4 0 54 KB
TUGAS BAHASA INDONESIA
1. Bacalah teks artikel berjudul “ Pak Raden dan Kisah Mulitikulturalistik” di buku paket halaman 137-139 2. Temukan fakta, opini, dan informasi yang kamu peroleh dari artikel tersebut. No . 1
2
Informasi yang Diperoleh
Fakta
Opini
Jumat, 30 Oktober 2015
Pak Raden alias Suyadi
Seniman dongeng paling
Indonesia kembali
adalah seniman senior
berpengaruh dalam
kehilangan seniman
sekaligus pencipta kisah
perkembangan seni,
dongeng paling
boneka kayu ”Si Unyil”,
terutama di kalangan
berpengaruh dalam
sebuah film seri televisi
anakanak era 80-an.
perkembangan seni,
Indonesia produksi
terutama di kalangan
PPFN.
anakanak era 80-an. Legenda Unyil sedikit
Karakter boneka anak
Kisah cerita si boneka
bercerita, kisah si Unyil
tersebut dinamai
kayu ini adalah legenda
yang diciptakan Pak Raden,
Guignol. anak-anak
bagi semua anggota
alumnus seni rupa ITB ini,
melalui pertunjukan di
generasi 80-an sampai
diilhami dari pertunjukan
teater Guignol. Ia tokoh
awal 90-an.
wayang atau boneka kayu
boneka yang diciptakan
anak-anak di Prancis.
pada 1808 oleh Laurent Mourguet, seorang marionnettiste (dalang perempuan). Sampai saat ini Guignol masih digunakan sebagai hiburan, Ia juga menjadi ikon atau maskot Kota Lyon, Prancis. Antusiasme anak-anak
Lyon untuk menikmati 3
4
Guignol ini masih sangat
hiburan. Dari segi ide cerita,
Pentas Guignol adalah
tinggi sampai sekarang.
hampir tidak ada muatan
murni sebagai ajang
Setelah beberapa kali
edukasi di dalamnya
hiburan anak-anak Kota
menyaksikan pertunjukan
Lyon dan sekitarnya,
Guignol, memang cukup
tempat pusat teater
berbeda dengan legenda Si
Guignol berada.
Unyil.. Dalam beberapa cerita,
Cerita Guignol sebatas
kisah Unyil memang
cerita-cerita ringan anak-
memiliki muatan ideologis
anak. Berbeda dengan
dan muatan politis tertentu.
kisah Si Unyil. Melalui
Ketika saat itu, Orde Baru
Unyil, pemerintah juga
masih berjaya, ia pun
turut menyosialisasikan
menggunakan media film
banyak program atau
anak-anak untuk
kebijakannya seperti
mempertahankan
Keluarga Berencana,
eksistensinya.
ajakan melakukan ronda
-
malam, sekolah, dan lainnya. Ini tidak berbeda dengan kisah Guignol pada masa awal kemunculannya. Guignol juga menjadi instrumen politik pemerintah 5
Sosialis kebijakan
Prancis di kala itu. Terbukti, kisah si Unyil
Kisah Unyil sangat
pemerintah melalui media
sangat melegenda sampai
menghegemoni jagat
anak-anak ini pun
sekarang mesti ia tayang
hiburan anak-anak di era
kemudian media sangat
terakhir kali awal era 90-
ketika stasiun televisi
masif.
an di TVRI.
swasta belum bertaburan
6
Ketika stasiun RCTI dan
. Ini karena jagat hiburan
seperti sekarang. Nyaris, mulai era ini,
TPI mencoba menayangkan
anak-anak telah berubah
anak-anak kehilangan
kembali kisah ini respons
mulai era 90-an. Hiburan
banyak hiburan
anak-anak pun tidak
anak-anak telah
bernuansa "Indonesia"
sebagus ketika ditayangkan
digantikan film-film
yang penuh muatan
di TVRI.
kartun impor: Doraemen,
pendidikan nilai.
He-man, Sailormoon Shinchan, Naruto, dan 7
Kisah Unyil bukan sekadar
yang lain. Ada tokoh Unyil, Ucrit,
"kisah ideologis" dan
Usro, dan Meilani
"politis". Legenda ini juga
(keturunan Tionghoa)
mengisahkan kehidupan
sebagai tokoh utama, Bu
sosial yang harmonis meski
Bariah si tukang gado-
dihiasi banyak perbedaan.
gado, ada Pak Raden
-
(tokoh dari golongan ningrat), Pak Ableh dan Pak Ogah si penjaga pos ronda (sebagai tokoh kelas bawah), ada Pak Kades dan Hansip yang menggambarkan karakter 8
Keragaman karakter sosial
aparat pemerintah. Perbedaan kelas sosial
ini menunjukkan
adalah hal yang paling
bagaimana kisah si Unyil
tampak dalam film ini,
ingin mengajarkan kepada
serta perbedaan suku
anak-anak di era itu untuk
bangsa, sampai
menghargai perbedaan.
bagaimana Unyil menjalin hubungan pertemanan dengan
-
orang Tionghoa (Meilani). Ini terobosan besar yang dibuat Pak Raden ketika isu rasial (Tionghoa) menjadi isu sensitif di masa Orde Baru. Kerja sama yang baik ditunjukkan dalam film ini melalui ajakan kerja bakti, ronda malam atau siskamling yang menjadi "ikon" Orde 9
Saat ini kita merindukan
Baru. Saat ini media televisi
Keberadaan "bagian
film-film sekelas Unyil
lebih banyak mengumbar
yang disensori
yang mampu menghiasi
film-film impor yang
sebenarnya menunjukkan
dunia anak-anak era 2000-
sarat dengan adegan
bahwa film-film impor
an dan sesudahnya.
kekerasan dan beberapa
tersebut tidak layak
bagian bahkan disensor.
tayang di Indonesia
Ini belum termasuk sinetron anak-anak, tapi bercampur dengan gaya hidup orang dewasa yang 10
Saat ini ada kisah "Ipin dan
tidak layak konsumsi. Secara umum semua
Upin yang berhasil menarik
substansi film hampir
minat anak-anak di
sama dengan Si Unyil,
Indonesia untuk
berlatar cerita kehidupan
menontonnya.
anak-anak: kehidupan di sekolah, rumah, bahkan aktivitas mereka ketika
-
tidak bersekolah. Sayang, film ini berbahasa 11
12
Sementara film kartun
Melayu (Malaysia). Tontonan untuk mereka
Kejayaan dan keindahan
bertema sama berbahasa
telah bercampur dengan
masa anak-anak seolah
Indonesia justru kurang
tontonan orang dewasa.
telah usai ketika media
menarik minat anak-anak.
Anak-anak pun lebih
televisi sudah tidak lagi
familier dengan lagu-
menunjukkan
lagu dewasa daripada
keramahannya pada
Era 80-an adalah era emas
lagu anak-anak Sangat disayangkan,
dunia anak. -
anak-anak Indonesia. Pada
masa-masa terakhir
masa itu kita telah dihibur
kehidupan Pak Raden
oleh hasil karya Pak Raden
cukup memprihatinkan
yang tayang setiap Minggu
untuk seorang seniman
pagi dalam bentuk karya
besar yang diakui dunia
film boneka.
dengan karya besarnya yang bisa dinikmati lebih dari satu dekade. Setelah lama tidak muncul di pemberitaan media, tokoh Pak Raden kembali mencuat, tetapi dengan berita "Pak Raden Meninggal Dunia”. Kita pantas berterima kasih pada Pak Raden. Selamat jalan Pak Raden.
Tulislah pendapatmu terhadap artikel tersebut
Artikel yang cukup informatif dan menurut saya merupakan tribut yang sesuai untuk Pak Raden, artikel menelusuri tentang cikal bakal karakter Unyil sampai dengan masa kita sekarang ini. Penulis memberi empasis pengaruh Si Unyil pada sebuah generasi Indonesia, yang saya secara jujur sangat setujui. Penulis juga memberi empasis bahwa Unyil sudah banyak dilupakan anak-anak generasi milenial, yang merupakan sebuah poin yang miris yang mengingatkan kita akan isu penurunan sebuah generasi. Yang ironis, mengingat bahwa kartun Melayu substitusi pengganti Si Unyil tidaklah sesuai dengan budaya Indonesia, walaupun serupa, tetapi tak sama, dan juga kebiasaan Malaysia untuk mengeklaim budaya Indonesia juga dapat mempengaruhi pikiran anak-anak Indonesia…………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ………