VR Ar [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

http://initu.id/sejarah-teknologivirtual-reality-vr-dan-augmentedreality-ar/ Pengertian VR (Virtual Reality) Beserta Sejarah dan Cara Kerjanya Nadira Aliya Internet, Komputer No Comments Kemajuan teknologi yang semakin pesat membuat manusia semakin kreatif pula untuk menciptakan berbagai macam teknologi yang dapat membuat penggunanya merasakan dunia virtual dengan lebih nyata. Salah satu teknologi yang sedang ramai-ramainya dibicarakan adalah teknologi virtual reality yang mampu membawa penggunanya terputus dari dunia nyata dan memasuki dunia virtual dengan berbagai tampilan visual yang memukau. Ingin tahu lebih jauh mengenai teknologi virtual reality? Simak artikel berikut untuk memahami pengertian VR (Virtual Reality) beserta sejarah dan cara kerjanya.



Pengertian VR (Virtual Reality)



Virtual reality atau yang dalam bahasa Indonesia disebut dengan istilah realitas maya, merupakan sebuah teknologi yang berisikan simulasi komputer mengenai keadaan suatu lingkungan dan membuat penggunanya seakan-akan dapat berinteraksi dengan lingkungan tersebut. Ketika seseorang melengkapi dirinya dengan berbagai macam peralatan virtual reality, seakan-akan panca inderanya mampu merasakan benar-benar berada dalam lingkungan tersebut, meski jika peralatan dilepas, akan terasa bahwa sebetulnya dunia tersebut hanyalah dunia virtual yang sangat mirip kenyataan. Sebuah sistem virtual reality biasanya dilengkapi dengan berbagai peralatan yang mendukung agar penggunanya lebih merasakan sensasi lingkungan buatan tersebut, misalnya dengan menggunakan headset dan berbagai macam properti fisik lainnya yang bergantung pada detail lingkungan pada virtual reality tersebut.



Perkembangan Virtual Reality Secara umum, VR sudah dikembangkan cukup lama, tepatnya mulai dari tahun 1800-an. Berikut ditampilkan sejarah VR dari awal hingga saat ini.



   















1800-an – Mulai muncul ide untuk membuat sebuah alternatif realitas seiring dengan mulai munculnya praktek fotografi. 1838 – Ditemukan stereoskop pertama yang menggunakan dua cermin kembar untuk memproyeksikan sebuah gambar. 1839 – Stereoskop tersebut dikembangkan menjadi ViewMaster dan kemudian dipatenkan satu abad kemudian pada tahun 1939. 1956 – Morton Heilig yang memiliki latar belakang di industri Motion Picture Hollywoodmulai menginginkan orang-orang mampu merasakan suasana bagaikan masuk ke dalam sebuah film. Dibuatlah simulasi Sensorama yang dapat membuat penggunanya merasakan suasana lingkungan perkotaan bagaikan dengan menaiki sepeda motor. Sudah dilengkapi dengan multisensor stimulasi, sehingga penggunanya mampu melihat jalan, mendengar mesin motor berbunyi, merasakan getaran motor, dan mencium bau mesin motor di sebuah dunia yang didesain teknologi. 1960 – Morton Heilig kemudian mematenkan peralatan yang dinamakan dengan Telesphere Mask. Banyak investor yang kemudian tertarik bekerjasama. Pertengahan 1980 – Mulai digunakan istilah “virtual reality”. Adalah Jaron Lanier, founder dari VPL Research yang mulai mengembangkan peralatan virtual reality, termasuk goggle (kaca mata) dan sarung tangan yang dibutuhkan seseorang untuk merasakan pengalaman VR. Saat ini – Setelah enam dekade dikembangkan dengan bantuan dana investor, kini VR bisa dinikmati secara luas dengan harga yang ekonomis, menggunakan peralatan berkualitas tinggi yang mudah diakses.



Cara Kerja Virtual Reality (VR) Virtual reality bekerja dengan memanipulasi otak manusia sehingga seolah-olah merasakan berbagai hal yang virtual terasa seperti hal yang nyata. Bisa dibilang, virtual reality merupakan proses penghapusan dunia nyata di sekeliling manusia, kemudian membuat si pengguna merasa tergiring masuk ke dunia virtual yang sama sekali tak bersentuhan dengan dunia nyata. Untuk dapat melakukan hal ini, tentu dibutuhkan berbagai perangkat tambahan. Paling minimalnya, jika Anda ingin merasakan masuk ke dalam dunia virtual reality, maka dibutuhkan sebuah headset VR, seperti misalnya yang kini banyak ditemukan di pasaran adalah Oculus Rift atau Samsung Gear VR.



Susunan komponen pada perangkat VR



Secara kasat mata, headset VR ini berbentuk seperti kacamata selam, namun dengan lensa tertutup. Bagian yang seperti kacamata selam ini dinamakan sebagai VR box, yang merupakan tempat untuk meletakkan smartphone yang berfungsi memproyeksikan gambar virtual. VR yang menggunakan smartphone ini merupakan perangkat VR versi standar. Berbeda misalnya dengan VR headset yang sudah menggunakan teknologi canggih seperti Oculus Rift, di dalamnya bukan lagi menggunakan smartphone, melainkan sudah terdapat sebuah layar yang menampilkan video dan gambar virtual reality yang juga bisa terhubung dengan komputermenggunakan bluetooth. VR headset juga dilengkapi dengan headphone untuk menambah efek suara, serta perangkat di bagian tangan (joystick) yang tersambung dengan VR headset untuk lebih menambah interaksi antara pengguna dengan hal-hal di dunia virtual yang akan dimasuki. Ketika VR headset sudah terpasang, maka selanjutnya pengguna dapat merasakan sendiri bahwa realitas di sekelilingnya menghilang dan berganti masuk ke dalam dunia virtual. Oculus Rift misalnya, memanfaatkan dua tampilan untuk diproyeksikan ke mata pengguna. Kedua tampilan tersebut kemudian oleh otak digabungkan sehingga menghasilkan gambar tiga dimensi yang membuat pengguna seolah merasakan dunia virtual tersebut benar-benar ada di hadapannya. Saat sudah berada dalam dunia virtual tersebut, pengguna dapat melihat gambar virtual dengan sudut pandang tak terbatas : ke samping, belakang, atas, bawah, hingga 360 derajat. Jenis dunia



virtual yang bisa dimasuki pengguna sangat beragam macamnya, mulai dari permainan, melihat kehidupan di hutan, bahkan ada dunia virtual action yang mengharuskan pengguna untuk aktif bergerak saat menggunakan VR.



Perbedaan Virtual Reality dan Augmented Reality



Perbedaan antara VR dan AR



Meski sama-sama membuat penggunanya merasakan dunia virtual, namun VR dan AR memiliki perbedaan yang cukup kentara. Virtual reality bekerja dengan cara memutus kontak indera manusia dengan dunia nyata, sementara augmented reality bekerja dengan menggabungkan dunia nyata dan dunia virtual. Pengguna VR membutuhkan perangkat khusus untuk dapat benarbenar menghilangkan dunia nyata di sekitarnya, sementara augmented reality hanya membutuhkan sebuah smartphone untuk dapat dijalankan. Contoh sederhana dari augmented reality adalah permainan Pokemon Go yang sempat booming beberapa waktu silam. Untuk memainkannya, pengguna hanya perlu bermodalkan sebuah smartphone yang kemudian dapat menyatukan dunia nyata dengan dunia virtual berisikan berbagai macam pokemon. Itulah penjelasan lengkap mengenai pengertian VR beserta cara kerja dan sejarah singkat bagaimana VR ini bisa muncul. Semoga munculnya VR ini terus berkembang dan dapat menunjang aktivitas manusia.



https://www.nesabamedia.com/pengertian-vr-virtualreality/ Sejarah Teknologi Virtual Reality (VR) Dan Augmented Reality (AR) Last updated Mar 6, 2017 4,042 0



S



ejarah Teknologi Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality



(AR) Zaman dulu VR dan AR hanya seedar khayalan, tapi sekarang teknologi Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) sudah mulai terasa implikasinya dan banyak yang sudah menggunakannya, bagaimana sebenarnya sejarah dari AR dan VR itu sendiri dari tahun ke tahun, berikut beberapa ringkasannya



Beberapa reerensi seperti Jurnalweb, infografis BBVA Innovation Center dan juga Jawa Pos edisi Zetizen coba kami rangkum disini



Pengertian perbedaan dari Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) Virtual Reality (VR) atau Realitas Maya adalah teknologi yang memungkinkan user dapat berinteraksi dengan suatu lingkungan berdimensi 3 yang disimulasikan oleh komputer terhadap suatu objek nyata atau imajinasi, sehingga membuat user seolah-olah terlibat secara fisik pada lingkungan tersebut. Augmented Reality (AR) atau Realitas Tertambah adalah teknologi yang menggabungkan benda-benda maya (baik berdimensi 2 dan/atau berdimensi 3) dan benda-benda nyata ke dalam sebuah lingkungan nyata berdimensi 3, lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata agar terintegrasi dan berjalan secara interaktif dalam dunia nyata. pada 1800-an, manusia telah berusaha melihat “suasana lain” melalui lukisan panorama. Lukisan berjudul “Battle of Borodino, 1812” menggambarkan suasana perang di lapangan yang luas. Di abad yang sama, tepatnya 1838, Charles Wheatstone mendemonstrasikan bahwa otak memproses dua gambar 2D berbeda di masing-masing mata. Ia kemudian menciptakan View-Master stereoscope untuk “turis virtual”. Konsep ini yang digunakan di Google Cardboad masa kini. Di 1929, Edward Link menciptakan Link Trainer yang merupakan simulator penerbangan dan seluruhnya electromechanical. Alat ini digunakan oleh calon pilot untuk pelatihan kemampuan selama masa Perang Dunia II.



Pada 1957, Morton Heilig dianggap sebagai father of virtual karena berhasil mengembangkan sensorama yang dipatenkan 1962, teater kecil yang menstimulasi semua indera. Ia dibekali layar 3D, kipas angin, generator bau, dan kursi bergetar sehingga penonton film bisa menikmati film dengan pengalaman nyata. layar VR di kepala pertama diciptakan pada 1960. Heilig menciptakan Telesphere Mask dan head-mounted display (HMD) sebagai medium menonton film tanpa bisa berinteraksi dengan pergerakan. Headset itu hanya menampilkan pemandangan 3D, sehingga film menjadi nyata



Setahun berikutnya, barulah VR yang bisa mendeteksi gerakan diciptakan oleh teknisi Philco Corporation. Pada 1968, Ivan Sutherland yang juga menjabat sebagai associate professor of electrical engineering di HAvard University, dan muridnya Bob Sproull menciptakan VR/ AR dengan sistem mounted display (HMD),alat tersebut bernama the sword of democles. walaupun sangat berat alat tersebut terdapat binocular display dan head tracking, sejak saat itu semakin banyak penemuan dari berbagai ilmuwan 1972: General Electric mengembangkan simulator komputer pertama untuk penerbangan. 1977: Sayre Gloves pertama kali didokumentasikan. 1979: Militer mulai bereksperimen dengan headset simulasi 1980: Peta interaktif virtual pertama dibuat 1981: Thomas Furnes mengembangkan “Virtual Cockpit” 1985: Pengembangan sistem praktis pertama dari viewfinder stereo Kendati telah tercipta, nama virtual reality lahir pada 1987 ketika Jaron Lanier, penemu visual programming lab (VPL) membuatnya. Lanier kemudian menciptakan banyak range virtual reality termasuk Dataglove, EyePhone, dan menjual Virtual Reality gogles serta gloves. 1990: Surge Sense8 ditemukan oleh Pat Gelband 1991: W. Industries membangun Virtuality, dengan headset dan kacamata untuk melihat VR kemudian muncul dalam karya-karya fiksi ilmiah seperti di film Startrek dan lainnya.



Perkembangan sejarah Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) 1993 1993 SEGA – VR perusahaan game asal Jepang mulai melirik teknologi menjadi perusahaan yang mengumumkan kacamata protipe VR pertama pada ajang CES 1993. Sega VR-1 dilengkapi dengan sensor gerakan kepala dan 3D polygon graphics dalam stereoscopic 3D. Sayangnya hanya versi arcade yang dirilis, versi home console nya dibatalkan, ukuranya pun jauh lebih modern dan ringan dari pada sword of democies 1995: Nintendo merilis “Virtual Boy” 1997: Pengembangan perangkat yang memungkinkan untuk melakukan eksperimen gerakan nyata dalam sebuah cabina 2003: Pembuatan dunia 3D paling terkenal “Second life” 2004: Google membeli Earth-view 2005: Nintendo Wii diluncurkan 2012: Oculus Rift, sebuah perangkat virtual reality untuk game dan penggunaan profesional dibuat. 2014: Munculnya headset virtual reality Sony Project Morpheus 2016: Sekitar 10.000.000 orang akan menggunakan headsets VR Selain SEGA, Nintendo juga memiliki Virtual Boy untuk konsol gaming 3D. Namun gagal karena kurang baiknya grafis dan warna yang hanya tersedia di hitam dan putih. Sedikit pula software yang mendukung konsol ini sehingga produksinya dihentikan hanya setahun setelah peluncuran. Belum lama ini, perusahaan-perusahaan teknologi besar seperti Google telah merilis produk sederhana untuk pengalaman 3D. Samsung memiliki Galaxy Gear sementara Facebook memiliki Oculus Rift. HTC telah merilis Vive sementara Sony segera merilis PlayStation VR dan Microsoft dengan Hololens 2018: Sekitar 5.2 juta dollar akan digelontorkan dalam konsumsi virtual reality ini. Dewasa ini Teknologi Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) diterapkan diberbagai aplikasi oleh beberapa pengembang untuk menunjukan produknya tidak terbatas oleh perusahaan besar saja namun juga para start up dan pengusaha muda, sehingga diprediksi Teknologi Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) akan terus berkembang Demikian sedikit pembahasan ” Sejarah Teknologi Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR)” semoga bermanfaat



sumber : JawaPos | firmanwahyuit.blogspot



http://armim.blogspot.com/2014/04/sejarah-augmentedreality.html Sejarah teknologi AUGMENTED REALITY Sebenarnya sejarah tentang augmented reality sudah dimulai dari tahun 1957-1962, ketika seorang penemu yang bernama Morton Heilig, seorang sinematografer, menciptakan sebuah simulator yang disebutnya Sensorama dengan visual, getaran dan bau.



Pada tahun 1966, Ivan Sutherland menemukan head-mounted display. Tahun 1975, seorang ilmuwan bernama Myron Krueger menemukan Videoplace yang memungkinkan pengguna,



dapat



berinteraksi



dengan



objek



virtual



untuk



pertama



kalinya.



Tahun 1989, Jaron Lanier, memeperkenalkan Virtual Reality dan menciptakan bisnis komersial pertama kali di dunia maya. Tahun 1992 mengembangkan augmented reality untuk melakukan perbaikan pada pesawat Boeing, dan pada tahun yang sama, LB Rosenberg mengembangkan salah satu fungsi sistem augmented reality, yang disebut Virtual Fixtures, yang digunakan di Angkatan Udara Amerika Serikat Armstrong Labs dan menunjukan manfaatnya pada manusia, dan pada tahun 1992 juga, Steven Feiner, Blair Maclntyre dan Doree Seligmann memperkenalkan untuk pertama kalinya Major Paper untuk perkembangan Prototype AR.



Pada tahun 1999, Hirokazu Kato seorang kebangsaan Jepang, mengembangkan Augmented Reality Toolkit di HITLab dan didemonstrasikan di SIGGRAPH. Pada tahun 2000, Bruce.H.Thomas mengembangkan Augmented Reality Quake, sebuah Mobile Game Augmented Reality yang ditunjukan di International Symposium on Wearable Computers. Pada tahun 2008, Wikitude Augmented Reality Travel Guide, memperkenalkan Android G1Telephone yang berteknologi augmented reality. Tahun 2009, Saqoosha memperkenalkan FLARToolkit (Flash Augmented Reality Toolkit) yang



merupakan



perkembangan



dari



Augmented



Reality



Toolkit.



FLARToolkit memungkinkan kita memasang teknologi Augmented Reality disebuah website, karena output yang dihasilkan FLARToolkit berbentuk Flash. Sebenernya Saqoosha terinspirasi dari NyARToolkit (sama-sama orang Jepang), tetapi NyARToolkit sudah banyak bahasa yang diambil mulai dari Java, C++, C#. NyARToolkit juga sebenarnya mengadopsi dari ARToolkitmilik HITLab Washington. Sampai saat ini sudah banyak sekali software-software untuk membantu programmer dalam membuat aplikasi augmented reality. Masa



depan



augmented



reality



Tidak seperti Virtual Reality yang bertujuan menggantikan persepsi dunia dengan yang buatan, augmented reality memiliki tujuan untuk meningkatkan persepsi seseorang dari dunia sekitarnya. Menjadi sebagian virtual dan nyata, teknologi antarmuka baru Augmented Reality yang mampu menampilkan informasi yang relevan ini sangat membantu dalam pendidikan, pelatihan, perbaikan atau pemeliharaan, manufaktur, militer, permainan dan hiburan. Augmented Reality memiliki banyak keuntungan dibandingkan Virtual Reality karena pengguna dapat melihat dan menyentuh benda-benda digital dan dapat berinteraksi dengan elemenelemen digital. Dengan menggunakan teknologi Augmented Reality berarti akan melahirkan jenis baru interaksi antara manusia dengan komputer.



Video game telah menghibur kita selama kurang lebih 30 tahun, sejak Pong arcade diperkenalkan pada awal 1970-an. Komputer grafis telah menjadi jauh lebih canggih sejak itu. Sekarang, para peneliti mencoba untuk mengintegrasikan mereka ke dunia nyata. Teknologi baru ini, yang disebut Augmented Reality disingkat AR, di mana teknologi ini akan menipiskan batas antara apa yang nyata dan apa yang dihasilkan komputer sehingga kita dapat melihat, mendengar, merasa dan mencium. Augmented Reality akan mengubah cara kita memandang dunia atau setidaknya cara penggunanya melihat dunia. Bayangkan diri Anda berjalan atau mengemudi di jalan, dengan Augmented Reality, elemenelemen digital grafis akan muncul di bidang yang Anda pandang, seperti pada kacamata atau pada kaca depan mobil Anda. Kemudian ketika Anda membaca koran, dengan Augmented Reality koran tersebut tidak hanya menampilkan tulisan dan foto, tetapi kita bisa melihat video dan mendengar suara yang keluar melalui koran tersebut. Perbedaan



antara



Virtual



Reality



dan



Augmented



Reality



Virtual Reality mengacu pada penggabungan dari objek dunia nyata ke dunia digital/maya. Augmented Reality merupakan kebalikan dari Virtual reality yang berarti integrasi elemenelemen digital yang ditambahkan ke dalam dunia nyata secara realtime dan mengikuti keadaan lingkungan yang ada di dunia nyata. Berinteraksi



Dengan



Obyek



Digital



Dalam banyak hal, Augmented Reality merupakan upaya untuk menggabungkan elemen digital dengan benda-benda fisik. Salah satu contoh produk yang menggunakan Augmented Reality di Indonesia adalah Sosro Heritage, di mana pada kemasan teh tersebut kita dapat melihat keindahan alam Indonesia dalam bentuk digital, misalkan kemasan teh yang bergambar Candi Borobudur, maka yang terjadi adalah di kemasan teh akan muncul sebuah Candi Borobudur dalam bentuk digital 3D. Contoh lain dari penggunaan Augmented Reality adalah yang pernah dilakukan di Pekan Raya Jakarta 2010. Di arena Pekan Raya Jakarta ditempatkan beberapa cermin di lokasi-lokasi tertentu, setiap pengunjung yang bercermin di cermin tersebut akan berubah wajahnya menjadi ondel-ondel. Di masa depan konsep ini bisa digunakan pada shopping centre, di mana para pengunjung



tidak perlu lagi mencoba pakaian di kamar pas, tetapi pengunjung hanya perlu berdiri di depan cermin dan cermin tersebut akan menampilkan bayangan anda lengkap dengan baju yang telah anda pilih.



Marker



Augmented



Reality



(Marker



Based



Tracking)



Ada beberapa metode yang digunakan pada Augmented Reality salah satunya adalah Marker Based Tracking. Marker biasanya merupakan ilustrasi hitam dan putih persegi dengan batas hitam tebal dan latar belakang putih. Komputer akan mengenali posisi dan orientasi marker dan menciptakan dunia virtual 3D yaitu titik (0,0,0) dan 3 sumbu yaitu X,Y,dan Z. Marker Based Tracking ini sudah lama dikembangkan sejak 1980-an dan pada awal 1990-an mulai dikembangkan untuk penggunaan Augmented Reality.



Markerless



Augmented



Reality



Salah satu metode Augmented Reality yang saat ini sedang berkembang adalah metode "Markerless Augmented Reality", dengan metode ini pengguna tidak perlu lagi menggunakan sebuah marker untuk menampilkan elemen-elemen digital. Seperti yang saat ini dikembangkan oleh perusahaan Augmented Reality terbesar di dunia Total Immersion, mereka telah membuat berbagai macam teknik Markerless Tracking sebagai teknologi andalan mereka, seperti Face Tracking, 3D Object Tracking, dan Motion Tracking. 1.



Face



Tracking



Dengan menggunakan alogaritma yang mereka kembangkan, komputer dapat mengenali wajah manusia secara umum dengan cara mengenali posisi mata, hidung, dan mulut manusia, kemudian akan mengabaikan objek-objek lain di sekitarnya seperti pohon, rumah, dan bendabenda lainnya. Teknik ini pernah digunakan di Indonesia pada Pekan Raya Jakarta 2010 dan Toy Story 3 Event.



2.



3D



Object



Tracking



Berbeda dengan Face Tracking yang hanya mengenali wajah manusia secara umum, teknik 3D Object Tracking dapat mengenali semua bentuk benda yang ada disekitar, seperti mobil, meja, televisi, dan lain-lain. 3.



Motion



Tracking



Pada teknik ini komputer dapat menangkap gerakan, Motion Tracking telah mulai digunakan secara ekstensif untuk memproduksi film-film yang mencoba mensimulasikan gerakan.



Contohnya pada film Avatar, di mana James Cameron menggunakan teknik ini untuk membuat film tersebut dan menggunakannya secara realtime. GPS



Based



Tracking



Teknik GPS Based Tracking saat ini mulai populer dan banyak dikembangkan pada aplikasi smartphone (iPhone dan Android). Dengan memanfaatkan fitur GPS dan kompas yang ada didalam smartphone, aplikasi akan mengambil data dari GPS dan kompas kemudian menampilkannya dalam bentuk arah yang kita inginkan secara realtime, bahkan ada beberapa aplikasi menampikannya dalam bentuk 3D. Salah



satu



Augmented



pelopor



GPS



Based



Reality



Tracking



adalah



aplikasi



Brand



yang



bernama



Layar.



Interaction



Dengan menggunakan Augmented Reality yang menggabungkan antara dunia maya dan dunia nyata, ini merupakan solusi yang sangat baik dan sangat berpengaruh pada Brand Awareness bagi sebuah produk, sehingga meningkatkan angka penjualan dari produk tersebut. Misalkan pada sebuah produk ponsel, calon pembeli dapat berinteraksi dan mendapatkan informasi hanya dengan menggunakan packaging produk ponsel tersebut, contohnya melihat model 3D ponsel atau dapat mencoba fitur-fitur terbaru pada ponsel tersebut tanpa membuka segel packaging. Bahkan dengan menggunakan Augmented Reality ini merupakan langkah baru dalam penjualan sebuah produk.



Future



of



Augmented



Reality



Tidak seperti Virtual Reality yang bertujuan menggantikan persepsi dunia dengan yang buatan, Augmented Reality memiliki tujuan untuk meningkatkan persepsi seseorang dari dunia sekitarnya. Menjadi sebagian virtual dan nyata, teknologi antarmuka baru Augmented Reality yang mampu menampilkan informasi yang relevan ini sangat membantu dalam pendidikan, pelatihan, perbaikan atau pemeliharaan, manufaktur, militer, permainan dan hiburan. Augmented Reality memiliki banyak keuntungan dibandingkan Virtual Reality karena pengguna dapat melihat dan menyentuh benda-benda digital dan dapat berinteraksi dengan elemenelemen digital.



http://www.reopan.com/sejarah-virtual-reality-vr-pertama/



https://www.it-jurnal.com/pengertianvirtual-reality/ Pengertian Virtual Reality By Dwiky Andika 1



Teknologi virtual reality yang lebih awal adalah Peta Bioskop Aspen, yang diciptakan oleh MIT pada tahun 1977. Programnya adalah suatu simulasi kasar tentang kota Aspen di Colorado, dimana para pemakai bisa mengembara dalam salah satu dari tiga gaya yaitu musim panas, musim dingin, dan poligon. Dua hal pertama tersebut telah didasarkan pada foto, karena para peneliti benarbenar memotret tiap-tiap pergerakan yang mungkin melalui pandangan jalan kota besar pada kedua musim tersebut, dan yang ketiga adalah suatu model dasar 3 dimensi kota besar. Akhir tahun 1980 istilah “Virtual Reality” telah dipopulerkan oleh Jaron Lanier, salah satu pelopor modern dari bidang tersebut. Lanier yang telah mendirikan perusahaan VPL Riset pada tahun 1985, telah mengembangkan dan membangun sistem “kacamata hitam dan sarung tangan” yang terkenal pada masa itu.



Virtual Reality merupakan teknologi yang memungkinkan seseorang melakukan suatu simulasi terhadap suatu objek nyata dengan menggunakan komputer yang mampu membangkitkan suasana 3 dimensi sehingga membuat pemakai seolah-olah terlibat secara fisik.



Sistem seperti ini biasanya dapat digunakan untuk perancang obat, arsitek, insinyur, pekerja medis, dan bahkan orang awam untuk melakukan aktivitasaktivitas yang meniru dunia nyata. Lingkungan virtual reality pada umumnya menyajikan pengalaman visual, yang ditampilkan pada sebuah layar komputer atau melalui sebuah penampil stereokopik, tapi beberapa simulasi mengikutsertakan tambahan informasi hasil pengindraan, seperti suara melalui speaker atau headphone. Contoh aplikasi virtual reality yang digunakan saat ini yaitu dalam bidang militer. Virtual reality dipakai untuk melakukan simulasi latihan perang, simulasi latihan terjun payung. dan sebagainya. Dimana dengan pemakaian teknologi ini bisa lebih menghemat biaya dan waktu dibandingkan dengan cara konvensional. Contoh lain adalah pilot yang menggunakan virtual reality untuk melakukan simulasi penerbangan sebelum melakukan penerbangan yang sesungguhnya. Kesan nyata dalam virtual reality ini dapat tercipta dengan menggunakan beberapa peralatan, yaitu : 



Walker







Headset







Glove



Pemakai melihat suatu dunia semu yang sebenarnya adalah gambar-gambar bersifat dinamis. Melalui Headphone atau speaker, pendengar akan mendengar suara yang realistis. Melalui headset, glove, dan walker, semua gerakan pemakai dipantau oleh sistem yang akan memberikan reaksi yang sesuai sehingga pemakai seolah-olah merasakan pada situasi yang nyata, baik secara fisik maupun psikologis.



https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-vr-dan-ar-dan-bagaimana-carakerjanya/14389 Virtual reality adalah sebuah teknologi yang membuat pengguna atau user dapat berinteraksi dengan lingkungan yang ada dalam dunia maya yang disimulasikan oleh komputer, sehingga pengguna merasa berada di dalam lingkungan tersebut. VR saat ini sangat populer diterapkan dalam dunia hiburan seperti film dan game. Bagaimana sistem kerja VR? Sistem dair VR hanya memiliki satu tujuan. Yaitu meyakinkan kita bahwa kita berada di dunia yang lain. Untuk mencapai tujuan ini, sistem ini mengakali otak kota, terutama di bagian otak yang berfungsi bertugas menerima penglihatan, gerak dan indera lainnya untukmembuat kita percaya bahwa kita ada di tempt lainnya. Oleh karena itu setiap VR mempunyai komponen yang beragam untuk menciptakan ilusi ini, dan yang komponen yang paling penting: 1. Head Mounted Display(HMD) Ini adalah komponen yang paling utama dari VR. Berfungsi menipu penglihatan kita. Sistem VR menggunakan prinsip stereoscopic vision untuk mensimulasi sudut pandang kita terhadap kedalaman dan struktur 3D. Untuk mencapai hal tersebut sistem VR harus men-generate gambargambar yang terpisah untuk tiap mata 2. Display Sistem VR me-render gambar streoscopic di atas display dari HMD dengan minmum 60 fps. 3. Optics HMD juga dilengkapi oleh sepasang lensa. Lensa ini berfungsi untuk memusatkan gambar yang dilihat mata kita. Augmented Reality adalah teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi dan ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata. Sistem Augmented Reality bekerja berdasarkan deteksi citra dan citra yang digunakan adalah marker. Prinsip kerjanya sebenarnya cukup sederhana. Webcam yang telah dikalibrasi akan mendeteksi marker yang diberikan, kemudian setelah mengenali dan menandai pola marker,webcam akan melakukan perhitungan apakah marker sesuai dengan database yang dimiliki. Bila tidak, maka informasi marker tidak akan diolah, tetapi bila sesuai maka informasi marker akan digunakan untuk me-render dan menampilkan objek 3D atau animasi yang telah dibuat sebelumnya. Untuk lebih lengkapnya, berikut tahapan utama sistem Augmented Reality tersebut :



1. Pertama – tama dibuat terlebih dahulu objek yang akan ditampilkan. Secara umum objek yang dibuat adalah benda 3D , foto, video, ataupun animasi yang dibuat dengan software perancangan objek seperti Google sketchup, 3DMax , atau dengan Blender. 2. Setelah objek jadi, maka objek tersebut akan disimpan ke dalam library. Kemudian setelah itu yang perlu dibuat adalah marker. Marker adalah sebuah penanda yang memiliki pola khusus. Marker yang digunakan untuk teknologi Augmented reality ini adalah pola kotak dengan standard tertentu. Marker inilah yang nantinya akan dideteksi oleh webcam untuk menampilkan objek. Setelah itu pola marker yang dibuat harus disimpan ke dalam library juga agar nantinya aplikasi yang dibuat dapat membedakannya dengan marker yang lain. Biasanya penyimpanan marker ini membutuhkan bantuan aplikasi lain seperti marker generator. 3. Kedua komponen utama yaitu marker dan objek telah jadi. Setelah itu kita membuat aplikasi yang dapat membangkitkan objek dari marker yang dibuat dengan bantuan builder, untuk tugas akhir ini adalah dengan Adobe Flex SDK yang bersifat open source dan berbasis action script. referensi: https://www.quora.com/How-does-Virtual-Reality-VR-work 2 https://www.quora.com/How-does-Augmented-Reality-Work 2



dll https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-vr-dan-ar-dan-bagaimana-cara-kerjanya/14389/6