4 Penilaian Ayam Hidup [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

4.2.1



Penilaian Ayam Hidup Pada praktikum poultry grading ini yang pertama dilakukan adalah menilai



ayam pada saat hidup, adapun 6 faktor penilaian yang telah dilakukan yaitu : health and vigor, feathering, comformation, fleshing, fat dan defect. Hal ini sesuai dengan literatur, Penentuan kualitas ayam hidup menurut Sukardi (1986) terdapat enam kriteria sebagai dasar penilaian bahwa ayam itu kondisinya baik atau buruk. Adapun keenam kriteria tersebut adalah: kesehatan dan kelincahan, keadaan bulu, konformasi, fleshing atau perdagingan, lapisan lemak dibawah kulit, bebas dari kelainan-kelainan. Sebelum melakukan penilaian keenam faktor tersebut ayam ditimbang terlebih dahulu, bobot hidup ayam setelah ditimbang yaitu 2180 gram bobot hidup ayam pada praktikum ini sangat besar dibandingkan literatur menurut kartasudjana, ayam broiler umumnya dipanen pada umur sekitar 4-5 minggu dengan bobot badan antara 1,2-1,9 kg/ekor yang bertujuan sebagai sumber pedaging (Kartasudjana, 2006). Setelah penimbangan lalu tempatkan ayam di atas baki setelah ayam tenang hal yang pertama dilakukan yaitu penilaian pada kesehatan dan kelincahan ayam dengan cara mengamati bagian jengger, mata, oil gland/tungir dan bulu disekitar vent, lalu sesuaikan dengan standar penilaian ayam hidup, kemudian melakukan penilaian kelincahannya dengan cara mengamati tingkah laku ayam tersebut, hasil penilaian health and vigor pada ayam kami yaitu kualitas A. Kedua yaitu mengamati feathering atau keadaan bulu dengan cara mengamati perbuluan seluruh tubuh pada ayam kami ada beberapa bagian tubuh yang tidak memiliki bulu yaitu pada bagian bawah sayap, setelah disesuaikan dengan standar maka penilaian ayam pada feathering ini yaitu kualitas B. Karena menurut standar yang ada apa modul kualitas B yaitu penutupan bulu edikit kurang baik. Pinfeather agak banyak pada ayam kami penutupan bulu kurang baik



dibagian bawah sayap saat ayam menutup sayapnya kulit ayam tersebut terlihat dan perbuluannya tidak tertutup sempurna atau jarang. Ketiga yaitu penilaian pada konformasi atau comformation dengan melihat ayam dari depan apakah bentuknya menujukkan ayam broiler baik atau tidak, dan mengamati bagian dada, punggung, sayap serta kaki, apakah ada penyimpangan atau tidak sesuai dengan literatur menurut jumlah daging yang dihasilkan sangat ditentukan oleh derajat kegemukan dan jumlah daging pada paha dan dada (Muharlien, 1995) setelah disesuaikan dengan standar penilaian pada modul ayam kami ayam terlihat normal ayam mrlengkung maka hasil penilaiannya yaitu termasuk kualitas A. Hal ini sesuai dengan literatur menurut Shai (2002), konformasi karkas adalah keseimbangan dari perkembangan bagian-bagian karkas, atau perbandingan antara daging dengan tulang, jadi merupakan suatu ukuran untuk menilai kualitas daging secara langsung. Keempat yaitu fleshing atau perdagingan dengan meraba bagian dada dan paha apakah penuh dengan daging atau tidak, kualita ayam pada kelompok kami kualitas perdagingan A, hal ini dikarenakan perdagingan baik, dada cukup luas dan panjang hal ini sesuai dengan literatur menurut muharlien Jumlah daging yang dihasilkan sangat ditentukan oleh derajat kegemukan dan jumlah daging pada paha dan dada (Muharlien, 1995). Kelima yaitu penilaian pada fat atau perlemakan dengan mencubit kulit pada bagian perut, dan merasakan apakah terdapat lemak atau tidak. Pada ayam kami kualitas perlemakannya A karena lemak dibawah kulit membungkus rata seluruh tubuh, sesuai dengan literatur menurut alan yang menyatakan bahwa tebal lemak punggung atau subcutan sangat mempengaruhi bobot dan kualitas karkas (Alan, 2001). Keenam yaitu mengamati defect atau bebas dari kelainan-kelainan, dengan cara mengamati bagian-bagian persendian apakah ada yang lepas atau tidak, juga mengamati bagian yang ada dagingnya apakah ada memar atau tidak, melihat



bagian kulit dada apakah terjadi penebalan atau tidak, melihat bagian shank dan telapak kaki apakah ada penebalan atau tidak, pada ayam kami kualitas defect B karena terdapat banyak memar pada bagian sayap, dan adanya sedikit penebalan pada bagian telapak kaki.



Dapus Sukardi dan M. Mufti, 1989. Penampilan prestasi ayam buras di kabupaten banyumas dan pengembangannya. Procendings Seminar Nasional tentang Unggas Lokal, Semarang. 52 (1): 543-551 Kartasudjana, R dan Edjeng S. 2006. Manajemen Ternak Unggas. Penebar Swadaya. Jakarta. Muharlien. 1995. Pengaruh jenis kelamin, bobot inisial dan aras protein ransum terhadap performan dan kualitas fisik karkas ayam kampung fase pertumbuhan. Tesis. Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta Shai, B. 2002. Poultry Products Processing An Industry Guide. Department of Animal and Poultry Science. University of Guelph. New York. Alan, R.S. 2001. Poultry Meat Processing. Department of Poultry Science Texas A & M University. CRC Press. Boca Raton London New York. Washington, D.C.