4 0 203 KB
OPERKULEKTOMI SOP
No. Dokumen : SOP/C/VII/BP/22 No. Revisi : 00 Tanggal Terbit :
UPTD KESEHATAN PUSKESMAS KANDANGAN KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN
Muhammad Pauzi, SKM NIP. 19750119 199703 1 004
1. Pengertian 2. Tujuan
Sebagai pedoman dalam melaksanakan operculektomi.
3. Kebijakan 4. Referensi
1. Undang-undang No. 36/2009 tentang Kesehatan 2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 001 Tahun 2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 122); 3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional; 4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2015 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat; 5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama; 6. Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor:
828/MENKES/SK/IX/2008 tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota; 7. Keputusan
Menteri
296/Menkes/SK/III/2008
Kesehatan tentang
Republik Pedoman
Indonesia
Pengobatan
Nomor Dasar
di
Puskesmas; 8. Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor:
HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi 5. Alat dan bahan
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama; A. Alat: 1. Kaca mulut 2. Sonde 3. Pinset B. Bahan: 1 dari 2
6. Prosedur/Langkahlangkah
1. Povidon Iodine 2. Bahan Anastesi Lokal 3. Tampon A. Persiapan tindakan operculectomi 1. Menyiapkan kapas dan povidone iodine 10% 2. Menyiapkan jarum suntik dengan larutan anastesikum 3. Menyiapkan alat-alat untuk pelaksanaan operculectomi 4. Menyiapkan sarana-sarana pelindung diri (masker dan sarung tangan) 5. Posisikan pasien senyaman mungkin pada kursi gigi B. Pelaksanaan operculectomi 1. Desinfeksi area yang akan disuntik dengan povidon iodine 10% 2. Melakukan anastesi dengan tehnik infiltrasi 3. infiltrasi anastesi 4. Tes efek anastesi 5. Melakukan pemotongan uperculum yang menutupi sebagian mahkota gigi 6. Memberikan tampon dengan povidone iodine 10% pada daerah uperculectomi 7. Jika terjadi perdarahan, diberikan obat antiperdarahan secara topical dan atau sistemik sesuai indikasi 8. Memberikan resep obat antibiotic dan analgesic sesuai indikasi C. Mencatat tindakan perawatan pada buku rekam medic dan register. Hal-hal yang harus diperhatikan setelah operculectomisebagai berikut: 1. Tampon digigit selama 30 menit 2. Jangan sering kumur-kumur 3. Jangan makan dan minum panas dulu selama 1x24 jam 4. Jangan merokok dulu sampai darah pada daerah bekas operculectomi berhenti 5. Bekas operculectomi jangan dikorek-korek, disedot-sedot atau dipegang-pegang dengan tangan. 6. Bekas operculectomi jangan dipakai mengunyah selama 3x24 jam atau
7. Unit Terkait
sesuai kondisi 7. Minum obat sesuai aturan 8. Bila terjadi perdalahan dalam 1x24 jam diberikan kompres dingin 9. Bila ada keluhan segera kembali control Poli Gigi
8. Dokumen Terkait
2 dari 2