4 0 896 KB
PROYEK KEPEMIMPINAN II Proposal Kegiatan Proyek “Proyek Pohon Harapan untuk Meningkatkan Keaktifan dan Motivasi Belajar Peserta Didik” Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hj. Aslamiah, M.Pd., Ph.D
Disusun oleh kelompok 2 : DINA AULIA
2230111720792
ELFA NUZULA RAHMAH
2230111720753
JEFRIYANOR ARIS
2230111710768
KURNIA SARI
2230111720803
MAU’IZOH HAFIYA
2230111720999
M. RAIHANA IRPAN
2230111710795
MUHAMMAD ARSYAD ILMI
2230111710801
MUHAMMAD RISALDI EKO P.
2230111710930
NADYA PUTRI BUDIANA
2230111720794
RUBI SUBARKAH
2230111710809
RIFQI HAYATI
2230111720904 Kelas : B (PGSD 2
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT PENDIDIKAN PROFESI GURU PROGRAM STUDDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR BANJARMASIN 2023
LEMBAR PENGESAHAN Nama Kegiatan
: “POHON HARAPAN”
Pelaksanaan
: Jum’at, 05 Mei 2023
Tempat
: SDN SN Kebun Bunga 4 Banjarmasin
Ketua Panitia
: Mau’izoh Hafiya
Tujuan Kegiatan
: 1. Meningkatkan keatifan dan motivasi belajar siswa disekolah. 2. Mendorong siswa untuk berpikir kreatif dan inovatif. 3. Membangun rasa saling percaya antar siswa. 4. Meningkatkan solidaritas dan kepedulian sosial.
Dosen Pengampun Mata Kuliah
Prof. Dr. Hj. Aslamiah,M.Pd., Ph.D. NIP 196409201989031004
i
KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan proposal yang berjudul “Proposal kegiatan proyek sosialisasi dan edukasi pentingnya Pendidikan”. Penulisan proposal ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Proyek Kepemimpinan I dan akan dilaksankan pada mata kuliah selanjutnya yaitu mata kuliah Proyek Kepemimpinan II. Dalam penyusunan proposal ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada: 1.
Ibu Prof. Dr. Hj. Aslamiah, M.Pd., Ph.D. selaku dosen pengampu mata kuliah.
2.
Kepala sekolah, dewan guru, staf karyawan dan seluruh warga di sekolah SDN SN Kebun Bunga 4 Banjarmasin.
3.
Rekan-rekan kelompok dan mahasiswa dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini. Kami menyadari sepenuhnya bahwa proposal ini masih kurang sempurna, baik dari
segi tata bahasa, teknik penulisan, maupun dari segi substansinya. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca demi kesempurnaan proposal ini dimasa yang akan datang. Kami memohon maaf sebesarbesarnya apabila ada kesalahan dan kami berharap agar proposal ini dapat bermanfaat bagi semuanya, Aamin Yaa Rabbal’ alaamiin.
Banjarmasin,
Kelompok 2
ii
Februari 2023
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................................... i KATA PENGANTAR ............................................................................................................. ii DAFTAR ISI.......................................................................................................................... iii A.
Latar Belakang ......................................................................................................... 1
B.
Tema Kegiatan ......................................................................................................... 2
C.
Sasaran Kegiatan...................................................................................................... 2
D.
Tujuan ...................................................................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................................ 3 A.
Harapan .................................................................................................................... 3 1.
Pengertian Harapan .............................................................................................. 3
2.
Faktor-faktor Harapan .......................................................................................... 3
B.
C.
Motivasi ................................................................................................................... 5 1.
Pengertian Motivasi.............................................................................................. 5
2.
Tujuan Pemberian Motivasi ................................................................................. 6 Keaktifan Belajar ..................................................................................................... 6
BAB III PELAKSANAAN .................................................................................................... 9 A.
Kepanitiaan .............................................................................................................. 9
B.
Rencana Program ................................................................................................... 10
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pohon Harapan adalah sebuah gerakan sosial yang bertujuan untuk meningkatkan keaktifan dan motivasi belajar peserta didik. Pohon Harapan mengajak orang tua, guru, dan masyarakat untuk berpartisipasi dalam meningkatkan keaktifan dan motivasi belajar peserta didik. Dengan demikian, anak diharapkan dapat mencapai tujuan pendidikan yang lebih tinggi. Keaktifan merupakan kegiatan yang dapat bersifat fisik maupun mental. Keaktifan belajar siswa merupakan unsur dasar yang penting dalam keberhasilan pembelajaran. Keaktifan belajar adalah proses kegiatan belajar mengajar yang subjek didiknya secara intelektual dan emosional sehingga siswa mampu berpartisipasi secara aktif dalam melakukan kegiatan belajar (Sudjana, 2010). Siswa akan menjadi aktif ketika siswa tersebut dapat menghubungkan antara pengetahuan baru dengan pemahaman awal mereka. Motivasi belajar adalah suatu kekuatan atau dorongan dalam diri individu yang membuat individu tersebut bergerak, bertindak untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuannya. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa antara lain faktor dari luar individu faktor sosial meliputi faktor manusia lain baik hadir secara langsung atau tidak langsung. Dan faktor nonsosial meliputi keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu, tempat belajar. Faktor internal adalah faktor dari dalam diri individu yang terbagi menjadi dua. Yakni faktor fisiologis meliputi keadaan jasmani dan keadaan fungsifungsi fisiologis dan faktor psikologis meliputi minat, kecerdasan, dan persepsi. Sedangkan harapan atau keinginan merupakan angan-angan yang ingin dicapai oleh seseorang termasuk peserta didik SDN SN Kebun Bunga 4 Banjarmasin yang merupakan anak-anak penerus bangsa. Melalui bimbingan secraa klasikal peserta didik disuruh menuliskan harapan, keinginan maupun cita-cita di masa depan pada kertas sticky notes warna-warni. Kemudian ditempel pada pohon harapan yang sudah dibuat. Pohon Harapan bisa dipasang di dekat tempat belajarnya. Tujuannya agar peserta didik dapat terus melihat apa keinginan mereka, serta ingin menjadi apa mereka nantinya. Ketika mereka melihat pohon harapan tersebut
1
dapat membangkitkan motivasi belajar mereka untuk meraih apa yang mereka inginkan. Kami juga menekankan bahwa pendidikan sangat diperlukan dan penting untuk menggapai keinginan para siswa di kemudian hari.
B. Tema Kegiatan “MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN POHON HARAPAN”.
C. Sasaran Kegiatan Sasaran dari kegiatan pelaksanaan proyek Pohon Harapan ini ditujukan kepada : 1.
Siswa kelas 1A dan 5A SDN SN Kebun Bunga 4 Banjarmasin
D. Tujuan Kegiatan pelaksanaan proyek Pohon Harapan mata kuliah Proyek Kepemimpinan II ini ditujukan untuk : 1.
Meningkatkan keaktifan dan motivasi belajar siswa di sekolah.
2.
Mendorong motivasi siswa untuk berpikir kreatif dan inovatif.
3.
Membangun rasa saling percaya antar siswa.
4.
Meningkatkan solidaritas dan kepedulian sosial.
2
BAB II LANDASAN TEORI
A. Harapan 1. Pengertian Harapan Harapan
(hope)
adalah
persepsi
atau
pemikiran
individu
dalam
mengonseptualisasikan tujuan (goal) secara jelas, dengan menjadikan motivasi untuk meraih tujuan (agency), dan upaya mengembangkan strategi spesifik untuk mencapai tujuan tersebut di masa depan (pathways). Harapan merupakan keseluruhan daya kehendak dan strategi yang terbentuk dari pengalaman, serta digunakan oleh individu untuk mencapai sasaran di masa yang akan datang. Harapan merupakan suatu keadaan mental yang positif pada seseorang, terkait kemampuan untuk mencapai tujuan di masa yang akan datang, melalui dua jenis komponen, yaitu; pathway thinking dan agency thinking. Komponen tersebut saling melengkapi dan timbal balik untuk mempertahankan dan mencapai tujuan yang diharapkan, dibuat, dan dilakukan serta diyakini oleh individu menjadi kekuatan proaktif yang mendorong individu untuk bergerak. Harapan juga dapat diartikan sebagai kemampuan untuk merencanakan jalan keluar dalam upaya mencapai tujuan walaupun terdapat rintangan dan halangan, serta menjadikan motivasi sebagai suatu cara dalam mencapai tujuan. Harapan merupakan sesuatu yang dapat dibentuk dan dapat digunakan sebagai langkah untuk perubahan. Harapan terbentuk dari pengalaman hidup yang menekan, bergantung pada spiritualitas, dan pada saat yang bersamaan mempertahankan pemikiran rasional untuk menghadapi keadaan. 2. Faktor-faktor Harapan Harapan dalam penerapannya suatu kehidupan seseorang memiliki beberapa faktor. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi tujuan dari harapan dan perilaku yang terarah menurut Snyder (Carr, 2004:92) antara lain:
3
a.
Seberapa besar nilai dari hasil yang diusahakan.
b.
Jalan keluar yang direncanakan dapat dipastikan terhadap hasil dan keinginan yang sesuai tentang bagaimana keefektifan mereka akan berhasil pada sesuatu yang dihasilkan.
c.
Pemikiran diri sendiri dan seberapa efektif seseorang akan mengikuti jalannya dalam upaya mencapai tujuan.
Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi harapan menurut Weil (2000) dalam penelitiannya mengemukakan bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi harapan antara lain: a.
Dukungan Sosial Menurut Raleigh, harapan memiliki kaitan erat dengan dukungan sosial. Dalam penelitiannya mengenai pasien yang menderita penyakit kronis (Weil, 2000) mengatakan bahwa keluarga dan teman pada umumnya diidentifikasikan sebagai sumber harapan untuk penderita penyakit kronis dalam beberapa aktivitas seperti mengunjungi suatu tempat, mendengarkan, berbicara dan memberikan bantuan secara fisik. Herth mengatakan bahwa mengidentifikasikan pertahanan hubungan peran keluarga sebagai sesuatu yang penting bagi tingkat harapan dan coping. Sebaliknya, kurangnya ikatan sosial diatribusikan sebagai hasil kesehatan yang lebih buruk seperti peningkatan morbidity dan kematian awal. Individu mengekspresikan
perasaan
tidak
berdaya
ketika
mereka
tidak
mampu
berkomunikasi dengan orang lain (Weil, 2000). b.
Kepercayaan Religius Kepercayaan religius dan spiritual telah diidentifikasikan sebagai sumber utama harapan dalam beberapa penelitian. Kepercayaan religius dijelaskan sebagai kepercayaan dan keyakinan seseorang pada hal positif atau menyadarkan individu pada kenyataan bahwa terdapat sesuatu atau tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya untuk situasi individu saat ini. Menurut Reed, spiritual merupakan konsep yang lebih luas dan terfokus pada tujuan dan makna hidup serta keterkaitan dengan orang lain, alam, ataupun dengan Tuhan (Weil, 2000). Raleigh menyatakan bahwa kegiatan religius merupakan strategi kedua yang paling umum untuk
4
mempertahankan harapan dan juga sebagai sumber dalam mendukung harapan pada pasien dengan penyakit kronis (Weil, 2000). c. Kontrol Mempertahankan kontrol merupakan salah satu bagian dari konsep harapan. Venning, dkk menyatakan bahwa mempertahankan kontrol dapat dilakukan dengan cara tetap mencari informasi, menentukan nasib sendiri, dan kemandirian yang menimbulkan perasaan kuat pada harapan individu. Kemampuan individu akan kontrol juga dipengaruhi self-efficacy (Weil, 2000) yang dapat meningkatkan persepsi individu terhadap kemampuannya akan kontrol. Harapan dapat dikorelasikan dengan keinginan dalam kontrol, kemampuan untuk menentukan, menyiapkan diri untuk melakukan antisipasi terhadap stres, kepemimpinan, dan menghindari ketergantungan. Penelitian menunjukkan bahwa harapan memiliki hubungan yang positif dengan persepsi seseorang mengenai kontrol. Penelitian lainnya menunjukkan bahwa individu yang memiliki sumber internal dalam kontrol memiliki harapan bahwa mereka dapat mengontrol nasib mereka sendiri. Sebaliknya, individu yang memiliki sumber kontrol eksternal berharap untuk dikontrol oleh kekuatan atau paksaan yang berasal dari luar dirinya.
B. Motivasi 1.
Pengertian Motivasi Ada beberapa pengertian motivasi. Salah satunya menurut Winardi dalam (Kurniasari, 2018), istilah motivasi berasal dari bahasa latin “movere” yang berarti bergerak (to move). Kata motivasi (motivation) kata dasarnya adalah motif (motive) yang berarti dorongan, sebab atau alasan seseorang melakukan sesuatu. Menurut Mathis dan Jackson dalam (Erlangga, 2017) “Motivasi merupakan hasrat didalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut melakukan tindakan”.Menurut Mathis dan Jackson dalam (Moenir, 2016) “Motivasi asal kata motif adalah suatu kehendak atau keinginan yang timbul dalam diri seseorang yang menyebabkan orang itu berbuat”.Menurut Terry dalam (Hasibuan, 2018) “Mengemukakan bahwa motivasi adalah keinginan yang terdapat pada diri 5
seseorang individu yang merangsangnya untuk melakukan tindakan-tindakan”. Dari pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan dorongan kepada seseorang agar mempunyai rasa gairah yang tinggi sehingga semangat dalam menyelesaikan tugasnya untuk mencapai suatu tujuan. 2.
Tujuan Pemberian Motivasi Tujuan pemberian motivasi bagi seorang karyawan selain memberikan keuntungan karyawan itu sendiri juga memberikan keuntungan kepada organisasi. Menurut (Hasibuan, 2018) mengemukakan beberapa tujuan pemberian motivasi, sebagai berikut: 1.
Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan.
2.
Meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
3.
Mempertahankan kestabilan karyawan perusahaan.
4.
Meningkatkan kedisiplinan karyawan.
5.
Mengefektifkan pengadaan karyawan.
6.
Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik.
7.
Meningkatkan loyalitas, kreativitas, dan partisipasi karyawan.
8.
Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan.
9.
Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya.
10. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku.
C. Keaktifan Belajar Keaktifan merupakan kegiatan yang dapat bersifat fisik maupun mental. Belajar harus melalui berbagai macam aktifitas. Keaktifan siswa dalam kegiatan belajar adalah untuk menekankan pemahaman atas persoalan atau segala sesuatu yang mereka hadap dalam proses pembelajaran. Keaktifan belajar siswa merupakan unsur dasar yang penting dalam keberhasilan dalam pembelajaran. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, keaktifan berasal dari kata dasar aktif yang memiliki arti giat. Keaktifan belajar adalah proses kegiatan belajar mengajar yang subjek didiknya secara intelektual dan emosional sehingga siswa mampu berpartisipas secara aktif dalam melakukan kegiatan belajar (Sudjana, 2010). Sehingga, keaktifan belajar siswa merupakan suatu proses kegiatan belajar 6
mengajar yang menuntut siswa untuk ikut terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran dan membuat tingkah laku siswa menjadi lebih baik. Keaktifan belajar siswa diamati ketika proses pembelajaran berlangsung dalam aktivitas siswa. Syah (2012: 146) menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi keaktifan belajar siswa dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu faktor internal (faktor dari dalam siswa), faktor eksternal (faktor dari luar siswa), dan faktor pendekatan belajar (approach to learning). Secara sederhana faktor-faktor yang mempengaruhi keaktifan belajar siswa tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1)
Faktor internal siswa, merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri, yang meliputi: a) Aspek Fisiologis, yaitu kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. b) Aspek Psikologis, belajar pada hakikatnya adalah proses psikologis. Oleh karena itu, semua keadaan dan fungsi psikologis tentu saja mempengaruhi belajar seseorang. Adapun faktor psikologis siswa yang mempengaruhi keaktifan belajarnya adalah sebegai berikut: 1.
inteligensi, tingkat kecerdasan atau inteligensi (IQ) siswa tidak dapat diragukan lagi dalam menentukan keaktifan dan keberhasilan belajar siswa. Ini bermakna bahwa semakin tinggi tingkat inteligensinya maka semakin besar peluangnya untuk meraih sukses, begitu juga sebaliknya;
2.
sikap, adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang, barang, dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif;
3.
bakat, adalah potensi atau kecakapan dasar yang dibawa sejak lahir yang berguna untuk mencapai prestasi sampai ke tingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing;
4.
minat, adalah kecenderungan atau kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu; dan
5.
motivasi, adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk
7
melakukan sesuatu. Jadi motivasi belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk belajar. 2) Faktor Eksternal Siswa, merupakan faktor dari luar siswa yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa. Adapaun yang termasuk dari faktor ekstrenal di anataranya adalah: a) lingkungan sosial, yang meliputi: para guru, para staf administrasi, dan temanteman sekelas; b) lingkungan non sosial, yang meliputi: gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. 3) Faktor Pendekatan Belajar, merupakan segala cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang keefektifan dan efisiensi proses pembelajaran materi tertentu.
8
BAB III PELAKSANAAN
A. Kepanitiaan Dalam sebuah proyek kegiatan Pohon Harapan, terdapat sebuah panitia yang mengurusi seluruh keperluan kegiatan tersebut yaitu :
Pengampu Mata Kuliah
: Prof. Dr. Hj. Aslamiah, M.Pd., Ph.D.
Pelaksana Kegiatan Koordinator
: Mau’izoh Hafiya
Wakil koordinator
: Rubi Subarkah Elfa Nuzula Rahmah
Narahubung
: Jefriyanoor Aris
Sekertaris
: Rifqi Hayati
Bendahara
: Kurnia Sari
Seksi Perelengkapan
: M. Raihana Irpan Muhammad Arsyad Ilmi Nadya Putri Budiana
Seksi Dokumentasi
: Dina Aulia Muhammad Risaldi Eko P.
Pada
panitia
penyelenggaraan
proyek
tersebut,
terdapat
beberapa
bagian/jabatan yang memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing. Panitia pelaksana memegang peranan yang amat penting dalam pelaksanaan.
9
B. Rencana Program 1. Kegiatan, Waktu Dan Tempat Didasari oleh pemikiran bahwa menyelenggarakan kegiatan seminar, maka dibentuklah panitia untuk mempersiapkan pelaksanaan seminar. Berdasarkan hasil kesepakatan dengan panitia inti, maka ditetapkanlah tema kegiatan “ Hari/tanggal
: Jum’at, 05 Mei 2023
Pukul
: 08.30 – Selesai
Tempat
: SDN SN Kebun Bunga 4 Banjarmasin.
ALUR KEGIATAN “POHON HARAPAN” JUM’AT , 05 MEI 2023 1. Melaksanakan proyek, pelaksanaan kegiatan proyek dilakukan 1 kali pertemuan. Kegiatan ini dimulai dari pembuatan pohon harapan sampai pendemonstrasiannya. 2. Melaksanakan dampingan, tahap melaksanakan dampingan yaitu dampingan dari koordinator kelompok dan dari guru kelas 1, dan guru kelas 5. 3. Pemantauan, tahap pemantauan dilakukan oleh guru dan kepala sekolah. 4. Evaluasi, kegiatan yang dilakukan pada tahap evaluasi adalah melakukan evaluasi dengan menyesuaikan dengan prakarsa perubahan
10
2. Rincian Anggaran Biaya Perencanaan Anggaran Kegiatan Kegiatan
Rencana
Pengumpulan
Penanggung
Anggaran
Anggaran
Jawab
Keterangan
Laporan Keuangan Membeli bahan Rp. 150.000
Peralatan
dan
pelaksanaan
alat
pembuatan
Kurnia Sari
pohon harapan Konsumsi
Rp. 150.000
Laporan
Rp. 50.000
Februari-Maret
Mau’izoh
2023
Hafiya
kegiatan Kue Anggaran cetak
tertulis
laporan tertulis
Total
Rp. 350.000
11
LAMPIRAN
12
Banjarbaru 15 Maret 2023 Lampiran : 1 Halaman Hal
: Permohonan Izin Pelaksaan “Proyek Pohon Harapan”
Kepada Yth. Kepala Sekolah SDN SN Kebun Bunga 4 Banjarmasin Di – Tempat
Dalam rangka kegiatan proyek kepemimpinan “POHON HARAPAN”
kami
mahasiswa PPG PRAJABATAN 2022 mengajukan permohonan pelaksanaan proyek di kelas 1 A dan 5 A di SDN SN Kebun Bunga 4 Banjarmasin . Adapun rencana kegiatan akandilaksanakan pada : Hari / Tanggal Pukul
: Jum’at / 05 Mei 2023 : 08.30 - Selaesai WITA
Demikian permohonan ini disampaikan, atas perhatian dan bantuannya diucapkan terima kasih.
13
14
15
16
17
18