih bentrokan dengan benar-benar berjalan melalui model lengkap Anda. Ini sesuai dengan rancangan undang-undang untuk peninjauan konstruksi dengan membiarkan arsitek 4 | Pemanfaatan Teknologi Virtual Reality Dan Augmented Reality Dalam Arsitektur



dan kontraktor berkolaborasi pada perubahan yang harus terjadi antara desain dan konstruksi karena masalah konstruksi. Bahkan dapat membantu dengan pembuatan komponen bangunan (Yoders, 2018).



5 | Pemanfaatan Teknologi Virtual Reality Dan Augmented Reality Dalam Arsitektur



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan 1. Arsitektur adalah ilmu dan seni dalam perencanaan dan perancangan lingkungan binaan, mulai dari lingkup makro hingga lingkup mikro. Dalam arti yang lebih sempit, arsitektur dapat diartikan sebagai ilmu dan seni dalam perencanaan dan perancangan bangunan. 2. Virtual reality dipahami sebagai simulasi komputer interaktif yang dapat mem-pengaruhi indra pengguna bahkan menggantikan satu atau lebih indra manusia, sehingga pengguna larut kedalam lingkungan simulasi (virtual environment). 3. Augmented reality (AR), adalah teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi dan ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata. 4. Pengembangan desain dan sistem interaktif dapat diprogramkan dalam alur kerja pengolahan data. Prosesnya dimulai pada perencanaan dan perancangan yakni bangunan dirancang ataupun direkonstruksi dalam data CAD. Program CAD diantaranya AutoCad, Archicad, Revit, dan lain-lain, kesemua variannya dapat digunakan selama dapat ditransfer ke program VR. Data CAD terdiri dari model geometri, topologi, tekstur, material dan elemen-elemen detail lainnya. 5. Augmented reality dalam proyek konstruksi dan arsitektur melibatkan penempatan model 3D dari desain yang diusulkan ke ruang yang ada menggunakan perangkat seluler dan model 3D.



B. Saran Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca.



6 | Pemanfaatan Teknologi Virtual Reality Dan Augmented Reality Dalam Arsitektur



DAFTAR PUSTAKA



Azuma, Ronald T. 1997. A Survey Of Augmented Reality. Presence: Teleoperators And Virtual Environments. Bahar, Yudi Nugraha. 2014. Aplikasi Teknologi Virtual Realty Bagi Pelestarian Bangunan Arsitektur. Jakarta : Gunadarma. Eferen,



Riris.



2016.



Introduce



To



Architecture.



Diakses



Melalui



Https://Www.Academia. Edu/156 87736/Introduce_To_Architecture Pada Tanggal 15 Desember 2019 Pukul 15.53 WIB. Haller, Michael. 2007. Emerging Technologies Of Augmented Reality: Interfaces And Design. London: Idea Group Publishing. Jacko, Julie A. 2003. Handbook Of Research On Ubiquitous Computing Technology For Real Time Enterprises. US : CRC Press. Mihelj, M., Novak, D., & Beguš, S. 2014. Virtual Reality Technology And Applications (Vol. 68). (S. G. Tzafestas, Ed.) New York, London: Springer. Putro, Hendro Trieddiantoro. 2015. Kajian Virtual Reality. Yogyakarta : UGM. Vallino, James R. 1998. Interactive Augmented Reality. New York: University Of Rochester. Yoders, Jeff. 2018. What Is Augmented Reality, And How Can It Help Architects And



Contractors?.



Diakses



Https://Www.Autodesk.Com/Redshift/What-Is-Augmented-Reality/



Melalui 15



Desember 2019.



7 | Pemanfaatan Teknologi Virtual Reality Dan Augmented Reality Dalam Arsitektur