Woc Gea Dewi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama : Dewi Elmiyati NIM: P07220419086



Faktor infeksi (virus,bakteri Parasit )



WOC GEA



Faktor. Mal Absorbsi (Karbohidrat, lemak. protein)



Faktor Makanan (Makn. Basi, Beracun, Alergi makanan)



Faktor Psikologi (Rasa takut & cemas)



Penyerapan sari-sari makanan Sal. Pencernaan tidak adekuat Isi rongga usus berlebihan



Terdapatnya zat2 makanan tdk dpt di serap



Gangguan sekresi ↑ motalitas usus ↑aktivitas sekresi air & elektrolit



tekanan osmotik ↑



Kesempatan usus menyerap makanan berkurang



Mengeluarkan isinya



Rebsorbsi di dlm usus terganggu



BAB sering, konsistensi cair



Kulit disekitar anus lecet & teriritasi, muntah kemerahan & gatal Gangguan intergritas kulit



Inflamasi sal. pencernaan



Tubuh bereaksi terhadap invasi mikroorganisme



↑sekresi cairan & elektrolit



↑ suhu tubuh



Mual Anoreksia Defisit Nutrisi



Dehidrasi Risiko ketidak seimbangan cairan



Hipertermi



Sumber: Arif Muttaqin (2011), Suriadi (2010) & Modivikasi



Diagnosa Keperawatan Defisit Nutrisi D.0019 Pengertian : Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme.



Perencanaan Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Status Nutrisi L.03030 Manajemen Nutrisi l.03119 Observasi: Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam status  Identifikasi status nutrisi nutrisi terpenuhi.  Identifikasi alergi dan intoleransi makanan Kriteria Hasil:  Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastric Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat  Monitor asupan makanan Menurun Meningkat  Monitor berat badan 1 Porsi makanan yang dihabiskan Terapeutik: 1 2 3 4 5  Lakukan oral hygiene sebelum makan, Jika perlu 2 Berat Badan atau IMT  Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang 1 2 3 4 5 sesuai 3 Frekuensi makan  Hentikan pemberian makanan melalui selang 1 2 3 4 5 nasogastric jika asupan oral dapat ditoleransi 4 Nafsu makan Edukasi 1 2 3 4 5  Anjurkan posisi duduk, jika mampu 5 Perasaan cepat kenyang  Ajarkan diet yang diprogramkan 1 2 3 4 5 Kolaborasi  Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien yang dibutuhkan Promosi Berat Badan Observasi  Identifikasi kemungkinan penyebab BB kurang  Monitor adanya mual dan muntah Terapeutik  Sediakan makanan yang tepat sesuai kondisi pasien  Berikan pujian kepada pasien untuk peningkatan yang dicapai Edukasi  Jelaskan jenis makanan yg bergizi tinggi, terjangkau



Diagnosa Keperawatan



Perencanaan Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil



Gangguan Integritas Kulit/Jaringan D.0129 Pengertian : Kerusakan kulit (dermis dan/atau epidermis) atau jaringan (membran mukosa, kornea, fasia, otot, tendon, tulang, kartilago, kapsul sendi dan/atau ligamen)



Integritas Kulit dan Jaringan L.14125 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan integritas kulit dan jaringan meningkat Kriteria Hasil: Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat Menurun Meningkat 1 Elastisitas 1 2 3 4 5 2 Hidrasi 1 2 3 4 5 Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun Meningkat Menurun 3 Kerusakan lapisan kulit 1 2 3 4 5 4 Perdarahan 1 2 3 4 5 5 Nyeri 1 2 3 4 5 6 Hematoma 1 2 3 4 5



Intervensi Perawatan Integritas Kulit l.11353 Observasi:  Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit Terapeutik:  Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring  Gunakan produk berbahan petrolium atau minyak pada kulit kering  Hindari produk berbahan dasar alkohol pada kulit Edukasi  Anjurkan menggunakan pelembab  Anjurkan minum air yang cukup  Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi  Anjurkan menghindari terpapar suhu ekstrem  Anjurkan mandi dan menggunkan sabun secukupnya Perawatan Luka Observasi:  Monitor karakteristik luka  Monitor tanda-tanda infeksi Terapeutik:  Lepaskan balutan dan plester secara perlahan  Bersihkan dengan cairan NaCl atau pembersih nontoksik  Bersihkan jaringan nekrotik  Berikan salep yang sesuai ke kulit/lesi, jika perlu  Pasang balutan sesuai jenis luka  Pertahankan teknik steril saat melakukan perawatan luka Edukasi  Jelaskan tanda dan gejala infeksi  Anjurkan mengkonsumsi makanan tinggi kalori dan protein Kolaborasi  Kolaborasi prosedur debridement  Kolaborasi pemberian antibiotik, jika perlu



Diagnosa Keperawatan Risiko Ketidakseimbangan Cairan D.0036 Pengertian : Berisiko mengalami penurunan, peningkatan atau percepatan perpindahan cairan dari intravaskuler, interstisial atau intraselular



Perencanaan Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Keseimbangan Cairan L.03020 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan keseimbangan cairan meningkat Kriteria Hasil: Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat Menurun Meningkat 1 Asupan cairan 1 2 3 4 5 2 Haluaran urine 1 2 3 4 5 Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun Meningkat Menurun 3 Edema 1 2 3 4 5 4 Asites 1 2 3 4 5



Intervensi Manajemen Cairan l.03098 Observasi:  Monitor status hidrasi  Monitor berat badan harian  Monitor berat badan sebelum dan sesudah dialisis  Monitor hasil pemeriksaan laboratorium  Monitor status dinamik ( Tekanan darah, MAP, Nadi , respirasi , Spo2 ) Terapeutik:  Catat intake output dan hitung balance cairan intake : Makan (per oral/ NGT ), minum ( per oral /NGT ) Obat- obatan , Cairan infus) output : Urine ( 1-2 cc/KgBB/jam ) , BAB, muntah , Drain , IWL  Berikan asupan cairan, sesuai kebutuhan  Berikan cairan intravena, jika perlu Kolaborasi  Kolaborasi pemberian diuretik, jika perlu



Diagnosa Keperawatan Hipertermia D.0130 Pengertian : Suhu tubuh meningkat di atas rentang normal tubuh



Perencanaan Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Termoregulasi L.14134 Manajemen Hipertermia l.15506 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x8 jam Observasi:  Identifikasi penyebab hipertermia (mis. diharapkan suhu tubuh tetap berada pada rentang normal dehidrasi, terpapar lingkungan panas, Kriteria Hasil: penggunaan inkubator) Meningka Cukup Sedang Cukup Menuru  Monitor suhu tubuh t Meningk Menuru n  Monitor kadar elektrolit at n  Monitor haluaran urine 1 Menggigil  Monitor komplikasi akibat hipertermia 1 2 3 4 5 Terapeutik: Memburu Cukup Sedan Cukup Membai  Sediakan lingkungan yang dingin k Membur g Membai k  Longgarkan atau lepaskan pakaian uk k  Basahi dan kipasi permukaan tubuh 3 Suhu tubuh  Berikan cairan oral 1 2 3 4 5  Hindari pemberian antipiretik atau asprin  Berikan oksigen, jika perlu 4 Suhu kulit Edukasi 1 2 3 4 5  Anjurkan tirah baring Kolaborasi  Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena, jika perlu