020 - Khofifah Dwi Utami - ASKEP Keracunan Makanan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA NY. G DENGAN MASALAH KERACUNAN MAKANAN DI IGD RSUD Dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO WONOGIRI



Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Keperawatan Gawat Darurat Dosen Pembimbing: Martono, S.Kep., Ns., M.Pd



Oleh: Khofifah Dwi Utami (P27220018020)



PRODI D-III KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA 2021



A. PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada tanggal 13 Maret 2021 jam 20.30 WIB di Ruang IGD RSUD Dr.Soediran Mangun Sumarso Wonogiri, sumber data diperoleh melalui wawancara langsung dengan pasien , keluarga dan observasi. 1. Identitas a. Identitas Pasien Nama



: Ny. G



Umur



: 37 tahun



Jenis Kelamin



: Perempuan



Pendidikan



: SMA



Pekerjaan



: Pedagang



Agama



: Islam



Alamat



: Bulukerto, Wonogiri



No. RM



: 00347xxxxx



b. Identitas Penanggungjawab Nama



: Tn. Q



Umur



: 38 tahun



Jenis Kelamin



: Laki-laki



Pendidikan



: SMA



Pekerjaan



: Pedagang



Agama



: Islam



Alamat



: Bulukerto, Wonogiri



Hub. Dengan Klien



: Suami



2. Keluhan Utama Pasien mengatakan muntah diikuti pusing ngliyeng pasca makan tempe bongkrek. 3. Pengkajian Primer a. Airway



: Jalan napas pasien tidak ada sumbatan, lubang hidung bersih, dan



rongga mulut tidak ada sumbatan. b. Breathing : RR: 26 kali/menit, suara napas bersih, tidak ada suara napas tambahan, pengembangan dada kanan dan kiri simetris, tidak nampak adanya penggunaan otot bantu napas, dan tidak terdapat pernapasan cuping hidung, terasa ampeg. c. Circulation : TD: 90/60 mmHg, S: 37,5 oC, N: 100 kali/ menit, nadi teraba lemah dan t, CRT 2 detik,akral dingin.tidak ada sianosis,saturasi oksigen 93%.



d. Disability : klien tampak lemah, kesadaran pasien lemah (E4M5V4), pupil isokor terdapat reaksi terhadap cahaya pada mata kanan dan kiri. e. Exposure : kedua ektremitas tak ada kelainan. 4. Pengkajian Sekunder a. Sympthoms Data Subjektif



: pasien tampak lemah, kesadaran pasien lemah (E4M5V4)



Data Objektif



: TD: 90/60 mmHg, S: 37,50C



b. Allergies Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien tidak mempunyai riwayat alergi obat maupun makanan. c. Past Medical History Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien mempunyai riwayat penyakit yang menular maupun menurun. d. Last Oral Intake Keluarga pasien mengatakan bahwa makan terakhir jam 18.30 WIB tanggal 9 Maret 2021 dengan komsumsi tempe bongkrek. e. Event Before Accident Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien hanya di rumah dan melakukan kegiatan diluar rumah ketika berdagang sayur keliling. 5. Pemeriksaan Fisik a. Kesaadaran umum: Lemah 1) Kesadaran: composmentis 2) Tanda-tanda vital -



TD: 90/60 mmHg



-



RR: 26 kali/menit



-



N: 100 kali/ menit



-



S: 37,5oC



b. Pemeriksaan Head to Toe 1) Kepala: tidak ada lesi,kulit kepala bersih,tidak ada hematom, dan tidak ada perdarahan. 2) Mata: simetris,tidak ada perdarahan,konjungtivat akanemis, sklera tidak ikterik, respon mata jawaban mengedipkan mata.



3) Hidung: tidak ada perdarahan, tidakadalesi, jalan napas tidak bersih, menggunakan nasal kanul O2 2l/menit. 4) Telinga:



simetris,



tidak



ada



lesi,tidak



ada



perdarahan,



tidak



ada



perubahanbentuk tulang. 5) Mulut: tidak ada stomatitis, dan muksa bibir kering. 6) Leher: tidak ada cidera servikal, tidak ada peningkatan tekanan vena jugularis. Thoraks jantung: tidak ada lesi, ictus cordis tidak tampak,tidak ada nyeri tekan, suara pekak pada pemeriksaan perkusi,saat di auskultasi tidak ada bunyi tambahan. 7) Paru-paru: tak ada pergerakan otot bantu pernapasan, fremitus teraba sama kanan dan kiri, saat di auskultasi ada suara vesikuler. 8) Abdomen: tidak ada lesi, tidak ada benjolan, peristaltik usus 8x/menit, terdengar suara timpani, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada massa. 9) Ekstremitas atas dan bawah: tak ada kelainan, terpasang infus NaCl 20 tpm ditangan kiri. 10) Integumen: turgor kulit baik. c. Pemeriksaan Penunjang Hasil foto pemeriksaan radiologi direncanakan. d. Program Terapi 1) Oksigenasi via nasal kanul 2 liter/ menit 2) Infus NaCl 0,9% 20 tetes/ menit 3) Injeksi cefotaxim 1 gram 4) Injeksi ulsikur 250mg 5) Magasida syrup 5 ml 6) Pemasangan NGT



B. ANALISIS DATA



No. Data Fokus 1. Data Subjektif: -



Problem Etiologi Pola nafas tidak Hiperventilsi



Pasien mengatakan napas terasa efektif ampeg.



Data Objektif: -



RR: 26 kali/menit



-



Saturasi oksigen 93%.



-



Terpasang oksgen via nasal kanul 2 liter menit



2.



Data Subjekif: -



Pasien



mengatakan



Risiko



Muntah



muntah ketidakseimbngan



diikuti pusing ngliyeng pasca elektrolit makan tempe bongkrek. Data Objektif: -



Pasien tampak lemah, kesadaran pasien lemah (E4M5V4)



-



Nadi teraba lemah



-



Akral teraba dingin



-



TD: 90/60 mmHg, S: 37,50C



C. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hiperventilsi (0005). 2. Risiko ketidakseimbngan elektrolit berhubungan dengan muntah (0037). D. RENCANA KEPERAWATAN No Tujuan dan Kriteria Hasil 1. Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x 24 jam diharapkan pola nafas menjadi efektif dengan kriteria hasil:



2) Identifikasi kebutuhan insersi jalan nafas buatan 3) Posisikan



Pertukaran Gas tidak akan terganggu dibuktikan dengan : Kesadaran



Intervensi 1) Monitor vital sign



composmentis,



pasien



untuk



memaksimalkan ventilasi 4) Monitor status respirasi: adanya



TTV



suara nafas tambahan



menjadi normal, pernafasan menjadi



5) Kolaborasi



normal yaitu tidak mengalami nafas 2.



Dangkal Setelah



dilakukan



tindakan



dengan



tim



medis:



pemberian oksigen 1) Monitor mual, muntah dan diare



keperawatan selama 1 x 24 jam



2) Kaji kebutuhan nutrisi



pemenuhan



3) Bantu pasien memilih makanan yang



nutrisi



dapat



adekuat/terpenuhi dengan kriteria hasil:



lunak dan lembut



Status gizi asupan makanan dan cairan



4) Berikan nutrisi yang dibutuhkan



membak ditandai pasien nafsu makan



sesuai batas diet yang dianjurkan



meningkat, mual dan muntah hilang,



5) Kolaborasikan pemberian obat



pasien tampak segar E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN Hari, tanggal 13 Maret 2021



No. Dx 1,2



Tindakan Memeriksa tanda- Ds: tanda vital



-



Respon Pasien



TTD



mengatakan



merasa mual Do:



2



-



TD: 90/60 mmHg



-



RR: 26 kali/menit



-



N: 100 kali/ menit



Memberikan



- S: 37,5oC Ds:



rangsangan



-



muntah



Pasien



mengatakan



ingin muntah tetapi tidak bisa keluar Do: -



Pasien



tidak



dapa



muntah saat diberi rangsangan 1



Memberikan



Ds:



terapi oksigenasi -



Pasien



via nasal kanul 2



merasa lemas



liter/menit



Do:



mengatakan



-



Pasien tampak lemah



-



Terapi oksigenasi via nasal



kanul



liter/menit



2 sudah



terpasang 1,2



Memberikan obat



Ds:



-



-



Injeksi cefotaxim gram



-



1



Pasien



mengatakan



mau diberi obat Do:



Injeksi ulsikur -



Injeksi cefotaxim 1



250mg



gram, injeksi ulsikur



Magasida



250mg dan Magasida



syrup 5 ml



syrup 5 ml sudah diberikan



1,2



Memberikan



Ds:



posisi semi fowler -



Pasien



mengatakan



merasa lebih nyaman Do: -



Pasien kooperatif



-



Pasien tampak lebih nyaman



F. EVAULUASI No. Dx 1.



Hari, tanggal 13 Maret 2021



Evaluasi S: Pasien mengatakan merasa ampeg O: Pasien tampak lemah, RR: 2 kali/menit



TTD



A: Masalah belum teratasi P: Lanjukan intervensi 2.



13 Maret 2021



- Monitor respirasi S: Pasien mengatakan muntah dan merasa mual O: Pasien tampak lemah A: Masalah belum teratasi P: Lanjutkan intervensi -



Berikan rangsangan muntah



-



Berikan nutrisi sesuai kebutuhan