6 0 204 KB
Virus, bakteri, protozoa inflamasi glomerulus DM peningkatan viskositas darah Sistemik lupus eritematous regulasi kekebalan terganggu proliferasi abnormal leukosit
Perubahan permeabilitas membrane glomerlurus Kerusakan glomerlurus
Protein & albumin lolos dalam filtrasi & masuk ke urine
Gangguan citra tubuh
Kegagalan dalam proses filtrasi
Protein dalam urine meningkat
Pembengk akan pada periorbita
Protein dalam darah menurun
Proteinuria
Hipoalbuminemi a
Mata
Oedema
Ekstravaksi cairan
SINDROM NEFROTIK
Penumpukan cairan ke ruang intestinum
Volume intravaskuler
Penekanan pada tubuh terlalu dalam
Paru-paru
Asites
Efusi pleura
Hipoksia jaringan
Metabolism anaerob
Iskemia
Produksi asam laktat
Nekrosis
Hipervolemia
Tekanan abdomen meningkat
Bersihan jalan nafas tidak efektif
Nutrisi & O2
Anoreksia, nausea, vomitus Gangguan pemenuhan nutrisi
Kebocoran molekul besar (immunoglobul in) Pengeluaran IgG dan IgA
PEMERIKSAAN PENUNJANG : Pemeriksaan yg dpt dilakukan yaitu urinalisis, pemeriksaan sedimen urin, pengukuran protein urin, albumin serum, serologis utk infeksi & kelainan imunologis, USG renal, biopsy ginjal, pemeriksaan darah lengkap.
1. Primer : berkaitan dgn berbagai peny. ginjal 2. Sekunder : diakibatkan infeksi, penggunaan obat dan peny. sistemik lain (DM, sistema lupus eritematosus.
PATOFISIOLOGI : Meningkatnya permeabilitas dinding kapiler glomerular berakibat hilangnya protein plasma & terjadi proteinuria & terjadi hipoalbumiemia. Menurunnya aliran darah ke renal, ginjal berakibat merangsang produksi rennin angiotensis & peningkatan (ADH) & sekresi aldosteron kemudian menjadi retensi natrium & air dan kemudain menyebabkan edema.
Sel T dalam sirkulasi menurun Gangguan imunitas Resiko Infeksi
MANIFESTASI KLINIS : Manifestasi klinis utama sendrom nefrotik yaitu edema. Edema lunak & cekung bila ditekan (pitting) & umum ditemukan disekitar mata, area ekstremitas, & abdomen.
Menekan diafragma
NAMA : FAZRI WIJAYA NIM : G3A019024 RUANG PRAKTIK : PERAWATAN ANAK LANTAI 1 RSUP DR. KARIADI SEMARANG
Hipervolemia (D.0022) b.d Gangguan mekanisme regulasi Tujuan & kriteria hasil : 1. Keseimbangan cairan (L.03020) meningkat : Haluaran urin meningkat. Edema menrun
Nafas tidak adekuat Pola nafas tidak efektif
Intervensi : 1. Manajemen hipervolemia (1.03114 2. Pemantauan cairan (1.03121)
Volume urin yang diekskresi
Deficit nutrisi Ketidakefek tifan perfusi jaringan perifer
ETIOLOGI :
Otot pernafasan tidak optimal
Mendesak rongga lambung
Menumpuk di otot
Mekanisme penghalang protein
Reabsorbsi air
ADH
DEFINISI : Sindroma Nefrotik adalah status klinis yang ditandai dengan peningkatan permeabilitas membran glomerulus terhadap protein yang mengakibatkan kehilangan urinarius yang massif
SINDROM NEFROTIK
Deficit Nutrisi (D.0032) b.d (keengganan untuk makan)
Oliguri
Kelemahan, keletihan, mudah capek
Faktor psikologis
Tujuan & kriteria hasil :
Intoleransi aktivitas
Absorbsi air oleh usus
Hipovolemia
Tekanan arteri
1. Status nutrisi (L.03030) membaik : Porsi yg dihabiskan meningkat Serum albumin meningkat Intervensi
Feses mengeras
konstipasi
Efek vasokontriksi arterioral perifer
Sekresi renin
Granulasi selsel glomerulus
Mengubah angiotensin menjadi angiotensin I & II
Tekanan darah
Aldosteron e
Beban kerja jantung
Volume plasma
1. Manajemen ntrisi (1.03119)
Merangsang reabsorbsi Na+ dan air
Penurunan curah jantung
DAFTAR PUSTAKA: Amin & Hardi. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA NICNOC. Jogjakarta : Mediaction. Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnose Keperawatan Indonesia Definisi dan Indicator Diagnostic. Jakarta : Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi dan Tindakan Keperawatan. Jakarta : Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Luaran Keperawatan Indonesia Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan. Jakarta : Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Pola nafas tidak efektif (D.0005) b.d Hambatan upaya nafas (kelemahan otot pernafasan) Tujuan & kriteria hasil : 1. Pola napas (L.01004) membaik : Dispnea menurn Penggunaan otot bantu napas menurun Intervensi : 1. Manajemen (1.01011) 2. Pemantauan (1.01014)
jalan
napas respirasi