14 0 107 KB
Terkena peluru Benda tajam
Trauma tumpul
Trauma Kepala
Trauma tajam
Cedera kepala primer
Breath
Blood
Perdarahan, hematoma, kerusakan jaringan Penekanan saraf system pernapasan Perubahan pola nafas
Anemia
kesadaran
Perdarahan
Bed rest lama
Kompensasi tubuh yaitu: vasodilatasi & bradikardi
kemampuan batuk Aliran darah ke otak
Hipoksia Gangguan pertukaran gas
Akumulasi mukus Batuk tdk efektif, ronchi, RR
RR , hiperpneu, hiperventilasi Pola nafas tdk efektif
Bersihan jalan nafas tdk efektif
SIKI: Manajemen Oksigenasi Respiratory Monitoring : 1. Monitor rata-rata, kedalaman, irama dan usaha respirasi 2. Catat
pergerakan
dada,
amati
penggunaan otot tambahan, 3. Monitor pola nafas 4. Auskultasi suara nafas Oxygen Therapy : 1.
Ajarkan klien nafas dalam
2.
Atur posisi senyaman mungkin
3.
Batasi untuk beraktivitas
4.
Kolaborasi pemberian oksigen
kesimetrisan,
Hipoksia jaringan Risiko perfusi serebral tidak efektif
Robeknya arteri meningen Hematoma epidural Perubahan sirkulasi CSS
Brain
Bowel
Penumpukan darah di otak
kesadaran & TIK
kesadaran sensori
nafsu makan, mual, muntah, disfagia
kemampuan mengenali stimulus
intake makanan dan cairan
PK: P TIK Kesalahan interpretasi Gangguan persepsi sensori
Kecelakaan, terjatuh, trauma persalinan, penyalahgunaan obat/alkohol
Resiko defisit volume cairan
SIKI : Manajemen Nyeri Observasi: 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri, skala nyeri 2. Identifikasi respons nyeri non verbal 3. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri 4. Monitor efek samping penggunaan analgetik Terapeutik: 1. Berikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri 2. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri 3. Fasilitasi istirahat dan tidur 4. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri Edukasi 1. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri 2. Jelaskan strategi meredakan nyeri 3. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri Kolaborasi 1. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
Luka-luka lecet
Gangguan integritas kulit
Bladder Perdarahan Sirkulasi volume darah ke ginjal produksi urine
Oligouria
Bone
kesadaran Ggn keseimbangan Resiko cedera
Gangguan koordinasi gerak ekstremitas
Terputusnya kontinuitas tulang
Hemiparase / hemiplegi
Nyeri akut
Gangguan mobilitas fisik
Perubahan pola eliminasi urine
Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan
Fraktur tulang tengkorak
Gg. Saraf motorik
Resiko infeksi
SIKI 1.
Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
3.
Klasifikasi cedera kepala Berdasarkan GCS : 1. Cedera Kepala Ringan - GCS 14 – 15 - Dapat terjadi kehilangan kesadaran, amnesia, tetapi kurang dari 30 menit - Tidak ada fraktur tengkorak - Tidak ada kontusia serebral , hematoma 2. Cedera Kepala Sedang - GCS 9 – 13 - Kehilangan kesadaran dan amnesia lebih dari 30 menit tetapi kurang dari 24 jam - Dapat mengalami fraktur tengkorak Diikuti contusia serebral, laserasi dan hematoma intracranial 3. Cedera Kepala Berat - GCS 3 – 8 - Kehilangan kesadaran dan atau terjadi amnesia lebih dari 24 jam - Diikuti kontusio serebral, laserasi atau hematoma intrakranial Pemeriksaan penunjang : 1. Pemeriksaan MRI 2. CT Scan 3. Angiografi serebral 4. Foto polos tengkorak (skull X-ray )
Manifestasi klinis : 1. Komosio serebri 2. Kontusio serebri 3. Laserasi serebri 4. Epidural hematom (EDH) 5. Supdural hematom (SDH) 6. Subarachnoid hematom (SAH) 7. ICH ( intracerebral hematom) 8. Fraktur basis krani
Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
2.
Definisi : Cedera kepala adalah suatu kerusakan pada kepala, bukan bersifat kongenital ataupun degeneratif, tetapi disebabkan oleh serangan/benturan fisik dari luar yang dapat mengurangi atau mengubah kesadaran yang menimbulkan kerusakan kemampuan kognitif dan fungsi fisik
Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai pergerakan
4.
Fasilitasi melakukan pergerakan
5.
Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan
Referensi : - Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta : PPNI - Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta : PPNI - Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta : PPNI - Smeltzer, S.C & Bare, B.G., 2008. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner dan Suddarth. 8 ed. Jakarta: EGC