4-Febriansah Candra W-1800022031-Unit3 PDF [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PRAKTIKUM III STATE DIAGRAM, TIME CHART, INSTRUKSI SEQUENCE CONTROL & DATA MOVEMENT LAPORAN PRAKTIKUM PLC DAN DCS



Disusun Oleh : Febriansah Candra Wijaya 1800022031



LABORATORIUM OTOMASI DAN INSTALASI LISTRIK PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN 2020



PRAKTIKUM III STATE DIAGRAM, TIME CHART, INSTRUKSI SEQUENCE CONTROL & DATA MOVEMENT A. Tujuan 1. Praktikan menguasai proses perancangan diagram ladder menggunakan state diagram (diagram keadaan) 2. Praktikan dapat melakukan pemrograman berdasarkan tabel Mnemonic 3. Praktikan dapat memahami penggunaan instruksi sequence control dan istruksi data movement B. Dasar Teori 1. State Diagram (Diagram Keadaan) State Diagram adalah diagaram yang menggambarkan proses operasi yang terjadi pada suatu system. Diagram ini melibatkan keadaan dan transisi dari satu keadaan ke keadaan lainnya. Gambar dibawah adalah contoh diagram keadaan untuk menghidupkan dan mematikan lampu dengan tombol start dan stop.



Gambar 1.0 State Diagram Lampu Pada state diagram perlu adanya T0 sebagai pemicu agar system berasad pada salah satu kondisi. Pada PLC OMRON bisa menggunakan alamat P_First_Cycle yaitu alamat yang hanya sekali dieksekusi pada saat pertama kali computer dinyalakan. T0 akan menyebabkan system berada pada lampu OFF, kemudian jika T1/PB On maka lampu akan menyala dan Ketika Transisi T2 terjadi maka lampu akan Kembali OFF. Berikut ini adalah perhitungan untuk merubah state diagram ke diaram ladder. Persamaan pada setiap transisi : T0=P_First_Cycle T1=STA.PB_ON T2=STB.OB_OFF Persamaan pada setiap State (Keadaan): STA=(STA+T0+T2). .𝑇̅̅̅̅̅̅1 STB=(STB+T1). 𝑇̅̅̅̅̅̅2̅̅̅ Persamaan output saat ON: Out=STB 2. Time Chart Time Chart atau diagram waktu adalah diagram yang digunakan untuk mengamati keluaran I/O berupa keadaan HIGH ataupun LOW terhadap waktu. Mengamati



timming chart dapat dilakukan pada CX Programmer dengan perintah klik menu PLC → Time Chart Monitoring, atau tekan tombol Alt + C + H secara bersamaan. Maka akan muncul windows Time Chart Monitoring seperti gambar dibawah ini.



Gambar 1.1 Time Chart Monitoring Pengamatan pada time chart dapat dilakukan jika sudah melakukan konfigurasi I/O yang akan diamati. Untuk melakukan konfigurasi Klik menu Operation → Configure. Selanjutnya masukan I/O address, jika berupa word dilakukan pada word, Jika I/O dalam bentuk bit maka diatur dibagian address bit. Klik kanan → new → Symbol/Address(diisi) sesuai gambar dibawah ini.



Gambar 1.2 Pengaturan Bit Address Simulasi Timming Chart dapat dilakukan jika program dalam keadaan Work Online atau sedang dalam mode simulasi. Klik ikon star pada time chart. Maka akan tertampil chart seperti gambar dibawah ini.



Gambar 1.3 Time Chart saat simulasi 3. Tabel Mnemonic Tabel mnemonic adalah tabel yang menunjukkan I/O dan juga instruksi instruksi yang sedang dijalankan oleh PLC, Mnemonic juga menunjukan urutan proses yang



akan dikerjakan oleh PLC. Pada CX-Programmer (CXP) tabel Mnemonic dari suatu program yang sudah dibuat dapat ditampilkan dengan memilih menu View → Mnemonic, tidak hanya menampilkan, pada CX programmer kita juga dapat melakukan pemrogramman dengan menggunakan tabel Mnemonic ini. Berikut adalah contoh konversi dari diagram ladder ke Mnemonic.



4. Instruksi Sequence Control Instruksi Sequence Control digunakan pada PLC untuk berbagai keperlua. Inti dari sequence control adalah memanipulasi urutan-urutan proses pada PLC, seperti interlock, JMP, NOP dan lain-lainya. Penggunaan instruksi sequence control dapat dilakukan dengan menambahkan pada simbol instruksi. Tabel 3.1 menunjukkan fungsi pada sequence control. Tabel 1.0 Instruksi Suquence Control



5. Instruksi data Movement Instruksi data Movement adalah instruksi yang digunakan untuk melakukan pemindahan data dari satu alamat ke alamat lainnya. Instruksi data Movement dapat dilihat pada Tabel 1.1.



Tabel 1.1 Instruksi Data Movement



C. Alat Dan Bahan 1. Laptop 2. Software CX-ONE 3. Modul Praktikum PLC dan DCS D. Hasil Dan Pembahasan Percobaan 1 : Perancangan program sederhana dengan State Diagram Pada percobaan ini menggunkanan output pada kanal 200 karena persamaan yang dihasilkan akan timbul banyak output yang digunakan. Perancangan program sederhana dengan state diagram yang dijalankan tidak lepas dari pengaruh alamat P_FirstCycle, yaitu alamat yang hanya sekali dieksekusi pada saat pertama kali computer dinyalakan.



Gambar 1.4 Ladder diagram percobaan 1



Gambar 1.5 Desain HMI



Gambar 1.6 Keadaan OUT saat diklik tombol ON



Gambar 1.7 Keadaan OUT saat Diklik Tombol OFF Dari gambar gambar diatas kita bisa mengetahui kondisi OUT saatkita menekan tombol ON maka OUT akan hidup sedangkan jika kita menekan tombol OFF maka OUT akan mati. Percobaan 2 : Menulis Program Menggunakan Mnemonic Pada percobaan ini menulis program dengan menggunakan Mnemonic yaitu tabel yang menunjukkan I/O dan juga instruksi-instruksi yang sedang dijalankan oleh PLC, hasil dari penulisan program gtersebut bisa dilihat pada gambar berikut ini :



Gambar 1.8 Gambar program di Mnemonic



Gambar 1.9 Gambar program di Diagram Menulis program dengan menggunakan Mnemonic lebih cepat dan lebih mudah, dan bisa langsung transfer ke ladder diagram. Percobaan 3 : Instruksi Sequence Control (INTERLOCK DAN JUMP) Pada percobaan ini menggunakan 2 instruksi yaitu Interlock dan Jump. Untuk instruksi yang pertama yaitu Interlock dan Interlock Clear bisa dilihat pada gambar berikut :



Gambar 2.0 Ladder diagram Interlock dan Interlock Clear Setelah membuat program di CXP maka kita membuat desain HMI di CXD dan akan muncul gambar berikut ini setelah di Run :



Gambar 2.1 Hasil RUN dari Interlock Jika PB START dan SAKLAR dinyalakan maka LED PUMP 1 dan PUMP 2 akan nyala Selanjutnya apabila tombol emergency ditekan maka PUMP 1 dan PUMp 2 akan mati :



Gambar 2.1 Kondisi Ketika tombol emergency ditekan Selanjutnya adalah mengubah / memodifikasi instrukso interlock dengan JUMO sehingga program dan HMI Nampak seperti gambar berikut :



Gambar 2.1 Modifikasi Interlock dengan JUMP Percobaan 4 : Instruksi Data Movement (MOV) Pada percobaan kali ini menggunakan Instruksi data movement yang berarti pemindahan, berikut hasil gambar dari diagram ladder dan desain HMI.



Gambar 2.2 Gambar Diagram Ladder dan Desain HMI untuk Instruksi Data Movement MOV(021) adalah instruksi untuk memindahkan data dengan kapasitas 1 word atau 16 bit, tanpa menrubah status data tersebut.



Percobaan selanjutnya adalah klik Pindahkan dengan alamat 0.00 maka akan muncul angka 100 di bagian data 3 seperti pada gambar dibawah ini :



Gambar 2.3 Gambar untuk pindahkan (0.00) Selanjutnya adalah klik Pindahkan dengan alamat 0.01, maka akan muncul angka 300 di bagian data 3 seperti pada gambar dibawah ini :



Gambar 2.4 Gambar untuk pindahkan (0.01)



Selanjutnya dengan menekan tombol reset maka data 3 kembali menjadi 0, seperti gambar dibawah ini :



Gambar 2.5 Menekan tombol reset E. Tugas Sebuah sistem memiliki kondisi awal Lampu 1 dan lampu 2 OFF (gunakan alamat P_First_Cycle untuk memberikan nilai awalan) kemudian lampu 1 akan aktif jika PB 1 diaktifkan, lampu 2 akan aktif, jika PB2 aktif dan lampu 2 juga aktif. Jika tombol PB3 diaktifkan, maka lampu 1 dan 2 akan mati secara bersamaan. 1. Buatlah diagram state dari permasalahan diatas :



2. Buatlah perancangan matematis dari state diagram tersebut : Persamaan pada setiap Transisi : T0 = P_First_Cycle T1 = STA.PB_1 + STD.PB_2 T2 = PB_3.(STB+STC)



Persamaan pada setiap State : STA + STD = ((STA+T0+T2).𝑇̿1̅) + ((STD +T0+T2). 𝑇̿1̅ STB + STC = ((STB+T1). 𝑇̿2̅) + ((STC+T1). 𝑇̿2̅) Persamaan output saat ON : Out 1 : STB Out 2 = STC 3. Gambarkan ladder diagramnya dan uji tabel kebenarannya



4. Uji tabel kebenarannya PUSH BUTTON PB 2 PB 1 PB 2 PB 3



KONDISI ON ON ON ON



LAMPU 1 NYALA NYALA NYALA MATI



LAMPU 2 NYALA MATI NYALA MATI



F. Kesimpulan Mengamati timming chart dapat dilakukan pada CX Programmer dengan perintah klik menu PLC Time Chart Monitoring, atau tekan tombol Alt + C + H secara bersamaan. G. Daftar Pustaka Puriyanto, RD. (2017). Petunjuk Praktikum PLC dan DCS . Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan. H. Lampiran A. Lembar Pengesahan 1. Percobaan 1: Membuat Program di Cx-Programmer a. Kondisi output saat PB_ON diaktifkan



b. Kondisi output saat PB_OFF diaktifkan



2. Percobaan 2: gambarkan diagram ladder percobaan :



3. Percobaan 3: Instruksi Sequence Control : a. Gambarkan wiring percobaan 3



b. Apakah pengaruh button Emergency? Pengaruh emergency adalah memutus arus yang mengalir pada aliran daya. c. Apakah fungsi Interlock? Fungsi interlock adalah untuk mengunci suatu keadaan ataupun program yang berada antara interlock (IL) hingga interlock close (ILC). d. Apakah pengaruh button emergency pada program modifikasi JUMP? Pengaruh emergency adalah memutus arus yang mengalir pada PUMP 1 dan PUMP 2 e. Apakah fungsi JUMP? Fungsi JUMP bekerja pada kawasan JMP dan JME, program yang berada diantara bagian tersebut hanya akan berfungsi normal apabila JMP dalam kondisi High (aktif), dan saat tidak aktif (LOW) maka program yang berada dikawasan JMP akan dikunci ke kondisi terakhir . f. Apakah perbedaan ILC dan JMP? Bedanya jika kondisi logika untuk instruksi JMP sudah OFF, kondisi logika output diagram tangga yang berada diantara instruksi JMP dan JME yang mempunyai logic ON akan tetap ON (latching), Walaupun kondisi input logic-nya sudah OFF.



4. Percobaan 4 : Instruksi data movement: NO PENEKANAN BUTTON Pindahkan 0.00 1 Pindahkan 0.01 2 Reset 3



ISI DATA 3 100 300 0



B. TUGAS PENDAHULUAN 1. Gambarlah state diagram dari sistem pengontrol kran otomatis dengan kondisi sebagai berikut: jika sensor mendeteksi panas (sensor infrared), maka kran aktif jika tidak kran tidak aktif!



2. Buatlah tabel Mnemonic :



3. Jelaskan JMP,IL dan MOVE a. JMP : Instruksi ini mirip dengan IL dan ILC . Bedanya jika kondisi logika untuk instruksi JMP sudah OFF, kondisi logika output diagram tangga yang berada diantara instruksi JMP dan JME yang mempunyai logic ON akan tetap ON (latching), Walaupun kondisi input logic-nya sudah OFF. b. IL : Interlocks dan interlocks clear merupakan satu pasang instruksi. Jika ada interlocks maka harus ada instruksi penutupnya yaitu interlocks clear. Diagram tangga yang berada diwilayah IL dan ILC tidak akan bekerja jika IL



belum bekerja. Instruksi ini dapat menggantikan diagram tangga yang ada titik percabangannya sehingga diagram tangganya menjadi lebih sederhana. c. Move : digunakan untuk mengcopy nilai dari Source ke Destination. Source dapat berupa konstanta (#), ataupun data yang ada di alamat tertentu dalam register.