Warna Tanah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Warna Tanah Warna tanah merupakan salah satu ciritanah yang paling mudah diamati. Warna tanah dapat digunakan untuk menduga sifat-sifat tanah antara lain : kandungan bahan organik, kondisi drainase, aerase tanah dan lain-lainnya. Warna tanah merupakan gabungan berbagai warna komponen penyusun tanah. Warna tanah berhubungan langsung secara proporsional dari total campuran warna yang dipantulkan permukaan tanah. Warna tanah sangat ditentukan oleh luas permukaan spesifik yang dikali dengan proporsi volumetrik masing-masing terhadap tanah. Makin luas permukaan spesifik menyebabkan makin dominan menentukan warna tanah, sehingga warna butir koloid tanah (koloid anorganik dan koloid organik) yang memiliki luas permukaan spesifik yang sangat luas, sehingga sangat mempengaruhi warna tanah. Warna humus, besi oksida dan besi hidroksida menentukan warna tanah. Besi oksida berwarna merah, agak kecoklatan atau kuning yang tergantung derajat hidrasinya. Besi tereduksi berwarna biru hijau. Kuarsa umumnya berwarna putih. Batu kapur berwarna putih, kelabu, dan ada kala berwarna olive-hijau. Feldspar berwarna merah. Liat berwarna kelabu, putih, bahkan merah, ini tergantung proporsi tipe mantel besinya. Hampir semua warna terdapat di dalam tanah, misalnya putih, merah, cokelat, kelabu, kuning, dan hitam, bahkan biru pun ada. Pada dasarnya, warna tanah tidak murni, melainkan campuran (contoh: kelabu, coklat, karat). Warna tanah merupakan gabungan warna-warna dari komponen tanah seperti oksida besi (merah, cokelat karat), humus (hitam, cokelat), kwarsa (putih), dan lempung (kelabu, putih).



Warna Tanah Sebagai Indikator Kesuburan Tanah Warna tersirat sebagai indikator kandungan bahan organik. Secara umum, bahwa semakin gelap warna suatu tanah maka semakin tinggi produktivitasnya karena tingginya kandungan bahan organik. Sedangkan warna cerah disebabkan oleh berlimpahnya mineral (kwarsa) yang dimana mineral tersebut tidak bermanfaat bagi tanaman. Urutan produktivitas secara menurun berdasarkan warna tanah adalah sebagai berikut : hitam, cokelat, cokelat karat, cokelat kelabu, merah, kelabu, kuning, dan putih. 1. Warna tanah hitam, cokelat Tanah yang berwarna kelabu hitam dapat diduga tergolong jenis grumusol atau andisol, tanah grumusol baik untuk bertanam padi. Sedangkan, tanah andisol cocok untuk tanaman sayuran. 2. Warna tanah merah Tanah yang berwarna merah drainase dan aerasinya baik, tetapi kandungan bahan organiknya rendah. Tingkat perkembangan tanah umumnya sudah lanjut sehingga menyisakan mineral berat yang sulit atau tahan lapuk. 3. Warna tanah kuning Tanah yang berwarna kuning sifatnya hampir sama dengan tanah merah. Bedanya, jika warnanya cenderung kuning muda berarti lebih banyak mengandung feri, ion besi yang bilangan oksidasinya 3+. 4. Warna tanah kelabu Tanah yang warnanya kelabu drainase dan aerasinya jelek, sehingga penguraian bahan organik lambat. Partikel penyusunnya kebanyakan oleh kwarsa, kaolin atau mineral liat. Kandungan unsur seperti mangan, aluminium, dan magnesium cukup tinggi, sehingga bersifat racun bagi tanaman. Tanaman sayuran sangat peka terhadap kelebihan unsur-unsur ini. 5. Warna tanah putih Antara kandungan kapurnya tinggi atau kandungan unsur liatnya yang tinggi. Dapat dipastikan tanah ini miskin bahan organik. Drainase dan aerasinya juga buruk. Kurang cocok pemakaian tanah yang berwarna putih untuk budidaya tanaman.



Berdasarkan hasil tinjauan lapangan, maka ditemukan beberapa Warna tanah di Hutan Tridama lahan perkebunan Universita Sumatera Utara. Diantaranya :



a). Warna Kelabu



b).Warna Tanah Hitam



c). Warna Tanah Coklat