03 - Siklus Operasi Dan Siklus Kas [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Ranti
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Pertemuan 3 :



BAB III Siklus Operasi dan Siklus Kas 3.1



Aktivitas Operasional dan Keputusan Manajemen Menurut Ross, et al (2015,172) perhatian utama dalam pendanaan jangka pendek adalah aktivitas-aktivitas pendanaan dan operasi perusahaan jangka pendek. Untuk perusahaan manufaktur, aktivitas-aktivitas operasi dan pendanaan jangka pendek mungkin terdiri atas peristiwa dan keputusan berikut ini: No



Peristiwa



Keputusan



1. 2. 3.



Membeli bahan baku Membayar bahan baku secara tunai Memproduksi produk



4.



Menjual produk



5.



Menagih kas



Berapakah jumlah bahan baku yang dipesan? Apakah harus meminjam atau menggunakan saldo kas yang ada? Apakah pilihan teknologi produksi yang kita gunakan? Apakah fasilitas kredit harus diberikan kepada pelanggan tertentu? Bagaimana cara menagihnya?



Serangkaian aktivitas tersebut menciptakan pola dari arus kas masuk dan arus kas keluar yang tidak sinkron atau tidak pasti. Aktivitas tersebut tidak sinkron karena, misalnya pembayaran tunai atas pembelian bahan baku tidak terjadi bersamaan dengan penerimaan kas dari penjualan produk. Aktivitas tersebut juga tidak pasti karena biaya dan penjualan yang terjadi di masa depan tidak dapat diperkirakan secara tepat. Hal-hal itulah yang menjadi tugas pokok manajer keuangan untuk dapat mengelola ketidakpastian tersebut agar tidak menghambat kegiatan operasional perusahaan. 3.2



Siklus Operasional (Operating Cycle) dan Siklus Kas (Cash Cycle) a. Siklus Operasi (Operating Cycle) Siklus operasi menurut Ross, et al (2015,173) adalah periode waktu memperoleh persediaan dengan pengumpulan kas dari piutang. Siklus operasi terdiri dari periode persediaan (Inventory Period) dan periode piutang usaha (Account Receivable Period) sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut: Siklus Operasi = Periode Persediaan + Periode Piutang Usaha



Keterangan: Siklus Operasi



= Periode sejak perolehan persediaan sampai dengan penagihan piutang (hari)



Periode Persediaan



= Waktu yang diperlukan untuk memperoleh dan menjual persediaan (hari)



Periode Piutang Usaha



=



Waktu



antara



penjualan



persediaan



dan



penagihan piutang usaha (hari) Contoh soal: Jangka waktu persediaan di gudang dari pertama kali dibeli sampai dengan terjualnya adalah 60 hari. Persediaan tersebut dijual secara kredit dan membutuhkan waktu 45 hari untuk penagihannya. Berapa hari siklus operasi perusahaan? Siklus operasi = Periode Persediaan + Periode Piutang Usaha = 60 hari + 45 hari = 105 hari Siklus operasi menjelaskan kepada kita bagaimana sebuah produk berjalan melalui akun aset lancar. Produk dimulai sebagai persediaan, yang kemudian diubah menjadi piutang ketika terjual, dan kemudian pada akhirnya menjadi kas saat kita menagih ke pelanggan. b. Siklus Kas (Cash Cycle) Siklus Kas menurut Ross,et al (2015, 173) adalah waktu antara pembelian persediaan dan pembayarannya. Siklus kas terdiri dari periode persediaan (Inventory Period) dan periode piutang usaha (Account Receivable Period) dan periode hutang (Account Payable Period) sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut:



Siklus Kas = Periode Persediaan + Periode Piutang Usaha – Periode Hutang Usaha Keterangan:



Siklus Operasi



= Periode sejak perolehan persediaan sampai dengan penagihan piutang (hari)



Periode Persediaan



= Waktu yang diperlukan untuk memperoleh dan menjual persediaan (hari)



Periode Piutang Usaha



= Waktu antara penjualan penagihan piutang usaha (hari)



Periode Hutang Usaha



= Waktu antara pembelian persediaan dan pembayarannya



persediaan



dan



Contoh soal: Berkaitan dengan contoh soal sebelumnya, perusahaan diberi waktu 30 hari untuk membayar persediaan yang dibelinya kepada supplier. Berapa hari siklus kas perusahaan? Siklus Kas = Periode Persediaan + Periode Piutang Usaha – Periode Hutang Usaha = 60 hari + 45 hari – 30 hari = 75 hari Siklus kas merupakan jumlah hari dari saat kita membayar pembelian persediaan sampai dengan saat kita benar-benar memperoleh kas dari penjualan. c. Garis Waktu Siklus Operasi dan Siklus Kas Persediaan dibeli



Persediaan dijual Periode Piutang Usaha



Periode Persediaan



Waktu



Periode Hutang Usaha



Pembayaran Persediaan



Siklus Kas



Kas diterima



Siklus Operasi



Apa yang digambarkan oleh siklus operasional adalah bagaiamana sebuah produk bergerak melalui akun aset lancar. Produk tersebut memulai hidupnya sebagai persediaan, kemudian diubah menjadi piutang ketika terjual, dan akhirnya diubah lagi menjadi kas ketika piutang diterima.



Semakin pendek siklus operasi dan siklus kas semakin baik karena modal kerja perusahaan dan saldo kas tidak perlu besar. Artinya semakin pendek siklus operasi semakin cepat persediaan dan produk menjadi kas kembali. 3.3



Siklus Operasi dan Garis Organisasi Perusahaan Manajemen keuangan jangka pendek di perusahaan besar melibatkan sejumlah manajer keuangan dan non-keuangan yang berbeda seperti yang dijelaskan di dalam tabel berikut ini menurut Ross, et al (2015, 175): Jabatan Manajer



Tugas Terkait Manajemen Keuangan Jangka Pendek Manajer Kas Penagihan, pemusatan, pengeluaran, investasi jangka pendek, pinjaman jangka pendek, hubungan dengan perbankan Manajer Kredit Mengawasi dan mengendalikan piutang usaha, keputusan kebijakan kredit Manajer Pemasaran Keputusan kebijakan kredit Manajer Pembelian Keputusan tentang pembelian, pemasok, dapat bernegosiasi tentang syarat-syarat pembayaran Manajer Produksi Menetapkan jadwal produksi dan kebutuhan bahan baku Manajer Hutang Keputusan tentang kebijakan pembayaran dan tentang pengambilan potongan harga Controller Informasi akuntansi tentang arus kas, rekonsiliasi hutang dagang, aplikasi pembayaran ke piutang usaha 3.4



Aset/Liabilitas yang Dipengaruhi Kas, efek yang diperdagangkan, pinjaman jangka pendek Piutang usaha



Piutang usaha Persediaan, Hutang Dagang Persediaan, Hutang Dagang Hutang Dagang



Piutang Dagang dan Hutang Dagang



Menghitung Siklus Operasi dan Siklus Kas Untuk menghitung siklus operasi dan siklus kas, kita perlu menentukan beberapa hal seperti berapa lama, secara rata-rata, untuk menjual persediaan dan berapa lama, secara rata-rata, untuk memperoleh kas. Kita mulai dengan mengumpulkan beberapa informasi dari laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi seperti contoh soal berikut ini:



Dari laporan posisi keuangan kita memperoleh informasi mengenai nilai persediaan, piutang usaha, dan hutang usaha seperti berikut: Akun Persediaan Piutang Usaha Hutang Usaha



Saldo Awal $2.000 1.600 750



Saldo Akhir $3.000 2.000 1.000



Rata-rata $2.500 1.800 875



Nilai rata-rata diperoleh dengan rumus berikut: Saldo awal+ Saldo akhir 2 Sedangkan dari laporan laba rugi kita memperoleh informasi mengenai data penjualan dan harga pokok penjualan seperti berikut: Penjualan Bersih Beban Pokok Penjualan



$11.500 8.200



Sekarang kita akan menghitung siklus operasi dan siklus kas perusahaan dengan menggunakan rumus rasio keuangan di bawah ini: 1. Siklus Operasi Untuk menghitung siklus operasi yang pertama kali kita lakukan adalah menghitung periode persediaan dan periode piutang usaha dengan menggunakan rasio berikut. Pertama-tama kita akan menghitung perputaran persediaan dan periode persediaan perusahaan. Perputaran Persediaan =



Beban Pokok Penjualan Rata−rata Persediaan



$ 8200 =3,28 kali 2.500 Rasio perputaran persediaan (Inventory Turnover) digunakan untuk mengukur berapa tingkat perputaran persediaan di perusahaan selama satu tahun. Hasil perhitungan menunjukkan nilai sebesar 3,28 kali. Artinya perusahaan membeli dan menjual persediaan sebanyak 3,28 kali dalam satu tahun tersebut. Hal ini berarti secara rata-rata perusahaan menyimpan persediaan selama: Periode Persediaan =



Jumlah hari dalam 1tahun(365 hari) Perputaran Persediaan



365 =111,3hari 3,28 Periode persediaan atau juga seringkali disebut Rata-rata umur Persediaan (Inventory Convertion Period) untuk mengukur berapa lama persediaan tersimpan di gudang sebelum terjual. Hasil perhitungan menunjukkan nilai Periode persediaan sebesar 111 hari. Artinya, persediaan berada di gudang selama 111 hari sebelum terjual. Nilai rasio perputaran persediaan berkorelasi dengan nilai periode persediaan. Semakin tinggi nilai perputaran persediaan, artinya persediaan semakin cepat terjual (cepat laku), sehingga periode atau umur persediaan juga semakin singkat. Artinya persediaan tidak tersimpan terlalu lama di gudang. Sebaliknya jika nilai perputaran persediaan semakin rendah artinya semakin lama waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk menjual persediaannya, sehingga periode atau umur persediaan juga semakin lama.Persediaan yang terlalu banyak di perusahaan akan berpengaruh terhadap menurunnya likuiditas perusahaan dan juga melambatnya aliran kas masuk ke perusahaan. Berikutnya kita akan menghitung perputaran piutang dan periode piutang perusahaan Perputaran Piutang =



Penjualan Kredit Rata−rata PiutangUsaha



$ 11.500 =6,4 kali 1.800 Rasio Perputaran Piutang (Account Receivable Turnover) digunakan untuk mengukur berapa banyak perputaran piutang perusahaan selama satu tahun. Hasil perhitungan menunjukkan nilai sebesar 6,4 kali. Artinya perusahaan menjual secara kredit dan menagihkan piutangnya sebanyak 6,4 kali dalam satu tahun tersebut. Hal ini berarti secara rata-rata perusahaan memiliki periode piutang sebagai berikut: Periode Piutang =



Jumlah hari dalam 1tahun(365 hari) Perputaran Piutang



365 =57 hari 6,4 Periode piutang atau juga seringkali disebut Rata-rata Periode Tagih (Average Collection Period) untuk menghitung berapa hari waktu yang



diperlukan oleh perusahaan untuk mengumpulkan piutangnya. Hasil perhitungan menunjukkan nilai periode piutang sebesar 57 hari. Artinya, perusahaan membutuhkan waktu sebanyak 57 hari untuk menagihkan piutangnya. Nilai rasio perputaran piutang berkorelasi dengan nilai periode piutang. Semakin tinggi nilai perputaran piutang, artinya piutang semakin cepat tertagih, sehingga periode atau umur piutang juga semakin singkat. Artinya piutang tidak terlalu lama berada di pelanggan. Sebaliknya jika nilai perputaran piutang semakin rendah artinya semakin lama waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk menagihnya, sehingga periode atau umur piutang juga semakin lama. Hal ini akan menghambat perputaran modal kerja perusahaan yang akan berdampak terhadap kegiatan operasional perusahaan. Berdasarkan hasil perhitungan di atas siklus operasi perusahaan adalah sebagai berikut Siklus Operasi = Periode Persediaan + Periode Piutang Usaha = 111 hari + 57 hari = 168 hari Hasil perhitungan siklus operasi tersebut menjelaskan bahwa, 168 hari adalah rata-rata waktu yang dibutuhkan sejak saat perusahaan memperoleh persediaan, menjualnya, dan menagihkan piutang dari penjualan tersebut. 2. Siklus Kas Untuk menghitung siklus kas kita perlu menghitung periode hutang usaha terlebih dahulu seperti berikut ini: Perputaran Hutang Usaha=



Beban Pokok Penjualan Rata−rata Hutang Usaha



$ 8.200 =9,4 kali 875 Rasio Perputaran Hutang Usaha (Account Payable Turnover) digunakan untuk mengukur berapa tingkat perputaran hutang perusahaan selama satu tahun. Hasil perhitungan menunjukkan nilai sebesar 9,4 kali. Artinya perusahaan membeli secara kredit dan membayar hutangnya sebanyak 9,4 kali dalam satu tahun tersebut. Hal ini berarti secara rata-rata perusahaan memiliki periode hutang usaha sebagai berikut: Periode Hutang Usaha =



Jumlah hari dalam 1tahun(365 hari) Peputaran Hutang Usaha



365 =39 hari 9,4 Periode hutang usaha atau juga seringkali disebut Rata-rata Periode Bayar (Average Payment Period) untuk menghitung berapa hari waktu yang diperlukan oleh perusahaan untuk membayar hutang kepada supplier nya. Hasil perhitungan menunjukkan nilai periode hutang usaha sebesar 39 hari. Artinya, perusahaan membutuhkan waktu sebanyak 39 hari untuk melunasi hutangnya. Nilai rasio perputaran hutang berkorelasi dengan nilai periode hutang. Semakin tinggi nilai perputaran hutang, artinya hutang semakin cepat dibayar, sehingga periode atau umur hutang juga semakin singkat. Artinya perusahaan tidak membutuhkan waktu terlalu lama untuk membayar hutangnya kepada supplier. Sebaliknya jika nilai perputaran hutang semakin rendah artinya semakin lama waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk menagihnya, sehingga periode atau umur piutang juga semakin lama. Hal ini akan menguntungkan perusahaan karena perusahaan memiliki jangka waktu yang lebih lama untuk membayar hutangnya. Nilai periode hutang usaha yang baik adalah yang jangka waktunya lebih lama daripada periode piutang usaha. Berdasarkan hasil perhitungan di atas siklus kas perusahaan adalah sebagai berikut : Siklus Kas = Siklus operasi - Periode Hutang Usaha = 168 hari - 39 hari = 128 hari Hasil perhitungan siklus kas tersebut menjelaskan bahwa, 128 hari adalah rata-rata waktu yang dibutuhkan sejak saat perusahaan membayar persediaan dan menagihkan piutang dari penjualannya. Menurut Ross, et al (2015,178) siklus kas naik saat periode persediaan dan piutang usaha menjadi lebih panjang. Siklus kas turun jika perusahaan dapat



menangguhkan



pembayaran



hutang



dagangnya,



sehingga



memperpanjang periode hutang usahanya. Semakin panjang siklus kas, pendanaan yang dibutuhkan akan semakin besar. Siklus kas yang panjang dapat menunjukkan bahwa perusahaan mengalami kesulitan dalam menjual persediaannya atau menagih piutangnya. Oleh karena itu manajemen



perusahaan harus terus memantau siklus kas perusahaan agar kegiatan operasional perusahaan tidak terhambat.