WOC Kejang Demam [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

DEFINISI



PEMERIKSAAN PENUNJANG



Kejang merupakan suatu perubahan fungsi pada otak secara mendadak dan sangat singkat atau sementara yang dapat disebabkan oleh aktifitas yang abnormal serta adanya pelepasan listrik serebal yang sangat berlebihan



  



Elektroensefalogram ( EEG CT scan P Magneti resonance imaging ( MRI  Pemindaian positron emission tomography ( PET )



PENATALAKSANAAN KLASIFIKASI



MEDIS



a.



Kejang demam sederhana







b.



Kejang demam kompleks







Diazepam



KOMPLIKASI a. b. c.



Uji laboratorium    



Glukosa Darah BUN Elektrolit



PATHWAY



ETIOLOGI



Kejang Demam



d.



Kerusakan neorotransmiter Epilepsi Kelainan anatomi di otak Kecacatan atau kelainan neorologis karena disertai demam



PENGKAJIAN a.



b. c.



d.



e.



f.



Keadaan umum : Didapatkan klien tampak lemah, suhu tubuh meningkat 38 – 410 C, muka kemerahan. Tingkat kesadaran : Dapat terjadi penurunan kesadaran (apatis). Sistem respirasi : Pernafasan ratarata ada peningkatan, nafas cepat dan dalam dengan gambaran seperti bronchitis. Sistem kardiovaskuler : Terjadi penurunan tekanan darah, bradikardi relatif, hemoglobin rendah. Sistem integument : Kulit kering, turgor kullit menurun, muka tampak pucat, rambut agak kusam Sistem gastrointestinal : Bibir kering pecah-pecah, mukosa mulut kering, lidah kotor (khas)



DAFTAR PUSTAKA Tujuan : Termoregulasi membaik Intervensi : a) Observai tanda-tanda vital b) Anjurkan kompres hangat c) Anjurkan banyak minum air putih d) Berikan antiperetik dan antibiotic -



Tujuan : pertukaran gas meningkat Tujuan : Tidak terjadi trauma fisik selama perawatan



Intervensi : 1) Beri pengaman pada sisi tempat tidur dan penggunaan tempat tidur yang rendah 2) Jangan tinggalkan klien selama fase kejang. Beri tongue spatel antara gigi dan lidah. 3) Letakkan klien pada tempat tidur yang lembut.



Tujuan : tingkat aspirasi menurun



Intervensi



Intervensi



- Kaji frekuensi, kedalaman dan kemudahan bernafas. - Awasi frekuensi jantung atau irama. - Kaji tingkat ansietas . - Dipertahankan istirahat tidur. - Berikan terapi oksigen dengan benar , misal: masker, masker ventori.



1) monitor tingkat kesadaran , batuk, muntah dan kemampuan menelan 2) monitor status pernapasan 3) monitor bunyi napas, terutama setelah makan dan minum



Asmadi. (2008). Teknik Prosedural Keperawatan Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Salemba Medika. Barara&Jaumar. (2013)..Asuhan keperawatan panduan lengkap menjadi perawat profisional. Jakarta:Prestasi Pustakarya Departemen Kesehatan RI, (2006). Pedoman pelaksanaan stimulasi, deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang anak di tingkat pelayanan kesehatan dasar, Jakarta: Depkes RI. Engel, J. (2008). Seri Pedoman Praktis Pengkajian Pediatrik Edisi 4. Jakarta: EGC. Hidayat, A.A.A. (2006). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan Buku 1. Jakarta: Salemba Medika. Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit, ed 2. Jakarta: EGC Nurdiansyah, N. (2011). Buku Pintar Ibu dan Bayi. Jakarta: Bukuné. Wulandari.M & Ernawati.M. (2016). Buku Ajar Keperawatan Anak.Yogyakarta : Pustaka pelajar



4) posisikan semi fowler 5) anjurkan makan secara perlahan



Nama Nim



: Ina Yatu Soleha : G3A019052