14 0 86 KB
INSIDEN
PENATALAKSANA MEDIS 1)
Data epidemiologi yang diperoleh dari New England Medical Journal (2001) menyebutkan bahwa kelainan struktur arteri koroner merupakan penyebab 80% gangguan irama jantung yang dapat berakhir dengan kematian mendadak.
Terapi medis Obat-obat antiaritmia dibagi 4 kelas yaitu : a.
Idiopatik, Kelainan jantung, keracunan digiatis, Pola hidup, Macroreentrant atrial takikardi , antrioventricular nodal reentrant takikardi
Makin bertambah usia, persentase kejadian aritmia makin meningkat, yaitu 70% pada usia 65-85 tahun dan 84% diatas 85 tahun
Anti aritmia Kelas 1 : sodium channel blocker a)
Hasil penelitian mendapatkan 101 data pasien PJK yang mengalami aritmia, diantaranya Angina Pektoris Stabil (APS) 57 kasus (56%), Old Myocardial Infarction (OMI) 6 kasus (6%), Unstable Angina Pectoris (UAP) 16 kasus (16%), Non ST Segment Elevation Myocardial Infarction (NSTEMI) 20 kasus (20%), dan ST Segment Elevation Myocardial Infarction (STEMI) 2 kasus (2%). Mayoritas kasus ialah jenis kelamin laki-laki (66%), usia 51-60 tahun (35%). Faktor risiko tertinggi pada pasien PJK dengan aritmia ialah hipertensi (41%) dan terendah ialah merokok (12%). Kasus tertinggi ialah APS, dengan aritmia terbanyak ialah Premature Ventricular Contraction (PVC)
Kelas 1 A -
Quinidine
adalah
obat
digunakan
dalam
pemeliharaan
untuk
yang terapi
mencegah
berulangnya atrial fibrilasi atau flutter.
Mempengaruhi konduksi jantung ( Yang Mana ? )
-
Procainamide
untuk
ventrikel
ekstra sistol atrial fibrilasi dan aritmi yang menyertai anestesi.
DEFINISI
-
Dysopiramide untuk SVT akut dan berulang.
Gangguan irama jantung atau aritmia merupakan komplikasi yang sering terjadi pada infark miokardium. Aritmia atau disritmia adalah perubahan pada frekuensi dan irama jantung yang disebabkan oleh konduksi elektrolit abnormal atau otomatis (Doenges, 2009)
Ketidak teraturan irama pada jantung
b)
Kelas 1 B
-
Lignocain untuk aritmia ventrikel akibat iskemia miokard, ventrikel takikardia.
ETIOLOGI 1)
Gangguan pada jantung itu sendiri, meliputi :
a.
Peradangan jantung, misalnya demam reumatik, miokarditiskarena infeksi
b.
Gangguan sirkulasi koroner (ateorosklerosiskoroner, spasme koroner, iskemi
-
dan VT.
Perubahan pr interval pada pembacaan ekg ( nodus2 dijelaskan )
miokard, infark miokard) c.
Akibat gagal jantung
d.
Akibat kardiomiopati
e.
Karena penyakit degenerasi misalnya fibrosis sistem konduksi jatung
2)
Gangguan yang bukan dari jantung itu sendiri, meliputi :
a.
Trauma (perdarahan)
b.
Intoksikasi obat misalnya digitalis’gangguan keseimbangan elektrolit (hiper atau
b.
e.
Gangguan endokrin (hipertiroidisme dan hipotiroidisme)
Hipertensi Diabetes Gangguan elektrolit Penyakit jantung bawaan Penyakit jantung coroner Gaya hidup ( Merokok, Alkohol, penyalahgunaan NAPZA )
Flecainide untuk ventrikel ektopik
Atenolol,
SUPRA VENTRIKULER TAKIKARDI
Metoprolol,
Propanolol
:
indikasi aritmi jantung, angina pektoris
SVT
dan hipertensi. c.
Anti
aritmia
kelas
3
(Prolong
repolarisation) Amiodarone, indikasi VT, SVT berulang. d.
Anti aritmia kelas 4 (calcium channel blocker)
Menyebabkan gangguan pada otak
Darah
Verapamil,
pernapasan
Pertukaran O2 dalam paru terganggu
Suplai darah dalam otakmenurun
supraventrikular
Terapi mekanis a.
Bertambahnya kecepatan jantung pada ventrikel
indikasi
aritmia 2)
FAKTOR PENYEBAB -
-
blokade)
jantung Gangguan psikoneuurotik dan susunan saraf pusat
Kelas 1 C
Anti aritmia Kelas 2 (Beta adrenergik
Gangguan pengaturan susunan saraf otonom yang mempengaruhi kerja dan irama
d.
c)
dan takikardi.
hipokalemia) c.
Mexiletine untuk aritmia entrikel
Kardioversi : mencakup pemakaian arus
Percepatan laju jantung
listrik
disritmia
untuk
yang
menghentikan
memiliki
kompleks
GRS, biasanya merupakan prosedur elektif.
Dalam waktu yang lama
O2 dalam darah menurun
Pusing, penglihatan kabur
Peningkatan sirkulasi pada paru
b.
Defibrilasi : kardioversi asinkronis yang digunakan pada keadaan gawat darurat.
c.
Defibrilator kardioverter implantabel : suatu
Kelemahan otot jantung
Suplai O2 dalam darah tidak mencukupi dalam pemenuhan arteri coronary
Gangguan perfusi jaringan serebral
mendeteksi
dan
yang mengancam jiwa atau pada pasien yang
resiko
mengalami
fibrilasi
ventrikel.
Ketidakstabilan pertukaran gas
Terjadinya iskemia Sesak nafas
Nyeri akut
untuk
mengakhiri episode takikardi ventrikel
Pernapasan meningkat
Penurunan curah jantung
Nyeri saat aktivitas
alat
Pola nafas tidak efektif
d.
Terapi pacemaker
: alat listrik yang
mampu menghasilkan stimulus listrik berulang
ke
otot
jantung
untuk