WOC DHF BAGYO Revisi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

DHF



adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue (arbovirus) yang masuk kedalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypti (Suryadi & Rita Yuliani, 2009)



WOC DHF (DENGUE HAEMORRHAGI FEVER)



KLASIFIKASI DHF 1. Derajat I. Adanya demam disertai gejala klinis lain, tanpa adanya perdarahan spontan. Biasanya mengalami panas sekitar 2-7 hari, uji tornikuet hasilnya ialah positif, trombositopenia, dan hemokonsentrasi. 2. Derajat II. Sama dengan derajat I ditambah dengan adanya beberapa gejala perdarahan spontan seperti adanya ptekie, hematemesis, ekimosisi, perdarahan gusi, melena dan ditemukan pula adanya perdarahan pada kulit. 3. Derajat III. Ditandai adanya gejala kegagalan peredaran darah seperti nadi lemah dan cepat (>120 x/menit) tekanan nadi sempit, tekanan darah mengalami penurunan. 4. Derajat IV. Nadi tidak teraba sama sekali, tekanan darah juga tidak teratur, anggota gerak atau akral teraba dingin, berkeringan dan kulit tampak pucat atau biru.



Virus dengue (melalui nyamuk aedes aegypty)



1. 2. 3. 4. 5.



6.



Beredar dalam aliran darah



PEMERIKSAAAN PENUNJANG Hb dan PCV meningkat (20%) Trombositopeni(100.000/mm3) Leukopeni (mungkin normal atau leukositosis) Isolasi virus Serologi (Uji H): respon atibodi sekunder Pada renjatan yang berat periksa:Hb, PCV berulang kali (Price Wilson, 2006)



Menimbulkan respon peradangan



Infeksi virus dengue (vinera)



Menstimulasi medulla vomiting



DHF



Mual dan muntah



Pengaktifan komplek imun antibodi



Peningkatan permeabilitas pembuluh darah



Perubahan status kesehatan



Anoreksia Hospitalisasi



Perubahan peran keluarga



Kekurangan informasi



Kebocoran plasma Penurunan jumlah cairan intravaskuler



Defisiensi pengetahuan



Ansietas



NOC: Tingkat kecemasan. NIC: 1. Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan 2. Berikan informasi faktual terkait diagnosis, perawatan dan prognosis 3. Ciptakan atmosfer rasa aman untuk meningkatkan kepercayaan 4. Dorong verbalisasi perasaan, persepsi dan ketakutan 5. Intruksikan klien untuk menggunakan teknik relaksasi



NOC: Menejemen penyakit akut NIC: 1. Bantu klien mengidentifikasi kemungkinan perkembangan situasi krisis yang akan terjadi dan efek dari krisis yang bisa berdampak pada klien dan keluarga. 2. Instruksikan klien mengenai perilaku dan perkembangan dengan cara yang tepat. 3. Berikan informasi menenai harapahan yang ralistis terkait perilaku pasien.



Peningkatan vikositosis isi pembuluh darah



Aliran darah lambat



Suplai O2 ke jaringan tidak adekuat



Metabolisme anaerob



Penimbunan asam laktat di jaringan



Trombositopenia



Fungsi trombosit menurun



Koagulasi (protrombin dan fibrinogen)



Resiko perdarahan



NOC: Keparahan kehilangan darah NIC: 1. Monitor dengan ketat risiko erjadinya perdarahan pada pasien 2. Catat nilai hemoglobin dan hematokrit sebelum dan setelah pasien kehilangan darah sesuai indikasi 3. Pertahankan agar pasien tetap tirah baring jika terjadi perdarahan aktif. 4. Berikan produk-produk penggantian darah misalnya trombosit dan plasma beku segar dengan cara yang tepat.



Iritasi terhadap ujung-ujung saraf oleh asam laktat



Penurunan volume plasma Hipovolemia



Defisit volume cairan



Hipotensi



Resiko syok



NOC: Keparahan syok: hipovolemik NIC: 1. Monitor status hemodinamik meliputi nadi, tekanan darah. 2. Monitor adanya hipotensi ortostatik dan pusing saat berdiri 3. Monitor tanda dehidrasi: turgor kulit buruk, kapilary refill terlambat, nadi lemah, membran mukosa kering



Merangsang endotoksin (pyrogen dan endogen)



Interleukin meningkat menggeser set poin dari titik normal



Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh



Mensimulasi hipotalamus



NOC: Status nutrisi NIC: 1. Identifikasi adanya alergiatau intoleransi makanan yang dimiliki pasien 2. Temtukan jumlah kalori dan jumlah nutrisi yang dibutuhkan 3. Tentukan status gizi pasiendan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi



Hipertermia



NOC: Termoregulasi NIC: 1. Pantau suhu dan tanda-tanda vital lainnya 2. Monitor warna kulit dan suhu 3. Monitor asupan dan keluaran, sadari perubahan kehilangan cairan yang tak dirasakan. 4. Dorong konsumsi cairan. 5. Fasilitasi istirahat, terapkan pembatasan aktivitas 6. Tingkatkan sirkulasi udara



Intake nutrisi kurang



a. b. c. d. e. f. g.



PENATALAKSANAAN Tirah baring atau istirahat baring Diet, makanan lunak Minum banyak (2-2,5 liter/24 jam) Monitor tanda-tanda vital/3 jam Periksa Hb, Ht, trombosit tiap hari Obat antipiretik atau kompres hangat diberikan apabila diperlukan Bila timbul kejang dapat berikan diasepam atau kolaborasi dengan dokter (Nursalam, 2005)



Nyeri akut a. b. c. d. e. f.



KOMPLIKASI Ensefalopati Perdarahan intrakranial Sepsis Pneumonia Hidrasi berlebihan Syok (Monica, 2000)



NOC: Kontrol nyeri NIC: 1. Terapi relaksasi 2. Manajemen nyeri 3. Manajemen pengobatan



1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.



DAFTAR PUSTAKA: Bulechek, Gloria M (et al). Nursing Interventions Classification (NIC) Edisi 6. Terjemahan Intansari Nurjanah, Roxsana Devi Tumanggor. Singapore: Eslevier. Ester Monica, 2000. Diagnosa pengobatan, pencegahan dan pengendalian demam berdarah dengue, jakarta. EGC Herdman, T. Heather. 2016. Nanda International Inc. Diagnosis Keperawatan: Definisi & Klasifikasi 2015-2017 Edisi 10. Terjemahan Budi Anna Keliat (et al). Jakarta : EGC. Moorhead, Sue (et al). 2016. Nursing Outcomes Classification (NOC) Edisi 5. Terjemahan Intansari Nurjanah, Roxsana Devi Tumanggor. Singapore: Eslevier. Nursalam M.Nurse, rekawati susilaningrum, sri utami, 2005. Asuhan keperawatan bayi dan anak. Jakarta: salemba medika Price syivia anderson, wilson, lorranine mc carty, 2006. Patofisiologi konsep penyakit proses-proses penyakit,ed.6, volume1,2,egc, jakarta. Suriadi & Rita Yuliani. 2009. Asuhan Keperawatan Pada Anak. Jakrta: CVSagung Seto.