1 Keputusan Pembelian Konsumen [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Monograf



KEPUTUSAN PEMBELIAN



KONSUMEN MARKETPLACE SHOPEE BERBASIS SOCIAL MEDIA MARKETING ISBN . 978-623-99228-8-7



OLEH DIDIK GUNAWAN



ISBN 978-623-99228-8-7



Penerbit PT Inovasi Pratama Internasional www.ipinternasional.com [email protected]



9



786239



922887



+62853 6041 50 05



PENERBIT IPI



Monograf



Keputusan Pembelian Konsumen Marketplace Shopee Berbasis Social Media Marketing



Didik Gunawan, S.E,.M.M



Keputusan Pembelian Konsumen Marketplace Shopee Berbasis Social Media Marketing Penulis: Didik Gunawan, S.E,.M.M ISBN: 978-623-99228-8-7 Editor: Bincar Nasution Penyunting: Nursaimatussaddiyah, SP.,MM Desain sampul dan tata letak: InoPal Penerbit: PT Inovasi Pratama Internasional Redaksi: Jl. Cempaka No. 25 Padangsidimpuan 22725 Telp. +628 5360 415005 Email: [email protected] Distributor Tunggal: PT Inovasi Pratama Internasional Jl. Cempaka No. 25 Padangsidimpuan 22725 Telp. +628 5360 415005 Email: [email protected] Cetakan Pertama, Maret 2022 Hak cipta dilindungi undang-undang Dilarangmemperbanyakkaryatulisinidalambentukdandengancara apapuntanpaijin tertulis daripenerbit



KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat TUHAN Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan buku monograf yang berjudul “Keputusan Pembelian Konsumen Marketplace Shopee Berbasis Social Media Marketing” Buku monograf ini diharapkan bisa menjadi tambahan referensi bagi para akademisi dan masyarakat pada umumnya dalam rangka menambah khasanah pengetahuan tentang Kepercayaan Nasabah. Penulis tentunya menyadari bahwa dalam penulisan buku monograf ini masih banyak kekuarangan sehingga saran dan kritik diterima dengan lapang. Terakhir, semoga buku monograf ini memberikan manfaat bagi semua.



Tebing Tinggi, Maret 2022 Penulis



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i DAFTAR ISI ........................................................................................................................ ii BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 1 BAB II DEFINISI KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN.....................................9 BAB III FAKTOR DAN INDIKATOR KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN.11 A. Faktor Keputusan Pembelian ...................................................................................... 11 B. Indikator Keputusan Pembelian .................................................................................. 11 BAB IV KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI MARKETPLACE SHOPEE.13 A. Gambaran Umum ....................................................................................................... 13 B. Teori Manajemen Pemasaran...................................................................................... 20 1. Pengertian Manajemen Pemasaran ....................................................................... 27 2. Pengertian E-Commerce ........................................................................................ 28 3. Ulasan Produk ....................................................................................................... 28 a. Pengertian Ulasan Produk................................................................................ 28 b. Dimensi Ulasan Produk ................................................................................... 29 c. Indikator Ulasan Produk .................................................................................. 29 4. Keragaman Produk ................................................................................................ 29 a. Pengertian Keragaman Produk ........................................................................ 29 b. Dimensi Keragaman Produk............................................................................30 c. Indikator Keragaman Produk ........................................................................... 30 5. Minat Beli .............................................................................................................. 30 a.Pengertian Minat Beli ....................................................................................... 30 b. Aspek-aspek Minat Beli .................................................................................. 31 c. Indikator Minat Beli ........................................................................................ 31 6. Keputusan Pembelian Konsumen .......................................................................... 32 a. Pengertian Keputusan Pembelian Konsumen ..................................................32 b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen .......... 32 c. Indikator Keputusan Pembelian Konsumen .................................................... 33 C. Kerangka Konseptual .................................................................................................. 26 D. Ringkasan.................................................................................................................... 28 DAFTAR PUSTAKA



ii



BAB I PENDAHULUAN Pada era evolusi digital ini kegiatan jual beli tidak hanya dilakukan



dengan



bertemu



langsung



ataupun



bertatap



muka menggunakan



melainkan



teknologi digital yang mempermudah semua proses perdagangan dan belanja barang-barang ataupun produk. Salah satu teknologi digital yang popular digunakan dalam melakukan kegiatan jual beli adalah e-commerce, dimana merupakan suatu kegiatan penyebaran, penjualan, pembelian, pemasaran produk barang dan jasa, dengan memanfaatkan jaringan telekomunikasi, seperti internet dan jaringan komputer. Pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia berdampak pada banyak sektor, salah satunya adalah pertumbuhan e-commerce. Adanya kegiatan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam mengurangi resiko penularan penyebaran virus Covid-19 dimana tidak banyak bepergian dan menjaga jarak membuat transaksi secara online menjadi lebih banyak diminati. Sebelum adanya masa pandemi Covid-19, konsumen lebih memilih untuk berbelanja secara langsung daripada menggunakan e-commerce, namun pandemi Covid-19 ini menjadikan kebiasaan banyak individu berperilaku dalam berbelanja secara online untuk menghindari keramaian. Di tengah kondisi pandemi Covid-19 telah memaksa Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ataupun pelaku usaha untuk mengubah strateginya dengan berahli ke media digital untuk menggunakan platform e-commerce agar dapat mempertahankan bisnisnya. Penjualan secara online dapat dijadikan sebagai peluang bisnis di masa pandemi karena dilihat dari perkembangan e-commerce yang semakin pesat dan penjualan yang dapat



1 | Page



mencakup seluruh wilayah di Indonesia bahkan mancanegara. Ada beberapa Marketplace yang dapat digunakan oleh pembeli maupun penjual, seperti: Tokopedia, Shopee, Bukalapak, Lazada.id, Blibi, Orami, Zalora dan lain sebagainya. Data penggunaan Marketplace pilihan UMKM untuk mempromosikan produknya dapat dilihat pada gambar 1 berikut:



Sumber: Katadata Insight Center (KIC) Gambar 1 Marketplace Pilihan UMKM 2021



Dari gambar 1 diatas dapat dilihat bahwa data menunjukkan dari beberapa marketplace yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah Shopee, dimana mencapai 82 persen pengguna. Dan, diikuti oleh Tokopedia, Bukalapak, Lazada, Blibi dan lainnya. Indonesia merupakan Negara menengah yang sedang berkembang dan memiliki penduduk yang cukup besar membantu dalam meningkatkan dan memperluas di e-commerce. Pandemi Covid-19 membutuhkan sebuah teknologi yang dapat membantu jual beli berupa Marketplace. Salah satu marketplace e commerce yang saat ini mendominasi di Indonesia adalah Shopee yang berasal dari Singapura dimana telah berkembang sampai ke Indonesia.



2 | Page



Gambar 2 Marketplace Shopee Shopee merupakan sebuah e-commerce yang dibuat oleh Chris Feng yang mampu mendominasi di aplikasi mobile dengan mempertahankan posisi pertamanya sebagai aplikasi belanja terpopuler di platform data kunjungan pada 2021. Shopee adalah perusahaan e-commerce yang berasal dari Singapura di bawah perusahaan Garena. Shopee diluncurkan pertama kali di Singapura pada Tahun 2015 dan mulai masuk ke Indonesia pada Tahun 2015. Shopee juga berkembang ke berbagai Negara, seperti: Malaysia, Thailand, Taiwan, Vietnam dan Filipina. Shopee adalah platform perdagangan elektronik untuk jual beli online dengan mudah dan dengan cepat. Shopee hadir dalam bentuk aplikasi mobile dan website untuk memudahkan penggunanya untuk melakukan kegiatan belanja online. Shopee juga berhasil menjadi e-commerce terpopuler di Indonesia pada kuartal keempat (Q4) 2019. Shopee juga menduduki peringkat nomor satu (1) di AppStore dan PlayStore. Shopee tidak hanya dapat diunduh melalui mobile, tetapi pada perangkat komputer juga, seperti: Windows dan MAC.



Gambar 3 Shopee No.1 Belanja Online.



3 | Page



Dari kuartil pertama 2017 hingga 2019, shopee menjadi e-commerce terpopuler dari semua Marketplace di Asia Tenggara dan aplikasi yang paling banyak diunduh di PlayStore. Shopee menawarkan berbagai macam produk di platformnya, dilengkapi dengan keaneka ragaman produk dan metode pembayaran yang aman dan layanan pengiriman yang terintegerasi (Aplikasi Belanja Online C2C Meluncur di Indonesia, n.d). Dari Gambar 3 iPrice diatas, Shopee merupakan aplikasi atau Marketplace belanja online terpopular kedua di Indonesia, setelah Tokopedia pada kuartal pertama, kedua dan ketiga Tahun 2019. Pada kuartal keempat Shopee mengalami kenaikan menjadi Markerplace Nomor satu (1) di Indonesia.



Sumber : Data diolah (2021) Gambar 4 Grafik Jumlah Pengunjung E-Commerce Tahun 2020 Berdasarkan gambar 4 semua di atas bahwa Marketplace pada awal Tahun 2020 mengalami penurunan namun Shopee tetap menjadi Marketplace terpopuler mengalahkan Tokopedia. Berdasarkan data dari iPrice menunjukkan antusias masyarakat dalam belanja online yang sangat tinggi dan meningkat. Terlihat di kuartal keempat terjadi kenaikan yang signifikan pada shopee yaitu 129.32 juta jiwa penggunjung. Dapat disimpulkan di Tahun 2020 saat adanya pandemi Covid 19 semua Marketplace mengalami penurunan namun Shopee naik menjadi peringkat pertama dan kenaikannya dinilai stabil jika dibandingkan dengan Tahun 2019 sebelum adanya Pandemi. Hal ini tentu saja menjadi kesempatan bagi Shopee untuk memperluas usahanya.



4 | Page



Keputusan pembelian merupakan hasil dari perilaku konsumen dari serangkaian langkah sebelumnya yang dilakukan untuk membeli suatu produk tertentu. Rangkaian langkah-langkahnya adalah pengenalan kebutuhan pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, perilaku setelah pembelian (Kotler & Keller, 2016). Tidak mudah bagi konsumen untuk mengambil keputusan pembelian. Salah satu faktor penentu yang mempengaruhi keputusan pembelian online adalah review produk (Purwanto, 2019). Ulasan produk adalah pendapat paling jujur yang dilakukan secara online dan yang dianggap sebagai sarana promosi. Perasaan keingintahuan dari calon pembeli tentang produk atau jasa yang ditawarkan pada marketplace dapat terjawab dengan menggunakan ulasan produk, sehingga mampu untuk membantu konsumen dalam membuat keputusan pembelian (Febriana Mitha & Yulianto, 2018). Syarat agar terjadinya keputusan pembelian adalah adanya minat beli terhadap suatu produk. Minat beli adalah suatu perilaku yang memiliki kecenderungan merasa tertarik atau terdorong untuk melakukan suatu aktivitas untuk mendapatkan dan memiliki barang dan jasa (Penitasari, 2017). Dengan adanya minat beli maka akan terdapat calon pembeli yang dimana konsumen memiliki keinginan untuk membeli produk tersebut tetapi belum melakukan keputusan pembelian. Minat beli konsumen tidak hanya dipengaruhi oleh pelayanan dari Shopee. Akan tetapi, dipengaruhi oleh ulasan produk dan keberagaman produk yang terdapat di Shopee. Shopee adalah aplikasi Marketplace online untuk jual beli di ponsel dengan mudah dan cepat. Shopee menawarkan berbagai macam produk-produk mulai dari produk fashion sampai dengan produk untuk kebutuhan sehari-hari. Shopee hadir dalam bentuk aplikasi mobile untuk memudahkan penggunanya dalam melakukan kegiatan belanja online tanpa harus membuka website melalui perangkat komputer. Shopee hadir di Indonesia untuk membawa pengalaman berbelanja baru. Shopee memfasilitasi penjual untuk berjualan dengan mudah serta membekali pembeli dengan proses pembayaran yang aman dan pengaturan logistik yang terintegrasi. Saat ini, angka unduhan Shopee telah mencapai seratus juta unduhan di Google Play Store.



5 | Page



Sumber: Play.google.com (2021) Gambar 5 Jumlah Unduhan Shopee di Google Play Store



Pada halaman awal pengguna akan disambut dengan dua puluh satu (21) kategori yang tersedia di Shopee, yaitu Pakaian Wanita, Pakaian Pria, Sepatu Wanita, SepatuPria, Tas, Fashion Muslim, Aksesoris Fashion, Kecantikan & Kesehatan, Jam Tangan, Gadget, Perlengkapan Olahraga, Hobi & Mainan, Perlengkapan Bayi & Anak, Perlengkapan Rumah, Elektronik, Komputer & Aksesoris, Makanan & Minuman, Voucher, Fotografi, Otomotif, dan Serba Serbi yang di dalamnya terdapat cemilan dan dekorasi rumah. Selain minat beli yang dimiliki oleh calon pembeli tidak menjamin bahwa produk yang diinginkan akan dibeli. Maka dari itu, shopee tidak bias bertahan hanya dengan mengandalakan pelayanan saja. Akan tetapi dengan adanya ulasan produk yang positif, desain situs web yang menarik dan faktor yang berperan penting untuk menentukan keberhasilan shopee dimana kebutuhan hidup yang meningkat adalah keberagaman produk. Pengguna shopee akan menegevaluasi semua risiko yang akan terjadi sebelum mengambil keputusan pembelian untuk berbelanja di online. Ulasan produk Shopee memberikan kebebasan kepada konsumen untuk memberikan pendapat atau mengomentari produknya dari berbagai sisi. Mulai dari proses pengantaran produk atau kecepatan pengiriman, kualitas produk, respon penjual, sampai produk tersebut di konsumsi oleh konsumen. Namun kebebasan konsumen



6 | Page



untuk memberikan pendapat tidak selamanya menguntungkan karna jika review konsumen tidak bagus justru malah akan menurunkan minat beli dari konsumen. Tidak seperti komunikasi WOM resmi tradisional, ulasan produk online menyajikan ulasan positif dan negatif secara bersamaan di platform online yang sama. Ulasan online yang positif mengurangi persepsi risiko konsumen terhadap produk, mempercepat penggunaan produk baru, dan meningkatkan penjualan produk (Cui et al dalam Weisstein et al. (2017). Namun sebaliknya ulasan negative dapat mengurangi minat beli konsumen dan menurunkan penjualan produk. Maka dari itu hal ini diharapkan dapat menjadi acuan kepada pemilik toko untuk memasarkan produk nya secara jujur agar ekspetasi pembeli tentang produk yang diinginkan konsumen dapat terealisasikan. Penelitian oleh Purwanto (2019) menyimpulkan bahwa ulasan produk memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian, oleh karena itu semakin efektif ulasan pelanggan online, semakin tinggi keputusan pembelian konsumen. Namun menurut penelitian Khafidatul & Indra (2020) dan Vania (2017) menyatakan bahwa Ulasan Produk tidak memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian secara online. Hal ini karena banyak konsumen yang tidak menyadari kemampuan konsumen lain dalam menilai produk yang telah dibelinya untuk melakukan keputusan pembelian. Keragaman produk merupakan faktor selanjutnya yang mempengaruhi keputusan pembelian (Simamora & Fatira AK., 2019). Menurut Keller & Kotler (2012) Keragaman produk adalah jumlah produk atau barang yang ditawarkan penjual tertentu kepada pembeli. Shopee menawarkan berbagai macam produk mulai dari merek terkenal nasional dan Internasional, dalam berbagai ukuran dan desain, berbagai produk yang tidak ditemukan di toko offline, dan berbagai ketegori seperti pakaian pria, pakaian wanita, Handphone & Aksesoris, perawatan & kecantikan, perlengkapan rumah, pakaian bayi & anak-anak, sepatu pria dan wanita, tas pria dan wanita, makanan & minuman, otomotif, olah raga, dan alat tulis. Hal lain yang dapat menjadi faktor mempengaruhi keputusan pembelian menurut Putri et al., (2021) yaitu Minat beli. Minat beli merupakan dorongan positif ketika konsumen melihat suatu produk atau jasa dan timbulah sikap positif



7 | Page



terhadap produk tersebut (Andryanto, 2016) . Salah satu faktor yang mempengaruhi minat beli konsumen adalah online costumer review (Ichsan et al., 2018). Menurut penelitian Damayanti (2019) review produk berpengaruh terhadap minat beli konsumen. Hal ini karena konsumen menggunakan review produk untuk mendapatkan informasi sebelum membeli suatu produk. Hal ini meningkatkan minat konsumen dan kearena itu memutuskan untuk membeli produk. Kemudian faktor selanjutnya yang mempengaruhi minat beli menurut T. C. Putri & Gunawan, (2020) yaitu Keragaman Produk. Artinya semakin bervariasi produk yang ditawarkan maka semakin banyak minat beli dan akhirnya berpengaruh pada keputusan pembelian yang akan dilakukan konsumen karena adanya rangsangan positif dari suatu produk yang di inginkan tersebut.



8 | Page



BAB II DEFINISI KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN Keputusan pembelian adalah suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam keputusan pembelian terhadap suatu produk barang dan jasa yang diinginkan oleh konsumen. Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh beberapa karakteristik kepribadian konsumen, termasuk usia, penghasilan, pekerjaan, keadaan ekonomi dan lain sebagainya. Perilaku konsumen akan menentukan suatu proses pengambilan keputusan dalam melakukan pembelian. Pengertian keputusan pembelian, Kotler & Armstrong (2014) adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen benar-benar membeli. Sedangkan, menurut Assauri, 2004 menjelaskan keputusan pembelian merupakan suatu proses pengambilan keputusan akan pembelian yang mencakup penentuan apa yang akan dibeli atau tidak melakukan pembelian dan keputusan itu diperoleh dari kegiatan-kegiatan sebelumnya. Dalam proses jual beli, Stanton (2004) para pemasar berusaha untuk menentukan motif beli pelindung dari konsumen. Motif beli pelindung adalah alasan pembeli untuk berbelanja atau membeli di took atau tempat bertemunya penjual dan pembeli. Motif ini berbeda dengan motif beli produk (product buying motives) dimana alasan pembeli untuk membeli sebuah produk tertentu. Motif beli pelindung yang penting terdiri dari: a. Lokasi yang mudah ditemukan. b. Pelayanan yang sopan. c. Barang yang tersusun rapi. d. Kondisi toko yang bersih. e. Harga yang terjangkau. f. Keragaman produk. g. Pelayanan yang ditawarkan. h. Kondisi toko yang menarik perhatian.



9 | Page



Proses pengambilan keputusan konsumen dalam membeli suatu produk barang dan jasa ditentukan oleh perilaku konsumen. Dalam mengambil suatu keputusan pembelian, konsumen memiliki beberapa tahapan proses. Menurut Hahn, 2002, ada tiga (3) kegiatan yang berlangsung dalam proses keputusan pembelian oleh konsumen, antara lain: a. Rutinitas konsumen dalam melakukan pembelian. b. Kualitas yang diperoleh dari suatu keputusan pembelian. c. Komitmen atau loyalitas konsumen yang sudah biasa beli dengan produk pesaing. Menurut Kotler & Amstrong (2016), mendefinisikan bahwa keputusan pembelian merupakan bagian dari perilaku konsumen yaitu studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan dan bagaimana barang, jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Sedangkan, menurut Tjiptono & Pemasaran (2015), mendefinisikan keputusan pembelian konsumen merupakan sebuah proses dimana konsumen mengenal masalahnya, mencari informasi mengenai produk atau merek tertentu. Dari pendapat penelitian dapat di mengerti bahwa keputusan pembelian konsumen merupakan suatu proses tindakan yang akan dilakukan oleh konsumen sebelum memutuskan untuk melakukan keputusan konsumen membeli produk barang dan jasa. Maka dari itu, keputusan pembelian merupakan suatu kegiatan, tindakan serta proses psikologis yang mendorong suatu tidakan pada saat ingin membeli atau menggunakan produk. Dalam proses pengambilan keputusan akan melibatkan



pelanggan



lain



dalam



menilai,



memberikan



pendapat



dan



mempergunakan produk.



10 | Page



BAB III FAKTOR DAN INDIKATOR KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN A. Faktor Keputusan Pembelian Menurut Kotler & Keller (2016), ada beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian, antara lain: 1. Faktor Budaya, budaya merupakan suatu penentu keinginan dan tindakan pembentuk paling dasar. 2. Faktor sosial, faktor sosial seperti kelompok referensi, keluarga serta peran sosial dan status dapat mempengaruhi perilaku seseorang dalam memutuskan pembelian. 3. Faktor pribadi, keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi dari konsumen, penting bagi pemasar untuk mengikuti keinginan konsumen secara seksama agar produk yang ditawarkan dapat diterima.



B. Indikator Keputusan Pembelian Menurut Kotler & Keller (2016) ada enam (6) indikator keputusan pembelian antara lain: 1. Pemilihan produk (Product choice), keputusan dalam membeli suatu produk ataupun tidak membeli dapat dipilih oleh pembeli maka dari itu pemasar harus dapat menarik perhatian para pembeli untuk berminat membeli. 2. Pemilihan merek (Brand choice), setiap merek memiliki karakteristik yang berbeda-beda maka dari itu pemasar harus mengetahui bagaimana memilih sebuah merek. 3. Pemilihan saluran pembelian (Dealer choice), pembeli dapat mengambil keputusan untuk memilih penyalur produk ataupun



11 | Page



toko mana yang akan dikunjungi untuk membeli produk yang diinginkan. 4. Penentuan waktu pembelian (Purchase timing), pembeli dapat memilih waktu untuk membeli barang dengan cara yang berbeda-beda. 5. Pilihan jumlah



pembelian, pembeli dapat mengambil keputusan dalam membeli satu produk ataupun lebih dalam sekali pembelian.



6. Metode pembayaran, pembeli dapat mengambil keputusan dengan metode pembayaran yang akan dilakukan dalam pembelian suatu produk.



12 | Page



BAB IV KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI MARKETPLACE SHOPEE A. Gambaran Umum Pada era evolusi digital ini kegiatan jual beli tidak hanya dilakukan dengan bertemu langsung ataupun bertatap muka melainkan menggunakan teknologi digital yang mempermudah semua proses perdagangan dan belanja barang-barang ataupun produk. Salah satu teknologi digital yang popular digunakan dalam melakukan kegiatan jual beli adalah e-commerce, dimana merupakan suatu kegiatan penyebaran, penjualan, pembelian, pemasaran produk barang dan jasa, dengan memanfaatkan jaringan telekomunikasi, seperti internet dan jaringan komputer. Pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia berdampak pada banyak sektor, salah satunya adalah pertumbuhan e-commerce. Adanya kegiatan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam mengurangi resiko penularan penyebaran virus Covid-19 dimana tidak banyak bepergian dan menjaga jarak membuat transaksi secara online menjadi lebih banyak diminati. Sebelum adanya masa pandemi Covid-19, konsumen lebih memilih untuk berbelanja secara langsung daripada menggunakan e-commerce, namun pandemi Covid-19 ini menjadikan kebiasaan banyak individu berperilaku dalam berbelanja secara online untuk menghindari keramaian. Di tengah kondisi pandemi Covid-19 telah memaksa Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ataupun pelaku usaha untuk mengubah strateginya dengan berahli ke media digital untuk menggunakan platform e-commerce agar dapat mempertahankan bisnisnya. Penjualan secara online dapat dijadikan sebagai peluang bisnis di masa pandemi karena dilihat dari perkembangan e-commerce yang semakin pesat dan penjualan yang dapat mencakup seluruh wilayah di Indonesia bahkan mancanegara. Ada beberapa Marketplace yang dapat digunakan oleh pembeli maupun penjual, seperti:



13 | Page



Tokopedia, Shopee, Bukalapak, Lazada.id, Blibi, Orami, Zalora dan lain sebagainya. Data penggunaan Marketplace pilihan UMKM untuk mempromosikan produknya dapat dilihat pada gambar 6 berikut:



Gambar 6 Marketplace Pilihan UMKM 2021



Dari gambar 6 diatas dapat dilihat bahwa data menunjukkan dari beberapa marketplace yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah Shopee, dimana mencapai 82 persen pengguna. Dan, diikuti oleh Tokopedia, Bukalapak, Lazada, Blibi dan lainnya. Indonesia merupakan Negara menengah yang sedang berkembang dan memiliki penduduk yang cukup besar membantu dalam meningkatkan dan memperluas di e-commerce. Pandemi Covid-19 membutuhkan sebuah teknologi yang dapat membantu jual beli berupa Marketplace. Salah satu marketplace e commerce yang saat ini mendominasi di Indonesia adalah Shopee yang berasal dari Singapura dimana telah berkembang sampai ke Indonesia.



Gambar 7 Marketplace Shopee



14 | Page



Shopee merupakan sebuah e-commerce yang dibuat oleh Chris Feng yang mampu mendominasi di aplikasi mobile dengan mempertahankan posisi pertamanya sebagai aplikasi belanja terpopuler di platform data kunjungan pada 2021. Shopee adalah perusahaan e-commerce yang berasal dari Singapura di bawah perusahaan Garena. Shopee diluncurkan pertama kali di Singapura pada Tahun 2015 dan mulai masuk ke Indonesia pada Tahun 2015. Shopee juga berkembang ke berbagai Negara, seperti: Malaysia, Thailand, Taiwan, Vietnam dan Filipina. Shopee adalah platform perdagangan elektronik untuk jual beli online dengan mudah dan dengan cepat. Shopee hadir dalam bentuk aplikasi mobile dan website untuk memudahkan penggunanya untuk melakukan kegiatan belanja online. Shopee juga berhasil menjadi e-commerce terpopuler di Indonesia pada kuartal keempat (Q4) 2019. Shopee juga menduduki peringkat nomor satu (1) di AppStore dan PlayStore. Shopee tidak hanya dapat diunduh melalui mobile, tetapi pada perangkat komputer juga, seperti: Windows dan MAC.



Gambar 8 Shopee No.1 Belanja Online. Dari kuartil pertama 2017 hingga 2019, shopee menjadi e-commerce terpopuler dari semua Marketplace di Asia Tenggara dan aplikasi yang paling banyak diunduh di PlayStore. Shopee menawarkan berbagai macam produk di platformnya, dilengkapi dengan keaneka ragaman produk dan metode pembayaran yang aman dan layanan pengiriman yang terintegerasi (Aplikasi Belanja Online C2C Meluncur di Indonesia, n.d).



15 | Page



Dari Gambar 9 iPrice diatas, Shopee merupakan aplikasi atau Marketplace belanja online terpopular kedua di Indonesia, setelah Tokopedia pada kuartal pertama, kedua dan ketiga Tahun 2019. Pada kuartal keempat Shopee mengalami kenaikan menjadi Markerplace Nomor satu (1) di Indonesia.



Sumber : Data diolah (2021) Gambar 9 Grafik Jumlah Pengunjung E-Commerce Tahun 2020 Berdasarkan gambar 9 semua di atas bahwa Marketplace pada awal Tahun 2020 mengalami penurunan namun Shopee tetap menjadi Marketplace terpopuler mengalahkan Tokopedia. Berdasarkan data dari iPrice menunjukkan antusias masyarakat dalam belanja online yang sangat tinggi dan meningkat. Terlihat di kuartal keempat terjadi kenaikan yang signifikan pada shopee yaitu 129.32 juta jiwa penggunjung. Dapat disimpulkan di Tahun 2020 saat adanya pandemi Covid 19 semua Marketplace mengalami penurunan namun Shopee naik menjadi peringkat pertama dan kenaikannya dinilai stabil jika dibandingkan dengan Tahun 2019 sebelum adanya Pandemi. Hal ini tentu saja menjadi kesempatan bagi Shopee untuk memperluas usahanya. Keputusan pembelian merupakan hasil dari perilaku konsumen dari serangkaian langkah sebelumnya yang dilakukan untuk membeli suatu produk tertentu. Rangkaian langkah-langkahnya adalah pengenalan kebutuhan pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, perilaku setelah pembelian (Kotler & Keller, 2016). Tidak mudah bagi konsumen untuk mengambil keputusan pembelian. Salah satu faktor penentu yang mempengaruhi keputusan



16 | Page



pembelian online adalah review produk (Purwanto, 2019). Ulasan produk adalah pendapat paling jujur yang dilakukan secara online dan yang dianggap sebagai sarana promosi. Perasaan keingintahuan dari calon pembeli tentang produk atau jasa yang ditawarkan pada marketplace dapat terjawab dengan menggunakan ulasan produk, sehingga mampu untuk membantu konsumen dalam membuat keputusan pembelian (Febriana Mitha & Yulianto, 2018). Syarat agar terjadinya keputusan pembelian adalah adanya minat beli terhadap suatu produk. Minat beli adalah suatu perilaku yang memiliki kecenderungan merasa tertarik atau terdorong untuk melakukan suatu aktivitas untuk mendapatkan dan memiliki barang dan jasa (Penitasari, 2017). Dengan adanya minat beli maka akan terdapat calon pembeli yang dimana konsumen memiliki keinginan untuk membeli produk tersebut tetapi belum melakukan keputusan pembelian. Minat beli konsumen tidak hanya dipengaruhi oleh pelayanan dari Shopee. Akan tetapi, dipengaruhi oleh ulasan produk dan keberagaman produk yang terdapat di Shopee. Shopee adalah aplikasi Marketplace online untuk jual beli di ponsel dengan mudah dan cepat. Shopee menawarkan berbagai macam produk-produk mulai dari produk fashion sampai dengan produk untuk kebutuhan sehari-hari. Shopee hadir dalam bentuk aplikasi mobile untuk memudahkan penggunanya dalam melakukan kegiatan belanja online tanpa harus membuka website melalui perangkat komputer. Shopee hadir di Indonesia untuk membawa pengalaman berbelanja baru. Shopee memfasilitasi penjual untuk berjualan dengan mudah serta membekali pembeli dengan proses pembayaran yang aman dan pengaturan logistik yang terintegrasi. Saat ini, angka unduhan Shopee telah mencapai seratus juta unduhan di Google Play Store.



17 | Page



Sumber: Play.google.com (2021) Gambar 10 Jumlah Unduhan Shopee di Google Play Store Pada halaman awal pengguna akan disambut dengan dua puluh satu (21) kategori yang tersedia di Shopee, yaitu Pakaian Wanita, Pakaian Pria, Sepatu Wanita, SepatuPria, Tas, Fashion Muslim, Aksesoris Fashion, Kecantikan & Kesehatan, Jam Tangan, Gadget, Perlengkapan Olahraga, Hobi & Mainan, Perlengkapan Bayi & Anak, Perlengkapan Rumah, Elektronik, Komputer & Aksesoris, Makanan & Minuman, Voucher, Fotografi, Otomotif, dan Serba Serbi yang di dalamnya terdapat cemilan dan dekorasi rumah. Selain minat beli yang dimiliki oleh calon pembeli tidak menjamin bahwa produk yang diinginkan akan dibeli. Maka dari itu, shopee tidak bias bertahan hanya dengan mengandalakan pelayanan saja. Akan tetapi dengan adanya ulasan produk yang positif, desain situs web yang menarik dan faktor yang berperan penting untuk menentukan keberhasilan shopee dimana kebutuhan hidup yang meningkat adalah keberagaman produk. Pengguna shopee akan menegevaluasi semua risiko yang akan terjadi sebelum mengambil keputusan pembelian untuk berbelanja di online. Ulasan produk Shopee memberikan kebebasan kepada konsumen untuk memberikan pendapat atau mengomentari produknya dari berbagai sisi. Mulai dari proses pengantaran produk atau kecepatan pengiriman, kualitas produk, respon penjual, sampai produk tersebut di konsumsi oleh konsumen. Namun kebebasan konsumen



18 | Page



untuk memberikan pendapat tidak selamanya menguntungkan karna jika review konsumen tidak bagus justru malah akan menurunkan minat beli dari konsumen. Tidak seperti komunikasi WOM resmi tradisional, ulasan produk online menyajikan ulasan positif dan negatif secara bersamaan di platform online yang sama. Ulasan online yang positif mengurangi persepsi risiko konsumen terhadap produk, mempercepat penggunaan produk baru, dan meningkatkan penjualan produk (Cui et al dalam Weisstein et al. (2017). Namun sebaliknya ulasan negative dapat mengurangi minat beli konsumen dan menurunkan penjualan produk. Maka dari itu hal ini diharapkan dapat menjadi acuan kepada pemilik toko untuk memasarkan produk nya secara jujur agar ekspetasi pembeli tentang produk yang diinginkan konsumen dapat terealisasikan. Penelitian oleh Purwanto (2019) menyimpulkan bahwa ulasan produk memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian, oleh karena itu semakin efektif ulasan pelanggan online, semakin tinggi keputusan pembelian konsumen. Namun menurut penelitian Khafidatul & Indra (2020) dan Vania (2017) menyatakan bahwa Ulasan Produk tidak memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian secara online. Hal ini karena banyak konsumen yang tidak menyadari kemampuan konsumen lain dalam menilai produk yang telah dibelinya untuk melakukan keputusan pembelian. Keragaman produk merupakan faktor selanjutnya yang mempengaruhi keputusan pembelian (Simamora & Fatira AK., 2019). Menurut Keller & Kotler (2012) Keragaman produk adalah jumlah produk atau barang yang ditawarkan penjual tertentu kepada pembeli. Shopee menawarkan berbagai macam produk mulai dari merek terkenal nasional dan Internasional, dalam berbagai ukuran dan desain, berbagai produk yang tidak ditemukan di toko offline, dan berbagai ketegori seperti pakaian pria, pakaian wanita, Handphone & Aksesoris, perawatan & kecantikan, perlengkapan rumah, pakaian bayi & anak-anak, sepatu pria dan wanita, tas pria dan wanita, makanan & minuman, otomotif, olah raga, dan alat tulis. Hal lain yang dapat menjadi faktor mempengaruhi keputusan pembelian menurut Putri et al., (2021) yaitu Minat beli. Minat beli merupakan dorongan positif ketika konsumen melihat suatu produk atau jasa dan timbulah sikap positif



19 | Page



terhadap produk tersebut (Andryanto, 2016) . Salah satu faktor yang mempengaruhi minat beli konsumen adalah online costumer review (Ichsan et al., 2018). Menurut penelitian Damayanti (2019) review produk berpengaruh terhadap minat beli konsumen. Hal ini karena konsumen menggunakan review produk untuk mendapatkan informasi sebelum membeli suatu produk. Hal ini meningkatkan minat konsumen dan kearena itu memutuskan untuk membeli produk. Kemudian faktor selanjutnya yang mempengaruhi minat beli menurut T. C. Putri & Gunawan, (2020) yaitu Keragaman Produk. Artinya semakin bervariasi produk yang ditawarkan maka semakin banyak minat beli dan akhirnya berpengaruh pada keputusan pembelian yang akan dilakukan konsumen karena adanya rangsangan positif dari suatu produk yang di inginkan tersebut.



B. Teori Manajemen Pemasaran Teori yang akan digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pengertian Manajemen Pemasaran Manajemen pemasaran adalah segala kegiatan yang ditujukan untuk mencapai tingkat pemasaran dan tujuan bisnis, seperti analisis, perencanaan, implementasi, dan mengawasi (Alma, 2016). Sedangkan, menurut Kotler & Keller (2016) adalah kombinasi dari ilmu dan seni memilih pasar sasaran dan membentuk hubungan yang menguntungkan dengan mereka. Dari penjelasan para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu aktivitas dimana terjadinya proses jualbeli suatu produk untuk memenuhi kebutuhan dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Kegiatan pemasaran ini dilakukan karena adanya kebutuhan dalam setiap individu yang memiliki keinginan berupa barang ataupun jasa. 2. Pengertian E-Commerce Menurut Rerung (2018), .E-commerce diartikan sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli melalui layanan elektronik untuk melakukan transaksi dan mendapatkan informasi. Menurut Turban, dkk



20 | Page



(2015), Electronic commerce (EC) adalah pembelian, penjualan, atau layanan barang dan jasa melalui internet. Dari penjelasan di atas dapat disimpukan bahwa e-commerce adalah sebuah wadah tempat bertemunya penjual dan pembeli layanan barang dan jasa yang menggunakan perangkat elektronik, seperti mobile dan komputer dengan dibantu layanan internet. 3. Ulasan Produk a. Pengertian Ulasan Produk Ulasan Produk merupakan review produk yang dibuat oleh pelanggan sebelumnya (Spink dalam Nurul et al.,2019). Menurut Mo, et, al. dalam Saripa (2019) berpendapat bahwa ulasan berisi.gambar yang menunjukkan kualitas produk, seperti masalah warna, masalah penggunaan, spesifikasi yang tidak konsisten atau kualitas tinggi, dan pengalaman yang baik. Dari penjelasan para pakar di atas dapat disimpulkan bahwa ulasan produk (review) adalah pendapat tentang produk yang telah diterima oleh pembeli sehingga pembeli selanjutnya dapat melihat penilaian pembeli sebelumnya. Seperti memberikan photo, kualitas produk dan lain sebagainya. b. Dimensi Ulasan Produk Menurut Flanagin dan Metzger dalam Agung (2020) menyatakan bahwa ulasan produk terdapat tiga (3) dimensi, yaitu: 1) Kredibel, yaitu jujur dan dapat percaya. 2) Keahlian, yaitu berguna dan profesional. 3) Menyenangkan, yaitu kemungkinan untuk membeli dari situs web dan menarik. c. Indikator Ulasan Produk Menurut Lackermair, et. al. dalam Sudjatmika (2017), Indikator indikator dari ulasan produk adalah sebagai berikut: 1) Kesadaran (Awareness), pembeli akan melakukan seleksi produk yang diinginkan dengan menggunakan informasi yang terdapat pada fitur review produk yang terdapat pada Shopee.



21 | Page



2) Frekuensi (Frequency), pembeli akan mendapatkan informasi produk dengan menggunakan fitur review produk yang terdapat pada Shopee. 3) Perbandingan (Comparison), pembeli akan memperhatikan review produk yang diinginkan dan kemudian mengevaluasi ulasan-ulasan yang terdapat di Shopee. 4) Pengaruh (Effect), pembeli akan menyeleksi produk yang diinginkan melalui fitur review produk yang terdapat di Shopee. 4. Keragaman Produk a. Pengertian Keragaman Produk Menurut (Safitri et al., 2017) keragaman produk adalah variasi produk yang mencakup ketersediaan produk tersebut setiap saat di toko dan seluruh rangkaian produk dalam hal kedalaman, luas dan kualitas produk yang ditawarkan. Sedangkan Alma, (2016) berpendapat bahwa keragaman produk merupakan kumpulan semua produk dan barang yang ditawarkan oleh penjual kepada para konsumen. Berdasarkan definisi menurut para ahli sebelumnya



dapat



disimpulkan bahwa keragaman produk adalah keberagaman dari seluruh produk yang ditawarkan, termasuk dengan ketersediaan produk dan kelengkapan produk pada setiap saat di took termasuk merek, ukuran, kualitas produk dan lain sebagainya. b. Dimensi Keragaman Produk Menurut Keller & Kotler, (2012), terdapat berberapa Dimensi Keragaman Produk, antara lain: 1) Lebar, jumlah dari jenis produk yang terjual dimana dapat terlihat dari berapa banyak kategori yang ditawarkan oleh penjual. 2) Kedalaman, banyaknya kategori produk yang dapat di pilih. 3) Keluasan, banyaknya jenis yang ditawarkan oleh masing-masing produk. c. Indikator Keragaman Produk Menurut Safitri et al., (2017), hall yang harus diperhatikan dari Indikator Keragaman Produk adalah sebagai berikut:



22 | Page



1) Kelengkapan produk, banyaknya kategori yang terdapat di dalam sebuah toko atau departemen store dan bermacam tipe produk yang ditawarkan oleh perusaahaan dengan barang-barang yang berbeda-beda jenisnya. 2) Merek produk, hubungan antara permintaan dan kualitas umumnya dipenuhi atau jumlah merek produk yang ditawarkan. 3) Variasi ukuran produk, barang yang dimana dapat dilihat dari ukuran kecil sampai besar, seperti bentuk produk, model dan struktur dari produk tersebut. 4) Variasi kualitas produk, barang yang dimana memiliki standar kualitas pada kategori produk dari pengemasan, label, daya tahan suatu produk dan lain sebagainnya. 5.



Minat Beli a. Pengertian Minat Beli Minat beli merupakan perasaan tertarik yang muncul setelah mendapatkan dorongan dari produk yang dilihatnya agar melakukan pembelian untuk dapat memiliki produk (Kotler dalam Sarjita, 2020). Sedangkan, Kotler & Keller (2016) menyatakan bahwa minat beli adalah respons terhadap objek yang menunjukkan keinginan seseorang untuk membeli yang muncul secara eksternal. Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa minat beli merupakan perasaan yang tertarik atau keinginan terhadap suatu benda yang timbul dari dalam diri atau sikap individu sehingga terdapat serangkaian tingkah laku yang positif agar melakukan kegiatan keputusan pembelian. b. Aspek – aspek Minat Beli Berdasarkan Dewi & Nuryati (2014) menyatakan bahwa terdapat beberapa aspek-aspek minat beli yaitu: 1) Perhatian, terdapat perhatian yang besar dari pembeli terhadap suatu produk barang dan jasa. 2) Ketertarikan, adanya perasaan tertarik yang muncul karena adanya perhatian terhadap produk.



23 | Page



3) Keinginan, setelah konsumen memiliki ketertarikan maka akan muncul keinginan untuk memiliki produk. 4) Keyakinan, setelah adanya rasa yakin terhadap produk tersebut kemudian muncullah tindakan untuk melakukan keputusan pembelian. c. Indikator Minat Beli Menurut Ferdinand dalam Saidani & Arifin (2012), minat beli dapat diidentifikasi melalui beberapa indikator-indikator sebagai berikut: 1) Minat transaksional, kecenderungan masyarakat untuk membeli produk. 2) Minat refrensial, kecenderungan masyarakat untuk mereferensikan produk kepada individu lain. 3) Minat preferensial, menggambarkan sifat seseorang yang memiliki prefrensi utama pada produk tersebut. 4) Minat eksploratif, menggambarkan sifat seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya untuk mendapatkan dukungan sifat positif dari produk tersebut. 6.



Keputusan Pembelian Konsumen a. Pengertian Keputusan Pembelian Konsumen Tjiptono (2015), keputusan pembelian konsumen didefinisikan sebagai proses yang dilakukan konsumen untuk mengenali suatu masalah kemudian mencari informasi tentang produk



Menurut



atau merek tertentu. Sedangkan, menurut Kotler & Keller (2016), Keputusan pembelian konsumen merupakan bagian dari perilaku konsumen. Artinya, tentang bagaimana produk, jasa, ide atau pengalaman yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan dari individu, kelompok, dan organisasi untuk membuat pilihan, pembelian dan penggunaan. Dari pendapat para ahli dapat dinyatakan bahwa keputusan pembelian merupakan suatu kegiatan, tindakan serta proses psikologis yang dilakukan oleh konsumen sebelum mengambil keputusan akhir untuk



24 | Page



membeli suatu produk barang dan jasa dengan tujuan memenuhi kebutuhan dan keinginan dari individu, kelompok dan organisasi.. b. Faktor – faktor yang mempengaruhi Keputusan pembelian konsumen Menurut Kotler & Keller (2016), ada beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian, antara lain: 1) Faktor Budaya, budaya merupakan suatu penentu keinginan dan tindakan pembentuk paling dasar. 2) Faktor sosial, faktor sosial seperti kelompok referensi, keluarga serta peran sosial dan status dapat mempengaruhi perilaku seseorang dalam memutuskan pembelian. 3) Faktor pribadi, keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi dari calon pembeli, penting bagi pemasar untuk mengikuti keinginan konsumen secara seksama agar produk yang ditawarkan dapat diterima. c. Indikator Keputusan Pembelian Konsumen Menurut Thompson dalam Lenggogeni & Tae Ferdinand (2016), keputusan pembelian memiliki beberapa indikator, yaitu : 1) Sesuai kebutuhan, calon pembeli dengan mudah dapat menemukan produk yang dibutuhkan karena produk yang ditawarkan sesuai permintaan. 2) Mempunyai manfaat, pembeli akan mencari produk yang berguna dan bermanfaat. 3) Ketepatan dalam membeli produk, pembeli akan menemukan kualitas produk sesuai dengan harga yang ditawarkan. 4) Pembelian berulang, calon pembeli merasakan kepuasan dengan transaksi sebelumnya dan akan selalu melakukan transaksi di masa yang akan datang. Menurut



Kotler



& Keller (2016) keputusan pembelian antara lain:



ada



enam



(6) indikator



1) Pemilihan produk (Product choice), keputusan dalam membeli suatu produk ataupun tidak membeli dapat dipilih oleh pembeli



25 | Page



maka dari itu pemasar harus dapat menarik perhatian para pembeli untuk berminat membeli. 2) Pemilihan merek (Brand choice), setiap merek memiliki karakteristik yang berbeda-beda maka dari itu pemasar harus mengetahui bagaimana memilih sebuah merek. 3) Pemilihan saluran pembelian (Dealer choice), pembeli dapat mengambil keputusan untuk memilih penyalur produk ataupun toko mana yang akan dikunjungi untuk membeli produk yang diinginkan. 4) Penentuan waktu pembelian (Purchase timing), pembeli dapat memilih waktu untuk membeli barang dengan cara yang berbeda beda. 5) Pilihan jumlah pembelian, pembeli dapat mengambil keputusan dalam membeli satu produk ataupun lebih dalam sekali pembelian. 6) Metode pembayaran, pembeli dapat mengambil keputusan dengan metode pembayaran yang akan dilakukan dalam pembelian suatu produk.



C. Kerangka Konseptual Menurut Nursalam (2013) menyatakan bahwa kerangka penelitian konseptual adalah abstraksi fakta yang dapat dikomunikasikan untuk membentuk sebuah teori yang akan menjelaskan hubungan antara variabel yang diteliti. 1. Pengaruh Ulasan Produk (X1) terhadap Minat Beli (Z) Menurut Rizka Sri Damayanti (2019), ulasan pelanggan online berpengaruh terhadap minat beli. Produk yang memilkiki review yang baik dari pelanggan konsumen sebelumnya akan menambah nilai produk sehingga calon pembeli akan lebih percaya terhadap produk yang akan dibeli. Artinya semakin banyaknya review baik yang ditinggalkan oleh pengalaman konsumen sebelumnya pada kolom review produk, maka akan semakin meningkatkan pengaruh minat beli konsumen.



26 | Page



2. Pengaruh Keragaman Produk (X2) terhadap Minat Beli (Z) T. C. Putri & Gunawan, (2020) mengemukakan bahwa keragaman produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli secara online. Artinya keragaman produk memiliki keterkaitan terhadap minat beli konsumen. Semakin beragam jenis suatu produk semakin meningkat keinginan dari calon pembeli dan akan menimbulkan minat beli konsumen dalam melakukan keputusan pembelian. 3. Pengaruh Minat Beli (Z) Terhadap Keputusan Pembelian (Y) Menurut Sriyanto & Kuncoro (2019), minat beli memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Karena minat beli menjadi faktor yang menjadi pertimbangan calon pembeli dalam mengambil keputusan pembelian. Artinya ketika timbul keinginan untuk membeli atau memiliki minat beli yang tinggi, maka keputusan pembelian konsumen juga akan meningkat. 4. Pengaruh Ulasan Produk (X1) Terhadap Keputusan Pembelian (Y) Ulasan pelanggan online adalah umpan bagi calon pembeli atas informasi yang diperoleh dari penilaian produk. Konsumen dapat memperoleh kualitas produk yang mereka cari dari ulasan dan pengalaman yang ditulis oleh konsumen yang telah membeli produk dari penjual online menggunakan informasi dari review produk yang mereka lihat (Mo et al., dalam Auliya et al., 2017). Dengan adanya informasi review produk akan membantu calon pembeli dalam menentukan keputusan pembelian. Purwanto (2019) menyimpulkan bahwa review produk memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Artinya semakin positif ulasan produk yang diberikan oleh pelanggan online di halaman review produk, maka semakin tinggi keputusan pembelian konsumen. 5. Pengaruh Keragaman Produk (X2) Terhadap Keputusan Pembelian (Y) Menurut Simamora & Fatira AK (2019), keragaman produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Artinya semakin banyak tingkat ke beragaman jenis produk yang ditawarkan oleh toko maka keputusan pembelian yang dilakukan terhadap toko yang ditawarkan akan semakin tinggi.



27 | Page



Adapun kerangka konseptual dari penelitian ini dapat dilihat pada gambar 11 berikut:



Gambar 11 Kerangka Konseptual D. Ringkasan 1. Deskripsi Objek Penelitian a. Sejarah Berdirinya Perusahaan Shopee diluncurkan pada Tahun 2015 sebagai marketplace Consumer To Consumer (C2C) dan serentak di negara lain, seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Taiwan, Indonesia, Vietnam dan Filipina. Shopee Indonesia beralamat di Wisma 77 Tower 2, Jalan Letjen. S. Parman, Palmerah, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11410, Indonesia.



Shopee menjadi platform belanja online nomor satu (1) di Asia Tenggara dan Taiwan pada Tahun 2021. Namun kini, Shopee merupakan platform dimana disesuaikan untuk seluruh wilayah dan memberikan pengalaman berbelanja online yang lebih mudah, aman dan cepat bagi pengguna marketplace ini melalui pembayaran yang



28 | Page



mudah dan logistic yang aman. Semenjak Shopee meluncurkan Shopee Mall dimana menjadikan marketplace Business To Consumer (B2C) yang merupakan platform toko daring untuk merek terkenal.



Gambar 12 Marketplace Shopee Shopee merupakan sebuah aplikasi Marketplace online untuk terjadinya transaksi jual beli dengan mudah dan cepat. Shopee menawarkan berbagai macam produk-produkmulai dari produk fashion sampai dengan produk untuk kebutuhan sehari-hari. Shopee bentuk



aplikasi



mobile



untuk memudahkan penggunanya dalam melakukan kegiatan belanja online tanpa harus membuka website melalui perangkat komputer. akan tetapi, shopee hadir



dalam



juga menyediakan aplikasi agar dapat di akses melalui perangkat komputer, seperti Windows dan MAC. Shopee hadir di Indonesia untuk membawa pengalaman berbelanja baru.



29 | Page



b. Logo Perusahaan



Sumber: Shopee.co.id (2021) Gambar 13 Logo Shopee



c. Visi Misi Perusahaan 1) Visi Shopee, Shopee percaya bahwa aktivitas dari berbelanja online harus dapat terjangkau, mudah dan menyenangkan. 2) Misi Shopee, mengembangkan jiwa kewirausahaan bagi para penjual di Indonesia. d. Capaian Perusahaan Pada Tahun 2018, Shopee mendapatkan Gross Merchandise Value (GMV) mencapai lebih dari US$10 miliar dengan lebih dari enam ratus juta transaksi yang pernah dilakukan melalui platform Shopee. Shopee menawarkan sensasi belanja online yang komprehensif untuk pengguna internet di seluruh wilayah dan dapat bereksplorasi dan mendapatkan layanan untuk selalu memenuhi kebutuhan sehari hari pelanggan tanpa hambatan.Terkait performa aplikasi, Shopee secara konsisten menduduki peringkat pertama di platform iOS dan Android. Sejak Q1 2020, Shopee selalu menjadi nomor satu di kedua platform dan tidak bergeser sejak Q4 2019. 2. Karakteristik Responden Berdasarkan hasil kuesioner yang disebarkan ke sembilan puluh enam (96) responden terhadap para pengguna marketplace yang pernah melakukan belanja di marketplace Shopee. Akan, diperoleh gambaran



30 | Page



karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, alamat, usia, dan marketpalce yang pernah dikunjungi. a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Data karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4 sebagai berikut: Tabel 4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin



Jenis



Jumla



Persentas



Kelamin



h



e (%)



Laki-laki Perempua



33



34,4%



63



65,6%



n 96 Total Sumber: Data primer diolah (2021)



100



Pada Tabel 4 menunjukkan bahwa dari sembilan puluh enam (96) responden yang didominasi oleh perempuan mendapatkan perolehan persentase sebesar 65,6 persen. Dan, responden laki-laki memiliki jumlah persentase sebesar 34,4 persen. Pada penelitian ini dapat di lihat bahwa perempuan lebih dominan dalam menggunakan marketplace Shopee untuk melakukan berbelanja online. b. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Data karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel 5 sebagai berikut:



31 | Page



Tabel 5 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia



Usia



Jumlah



Persentase (%)



≤ 20 Tahun



10



21– 30 Tahun



66



69



31 – 40 Tahun



18



19



>40 Tahun



2



Total



96



10



2 100



Sumber: Data primer diolah (2017)



Pada Tabel 5 menunjukkan bahwa responden terbanyak pada penelitian ini berusia 21-30 tahun dengan persentase sebesar 69 persen, dikarenakan pada usia ini dapat dikategorikan usia muda dimana mudah untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan alasan responden ini sering berbelanja online karena pemburu diskon harga, gratis ongkir dan cashback. Kemudian, pada usia 31 40 tahun dengan persentase sebesar 19 persen dimana usia ini paling produktif untuk bekerja. Sedangkan, usia > 41 tahun memiliki persentase sebesar 2 persen. Dikarenakan rata-rata usia tersebut sudah tidak terlalu sering mengakses internet, seperti kelompok umur lainnya. Dan, responden yang berusia 40 tahun yang mengunjungi shopee. Hal ini disebabkan oleh nilai rata-rata pada usia tersebut tidak sering mengakses internet dan bahkan tidak dapat mengoperasikan shopee, walaupun pada usia tersebut telah memiliki penghasilan yang cukup untuk berbelanja online. Oleh dari



49 | Page



itu, apabila shopee tidak memiliki strategi yang lebih mempermudah bagi calon pembeli untuk melakukan pembelian maka konsumen yang berusia > 40 tahun akan kesulitan untuk melakukan pembelian di shopee. b. Pada penelitian ini responden di dominasi oleh perempuan sebesar 63 persen. karna kecenderungan perempuan lebih aktif menggunakan marketplace shopee dan lebih sering berbelanja. Oleh dari itu, shopee harus dapat menyediakan produk-produk yang membuat laki-laki lebih tertarik untuk melakukan pembelian di shopee, sebagai contoh menambah kelengkapan produk laki-laki agar lebih beragam dan lengkap sehingga dapat menambah minat beli konsumen dan kemudian



melalukan



keputusan



pembelian.



Shopee



dapat



menyediakan produk dan promo khusus shopee Man, seperti perlengkapan otomotif dan skincare khusus untuk laki-laki.



50 | Page



DAFTAR PUSTAKA Agung, M. B. (2020). Pengaruh Online Custumer Review Dan Online Custumer Rating Terhadap Keputusan Pembelian Produk Tokopedia Pada Mahasiswa Febi UIN Raden Fatah Palembang. http://repository.redenfatah.ac.id Alma, B. (2016). Pemasaran jasa. Cetakan Kedua belas. Bandung: Alfabeta. Andryanto, R. (2016). Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Manfaat, Dan Persepsi Kemudahan Penggunaan Terhadap Minat Beli Di Toko Online. Aplikasi Belanja Online C2C Meluncur di Indonesia. (n.d.). Diambil 16 Juli 2021, dari https://m.liputan6.com/tekno/read/2379136/shopee-aplikasi-belanja online-c2c-meluncur-di-indonesia Auliya, Z. F., Rifqi, M., Umam, K., & Prastiwi, S. K. (2017). Online Customer Review (OTRs) dan Rating Kekuatan baru pada Pemasaran Online di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 8(1), 89–98. Daftar E-Commerce di Indonesia. (n.d.). Diambil 16 Juli 2021, dari https://iprice.co.id/insights/mapofecommerce/ Damayanti, R. S. (2019). Pengaruh Online Customer Review And Rating , E Service Quality Dan Price Terhadap Minat Beli Tahun 2019 Sarjana Ekonomi Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis. http://eprintslib.ummgl.ac.id Dewi, C., & Nuryati. (2014). Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Dan Minat Beli Konsumen Di Rumah Makan Boga-Bogi Surakarta. 53–64. Informatika, 1(2), https://e-journal.stie aub.ac.id/index.php/informatika/article/view/47 Febriana Mitha, E., & Yulianto. (2018). Pengaruh Online Customer Review Oleh Beauty Vlogger Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Pada Mahasiswi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Angkatan 2014/2015 Dan 2015/2016 Yang Membeli Dan Menggunakan Purbasari Matte Lipstick). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 58(1), 1–9. Ferdinand, A. (2014). Metode Penelitian Manajemen edisi kelima. In Badan Penerbit Universitas Dipenegoro. Ghozali, I. (2012). Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS 20 (Edisi keenam). Semarang: Universitas Diponegoro. Sugiyono.(2008). Metode Penelitian Bisnis, 1375–2085. Ghozali, I., & Hengky, L. (2012). PLS Konsep, Teknik dan Aplikasi Menggunakan Program SmartPLS 2.0 M3. Semarang: Universitas Diponegoro. Ghozali, I., & Latan, H. (2012). Partial least square: Konsep, teknik dan aplikasi SmartPLS 2.0 M3. In Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hair, J. F., Sarstedt, M., Hopkins, L., & Kuppelwieser, V. G. (2014). Partial least squares structural equation modeling (PLS-SEM): An emerging tool in business research. European Business Review, 26(2), 106–121. https://doi.org/10.1108/EBR-10-2013-0128 Hussein, A. S. (2015). Penelitian bisnis dan manajemen menggunakan Partial Least Squares (PLS) dengan SmartPLS 3.0. In Universitas Brawijaya. Ichsan, M., Jumhur, H. M., Hum, M., & Dharmoputra, I. S. (2018). Pengaruh Consumer Online Rating And Review Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Marketplace Tokopedia Di Wilayah DKI Jakarta. Jurnal manajemen bisnis telekomunikasi dan informatika, 5(2), 1828–1835. Istanti, F. (2017). Pengaruh Harga, Kepercayaan, Kemudahan Berbelanja Dan E 51 | Page



Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Belanja Online Di Kota Surabaya. Jurnal Bisnis & Teknologi Politeknik NSC Surabaya, 4(1), 14–22. https://nscpolteksby.ac.id Istiarni, P. R. D. (2014). Analisis Pengaruh Persepsi Manfaat, Kemudahan Penggunaan Dan Kredibilitas Terhadap Minat Penggunaan Berulang Internet Banking Dengan Sikap Penggunaan. http://eprints.undip.ac.id Keller, K. L., & Kotler, P. (2012). Dirección de marketing. Khafidatul, I., & Indra, K. (2020). Pengaruh Ulasan Produk, Kemudahan, Kepercayaan, dan Harga Terhadap Marketplace Shopee di Mojekerto. Jurnal Manajemen, 6(1), 31–42. http://www.maker.ac.id/index.php/maker Kotler, P., & Keller, K. L. (2016). Marketing Management 15th Global edition (Global). Harlow: Pearson Education Limited. Lenggogeni, L., & Tae Ferdinand, A. (2016). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keunggulan Bersaing Dalam Upaya Meningkatkan Keputusan Pembelian. Management, of 1–12. Journal 5(3), http://ejournal s1.undip.ac.id/index.php/dbr Nursalam, S. (2013). Metodologi penelitian ilmu keperawatan pendekatan praktis. Jakarta: Salemba Medika. Nurul, M., Soewarno, N., & Isnalita, I. (2019). Pengaruh Jumlah Pengunjung, Ulasan Produk, Reputasi Toko Dan Status Gold Badge pada Penjualan Tokopedia. 1855–1865. Dalam E-Jurnal Akuntansi, 28(3), https://doi.org/10.24843/eja.2019.v28.i03.p14 Penitasari, N. (2017). Pengaruh Harga dan Kualitas Produk Terhadap Minat Beli Abon Lele. Management Marketing, 10–24. https://doi.org/2301- 7775 Purwanto, N. (2019). Pengaruh Perceived Risk Dan Online Costumer Review Terhadap Keputusan Pembelian Online Di Tokopedia ( Studi Pada Konsumen Tokopedia Di Kota Jombang). Jurnal Eksekutif, 16(2), 175–186. Putri, G. purnama, Welsa, H., & Diansepti, B. (2021). Pengaruh Keamanan Dan Kemudahan Penggunaan Terhadap Keputusan Pembelian Dengan Minat Beli Sebagai Variabel Intervening Pada Pembelian Di Shopee. Manajemen, keuangaan Akutansi 28–32. dan ekonomi, (MEKA), 2(1), http://ejurnal.poltekkutaraja.ac.id/index.php/meka Putri, T. C., & Gunawan, C. (2020). Pengaruh Keragaman Produk Dan Kepercayaan Terhadap Minat Beli Online Saat Pandemi Covid-19. Jurnal Manajemen, 56–65. Bisnis Dan Ekonomi, Sosial, 1(2), https://embiss.com/index.php/embiss Rerung, R. R. (2018). E-Commerce, Menciptakan Daya Saing Melalui Teknologi Informasi. Deepublish. Safitri, R. S. N. I., Utami, S. S., & Sunarso. (2017). Analisis pengaruh store atmosphere , harga, kualitas pelayanan, dan keragaman produk terhadap kepuasan konsumen pada cafe & resto. Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan, 17(2), 390–398. Saidani, B., & Arifin, S. (2012). Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Konsumen dan Minat Beli Pada Ranch Market. Jurnal Manajemen Riset Sains indonesia, 3(1), 1–22. https://doi.org/10.36987/ecobi.v7i2.1758 Sanusi, A. (2011). Metodologi penelitian bisnis. Jakarta: Salemba Empat. Saripa. (2019). Pengaruh ulasan dan penilaian produk terhadap keputusan



52 | Page



pembelian melalui tokopedia. Sarjita. (2020). Pengaruh Kepercayaan Dan Keamanan Terhadap Minat Beli Konsumen Secara Online Pada Situs OLX. Jurnal manajemen, VII(1), 69–82. Satori, D. (2014). Metodologi penelitian kualitatif. Sekaran, U. (2014). Metodologi Penelitian untuk Bisnis (Research Methods for Business). Buku. Simamora, A. A. N., & Fatira AK., M. (2019). Kemudahan Penggunaan dan Keragaman Produk dalam Membentuk Keputusan Pembelian Generasi Milenial Berbelanja secara Online. Jurnal Maneksi & Akuntansi dan 213–222. Politeknik Negeri Medan, 8(2), http://www.ejournal polnam.ac.id/index.php/JurnalManeksi/article/viewFile/395/252 Sriyanto, A., & Kuncoro, A. W. (2019). Pengaruh Brand Ambassador, Minat Beli dan Testimoni terhadap Keputusan Pembelian. Jurnal Ekonomika dan Manajemen, 8(1), 21–34. Sudjatmika, F. V. (2017). Pengaruh Harga, Ulasan Produk, Kemudahan, Dan Keamanan Terhadap Keputusan Pembelian Secara Online Di Tokopedia.Com. Manajemen & Bisnis, 5(1), 1–7. Sugiyono, P. D. (2017). Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi, dan R&D. Penerbit CV. Alfabeta: Bandung. Sujarweni, V. W. (2015). Metodologi penelitian bisnis dan ekonomi. Pustakabarupress. Tanjaya, S. C., Maneke, L., & Tawas, H. (2019). Pengaruh Kualitas Informasi, Kepercayaan Dan Kemudahan Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Produk Vape Di Instagram. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Akuntansi, 4935–4944. dan Bisnis 7(4), https://doi.org/10.35794/emba.v7i4.25701 Tjiptono, F. (2015). Edisi 4. Yogyakarta: CV. Andi Offset. Weisstein, F. L., Song, L., Andersen, P., & Zhu, Y. (2017). Examining impacts of negative reviews and purchase goals on consumer purchase decision. Journal 39, Retailing Consumer and 201–207. of Services, https://doi.org/10.1016/j.jretconser.2017.08.015 Wijaya, E., & Warnadi. (2019). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Secara Online Di Shopee. Jurnal Ilmiah Manajemen, 7(2), 152– 164.



53 | Page