2122 Lang6031038 T4ea TK1-W4-S5-R4 Team7 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Tugas Kelompok ke-1 Week 4



Perhatikanlah hal-hal berikut dalam mengerjakan tugas  Jawaban harus mengacu pada referensi yang disepakati di mata kuliah Bahasa Indonesia  Cermatilah instruksi pada soal khususnya perbedaan antara jelaskan dan sebutkan  Tidak menyalin-tempel jawaban dari kelompok lain



1. Analisislah ciri-ciri penggunaan ragam sastra pada puisi di bawah ini. (Skor:20) Aku Kalau sampai waktuku. Ku mau tak seorang kan merayu… Tidak juga kau… Tak perlu sedu sedan itu… Aku ini binatang jalang. Dari kumpulannya terbuang… Biar peluru menembus kulitku. Aku tetap meradang menerjang… Luka dan bisa kubawa berlari Berlari… Hingga hilang pedih peri,,, Dan aku akan lebih tidak perduli Aku mau hidup seribu tahun lagi… Pengarang : Chairil Anwar



Pada puisi “Aku”, Chairil Anwar menceritakan mengenai tokoh Aku yang ingin ketiadaannya (apabila ia meninggal) tidak dipedulikan oleh seorang pun. Seorang pemberontak yang bebas, tidak ingin terikat dengan aturan. Seorang pejuang – Aku siap menerima dan berjuang menghadapi penderitaan. Setelah semuanya berakhir, Aku ingin dikenang dengan karyanya, bukan fisiknya, hingga selamanya. Terdapat beberapa penggunaan ragam sastra pada puisi “Aku”, yaitu: -



Hiperbola



LANG6031 - Indonesian



1. Majas hiperbola merupakan majas yang digunakan ketika seseorang atau penulis bermaksud menekankan atau melebih-lebihkan makna dari suatu hal sehingga tidak dapat diterima akal. Puisi “Aku” menggunakan majas hiperbola pada bait, “Aku ini binatang jalang”. Seperti yang kita ketahui, penulis adalah manusia dan para pembacanya juga manusia sehingga penggunaan kata binatang jalang sangatlah berlebihan. Belum lagi kata jalang yang terkesan kasar.



2. “Biar peluru menembus kulitku Aku tetap meradang menerjang” Bahasa yang digunakan pada bait ini juga menggunakan majas hiperbola. Bait ini dapat kita artikan sebagai aku yang tetap berjuang dan pantang menyerah. Pengarang mendramatisir bahasa yang ia gunakan untuk menggambarkan makna yang terkandung dalam bait ini, “Biar peluru menembus kulitku” digunakan penulis untuk menggambarkan perjuangan aku. Diikuti dengan “Aku tetap meradang menerjang”, pengarang menggambarkan semangat dengan menggunakan kata meradang. Menurut KBBI, meradang memiliki arti marah sekali sehingga pengarang mencoba menggambarkan aku yang semangat dengan melebih-lebihkan semangatnya sebagai sebuah kemarahan. Pengarang juga menggambarkan aku yang pantang menyerah dengan menggunakan kata menerjang, yang dimana kata menerjang memiliki arti melewati terus atau menyerbu sehingga penggunaan kata menerjang digunakan untuk mendramatisir sikap pantang menyerah. Apabila kita gabungkan semuanya, maka dapat kita simpulkan bahwa pada bait ini pengarang menggunakan majas hiperbola. Perjuangan aku digambarkan dengan kondisi aku yang tertembak. Ditengah kondisinya yang tertembak, semangat dan sikap pantang menyerah aku digambarkan pengarang dengan aku yang marah sekali dan melewati terus (tantangan). 3. Majas hiperbola juga bisa kita temukan dengan jelas pada baris “Aku mau hidup seribu tahun lagi”. Sangat mustahil bagi manusia untuk hidup selama seribu tahun. Bahkan manusia yang paling tua di dunia tidak mencapai 130 tahun, bagaimana mungkin hidup seribu tahun? Oleh karena itu, pemakaian kata seribu tahun dilebihlebihkan. -



Tautologi



LANG6031 - Indonesian



Tautologi adalah majas yang disertai dengan pengulangan bunyi. Penggunaan tautologi dapat kita temukan pada bait: “Luka dan bisa kubawa berlari Berlari… Hingga hilang pedih peri,,,” Apabila kita perhatikan dengan seksama, kata terakhir pada baris-baris dalam bait tersebut memiliki pengulangan bunyi i, yakni berlari dan peri. Kata perih yang sengaja ditulis menjadi peri menggambarkan intensi pengarang dalam membentuk pengulangan bunyi. -



Metafora Majas metafora merupakan gaya bahasa perbandingan. Pada bait “Aku ini binatang jalang”, pengarang membandingkan aku dengan binatang jalang secara tidak langsung.



Dari analisis penggunaan ragam sastra di atas, dapat kita simpulkan bahwa puisi “Aku” karya Chairil Anwar menggunakan gaya bahasa perbandingan (metafora), penegasan (hiperbola), dan pengulangan (tautologi). 2. Jelaskan dua fungsi bahasa Indonesia dengan kedudukannya sebagai bahasa negara dengan menyertakan contoh kasus yang diambil dari pengalaman pribadi Anda! (Skor: 20) a. Bahasa Pengantar dalam Dunia Pendidikan Sebagai bahasa negara, fungsi bahasa Indonesia sendiri tentu sagat vital dalam dunia pendidikan di Nusantara. Maka dari itu, fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa negara yang kedua ialah dijadikan sebagai bahasa pengantar di sekolah dan perguruan tinggi. Hal tersebut diatur dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 Pasal 29 oleh karenanya kebijakan yang berkaitan dengan bahasa harus dirumuskan secara komprehensif, sehingga pelaksanaannya dapat secara optimal dan berkontribusi dalam terwujudnya tujuan pendidikan nasional. Contoh: Bahasa Indonesia digunakan dalam pembelajaran pada perguruan tinggi, dimana materi serta pembahasan yang diberikan menggunakan Bahasa Indonesia, selain untuk meningkatkan kesadaran berbahasa Indonesia yang baik dan benar, para mahasiswa dan dosen yang datang dari berbagai latar belakang daerah menjadi lebih mudah untuk mengerti dan melakukan komunikasi antar mahasiswa ataupun pengajar dengan menggunakan Bahasa Indonesia karena sifatnya yang universal. LANG6031 - Indonesian



b. Bahasa Resmi Kenegaraan Fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa negara yang pertama yaitu digunakan sebagai bahasa resmi kenegaraan. Memiliki arti bahwa seluruh kegiatan kenegaraan dan penyelenggaraannya harus menggunakan bahasa Indonesia. Kegiatan yang dimaksud contoh seperti upacara, peristiwa dan kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun dalam bentuk tulisan, seperti penulisan dokumen dan putusan-putusan serta surat-surat yang dikeluarkan oleh pemerintah dan badan-badan kenegaraan lainnya, serta pidato-pidato kenegaraan. Contoh: Penggunaan Bahasa Indonesia pada setiap surat yang diterima dari pemerintah,contohnya seperti surat pengantar dari kelurahan selalu menggunakan Bahasa Indonesia yang formal merupakan aplikasi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa resmi kenegaraan. Contoh lainnya adalah sewaktu bersekolah segala bentuk pengunguman atau pelaksanaan upacara pasti menggunakan Bahasa Indonesia yang formal



3. Temukanlah dan jelaskan lima kesalahan ejaan pada dokumen yang berkaitan dengan studi dan/atau pekerjaan Anda. (skor: 30) Adapun kesalahan ejaan pada dokumen Laporan Studi Kelayakan Atas Rencana Penambahan Kegiatan Usaha PT Transkon Jaya Tbk, terdiri dari: a. Kesalahan ejaan kata asing



LANG6031 - Indonesian



Terdapat kesalahan ejaan pada kalimat yang disorot. Perhatikan kata yang digarisbawahi. Menurut PUEBI, bahasa asing dituliskan dengan huruf miring. Pada kalimat tersebut portfolio tidak ditulis dengan huruf miring, padahal portfolio merupakan bahasa asing – (bahasa Inggris) sehingga penulisan ejaan yang benar adalah portfolio, bukan portfolio. Portfolio juga bisa diganti ke bentuk bahasa Indonesia, yaitu portofolio. Oleh karena itu, ejaan yang tepat seharusnya: “Bertambahnya kontribusi pendapatan Perseroan maka akan menambahkan, mendiversifikasi sekaligus memperkuat portfolio usaha Perseroan.” atau “Bertambahnya kontribusi pendapatan Perseroan maka akan menambahkan, mendiversifikasi sekaligus memperkuat portofolio usaha Perseroan.” b. Kesalahan ejaan huruf kapital



Terdapat kesalahan ejaan pada kalimat yang disoroti. Perhatikan kata yang digarisbawahi. Pada kalimat tersebut dan ditulis dengan huruf kapital, padahal kata hubung tidak boleh ditulis dengan huruf kapital. Apabila kita perhatikan dengan seksama, pada kalimat di bawahnya kata dan ditulis dengan huruf kecil. Penulisan ejaan tersebutlah yang benar. Oleh karena itu, ejaan yang tepat seharusnya: “Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat;” c. Kesalahan ejaan tanda koma LANG6031 - Indonesian



Terdapat kesalahan ejaan pada kalimat yang disoroti. Perhatikan kata yang digarisbawahi. Kalimat tersebut merupakan kalimat perincian, pada kalimat perincian kita harus menggunakan tanda koma sebelum dan apabila kata perinciannya lebih dari dua. Apabila kata perinciannya hanya dua, maka tanda koma sebelum dan tidak diperlukan. Pada kalimat tersebut, meskipun rinciannya lebih dari dua, tidak ada koma sebelum dan. Oleh karena itu, ejaan yang tepat seharusnya: “Dilatar belakangi oleh hal-hal tersebut diatas maka diperlukan adanya suatu pelatihan khusus bagi para pengemudi pribadi, perusahaan maupun instansi yang dapat memberikan pengetahuan dan pelatihan akan fungsi, tanggung jawab, etika, etiket, dan kesadaran terhadap profesi yang dijalankannya, sehingga menghasilkan pengemudi yang handal, profesional, dan beretika.” d. Kesalahan ejaan penulisan kata baku



Terdapat kesalahan ejaan pada kalimat yang disoroti. Perhatikan kata yang digarisbawahi. Kesalahan ini sebenarnya sudah sering kita temui, banyak yang mengira bahwa analisa adalah kata baku, padahal sebenarnya tidak. Analisis merupakan bentuk baku dari analisa. Oleh karena itu, ejaan yang tepat seharusnya: “Berdasarkan hasil kajian dan analisis yang telah dilakukan terhadap seluruh aspek yang terkait dalam rangka menentukan kelayakan usaha, kami berpendapat bahwa Rencana Menjadi Perusahaan Induk yang akan dilakukan oleh Perseroan dinilai “layak”.” LANG6031 - Indonesian



e. Kesalahan ejaan penulisan kata baku



Terdapat kesalahan ejaan pada kalimat yang disoroti. Jika dilihat dari kalimat tersebut terdapat kata tidak baku yaitu pada kata bertanggungjawab yang seharusnya dituliskan menjadi bertanggung jawab. Jika dibunyikan kalimat baku pada kalimat diatas seperti berikut : “Kami bertanggung jawab atas pelaksanaan penilaian dan kewajaran proyeksi keuangan yang telah disesuaikan dalam laporan studi kelayakan ini”



f. Perbaikilah satu kesalahan diksi pada kalimat berikut. Sertakan alasan Anda dalam 1 – 2 kalimat singkat berdasarkan syarat ketepatan kata (skor: 30) Contoh:



LANG6031 - Indonesian



Soal



Perbaikan



Alasan



Massa berkumpul untuk menyampaikan aspirasi karena mereka masih sanksi akan keseriusan direktur dalam masalah kenaikan gaji.



Massa berkumpul untuk menyampaikan aspirasi karena mereka masih sangsi akan keseriusan direktur dalam masalah kenaikan gaji.



Kedua kata tersebut mengalami fenomena homofon. Oleh karena itu, untuk mendapatkan makna yang sesuai pada kalimat tersebut, kata sanksi harus diubah ke kata sangsi.



Soal



Perbaikan



Alasan



1. Ibu membawa buah-buahan saat Ibu membawa melirik temannya yang sedang buah-buahan saat dirawat di rumah sakit. menjenguk temannya yang sedang dirawat di rumah sakit.



Melirik memiliki arti melihat dengan tajam ke samping, sehingga melirik bukan kata yang tepat untuk digunakan dalam konteks kalimat mengunjungi atau mendatangi orang yang sedang sakit. Menjenguk merupakan sinonim dari mengunjungi.



2. Dia tidak bodoh melainkan pintar Dia tidak bodoh, karena dia bisa menjawab soal tetapi pintar ujian dengan baik. karena dia bisa menjawab soal ujian dengan baik.



Pada konjungsi korelatif pola yang digunakan adalah “tidak…, tetapi…” dan “bukan…, melainkan…” sehingga penggunaan kata yang tepat adalah LANG6031 - Indonesian



tetapi bukan melainkan. Konjungsi melainkan didahului oleh kata benda atau kata ganti dan konjungsi tetapi untuk menghubungkan dua kata yang maknanya berlawanan sehingga tetapi lebih cocok dengan konteks kalimat ini. 3. Panel surya adalah perangkat yang Panel surya dapat mengubah intensitas panas adalah perangkat matahari menjadi listrik. yang dapat mengubah panas matahari menjadi listrik.



Menurut KBBI, intensitas adalah keadaan tingkatan atau ukuran intensnya sehingga penggunaan kata intensitas pada kalimat tersebut kurang tepat.



4. Setelah mengaitkan teori dengan kenyataan di lapangan, Anda dapat memraktikkan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.



Kata dasar dari mempraktikkan adalah praktik, huruf kedua dari kata praktik merupakan huruf konsonan sehingga p – huruf awal – tidak dihilangkan. Oleh karena itu, penulisan yang benar adalah mempraktikkan. Penggunaan majas hiperbola yang benar



Setelah mengaitkan teori dengan kenyataan di lapangan, Anda dapat mempraktikkan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.



5. Selain julukan kutu buku yang Selain julukan disematkan kepadanya karena kutu buku yang kegemarannya membaca, Maja



LANG6031 - Indonesian



juga disebut sebagai seorang yang disematkan pekerja keras karena dia tiada kepadanya karena henti membanting uang untuk kegemarannya menghidupi keluarganya. membaca, Maja juga disebut sebagai seorang yang pekerja keras karena dia tiada henti membanting tulang untuk menghidupi keluarganya.



untuk menggambarkan bekerja keras adalah membanting tulang, bukan membanting uang.



6. Para detektif bisa menyelesaikan Para detektif bisa sebuah kasus dengan mengkaitkan menyelesaikan data yang mereka peroleh di sebuah kasus Tempat Kejadian Perkara (TKP). dengan mengaitkan data yang mereka peroleh di Tempat Kejadian Perkara (TKP).



Kata dasar yang berawalan huruf k, t, s, dan p yang diikuti dengan huruf vokal jika diberi imbuhan me- harus diubah menjadi meng-. Huruf awalan dari kata dasar juga harus dihilangkan, sehingga yang benar adalah mengaitkan bukan mengkaitkan.



LANG6031 - Indonesian



DAFTAR PUSTAKA



Kristina, 2021. 5 Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara. [Online] Available at: https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5876568/5-fungsi-bahasa-indonesia-sebagaibahasa-negara [Accessed 28 June 2022]. Nur, A., 2018. REALISASI UU KEBAHASAAN DALAM BIDANG PENDIDIKAN, TERWUJUDKAH ITU? REALIZATION OF LANGUAGE LAWS IN THE FIELD OF EDUCATION, IS IT REALIZED?. Makalah Kongres Bahasa Indonesia XI , p. 1. Winastya, K. P., 2022. Fungsi Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Negara, Perlu Diketahui. [Online] Available at: https://www.merdeka.com/trending/fungsi-bahasa-indonesia-sebagai-bahasa-negaraperlu-diketahui-kln.html [Accessed 28 June 2022]. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud. (2016). Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. 1. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud. ISBN: 97897906926. Desprayanti, Risma, 2018. Analisis Gaya Bahasa Pada Puisi “Aku” Karya Chairil Anwar. PAROLE (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia), 1(2). DOI: http://dx.doi.org/10.22460/p.v1i2p%25p.193



LANG6031 - Indonesian