Ziarah Kubur [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Ziarah kubur adalah perkara yang dianjurkan oleh Islam. Melalui ziarah kubur, kita diingatkan bahwa kematian adalah hal yang pasti terjadi pada setiap makhluk yang bernyawa. Dengan menyaksikan banyaknya jasad yang terkubur, kita diperlihatkan bahwa tingkat sosial maupun jabatan seseorang tidak berguna ketika ia dikebumikan. Maka menyeimbangkan urusan dunia dan akhirat adalah hal yang semestinya dilakukan setiap muslim. Karena hanya amalannya saja yang akan membantu manusia ketika menghadapi akhirat. Sebenarnya, dahulu Rasulullah pernah melarang ziarah kubur. Ada beberapa sebab mengapa ziarah kubur di zaman itu tidak diperbolehkan. Pertama, orang-orang di zaman dahulu percaya bahwa mengunjungi kuburan seseorang akan mendatangkan keberkahan sehingga membuatnya mendekati perbuatan syirik atau menyekutukan Allah. Kedua, karena dahulu wanita-wanita yang berziarah dikubur sangat emosional dan menangis dengan raungan yang keras. Namun Allah kemudian memperbolehkan melakukan ziarah kubur, dan Rasulullah pun menyampaikan pada kaumnya. Dalam suatu hadits Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya aku dahulu telah melarang kalian untuk berziarah kubur, maka sekarang berziarahlah karena akan bisa mengingatkan kalian pada akhirat dan akan menambah kebaikan pada kalian". dan Rasulullah saw bersabda: “sekarang berziarahlah ke kuburan karena sesungguhnya di dalam ziarah itu terdapat pelajaran yang besar… . Dalam riwayat sahabat Anas bin Malik : … karena dapat melembutkan hati, melinangkan air mata dan dapat mengingatkan kepada hari



akhir.” (H.R Ahmad 3/37-38, dishahihkan oleh Asy-Syaikh AlAlbani dalam Ahkamul Janaiz hal: 228). Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan jika ingin melaksanakan ziarah kubur. Berikut tata cara ziarah kubur sesuai sunnah lengkap dengan doanya.



Tata cara ziarah kubur.



disunnahkan. 1. Mengucapkan salam kepada ahli kubur. Jika ingin memasuki area pemakaman, maka ucapkan salam: "Assalamu'alaikum ahlad diyaar minal mukminiina wal musliminn." Artinya: "Semoga keselamatan tercurah kepada kalian, wahai penghuni kubur, dari golongan orang beriman, dan orang-orang Islam". Kemudian lanjutkan dengan doa, yang bacaannya: "Yarhamulloohul mustaqdimiina minnaa wal musta'khiriin. Wa inna insyaa alloohu bikum la laahiquun wa as alullooha lanaa walakumul 'aafiyah". Artinya: "Semoga Allah merahmati orang-orang yang mendahului kami dan orang-orang yang datang belakangan. Kami insyaallah akan menyusul kalian, saya meminta keselamatan untuk kami dan kalian"



2. Berdoa untuk almarhum dan berzikir dengan posisi menghadap ke kiblat. Dzikir dengan membaca istighfar sebanyak tiga kali, membaca surat Al Fatihah, membaca surat al Ikhlas tiga kali, membaca surat Al Falaq, membaca surat An Nas, dan membaca tahlil tiga puluh kali. 3. Mengirim doa. Setelah berdzikir, maka dilanjutkan dengan doa ziarah kubur, bacaannya: "Audzubillahi minasyaithoonir rojim. Bismillahirrohmanirrohim. Alhamdulillahi robbil 'alamin, hamdan syakiriin, hamdannaa'imin, hamdan yuwaafiini'amahu wayukaafii mazidah, yaa robbanaa lakal hamdu kamaa yanbaghi lijalali wajhika wa'adzimi sultonik, allohumma shoolli wasalim 'ala muhammad wa'ala alii muhammad. Allahhumma taqobal wa ausil sawaaaba maa qoro, nahu minal qur'anil 'adzim, wa maa halalna wa maa sabahna wamastaghfarnaa wamaa sholaina 'atsayyidina muhammad sollallohu'alaihi wasallam, hadiyatan wasilatan, warohmatan najilatan wa barokatan samilatan ilaa hadoroti habibina wasafi'ina waquroti a'ayuninaa sayyidina wamaulanaa muhammadin sollallohu 'alaihi wa sallam, wa ila jami'ii ikhwanihi minal anbiyaai walmursaliina wal auliyaai, wassuhadai, wassolihina, wassohabati wattabi'ina wal'ulamail 'alimina wal mushonnafiinal mukhlisiina wa jami'il mujaa-hidiina fi sabilillahi robbil 'alaminn, wal malaikatil muqorrobina khusushan ila sayyidina syaih abdul qodir zailanii. Summa ilaa jami'i ahlil qubur, minal muslimiina wal muslimati, wal mu miniina wal mu minaati, min masaarikil ardhi ila



magooribiha barriha wabahriha khusushan ila aabaaina wa ummahaa tiinaa, wa ajdaadina, wanakhussu khusushan manijtam'anaa hahunaa bisababihi waliajlihi. Allahhummaghfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fu anhu wa akrim nujulahu wawasi' madholahu, waghsilhu bilmai wassalji wal barodi wanaqihi minal khotooya, kama yunaqqo saubul abyadu minaddannasi wa abdilhu, darron khoiron min daarihi wa ahlan khoiron min ahlihi wa jaujan khoiron min jauzihi wa adhilhul jannata wa 'aidhu min 'adzabil qobri wa fitnatihi wa min 'adzabinnar, allohhumaghfir lihayyina wa mayyitina wa sahhidiina wa ghoniina washogiirona wa kaabirona wadakirona wa ansana, allohumma man ahyaitahu minna fa ahyihi 'alal islami wa man tawafaitahu minna fatawafahu alal iiman allohumma la tuhrimna azrohu wa laa tudillanaa ba'dahu birohmatikayaa arhamarroohimiin, wal hamdu lillahi robbil 'aalamiin." Artinya: "Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala Puji bagi Allah penguasa alam semesta, sebagaimana orang-orang yang bersyukur dan orang-orang yang mendapat banyak kenikmatan memujiNya. Dengan pujian yang sepadan dan nikmatNya dan memungkinkan pertambahannya. Wahai Tuhan kami, pujian hanya untuk Mu, sebagaimana yang layak akan kemuliaan Dzat Mu dan keagungan kuasa Mu. Ya Allah limpahkan kesejahteraan dan keselamatan kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga beliau. Ya Allah terimalah dan sampaikan pahala Al Quran yang kami baca, tahlil kami, tasbih kami, istighfar kami dan shalawat kami kepada Nabi Muhammad sebagai hadiah yang menjadi



penyambung. Sebagai rahmat yang turun dan sebagai berkah yang menyebar kepada kekasih kami, penolong kami dan buah hati kami, pemuka dan pemimpin kamiyaitu Nabi Muhammad SAW, juga kepada seluruh kawan-kawan beliau dari kalangan para Nabi dan Rasul, para wali, para syuhada’, orang-orang shalih, para sahabat, para tabi’in, para ulama yang mengamalkan ilmunya, para pengarang yang ikhlas dan orang-orang yang berjihad di jalan Allah Tuhan semesta alam, serta para malaikat yang selalu beribadah, khususnya ditujukan kepada Syekh Abdul Qadir Jailani. Kemudian kepada seluruh penghuni kubur dari kalangan orangorang islam laki-laki dan perempuan, orang mukmin laki-laki dan perempuan, dari belahan bumi timur dan barat, di laut dan di darat, terutama kepada bapak-bapak dan ibu-ibu kami, kakek dan nenek kami, lebih utamakan lagi kepada orang yang menyebabkan kami berkumpul di sini. Ya Allah, ampunilah, rahmatilah, bebaskanlah dan lepaskan dia. Mulikanlah tempat tinggalnya dan luaskanlah. Muliaknlah tempat tinggalnya, luaskanlah jalan masuknya, cucilah dia dengan air jernih dan sejuk. Bersihkanlah dia dari segala kesalahan bagaikan abju putih yang bersih dari kotoran, dan gantilah rumahnya dengan rumah yang lebih baik daripada yang ditinggalkannya, dan keluarga yang lebih baik dari yang ditinggalkannya, serta suami/istri yang lebih baik dari yang ditinggalkannya pula. Masukkanlah dia ke dalam surga dan lindungilah dia dari siksa kubur dan fitnahnya serta siksa api neraka. Ya Allah berikanlah ampun bagi kami yang masih hidup, dan kami yang telah meninggal dunia, kami yang hadir, kami yang ghoib, kami yang kecil, kami yang dewasa, kami yang pria atau wanita. Ya Allah siapapun yang Egnkau hidupkan dari kami maka hidupkanlah dalam keadaan iman. Ya Allah janganlah Engkau menghalangi kami akan pahal beramal kepadanya. dan janganlah Engkau menyesatkan kami sepeninggalannya dengan mendapat rahmat



Mu Yang Maha Pengasih. Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam" Atau mengucapkan salam seperti yang diajarkan oleh Imam Ali bin Abi Thalib (sa): ُ‫يَااَ ْهلَالَاِلَهَاِالَّبِ َحقِّالَاِلَهَاِالَّهللا‬،ُ‫اَل َّسالَ ُم َعلَىا َ ْهلِالَاِلَهَاِالَّاللهُ ِم ْنا َ ْهلِالَاِلَهَاِالَّهللا‬ ‫يَاالَاِلَهَاِالَّاللهُبِ َحقِّالَاِلَهَاِالَّاللهُا ِ ْغفِـرْ لِ َم ْن‬،ُ‫َك ْيفَ َو َج ْدتُ ْمقَوْ لَالَاِلَهَاِالَّاللهُ ِم ْنالَاِلَهَاِالَّهللا‬ ِ‫ َواحْ شَـرْ نَافِي ُز ْم َر ِة َم ْنقَالَالَاِلَهَاِالَّاللهُ ُم َح َّم ٌد َرسُوْ اُل لل ِه َعلِيٌّ َولِيُّاهلل‬،ُ‫قَالَالَاِلَهَاِالَّهللا‬ Assâ lamu ‘alâ ahli lâ ilâ ha illallâ h min ahli lâ ilâ ha illallâ h , ya ahla lâ ilâ ha illallâ h bihaqqi lâ ilâ ha illallâ h kayfa wajadtum qawla lâ ilâ ha illallâ h min lâ ilâ ha illallâ h, ya lâ ilâ ha illallâ h bihaqqi lâ ilâ ha illallâ h ighfir liman qâ la lâ ilâ ha illallâ h, wahsyurnâ fî zumrati man qâ la lâ ilâ ha illallâ h Muhammadun Rasû lullâ h ‘Aliyyun waliyullâ h. Artinya : “Salam bagi yang mengucapkan la ilaha illallah dari yang mengucapkan la ilaha illallah, wahai yang mengucapkan kalimah la ilaha illallah dengan hak la ilaha illallah, bagaimana kamu memperoleh kalimah la ilaha illallah dari la ilaha illallah, wahai la ilaha illallah dengan hak la ilaha illallah ampuni orang yang membaca kalimah la ilaha illallah, dan himpunlah kami ke dalam golongan orang yang mengu¬cap¬kan la ilaha illallah Muhammadur rasululullah Aliyyun waliyyullah.” Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata: “Barangsiapa yang memasuki areal kuburan, lalu mengucapkan (salam tersebut), Allah memberinya pahala kebaikan 50 tahun, dan mengampuni dosanya serta dosa kedua orang tuanya 50 tahun.” Dan juga membaca: 1. Surat Al-Qadar (7 kali), 2. Surat Al-Fatihah (3 kali), 3. Surat Al-Falaq (3 kali), 4. Surat An-Nas (3 kali), 5. Surat Al-Ikhlash (3 kali), 6. Ayat Kursi (3 kali). Dalam suatu hadis disebutkan: “Barangsiapa yang membaca surat Al-Qadar (7 kali) di kuburan seorang mukmin, Allah mengutus malaikat padanya untuk beribadah di dekat kuburannya, dan mencatat bagi si mayit pahala dari ibadah yang dilakukan oleh



malaikat itu sehingga Allah memasukkan ia ke surga. Dan dalam membaca surat Al-Qadar disertai surat Al-Falaq, An-Nas, AlIkhlash dan Ayat kursi, masing-masing (3 kali).” 4. Tidak melakukan hal yang dilarang pada saat di kuburan. Ada beberapa larangan yang tidak diperbolehkan saat berada di pemakaman. Dalam suatu hadits yang diriwayatkan oleh Muslim: "Janganlah kalian sholat (berdoa) kepada kuburan dan janganlah kalian duduk di atasnya". Kemudian dalam hadits lain disebutkan "Rasulullah SAW melarang dari memberi kapur pada kubur, duduk di atas kubur dan mendirikan bangunan di atas kubur". 5. Hukum Membaca Yasin Saat Ziarah Kubur Dalam satu hadisnya, Rasulallah bersabda yang artinya, " Barangsiapa berziarah ke kuburan kedua orang tuanya setiap Jumat, lalu membacakan di sisinya Surat Yasin, niscaya akan diampuni sebanyak jumlah ayat dan huruf yang dibaca." Hadis riwayat Ibnu ‘Adi dari Abu Bakar ini masih diperselisihkan para pakar ahli hadis. Dalil membaca surat Alquran di kuburan memang tidak ada yang shahih dari Rasulullah. Semuanya dhaif seperti yang dijelaskan al-Mubarakfuri dalam kitab Tuhfah alAhwadzi Syarah Sunan at-Tirmidzi. Namun, bukan berarti hadis dhaif tersebut tidak boleh diamalkan. Apalagi hadis tersebut di atas dikuatkan pendapat para ulama. Seperti riwayat al-Marwazi dari Ahmad bin Hanbal, beliau mengatakan: " Bila kalian masuk ke dalam taman makam (kuburan), maka bacalah al-Fatihah, Surat Ikhlash dan alMuawwidzatain (al-Falaq dan an-Naas). Jadikanlah pahalanya untuk mayit-mayit kuburan tersebut, karena sungguh pahalanya sampai kepada mereka."



Riwayat Abu Hurairah juga mengatakan bahwa Rasulallah bersabda, " Siapa saja yang masuk kuburan kemudian membaca al-Fatihah, al-Ikhlash dan at-Takatsur dan lalu berdoa ’Aku jadikan pahala kalam-Mu yang telah aku baca untuk penduduk kuburan muslimin dan muslimat'. Maka mereka (ahli kubur) akan memintakan syafaat kepada Allah untuk orang tersebut." 6. Tidak Duduk dan Menginjak Bagian Atas Kuburan " Janganlah kalian sholat (berdoa) kepada kuburan, dan janganlah kalian duduk di atasnya." (HR. Muslim). Hadis ini mengatakan bahwa manusia tidak boleh meminta sesuatu kepada kuburan karena itu adalah perbuatan syirik. Selain itu, peziarah juga tidak boleh duduk di atasnya. 7. Tidak Melakukan Hal-hal yang Berlebihan Salah satu contoh bentuk sikap yang berlebihan dalam konteks kuburan adalah menjadikan makam seperti masjid. Padahal melakukan ritual sholat di kuburan sangat dilarang karena akan mengikis makna ibadah yaitu menyembah hanya pada Allah SWT. Hal berlebihan lainnya saat ziarah kubur adalah mencium batu nisan atau menangis sambil meratapi makam di depannya. Bersikap berlebihan dalam urusan agama adalah hal yang terlarang, termasuk dalam melaksanakan ritual ziarah kubur ini. Rasulullah bersabda: " Waspadalah kalian pada sikap berlebihan. Sesungguhnya binasanya orang-orang sebelum kalian disebabkan berlebihan dalam urusan agama." (HR. Ahmad) Demikianlah tata cara ziarah kubur sesuai sunnah, lengkap dengan bacaan doa menurut Islam. Semoga informasi ini bermanfaat.