Wrap Up Skenario 2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

WRAP UP SKENARIO 2 “KENCING SEDIKIT”



Kelompok A-8 Ketua



:



Muhammad Anfasa Muluk



(1102018162)



Sekertaris



:



Anita Rahmawati



(1102018150)



Anggota



:



Neng Lusi Fitri Aprilianti



(1102018206)



Anggita Putri Dewayanti



(1102018090)



Hasna Rafikatami



(1102018128)



Farza Izaty



(1102018275)



Siti Kamilah Afifah V



(1102018115)



Regita Maurina Cahyani



(1102018227)



FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI 2020/2021



1



DAFTAR ISI Skenario ....................................................................................................................................... 2 Kata Sulit...................................................................................................................................... 4 Brainstorming................................................................................................................................ 5 Prior Knowledge............................................................................................................................ 6 Hipotesis....................................................................................................................................... 7 Learning Objective / Sasaran Belajar................................................................................................8 1.



Memahami dan Menjelaskan Aspek Geritatri Terhadap Fungsi Ginjal...........................................9



2.



Memahami dan Menjelaskan Gangguan Ginjal Akut (GgGA)......................................................9



2.1 Definisi.................................................................................................................................... 9 2.2 Etiologi.................................................................................................................................... 9 2.3 Epidemiologi............................................................................................................................ 9 2.4 Klasifikasi................................................................................................................................ 9 2.5 Manifestasi Klinis (Tanda Dan Gejala)........................................................................................9 2.6 Faktor Resiko........................................................................................................................... 9 2.7 Patofisiologi............................................................................................................................. 9 2.8 Cara Diagnosa Dan Diagnosis Banding.......................................................................................9 2.9 Tatalaksana.............................................................................................................................. 9 2.10 Komplikasi............................................................................................................................. 9 2.11 Pencegahan............................................................................................................................ 9 2.12 Prognosis............................................................................................................................... 9 3. Memahami dan Menjelaskan Pandangan Islam Terhadap Cuci Darah dan Transplantasi Ginjal...........9



1



SKENARIO 2 KENCING SEDIKIT Dokter jaga ICU melaporkan Tn. T, 70 tahun, ke supervisornya karena pasien mengalami oliguria sejak 1 hari yang lalu setelah menjalani kateterisasi jantung. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/80 mmHg, nadi 90 x/menit, pernafasan 20 x/menit, suhu 36.5 C. Urine dalam kateter lebih kurang 50 cc dalam 6 jam terakhir. Laboratorium hari ini: ureum 78 mg/dL dan kreatinin 2.5 mg/dL. Sebelum dilakukan kateterisasi, hasil pemeriksaan ureum 40 mg/dL dan kreatinin 2 mg/dL. Urinalisis: oranye keruh, pH 6, albumin (-), darah (-), nitrit (-), leukositesterase (-), Berat Jenis 1.030. Dokter menyimpulkan pasien mengalami gangguan ginjal akut (acute kidney injury) akibat pemakaian kontras saat kateterisasi. Diagnosis pasien AKIN stage II ec CIN (contrast induce nephropathy). Supervisor menyarankan untuk memberikan cairan yang adekuat serta mencatat cairan yang masuk dan keluar, dan mengkonsulkan pasien ke konsultan ginjal hipertensi.



2



KATA SULIT 1. Oliguria - Kondisi dimana output urine kurang dari 1-2 L/24 jam. - Merupakan indikator spesifik untuk gagal ginjal akut. - Dimana pengeluaran pada bayi output urine kurang dari 1ml/kg/ jam pada anak kurang dari 0,5ml, kalau pada orang dewasa kurang dari 400ml. 2. Kateterisasi jantung Suatu pemeriksaan jantung dengan memasukkan kateter ke dalam sistem kariovaskular untuk memeriksa keadaan anatomi dan fungsi jantung. 3. Ureum - Zat sisa dari pemecahan protein dan asam amino dalam hati. - Produk akhir katabolisme protein dan asam amino yang diproduksi oleh hati dan didistribusikan melalui cairan intraseluler dan ekstraseluler ke dalam darah untuk kemudian difiltrasi oleh glomerulus, sebagian direasorbsi. - Peningkatan urea plasma menunjukan kegagalan ginjal dalam melakukan fungsi filtrasinya. 4. Kreatinin - Zat limbah dalam darah yang diproduksi oleh jaringan otot saat bergerak atau beraktivitas. - Suatu asam amino yang terbentuk oleh metilasi guanidinoacetic dan terjadi pada jaringan vertebra terutama pada otot. 5. Leukosit esterase Pemeriksaan yang menunjukn adanya esterase granulosit yang dalam keadaan normalnya menunjukan hasil yang negatif. 6. Urinalisis Pemeriksaan sample urine secara fisik kimia dan mikroskopik untuk mendeteksi kelainan fungsi ginjal dan kelainan di organ lainya seperti saluran kemih dan hati. 7. GGA (gagal ginjal akut) 1. Penurunan fungsi filtrasi ginjal secara cepat atau tiba tiba. 2. Penurunan mendadak faal ginjal dalam 48 jam yaitu berupa kenaikan kadar kreatinin serum ≥0,3 mg/dl (≥26,4 nmol/l), presentasi kenaikan kreatinin serum ≥50% (1,5 x kenaikan dari nilai dasar), atau pengurangan produksi urin (oliguuria yang tercatat ≤0,5 ml/kg/jam dalam waktu lebih dari 6 jam). Markum HMS.Accute kidney injury 8. CIN (contrast induce nephropathy) Peningkatan kreatinin serum lebih dari 0,3 mg/dl disertai oliguria.



3



BRAINSTORMING 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.



Berapa kadar normal ureum kreatinin? Kenapa setelah menjalani kateterisasi jantung pasien mengalami oliguria? Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan selain urinalisis? Apa yang menyebabkan oliguria pada gagal ginjal akut? Apa saja faktor resiko dari gagal ginjal akut? Apa penyebab dari gagal ginjal akut? Mengapa pemakaian kontras saat kateterisasi dapat menyebabkan gagal ginjal akut? Mengapa pasien dikonsulkan ginjal hipertensi? Interpretasi dari peningkatan ureum dan kreatinin? Apa saja pencegahanya? Klasifikasi GGA? Mengapa harus diberikan cairan yang adekuat dan diukur input output? Bagaimana pandangan islam terhadap cuci darah dan transplantasi ginjal?



4



PRIOR KNOWLEDGE 1. Ureum Dewasa muda = 5-18 mg/dl Dewasa 40-60th = 5-20 mg/dl Lansia = 8-21 mg/dl Kreatinin Pria dewasa = 0,6-1,2 mg/dl Wanita = 0,5-1,1 mg/dl 2. - Karena pada pasien oliguria tidak diperlukan kateter urine dan harus dilepas bila sudah terpasang untuk menghindari hambatan kateter. - Karena jumlah output urine yang merupakan indikator sensitif dari status cairan dan kecukupan hemodinamik. 3. - Hematologi - USG, ct, MRI - Biopsi ginjal 4. Pada gagal ginjal akut terjadi penurunan aliran darah ke ginjal yang dilakukan oleh penurunan GFR. 5. Sepsis, penyakit kritis, luka bakar, trauma, operasi jantung, racun tanaman dan hewan. 6. Penurunan fungsi ginjal yang mendadak dengan akibat hilangnya kemampuan ginjal untuk mempertahakan homeostasis tubuh yang ditandai dengan tubuh mengalami oliguria. 7. Karena perubahan hemodinamik dan efek toksisitasnya pada ginjal. Setelah pemberian media kontras terjadi vasodilatasi renal yang cepat yang diikuti dengan vasokonstriksi yang panjang dengan peningkatan resistensi vaskular intrarenal, sehingga terjadi pengurangan total aliran darah ginjal dan penuruan GFR. 8. Karena hipertensi telah dikategorikan menjadi faktor resiko dari CIN, terjadi gangguan pelepasan mediator vasoaktif intrarenal seperti RAAS. 9. - Peningkatan urea plasma, menunjukan kegagalan ginjal dalam fungsi filtrasinya. - Peningkatan kadar kreatinin serum 2x mengindikasikan adanya penurunan fungsi ginjal sebesar 50%. - Pencegahanya AKI - Mempertahakankan keseimbangan cairan - Menghindari obat yang bersifat nefrotoksik - Menunda pemakaian kontras 10. - Gagal ginjal akut prarenal - Gagal ginjal akut renal - Gagal ginjal akut post renal 11. Pada pasien yang dirawat/GGA asupan dan keluaran cairan serta BB dengan tujuan untuk memperkirakan adanya kehilangan atau kelebihan cairan tubuh dari pasien tersebut. 12. Selama darurat hukumnya diperbolehkan. 5



HIPOTESIS Gagal ginjal akut disebabkan oleh penurunan fungsi ginjal yang mendadak dengan akibat hilangnya kemampuan ginjal untuk mempertahakan homeostasis tubuh yang ditandai dengan tubuh mengalami oliguria, dan peningkatan ureum kreatinin yang menunjukan kegagalan ginjal dalam fungsi filtrasinya. Pencegahanya dapat dilakukan dengan mempertahakankan keseimbangan cairan, menghindari obat yang bersifat nefrotoksik, menunda pemakaian kontras.



6



LEARNING OBJECTIVE / SASARAN BELAJAR 1. Memahami dan Menjelaskan Aspek Geritatri Terhadap Fungsi Ginjal 2. Memahami dan Menjelaskan Gangguan Ginjal Akut (GgGA) 2.1. Definisi 2.2. Etiologi 2.3. Epidemiologi 2.4. Klasifikasi 2.5. Manifestasi Klinis (Tanda Dan Gejala) 2.6. Faktor Resiko 2.7. Patofisiologi 2.8. Cara Diagnosa Dan Diagnosis Banding 2.9. Tatalaksana 2.10. Komplikasi 2.11. Pencegahan 2.12. Prognosis 3. Memahami dan Menjelaskan Pandangan Islam Terhadap Cuci Darah dan Transplantasi Ginjal



7



1. Memahami dan Menjelaskan Aspek Geritatri Terhadap Fungsi Ginjal 2. Memahami dan Menjelaskan Gangguan Ginjal Akut (GgGA) 2.1 Definisi 2.2 Etiologi 2.3 Epidemiologi 2.4 Klasifikasi 2.5 Manifestasi Klinis (Tanda Dan Gejala) 2.6 Faktor Resiko 2.7 Patofisiologi 2.8 Cara Diagnosa Dan Diagnosis Banding 2.9 Tatalaksana 2.10 Komplikasi 2.11 Pencegahan 2.12 Prognosis 3. Memahami dan Menjelaskan Pandangan Islam Terhadap Cuci Darah dan Transplantasi Ginjal



8