Yoga Prasetiyo - 18.02.0249 - Manajemen Rantai Pasok PT. Sinar Sosro [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS MAKALAH “MANAJEMEN RANTAI PASOK PT. SINAR SOSRO”



Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Manajemen Rantai Pasok Dosen : Ibu. Destria Rahmita S.S.T(TD)., M.Sc.



DISUSUN OLEH: YOGA PRASETIYO



18.02.0249



PRODI D.IV TEKNIK KESELAMATAN OTOMOTIF A POLITEKNIK KESELAMATAN TRANSPOTASI JALAN TAHUN 2021



i



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan rahmat-Nyalah akhirnya saya bisa menyelesaikan makalah Manajemen Rantai Pasok ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Meskipun saya sudah mengumpulkan banyak referensi untuk menunjang penyusunan makalah Manajemen Rantai Pasok ini, namun saya menyadari bahwa di dalam makalah yang telah saya susun ini masih terdapat banyak kesalahan serta kekurangan. Sehingga saya mengharapkan saran serta masukan dari para pembaca demi tersusunnya makalah yang lebih baik lagi. Akhir kata, saya berharap agar makalah ini bisa memberikan banyak manfaat bagi pembacanya.



Magetan , 19 Januari 2020



Penyusun



ii



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.........................................................................................................................ii DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................4 1.1



Latar Belakang....................................................................................................................4



1.2



Rumusan Masalah...............................................................................................................5



1.3



Tujuan..................................................................................................................................5



BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................................5 2.1



Profil Perusahaan................................................................................................................5



2.2



Bahan Baku Teh Botol Sosro..............................................................................................6



2.3



Bahan Pengemasan..............................................................................................................7



2.4



Proses Pembuatan Teh Botol Sosro....................................................................................8



2.5



Proses Distribusi Teh Botol Sosro....................................................................................13



BAB III PENUTUP...........................................................................................................................15 3.1



Kesimpulan.........................................................................................................................15



3.2



Saran...................................................................................................................................15



DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................16



iii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen Rantai Pasok adalah  serangkaian kegiatan yang meliputi Koordinasi, penjadwalan dan pengendalian terhadap pengadaan, produksi, persediaan dan pengiriman produk ataupun layanan jasa kepada pelanggan yang mencakup administasi harian, operasi, logistik dan pengolahan informasi mulai dari pelanggan hingga ke pemasok. Kegiatan utamanya adalah mengkonversikan berbagai bahan mentah serta bahan-bahan pendukungnya menjadi barang jadi dan mendistribusikannya kepada pelanggan. Dengan menjalankannya kegiatan tersebut, maka apa yang disebut dengan Supply Chain atau Rantai Pasokan pada dasarnya telah terbentuk. Tujuan utama dari Supply Chain Management  adalah penyerahan produk secara tepat waktu demi memuaskan pelanggan, mengurangi biaya, dan memuaskan kegiatan perencanaan distribusi. Dalam manajemen rantai pasok tidak luput dari adanya proses produksi. Proses produksi adalah suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu barang atau untuk menciptakan barang baru dan menambah nilai jual. Maka oleh sebab itu proses produksi dan manajemen rantai pasok sangat penting dalam suatu perusahaan. Pada makalah ini akan dijelaskan mengenai proses produksi dari mulai bahan mentah dan diolah lalu di distribusikan ke konsumen. Pada makalah ini penulis mengambil contoh dari PT. Sinar Sosro. Secara Keseluruhan, komponen rantai pasokan ini adalah fungsi pembelian, inbound logistic, produksi, distribusi yang meliputi outbound logistic dan pemasaran, dan reserve logistic. Maka dengan ini, PT. Sinar Sosro menerapkan Supply Chain Manajemen agar produk yang dihasilkan terdistribusi dengan baik dan optimal. Pemilihan saluran distribusi disesuaikan dengan target pasar. Target pasar dari Sosro adalah orang-orang yang sedang dalam perjalanan yang tentunya menginginkan kehadiran sebuah minuman penghilang dahaga yang praktis dan mudah didapat sehingga penyajian teh Sosro dalam bentuk kemasan botol. Oleh karenanya pemasaran produk Sosro adalah pada awalnya langsung ke pengecer kecil sehingga dapat tersedia di kios-kios kecil sepanjang jalan yang biasanya disediakan dalam box-box es pada titik penjualan. PT. Sinar Sosro terus mengembangkan saluran distribusi secara luas dan terus menerus yang mengutamakan aspek availability (ketersediaan). 4



1.2 Rumusan Masalah 



Bagaiman proses produksi pada PT. Sinar Sosro ?







Bagaimana cara memperoleh bahan baku PT. Sinar Sosro?







Bagaiamana cara pendistribusian PT. Sinar Sosro?



1.3 Tujuan 



Taruna mampu mengetahui proses produski pada PT. Sinar Sosro.







Taruna mampu mengetahi cara memperoleh bahan baku PT. Sinar Sosro.







Taruna mampu mengetahui cara pendistribusian PT. Sinar Sosro.



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Profil Perusahaan PT. Sinar Sosro adalah perusahaan teh siap minum dalam kemasan botol yang pertama di Indonesia dan di dunia. Pada tahun 1940, keluarga Sosrodjojo memulai usahanya di kota Slawi, Jawa Tengah dengan memproduksi dan memasarkan teh seduh dengan merk Teh Cap Botol. Pada tahun 1960, Soegiharto Sosrodjojo dan saudara-saudaranya hijrah ke Jakarta untuk mengembangkan usaha keluarga Sosrodjojo kepada masyarakat di Jakarta.



Tahun 1965, usaha memperkenalkan Teh Cap Botol ini dilakukan dengan melakukan strategy Cicip Rasa yakni  mendatangi pusat-pusat keramaian seperti pasar. Lalu mulai memasak dan menyeduh teh langsung di tempat. Tetapi cara ini kurang berhasil. Akhirnya secara tidak disengaja, ditemukan ide untuk membawa teh yang telah diseduh di kantor dan dikemas kedalam botol bekas kecap atau limun yang sudah dibersihkan. Pada tahun 1969, muncul gagasan untuk menjual teh siap minum atau ready to drink tea dalam kemasan botol 5



dengan nama Tehbotol Sosro. Nama tersebut diambil dari nama teh seduh “Teh Cap Botol“ dan nama keluarga pendiri yakni “Sosrodjojo”. Dalam pengembangan bisnisnya, PT. Sinar Sosro telah mendistribusikan produknya keseluruh Nusantara, melalui kantor cabang Penjualan yang tersebar di seluruh Nusantara. Selain di dalam negeri, PT. Sinar Sosro juga merambah pasar internasional dengan mengekspor produk-produk one way packaging/non botol beling kebeberapa Negara di Asia, Amerika, Eropa, Afrika, Australia dan Kepulauan Pasifik.



2.2 Bahan Baku Teh Botol Sosro Teh botol sosro adalah minuman kemasan yang berbahan baku teh kering, air dan gula sertaa bahan bahan pembantu yang terdiri dari NaCl. PAC, Kaporit, Carbon Active, HCl, Caustic additive. Berikut akan di jelaskan mengenai pemilihan bahan baku dari teh botol sosro. a. Teh kering Untuk bahan baku teh kering tersebut disuplai dari PT.



Gunung slamet, Yang



merupakan bagian dari PT. Sinar Sosro Grop. Sedangkan bahan baku teh tersebut dikelola oleh PT. Agro Pangan selaku sister company. Bahan baku untuk PT. Sinar sosro berasal dari : 



Perkebunan Teh Gunung Rosa di Cianjur







Perkebunan Teh Gunung Manik di Cianjur







Perkebunan Teh Gunung Cempaka di Cianjur







Perkebunan Teh Gunung Satria di Garut







Perkebunan Teh Daerah Neglasari di Garut







Perkebunan Teh Daerah Cukul di Pandeglang







Perkebunan Teh Daerah Sambawa di Tasikmalaya



Teh kering yang digunakan untuk teh botol sosro yaitu teh jasmine, teh poci colat untuk pembuatan S-tea, jenis black tea untuk pembuatan fruity,dan green tea Teh jasmine merupakan jenis teh yang pengelolaannya untuk menjadi teh kering tidak melalui proses fermentasi dan diberi aroma melati. Tiap tiap teh ddikemas dengan kemasan dua lapis. Pada bagian luar memakai karung goni sedangkan pada bagian dalam memakai kantong plastik. Hal tersebut bertujuan untuk melindungi teh kering dari air dan udara lembab. Setiap karung Teh beratnya adalah 25,5 kg. b. Gula pasir 6



Gula pasir yang digunakan untuk bahan baku teh botol sosro di impor dari thailand, malaysia, thailand, inggris dan korea. Gula pasir yang digunakan dalaam pembuatan teh botol sosro yaitu jenis crystal white sugar. PT. Sinar sosro memilih gula impor karena gula impor melimiliki warna yang lebih putih dibandingkan dengan gula lokal serta gula impor memiliki kadar zat kapur yang rendah dibanding dengan gula lokal. Zat kapur yang tinggi mengakibatkan endapan putih pada dasar teh botol. Dan dengan adanya zat kapur akan menimbulkan kerak pada pipa dan tangki pengolahan c. Air Air adalah salat satu bahan yang penting dalam pembutan minuman. Maka dari itu PT. Sinar sosro menggunakan air dari unti WT (Water Treatment), yaitu suatu unit pengolahan air mentah ( air tanah dengan kedalaman ± 250 m) menjadi air baku (air buffer) yang merupakan syarat air minum (tidak berasa, tidak berwarna, tidak berbau, kesadahan rendah, dan tidak mengandung mikroorganisme, zat kimia dan benda asing) d. Bahan tambahan/bahan pembantu Teh botol juga menggunakan bahan tambahan/bahan pembantu yang merupakan bahan kimia yang diggunakan untuk menunjang proses produksi. Bahan tambahannya antara lain : dari NaCl. PAC, Kaporit, Carbon Active, HCl, Caustic additive.



2.3 Bahan Pengemasan Pngemasan digunakan untuk mencegah atau mengurangi kerusakan, dan melindungi produk yang ada didalamnya, melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik (gesekan, benturan, getaran). Bahan yang digunakan untuk pengemasan berbeda beda, setiap bahan memiliki karakteristik berbeda beda dan disesuaikan sesuai dengan karakteristik suatu produk. Berikut bahan pengemasan pada teh botol sosro : a. Crown cork Crown cork berfungsi untuk penutup botol agar produk aman dari pengaruh udara luar dan dapat juga digunakan sebagai identitas suatu produk. Crown cork terbuat dari logam dan didalamnya dilapisi dengan PVC. Crown cork dikemas dalam kardus dengan jumlah 10000 tiap kardus. enyimpanannya diletakkan di gudang penyimpanan Crown cork  yang luasnya setengah dari gudang penyimpanan gula. Untuk menghindari kontak langsung antara lantai dengan crown cork (mencegah kontaminasi), maka lantainya dilapisi dengan pallet. Setiap pallet terdapat 45 kardus crown cork, dengan 5 tumpukan untuk setiap palletnya. Penumpukan crown cork di dalam gudang disusun berdasarkan sistem FIFO. Masuk dan keluarnya crown 7



cork dari gudang dilakukan menggunakan forklift. Crown cork ini disuplai dari PT. Indonesia Multi Colour Printing (IMCP) dan PT. ATP b. Botol Botol yang digunakan untuk teh botol sosro terbuat dari kaca yang tahan panas. Sebelum botol digunakan untuk proses produksi, botol disimpan dalam gudang peti botol (PB). Supplier untuk botol teh botol sosro yaitu PT. Mulia Industrindo dan PT. Iglass. Volume kemasan dalam botol untuk masing-masing produk berbeda. Volume untuk produk teh botol sosro adalah sebesar 220 ml.



c. Krat Krat merupakan bahan pengemas yang tidak langsung kontak dengan produk, melainkan hanya berfungsi melindungi botol supaya tidak pecah ketika pengangkutan. Krat terbuat dari plastik berwarna merah. Krat digunakan untuk memuat botol-botol baik botol kosong maupun botol isi. Satu krat memuat 24 botol. Selama krat masih dalam keadaan baik, krat tersebut masih terus dipakai.



2.4 Proses Pembuatan Teh Botol Sosro Proses produksi teh botol sosro terdiri dari proses unit water treatment, proses unit kitchen, proses unit bottling (pembotolan) a. Unit water treatment Water treatment merupakan suatu unit pengolahan air mentah (air tanah dengan kedalaman ± 250 m) menjadi air baku (air buffer) yang merupakan syarat air minum (tidak berasa, tidak berwarna, tidak berbau, kesadahan rendah, dan tidak mengandung mikroorganisme, zat kimia dan benda asing) karena air yang mentah ini masih mengandung senyawa – senyawa yang berbahaya bagi kesehatan. Berikut ini adalah tahap-tahap dalam water treatment :



8







Tangki kerucut Air yang berasal dari sumur dipompa ke tangki ini. Kapasitas tangki kerucut ini mencapai 15.000 liter. Di dalam unit ini dilakukan proses dosing. Dosing adalah proses penambahan larutan kaporit dan PAC ke dalam tangki kerucut. Disini kaporit berfungsi untuk membunuh bakteri (desinfektan) dan PAC berfungsi sebagai koagulan kotoran dan lumpur yang ikut bersama air sumur.



 Bak penampung/reservoir Bak ini berfungsi untuk menampung air olahan dari tangki kerucut (bak penampung). Tinggi bak ini adalah ± 6 meter, panjang 4 meter, dan lebar 3 meter. Dimana kapasitas bak reservoir ini ± 75.000 liter. Kemudian dengan bantuan pompa high press (dengan tekanan 5 bar dan debit air 30 m³/Jam), air dialirkan ke tangki sand filter.  Tangki sand filter Kapasitas tiap tangki adalah 5.000 liter. Di dalam pengoperasiannya, tangki ini dilengkapi dengan pasir silica (pasir kuarsa). Dimana pasir silica ini berfungsi untuk menyaring atau menahan partikel-partikel lumpur dari bak reservoir dan menurunkan kadar Fe yang masih tinggi. Di tangki ini kesadahan, M aklkalinitas masih tinggi. Dari tangki ini, air dialirkan ke tangki Carbon Filter  Tangki carbon filter 1 Tangki ini berisi karbon aktif



dari tempurung kelapa yang berfungsi untuk



menyerap Cl2, bau, warna dan rasa yang tidak dikehendaki pada air. Air dari carbon filter 1 ini kemudian dialirkan ke tangki Cation Exchanger, tangki Softener 2, Softener Cleaner dan tangki Softener 3 buffer  Tangki cartion excharger Sebagian air dari Carbon Filter 1 dialirkan ke cation exchanger. Terdapat dua tangki yaitu Cation IA dan Cation IB. Untuk Cation IA berkapasitas ± 2.500 liter dan Cation IB berkapasitas ± 1.500 liter. Tangki-tangki ini dilewati air dari Carbon Filter 1 secara bersama-sama. Tangki ini berisi resin yang berfungsi untuk menurunkan kesadahan hingga < 0,5° dH, menurunkan alkalinitas hingga 0 ppm.  Tangki softener 2



9



Air dari Carbon Filter 1 sebagian juga dialirkan ke tangki Softener 2. Dimana terdiri dari dua tangki, yaitu Softener 2A dan Softener 2B dengan cara kerja yang sama, namun pengoperasiannya secara bergantian, hal ini dilakukan untuk mengantisipasi pada saat satu tangki mengalami kejenuhan.  Tangki softener 3 buffer Air dari tangki ini digunakan untuk membuat air buffer. Untuk regenerasi, pada tangki ini membutuhkan ± 160 kg NaCl. Kesadahan di tangki ini max 2,5° dH dan alkalinitasnnya < 500 ppm. Kemudian Air dari tangki ini dialirkan ke tangki Carbon Filter 2 untuk diolah menjadi air buffer.  Tangki softener cleaner Air dari tangki ini digunakan untuk bersih-bersih lantai dan proses pembersihan ruangan. Kapasitas tangki ini ± 1.000 liter.  Tangki carbon filter 2 Tangki ini berfungsi untuk menyerap bau, warna dan rasa asing yang ikut tersaring bersama air dari tangki-tangki lain.  Buffer tank Air buffer ditampung di tangki ini, Terdapat dua buah tangki yang masing-masing berkapasitas ± 20.000 liter. Air dari tangki ini digunakan untuk pemasakan teh dan pelarutan gula b. Unit Kitchen Unit



kitchen adalah proses penyeduhan teh botol sosro. Secara umum proses



pembuatan teh cair manis (TCM) untuk TBS sama dengan menyeduh teh yang sering kita lihat dalam masyarakat sehari-hari, yaitu penyeduhan gula bersama teh kering. Berikut proses pembuatan teh botol sosro di unit kitchen.  Pembuatan syrup gula pada tangki dissolving tank Pada proses dissolving ini, gula dilarutkan dengan menggunakan air dari softener 2. Air tersebut dialirkan ke dalam tangki dissolving gula. Crystal White Sugar dimasukkan melalui hopper, dan air dialirkan melalui tangki pelarutan, sehingga gula dan air panas masuk ke tangki pelarutan. Setelah sirup gula terbentuk, sirup gula dialirkan ke buffer syrup yang berkapasitas 3300 liter melalui Bag Filter.



 Pembuatan teh cair pahit (TCP) pada tangki ektraksi



10



Penyeduhan / ekstraksi teh bertujuan untuk mendapatkan teh dengan kadar tanin TCP yang dikehendaki dan selanjutnya dicek kadar tanin-nya ke QC. Air yang digunakan untuk penyeduhan ini berasal dari tangki buffer yang telah dilewatkan PHE sehingga suhunya tinggi (90- 100° C). Untuk sekali penyeduhan, membutuhkan teh kering SPRR 54 kg untuk 1 batch (1 batch = 2 tangki ekstraksi).



Kemudian TCP dialirkan ke Mix tank melalui Tangki



Filtrox untuk menyaring partikel-partikel padat atau kotoran dalam TCP.



 Pencampuran TCP dan Syrup gula pada mix tank Teh Cair Manis diperoleh dengan mencampur sirup gula dengan teh cair pahit (TCP). Dalam proses pencampuran terdapat dua tangki kecil yaitu, small tank (untuk menambahkan sirup gula jika kadar gula pada TCM tidak sesuai standar) dan Recycling Tank (untuk melarutkan bahan-bahan additive seperti konsentrat, sodium sitrat, asam sitrat dan asam askorbat pada proses pembuatan fruit tea)



 Pasteurisasi TCM yang telah sesuai dengan standar selanjutnya dialirkan ke unit pasteurisasi dengan kapasitas 1.000 liter melalui small tank dan PHE. Unit ini berfungsi untuk membunuh kuman atau bakteri pathogen yang terdapat dalam TCM.



11



Gambar Diagram Alir Proses Pembuatan TBS di Unit Kitchen



c. Unit bottling (pembotolan) Unit pembotolan merupakan unit terakhir dalam proses pembuatan teh botol dan merupakan salah satu proses utama dalam sebuah pengolahan minuman kemasan botol. Sebelum memasuki unit pembotolan, botol dalam krat disortir terlebih dahulu untuk memisahkan botol-botol yang tidak standar. Peti botol dalam gudang disusun di atas pallet kemudian diangkut ke unit pembotolan dengan menggunakan forklift. Ada beberapa tahap yang dilalui dalam proses pembotolan.



Botol kosong yang berada dalam krat dan tersusun diatas palet Depalletizer



Palet



Krat & Botol



Decrater



Krat



Botol



Crate Washer



Bottle Washer



Krat Bersih



Filler & Crowner Date Coder



Palletizer



Crater



12



TBS



2.5 Proses Distribusi Teh Botol Sosro PT. Sinar Sosro mendistribusikan produknya ke seluruh Indonesia, melalui lebih dari 150 kantor cabang penjualan, serta beberapa Kantor Penjualan Wilayah (KPW). Selain mendistribusikan, kantor penjualan juga bertugas dalam penarikan kembali botol – botol kosong (returnable glass bottle). Di bawah kantor penjualan, selanjutnya jalur distribusi memiliki tiga tingkat : 1. Agen / Sub-distributor / Wholesaler yang dilingkungan Sinar Sosro disebut Dister 2. Sub-Wholesaler, yang sering juga disebut sub agen 3. Retailer (pengecer) untuk tingkat Dister dikenal Dister Aktif (DA) dan Dister Pasif (DP). DA tidak hanya menunggu pembeli datang ke tempatnya, tapi juga mendistribusikan produk hingga tingkat pengecer. Sedangkan DP hanya menunggu pembeli datang ke tempatnya.



Untuk jumlah dister/agen dijakarta mencapai 60 dister/agen. Dan untuk level pengecer, PT. Sinar Sosro menyegmentasikan dalam 7 segmen (dalam istilah mereka klasifikasi outlet) yaitu : kantin / kafe, lokasi makan (resto), street market (toko, warung, PKL), supermarket, hotel dan tempat hiburan, nstitusi (koperasi), dan end user. Dan diperkirakan gerainya mencapai lebih dari 600 ribu. Melalui jalur – jalur distribusi itulah produk Sinar Sosro dipasarkan hingga end user. PT. SINAR SOSRO juga merambah pasar Internasional dengan upaya mengekspor produk-produk dalam kemasan kotak dan kaleng ke beberapa Negara seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, sebagian Timur Tengah, Afrika, Australia, dan Amerika.



13



14



Berikut adalah bagan pendistribusian PT. Sinar Sosro dari hulu ke Hilir sebagai berikut :



15



CUSTOMER



BAB III RETAILER



PENUTUP



3.1 Kesimpulan



AGEN



Secara Keseluruhan, komponen rantai pasokan ini adalah fungsi pembelian, inbound logistic, produksi, distribusi yang meliputi outbound logistic dan pemasaran, dan reserve DISTcRIBUTOR logistic. Maka dengan ini, PT. Sinar Sosro menerapkan Supply Chain Manajemen agar MANUFACTURE produk yang dihasilkan terdistribusi dengan baik dan optimal. Pemilihan saluran distribusi



disesuaikan dengan target pasar. SUPPLIER Bahan baku pada teh botol sosro dibuat dengan bahan yang berkwalitas serta terjamin



mutunya, bahannya terdiri dari teh kering yang diperoleh dari PT. Gunung slawi, Gula pasir yang di impor dari thailand, malaysia, thailand, inggris dan korea, Air yang diperoleh dari SUPPLIER BAHAN



SUPPLIER



BAKU KEMASAN unti WT (Water Treatment), yaitu suatu unit pengolahan air mentah ( air tanah dengan TEH±KERING CROWN kedalaman 250 m) menjadi air baku (air buffer) yangCORK merupakan syarat air minum PT. Indonesia Multi



PT. Gunung Slamet



(tidak berasa, tidak berwarna, tidak berbau, kesadahan rendah, dan tidak mengandung Colour Printing mikroorganisme, zat kimia dan benda asing).



(IMCP) dan PT. ATP.



GULASosro PASIR mendistribusikan produknya ke seluruh Indonesia, melalui lebih dari 150 PT. Sinar Impor Thailand



kantor cabang penjualan, serta beberapa Kantor Penjualan Wilayah (KPW). Selain BOTOL



mendistribusikan, kantor penjualan juga bertugas dalam penarikan kembali botol – botol PT. Mulia Industrindo dan PT. Iglass.



AIR kosong (returnable glass bottle). Di bawah kantor penjualan, selanjutnya jalur distribusi Air tanah



memiliki tiga tingkat yaitu agen, sub agen dan pengecer.



3.2 Saran



KRAT



Demikianlah makalah yang saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca, dan semoga ada yang mengembangkan makalah ini untuk menjadi makalah yang lebih baik, kurang lebihnya saya mohon maaf. Terima kasih.



16



DAFTAR PUSTAKA http://sinarsosro.id/profile http://juliana46.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2011/06/08/supply-chain-dan-pemasaran-teh-botolsosro/ http://geriwihandyka.blogspot.com/2015/01/metode-pembuatan-dan-pengolahan-teh.html https://student.blog.dinus.ac.id/yessyaviantary/2019/10/13/supply-chain-management-padapt-sinar-sosro-teh-botol-sosro/ https://id.wikipedia.org/wiki/Pengemasan Susitianni Putri Ayu. 2009. Proses Produksi Teh Botol Sosro. Laporan Magang Di PT. Sinar Sosro Ungaran, Jawa Tengah. Universitas Sebelas Maret.



17