05 Tipologi Sarana Perbelanjaan 23 Sept 2015 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PERBELANJAAN & KOMERSIAL



PENGERTIAN



Sarana perbelanjaan yang dibahas di sini adalah bangunan tempat dilakukannya transaksi jual beli terutama barang.



SEJARAH • • • • • •



Pasar terbuka tempat barter barang dgn warga suku terasing Pasar tetap Warung/kios Toko Pertokoan / mall On-line shopping



SEJARAH PASAR • Pasar Trajan di Roma sekitar tahun 100-110 Masehi. Tertua, • Pasar Raya Isfahan sejak abad 10M. • Bazar Raya Istambul, dibangun abad 15 (termasuk terbesar hingga kini 58 gang, 4000 kios)



Pasar Tradisional di Korea Selatan



5 Pasar Tradisional Terbaik di Dunia • Great Market Hall, Budapest, Hungaria •



Great Market Hall di Budapest dapat Anda temukan di sisi Jembatan Liberty, yang menghubungkan dua bagian kota ini. Pasar ini berada di bangunan tiga lantai yang dibuka sejak abad ke-19. Bangunan pasar ini antik, membuatnya sering dijuluki “katedral”. Dulunya, di tengah pasar ini terdapat sebuah kanal yang membawa barang dagangan ke penjuru pasar, meski kini tak lagi beroperasi. Pasar ini tidak menjual barang-barang suvenir, melainkan produk dapur, seperti daging, sayuran, keju dan lain-lain. Meski begitu, pasar ini ramai oleh turis, bahkan ada tur wisata yang membawa turis berkeliling pasar tradisional ini. Bila Anda berkunjung, jangan lupa beli paprika asap, dagangan khas pasar Budapest.



5 Pasar Tradisional Terbaik di Dunia • Mercat de San Josep de la Boqueira, Barcelona •



Tak hanya terkenal dengan sepakbola, Barcelona juga memiliki pasar tradisional yang sangat cantik, menjadikannya ikon wisata. Pasar ini berada di Las Ramblas, pusat atraksi turis di Barcelona. Mercat de San Josep de la Boqueira disebut sebagai salah satu pasar terbaik dan tertua di dunia, yang telah buka sejak abad ke-15. Pasar ini menjual buah-buahan segar, ikan, daging, roti, dan bahan-bahan makanan lainnya. Di pasar ini juga ada kedai-kedai untuk wisatawan menikmati sarapan dan juga kopi setelah lelah berkeliling.



5 Pasar Tradisional Terbaik di Dunia • Grand Bazaar, Turki •



Grand Bazaar adalah pasar terbesar dan tertua di dunia. Pasar ini berada di Istanbul. Grand Bazaar memiliki lebih dari 3.000 pertokoan di dalamnya. Saat memasuki Grand Bazaar di Istanbul, akan disambut tumpukan rempahrempah, aroma tumbuhan menyerbak, dan berbagai bumbu dapur. Selain itu, dijual beragam lampion, guci, karpet, dan permadani khas Turki. Setiap tahunnya, Grand Bazaar dikunjungi hingga 15 juta wisatawan, menjadikannya destinasi wisata paling banyak dikunjungi di Eropa



5 Pasar Tradisional Terbaik di Dunia • Portobello Road, London •



Ingin mencari barang bekas nan murah di London? Portobello Road jawabannya. Portobello Road adalah jalanan di pusat Kota London, berisi toko-toko kecil yang menjual berbagai macam hal, mulai dari furnitur, peralatan perak, sayuran, porselen, lukisan, dan pakaian. Di akhir pekan, Portobello Road membuka pasar kaget yang menjual baju-baju bekas. Pasar baju bekas ini menjadi incaran anak muda London dan desainer-desainer terkenal untuk mencari inspirasi.



5 Pasar Tradisional Terbaik di Dunia • Marche aux Puces de St-Ouen, Paris •



Sabtu hingga Senin tiap pekannya, pasar antik terbesar di dunia mewarnai Kota Paris. Marche aux Puces de St-Ouen adalah gabungan dari 13 pasar. Yang tertua sekaligus paling memikat hati para traveler adalah Marche Vernainson, dengan beragam tawaran barang antik kuno khas Prancis.



Melangkahlah ke Marche Malik, pasar tempat dijualnya baju-baju vintage yang lucu. Beberapa pasar lain menjual furnitur, lukisan, dan barang-barang antik yang bisa ditawar dengan harga murah



KLASIFIKASI PUSAT PERBELANJAAN ULI-The Urban Land Institute, Shopping Centre Development Handbook, Washington DC., 1977,



Berdasarkan Aspek Perkotaan/ Jangkauan Pelayanan • Neighborhood Center (Pusat Perbelanjaan Lokal) •



Melayani kebutuhan sehari-hari yang meliputi supermarket dan toko-toko yang luas.Lantai penjualan (Gross Leasable Area /GLA) antara 30.000-100.000 square feet (2787-9290 m2). Jangkauan pelayanan antara 5.000-40.000 jiwa penduduk (skala lingkup).Unit terbesar berupa supermarket, dan luas site yang dibutuhkan antara 3-10 Ha.



• Community Center (Pusat Perbelanjaan Distrik) •



Melayani jenis barang yang lebih luas, meliputi Department Store, Variety Store, Shop Unit dengan GLA antara 100.000-300.000 square feet (9290-27.870 m2). Jangkauan pelayanan antara 40.000-150.000 jiwa penduduk.Unit penjualan berupa Junior Department Store, Supermarket, dan toko-toko. Luas site yang diperlukan antara 10-30 Ha.



• Main Center/ Regional Center (Pusat Perbelanjaan Regional) •



Pusat perbelanjaan dengan skala kota yang memiliki jangkauan pelayanan diatas 150.000 jiwa penduduk, dengan fasilitas-fasilitas meliputi pasar, toko, bioskop, dan bank yang terletak pada tempat strategis dan bergabung dengan perkantoran, tempat rekreasi dan kesenian. Luas lantai penjualan / GLA antara 300.000-1.000.000 squarefeet (27.870-92.900 m2).Pusat perbelanjaan tersebut terdiri atas dua atau lebih Department Store dan berbagai jenis toko.



KLASIFIKASI PUSAT PERBELANJAAN Nadine Beddington, Design for Shopping Centre, Butterworth Scientific, London, 1982, p.6



Berdasarkan Cara Pelayanan • Shopping Existing Personal Services •



Pembeli dilayani langsung oleh para pelayan.Setelah transaksi, pelayan langsung meminta pembayaran dan membungkus barang tersebut.



• Self Selection •



Pembeli dapat memilih dan membeli barang-barang, kemudian mengumpulkan ke pelayan dan meminta bon pembayaran, lalu ke kasir untuk membayar dan mengambil barang.



• Self Services •



Pembeli dapat memilih dan mengambil barang-barang yang dibutuhkan, kemudian diletakkan pada keranjang / kereta dorong yang telah disediakan, lalu langsung dibawa ke kasir untuk pembayaran dan pembungkusan.



KLASIFIKASI PUSAT PERBELANJAAN Frederick Gibbert, Town Design, London : The Architectural Press, 1959



Berdasarkan Bentuk Fisik



• Market •



Rangkaian petak (stall) dan warung (booth) yang diatur berderet-deret pada ruang terbuka atau tertutup. Merupakan bentuk sarana fisik yang tertua dari suatu tempat perbelanjaan.



• Shopping Street •



Toko-toko berderet di kedua sisi jalan, dengan pencapaian langsung dari jalan utama.



• Shopping Precint •



Toko-toko yang membentuk sebuah lingkaran yang bebas dari kendaraan, dan khusus untuk pejalan kaki.



• Department Store •



Kumpulan beberapa toko yang berada di bawah satu atap bangunan.



• Supermarket •



Toko dengan ruangan yang luas dan menjual bermacam-macam barang yang diatur secara berkelompok dengan sistem self service.



• Shopping Centre •



Bangunan atau kompleks pertokoan yang terdiri dari stan-stan toko yang disewakan atau dijual.



• Shopping Mall •



Bangunan atau kompleks pertokoan yang memilih sistem selasar atau satu koridor utama disepanjang toko-toko yang menerus.



KLASIFIKASI PUSAT PERBELANJAAN Nadine Beddington, Design for Shopping Centre, Butterworth Scientific, London, 1982, p.6



Berdasarkan Luas dan Macam-Macam Desain • Full Mall •



Full mall terbentuk oleh sebuah jalan, di mana jalan tersebut sebelumnya digunakan untuk lalu lintas kendaraan, kemudian diperbaharui menjadi jalur pejalan kaki, plaza (alun-alun) yang dilengkapi paving, pohon-pohon, bangkubangku, pencahayaan dan fasilitas-fasilitas baru lainnya seperti patung dan air mancur.



• Transit Mall •



Transit mall atau transit way dikembangkan dengan memindahkan lalu lintas mobil pribadi dan truk ke jalur lain dan hanya mengijinkan angkutan umum seperti bus dan taksi. Area parkir direncanakan tersendiri dan menghindari sistem parkir pada jalan (on-street parking), jalur pejalan kaki diperlebar dan dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas seperti : paving, bangku, pohon-pohon, pencahayaan, patung, air mancur dan lain-lain. Transit mall telah dibangun di kota-kota dengan rata-rata ukurannya lebih besar dari full mall maupun semi mall.



• Semi Mall •



Semi mall lebih menekankan pada pejalan kaki, oleh karena itu areanya diperluas dan melengkapinya dengan pohon-pohon dan tanaman, bangku-bangku, pencahayaan dan fasilitas buatan lainnya.Sedangkan jalur kendaraan dan area parkir dikurangi.



NEIGHBORHOOD CENTER • Merupakan pusat pertokoan yg melayani komunitias lokal. • Biasanya merupakan sebuah strip mall. Ada yg menyebut : convenience center



COMMUNITY CENTER (OR COMMUNITY MALLS)



• Pusat Komunitas (lebih besar dari neighboorhood) menyediakan barang lebih beragam.



MALL REGIONAL • Di AS dengan luas kasar sekitar 37,000 m2 -74,000 m2) dengan minimal 2 anchor stores, dan kios yg lbh beragam. Ada toko yang kelas atas, ada toko diskon. Ada yg menjadi tempat kunjungan wisata.



SUPERREGIONAL CENTER



• Pondok Indah Mall, di Jakarta • Di USA minimal 74,000 m2 luas kasar, 3 atau lebih anchor tenants



FASHION/SPECIALTY CENTER • Berisi pertokoan pakaian papan atas, butik, untuk kelas atas. • Di USA luasnya 7,400 to 23,000 m2) dan melayani penduduk sejauh (8.0 to 24 km).



POWER CENTER • Memiliki beberapa big-box retailers eksklusif. Luas lantai bisa mencapai 23,000 to 56,000 m2) and a primary trade area of 5 to 10 miles (8.0 to 16 km).



THEME/FESTIVAL CENTER • Terminal 21 in Bangkok has an airport/world cities theme, reflected in this escalator sign. • Memiliki tema yang tegas, biasanya di kawasan kota kota 7,400 to 23,000 m2



OUTLET CENTER • outlet mall (or outlet center) sebuah tipe mall yang banyak menjual produk dari pabrik sendiri langsung ke konsumen. • (FO di Bandung tidak masuk kategori ini karena yg dijual bukan dari satu pabrik)



LIFESTYLE CENTER • Merupakan shopping center atau bangunan mixed-used mengkombinasikan fungsi eceran dan hiburan/rekreasi ada yg menyebutnya sbg "boutique malls". Biasanya terletak di perumahan kelas atas, bersifat terbuka (outdoor) luasnya tidak seluas shopping mall biasa. • Mirip strip shopping tetapi terbalik, dengan pedestraian area bertaman, dengan etalase saling berhadapan. Ada jalan menembus tetapi tidak ada parkir di tengah kompleks.



DEPARTMENT STORE • Sebuah pretokoan dalam bangunan yang terbuka untuk umum, dengan barang dagangan yang banyak variasinya, dengan kategori produk yg berbeda-beda (department). • Biasanya menjual pakaian, furnitur, peralatan rumah tangga, mainan, kosmetik, peralatan bertanam, alat olah raga, alat hobi, cat dan peralatan pertukangan, dan tambahan buku, makanan, perhiasan, peralatan fotografi, kebutuhan bayi dan binatang peliharaan. • Biasanya merupakan jaringan eceran nasional/lokal/regional/internasional. • Beberapa department store diklasifikasikan sebagai discount stores. Big-box stores & hypermarkets.



GROCERY STORE • Toko eceran yang menjual yang menjual makanan dan nonmakanan. Toko ini yang lebih besar disebut supermarket. Kadang juga jual elekronik, than food, such as clothing or household items are called supermarkets. Toko groceri yang jual makanan siap makan convenience stores atau delicatessens.



Bentuk Pusat Perbelanjaan • Pusat Perbelanjaan Terbuka •



Semua jalan yang direncanakan mengutamakan kenyamanan pejalan kaki, letaknya dapat di pusat kota, sistem penghawaannya dengan sistem penghawaan alami. Pusat perbelanjaanterbuka cocok untuk daerah beriklim sedang.Berjalanjalan di dalamnya menjadi suatu keistimewaan tersendiri dan lebih menghemat energi.



• Pusat Perbelanjaan Komposit •



Pusat perbelanjaandengan bagian yang terbuka dan tertutup.Bagian yang tertutup diletakkan di tengah sebagai pusat dan menjadi magnet yang menarik pengunjung untuk masuk ke pusat perbelanjaan.



• Pusat Perbelanjaan Tertutup •



Pusat perbelanjaantertutup adalah mal dengan pelingkup atap.Keuntungannya berupa kenyamanan dengan kontrol iklim, dan kerugiannya adalah biaya menjadi sangat mahal dan terkesan menjadi kurang luas.



Elemen-Elemen Pusat Perbelanjaan Harvey M. Ruberstain, Central City Mall, A. Wiley Intersciene Publication, New York, 1978



• Anchor (Magnet) •



adalah transformasi dari "nodes", dapat juga berfungsi sebagai "landmark", perwujudannya berupa plaza dan mall.



• Secondary Anchor •



adalah transformasi dari "district", perwujudannya berupa toko-toko pengecer, retail,supermarket,superstore, bioskop, dll.



• Street Mall •



adalah transformasi bentuk "paths", perwujudannya berupa pedestrian yang menghubungkan magnet-magnet.



• Landscaping (Pertamanan) •



adalah transformasi bentuk "edges", sebagai pembatas pusat pertokoan dengan tempat-tempat luar.



Tipologi Pusat Perbelanjaan Menurut Komposisi Bentuk dan Ukuran



• Pusat Perbelanjaan Berbentuk Huruf I



• Pusat Perbelanjaan Berbentuk Huruf L



• Pusat Perbelanjaan Berbentuk Huruf T



Penempatan Magnet (Anchor) dalam Pusat



Perbelanjaan Lion Edger, Shopping center, Planning and Administration, 1976



• Komponen. utama dari shopping mall adalah anchor tenant yang berfungsi sebagai magnet



Basic Center



Additional Store



Mall Added Keterangan : S = Supermarket Additional Store St = Store Additional Department Store D = Depatment Sore Additional Mall



PEMANGKU KEPENTINGAN • • • • • • •



pemilik property developer anchor tenant retail chain retailers penyewa lain pengunjung



ISU PERANCANGAN SPESIFIK • Maksimalkan rentable space, kurangi non-rentable, manfaatkan nonrentable untuk disewakan temporer • Krasan berlama-lama • Unsur-unsur luar, suasana berbeda • Setiap bidang sebisa mungkin dikomersialkan • Way finding (agar pengunjung tidak tersesat)



UNSUR-UNSUR TIPIKAL DALAM MALL • Food court common feature of shopping malls is a food court: this typically consists of a number of fast food vendors of various types, surrounding a shared seating area. • Department stores • Anchor store Toko penyewa utama sbg daya tarik utama pengunjung, ada toko yg lebih kecil. Anchor store biasanya terletak berjauhan untuk memaksimalkan lalulintas diantara keduanya sehingga dimanfaatkanoleh kios-kios atau pengecer yg lebih kecil. • Stand-alone stores bangunan satelit dari shopping mall, terletak dalam satu lokasi, bisa punya parkir sendiri.



KONFIGURASI



PROSES MERANCANG (MALL) • Maksimalkan rentable space • Jauhkan dua atau tiga anchor tenant agar pengunjung bergerak merata melewati outlet kecil • Usahakan hirarki lokasi outlet merata, kurangi lapis ke dua, ketiga (beda hirarki lokasi beda harga sewa) • Posisi tangga & elevator diatur untuk meratakan kunjungan pengunjung • Flexibel, adaptabel karena tenants akan berganti, selera pengujung/masyarakat berganti • Desain pusat-pusat orientasi



TREN /KECENDERUNGAN • • • •



Pembangunan mall baru berjalan terus Di negara maju mall berkurang, jenuh Banyak Mall lama ditinggalkan karena orang bosan Mall sebagai pusat hiburan (leisure center), public place, to see and to be seen • Suasana alami, kampung, tempo dulu dicari lagi



ONLINE SHOPPING INFLUENCE