Wah Tower [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

WORKING AT HEIGHT



DASAR HUKUM • UNDANG – UNDANG No. 1 TAHUN 1970



• PERMENAKERTRANS No. 1 Tahun 1980 • Kepdirjen PPK No. Kep. 45/DJPPK/IX/2008 • PERMENAKERTRANS No. 9 Tahun 2016



Undang – Undang No. 1 Tahun 1970 • Pasal 2 tentang tempat kerja : Dilakukan pekerjaan dalam ketinggian di atas permukaan tanah atau perairan • Pasal 3 tentang syarat keselamatan kerja : – – – –



Mencegah & mengurangi kecelakaan Mencegah & mengurangi bahaya peledakan Memberikan alat – alat pelindung diri pada para pekerja Mencegah & mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, gas, hembusan – Mencegah & mengendalikan timbulnya Penyakit Akibat Kerja baik physic maupun psikis, peracunan, infeksi, dan penularan



Undang – Undang No. 1 Tahun 1970 – – – – –



Memperoleh penerangan yang cukup & sesuai Menyelenggarakan suhu & lembab udara yang baik Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup Memelihara kebersihan, kesehatan, dan ketertiban Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, lingkungan, cara, & proses kerjanya



• Pasal 9 tentang Kewajiban Pengurus − Pengurus wajib menunjukkan dan menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru tentang :  Kondisi dan bahaya yang dapat timbul di tempat kerja  Semua pengamanan dan alat perlindungan yang diharuskan  Alat pelindung diri  Cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan pekerjaannya



Undang – Undang No. 1 Tahun 1970 • Pasal 12 tentang Kewajiban dan Hak Pekerja – Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja – Memakai alat – alat pelindung diri yang diwajibkan – Memenuhi dan mentaati semua syarat – syarat keselamatan dan kesehatan yang diwajibkan



– Meminta kepada pengurus agar dilaksanakan semua syarat keselamatan dan kesehatan yang diwajibkan – Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan dimana syarat keselamatan dan kesehatan kerja serta alat – alat pelindung diri yang diwajibkan diragukan olehnya kecuali dalam hal – hal khusus ditentukan pegawain pengawas dalam batas – batas yang masih dapat dipertanggung jawabkan.



PERMENAKERTRANS No. 1 Tahun 1980 Tempat Kerja dan Alat – alat • Pasal 5 – Disetiap tempat kerja harus dilengkapi dengan sarana untuk keperluan keluar masuk dengan aman. – Tempat – tempat kerja, tangga – tangga, lorong – lorong, dan gang – gang tempat orang bekerja atau sering dilalui, harus dilengkapi dengan ketentuan yang berlaku. – Semua tempat kerja harus mempunyai ventilasi yang cukup sehingga dapat mengurangi bahaya debu, uap, dan bahaya lainnya.



• Pasal 6 – Kebersihan dan kerapihan ditempat kerja harus dijaga sehingga bahan – bahan yang berserakan, bahan – bahan bangunan, peralatan dan alat – alat kerja tidak merintangi atau menimbulkan kecelakaan.



PERMENAKERTRANS No. 1 Tahun 1980 • Pasal 7 – Tindakan pencegahan harus dilakukan untuk menjamin bahwa peralatan perancah, alat – alat kerja, bahan – bahan dan benda – benda lainnya tidak dilemparkan, diluncurkan atau dijatuhkan kebawah dari tempat yang tinggi sehingga dapat menyebabkan kecelakaan.



• Pasal 8 – Semua peralatan sisi – sisi lantai yang terbuka, lubang – lubang di lantai yang terbuka, atap – atap atau panggung yang dapat dimasuki, sisi – sisi tangga yang terbuka semua galian – galian dan lubang – lubang yang dianggap berbahaya harus diberi pagar atau tutup pengaman yang kuat.



Kepdirjen PPK No. Kep. 45/DJPPK/IX/2008 Menimbang : 1. bahwa saat ini telah berkembang pekerjaan di ketinggian dengan metode akses tali dalam pembangunan, pemeriksaan, perawatan bangunan dan instalasi industri; 2. bahwa penggunaan akses tali yang tidak di kelola secara baik mengandung potensi bahaya yang dapat menimbulkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja, dan pada gilirannya juga dapat mengakibatkan berkurangnya produktivitas;



3. bahwa untuk menjamin keselamatan dan kesehatan kerja pada pekerjaan sebagaimana disebut pada huruf a diperlukan suatu pedoman; 4. bahwa untuk itu perlu dikeluarkan pedoman tentang keselamatan dan kesehatan kerja bekerja pada ketinggian dengan menggunakan akses tali dengan Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan.



Kepdirjen PPK No. Kep. 45/DJPPK/IX/2008 • Ruang lingkup Keputusan Direktur Jenderal ini meliputi: – – – –



Pemilihan sistem akses. Peralatan dan instalasi sistem akses tali. Identifikasi bahaya dan prosedur manajemen risiko. Kualifikasi, syarat-syarat, wewenang dan kewajiban teknisi akses tali.



• Akses tali (rope access) adalah suatu bentuk aktifitas pekerjaan atau posisi dalam bekerja yang awalnya dikembangkan dari teknik pemanjatan tebing atau penelusuran gua, digunakan untuk mencapai tempat-tempat yang sulit dijangkau, tanpa adanya bantuan perancah, platform atau pun tangga.



PERMENAKERTRANS No. 9 Tahun 2016 • Pasal 2 Pengusaha dan / atau pengurus wajib menerapkan K3 dalam Bekerja Di Ketinggian



• Pasal 3 Bekerja Di Ketinggian wajib memenuhi syarat K3 yang meliputi :     



Perencanaan Prosedur Kerja Teknik bekerja aman APD, Perangkat pelindung jatuh, dan angkur Tenaga kerja



Karakteristik Lantai Kerja Tetap dan Lantai Kerja Sementara “Concern to Safety and Performance”



Tujuan Instruksional Khusus • Mengetahui karakteristik lantai kerja tetap • Mengetahui karakteristik lantai kerja sementara



Lantai Kerja Tetap • Semua permukaan yang dibangun atau tersedia untuk digunakan secara berulang kali dalam durasi yang lama



Contoh lantai kerja tetap



Contoh lantai kerja tetap



Bekerja pada lantai kerja tetap  Upaya mencegah jatuh dapat berupa: Pemasangan dinding atau tembok pembatas, pagar pengaman; Memiliki jalur masuk atau keluar yang aman dan ergonomis; Memastikan panjang tali pembatas gerak tidak melebihi jarak antara titik angkur dengan tepi bangunan yang berpotensi jatuh.



 Upaya mengurangi dampak jatuh dari ketinggian dapat menggunakan alat penahan jatuh kolektif berupa jaring atau bantalan



Jaring



Bantalan



Lantai Kerja Sementara • Semua permukaan yang dibangun atau tersedia untuk digunakan dalam durasi yang tidak lama, terbatas pada jenis pekerjaan tertentu atau ada kemungkinan runtuh.



Contoh lantai kerja sementara



Contoh lantai kerja sementara



Contoh lantai kerja sementara



Contoh lantai kerja sementara



Bekerja pada lantai kerja sementara • Upaya untuk mencegah jatuh dapat menggunakan (pengait harus ditambatkan lebih tinggi dari kepala): – Tali ulur tarik otomatis (retractable lanyard) – Tali ganda dengan pangait dan peredam kejut (double lanyard with hook and absorber)



• Dalam hal angkur (anchor point) tidak tersedia, pengait dapat ditambatkan sejajar dada.



Tali ulur tarik otomatis (retractable lanyard)



Tali ganda dengan pangait dan peredam kejut (double lanyard with hook and absorber)



Bekerja pada lantai kerja sementara • Lantai kerja sementara dan struktur pendukungnya tidak boleh menimbulkan risiko runtuh atau terjadi perubahan bentuk atau dapat mempengaruhi keselamatan penggunaan



ALAT PENCEGAH & PENAHAN JATUH



“Concern to Safety and Performance”



TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS 











“Concern to Safety and Performance”



Mengetahui jenis alat pencegah & penahan jatuh Menggunakan alat pencegah & penahan jatuh Memeriksa alat pencegah & penahan jatuh perorangan



FALL PROTECTION



“Concern to Safety and Performance”



ALAT PENCEGAH JATUH Fungsi 



“Concern to Safety and Performance”



Membatasi gerak pekerja agar tidak masuk ke tempat yang mempunyai potensi jatuh atau menjaga pekerja berada pada posisi kerja yang diinginkan dalam keadaan miring maupun tergantung dan menahan serta membatasi pekerja jatuh sehingga tidak membentur lantai dasar.



FALL RESTRAINT



“Concern to Safety and Performance”



ALAT PENAHAN JATUH 



Fungsi 



“Concern to Safety and Performance”



Peralatan yang berfungsi untuk melindungi pekerja ketika terjatuh sehingga tidak membentur lantai dasar. Ataupun peralatan yang digunakan untuk menahan pekerja apabila terjatuh masih tetap dalam posisi tergantung yang relatif aman



FALL ARREST



“Concern to Safety and Performance”



WORK POSITIONING



“Concern to Safety and Performance”



JENIS ALAT PENCEGAH & PENAHAN JATUH Jenis alat pelindung jatuh perorangan terdiri dari: 



sabuk pengaman tubuh (harness),







karabiner,







tali koneksi (lanyard),







tali pengaman (safety rope),







alat penjepit tali (rope clamp),







alat penurun (decender),







“Concern to Safety and Performance”



alat penahan jatuh bergerak (mobile fall arrestes), dan lain-lain.



ALAT PENCEGAH & PENAHAN JATUH KOLEKTIF 







Alat pencegah & penahan jatuh kolektif adalah peralatan perlindungan jatuh yang dapat digunakan secara bersama atau digunakan oleh beberapa orang Beberapa peralatan pecegah & penahan jatuh, yaitu:



1. Handrail



2. Cage 3. Scaffolding



“Concern to Safety and Performance”



Body Harness Alat dukung penahan tubuh yang akan mendistribusikan daya hentakan / tarikan di saat pencegahan dan penangkapan jatuh. Ada beberapa jenis body harness, antara lain : • Waist Belt (sabuk pinggang) • Seat Harness (sabuk duduk) • Full Body Harness (sabuk tubuh)



Waist Belt • Hanya bertumpu pada 1 titik yaitu pinggang. • Berfungsi untuk pencegahan agar tenaga kerja tidak masuk ke area berpotensi jatuh atau (restraint system)



Seat Harness • Bertumpu pada 3 titik, yaitu pinggang dan kedua paha. • Dapat berfungsi untuk pengekangan kerja (Work Restraint), penahan jatuh (Fall Arrest), dan beberapa pekerjaan dengan posisi menggantung (Work Suspension). • Untuk beberapa seat harness didesain dapat ditambahkan chest harness agar dapat difungsikan seperti full body harness.



Full Body Harness • • •



Mendistribusikan daya hentakan / tarikan disaat penangkapan jatuh ke bahu, paha, dan pinggang pemakainya, sehingga tulang pada tubuh terjaga pada posisi lurus atau tegak. Full body harness mempunyai beberapa titik penghubung, yang menghubungkan / menahan tubuh ke anchor melalui alat koneksi disebut D – ring. Terdapat dibeberapa bagian harness dengan fungsi penggunaannya yang berbeda – beda, diantaranya : – – – – –



Pinggang depan (waist) Dada (sternal) Punggung (dorsal) Pinggang kiri & kanan (lateral) Bahu (chest)



Jenis – jenis Full Body Harness berdasarkan jenis pekerjaan :



• Harness untuk fall arrest : terdapat pada dorsal dan / atau sternal • Harness untuk tower climbing / work positioning : terdapat ada dorsal, sternal, dan lateral • Harness untuk rope access : terdapat pada waist, dorsal, sternal, dan lateral • Harness untuk confined space : terdapat pada chest atau dorsal / sternal



Don’t do it !!! • • • •



Membiarkannya tergesek benda tajam atau runcing Menempatkan sabuk pengaman pada suhu yang tinggi Pembebanan yang terlalu berlebihan pada gear loops Menaruh di tempat yang dapat terkena bahan kimia dan larutan



Penggunaan Safety Harness 1



3



“Concern to Safety and Performance”



2



4



Penggunaan Safety Harness 5



“Concern to Safety and Performance”



6



Karabiner (Carabiners) 







Digunakan sebagai alat penghubung atau sebagai pengaman untuk pemanjatan artifisial. Berdasar model pengamanannya, dibagi 2: 



 



“Concern to Safety and Performance”



Non screw gate carabiner 



Auto lock carabiner







Non auto lock carabiner



Screw gate carabiner



Terdapat 2 jenis dari bahan pembuatnya; besi baja dan aluminium alloy.



Carabiners



“Concern to Safety and Performance”



Tali Koneksi (Lanyards)



“Concern to Safety and Performance”



Tali Koneksi (Lanyards) 



“Concern to Safety and Performance”



Apabila menggunakan lanyard dengan peredam yang perlu diperhatikan adalah lokasi titik kaitnya terhadap ketinggian lantai.



Tali Koneksi (Lanyards)



“Concern to Safety and Performance”



Carabinner & Snap Hook



Tali Pengaman (Safety Rope) Tali Karnmantel; Mantel berfungsi melindungi Core dari abrasi, lumpur, debu dan memberikan tambahan kekuatan tali. Keuntungan : Kuat, ringan, mudah dipegang. Type : Dinamic dan Statik



“Concern to Safety and Performance”



KERNMANTEL DINAMIC KARAKTERISTIK TALI KERMANTEL DINAMIC



a.



Kelenturan mencapai 60 %



b.



Mantel sedikit melindungi Core



c.



Mempunyai kemampuan tinggi menyangga kejut terhadap orang yang jatuh



d.



Kerenggangan yang tinggi cenderung bermasalah ketika digunakan Desending, Ascending atau hauling.



TALI DINAMIC TIDAK DIREKOMENDASI DALAM SYSTEM VERTICAL RESCUE



KERNMANTEL STATIK KARAKTERISTIK TALI KERMANTEL STATIK a. Kemuluran sekitar 3 % dengan beban satu orang`dan tidak lebih dari 20 % breaking load. b. Tidak menyangga kejut c. Mantel tebal untuk melindungi inti d. Keuntungan : > Kerenggangan rendah > Tahan terhdap abrasi dan gangguan lumpur > Kekuatan menegang tinggi e Kerugian > Tidak menahan kejut > kaku untuk dipegang dan untuk pembuatan simpul



PERAWATAN TALI a. Hindari memotong tali, kecuali memang harus (rusak, patah) b. Jangan meninggalkan ikatan pada tali saat menyimpan c. Hindari hentakan tiba-tiba dan ketegangan terlampau kuat pada tali d. Do not abuse the cord (terinjak, seret pd debu, ujung tajam, permukaan kasar) e. Jika terkena lumpur/ pasir segera cuci dengan air mengalir f. Jangan mengeringkan tali dengan api atau matahari g. Simpan dalam kantong/wadah h. Tali yang cacat atau rusak harus diberi lebel i. Hindari kontak bahan kimia, termasuk lemak, gemuk, oli, minyak, bensin, minyak hidraulic, dll.



Alat Penurun (Decender) Merupakan alat yang dipergunakan untuk turun pada lintasan (tali).



“Concern to Safety and Performance”



Alat Penahan Jatuh Bergerak (Mobile Fall Arrester) Merupakan alat bergerak yang dipergunakan untuk menahan jatuh bebas.



“Concern to Safety and Performance”



Fall Arrester



Pemeriksaan Safety Harness Pemeriksaan Safety Harness dilakukan oleh petugas kompeten, harus meliputi: 



“Concern to Safety and Performance”



Webbing (contoh: pemeriksaan terhadap kerusakan, gesekan, terpotong, terbakar, terpapar panas/ kimia, kelebihan beban, putus jahitan, dsbnya.



Pemeriksaan Safety Harness 



“Concern to Safety and Performance”



D-Ring (contoh: pemeriksaan terhadap kerusakan atau keausan dan pemeriksaan pergerakan vertikal



Pemeriksaan Safety Harness 







“Concern to Safety and Performance”



Buckles & Adjusters (contoh: pemeriksaan terhadap kerusakan atau keretakan, terbakar)



Automatic Locking Hooks (contoh: pemeriksaan tigger dalam kondisi baik dan bekerja dengan baik, adanya kerusakan atau keretakan, dsb-nya)



Contoh Kerusakan



Kerusakan gesekan pada shock absorber dan hampir lepas pada protective cover over energy absorber.



Contoh diatas heavily soiled, dan lainnya dalam kondisi baik is



“Concern to Safety and Performance”



Webbing terkontaminsi oleh cat berat



Kerusakan pada webbing dan pelindung energy absorber.



Contoh Kerusakan



Rusak pada ujung sambungan absorber loop .



Permukaan fibres rusak karena gesekan.



“Concern to Safety and Performance”



Rusak pada gate karabiner.



Label hilang, kerusakan pada pelindung cover pada shock absorber.



Prinsip Penerapan Faktor Jatuh



“Concern to Safety and Performance”



Tujuan Instruksional Khusus • Menjelaskan pengertian dari faktor jatuh • Menjelaskan perhitungan nilai faktor jatuh • Menjelaskan tindakan yang harus dilakukan untuk mendapatkan nilai Faktor jatuh serendah mungkin • Menjelaskan risiko yang dapat dialami dengan nilai faktor jatuh yang tinggi



PENGERTIAN FAKTOR JATUH • Faktor jatuh digunakan untuk mengukur tingkat keparahan dari jatuh saat menggunakan tali atau lanyard, dan didefiniskan sebagai potensi panjang jatuh dibagi dengan panjang tali atau lanyard yang ada untuk menahannya



PERHITUANGAN FAKTOR JATUH



PENGERTIAN FAKTOR JATUH



PENGERTIAN FAKTOR JATUH



MENGURANGI FAKTOR JATUH Faktor jatuh harus dijaga serendah mungkin, sehingga akan mengurangi dampak jatuh, seperti: 1. Memilih titik tambat diatas kepala 2. Selalu bekerja di bawah titik tambat 3. Jenis lanyard atau tali 4. Panjang lanyard 5. Selalu memindahkan hook lanyard



PROSEDUR KERJA PADA KETINGGIAN



“Concern to Safety and Performance”



TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS 



 



 



Mengetahui dan mengikuti standar/ prosedur yang ada Mengetahui bahaya-bahaya jatuh Menentukan jalan masuk yang aman Menyiapkan sistem proteksi jatuh Menentukan pengamanan daerah kerja “Concern to Safety and Performance”



PENDAHULUAN 







Anda harus selalu melindungi diri agar tidak terjatuh ketika bekerja di ketinggian Tidak seorangpun diperkenankan bekerja pada ketinggian ataupun pada area yang memiliki potensi jatuh tanpa: 







Mengenakan alat pelindung jatuh dari ketinggian yang terpasang dengan baik. Menyelesaikan pelatihan bekerja diketinggian “Concern to Safety and Performance”



PENDAHULUAN 







Sebelum melaksanakan pekerjaan pada ketinggian pastikan: 



Telah dilakukan Permit to work







Telah dilakukan Job Safety Analysis







Telah dilakukan Risk Assessment



Pastikan pekerja yang akan bekerja pada ketinggian telah kompeten dan memenuhi syarat kesehatan.



“Concern to Safety and Performance”



MENGETAHUI BAHAYA-BAHAYA JATUH



“Concern to Safety and Performance”



MENGETAHUI BAHAYA-BAHAYA JATUH



“Concern to Safety and Performance”



MENENTUKAN JALAN MASUK YANG AMAN 



Tangga



“Concern to Safety and Performance”



Menggunakan Tangga dengan Aman • Mencegah dari tergelincir • Mencegah tangga tidak bergerak setiap menaiki anak tangga berikutnya • Cukup aman selama dipakai untuk bekerja • Memiliki/tersedia pegangan untuk memungkinkan • Pekerja mempertahankan 3 titik kontak • Di periksa secara teratur • Melebihi sedikitnya 1meter diatas landasan/platform • Pada landasan keras • Tepat untuk pekerjaan • Tempatkan tangga pada sudut 75 ° / 4 : 1 terhadap struktur



Menggunakan Tangga dengan Aman



MENENTUKAN JALAN MASUK YANG AMAN 



Perancah



“Concern to Safety and Performance”



MENENTUKAN JALAN MASUK YANG AMAN 



Crane dengan sangkar pengaman



“Concern to Safety and Performance”



MENENTUKAN JALAN MASUK YANG AMAN 



Lifting platform



“Concern to Safety and Performance”



MENENTUKAN JALAN MASUK YANG AMAN 



Forklift dengan sangkar pengaman



“Concern to Safety and Performance”



MENYIAPKAN SISTEM PENCEGAHAN & PENAHAN JATUH 1.Pencegahan Jatuh (Sistem Proteksi Pasif) Pencegahan jatuh adalah suatu sistem pencegahan yang didesain untuk menahan seseorang jatuh dari tingkat yang berbeda, dan juga mengurangi risiko cidera atau luka sewaktu jatuh: 



Lakukan pekerjaan dibawah/ dilantai







Menyediakan penghalang fisik







Menggunakan panggung kerja yang dirancang sesuai standar “Concern to Safety and Performance”



MENYIAPKAN SISTEM PENCEGAHAN & PENAHAN JATUH 2.Penahan Jatuh (Sistem Proteksi Aktif) a) Fall restraint system 



Tujuannya untuk membatasi pergerakan horizontal dari titik jangkar atau life line.



b) Fall arrest system 



Penangkap jatuh yang dilengkapi dengan tali pengaman/ lanyard atau tali pengaman yang bisa ditarik masuk (retractable lanyard) yang dipasang peredam kejut (shock absorber). “Concern to Safety and Performance”



MENYIAPKAN SISTEM PENCEGAHAN & PENAHAN JATUH



Fall Arrest



Fall Restrain



“Concern to Safety and Performance”



MENENTUKAN PENGAMANAN DAERAH KERJA 1. Selalu kontrol daerah kerja dibawah dengan menggunakan pita pengaman/ barikade dan ramburambu/ sign 2. Selalu mengamankan peralatan dan material diatas supaya tidak jatuh 3. Jangan pernah bekerja/ berjalan dimana pekerjaan di ketinggian sedang dilakukan 4. Jangan pernah berjalan/ menerobos daerah yang sudah dibarikade, kecuali anda mempunyai kewenangan 5. Selalu mempertimbangkan keselamatan pekerja lain yang berada dibawah, dimana anda sedang bekerja “Concern to Safety and Performance” diatas



TITIK JANGKAR (ANCHOR POINT) Hal yang paling kritis untuk alat pencegah jatuh aktif adalah tempat pengikatan.



“Concern to Safety and Performance”



TITIK JANGKAR (ANCHOR POINT) 







Titik jangkar harus ditetapkan dan merupakan struktur tetap (bukan pegangan tangan) dan dibuat dari bahan yang sesuai Titik jangkar mampu menahan tenaga sebesar 15 kN (1.500 kg)







Tertutup (bukan kait yang terbuka)







Ditandai dengan jelas







Diinspeksi sebelum digunakan



“Concern to Safety and Performance”



TITIK JANGKAR



“Concern to Safety and Performance”



TITIK JANGKAR (ANCHOR POINT)



“Concern to Safety and Performance”



TITIK JANGKAR (ANCHOR POINT) 



Bilamana tidak ada struktur tetap, maka mobile equipment dapat dipergunakan sebagai titik jangkar.



Mempunyai titik jangkar tertutup. 



Diisolasi, dipasang tag dan diparkir sehingga menghindari dioperasikan oleh orang lain.



“Concern to Safety and Performance”



TITIK JANGKAR (ANCHOR POINT) 











Bilamana menggunakan Static Line, sesuaikan dengan kondisi lingkungan. Dipasang oleh orang yang kompeten dan berwenang.



Diinspeksi secara berkala bulan interval) dan sesaat sebelum digunakan.



(6



“Concern to Safety and Performance”



BERGERAK HORIZONTAL/VERTIKAL MENGGUNAKAN STRUKTUR BANGUNAN



“Concern to Safety and Performance”



TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS 











Mengidentifikasi pergerakan sederhana pada ketinggian dan sarana pergerakannya Mengidentifikasi sarana pengaman pergerakan pada ketinggian Melakukan pergerakan vertikal dan horizontal di ketinggian “Concern to Safety and Performance”



PERGERAKAN SEDERHANA •Bergerak sederhana pada ketinggian :



•pergerakan naik, turun dan menyamping yang dilakukan pada struktur pada



ketinggian dengan memanfaatkan tangga atau jalur yang telah disediakan.



“Concern to Safety and Performance”



SARANA PERGERAKAN SEDERHANA 1. Tangga Portabel



“Concern to Safety and Performance”



SARANA PERGERAKAN SEDERHANA 2. Tangga Permanen



“Concern to Safety and Performance”



SARANA PERGERAKAN SEDERHANA 3. Lantai Kerja



“Concern to Safety and Performance”



SARANA PENGAMAN Sarana pengaman pergerakan pada ketinggian antara lain : 1. Handrail, midrail dan toebord 2. Struktur 3. Lifeline 4. Alat penahan jatuh 5. Anchor point



“Concern to Safety and Performance”



MELAKUKAN PERGERAKAN SEDERHANA MENGGUNAKAN TANGGA Tangga dibuat bukan sebagai lantai kerja, namun apabila pekerjaan diharuskan dilakukan dari tangga, maka lakukan prosedur berikut : - Hanya satu orang yang boleh berada di tangga - Selalu menjaga tubuh anda berada ditengah antara batang tangga - Jika terdapat risiko tergelincir di tangga, minta bantuan orang lain untuk menahan bagian bawah “Concern to Safety and Performance” tangga



MELAKUKAN PERGERAKAN SEDERHANA Selalu menghadap tangga saat naik dan turun Gunakan kedua tangan anda saat naik dan turun



“Concern to Safety and Performance”



MELAKUKAN PERGERAKAN SEDERHANA Jangan berdiri pada puncak anak tangga, pastikan berdiri pada 3 anak tangga dari atas bila bekerja.



X Fall Arrester “Concern to Safety and Performance”



MELAKUKAN PERGERAKAN SEDERHANA Posisikan menghadap tangga pada saat bekerja, tidak pada sisi.



X “Concern to Safety and Performance”



MELAKUKAN PERGERAKAN SEDERHANA Gunakan tangga hanya untuk pekerjaan ringan, dengan durasi waktu yang pendek dan telah disetujui oleh orang yang berwenang.



“Concern to Safety and Performance”



X



MELAKUKAN PERGERAKAN SEDERHANA Jangan menjangkau terlalu jauh. Pindahkan tangga.



“Concern to Safety and Performance”



MELAKUKAN PERGERAKAN SEDERHANA Pekerja harus menggunakan 3 titik kontak pada saat naik dan turun tangga Gunakan semua anak tangga, jangan melangkahi 2 anak tangga “Concern to Safety and Performance”



MELAKUKAN PERGERAKAN SEDERHANA Jangan memegang perkakas/barang ditangan ketika naik dan turun tangga Gunakan tali pengerek atau tas perkakas “Concern to Safety and Performance”



MELAKUKAN PERGERAKAN SEDERHANA Khusus untuk tangga permanen, Apabila anda merasa lelah, istirahatlah pada landing platform yang telah disediakan setiap 6 m wajib disediakan tempat istirahat pada tangga permanen yang tinggi.



“Concern to Safety and Performance”



MELAKUKAN PERGERAKAN SEDERHANA MENGGUNAKAN LANTAI KERJA



Pergerakan yang dilakukan pada lantai kerja (platform) sebagian besar adalah pergerakan horizontal ke depan, belakang dan menyamping - Apabila anda memiliki phobia ketinggian, maka hindari bekerja pada ketinggian - Gunakan alat pelindung diri sesuai standard



- Identifikasi jenis lantai kerja yang anda gunakan “Concern to Safety and Performance”



MELAKUKAN PERGERAKAN SEDERHANA - Gunakan lifeline untuk mempermudah pergerakan, dapat pula dipergunakan titik jangkar lain untuk mengkaitkan lanyard. - Gunakan Double lanyard untuk pekerjaan yang membutuhkan banyak pergerakan



- Pastikan salah satu lanyard tetap terkait sebelum anda bergerak



“Concern to Safety and Performance”



MELAKUKAN PERGERAKAN SEDERHANA - Pada kondisi khusus, tetap pergunakan body harness dan lanyard meskipun anda berada didalam handrail



“Concern to Safety and Performance”



MELAKUKAN PERGERAKAN SEDERHANA - Perhatikan 3 titik kontak anda - Pastikan tempat anda akan melangkah tidak terdapat rintangan dan aman



“Concern to Safety and Performance”



Teori dan praktek teknik bekerja aman pada struktur bangunan dan bekerja dengan posisi miring dan struktur miring



BEKERJA DI KEMIRINGAN CURAM TUJUAN Setelah selesai pelatihan ini peserta mampu untuk :  Memastikan peserta mengetahui teori dan praktek kerja yang aman di ketinggian serta memahami permit yang dibutuhkan.  Mencegah kerugian pada manusia, properti dan terganggunya proses kerja yang disebabkan oleh terjatuhnya karyawan yang bekerja di ketinggian  Memastikan bahwa karyawan mengerti kapan dan dimana saat yang tepat untuk menggunakan alat pelindung dari bahaya terjatuh seperti full-body harness, sabuk dan tali pengaman.



BEKERJA DI KEMIRINGAN



SASARAN :  Semua pekerja yang akan melakukan kegiatan /bekerja di kemiringan



Atap-atap Bangunan Yang Curam.



• Pekerjaan pada atap bangunan yang bersisi miring curam hanya dapat dilakukan oleh pekerja-pekerja yang kuat fisiknya dan secara psikologi cocok untuk pekerjaan tersebut. • Jika pekerjaan pada atap bangunan bersisi miring curam dikerjakan, papan untuk merangkak atau tangga harus disediakan dan selalu berada pada posisi yang aman.



Atap-atap Bangunan Yang Curam.



• Jika pekerjaan pada atap-atap bangunan bersisi miring curam dikerjakan, maka secara praktis, pelataran kerja (platform) untuk bekerja sesuai dengan syarat-syarat harus disediakan. • Jika perlu untuk mencegah bahaya, sewaktu pekerjaan pada atap bangunan bersisi miring curam dikerjakan, tembok pengaman, papan pengaman, dan tonggak pengaman harus disediakan di ujung (dekat) dengan atap atau jaring-jaring pengaman harus tersedia atau tindakan-tindakan pencegahan lainnya harus dilakukan untuk menghindari pekerja-pekerja terjatuh dari atap



Atap Bangunan Yang Mudah Pecah / Rapuh •



• • •







Jika pekerja-pekerja dipekerjakan pada bangunan-bangunan yang untuk atapnya digunakan bahan-bahan mudah pecah/rapuh (fragile), dimana pekerja-pekerja dapat terjatuh dari ketinggian yang melebihi 1,5 m alat-alat pengaman seperti tangga, papan penggerak, gang atau tempat-tempat kerja lainnya yang aman harus disediakan. Tangga-tangga, papan perangkak (papan untuk berjalan) dan (walkways) harus berada pada posisi yang benar-benar aman. Pekerja-pekerja tidak boleh meninggalkan tempat kerja, tanggatangga jalan dan lain-lain yang disediakan untuk naik ke atap bangunan. Jika perlu, untuk mencegah bahaya, bahan yang cocok seperti jaring-jaring (jala-jala) yang terbuat dari kawat baja harus ditempatkan/ditaruh sebelum atap yang terbuat dari semen asbestos atau bahan lain yang mudah pecah (rapuh, getas) dipasang. Bagian-bagian dari atap yang tidak boleh diinjak (dilalui) harus diberi tanda peringatan, atau tulisan supaya pekerja-pekerja tidak menginjak atau berjalan di atas bagian-bagian dari atap tersebut.



DEFINISI JATUH DARI KEMIRINGAN



RESTRAINED FALL (JATUH YANG TERTAHAN)



Peristiwa tertahannya personel yang jatuh apabila seseorang yang terjatuh ditahan sebagian dengan menggunakan alat penahan pole strap atau orang tersebut meluncur turun pada kemiringan yang normalnya dapat dilalui tanpa bantuan handrail atau pegangang tangan.



IDENTIFIKASI PERALATAN & BAHAYA BEKERJA DI KEMIRINGAN



IDENTIFIKASI PERALATAN & BAHAYA BEKERJA DI KEMIRINGAN



Bahaya apa yang ada ?



IDENTIFIKASI PERALATAN & BAHAYA BEKERJA DI KETINGGIAN



Solusi-solusi akses kerja aman



Siapa yang terkena dampaknya?



PROSEDUR BEKERJA DI KEMIRINGAN



 Mengisi formulir izin bekerja di ketinggian  Melengkapi Job hazard analysis (JHA) sebelum melakukan setiap pekerjaan yang bisa mengakibatkan jatuh dari ketinggian.  Alat pelindung jatuh harus digunakan dimana ada kemungkinana jatuh  Pekerja harus melakukan inspeksi visual pada sistem pelindung dari bahaya jatuh yang mereka miliki, setiap kali sebelum menggunakannya.  Untuk mencapai pengikatan 100%, harus digunakan double lanyard apabila ada kemungkinan terjatuh ketika bergerak vertikal atau horisontal .  Syarat kekuatan untuk titik tambat, untuk titik tambat tunggal harus mampu menahan 15 KN minimal (1500 kg)  Pekerja yang bekerja di ketinggian harus menggunakan full body harness.  Seluruh area / fasilitas harus menyediakan tanda untuk mengingatkan orang dimana ada resiko jatuh dan dimana ada potensi benda jatuh.



Perhatikan contoh orang memanjat tower di struktur miring



Kenapa Membahayakan . . . . ?



Kondisi Yang Memerlukan Perlindungan Jatuh Dari Kemringan Pada setiap sisi lantai dan pada atap, dan disana tidak ada pagar pengaman atau pagar berduri.



Pada atap atau pada bangunan yang landai



Kondisi Yang Memerlukan Perlindungan Jatuh dari Kemiringan



Crew kontruksi bekerja memperbaiki static beam di grizzly. Sistem penerapan pemasangan titik jangkar sudah diterapkan



Kondisi Yang Memerlukan Perlindungan Jatuh dari Kemiringan



•UPAYA PENYELAMATAN DALAM KEADAAN DARURAT



TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS 



  



Mengetahui dan memahami teknik dasar penyelamatan diketinggian Melakukan penilaian korban Memahami tentang teknik tali temali Melakukan dasar penyelamatan di ketinggian



PENILAIAN KORBAN Tujuan Pertolongan dan Penyelamatan 



menyelamatkan jiwa korban







mencegah cedera semakin parah atau cacat



mempertahankan daya tahan korban hingga pertolongan yang lebih baik dapat diberikan dan membantu proses penyembuhan 



PENILAIAN KORBAN •



Penilaian Keadaan







Penilaian Dini







Pemeriksaan Fisik







Riwayat Penderita







Pemeriksaan Berkala atau lanjut



SUSPENSION TRAUMA Ortostatic Incompetence



“Keadaan statis pada perubahan posisi tubuh”



Ortostatic Incompetence Biasa terjadi pada: 1. Orang yang terjatuh dari ketinggian dalam posisi menggantung vertikal. 2. Orang yang berdiri dan tidak bergerak terlalu lama.



Ortostatic Incompetence 



Kaki tidak bergerak dengan tubuh tegak lurus pada bumi.







Gravitasi menarik darah ke arah kaki bagian bawah cukup besar.







Darah yang kembali ke jantung berkurang







Suplay darah ke seluruh tubuh termasuk ke otak mengalami kekurangan.



Ciri Suspension Trauma 



Napas dangkal







Nadi lemah - cepat







Muka pucat







Keluar keringat dingin







Pada bagian ekstrimias bawah seperti bengkak







Panik seperti takut



SUSPENSION TRAUMA 



Tubuh pekerja tergantung dengan posisi tegak lurus dengan kedua kaki tergantung.







Tali Harnes mendesak atau menekan pada kedua pembuluh darah







Harnes akan menyebabkan pekerja dalam posisi tegak lurus, bisa mengakibatkan pingsan



PERTOLONGAN SUSPENSION TRAUMA



a.



Pastikan Jalan



Nafas Terbuka



a.



Nilai Pernafasan



b.



Nilai Sirkulasi dan Hentikan Perdarahan



c.



Hubungi Bantuan



SUSPENSION TRAUMA SAFETY STRAP



SIMPUL / KNOTING Kualitas Simpul : a. Mudah dibuat b. Mudah diingat c. Menghasilkan ikatan yang kuat d. Mudah dibuka



FIGURE OF EIGHT KNOT / SIMPUL DELAPAN A.



SIMPUL DELAPAN DASAR



FIGURE OF EIGHT KNOT / SIMPUL DELAPAN B.



SIMPUL FIGURE EIGHT ON A BIGHT



FIGURE OF EIGHT KNOT / SIMPUL DELAPAN C.



SIMPUL FIGURE EIGHT FOLLOW THROUGH



CLOVE HITCH SIMPUL PANGKAL



UNTUK MENGIKAT PADA TIANG / PATOK DAN MUDAH DILEPAS, KUAT BILA DITARIK KEDUA TALINYA SERTA BAIK DIGUNAKAN UNTUK PENGAMAN



FISHERMANS KNOT



UNTUK MENYAMBUNG DUA BUAH TALI YG SAMA BESAR, LICIN DAN BASAH



TAPE KNOT/ SIMPUL PITA



UNTUK MENYAMBUNG PITA WEBBING



Bahaya di Lingkungan (Environmental Hazards) • Cuaca (Weathers)



• Binatang & Serangga (Animals & Insects) • Bekerja pada malam hari (Work at Night)



Cuaca (Weathers) Panas yang berlebihan (Extreme Heat) • Akibat : – Kram karna kepanasan (Heat Cramps) : suatu keadaan yang terjadi akibat terkena /terpapar panas selama berjam – jam, dimana hilangnya banyak cairan karena berkeringat menyebabkan kelelahan, tekanan darah rendah dan kadang pingsan. – Kelelahan akibat panas (Heat Exhaustion) : suatu keadaan yang terjadi akibat terkena /terpapar panas selama berjam – jam, dimana hilangnya banyak cairan karena berkeringat menyebabkan kelelahan, tekanan darah rendah dan kadang pingsan. – Heat Stroke : suatu keadaan yang bisa berakibat fatal, yang terjadi akibat terpapar panas dalam waktu yang sangat lama, dimana penderita tidak dapat mengeluarkan keringat yang cukup untuk menurunkan suhu tubuhnya.



Kram karna kepanasan (Heat Cramps) • Gejala : – Kram yang tiba – tiba mulai timbul di tangan, betis atau kaki. – Otot menjadi keras, tegang dan sulit untuk dikendurkan, terasa sangat nyeri.



• Penanganannya : – Dengan meminum atau memakan minuman / makanan yang mengandung garam.



Kelelahan akibat panas (Heat Exhaustion) • Gejala : – Kelelahan. – Kecemasan yang meningkat, serta badan basah kuyup karena berkeringat. – Jika berdiri, penderita akan merasa pusing karena darah terkumpul di dalam pembuluh darah tungkai, yang melebar akibat panas. – Denyut jantung menjadi lambat dan lemah. – Kulit menjadi dingin, pucat dan lembab. – Penderita menjadi linglung / bingung terkadang pingsan.



• Penangananya : – Istirahat didaerah yang teduh. – Berikan minuman yang mengandung elektrolit.



Heat Stroke • Gejalanya : – Sakit kepala. – Perasaan berputar ( vertigo ). – Kulit teraba panas, tampak merah dan biasanya kering. – Denyut jantung meningkat dan bisa mencapai 160-180 kali/menit ( normal 60-100 kali / menit ). – Laju pernafasan juga biasanya meningkat, tetapi tekanan darah jarang berubah. – Suhu tubuh meningkat sampai 40 – 41° Celsius, menyebabkan perasaan seperti terbakar. – Penderita bisa mengalami disorientasi ( bingung ) dan bisa mengalami penurunan kesadaran atau kejang.



Pencegahan (Prevent) • • • • •



Perbanyak minum air Istrihatlah secara berkala dan secukupnya Hindari makanan – makanan berat Gunakan pakaian yang cerah, ringan, dan bersifat sejuk Gunakan tabir surya, kacamata, dan pelembab bibir ketika bekerja yang berhadapan langsung dengan matahari • Menelan tablet / makanan / minuman yang mengandung elektrolit atau garam apabila berkeringat secara berlebihan • Hindari bekerja di suhu panas yang berlebihan, bila memungkinkan atur ulang jadwal bekerja • Ketahui kemampuan diri sendiri ! Lebih baik mengganti dengan pekerja yang telah menyesuaikan diri dan terbiasa.



Cuaca (Weathers) Dingin yang berlebihan (Extremely Cold) • Akibat : – Radang Dingin (Frostbite) : membekunya sebagian organ tubuh yang terpapar oleh suhu dingin yang berlebihan. Frostbite umumnya terjadi pada suhu 0°C (32°F). Frostbite dikenal dengan radang dingin dimana jaringan sel didalam tubuh menjadi rusak karena terjadi pembekuan. – Frostnip : keadaan beku jaringan tubuh akibat terpapar udara dingin yang dapat menimbulkan kerusakan jaringan. Bentuk paling ringan biasanya hanya mempengaruhi lapisan atas kulit dan cenderung pada organ yang jauh dari pusat tubuh, misal daun telinga, hidung, pipi, jari dan ibu jari, tangan dan kaki. Frosnip bisa terjadi pada suhu sekitar 15°C (59°F). – Hypotermia : suatu keadaan dimana kondisi tubuh tidak dapat menghasilkan panas disertai menurunnya suhu inti tubuh secara berangsur – angsur tetapi pasti dibawah 350C dan jika tidak ada pertolongan dapat menyebabkan cedera serius bahkan kematian.



Radang Dingin (Frostbite) Gejala Frostbite dibagi dalam 3 tingkatan • Stadium 1 : Kulit menjadi pucat, kemudian seperti terbakar dan selanjutnya mengelupas • Stadium 2 : Kulit menjadi melepuh • Stadium 3 : Kulit menjadi beku, pembuluh darah kulit tersumbat bekuan darah dan jaringan sekitar mati. Jika stadium 3 ini tidak ditangani segera , kerusakan jaringan menjadi lebih serius dan dapat menjadi gangren, kadang membutuhkan amputasi.



Frostnip • Gejala : – Mati rasa – Rasa kaku atau beku terutama daerah yang terpajan langsung dengan udara dingin – Pucat, dingin, kram, kaku otot



Radang Dingin (Frostbite) Penanganannya : • Segera hindari pajanan lebih lanjut terhadap dingin, pindahlah ke area yang lebih hangat • Jika dimungkinkan, hangatkan organ yang terkena di dalam wadah yang berisi air hangat. Hangatkan secara perlahan sampai kulitnya berubah menjadi memerah (kurang lebih 45 menit) • Jangan pernah menggosok atau menggaruk daerah yang mengalami frostbite karena dapat menyebabkan cedera jaringan lebih lanjut • Jika tidak tersedia air hangat, balut daerah yang mengalami frostbite dengan kain atau jika tangan yang terkena, selipkan saja tangan di bawah ketiak atau di perut • Jika mati rasa tetap berlanjut selama proses penghangatan segera ke rumah sakit



Hypotermia 370C 350C 340C 330C 300C



280C



DINGIN, MENGIGIL, RASA KEBAL, TELER PUSING, TIDAK MENGIGIL LAGI, LEMAS HALUSINASI, TINGKAH LAKU TIDAK WAJAR TIDAK SADAR PUPIL MATA MEREDUP HILANGNYA TANDA-TANDA KEHIDUPAN



260C 230C



JANTUNG STOPS



Hypotermia Penanganannya : • Cari perlindungan dari kondisi lingkungan yang dingin, misal membuat tenda. • Lepaskan semua pakaian yang basah. • Selimuti korban dengan selimut atau sleeping bag kering. Atau jika ada safety blangket yang diseliputi dengan aluminium. • Baringkan korban dan hindarkan kontak langsung dengan tanah. • Jangan biarkan penderita tertidur yang berakibat hilang kesadarannya. • Beri penderita makanan / minuman hangat dan mengandung hidrat arang. Jangan berikan minuman ber – alkohol. • Evakuasi secepatnya ke rumah sakit jika kondisi tidak membaik.



Pencegahan (Prevent) • Perbanyak minum air. Air yang hangat bisa memberikan energy, kehangatan, dan menggantikan cairan yang hilang saat bekerja. Tetapi harus diperhatikan apabila mengkonsumsi kafein. • Memakai pakaian yang tipis dan sejuk tetapi banyak sehingga menjadi tebal. • Memakai pelindung kepala. • Hindari berkeringat yang berlebihan dan usahakan tetap kering. • Gunakan penghangat tangan / kaki dan penghangat portable jika perlu. • Gunakan sarung tangan yang mempunyai grip yang baik untuk memanjat, dan bawa pula sarung tangan yang tebal untuk menghangatkan jari – jari tangan saat tidak memanjat. • Bawalah / sediakan baju cadangan, sarung tangan, dan selimut di area kerja. • Ketahui kemampuan diri sendiri ! Lebih baik mengganti dengan pekerja yang telah menyesuaikan diri dan terbiasa.



Cuaca (Weathers) • Berlumpur (Mud) Prosedurnya : – –



Mengambil langkah – langkah untuk mengurangi lumpur di dasar tower untuk menjaga kebersihan di area kerja tersebut. Gunakan sepatu kerja untuk kondisi berlumpur dan bawalah sepatu kerja yang bersih untuk memanjat agar area kerja tetap bersih.



• Petir (Lightning) Prosedurnya : – Turunlah dari tower jika mendengar petir atau melihat kilat. – Ambil jarak yang aman dari tower saat ada kilat atau petir. – Tetap memonitor info cuaca daerah setempat agar dapat mengetahui berita terbaru atau peringatan bahaya. – Mempertahankan komunikasi terus menerus dengan semua anggota pekerja antara pemanjat tower dan pekerja yang berada di bawah, terutama apabila melihat perubahaan cuaca yang bahayanya meningkat. – Carilah tempat perlindungan di dalam sebuah tempat seperti di dalam kendaraan atau bangunan, hindari pepohonan, bangunan tinggi, dan peralatan logam saat terdapat petir dsb.



Binatang dan Serangga (Animals & Insects) Prosedurnya : • Semua pekerja harus telah mengikuti pelatihan pertolongan pertama dan first aid kit di area kerja harus tersedia dan sesuai dengan standard yang ada. • Bagi pekerja yang mempunyai alergi tersendiri, bawalah obat – obatan untuk alerginya tersebut dan semua anggota pekerja lainnya harus tahu tempat penyimpanan obat tersebut. • Semua pekerja harus tahu RS terdekat atau Klinik terdekat. • Pekerja harus membawa hp untuk menghubungi nomor darurat. • Berhati – hatilah saat mendekati lubang atau lainnya dimana terdapat serangga atau binatang yang siap mempertahankan sarangnya.



Bekerja pada Malam Hari (Work at Night) Prosedurnya : • Rencanakan pekerjaan serinci mungkin. • Usahakan sebisa mungkin jangan sampai bekerja pada malam hari • Pastikan pencahayaan cukup dan potensi bahaya terlihat serta telah teridentifikasi. • Pastikan area kerja terlihat dengan jelas. • Pastikan disetiap peralatan kerja atau APD pekerja mempunyai lampu atau tanda yang memantulkan cahaya sehingga mudah dilihat.



Potensi Bahaya di Area Kerja (Job Sites Hazards) • Benda yang terjatuh (Falling Object)



• Komunikasi (Communication)



Benda yang Terjatuh (Falling Object) berada disekitar area dimana terdapat aktivitas bekerja di ketinggian atau bekerja / beraktivitas dibawa tower bisa menjadi sesuatu hal yang berpotensi bahaya. Begitupula bila terdapat 2 pekerja yang bekerja pada ketinggian yang berbeda. Untuk mencegah terjadinya suatu insiden, maka dibutuhkan suatu usaha untuk mencegahnya.



Benda yang Terjatuh (Falling Object) Prosedurnya : • Selalu gunakan APD di area kerja terutama Safety Helmet bagi pekerja di bawah maupun di atas. • Usahakan untuk tidak beraktivitas atau berada dibawah tower atau dekat tower saat aktivitas bekerja di ketinggian sedang berlangsung. • Isolasi dan berikan tanda “wilayah bahaya” dengan jarak setengah dari total ketinggian area kerja atau sekiranya dimana kemungkinan terdapat potensi benda terjatuh. • Sedangkan untuk yang melihat atau media, berjarak sekitar dua kali dari total ketinggian area kerja. • Pemanjat harus menggunakan ember, tas peralatan, kantung peralatan, dan alat lainnya dengan fungsi sebagai pengangkat peralatan personal tersebut dan pastikan tidak terbuka, bisa ditutup, dan dikencangkan.



Benda yang Terjatuh (Falling Object) Continue : – Gunakan peralatan atau perlengkapan yang bisa diikat dengan tali, lalu dikaitkan dengan carabiner sehingga bisa dikaitkan dengan Full Body Harness pemanjat atau tower. – Tempatkan atau parkirkan kendaraan dengan jarak setidaknya satu setengah kali dari tinggi tower untuk menghindari bahaya dari benda yang terjatuh. – Gunakan kata sandi yang disepakati dan dimengerti oleh semua anggota pekerja sebelum memulai pekerjaan semisal kata sandi untuk benda yang jatuh secara disengaja dan tidak sengaja sehingga pekerja lain bisa menghindar.



Komunikasi (Communications) • Selalu usahakan radio atau walkie – talkie ter – charge penuh dan tersedia di area kerja. • Bawalah hp atau alat komunikasi alternative lainnya sebagai cadangan dan pastikan alat tersebut ter – charge penuh. • Pemanjatlah yang “in charge” dan harus mengarahkan pekerja yang berada dibawah. Bekerja dibawah mempunyai perbedaan tingkat resiko bahaya disbanding yang berada di atas. • Saat menggunakan radio, jangan gunakan Bahasa merespon yang tidak sesuai. Milikilah atau buatlah prosedur untuk Bahasa merespon yang dimengerti oleh semua anggota pekerja.