5. MK Pembelajaran SEL (Social Emotional Learning) (1) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Cetakan 1



Cetakan 1



Pembelajaran Sosial Emosional Mata Kuliah Inti



Pendidikan Profesi Guru Prajabatan Tahun 2022 Cetakan 1 Penulis : Dr. Clara Moningka, S.Psi., M.Si.



Penelaah : Dr. Selviana, M, Si, M.Psi. Caesilia Ika W, M.Psi. Maryam Mursadi, S.Sos., M.Pd.



Desain Grafis & Ilustrasi : Tim Desain Grafis



Copyright © 2022 Direktorat GTK Pendidikan Menengah Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan



Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Dilarang mengopi sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi



Kata Pengantar Direktur Jenderal Guru Dan Tenaga Kependidikan Dalam Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (UUGD). mengamatkan bahwa Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Selanjutnya dalam Pasal 8 UUGD menyatakan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta mampu mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Sesuai dalam Pasal 17 ayat (1) Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi bahwa pendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi setelah program sarjana yang menyiapkan Mahasiswa dalam pekerjaan yang memerlukan persyaratan keahlian khusus. Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan merupakan program pendidikan yang menyiapkan guru sebagai sumber daya manusia berkualitas untuk memenuhi kondisi ideal guru di Indonesia yang meliputi aspek kuantitas, distribusi, kualifikasi, dan kompetensi. PPG Prajabatan bertujuan menghasilkan guru profesional pemula yang mengamalkan nilai-nilai Pancasila, semangat gotong royong, dan mampu menggunakan teknologi digital, serta melahirkan hal-hal yang inovatif dan kreatif. Selain itu, PPG Prajabatan menekankan pada konsep Merdeka Belajar, yang berpusat kepada peserta didik dan pembelajarannya, berkomitmen menjadi teladan



dan



pembelajar



sepanjang



hayat



serta



memiliki



dasar-dasar



kepemimpinan. Untuk mencapai tujuan tersebut, PPG Prajabatan mengedepankan penguatan kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional melalui clinical practice atau program praktik lapangan yang diintegrasikan dalam perkuliahan. Sebagai calon guru pemula, mahasiswa PPG Prajabatan perlu dibekali pengalaman pembelajaran yang bermakna yang nantinya akan bermanfaat ketika mereka mengajar di kelas. Hal ini dilaksanakan



ii



|



PPG Pra Jabatan 2022



dengan perkuliahan berbasis kegiatan dan refleksi yang dikombinasikan dengan praktik lapangan, termasuk di sekolah tempat guru pemula akan ditugaskan. Pelaksanaan PPG Prajabatan melibatkan pengajar dari unsur akademisi, praktisi pendidikan, dan Guru Penggerak. Keterlibatan pengajar dari berbagai unsur ini bertujuan untuk menjembatani teori dan praktik di lapangan. Paket-paket modul digunakan dalam perkuliahan yang dilaksanakan selama dua semester melalui tiga kelompok mata kuliah, yaitu: Mata Kuliah Inti, Mata Kuliah Pilihan Selektif, dan Mata Kuliah Pilihan Elektif. Setiap modul perkuliahan mencakup komponen Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) dan asesmen, perangkat pembelajaran, dan isi modul. Asesmen ketercapaian CPMK dilaksanakan di antaranya melalui projek, studi kasus, portofolio, dan tes. Perangkat pembelajaran meliputi Lembar Kerja (LK), media, dan sumber belajar yang dilengkapi dengan pranala ke sumber belajar lainnya sebagai pengayaan. Isi modul disusun berdasarkan alur MERDEKA, yaitu: Mulai dari diri (M), Eksplorasi konsep (E), Ruang kolaborasi (R), Demonstrasi kontekstual (D), Elaborasi pemahaman (E), Koneksi antar materi (K), dan Aksi nyata (A). Modul dengan alur MERDEKA diharapkan dapat membantu mahasiswa mempersiapkan diri dalam mencapai tuntutan profesi sebagai agen yang mencerdaskan kehidupan bangsa dan mampu mencetak generasi yang membawa perubahan ke hal yang lebih baik. Kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada tim penyusun dan berbagai pihak yang telah bekerja keras dan berkontribusi positif mewujudkan penyelesaian modul ini serta membantu terlaksananya PPG Prajabatan. Semoga Allah Yang Mahakuasa senantiasa memberkati upaya yang kita lakukan demi pendidikan Indonesia. Amin. Jakarta, September 2022 Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan,



Dr. Iwan Syahril, Ph.D



Pembelajaran Sosial Emosional



|



iii



Kata Pengantar Direktur Pendidikan Profesi Guru Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi telah mengambil kebijakan untuk secara bertahap mengganti guru-guru yang memasuki masa pensiun/purna tugas melalui pengangkatan guru baru yang telah lulus Pendidikan Profesi Guru Prajabatan (PPG Prajabatan). Kebijakan



tersebut



menuntut



kesiapan



Lembaga



Pendidikan



Tenaga



Kependidikan (LPTK) menyelenggarakan PPG Prajabatan dengan jumlah peserta PPG Prajabatan sesuai dengan kebutuhan dan kualitas lulusan untuk menjawab tantangan kebutuhan pendidikan di sekolah. Menanggapi tuntutan tersebut, Direktorat Pendidikan Profesi Guru (Direktorat PPG)



mengkoordinasikan



proses



peningkatan



kapasitas



LPTK



dalam



menyelenggarakan PPG Prajabatan dalam hal jumlah dan mutu pendidikan. Untuk menanggapi tuntutan kualitas penyelenggaraan PPG Prajabatan, salah satu aktivitas yang telah dilakukan oleh Direktorat PPG, di bawah arahan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, telah mengembangkan Modul PPG Prajabatan. Hasil pengembangan tersebut dimuat di dalam dokumen ini. Modul PPG Prajabatan memuat materi, alur, aktivitas, dan penugasan mahasiswa PPG Prajabatan. Kami berharap dengan adanya Modul PPG Prajabatan ini penyelenggaraan PPG Prajabatan di seluruh LPTK dapat terselenggara secara terstandar agar dihasilkan guru yang memiliki profil dan kompetensi sesuai kebutuhan perkembangan dunia pendidikan secara global. Kami berterimakasih kepada LPTK penyelenggara PPG Prajabatan atas dukungan dan kerjasama dalam menyelenggarakan amanat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Jakarta, September 2022 Plt. Direktur Pendidikan Profesi Guru,



Temu Ismail, S.Pd., M.Si.



iv



|



PPG Pra Jabatan 2022



Kata Pengantar Penyusunan Modul Modul ini disusun untuk membantu para mahasiswa dalam Program Profesi Guru (PPG) memahami pentingnya pembelajaran sosial emosional. Modul ini dibuat agar para mahasiswa dapat mengaplikasikan langsung pembelajaran sosial emosional, bagi diri sendiri, bagi peserta didik dan pada akhirnya menciptakan lingkungan sekolah yang lebih sejahtera. Modul pembelajaran sosial emosional ini juga dibuat dengan alur MERDEKA yang dimulai dari Mulai dari diri, Eksplorasi konsep, Ruang kolaborasi, Demonstrasi kontekstual, Elaborasi pemahaman, Koneksi antar materi, dan Aksi nyata. Dengan alur ini mahasiswa dapat memiliki keterampilan sosial emosional yang membantu profesinya sebagai guru di kemudian hari. Modul ini juga dilengkapi dengan kasus, lembar kerja, dan ruang diskusi antara mahasiswa, dosen, atau rekan mahasiswa lainnya untuk melakukan elaborasi dan juga menambah wawasan mereka. Semoga modul ini dapat berguna bagi mahasiswa PPG dan meningkatkan kualitas guru di Indonesia.



Pembelajaran Sosial Emosional



|



v



Daftar isi Kata Pengantar Direktur Jenderal Guru Dan Tenaga Kependidikan .............. ii Kata Pengantar Direktur Pendidikan Profesi Guru ......................................... iv Kata Pengantar Penyusunan Modul ................................................................. v Daftar isi ............................................................................................................ vi Daftar Gambar .................................................................................................... x Daftar Tabel ....................................................................................................... xi CPMK & Assessment...................................................................................... xiii Ringkasan Alur Merdeka ................................................................................ xvi Topik 1. Kompetensi Sosial Emosional Berdasar Kerangka Collaborative For Academic, Social, And Emotional Learning (Casel) ............................... 29 A. Pertemuan 1.1 : Mulai dari Diri ............................................................ 29 1. Mulai dari diri: Bagaimana mengenal atau mengidentifikasi emosi diri dalam kehidupan Anda sehari-hari? ................................................. 30 2. Mulai dari diri: relasi dengan orang lain............................................. 31 3. Berikut adalah beragam situasi kegiatan belajar dan mengajar di kelas maupun lingkup sekolah. Anda diminta membayangkan kondisi tersebut. Bagaimana respon Anda terhadap situasi tersebut? .......... 32 B. Pertemuan 1.2 : Eksplorasi Konsep .................................................... 34 1. Definisi Pembelajaran Sosial Emosional ........................................... 34 2. Lembar Kerja B1............................................................................... 37 C. Pertemuan 2.1 : Ruang Kolaborasi ..................................................... 38 1. Sesi Diskusi ...................................................................................... 38 D. Pertemuan 2.2 : Ruang Kolaborasi ..................................................... 43 E. Pertemuan 2.3 : Demonstrasi Kontekstual ......................................... 50 F. Pertemuan 2.4 : Elaborasi Pemahaman .............................................. 51



vi



|



PPG Pra Jabatan 2022



G. Pertemuan 3.1 : Koneksi Antar Materi ................................................ 52 H. Pertemuan 3.2 : Aksi Nyata ................................................................. 53 Topik 2. Peran Guru Sebagai Teladan Pembelajaran Keterampilan Sosial Emosional (Casel)............................................................................................ 54 A. Pertemuan 4.1 : Mulai Dari Diri ............................................................ 54 1. Lembar Kerja A1 : Mulai dari diri ....................................................... 55 B. Pertemuan 4.2 : Eksplorasi Konsep .................................................... 58 1. Definisi EMC2 (Empathy, Mindfulness, Compassion, Critical Inquiry) dalam pembelajaran Sosial-Emosional ............................................. 59 2. Lembar Kerja B2............................................................................... 63 3. Lembar Kerja B3............................................................................... 64 C. Pertemuan 5.1 : Ruang Kolaborasi ..................................................... 65 1. Lembar Kerja C1 .............................................................................. 66 2. Lembar Kerja C2: Catatan ................................................................ 67 D. Pertemuan 5.2 : Demonstrasi Kontekstual ......................................... 70 E. Pertemuan 6.1 : Elaborasi Pemahaman .............................................. 73 1. Lembar Kerja 1 ................................................................................. 74 F. Pertemuan 7.1 : Koneksi Antar Materi ................................................ 75 G. Pertemuan 7.2 : Aksi Nyata ................................................................. 76 1. Ringkasan ........................................................................................ 76 2. EMC2 ............................................................................................... 78 Topik 3. Experiential Learning ........................................................................ 83 A. Pertemuan 9.1 : Mulai Dari Diri ............................................................ 83 1. Lembar Kerja A1: Mulai Dari Diri ...................................................... 84 B. Pertemuan 9.2 : Eksplorasi Konsep .................................................... 86 1. Lembar Kerja B1............................................................................... 89 C. Pertemuan 9.3 : Ruang Kolaborasi ..................................................... 90



Pembelajaran Sosial Emosional



|



vii



1. Lembar Kerja C1 .............................................................................. 90 D. Pertemuan 10.1 : Demonstrasi Kontekstual ....................................... 97 E. Pertemuan 10.2 : Elaborasi Pemahaman .......................................... 100 F. Pertemuan 10.3 : Koneksi Antar Materi ............................................ 102 G. Pertemuan 10.4 Aksi Nyata ................................................................ 104 Topik 4. Experiential Learning untuk Pembelajaran Sosial Emosional .... 106 A. Pertemuan 11.1 : Mulai Dari Diri ........................................................ 106 1. Lembar Kerja A1: Mulai Dari Diri..................................................... 107 B. Pertemuan 11.2 : Eksplorasi Konsep ................................................ 109 1. Memahami Gaya Belajar Siswa ...................................................... 109 2. Ruang Belajar Untuk Siswa ............................................................ 111 3. Lembar Kerja B1............................................................................. 115 C. Pertemuan 11.3 : Ruang Kolaborasi ................................................. 116 1. Lembar Kerja C1 ............................................................................ 116 D. Pertemuan 12.1 : Demonstrasi Kontekstual ..................................... 122 E. Pertemuan 12.2 : Elaborasi Pemahaman .......................................... 123 1. Lembar kerja E1 ............................................................................. 123 F. Pertemuan 12.3 : Koneksi Antar Materi ............................................ 124 G. Pertemuan 12.4 : Aksi Nyata.............................................................. 126 1. Lembar Kerja G1 ............................................................................ 127 Topik 5. School Well-Being ........................................................................... 130 A. Pertemuan 13.1 : Mulai Dari Diri ........................................................ 130 1. Lembar Kerja A1 : Mulai Dari Diri.................................................... 131 B. Pertemuan 13.2 : Eksplorasi Konsep ................................................ 133 1. School Well-being ........................................................................... 133 2. Dimensi School well-being .............................................................. 134 3. Lembar Kerja B1............................................................................. 139



viii



|



PPG Pra Jabatan 2022



C. Pertemuan 14.1 : Ruang Kolaborasi ................................................. 141 1. Lembar Kerja C1 ............................................................................ 141 D. Pertemuan 14.2 : Demonstrasi Kontekstual ..................................... 142 E. Pertemuan 14.3 : Elaborasi Pemahaman .......................................... 145 1. Lembar kerja E1 ............................................................................. 145 F. Pertemuan 15.1 : Koneksi Antar Materi ............................................ 146 G. Pertemuan 15.2 : Aksi Nyata.............................................................. 147 1. Dimensi School well-being .............................................................. 148 2. Lembar Kerja G1 ............................................................................ 149 Daftar Pustaka ............................................................................................... 152 Ujian Mata Kuliah ........................................................................................... 154 Profil Pengembang Modul ............................................................................. 155



Pembelajaran Sosial Emosional



|



ix



Daftar Gambar Gambar 1. Kerangka Pembelajaran Sosial Emosional dari CASEL ................... 36 Gambar 2 Koneksi Antar Materi Topik 1 ............................................................ 52 Gambar 3 Elemen EMC2 berdasarkan UNESCO .............................................. 61 Gambar 4. Situasi di sekolah dalam film Laskar Pelangi (1)............................... 67 Gambar 5. Situasi di sekolah dalam film Laskar Pelangi (2)............................... 67 Gambar 6 Koneksi Antar Materi Topik 2 ............................................................ 76 Gambar 7 Pembelajaran Sosial Emosional Berbasis Empathy, Mindfulness, Compassion and Critical Inquiry (EMC2) ............................................ 78 Gambar 8 Proses Experiential Learning............................................................. 87 Gambar 9. Contoh Grafik Sebelum dan Sesudah Intervensi ............................ 121 Gambar 10 Koneksi antar Materi Topik 4 ......................................................... 125 Gambar 11 School Well-being Konu & Rimpela ............................................... 136 Gambar 12. Koneksi antar Materi Topik 5 ........................................................ 147



x



|



PPG Pra Jabatan 2022



Daftar Tabel Tabel 1. 1 Identifikasi Emosi diri dalam Kehidupan Sehari-hari .......................... 30 Tabel 1. 2 Identifikasi Relasi dengan orang lain ................................................. 31 Tabel 1. 3 Situasi Kegiatan Belajar Mengajar .................................................... 32 Tabel 1. 4 Respon Tugas 2 Harapan dan Ekspektasi ........................................ 33 Tabel 1. 5 Lembar Kerja Video 1 ....................................................................... 37 Tabel 1. 6 Ruang Lingkup Rutin dalam CASEL ................................................. 44 Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL .... 45 Tabel 1. 8 Ruang Lingkup Protokol (Budaya/ Tata Tertib) dalam CASEL .......... 47 Tabel 2. 1 Pengalaman mahasiswa saat di bangku sekolah .............................. 55 Tabel 2. 2 Lembar Kerja EMC2 Materi 1............................................................. 63 Tabel 2. 3 Lembar Kerja EMC2 Materi 2............................................................. 64 Tabel 2. 4 Lembar Kerja Diskusi Kelompok 1 .................................................... 66 Tabel 2. 5 Rubrik Penilaian Presentasi Kelompok.............................................. 71 Tabel 2. 6 Keterangan Indikator Rubrik Penilaian Presentasi ............................ 71 Tabel 2. 7 Panduan Koneksi Antar Materi Topik 2 ............................................. 75 Tabel 2. 8 Lembar Kerja EMC2 .......................................................................... 81 Tabel 2. 9 Indikator Penilaian Pembuatan Modul ............................................... 82 Tabel 3. 1 Refleksi Diri Topik 3 .......................................................................... 84 Tabel 3. 2 Lembar Kerja Experiential Learning .................................................. 89 Tabel 3. 3 Lembar kerja Diskusi Kelompok Experiential Learning ...................... 91 Tabel 3. 4 Ruang Lingkup Rutin dalam Experiential Learning ............................ 92 Tabel 3. 5 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran Experiential Learning ............................................................................................ 94



Pembelajaran Sosial Emosional



|



xi



Tabel 3. 6 Ruang Lingkup Protokol Budaya dalam Experiential Learning .......... 96 Tabel 3. 7 Indikator Pengamatan Role Play ....................................................... 99



Tabel 4. 1 Refleksi Diri Terapan Experiential Learning untuk Pembelajaran Sosial Emosional ....................................................................................... 107 Tabel 4. 2 Lembar Kerja Video ........................................................................ 115 Tabel 4. 3 Lembar Kerja Diskusi Kelompok ..................................................... 117 Tabel 4. 4 Contoh Aspek Pengamatan Perilaku Siswa .................................... 119 Tabel 4. 5 Contoh Tabel Pencatatan Pengamatan pada Siswa ....................... 120 Tabel 4. 6 Panduan Observasi dan Pencatatan ............................................... 125 Tabel 4. 7 Lembar Kerja Rancangan Aksi Nyata Topik 4 ................................. 127 Tabel 4. 8 Tabel Indikator Penilaian Tugas ...................................................... 128 Tabel 5. 1 Refleksi Diri Topik 5 ........................................................................ 131 Tabel 5. 2 Iklim atau Situasi Ruang Kelas ........................................................ 138 Tabel 5. 3 Lembar Kerja School well-being ...................................................... 140 Tabel 5. 4 Lembar Kerja Diskusi Kelompok ..................................................... 142



xii



|



PPG Pra Jabatan 2022



CPMK & Assessment 1. Meningkatkan mutu kehidupan masyarakat, toleran, multikultur, kolaboratif, peduli lingkungan. (S1) 2. Menguasai dan menerapkan konsep kompetensi sosial emosional menurut “Collaborative for Academic, Social & Emotional Learning” CASEL pada diri sendiri dan pada murid. (P1) 3. Mampu memetakan kompetensi sosial emosional siswa/peserta didik dengan mempertimbangkan latar belakang kebutuhan dan tahap perkembangan siswa/peserta didik. (P2) 4. Mampu merencanakan tujuan pengembangan kompetensi sosial emosional diri sendiri dan siswa dengan memahami perbedaan individual. (P3) 5. Mampu merencanakan indikator perkembangan kompetensi sosial emosional sebagai bagian dari belajar sepanjang hayat. (P3) 6. Mampu merencanakan strategi pengembangan kompetensi sosial emosional dengan melibatkan seluruh siswa sebagai kolaborator baik di dalam maupun di luar kelas. (P3) 7. Mampu



mengevaluasi



keberhasilan



strategi



yang



diterapkan



dalam



mengembangkan kelima kompetensi sosial emosional menurut CASEL. (P4) 8. Mampu bekerja sebagai guru yang menunjukkan kompetensi Sosial Emosional. (KU1) 9. Mampu membuat keputusan sebagai guru yang independen dengan mendasarkan pada keterampilan berpikir kritis, sistematis, kreatif dan reflektif. (KU2) 10. Mampu membangun jejaring dan berkolaborasi dengan teman sejawat lain dan orangtua. (KU6)



Pembelajaran Sosial Emosional



|



xiii



11. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan dan menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan hasil kerja profesinya sebagai guru. (KU9) 12. Mampu menjadi teladan bagi peserta didik dalam hal mengembangkan pengetahuan untuk semakin memahami kompetensi sosial emosional diri sendiri dan peserta didik. (KK4) Pokok Pembahasan: 1. Lima kompetensi sosial-emosional berdasar kerangka ”Collaborative for Academic, Social, & Emotional Learning” (CASEL) beserta definisi, faktorfaktor yang mempengaruhinya, dan dampaknya bagi diri sendiri dan bagi lingkungan. → salah satu faktor yang mempengaruhi adalah keteladanan. 2. Asesmen SEL pada peserta didik (pemetaan perkembangan sosial emosi diri sendiri dan siswa, serta pemetaan kemampuan belajar sosial emosi diri sendiri dan siswa). 3. Teknik refleksi sebagai bagian dari pengembangan kompetensi kesadaran diri.



Deskripsi Tugas: 1. Pada setiap topik, mahasiswa akan mengerjakan lembar kerja atau tugas tertentu yang diberikan untuk pengantar ataupun pendalaman materi. 2. Tugas atau lembar kerja mengikuti alur merdeka dimulai dari sesi refleksi (mulai dari diri) sampai dengan aksi nyata, di mana mahasiswa akan mempraktikkan materi yang diberikan. 3. Dosen bisa saja menambahkan tugas atau projek lain sesuai dengan kebutuhan/kondisi siswa.



xiv



|



PPG Pra Jabatan 2022



No



Tugas



Bobot (%)



Keterangan Dosen pengampu menentukan tugas-tugas



1



LK di Topik 1



5%



di Topik 1 yang harus dikumpulkan mahasiswa Dosen pengampu menentukan tugas-tugas



2



Quiz dan LK di Topik 2



15%



di Topik 2 yang harus dikumpulkan mahasiswa, kecuali tugas Aksi Nyata adalah bagian dari UTS.



3



4



Quiz dan LK di Topik 3



Quiz dan LK Topik 4



Dosen pengampu menentukan tugas-tugas 15%



di Topik 3 yang harus dikumpulkan mahasiswa. Dosen pengampu menentukan tugas-tugas



15%



di Topik 4 yang harus dikumpulkan mahasiswa.



10% Untuk bagian 5



Quiz dan LK



aksi nyata akan



Topik 5



dijadikan UAS (bobot



Dosen pengampu menentukan tugas-tugas di Topik 5 yang harus dikumpulkan mahasiswa, kecuali tugas Aksi Nyata adalah bagian dari UAS.



tersendiri) Membuat modul pelajaran (1 topik) dengan 6



UTS



20%



penerapan SEL pada pelajaran tersebut. (Aksi nyata topik 2) Membuat rancangan/rencana aksi nyata terkait dengan program perubahan perilaku



7



UAS



20%



yang akan anda lakukan di sekolah. Terapkan program tersebut dan lakukan evaluasi!



Pembelajaran Sosial Emosional



|



xv



Ringkasan Alur Merdeka Nama MK



: Social Emotional Learning



Jumlah Topik : 5



Judul Topik



Jumlah



Pertemuan



Alur



Pertemuan



Ke-



MERDEKA



Kebutuhan Rincian Kegiatan



(Learning Resources)



1. Mahasiswa memahami tujuan TOPIK 1: Mengenali



pembelajaran



kompetensi sosial



2. Mahasiswa



emosional dari CASEL dan mengidentifikasi indikator dari masing-



3



1



M (mulai dari diri)



menjawab



pertanyaan



tentang CASEL 3. Mahasiswa melakukan refleksi dengan menjawab



pertanyaan



yang



masing aspek



berhubungan dengan menjawab dan



kompetensi SEL



pentingnya



kompetensi



Infografik LK



sosial



emosional bagi guru



xvi



Judul Topik



Jumlah



Pertemuan



Alur



Pertemuan



Ke-



MERDEKA



E (eksplorasi konsep)



Kebutuhan Rincian Kegiatan



(Learning Resources)



1. Mahasiswa mempelajari link materi tentang CASEL dan kompetensi sosial



Link materi



emosional 1. Mahasiswa mendiskusikan topik materi tentang (1) Pentingnya kompetensi sosial emosional pada guru (2) karakteristik guru dengan kompetensi



R 2



(ruang kolaborasi)



sosial emosional yang baik. 2. Mahasiswa mengenai



melakukan bagaimana



analisis



kemampuan



sosial emosional akan mempengaruhi



Forum LK 1 Upload



kegiatan pembelajaran dan aktivitas peserta didik. 3. Mahasiswa menganalisis karakteristik peserta didik saat ini dan tantangan



Pembelajaran Sosial Emosional



|



xvii



Judul Topik



Jumlah



Pertemuan



Alur



Pertemuan



Ke-



MERDEKA



Kebutuhan Rincian Kegiatan



(Learning Resources)



yang akan dihadapi saat mengajar peserta didik tersebut. 1. Mahasiswa menyusun strategi atau D



rancangan, apa saja yang perlu



(demonstrasi



dilakukan dalam pembelajaran



Kontekstual)



dikaitkan dengan karakteristik peserta



LK 2 Upload



didik. 1. Mahasiswa menyusun pertanyaanpertanyaan tentang CASEL dan E



kompetensi sosial emosional,



(elaborasi



kemudian melakukan diskusi.



pemahaman)



Kemudian adakah hasil diskusi dan perenungan yang kemudian perlu diperdalam..



xviii



|



PPG Pra Jabatan 2022



LK 3 Upload



Judul Topik



Jumlah



Pertemuan



Alur



Pertemuan



Ke-



MERDEKA



K (koneksi antar materi)



Kebutuhan Rincian Kegiatan



(Learning Resources)



1. Mahasiswa mengkoneksikan materi dengan topik materi lain di luar mata kuliah



LK 4 (poster, mind map, atau infografis) Upload



1. Mahasiswa membuat ringkasan materi (resume) yang telah dipelajari 2. Mahasiswa 3



merefleksikan



materi



dengan menjawab pertanyaan yang A (aksi nyata)



disajikan



LK 5 Upload



3. Mahasiswa bisa mengadakan role play daring atau luring mengenai kasus



Tugas video atau role play



yang terjadi di sekolah dan bagaimana kompetensi sosial emosional dapat berperan.



Pembelajaran Sosial Emosional



|



xix



Judul Topik



Jumlah



Pertemuan



Alur



Pertemuan



Ke-



MERDEKA



konteks pembelajaran



M



sosial emosional



(mulai dari diri)



(konteks tingkat 4



pendidikan, tahap



E 4



(elaborasi



didik) - mampu



pengembangan



xx



|



PPG Pra Jabatan 2022



pembelajaran emosional dan bagaimana selama ini penerapan dalam lingkungan pembelajaran



Infografik Quiz



1. Mahasiswa mempelajari link materi mengenai CASEL



Link materi



1. Mahasiswa mendiskusikan topik



menganalisis



instruksional untuk



Resources)



pemahaman)



kebutuhan peserta



kebutuhan



(Learning



individu.



perkembangan



belakang budaya dan



Rincian Kegiatan



1. Mahasiswa mampu memahami tujuan



Topik 2: Memahami



peserta didik, latar



Kebutuhan



5



R (ruang kolaborasi)



materi berkenaan dengan pembelajaran sosial emosional 2. Mahasiswa melakukan analisa kasus



Forum LK 1



Judul Topik



Jumlah



Pertemuan



Alur



Pertemuan



Ke-



MERDEKA



kompetensi sosial



Kebutuhan Rincian Kegiatan



(Learning Resources)



3. Mahasiswa menyusun rancangan



emosional peserta



D



didik



(demonstrasi kontekstual)



mendemonstrasikan bagaimana guru berperan dalam pembentukan sosial emosional yang baik di sekolah.



LK 2 Upload



4. Mahasiswa mendemonstrasikan metode mengelola emosi.



E (elaborasi pemahaman)



1. Mahasiswa



membuat



pertanyaan-pertanyaan konsep



sosial



daftar mengenai



emosional



dan



LK 3 Upload



mendiskusikannya.



6 K (koneksi antar materi)



1. Mahasiswa mengkoneksikan materi dengan topik materi lain di luar mata kuliah



LK 4 (poster, mind map, atau infografis) Upload



Pembelajaran Sosial Emosional



|



xxi



Judul Topik



Jumlah



Pertemuan



Alur



Pertemuan



Ke-



MERDEKA



Kebutuhan Rincian Kegiatan



(Learning Resources)



2. Mahasiswa membuat ringkasan materi



7



A (aksi nyata)



(resume) yang telah dipelajari 3. Mahasiswa



merefleksikan



LK 5 materi



dengan menjawab pertanyaan yang



Upload Quiz



disajikan 8. UJIAN TENGAH SEMESTER 1. Mahasiswa memahami tujuan pembelajaran TOPIK 3: Experiential Learning



4



9



M (mulai dari diri)



2. Mahasiswa tentang



menjawab teknologi



pertanyaan dan



media



pembelajaran 3. Mahasiswa menuliskan pengalaman menyusun rancangan pembelajaran



xxii



|



PPG Pra Jabatan 2022



Infografik Quiz Forum



Judul Topik



Jumlah



Pertemuan



Alur



Pertemuan



Ke-



MERDEKA



Kebutuhan Rincian Kegiatan



(Learning Resources)



yang mengintegrasikan teknologi dan media E (eksplorasi konsep)



R (ruang 10



kolaborasi)



1. Mahasiswa mempelajari link materi experiential learning 2. Mahasiswa mempelajari link materi 3. Mahasiswa



mendiskusikan



topik



materi tentang mengenai experiential learning dalam ruang lingkup sekolah. 4. Analisis kasus



D



1. Mahasiswa menyusun rancangan



(demonstrasi



pembelajaran menggunakan



kontekstual)



experiential learning..



Link materi Link video



Forum LK 1 Upload



LK 2 Upload



Pembelajaran Sosial Emosional



|



xxiii



Judul Topik



Jumlah



Pertemuan



Alur



Pertemuan



Ke-



MERDEKA



E (elaborasi pemahaman) K (koneksi antar materi)



Kebutuhan Rincian Kegiatan



(Learning Resources)



1. Mahasiswa mengeksplorasi kasus dan kemudian menuliskan ide atau pertanyaan yang muncul. 1. Mahasiswa mengkoneksikan materi dengan topik materi lain di luar mata kuliah



LK 3 Upload



LK 4 (poster, mind map, atau infografis)



2. Mahasiswa membuat ringkasan A (aksi nyata)



materi (resume) yang telah dipelajari 3. Mahasiswa menyusun indikator experiential learning untuk



LK 5 Upload Quiz



pembelajaran.



TOPIK 4: Experiential learning untuk



xxiv



|



PPG Pra Jabatan 2022



2



11



M (mulai dari diri)



1. Mahasiswa memahami tujuan pembelajaran



Infografik Quiz Forum



Judul Topik



Jumlah



Pertemuan



Alur



Pertemuan



Ke-



MERDEKA



pembelajaran sosial



Kebutuhan Rincian Kegiatan



(Learning Resources)



2. Mahasiswa memahami proses belajar



emosional



yang



menyenangkan



berdasarkan



pengalamannya. E (eksplorasi konsep)



R (ruang kolaborasi)



1. Mahasiswa mempelajari link materi tentang gaya dan lingkungan belajar peserta didik. 1. Mahasiswa mendiskusikan topik mengenai gaya belajar dan fungsi lingkungan sekolah dalam mendukung pembelajaran.



D 12



(demonstrasi kontekstual)



1. Peserta praktik



Link materi Link video



Forum LK 1 Upload



LK 2 Upload



Pembelajaran Sosial Emosional



|



xxv



Judul Topik



Jumlah



Pertemuan



Alur



Pertemuan



Ke-



MERDEKA



E (elaborasi pemahaman)



K (koneksi antar materi)



Kebutuhan Rincian Kegiatan



(Learning Resources)



1. Mahasiswa menyusun pertanyaan mengenai hal-hal yang masih kurang dipahami mengenai lingkungan



LK 3 Upload



pembelajaran.



1. Mahasiswa mengkoneksikan materi dengan topik materi lain di luar mata kuliah



LK 4 (poster, mind map, atau infografis) Upload



1. Mahasiswa membuat ringkasan materi A (aksi nyata)



(resume) yang telah dipelajari 2. Mahasiswa



|



PPG Pra Jabatan 2022



materi



dengan menjawab pertanyaan yang disajikan



xxvi



merefleksikan



LK 5 Upload



Judul Topik



Jumlah



Pertemuan



Alur



Pertemuan



Ke-



MERDEKA



M (mulai dari diri)



Kebutuhan Rincian Kegiatan



(Learning Resources)



1. Mahasiswa dapat merefleksikan pengalaman selama bersekolah dan



LK



pengajaran yang diperoleh.



13 E (eksplorasi TOPIK 5: School Well-being



konsep) 3



R (ruang kolaborasi) 14 D (demonstrasi kontekstual)



1. Memahami konsep school well-being dan dimensinya.



LK Link materi Tabel



1. Mahasiswa dapat berkolaborasi menyelesaikan kasus yang ada.



LK/tugas Diskusi



1. Memahami kasus dan mendemonstrasikan bagaimana pemecahan masalah terhadap kasus



Tugas



tersebut.



Pembelajaran Sosial Emosional



|



xxvii



Judul Topik



Jumlah



Pertemuan



Alur



Pertemuan



Ke-



MERDEKA



Kebutuhan Rincian Kegiatan



(Learning Resources)



1. Mahasiswa memperdalam E



pemahaman mengenai school well-



(elaborasi



being dan memberikan pertanyaan



pemahaman)



pendalaman pada narasumber atau



Diskusi LK



dosen. K



1. Mahasiswa mengkoneksikan materi



(koneksi antar



dengan mata kuliah/materi lain.



LK



materi) 15 A (aksi nyata)



1. Membuat rancangan projek untuk menciptakan school well-being.



16. UJIAN AKHIR SEMESTER



xxviii



|



PPG Pra Jabatan 2022



Tugas



Topik 1. Kompetensi Sosial Emosional Berdasar Kerangka Collaborative For Academic, Social, And Emotional Learning (Casel)



Durasi



3 Petemuan (I s.d. III)



Capaian Pembelajaran



Setelah mempelajari topik ini, mahasiswa dapat



1. mengelola aspek sosial dan emosional. 2. mengelola kemampuan sosial-emosional dalam dalam lingkup kelas, lingkungan sekolah, dan masyarakat.



A. Pertemuan 1.1 : Mulai dari Diri Moda : Mandiri Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 2 dan 3): 1. Menguasai dan menerapkan konsep kompetensi sosial emosional menurut CASEL pada diri sendiri dan pada siswa. 2. Mampu memetakan kompetensi sosial emosional peserta didik dengan mempertimbangkan latar belakang, kebutuhan, dan tahap perkembangan peserta didik. We do not learn from experience…we learn from reflecting on experience – John Dewey Selamat datang para Mahasiswa, Kita akan mulai pembelajaran ini dengan memulai dari diri sendiri. Pada bagian ini Anda diminta untuk merefleksikan apa yang Anda alami dalam keseharian Anda, berkaitan dengan emosi.



Pembelajaran Sosial Emosional



|



29



Tujuan: 1. Mengidentifikasi emosi dan situasi yang dapat menimbulkan emosi pada diri Anda. 2. Mengetahui respon Ada terhadap situasi tertentu berdasarkan pada pengalaman selama ini.



1. Mulai dari diri: Bagaimana mengenal atau mengidentifikasi emosi diri dalam kehidupan Anda sehari-hari? Pada bagian ini Anda diminta untuk melakukan refleksi emosi saat melakukan relasi dengan orang lain dalam ruang lingkup pembelajaran. Tabel 1. 1 Identifikasi Emosi diri dalam Kehidupan Sehari-hari Refleksi



Respon



Apakah Anda menyadari emosi Anda pada kondisi atau situasi tertentu? Misal: saat bertengkar/memiliki konflik, apakah Anda menyadari bahwa Anda kesal, marah, dll.) Apakah Anda mengalami kesulitan mengelola emosi tersebut? Misal: saya tahu saya marah, apakah mampu mengontrol? Apakah saya marah dengan meledak-ledak, atau bagaimana? Pada situasi seperti apa Anda sulit mengelola/mengontrol emosi? Misal: saat saya sedih, dll.



Refleksi



30



|



PPG Pra Jabatan 2022



Respon



Apa saja yang Anda rasakan saat berada di dalam situasi tersebut? Misal: Saat saya sedih karena ada anggota keluarga yang meninggal, perasaan yang muncul adalah kebingungan, merasa bersalah, dll (respon bisa disesuaikan dengan kondisi yang Anda paparkan). Usaha apa sajakah yang Anda lakukan untuk mengelola emosi Anda? Misal: berusaha menahan air mata, mengalihkan perhatian ke kegiatan lain, dll. Apakah usaha yang sudah Anda terapkan tersebut efektif? Jelaskan! Menurut Anda, mengapa kita perlu mengelola emosi khususnya dalam pergaulan sehari-hari?



2. Mulai dari diri: relasi dengan orang lain Pada bagian ini Anda diminta untuk melakukan refleksi emosi saat melakukan relasi dengan orang lain dalam ruang lingkup pembelajaran. Tabel 1. 2 Identifikasi Relasi dengan orang lain Refleksi



Respon



Anda pasti pernah menjadi seorang siswa. Menurut Anda bagaimana karakter guru yang baik?



Pembelajaran Sosial Emosional



|



31



Refleksi



Respon



Bagaimana emosi yang seharusnya ditampilkan guru? Menurut Anda, apakah Anda dapat menjadi guru yang inspiratif; menjadi teladan bagi siswa? Melihat kondisi siswa saat ini dan metode pembelajaran yang beragam, tantangan apa yang akan dijumpai seorang guru? Bagaimana cara menghadapi tantangan tersebut? Apa dampaknya bila Anda tidak dapat mengelola emosi Anda ketika menghadapi tantangan tersebut?



3. Berikut adalah beragam situasi kegiatan belajar dan mengajar di kelas maupun lingkup sekolah. Anda diminta membayangkan kondisi tersebut. Bagaimana respon Anda terhadap situasi tersebut? Berikut adalah beragam situasi kegiatan belajar dan mengajar di kelas maupun lingkup sekolah. Anda diminta membayangkan kondisi tersebut. Bagaimana respon Anda terhadap situasi tersebut? Tabel 1. 3 Situasi Kegiatan Belajar Mengajar Situasi



Guru menjelaskan tetapi mahasiswa sibuk dengan aktivitas lain.



Refleksi Bagaimana respon emosi Anda? Bagaimana perasaan Anda?



32



|



PPG Pra Jabatan 2022



Respon



Atau Selama pembelajaran daring, siswa tidak on-cam (tidak menyalakan kamera). Mereka juga jarang merespon. Guru mengajukan



Bagaimana perasaan Anda



pertanyaan, siswa tidak



ketika bisa mengontrol



ada yang menjawab



emosi Anda? Bagaimana bila



Atau



sebaliknya?



Menjawab sekenanya.



Apakah efeknya?



Setelah mengerjakan Lembar kerja A1 sampai dengan A3, apakah Anda sudah mendapatkan gambaran tentang apa yang akan dipelajari dalam modul pembelajaran sosial dan emosional ini? Apa hal yang ingin Anda pelajari lebih lanjut? Silakan kemukakan harapan dan ekspektasi Anda dan tulis di kolom berikut ini (bisa dikumpulkan/diunggah pada tautan berikut)



Tabel 1. 4 Respon Tugas 2 Harapan dan Ekspektasi Harapan dan ekspektasi bagi diri



Harapan dan ekspektasi bagi



sendiri



siswa Anda nantinya



Pembelajaran Sosial Emosional



|



33



Peran Dosen: 1. Mengingatkan Mahasiswa melalui media komunikasi yang disepakati (misalnya



grup WhatsApp) untuk mempelajari materi yang disediakan,



dan menjawab pertanyaan reflektif yang ada, serta upload respon mereka. 2. Mendorong



mahasiswa



untuk



bersikap



terbuka



dalam



merespon



pertanyaan. Proses pembelajaran sosial dan emosional dapat berhasil apabila dimulai dengan pengenalan diri yang baik.



B. Pertemuan 1.2 : Eksplorasi Konsep Moda : Mandiri Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 2 dan 3) 1. Menguasai dan menerapkan konsep kompetensi sosial emosional menurut CASEL pada diri sendiri dan pada siswa. 2. Mampu memetakan kompetensi sosial emosional peserta didik dengan mempertimbangkan latar belakang, kebutuhan, dan tahap perkembangan peserta didik.



1. Definisi Pembelajaran Sosial Emosional Pembelajaran emosional adalah bagian penting dalam pendidikan dan dalam relasi sosial manusia. Casel.org menjelaskan bahwa pembelajaran sosial emosional adalah proses untuk membantu individu (anak dan dewasa) mengembangkan kemampuan dasar untuk hidup dengan baik. Dalam hal ini individu tidak hanya fokus pada diri sendiri ataupun hanya pada keterampilan, kompetensi, tetapi juga pada relasi yang baik dengan orang lain dan lingkungan. Elias dkk (1997), Elias & Arnold (2006) mendefinisikan bahwa proses belajar sosial emosional (social-emotional learning) adalah proses belajar mengenali dan mengelola emosi, menyelesaikan masalah, mengembangkan relasi sosial yang baik, dapat berempati, membuat keputusan yang tepat, dan bertanggung jawab.



34



|



PPG Pra Jabatan 2022



Pembelajaran sosial emosional, merupakan pengembangan dari teori kecerdasan emosi dari Goleman (2001) dan multiple intelligence (kecerdasan majemuk) dari Gardner (1990). Tujuan dari pembelajaran ini adalah untuk program preventif dan promotif (peningkatan).



Preventif



artinya



mencegah



masalah



perilaku



dengan



meningkatkan kompetensi sosial emosional. “Collaborative for Academic, Social and Emotional Learning” (CASEL) mengelompokkan komponen pembelajaran sosial emosional menjadi 5 komponen yaitu: a. Self-awareness (Kesadaran diri) Kemampuan untuk memahami emosi, pemikiran, dan nilai-nilai yang mempengaruhi perilaku dalam berbagai situasi.



b. Self -management (Manajemen diri) Kemampuan untuk mengatur emosi, pemikiran dan perilaku secara efektif pada situasi yang berbeda.



c. Responsible



decision



making



(Pengambilan



keputusan



yang



bertanggung jawab) Membuat pilihan yang tepat dan konstruktif pada situasi tertentu



d. Social awareness (kesadaran sosial) Kemampuan memahami perspektif yang berbeda termasuk berempati terhadap kondisi individu dengan latar belakang yang berbeda.



e. Relationship skills (keterampilan sosial) Kemampuan menjalin dan mempertahankan hubungan/relasi yang sehat dan efektif dengan individu dari latar belakang yang berbeda.



Pembelajaran Sosial Emosional



|



35



Kaitan kelima dimensi ini dengan lingkungan sekolah dan masyarakat dapat dilihat pada gambar 1.



Gambar 1. Kerangka Pembelajaran Sosial Emosional dari CASEL



Pembelajaran sosial dan emosional adalah pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif pada komunitas sekolah. Pembelajaran sosial dan emosional dapat diajarkan: 1. Secara rutin: situasi atau kondisi ditentukan kemudian. Biasanya dilakukan di luar jam belajar akademik. 2. Terintegrasi dalam mata pelajaran tertentu: Pembelajaran sosial emosional juga dapat terintegrasi pada pelajaran tertentu. Siswa dapat berdiskusi dengan kasus tertentu, kerja kelompok, role play, atau aktivitas lainnya. 3. Budaya: menjadi budaya dalam lingkungan sekolah, misalnya membiasakan untuk menyelesaikan masalah dengan damai, menghargai pendapat orang lain, dan lain sebagainya.



36



|



PPG Pra Jabatan 2022



Materi 1 : Mari kita tonton video berikut ini dan jawablah pertanyaan di bawah ini!



Video 1 : https://www.youtube.com/watch?v=ikehX9o1JbI



2. Lembar Kerja B1 Lengkapi lembar kerja berikut dari materi yang telah Anda pelajari! Tabel 1. 5 Lembar Kerja Video 1 Pertanyaan



Respon



Apakah fungsi pembelajaran sosial dan emosional secara umum? Mengapa penting bagi guru untuk memahami dan menerapkan pembelajaran sosial dan emosional? Sebutkan lima kompetensi sosial dan emosional! Tuliskan hal-hal yang sudah Anda ketahui sebelumnya tentang lima kompetensi sosial dan emosional! Tuliskan hal-hal baru yang Anda pelajari dari video tersebut! Apa hal-hal yang ingin Anda pelajari lebih lanjut?



Pembelajaran Sosial Emosional



|



37



Kesimpulan



Apa yang bisa Anda simpulkan sebagai Mahasiswa?



C. Pertemuan 2.1 : Ruang Kolaborasi Setelah Anda mempelajari 5 Kompetensi Sosial-Emosional (KSE), sekarang saatnya Anda berkolaborasi untuk menyusun teknik-teknik pembelajaran pembelajaran sosial dan emosional tersebut. Pertanyaan pemantik untuk diskusi: 1. Jelaskan dengan singkat, padat, dan jelas masalah apa yang dialami oleh Butet! 2. Berdasarkan pemaparan sebelumnya terkait pembelajaran sosial dan emosional yang sudah dipelajari sebelumnya, hal apa yang akan Anda sarankan untuk Butet ?



1. Sesi Diskusi Selamat datang kembali dalam pembelajaran kita! Mahasiswa akan mendapatkan kesempatan untuk mendiskusikan penerapan lima kompetensi sosial dan emosional yang dibutuhkan dalam sebuah kasus bersama para mahasiswa lain. Tujuan dalam diskusi adalah pengembangan gagasan dan pencapaian pemahaman bersama, sehingga dapat memperkuat pemahaman konsep yang



38



|



PPG Pra Jabatan 2022



lebih baik. Sebelum Anda melakukan diskusi pada waktu yang telah ditentukan, mohon untuk membaca aturan untuk forum diskusi berikut ini: a. Aturan forum diskusi daring: Sebelum kita melanjutkan sesi diskusi, ada beberapa hal yang perlu kita lakukan agar diskusi dapat berjalan dengan efektif dan produktif: 1) Bentuklah kelompok minimal beranggotakan dua orang, maksimal tiga orang. 2) Diskusi ini bertujuan untuk mengembangkan pemahaman bersama penerapan kompetensi sosial emosional dalam suatu situasi. 3) Sikap terbuka menjadi nilai dasar dari proses diskusi ini. 4) Membangun pendapat dengan mempertimbangkan tanggapannya terhadap respon/jawaban mahasiswa lain.



b. Pertanyaan pemantik untuk diskusi: 1) Jelaskan dengan singkat, padat, dan jelas masalah apa yang dialami oleh Butet! 2) Berdasarkan pemaparan terkait pembelajaran sosial dan emosional yang sudah dipelajari sebelumnya, hal apa yang akan Anda sarankan untuk Butet ?



c. Latar belakang Konteks : Guru baru yang humanis, role model, dan belum berpengalaman Butet adalah seorang lulusan Sarjana Pendidikan yang sangat mencintai belajar dan berbagi ilmu dengan orang lain. Visi yang dimilikinya adalah seluruh anak-anak di Indonesia, dapat memperoleh pendidikan yang memadai supaya dapat menjadi generasi penerus bangsa yang baik. Penerus bangsa yang menjunjung tinggi nilai nasionalisme dan toleransi dalam setiap perbedaan individu.



Pembelajaran Sosial Emosional



|



39



Walau dirinya termasuk seorang pribadi yang sulit bersosialisasi dan bergaul, Butet selalu bersemangat ketika dirinya menyiapkan materi dan metode untuk pembelajaran. Selain itu Butet selalu memiliki kesulitan untuk mencairkan suasana sebelum memulai pembelajaran. Butet seringkali merasa khawatir akan respon yang akan diperolehnya saat dirinya berusaha mencairkan suasana kelas. Ia seringkali merasa dirinya sukar mengatur prioritas karena baginya semua hal penting dan mendesaknya untuk segera menyelesaikan secepat mungkin.



d. Studi Kasus Para mahasiswa, mari kita baca kasus yang ada di bawah ini. Buatlah refleksi pada kasus. Selamat membaca dan berefleksi! 1) Kasus 1 Hari ini adalah pertama Butet masuk ke dalam kelas. Ia merasa sangat bersemangat namun juga merasa khawatir. Saat orientasi guru baru, Butet diberi pengarahan bahwa Butet akan menjadi wali kelas dari kelas yang sangat sulit dikelola. Sebagian besar anak-anak di kelas tersebut adalah anak-anak yang sangat aktif dan seringkali tidak mau mengikuti aturan yang diberikan dari guru-guru sebelumnya. Mendengar hal itu, Butet



pun



sudah



mempersiapkan



beberapa



rencana



dalam



memperkenalkan dirinya di depan kelas nantinya. Ketika mendekati masuk ke kelas, Butet merasa khawatir namun cukup percaya diri bahwa dirinya akan mampu menghadapi mereka. Waktu menunjukkan pukul 07.00 WIB tepat, Butet memasuki ruangan kelas dan tiba-tiba seember air jatuh di atas kepala Butet. Seluruh kelas pun tertawa terbahak-bahak. Seketika itu juga Butet terbelalak hingga wajahnya memerah. Butet rasanya ingin berteriak namun tidak mampu. Butet hanya berjalan menuju meja guru dan langsung duduk sembari mengeringkan dirinya yang basah kuyup. Pertanyaan diskusi: a) Apakah masalah yang dihadapi Butet? Uraikan dengan padat dan jelas.



40



|



PPG Pra Jabatan 2022



b) Sesuai dengan yang sudah dipelajari pada bagian sebelumnya, bagaimana penerapan kompetensi Sosial-Emosional (KSE) pada masalah tersebut?



2) Kasus 2 Dua bulan telah berlalu sejak peristiwa di hari pertama yang lalu. Butet mulai terbiasa dengan ritme pekerjaan yang dimilikinya.Meskipun demikian, Butet merasa lelah dan kehilangan semangat memasuki bulan ketiga. Pada bulan ketiga ini merupakan jadwal penilaian masa percobaan Butet sebagai guru baru. Butet merasa kesulitan mendekatkan diri dengan siswa siswi di kelasnya. Ada lima siswa yang selalu tidak mengumpulkan tugas mandiri dan seringkali mengabaikan peringatan yang diberikan oleh Butet saat proses belajar mengajar berlangsung. Butet kemudian menjadi khawatir hasil evaluasi tiga bulanan ini akan terpengaruh karena hal itu, sehingga Butet mencoba untuk mendekati kelima siswa tersebut. Kelima siswa tersebut sama sekali tidak mengindahkan penggilan dari Butet. Butet bingung dan merasa tidak berdaya. Pertanyaan diskusi: a) Apakah masalah yang dihadapi Butet? Uraikan dengan padat dan jelas. b) Sesuai dengan yang sudah dipelajari pada bagian sebelumnya, bagaimana penerapan kompetensi Sosial-Emosional (KSE) pada masalah tersebut?



3) Kasus 3 Satu semester akhirnya berhasil dilalui oleh Butet dengan segala tantangan dan peristiwa yang beragam. Butet merasa senang walaupun masih sering khawatir dirinya belum mampu menjadi contoh yang baik untuk anak-anak. Beberapa kali di kelas, Butet sering berteriak saat ingin diperhatikan. Butet merasa bersalah karena harus berteriak-teriak seperti itu, namun Butet pun bingung harus bagaimana mencari perhatian siswasiswanya itu. Akhirnya Butet pun memutuskan untuk memberikan tugas di



Pembelajaran Sosial Emosional



|



41



beberapa mata pelajaran. Hal ini dilakukan Butet dengan harapan ada siswa yang bingung dan bertanya kepada Butet terkait tugas tersebut. Setelah tugas diberikan, Butet menanti siswa-siswinya akan bertanya, namun kenyataannya tidak ada yang bertanya. Butet kemudian merasa diabaikan dan merasa dirinya semakin tidak berdaya. Pertanyaan diskusi: a) Apakah masalah yang dihadapi Butet? Uraikan dengan padat dan jelas. b) Sesuai dengan yang sudah dipelajari pada bagian sebelumnya, bagaimana penerapan kompetensi Sosial-Emosional (KSE) pada masalah tersebut?



Berdasarkan studi kasus yang Anda diskusikan, tuliskan refleksi yang Anda peroleh dan diskusikan dengan mahasiswa lain!



42



|



PPG Pra Jabatan 2022



D. Pertemuan 2.2 : Ruang Kolaborasi Moda : Diskusi Daring Sinkronus Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 2 dan 3) The aim or argument, or of discussion, should not be victory, but progress. - Joseph Joubert 1. Menguasai dan menerapkan konsep kompetensi sosial emosional menurut CASEL pada diri sendiri dan pada murid. 2. Mampu memetakan kompetensi sosial emosional peserta didik dengan mempertimbangkan latar belakang, kebutuhan, dan tahap perkembangan peserta didik. Pertanyaan pemantik untuk pembelajaran ruang kolaborasi: 1. Apakah kelebihan Anda dalam bekerja sama dengan orang lain? 2. Apa saja tantangan/ hambatan dalam bekerja sama dengan orang lain? 3. Bagaimana Anda mengelola kekuatan dan hambatan tersebut untuk bisa bersinergi dengan rekan kerja Anda dalam menyusun teknik-teknik untuk menerapkan pembelajaran lima kompetensi sosial dan emosional sesuai jenjang pendidikan yang Anda ampu nantinya? Pada topik sebelumnya Anda bekerja sendiri, kali ini Anda akan melakukan aktivitas berkelompok. Ini saatnya Anda memperdalam pemahaman Anda melalui aktivitas yang memungkinkan Anda saling bertanya, melempar ide, mengklarifikasi pemahaman atau kesalahpahaman yang mungkin masih Anda miliki. Tugas 1 : 1. Buatlah teknik penerapan pembelajaran sosial emosional di jenjang pendidikan Anda pada tabel di bawah ini 2. Diskusikan dan tuliskan teknik penerapan pembelajaran sosial emosional, penjelasan tentang apa yang dilakukan oleh guru, penjelasan tentang apa yang dikatakan guru pada murid (disesuaikan dengan karakteristik murid pada



Pembelajaran Sosial Emosional



|



43



jenjang pendidikan yang Anda ampu), dan penjelasan tentang tujuan teknik tersebut 3. Anda dan kelompok dapat memutuskan sendiri platform apa yang ingin Anda gunakan untuk bekerja (misalnya dengan menggunakan google docs). 4. Setelah selesai, unggah hasil kerja kelompok Anda dalam Ruang Kolaborasi Kelompok.



Tabel 1. 6 Ruang Lingkup Rutin dalam CASEL



Ruang Lingkup



Kompetensi



Teknik Pembelajaran Kse



Pembelajaran Sosial



(Sesuai Dengan Jenjang Pendidikan



Emosional



Murid) 1. Teknik: 2. Penjelasan tentang apa yang



Kesadaran diri pengenalan emosi



dilakukan guru: 3. Penjelasan tentang apa yang dikatakan pada murid: 4. Penjelasan tentang tujuan: 1. Teknik:



RUTIN (waktu khusus di luar kegiatan



Pengelolaan diri mengelola emosi dan fokus



akademik)



2. Penjelasan tentang apa yang dilakukan guru: 3. Penjelasan tentang apa yang dikatakan pada murid: 4. Penjelasan tentang tujuan: 1. Teknik:



Kesadaran sosial keterampilan berempati



2. Penjelasan tentang apa yang dilakukan guru: 3. Penjelasan tentang apa yang dikatakan pada murid: 4. Penjelasan tentang tujuan:



44



|



PPG Pra Jabatan 2022



Ruang Lingkup



Kompetensi



Teknik Pembelajaran Kse



Pembelajaran Sosial



(Sesuai Dengan Jenjang Pendidikan



Emosional



Murid) 1. Teknik: 2. Penjelasan tentang apa yang



Keterampilan berhubungan sosial daya lenting (resiliensi)



dilakukan guru: 3. Penjelasan tentang apa yang dikatakan pada murid:



RUTIN (waktu



4. Penjelasan tentang tujuan:



khusus di luar kegiatan



1. Teknik:



akademik)



2. Penjelasan tentang apa yang



Pengambilan



dilakukan guru:



Keputusan yang



3. Penjelasan tentang apa yang



Bertanggung Jawab



dikatakan pada murid: 4. Penjelasan tentang tujuan siklus:



Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL Kompetensi Ruang Lingkup



Pembelajaran



Teknik Pembelajaran Kse



Sosial



(Sesuai Dengan Jenjang Pendidikan Murid)



Emosional 1. Teknik: Kesadaran diri



2. Penjelasan tentang apa yang dilakukan guru:



pengenalan



3. Penjelasan tentang apa yang dikatakan pada



emosi Terintegrasi



murid: 4. Penjelasan tentang tujuan:



dalam mata pelajaran



Pengelolaan diri -mengelola emosi dan fokus



Teknik: 1. Penjelasan tentang apa yang dilakukan guru: 2. Penjelasan tentang apa yang dikatakan pada murid: 3. Penjelasan tentang tujuan:



Pembelajaran Sosial Emosional



|



45



Kompetensi Ruang Lingkup



Pembelajaran



Teknik Pembelajaran Kse



Sosial



(Sesuai Dengan Jenjang Pendidikan Murid)



Emosional



Kesadaran sosial keterampilan berempati



3. Penjelasan tentang apa yang dikatakan pada murid: 4. Penjelasan tentang tujuan: 1. Teknik:



berhubungan



2. Penjelasan tentang apa yang dilakukan guru:



sosial - daya



3. Penjelasan tentang apa yang dikatakan pada



(resiliensi) Pengambilan



murid: 4. Penjelasan tentang tujuan: 1. Teknik:



Keputusan



2. Penjelasan tentang apa yang dilakukan guru:



yang



3. Penjelasan tentang apa yang dikatakan pada



Bertanggung Jawab



|



2. Penjelasan tentang apa yang dilakukan guru:



Keterampilan



lenting



46



1. Teknik:



PPG Pra Jabatan 2022



murid: 4. Penjelasan tentang tujuan siklus:



Tabel 1. 8 Ruang Lingkup Protokol (Budaya/ Tata Tertib) dalam CASEL Kompetensi Ruang



Pembelajaran



Teknik Pembelajaran Kse



Lingkup



Sosial



(Sesuai Dengan Jenjang Pendidikan Murid)



Emosional 1. Teknik: Kesadaran diri



2. Penjelasan tentang apa yang dilakukan guru:



pengenalan



3. Penjelasan tentang apa yang dikatakan pada



emosi



murid: 4. Penjelasan tentang tujuan: 1. Teknik:



Pengelolaan diri



2. Penjelasan tentang apa yang dilakukan guru:



-mengelola



3. Penjelasan tentang apa yang dikatakan pada



emosi dan fokus Protokol



murid: 4. Penjelasan tentang tujuan:



(Budaya atau Tata Tertib)



Kesadaran sosial keterampilan berempati



1. Teknik: 2. Penjelasan tentang apa yang dilakukan guru: 3. Penjelasan tentang apa yang dikatakan pada murid: 4. Penjelasan tentang tujuan:



Keterampilan



1. Teknik:



berhubungan



2. Penjelasan tentang apa yang dilakukan guru:



sosial - daya



3. Penjelasan tentang apa yang dikatakan pada



lenting (resiliensi)



Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab



murid: 4. Penjelasan tentang tujuan: 1. Teknik: 2. Penjelasan tentang apa yang dilakukan guru: 3. Penjelasan tentang apa yang dikatakan pada murid: 4. Penjelasan tentang tujuan siklus:



Pembelajaran Sosial Emosional



|



47



Refleksi: 1. Apakah hal yang menarik yang telah Anda pelajari?



2. Apakah ada hal baru yang dapat Anda terapkan dalam kegiatan mengajar nantinya?



3. Apakah tantangan yang akan Anda hadapi dalam proses pembelajaran materi ini? Mengapa?



48



|



PPG Pra Jabatan 2022



4. Sebutkan tiga hal menarik yang telah Anda pelajari! Kemukakan dengan alasan atau contoh berupa gambar/foto untuk memperjelas jawaban Anda.



5. Sebutkan dua hal penting yang Anda pelajari! Kemukakan dengan alasan atau contoh berupa gambar/foto untuk memperjelas jawaban Anda.



6. Sebutkan satu hal yang Anda ingin coba dan terapkan dalam kelas! Jelaskan alasan Anda!



Pembelajaran Sosial Emosional



|



49



E. Pertemuan 2.3 : Demonstrasi Kontekstual Moda : Mandiri Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 2 dan 3) 1. Menguasai dan menerapkan konsep kompetensi sosial emosional menurut CASEL pada diri sendiri dan pada murid. 2. Mampu memetakan kompetensi sosial emosional peserta didik dengan mempertimbangkan latar belakang, kebutuhan, dan tahap perkembangan peserta didik. Pertanyaan pemantik: Apakah saya mampu menyusun teknik-teknik yang dapat digunakan untuk menerapkan pembelajaran kompetensi sosial-emosional pada mata pelajaran yang Anda ampu nantinya? Tugas 1: Menyusun teknik-teknik yang akan digunakan untuk mengembangkan kompetensi sosial-emosional pada mata pelajaran yang Anda ampu. Berikut langkah-langkah yang dapat Anda ikuti: 1. Tentukan kompetensi sosial - emosional yang akan Anda kembangkan dalam mata pelajaran yang Anda ampu nantinya ( Anda dapat memilih mata pelajaran tertentu yang dapat Anda kuasai). 2. Tentukan teknik pembelajaran yang menurut Anda dapat mengembangkan kompetensi sosial-emosional yang Anda pilih pada no1. dan sesuai dengan tujuan pembelajaran mata pelajaran yang Anda ampu. Anda dapat melihat kembali hasil ruang kolaborasi 3. Tuliskan detil dari teknik pembelajaran yang Anda pilih sesuai dengan tabel pemetaan dalam Ruang Kolaborasi. Sertakan lampiran/tautan yang diperlukan (topik diskusi, artikel, skenario, kasus, dll)



50



|



PPG Pra Jabatan 2022



4. Siapkan perangkat untuk mendokumentasikan kinerja murid pada saat teknik pembelajaran dilakukan. (Lembar refleksi diri, lembar observasi, daftarperiksa, dll) 5. Masukkan teknik pembelajaran tersebut dalam salah satu RPP mata pelajaran yang akan Anda ampu



F. Pertemuan 2.4 : Elaborasi Pemahaman Moda : Konferensi Daring Synchronus Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 2 dan 3) 1. Menguasai dan menerapkan konsep kompetensi sosial emosional menurut CASEL pada diri sendiri dan pada murid. 2. Mampu memetakan kompetensi sosial emosional peserta didik dengan mempertimbangkan latar belakang, kebutuhan, dan tahap perkembangan peserta didik. Pertanyaan pemantik untuk diskusi: 1. Apa hal-hal yang masih menantang/masih sulit Anda pahami mengenai materi ini? Apakah Anda merasa mengalami kesulitan dalam penerapannya kelak?



2. Bagaimana



saya



merefleksikan



pemahaman



mengenai



pembelajaran



emosional dalam revisi RPP saya? (Anda dapat meminta contoh RPP yang sudah ada dan kemudian merevisinya).



Pembelajaran Sosial Emosional



|



51



G. Pertemuan 3.1 : Koneksi Antar Materi Moda : Mandiri Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 2, 4, dan 8) 1. Menguasai dan menerapkan konsep kompetensi sosial emosional menurut CASEL pada diri sendiri dan pada murid. 2. Mampu merencanakan tujuan pengembangan kompetensi sosial emosional diri sendiri dan siswa dengan memahami perbedaan individu. 3. Mampu bekerja sebagai guru yang menunjukkan kompetensi sosial emosional



Gambar 2 Koneksi Antar Materi Topik 1



Apakah hubungan antara apa yang telah saya pelajari dengan modul-modul sebelumnya dalam memenuhi pembelajaran yang berpihak pada murid? 1. Sintesis berbagai materi. Buatlah sebuah bagan (peta konsep, peta pikiran (mind map), spider web, dll), sebuah artikel ataupun info grafis untuk menggambarkan kaitan antara materi dalam modul ini, dan juga kaitan dengan dengan topik yang sudah Anda pelajari sebelumnya. 2. Gunakan sumber daya yang Anda miliki. Jangan ragu untuk menggali referensi sebanyak mungkin untuk berkreasi.



52



|



PPG Pra Jabatan 2022



H. Pertemuan 3.2 : Aksi Nyata Moda : Mandiri Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 2, 4, dan 8) 1. Menguasai dan menerapkan konsep kompetensi sosial emosional menurut CASEL pada diri sendiri dan pada murid. 2. Mampu merencanakan tujuan pengembangan kompetensi sosial emosional diri sendiri dan siswa dengan memahami perbedaan individu. 3. Mampu bekerja sebagai guru yang menunjukkan kompetensi sosial emosional Berikut adalah langkah-langkah untuk aksi nyata Anda: 1. Merevisi RPP yang sudah Anda buat pada tahap Demonstrasi Kontekstual berdasarkan umpan balik dari fasilitator. 2. Praktikkan RPP Anda 3. Rekamlah



proses



pembelajaran



yang



Anda



lakukan.



Anda



dapat



menggunakan berbagai strategi untuk merekam pembelajaran tersebut: a. Apabila kelas dilakukan secara daring, Anda dapat merekam dirinya sendiri ketika mengajar. Mohon ingat, video yang Anda kirimkan tidak lebih dari 5 menit. Anda tidak perlu merekam keseluruhan proses pembelajaran. Cukup bagian yang menunjukkan saat di mana Anda mempraktekkan pembelajaran kompetensi sosial- emosional. b. Apabila kelas dilakukan secara luring (tatap muka) maka silakan merekam menggunakan tripod dari belakang kelas. Pastikan di video tidak memperlihatkan wajah murid. 4. Unggah RPP revisi dan video Anda. Anda telah tiba di sesi pembelajaran terakhir dari Topik Pembelajaran Kompetensi Sosial dan Emosional.



Pembelajaran Sosial Emosional



|



53



Topik 2. Peran Guru Sebagai Teladan Pembelajaran Keterampilan Sosial Emosional (Casel)



Durasi



4 Petemuan (IV s.d. VII)



Capaian Pembelajaran



Setelah mempelajari topik ini, mahasiswa mampu



1. mengelola aspek sosial dan emosional. 2. mengelola kemampuan sosial-emosional dalam dalam lingkup kelas, lingkungan sekolah, dan masyarakat.



A. Pertemuan 4.1 : Mulai Dari Diri Moda: Mandiri Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 2,4,8) 1. Menguasai dan menerapkan konsep kompetensi sosial emosional menurut CASEL pada diri sendiri dan pada murid. 2. Mampu merencanakan tujuan pengembangan kompetensi sosial emosional diri sendiri dan siswa dengan memahami perbedaan individu. 3. Mampu bekerja sebagai guru yang menunjukkan kompetensi sosial emosional.



Self-study, in a sense of learning by yourself without anybody teaching you anything, has an enormous value – Robert Kraft



Selamat datang para mahasiswa, Pada modul kedua ini kita akan memahami peran guru sebagai teladan dan juga mampu merencanakan pengembangan diri. Tujuan:



54



|



PPG Pra Jabatan 2022



1. Memahami peran guru sebagai teladan orang yang memiliki kemampuan sosial emosional. 2. Mampu melihat dan merefleksikan keterampilan sosial emosional. 3. Mampu merencanakan pengembangan kompetensi diri. Sekolah seringkali dianggap siswa sebagai tempat yang melelahkan, memiliki tugas yang tidak berkesudahan. Siswa terkadang tidak memahami maksud dibalik tugas yang diberikan. Dalam hal ini, guru atau pendidik perlu memiliki keterampilan sosial emosional yang dapat membantu siswa dalam komunitas pembelajaran. Guru dapat menjadi teladan; contoh dan agen yang dapat menciptakan perubahan di lingkungan sekolah. Berikut akan disajikan beberapa pertanyaan yang dapat Anda tanggapi berdasarkan pengalaman yang dialami selama ini:



1. Lembar Kerja A1 : Mulai dari diri Tabel 2. 1 Pengalaman mahasiswa saat di bangku sekolah Refleksi



Respon



Berdasarkan pengalaman Anda selama berada di lingkungan sekolah, apakah ada yang dapat Anda banggakan dari sekolah Anda?



(bisa dari pengalaman Anda di bangku sekolah, atau bila Anda sudah mengejar sebelumnya, maka bisa dari sekolah tempat Anda mengajar) Seberapa puas diri Anda terhadap iklim/kondisi di sekolah Anda? (Sesuai dengan yang pernah Anda alami, sebagai siswa atau pengajar).



Pembelajaran Sosial Emosional



|



55



Refleksi



Respon



Jelaskan respon Anda. Puas karena…. Tidak puas karena….



Refleksi



Respon



Apakah guru dan siswa memiliki performansi yang baik? Apakah mereka antusias, berprestasi? Jelaskan. Apakah sering terjadi konflik di sekolah Anda? Konflik antar siswa Konflik antar guru Konflik siswa dan guru Bagi Anda apakah yang membuat komunitas sekolah menjadi bersatu dan bangga atas sekolahnya? Apakah siswa di sekolah Anda sudah dibekali keterampilan untuk hidup dan belajar sepanjang waktu (continuous learning)?



Peran Dosen: 1. Mengingatkan mahasiswa melalui media komunikasi yang disepakati (misalnya grup WhatsApp) untuk mempelajari materi yang disediakan, dan menjawab pertanyaan reflektif yang ada, serta upload respon mereka.



56



|



PPG Pra Jabatan 2022



2. Mendorong



mahasiswa



untuk



bersikap



terbuka



dalam



merespon



pertanyaan. Proses pembelajaran sosial dan emosional dapat berhasil apabila dimulai dengan pengenalan diri yang baik.



Pembelajaran Sosial Emosional



|



57



B. Pertemuan 4.2 : Eksplorasi Konsep Moda: Mandiri Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 2,3) 1. Menguasai dan menerapkan konsep kompetensi sosial emosional menurut CASEL pada diri sendiri dan pada murid. 2. Mampu memetakan kompetensi sosial emosional peserta didik dengan mempertimbangkan latar belakang, kebutuhan dan tahap perkembangan peserta didik. Mengapa guru memerlukan pembelajaran sosial emosional? Novick, Kress, & Elias (2002) menjelaskan tiga hal yang perlu diingat oleh guru sebagai pendidik dan agen perubahan: 1. Kepedulian (caring relationship) sebagai dasar pembelajaran. Selama pembelajaran, hubungan antara siswa dengan guru, mentor, instruktur adalah hal yang penting. Hubungan ini akan membuat siswa bisa mengeksplorasi, berani bertanya, mengemukakan pendapat bahkan mengekpresikan diri. 2. Emosi mempengaruhi suasana belajar dan bagaimana pembelajaran dapat



diterima



siswa.



Siswa



yang



belajar



dengan



situasi



yang



menyenangkan, merasakan lingkungan kelas yang menyenangkan dan kondusif akan cenderung bisa menikmati kelasnya, 3. Tujuan yang mau dicapai dan pemecahan masalah mengarahkan individu (guru atau siswa) dan juga memberikan motivasi/energi untuk melakukan pembelajaran. Adanya tujuan dan pemecahan masalah yang terjadi kelas dan lingkungan sekolah akan membantu guru dan siswa untuk mengarahkan dirinya untuk mencapai tujuan dengan tepat. Misalnya guru mengetahui tujuan pembelajaran dan mengetahui fungsi aktivitas yang dilakukan, maka guru dapat menikmati proses mengajar. Begitu juga siswa yang mengetahui tujuan pembelajaran dan aktivitas yang ada akan lebih termotivasi karena mengetahui tujuan aktivitas tersebut.



58



|



PPG Pra Jabatan 2022



1. Definisi EMC2 (Empathy, Mindfulness, Compassion, Critical Inquiry) dalam pembelajaran Sosial-Emosional UNESCO dan Mahatma Gandhi Institute of Education menjelaskan empat kompetensi yang diperlukan dalam pendidikan dan relasi sosial yaitu EMC2 atau Empathy, Compassion, Mindfulness, dan Critical Inquiry. Program pendidikan yang didasari oleh kerangka kerja EMC2 terbukti membangun situasi belajar yang positif (Parry, 2020). Keempat kompetensi tersebut perlu diasah oleh seorang guru agar proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik. Empathy merupakan sebuah kemampuan yang dimiliki dalam memahami siswa secara mendalam baik dalam situasi pribadi maupun sosial serta peduli dan perhatian terhadap emosi yang dimiliki oleh siswa yang ditunjukkan melalui perilaku mereka (Meyers et al., 2019). Goleman (2007) dalam Hoerr (2010) menjelaskan tiga kategori Empathy: a. Cognitive empathy Kemampuan individu dalam mengetahui dan memahami perasaan yang dimiliki oleh orang lain. Cognitive empathy diperoleh melalui receptive learning (pembelajaran yang terbuka, bersahabat) melalui information gathering dan mempelajari situasi serta perspektif orang lain.



b. Emotional empathy Kemampuan individu dalam merasakan apa yang orang lain rasakan. Hal ini biasanya diperoleh dari interaksi dengan orang lain sehingga dapat memahami dan menghargai perasaan orang lain.



c. Actionable empathy Kemampuan individu dalam memberikan respon atau tindakan sesuai dengan perasaan orang lain. Goleman menyebut empathy ini sebagai compassionate empathy.



Pembelajaran Sosial Emosional



|



59



Perlu diketahui bahwa keterampilan empathy juga dapat menyebabkan burn out apabila individu tidak memiliki keterampilan untuk membatasi diri dari emosi atau perasaan negatif. Oleh karena itu perlu diimbagi dengan compassion yaitu kemampuan individu dalam merasakan dan memahami apa yang dirasakan orang lain namun tetap dengan batasan tertentu. MacBeth & Gumley (2012) menjelaskan bahwa jarak yang terbentuk akibat compassion justru membuat individu fokus dalam membantu orang lain secara objektif namun juga bisa mundur untuk mengobservasi dari situasi dari jauh sehingga dapat menentukan cara terbaik dalam menghadapi tantangan tersebut. Melalui compassion seorang individu dapat membatasi perasaannya terhadap orang lain sehingga dapat mengurangi personal distress akibat respon yang berlebihan terhadap perasaan orang lain (Barton & Garvis, 2019). Gilbert melihat compassion sebagai kemampuan yang ditunjukkan melalui enam atribut (Strauss et al., 2016), yaitu : a. Sensitivity, sikap individu yang responsif terhadap perasaan orang lain sehingga mampu memahami bantuan apa yang dibutuhkan. b. Sympathy, kemampuan individu dalam menunjukkan kepedulian terhadap orang lain c. Empathy, kemampuan individu untuk memahami perspektif orang lain. d. Motivation/caring, mampu menunjukkan respon peduli yang memberikan motivasi terhadap orang lain e. Distress tolerance, kemampuan untuk menoleransi emosi yang dimiliki ketika dihadapkan dengan penderitaan orang lain tanpa merasa kewalahan. f.



Non-judgement, kemampuan untuk menerima kondisi atau perasaan orang lain tanpa menunjukkan rasa frustasi, marah, atau jijik.



60



|



PPG Pra Jabatan 2022



Gambar 3 Elemen EMC2 berdasarkan UNESCO



Terkadang,



sebuah



pembelajaran tidak



selalu



berjalan



dengan



mulus.



Mindfulness diperlukan dalam proses mengajar. Mindfulness merupakan kemampuan individu untuk sadar akan pengalaman yang dimiliki sehingga mau menerima situasi apapun tanpa menghakimi diri sendiri (Keng et al., 2011). Kemampuan ini dapat ditunjukkan dengan perilaku meditasi atau menenangkan diri yang dianggap dapat mengurangi bias dan perilaku negatif dalam menghadapi sesuatu (Lueke & Gibson, 2015). Terdapat beberapa teknik mindfulness yang dapat dilakukan (Conden & Gonchar, 2017), yaitu : a. Two feet one breath, mengambil nafas dalam sembari berdiam di satu posisi. b. Set intentions, mengingatkan kembali tujuan dan niat utama sehingga tetap positif dalam situasi yang dimiliki. c. “I am aware” technique, kemampuan individu untuk selalu sadar dan mengingatkan diri terkait apa yang dilakukan. Melalui ketiga kompetensi tersebut, tentu diperlukan critical inquiry. UNESCO.org mendefinisikan critical inquiry sebagai kemampuan individu dalam memperoleh sebuah informasi melalui pengamatan, pengalaman, pemikiran, penalaran, dan penilaian diri sendiri kemudian dianalisis untuk dipahami.



Pembelajaran Sosial Emosional



|



61



Materi 1: Mari kita tonton video berikut ini dan jawablah pertanyaan pada bagian selanjutnya



Video 1 (Empathy) : Video ini memberikan contoh, bagaimana seorang guru/pendidikan dapat berempati di kelas. https://www.youtube.com/watch?v=rhx05tvnoUA



Video 2 (Compassion) : Video menjelaskan mengapa welas asih (compassion) sangat penting termasuk welas asih terhadap diri sendiri. Guru dapat menjadi individu yang memiliki compassion, namun juga harus bisa memaklumi bahwa mereka juga individu yang memiliki keterbatasan. https://www.youtube.com/watch?v=9ylsG5zx6Mo



Video 3 (Mindfulness) : Video ini menjelaskan mengenai mindfulness, bagaimana individu mampu menghayati, menyadari secara utuh peran dan profesinya, juga keadaan sekitarnya. https://www.youtube.com/watch?v=1L69DBtwQk4



Video 4 (Critical Inquiry) : Pada video ini Anda akan memperoleh sebuah informasi melalui pengamatan, pengalaman, pemikiran, penalaran, dan penilaian diri sendiri kemudian dianalisis untuk dipahami. https://www.youtube.com/watch?v=xlX32gB_e-w



62



|



PPG Pra Jabatan 2022



2. Lembar Kerja B2 Lengkapi lembar kerja berikut dari materi yang telah Anda pelajari. Tabel 2. 2 Lembar Kerja EMC2 Materi 1 Pertanyaan



Respon



Apakah fungsi pembelajaran EMC2 secara umum?



Mengapa penting bagi guru untuk memahami dan menerapkan EMC2?



Sebutkan empat kompetensi EMC2!



Tuliskan hal-hal yang sudah Anda ketahui sebelumnya tentang empat kompetensi EMC2 ! Tuliskan hal-hal baru yang Anda pelajari dari video (link youtube) yang diberikan sebelumnya!



Apa hal-hal yang ingin Anda pelajari lebih lanjut berkenaan dengan konsep EMC 2 ?



Kesimpulan Apa yang bisa Anda simpulkan sebagai Mahasiswa?



Pembelajaran Sosial Emosional



|



63



Materi 2 Mari kita tonton video berikut ini dan jawablah pertanyaan pada bagian selanjutnya



Video 1 Pada video ini, Karl menjelaskan bahwa guru dapat menjadi agen perubahan dalam lingkungan sekolah. Ia percaya bahwa sekolah dan pendidik harus fokus untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan meningkatkan pemahaman siswa. Siswa harus didorong untuk berperan aktif dan bersemangat ketika berada di sekolah. Dalam hal ini guru memiliki peranan penting. https://www.youtube.com/watch?v=n5n3Zo5T8BY



Video 2: Pada video ini dijelaskan bahwa pembelajaran sosial emosional (Social Emotional Learning) memberikan dasar bagi pembelajaran positif dan dapat meningkatkan kemampuan siswa. Dalam hal ini guru atau instruktur merupakan agen yang dapat memberikan contoh atau mengajarkan kemampuan sosial emosional. https://www.youtube.com/watch?v=ww40dqJByzY



3. Lembar Kerja B3 Lengkapi lembar kerja berikut dari materi yang telah Anda pelajari. Tabel 2. 3 Lembar Kerja EMC2 Materi 2 Pertanyaan Mengapa ketika guru memiliki kemampuan sosial emosional yang baik, ia dapat menjadi agen perubahan di sekolah? Jelaskan!



64



|



PPG Pra Jabatan 2022



Respon



Pertanyaan



Respon



Seberapa penting keterampilan sosial dalam proses pembelajaran? Apa fungsinya?



Apa yang bisa Anda simpulkan?



C. Pertemuan 5.1 : Ruang Kolaborasi Moda: Kelompok Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 2,3,4,8) 1. Menguasai dan menerapkan konsep kompetensi sosial emosional menurut CASEL pada diri sendiri dan pada murid. 2. Mampu memetakan kompetensi sosial emosional peserta didik dengan mempertimbangkan latar belakang, kebutuhan dan tahap perkembangan peserta didik. 3. Mampu merencanakan tujuan pengembangan kompetensi sosial emosional diri sendiri dan siswa dengan memahami perbedaan individu. 4. Mampu bekerja sebagai guru yang menunjukkan kompetensi sosial emosional Halo para mahasiswa, Pada bagian ini Anda akan diminta untuk berkolaborasi dan berdiskusi dengan rekan Anda (bisa dilakukan daring atau luring sesuai dengan kondisi dan kebutuhan).



Pembelajaran Sosial Emosional



|



65



1. Lembar Kerja C1 Diskusikan kondisi atau kasus di bawah ini dalam kelompok (minimal 2 orang – atau sesuai pembagian dalam kelas) Tabel 2. 4 Lembar Kerja Diskusi Kelompok 1 Kondisi Apa tantangan bagi guru untuk menjadi contoh/teladan khususnya dalam hal sosial emosional? Kasus yang ada berkaitan dengan hal di atas berdasarkan pada pengalaman Anda mengamati proses belajar mengajar yang pernah Anda ikuti! Bagaimana sekolah bisa mendukung pembelajaran sosial emosional? Apa saja tantangan bagi sekolah? Apakah karakteristik siswa bisa mempengaruhi penerapan pembelajaran sosial emosional? Jelaskan? Bagaimana menghadapi kendala tersebut?



Apakah Anda pernah menonton film LASKAR PELANGI? Trailer dapat dilihat pada tautan ini : https://www.youtube.com/watch?v=fFZVM8EDbKA



66



|



PPG Pra Jabatan 2022



Diskusi



Gambar 4. Situasi di sekolah dalam film Laskar Pelangi (1) Sumber : https://www.jatimnetwork.com/pendidikan/pr-432187429/cita-cita-andrea-hirata-kunci -jawaban-tema-6-kelas-4-sd-mi-halaman-138



Gambar 5. Situasi di sekolah dalam film Laskar Pelangi (2) Sumber: https://regional.kompas.com/read/2020/12/21/07164721/sekolah-laskar-pelangi-wisatamemori-tempo-dulu-yang-tetap-ramai-saat?page=all



2. Lembar Kerja C2: Catatan Anda dapat mencatat hal penting yang muncul di pikiran Anda pertama kali saat menonton atau teringat pada film itu.



Pembelajaran Sosial Emosional



|



67



Bila Anda sudah menonton film tersebut, apa yang bisa Anda pelajari dari film tersebut berhubungan dengan guru yang menjadi agen perubahan?



Anda bisa menonton alternatif film lain berhubungan dengan guru sebagai agen perubahan, seperti: a. Dead Poet Society b. Sokola Rimba



Apa yang bisa Anda pelajari dari kejadian/film tersebut dan apa hubungannya dengan pembelajaran sosial emosional?



Dead Poet Society



Sokola Rimba



68



|



PPG Pra Jabatan 2022



Pembelajaran Sosial Emosional



|



69



D. Pertemuan 5.2 : Demonstrasi Kontekstual Moda: Kelompok Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 2,3,4,8) 1. Menguasai dan menerapkan konsep kompetensi sosial emosional menurut CASEL pada diri sendiri dan pada murid. 2. Mampu memetakan kompetensi sosial emosional peserta didik dengan mempertimbangkan latar belakang, kebutuhan dan tahap perkembangan peserta didik. 3. Mampu merencanakan tujuan pengembangan kompetensi sosial emosional diri sendiri dan siswa dengan memahami perbedaan individu. 4. Mampu bekerja sebagai guru yang menunjukkan kompetensi sosial emosional



Tugas 1 : Presentasi Setelah menyelesaikan tugas secara berkelompok, saat ini Anda akan mempresentasikan hasil kerja kelompok Anda (bisa dalam bentuk presentasi secara lisan atau gallery walk/pameran hasil kerja, dll). 1. Presentasikan hasil diskusi di lembar kerja sebelumnya 2. Berdasarkan film yang sudah Anda tonton berkaitan dengan guru sebagai agen perubahan, analisis isi film dan presentasikan apa yang bisa kalian pelajari dari film tersebut. 3. Presentasi dapat dilakukan secara daring/luring 4. Presentasikan dengan menarik! (Bisa dengan lagu, video, dsb.) 5. Durasi 10-15 menit



70



|



PPG Pra Jabatan 2022



Rubrik Penilaian Tabel 2. 5 Rubrik Penilaian Presentasi Kelompok



Indikator Penilaian



Penguasaan materi



Nilai Persentase



Angka



Keterangan



(1-100)



40%



Penyajian/ interaksi dengan



30%



penonton Kesimpulan/ Insight yang



20%



diambil



Sumber/ referensi



10%



Tabel 2. 6 Keterangan Indikator Rubrik Penilaian Presentasi KETERANGAN INDIKATOR PENILAIAN 1. Bagaimana individu/kelompok dapat menjelaskan Penguasaan materi



dengan baik dan lancar 2. Ada ekplorasi bagian lain, membandingkan 3. Ada hal baru yang muncul/dijelaskan 1. Disajikan dengan menarik, interaktif



Penyajian/interaksi dengan



2. Ada video, ada role play, dan ada inovasi lain



penonton



3. Disajikan dengan lancar, bahkan melibatkan penonton



Pembelajaran Sosial Emosional



|



71



Kesimpulan/insight



1. Bagaimana individu/kelompok membuat



yang diambil



Sumber/ referensi



kesimpulan/apakah insight dan pemahaman tepat 1. Sumber referensi ditulis rapi 2. Minimal 10 tahun terakhir



Demonstrasikan Teknik mindfulness yang dapat dilakukan (Conden & Gonchar, 2017), yaitu : 1. Two feet one breath, mengambil nafas dalam sembari berdiam di satu posisi. Adapun langkahnya yaitu: a. Pastikan Anda mengambil posisi yang nyaman, bisa berdiri atau duduk bersila, atau duduk di kursi yang nyaman. b. Pejamkan mata Anda, rileks c. Pikirkan hal yang positif d. Kemudian tarik nafas paanjang selama 10 detik, tahan selama 5 detik kemudian hembuskan perlahan-lahan



2. Set intentions, mengingatkan kembali tujuan dan niat utama sehingga tetap positif dalam situasi yang dimiliki. Adapun langkahnya yaitu: a. Duduk dengan tenang, tarik nafas dan hembuskan b. Tunggu sampai posisi tenang c. Kemudian ingat kembali tujuan/niat utama Anda sebagai pengajar d. Setelah itu, bisa Anda tuliskan kembali niat dan tujuan Anda. Tempelkan di tempat yang mudah Anda lihat kembali. 3. “I am aware” technique, kemampuan individu untuk selalu sadar dan mengingatkan diri terkait apa yang dilakukan. Adapun langkahnya yaitu: a. Carilah tempat yang tenang b. Tutup mata Anda, sadarilah keberadaan Anda di tempat tersebut c. Emosi apa yang Anda rasakan d. Pikirkan mengenai pekerjaan Anda dan apa yang sudah Anda lakukan



72



|



PPG Pra Jabatan 2022



e. Sadari apakah perilaku/Tindakan Anda yang sudah baik dalam mengajar f.



Sadari apa yang perlu Anda tingkatkan, peristiwa/ critical incident apa yang mengingatkan Anda.



g. Tuliskan pada kertas dan tempelkan di tempat yang Anda ingat/bisa dikumpulkan hasil perenungan tersebut.



Hal lain yang bisa Anda lakukan : Mindfulness Aktivitas ini bisa dilakukan dengan daring dan luring. Kalau Anda sudah mengajar sebelumnya, Anda dapat membayangkan atau melakukan aktivitas berjalan mengelilingi gedung sekolah. Tengoklah kelas-kelas, bayangkan ada siswa yang ada di dalamnya. Bila Anda melakukan pembelajaran daring, maka bayangkan kelas daring Anda, dan aktivitas yang sudah Anda lakukan. Kemudian tanyakan kepada diri Anda: 1. Kapankah Anda merasakan emosi positif, seperti rasa bangga, bahagia dan bersemangat? 2. Kapankah Anda merasakan emosi negatif? 3. Apa yang memicu emosi positif atau negatif Anda sehubungan dengan profesi pekerjaan Anda?



The more we elaborate our means of communication, the less we communicate – J. B. Priestley



E. Pertemuan 6.1 : Elaborasi Pemahaman Moda: Kelompok Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 2,3,4,8) 1. Menguasai dan menerapkan konsep kompetensi sosial emosional menurut CASEL pada diri sendiri dan pada murid.



Pembelajaran Sosial Emosional



|



73



2. Mampu memetakan kompetensi sosial emosional peserta didik dengan mempertimbangkan latar belakang, kebutuhan dan tahap perkembangan peserta didik. 3. Mampu merencanakan tujuan pengembangan kompetensi sosial emosional diri sendiri dan siswa dengan memahami perbedaan individu. 4. Mampu bekerja sebagai guru yang menunjukkan kompetensi sosial emosional



1. Lembar Kerja 1 Untuk memperdalam pemahaman Anda tentang konsep sosial emosional, buatlah pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep yang masih Anda belum pahami. Pertanyaan ini akan didiskusikan dengan rekan, dosen atau instruktur tamu.



74



|



PPG Pra Jabatan 2022



F. Pertemuan 7.1 : Koneksi Antar Materi Moda: individu/kelompok Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 2,3,4,8) 1. Menguasai dan menerapkan konsep kompetensi sosial emosional menurut CASEL pada diri sendiri dan pada murid. 2. Mampu memetakan kompetensi sosial emosional peserta didik dengan mempertimbangkan latar belakang, kebutuhan dan tahap perkembangan peserta didik. 3. Mampu merencanakan tujuan pengembangan kompetensi sosial emosional diri sendiri dan siswa dengan memahami perbedaan individu. 4. Mampu bekerja sebagai guru yang menunjukkan kompetensi sosial emosional Buatlah koneksi antar materi ini dengan topik lain yang berkaitan misalnya, menghubungkan



SEL



(Social



Emotional



Learning)



dengan



hubungan



interpersonal, dengan kebahagiaan, dengan metode pembelajaran. Koneksi antar materi ini bisa berupa poster, infografis, mind map, dsb. Panduan Koneksi Antar Materi Tabel 2. 7 Panduan Koneksi Antar Materi Topik 2 Refleksi



Respon



Apakah kaitan SEL dengan mata pelajaran lain yang akan Anda ajarkan?



Dampak SEL



Pembelajaran Sosial Emosional



|



75



Apakah kaitan pembelajaran sosial emosional dengan materi lain?



Gambar 6 Koneksi Antar Materi Topik 2



G. Pertemuan 7.2 : Aksi Nyata Moda: individu/kelompok Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 2,3,4,8) 1. Menguasai dan menerapkan konsep kompetensi sosial emosional menurut CASEL pada diri sendiri dan pada murid. 2. Mampu memetakan kompetensi sosial emosional peserta didik dengan mempertimbangkan latar belakang, kebutuhan dan tahap perkembangan peserta didik. 3. Mampu merencanakan tujuan pengembangan kompetensi sosial emosional diri sendiri dan siswa dengan memahami perbedaan individu. 4. Mampu bekerja sebagai guru yang menunjukkan kompetensi sosial emosional



1. Ringkasan Zins & Elias (2007) mendefinisikan bahwa proses belajar sosial emosional (Socialemotional Learning) adalah proses belajar mengenali dan mengelola emosi, menyelesaikan masalah, mengembangkan relasi sosial yang baik, dapat



76



|



PPG Pra Jabatan 2022



berempati,



membuat



keputusan



yang



tepat,



dan



bertanggung



jawab.



Pembelajaran sosial emosional, merupakan pengembangan dari teori teori kecerdasan emosi dari Goleman dan multiple intelligence dari Gardner. Tujuan dari pembelajaran ini adalah untuk program preventif dan promotif (peningkatan).



Preventif



artinya



mencegah



masalah



perilaku



dengan



meningkatkan kompetensi sosial emosional. Collaborative for Academic, Social and Emotional Learning (CASEL) mengelompokkan komponen pembelajaran sosial emosional menjadi lima komponen yaitu:



a. Self-awareness (Kesadaran diri) Kemampuan untuk memahami emosi, pemikiran, dan nilai-nilai yang mempengaruhi perilaku dalam berbagai situasi.



b. Self-management (Manajemen diri) Kemampuan untuk mengatur emosi, pemikiran dan perilaku secara efektif pada situasi yang berbeda.



c. Responsible



decision



making



(Pengambilan



keputusan



yang



bertanggung jawab) Membuat pilihan yang tepat dan konstruktif pada situasi tertentu



d. Social awareness (kesadaran sosial) Kemampuan memahami perspektif yang berbeda termasuk berempati terhadap kondisi individu dengan latar belakang yang berbeda.



e. Relationship skills (keterampilan sosial) Kemampuan menjalin dan mempertahankan hubungan/relasi yang sehat dan efektif dengan individu dari latar belakang yang berbeda.



Pembelajaran Sosial Emosional



|



77



Pembelajaran Sosial dan Emosional adalah pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif pada komunitas sekolah. Pembelajaran sosial dan emosional dapat diajarkan: a) Secara rutin: situasi/kondisi ditentukan kemudian. Biasanya diluar belajar akademik. b) Terintegrasi dalam mata pelajaran tertentu: Pembelajaran sosial emosional dapat terintegrasi pada pelajaran tertentu. Siswa dapat berdiskusi dengan kasus tertentu, kerja kelompok, atau aktivitas lain. c) Budaya:



menjadi



budaya



dalam



lingkungan



sekolah,



misalnya



membiasakan untuk menyelesaikan masalah dengan damai, menghargai pendapat orang lain, dan lain sebagainya.



Gambar 7 Pembelajaran Sosial Emosional Berbasis Empathy, Mindfulness, Compassion and Critical Inquiry (EMC2)



2. EMC2 Berkaitan dengan keterampilan sosial emosional yang telah dipaparkan sebelumnya, perlu adanya pemahaman konsep terkait keterampilan-keterampilan EMC2:



78



|



PPG Pra Jabatan 2022



a. Empathy Empati



merupakan



kemampuan



untuk



memahami



orang



lain,



khususnya terkait bagaimana mereka berpikir dan merasa. Esensi dari empati adalah memahami emosi orang lain melalui pengambilan perspektif, sehingga kita dapat berfungsi sebagai proyeksi emosi dan pikiran yang dimiliki oleh orang tersebut. Terdapat dua jenis empati, yaitu: a) Cognitive Empathy merupakan kemampuan seseorang untuk dapat memahami pikiran dan keyakinan orang lain tentang suatu hal. Contoh: Saya ingin pergi ke bioskop hari ini tetapi saya mengerti bahwa Anda sibuk. Mari kita cari waktu lain. b) Affective Empathy merupakan kemampuan seseorang untuk dapat merasakan perasaan orang lain. Contoh: Hai! Maaf mendengar Anda kalah dalam pertandingan. Saya membuat Anda kesal tetapi adakah yang bisa saya lakukan untuk Anda?



b. Mindfulness Mindfulness dapat diartikan sebagai kesadaran yang muncul ketika seseorang memberikan perhatian secara sengaja pada kondisi saat sekarang dilAndasi rasa ingin tahu dan kebaikan. Mindfulness adalah melihat secara jelas, menerima, dan menghadapi kenyataan tanpa menghakimi terhadap apa yang terjadi di dalam suatu situasi. Mindfulness mengacu pada tindakan untuk melihat pengalaman yang dialami dengan perspektif yang objektif. Mindfulness diperlukan agar individu tidak terlalu teridenfikasi dengan pikiran atau perasaan negatif. Konsep dasar mindfullness adalah melihat segala sesuatu seperti apa adanya dalam artian tidak dilebih-lebihkan atau dikurangi sehingga mampu menghasilkan respon yang benar-benar objektif dan efektif.



Pembelajaran Sosial Emosional



|



79



c. Compassion Compassion (welas asih) merupakan keterampilan yang terkait erat dengan kompetensi empati. Terkadang, empati saja tidak cukup. Anda mungkin merasakan rasa sakit seseorang karena Anda berempati, tetapi Anda mungkin tidak memiliki kemampuan untuk meringankannya karena Anda tidak memiliki belas kasih. Compassion melibatkan perasaan terbuka terhadap penderitaan diri sendiri dan orang lain, dalam cara yang nondefensif dan tidak menghakimi. Compassion sulit untuk ditunjukkan dan membutuhkan seseorang untuk mengevaluasi situasi dengan hati-hati. Ini membutuhkan seseorang untuk sepenuhnya sadar dan terlibat secara kognitif dan emosional. Seseorang yang memiliki compassion tinggi mempunyai ciri: 1) Mampu menerima diri sendiri baik kelebihan maupun kelemahan diri 2) Mampu menerima kesalahan atau kegagalan sebagai suatu hal umum yang juga dialami oleh orang lain 3) Mempunyai kesadaran tentang keterhubungan antara segala sesuatu



d. Critical Inquiry Proses mengumpulkan informasi, melakukan evaluasi terhadap ide atau perspektif yang berbeda sehingga bisa melakukan analisis yang tepat terhadap situasi/kondisi tertentu.



Setelah Anda mengetahui dan memahami konsep SEL maka : a. Pemahaman baru apa yang Anda dapatkan setelah mempelajari konsep SEL? b. Apa saja tantangan/hambatan dalam menerapkan pembelajaran sosial emosional? c. Buatlahlah program untuk Anda sendiri sebagai guru, apa saja yang perlu Anda persiapkan untuk mengajar? Apa kelebihan dan kekurangan Anda



80



|



PPG Pra Jabatan 2022



terkait masalah emosi? Bagaimana Anda akan mengembangkan kemampuan sosial emosional Anda?



Setelah melakukan refleksi, tuliskan rancangan / rencana aksi nyata terkait konsep SEL, yaitu kegiatan yang bisa Anda lakukan ketika mengajar dengan konsep SEL di kelas Anda. Tabel 2. 8 Lembar Kerja EMC2



Rencana



Bagaimana aplikasinya



Hambatan/tantangan yang akan dihadapi



Pembelajaran Sosial Emosional



|



81



Tugas 1: Buatlah modul pelajaran dengan 1 topik bagaimana cara mengajar Anda dengan menerapkan SEL pada mata pelajaran tertentu! Tabel 2. 9 Indikator Penilaian Pembuatan Modul



Indikator Penilaian



Penerapan SEL dalam modul



Materi kuliah terkini atau metode penyajian kuliah



82



Persentase



40%



30%



Layout/tampilan modul



20%



Sumber/ referensi



10%



|



PPG Pra Jabatan 2022



Nilai Angka (1-100)



Keterangan



Topik 3. Experiential Learning



Durasi



2 Petemuan (IX s.d. X)



Capaian Pembelajaran



Setelah mempelajari topik ini, mahasiswa mampu



1. menunjukkan kompetensi keterampilan sosial emosional berdasarkan refleksi dirinya sendiri. 2. membuat rencana pembelajaran yang sistematis, kreatif, dan reflektif 3. bekerjasama dan membangun jejaring dengan pihak lain, seperti guru dan orangtua 4. bekerja dengan sistematis dan rapi secara administratif 5. menjadi contoh bagi peserta didik



A. Pertemuan 9.1 : Mulai Dari Diri Moda: Mandiri Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 8,9,10,11,12) 1. Mampu bekerja sebagai guru yang menunjukkan kompetensi Sosial Emosional. (KU1) 2. Mampu membuat keputusan sebagai guru yang independen dengan mendasarkan pada keterampilan berpikir kritis, sistematis, kreatif dan reflektif. (KU2) 3. Mampu membangun jejaring dan berkolaborasi dengan teman sejawat lain dan orangtua. (KU6) 4. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan dan menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan hasil kerja profesinya sebagai guru. (KU9) 5. Mampu menjadi teladan bagi peserta didik dalam hal mengembangkan pengetahuan untuk semakin memahami kompetensi sosial emosional diri sendiri dan peserta didik. (KK4)



Pembelajaran Sosial Emosional



|



83



Selamat datang para mahasiswa, Pada topik ketiga ini kita akan memahami bagaimana experiential learning sangat dibutuhkan dalam menumbuhkan iklim positif dalam pembelajaran. Tujuan: 1. Guru dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan 2. mampu melakukan observasi terhadap siswanya untuk melihat pendekatan apa yang tepat dalam pengajaran. “We will learn no matter what! Learning is as natural as rest or play. With or without books, inspiring trainers or classrooms, we will manage to learn. Educators can, however, make a difference in what people learn and how well they learn it. If we know why we are learning and if the reason fits our needs as we perceive them, we will learn quickly and deeply.” (Malcolm Knowles)



1. Lembar Kerja A1: Mulai Dari Diri Tabel 3. 1 Refleksi Diri Topik 3 Refleksi Selama ini, bagaimana Anda belajar untuk menambah pengetahuan Anda, khususnya untuk proses pembelajaran yang Anda lakukan? Materi dari mana yang Anda gunakan untuk sarana pembelajaran diri Anda sendiri? Bisa lewat buku, internet, buku seperti apa? Web apa? Atau hanya dari buku yang diberikan oleh guru?



84



|



PPG Pra Jabatan 2022



Respon



Refleksi



Respon



Apakah Anda puas dengan proses pembelajaran yang Anda alami?



Apakah Anda mengupdate materi Anda setiap saat sesuai dengan perkembangan jaman? Jelaskan dengan bukti-bukti!



Apakah siswa Anda merasa puas dengan proses pembelajaran yang Anda lakukan? Jelaskan!



Menurut Anda apa yang perlu Anda perbaiki/tingkatkan, terlebih Anda ingin menjadi seorang guru?



Peran Dosen: 1. Mengingatkan mahasiswa melalui media komunikasi yang disepakati (misalnya grup WhatsApp) untuk mempelajari materi yang disediakan, dan menjawab pertanyaan reflektif yang ada, serta upload respon mereka. 2. Mendorong



mahasiswa



untuk



bersikap



terbuka



dalam



merespon



pertanyaan. Proses pembelajaran sosial dan emosional dapat berhasil apabila dimulai dengan pengenalan diri yang baik.



Pembelajaran Sosial Emosional



|



85



B. Pertemuan 9.2 : Eksplorasi Konsep Moda: Mandiri Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 8,9,10,11,12) 1. Mampu bekerja sebagai guru yang menunjukkan kompetensi Sosial Emosional. (KU1) 2. Mampu membuat keputusan sebagai guru yang independen dengan mendasarkan pada keterampilan berpikir kritis, sistematis, kreatif, dan reflektif. (KU2) 3. Mampu membangun jejaring dan berkolaborasi dengan teman sejawat lain dan orangtua. (KU6) 4. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan dan menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan hasil kerja profesinya sebagai guru. (KU9) 5. Memahami kompetensi sosial emosional diri sendiri dan peserta didik. (KK4) Knowledge isn-t power until is applied – Dale Carnegie Apa yang dimaksud dengan Experiential Learning? Guru harus mampu menjadi teladan bagi peserta didik dalam hal mengembangkan pengetahuan. Kolb (1984) mengemukakan model holistik mengenai proses pembelajaran pada perkembangan orang dewasa. Terdapat enam proposisi dari proses pembelajaran ini: 1. Belajar adalah suatu proses dan bukan hanya dilihat dari hasil akhir saja. Dalam pembelajaran, guru seharusnya berfokus pada proses, termasuk memberikan umpan balik pada siswa. Dalam hal ini siswa harus bisa menikmati proses yang ada. Dalam hal ini siswa harus bisa memahami makna pembelajaran untuk mereka.



86



|



PPG Pra Jabatan 2022



2. Pada dasarnya proses belajar merupakan proses “re-learning” atau belajar kembali. Dengan berproses, kita dapat mengetahui pemahaman siswa, ide ataupun



pemikiran



mereka,



bahkan



bagaimana



mereka



mengaitkan



pembelajaran tersebut dengan pembelajaran lain. 3. Belajar merupakan proses adaptasi dan juga proses menyelesaikan konflik yang ada. Adanya perbedaan dan konflik mendorong siswa untuk mempelajari hal baru. Siswa dapat belajar dari pengalaman yang ada, dapat berefleksi atas keadaan yang dialami. 4. Belajar adalah proses menyeluruh dan proses adaptasi lingkungan. Belajar tidak hanya melibatkan fungsi kognisi, tetapi juga totalitas berpikir, beremosi, persepsi, dan berperilaku. 5. Belajar adalah transaksi sinergis antara individu dengan lingkungan. Belajar juga melibatkan proses asimilasi pembelajaran baru dengan pembelajaran sebelumnya 6. Belajar adalah proses mendapatkan pengetahuan. Mendapatkan pengetahuan bisa diperoleh dengan experiential learning; belajar melalui mengalami, melalui pengalaman. Dengan experiential learning, siswa dapat mengalami proses dan mendapatkan pengetahuan.



Gambar 8 Proses Experiential Learning



Pembelajaran Sosial Emosional



|



87



Sumber: https://www.researchgate.net/figure/The-Experiential-LearningCycle_fig2_288172293



Experiential Learning melibatkan dua cara mendapatkan pengetahuan yaitu Concrete experience (pengalaman konkret) dan Abstract Conceptualization (Konseptualisasi



abstrak).



SEL



juga



melibatkan



dua



cara



transformasi



pengetahuan yaitu Reflective observation (observasi reflektif) dan active experimentation (Eksperimentasi aktif), dimana individu melakukan observasi dan bisa menjelaskan peristiwa yang terjadi disertai pemahaman, dan kemudian aktif mempraktikkan. Experiential learning adalah proses yang melibatkan konstruksi pengetahuan dimana guru sebagai agen harus kreatif dan juga harus bisa mendorong kreativitas siswa. Guru juga harus bisa memberikan materi sesuai dengan tuntutan jaman. Guru adalah FASILITATOR. Proses pembelajaran ini melibatkan siklus dasar yaitu mengalami (experiencing), refleksi diri (reflecting), berpikir (thinking), melakukan (acting). Pengalaman konkret adalah dasar observasi dan refleksi diri.



Materi 1: Mari kita tonton video berikut ini dan jawablah pertanyaan pada bagian selanjutnya



Video 1 (Learning Cycle): Kedua Video ini menjelaskan kembali mengenai learning cycle atau siklus belajar dari Kolb. https://www.youtube.com/watch?v=rvqoFhk6N2A https://www.youtube.com/watch?v=7-wvCIwEiC0



Video 2 (Learning by Doing): Video menjelaskan mengenai “learning by doing” https://www.youtube.com/watch?v=GDchcHORheM



88



|



PPG Pra Jabatan 2022



1. Lembar Kerja B1 Lengkapi lembar kerja berikut dari materi yang telah Anda pelajari. Tabel 3. 2 Lembar Kerja Experiential Learning Pertanyaan



Respon



Apa yang dimaksud dengan experiential learning? Bagaimana peran guru dalam experiential learning? Bagaimana model holistic pembelajaran dari Kolb? Tuliskan hal-hal yang sudah Anda ketahui sebelumnya mengenai experiential learning! Tuliskan hal-hal baru yang Anda pelajari dari video yang telah diberikan tautannya pada Anda sebelumnya! Apa hal-hal yang ingin Anda pelajari lebih lanjut? Kesimpulan Apa yang bisa Anda simpulkan dari topik ini sebagai Mahasiswa?



Pembelajaran Sosial Emosional



|



89



C. Pertemuan 9.3 : Ruang Kolaborasi Moda: diskusi kelompok Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 8,9,10,11,12) 1. Mampu bekerja sebagai guru yang menunjukkan kompetensi Sosial Emosional. (KU1) 2. Mampu membuat keputusan sebagai guru yang independen dengan mendasarkan pada keterampilan berpikir kritis, sistematis, kreatif dan reflektif. (KU2) 3. Mampu membangun jejaring dan berkolaborasi dengan teman sejawat lain dan orangtua. (KU6) 4. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan dan menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan hasil kerja profesinya sebagai guru. (KU9) 5. Memahami kompetensi sosial emosional diri sendiri dan peserta didik. (KK4)



Halo para Mahasiswa, Pada bagian ini Anda akan diminta untuk berkolaborasi dan berdiskusi dengan rekan Anda (bisa dilakukan daring atau luring sesuai dengan kondisi dan kebutuhan).



1. Lembar Kerja C1 Diskusikan kondisi atau kasus di bawah ini dalam kelompok (minimal 2 orang – atau sesuai pembagian dalam kelas)



90



|



PPG Pra Jabatan 2022



Tabel 3. 3 Lembar kerja Diskusi Kelompok Experiential Learning Kondisi



Diskusi



Apakah experiential learning bisa diterapkan di semua mata pelajaran? Berikan alasannya!



Apakah manfaat experiential learning?



Bagaimana sekolah bisa mendukung experiential learning? Apa saja tantangan bagi sekolah? Apakah karakteristik siswa bisa mempengaruhi penerapan pembelajaran experiential learning? Jelaskan? Bagaimana menghadapi kendala tersebut? Pada kondisi daring (on-line) bagaimana penerapan experiential learning?



Setelah mendiskusikan kondisi-kondisi pada lembar kerja C1, Anda kemudian diminta untuk mendiskusikan dan membuat rencana proses pembelajaran yang sesuai dengan siklus dari experiential learning yaitu mengalami (experiencing), refleksi diri (reflecting), berpikir (thinking), melakukan (acting). dan melibatkan orangtua sebagai rekan fasilitator pembelajaran saat siswa sedang berada di rumah.



Pembelajaran Sosial Emosional



|



91



Tugas Kelompok: 1. Buatlah siklus penerapan experiential learning pada jenjang pendidikan tertentu pada tabel di bawah ini. 2. Diskusikan dan tuliskan siklus penerapan experiential learning, penjelasan tentang apa yang dilakukan oleh guru, penjelasan tentang apa yang dikatakan guru pada murid (disesuaikan dengan karakteristik murid pada jenjang pendidikan yang Anda ampu), dan penjelasan untuk orangtua dalam membantu proses penerapan siklus tersebut saat di rumah serta penjelasan tentang tujuan siklus tersebut, 3. Anda dan kelompok dapat memutuskan sendiri platform apa yang ingin Anda gunakan untuk bekerja (misalnya dengan menggunakan google docs). 4. Setelah selesai, unggah hasil kerja kelompok Anda dalam Ruang Kolaborasi Kelompok. Tabel 3. 4 Ruang Lingkup Rutin dalam Experiential Learning



Ruang Lingkup



Kompetensi Pembelajaran Sosial Emosional



Siklus Experiential Learning (Sesuai Dengan Jenjang Pendidikan Murid)



1. Siklus: 2. Penjelasan tentang apa yang dilakukan guru: 3. Penjelasan tentang apa yang dikatakan pada Kesadaran diri RUTIN



pengenalan emosi



(waktu



murid: 4. Penjelasan ntuk orangtua dalam membantu proses penerapan siklus tersebut saat di



khusus di



rumah:



luar kegiatan



5. Penjelasan tentang tujuan siklus:



akademik) Pengelolaan diri mengelola emosi dan fokus



92



|



PPG Pra Jabatan 2022



1. Siklus: 2. Penjelasan tentang apa yang dilakukan guru: 3. Penjelasan tentang apa yang dikatakan pada murid:



Ruang Lingkup



Kompetensi Pembelajaran Sosial Emosional



Siklus Experiential Learning (Sesuai Dengan Jenjang Pendidikan Murid)



4.



Penjelasan ntuk orangtua dalam membantu proses penerapan siklus tersebut saat di rumah:



Kesadaran sosial keterampilan berempati



5.



Penjelasan tentang tujuan siklus:



1.



Siklus:



2.



Penjelasan tentang apa yang dilakukan guru:



3.



Penjelasan tentang apa yang dikatakan pada murid:



4.



Penjelasan untuk orangtua dalam membantu proses penerapan siklus tersebut saat di rumah:



Keterampilan



5.



Penjelasan tentang tujuan siklus:



1.



Siklus:



2.



Penjelasan tentang apa yang dilakukan guru:



3.



Penjelasan tentang apa yang dikatakan pada



berhubungan sosial - daya lenting



murid: 4.



(resiliensi)



Penjelasan untuk orangtua dalam membantu proses penerapan siklus tersebut saat di rumah:



Pengambilan



5.



Penjelasan tentang tujuan siklus:



1.



Siklus:



2.



Penjelasan tentang apa yang dilakukan guru:



3.



Penjelasan tentang apa yang dikatakan pada



Keputusan yang Bertanggung



murid: 4.



Jawab



Penjelasan untuk orangtua dalam membantu proses penerapan siklus tersebut saat di rumah:



5.



Penjelasan tentang tujuan siklus:



Pembelajaran Sosial Emosional



|



93



Tabel 3. 5 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran Experiential Learning



Ruang Lingkup



Kompetensi



Siklus Experiential Learning



Pembelajaran Sosial



(Sesuai Dengan Jenjang Pendidikan



Emosional



Murid) 1. Siklus: 2. Penjelasan tentang apa yang dilakukan guru:



Kesadaran diri pengenalan emosi



3. Penjelasan tentang apa yang dikatakan pada murid: 4. Penjelasan ntuk orangtua dalam membantu proses penerapan siklus tersebut saat di rumah:



Terintegrasi



5. Penjelasan tentang tujuan siklus:



dalam mata pelajaran



1. Siklus: 2. Penjelasan tentang apa yang dilakukan guru: Pengelolaan diri mengelola emosi dan fokus



3. Penjelasan tentang apa yang dikatakan pada murid: 4. Penjelasan ntuk orangtua dalam membantu proses penerapan siklus tersebut saat di rumah: 5. Penjelasan tentang tujuan siklus:



1. Siklus: 2. Penjelasan tentang apa yang dilakukan guru: Kesadaran sosial keterampilan berempati



3. Penjelasan tentang apa yang dikatakan pada murid: 4. Penjelasan untuk orangtua dalam membantu proses penerapan siklus tersebut saat di rumah: 5. Penjelasan tentang tujuan siklus:



94



|



PPG Pra Jabatan 2022



Ruang Lingkup



Kompetensi



Siklus Experiential Learning



Pembelajaran Sosial



(Sesuai Dengan Jenjang Pendidikan



Emosional



Murid)



1. Siklus: 2. Penjelasan tentang apa yang Keterampilan berhubungan sosial - daya lenting (resiliensi)



dilakukan guru: 3. Penjelasan tentang apa yang dikatakan pada murid: 4. Penjelasan untuk orangtua dalam membantu proses penerapan siklus tersebut saat di rumah: 5. Penjelasan tentang tujuan siklus: 1. Siklus: 2. Penjelasan tentang apa yang dilakukan guru:



Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab



3. Penjelasan tentang apa yang dikatakan pada murid: 4. Penjelasan untuk orangtua dalam membantu proses penerapan siklus tersebut saat di rumah: 5. Penjelasan tentang tujuan siklus:



Pembelajaran Sosial Emosional



|



95



Tabel 3. 6 Ruang Lingkup Protokol Budaya dalam Experiential Learning



Ruang Lingkup



Kompetensi



Siklus Experiential Learning



Pembelajaran Sosial



(Sesuai Dengan Jenjang Pendidikan



Emosional



Murid) 1. Siklus: 2. Penjelasan tentang apa yang dilakukan guru:



Kesadaran diri pengenalan emosi



3. Penjelasan tentang apa yang dikatakan pada murid: 4. Penjelasan ntuk orangtua dalam membantu proses penerapan siklus tersebut saat di rumah: 5. Penjelasan tentang tujuan siklus: 1. Siklus: 2. Penjelasan tentang apa yang dilakukan guru:



Protokol (Budaya atau tata tertib.



Pengelolaan diri mengelola emosi dan fokus



3. Penjelasan tentang apa yang dikatakan pada murid: 4. Penjelasan ntuk orangtua dalam membantu proses penerapan siklus tersebut saat di rumah: 5. Penjelasan tentang tujuan siklus: 1. Siklus: 2. Penjelasan tentang apa yang dilakukan guru:



Kesadaran sosial keterampilan berempati



3. Penjelasan tentang apa yang dikatakan pada murid: 4. Penjelasan untuk orangtua dalam membantu proses penerapan siklus tersebut saat di rumah: 5. Penjelasan tentang tujuan siklus:



96



|



PPG Pra Jabatan 2022



Ruang Lingkup



Kompetensi



Siklus Experiential Learning



Pembelajaran Sosial



(Sesuai Dengan Jenjang Pendidikan



Emosional



Murid) 1. Siklus: 2. Penjelasan tentang apa yang



Keterampilan berhubungan sosial daya lenting (resiliensi)



dilakukan guru: 3. Penjelasan tentang apa yang dikatakan pada murid: 4. Penjelasan untuk orangtua dalam membantu proses penerapan siklus tersebut saat di rumah: 5. Penjelasan tentang tujuan siklus: 1. Siklus: 2. Penjelasan tentang apa yang dilakukan guru:



Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab



3. Penjelasan tentang apa yang dikatakan pada murid: 4. Penjelasan untuk orangtua dalam membantu proses penerapan siklus tersebut saat di rumah: 5. Penjelasan tentang tujuan siklus:



D. Pertemuan 10.1 : Demonstrasi Kontekstual Moda: kelompok Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 8,9,10,11,12) 1. Mampu bekerja sebagai guru yang menunjukkan kompetensi Sosial Emosional. (KU1) 2. Mampu membuat keputusan sebagai guru yang independen dengan mendasarkan pada keterampilan berpikir kritis, sistematis, kreatif dan reflektif. (KU2)



Pembelajaran Sosial Emosional



|



97



3. Mampu membangun jejaring dan berkolaborasi dengan teman sejawat lain dan orangtua. (KU6) 4. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan dan menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan hasil kerja profesinya sebagai guru. (KU9) 5. Memahami kompetensi sosial emosional diri sendiri dan peserta didik. (KK4)



Pertanyaan Pemantik: Apakah saya mampu membangun jejaring dan berkolaborasi dengan teman sejawat lain dan orangtua untuk menerapkan pembelajaran kompetensi sosial emosional dalam siklus experiential learning? Halo para Mahasiswa, Pada topik 1 dan 2, Anda sudah diajak untuk lebih memahami terkait proses pembelajaran



sosial-emosional



serta



tentang



metode



EMC2



(Empathy,



Compassion, Mindfulness, Critical Inquiry) dalam pembelajaran Sosial-Emosional. Sekarang saatnya Anda melakukan role play sesuai dengan hasil tugas diskusi kelompok yang sudah dilakukan pada ruang kolaborasi pertemuan ke sembilan. Langkah-langkah yang dapat Anda ikuti: 1. Tentukan siklus pembelajaran experiental learning yang menurut Anda dapat mengembangkan kompetensi sosial-emosional dan sesuai dengan tujuan pembelajaran mata pelajaran yang Anda ampu. Anda dapat melihat kembali hasil ruang kolaborasi 2. Tuliskan detil dari metode pembelajaran yang Anda pilih sesuai dengan tabel pemetaan dalam Ruang Kolaborasi. Sertakan lampiran/tautan yang diperlukan (topik diskusi, artikel, skenario, kasus, dll. ) 3. Siapkan perangkat untuk mendokumentasikan kinerja murid pada saat teknik pembelajaran dilakukan. (Lembar refleksi diri, lembar observasi, daftarperiksa, dll)



98



|



PPG Pra Jabatan 2022



4. Masukkan teknik pembelajaran tersebut dalam salah satu RPP mata pelajaran yang akan Anda ampu 5. Demonstrasikan salah satu pertemuan mata pelajaran yang Anda ampu dengan menggunakan RPP yang sudah disusun. Anggota kelompok yang lain akan menjadi pengamat (observer) Ketika proses role play sedang berlangsung. Masing-masing observer harus mengisi sesuai dengan pengamatan yang dilakukan. Berikut adalah lembar observasi untuk proses role play: Tabel 3. 7 Indikator Pengamatan Role Play Ruang Lingkup



Kompetensi Pembelajaran Sosial Emosional



Siklus Experiential Learning



Terintegrasi dalam mata pelajaran 1. Kesadaran diri pengenalan emosi 2. Pengelolaan diri -mengelola emosi dan fokus 3. Kesadaran sosial -keterampilan berempati 4. Keterampilan berhubungan sosial – daya lenting (resiliensi) 5. Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab. 1. Experiencing 2. Reflecting 3. Thinking 4. Acting 1. Online/offline



Metode Pembelajaran



2. Case study 3. Presentation 4. Debates 5. Quiz, dsb.



Pihak yang Terlibat



1. Guru 2. Rekan sejawat 3. Orangtua, dsb.



Pembelajaran Sosial Emosional



|



99



Gambar 3. 1 Indikator Pengamatan Role Play



Elaboration is not beauty, and sand-paper never finished a piece of bad work – William Morris Hunt



E. Pertemuan 10.2 : Elaborasi Pemahaman Moda: Daring asinkronus Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 8,9,10,11,12) 1. Mampu bekerja sebagai guru yang menunjukkan kompetensi Sosial Emosional. (KU1) 2. Mampu membuat keputusan sebagai guru yang independen dengan mendasarkan pada keterampilan berpikir kritis, sistematis, kreatif dan reflektif. (KU2) 3. Mampu membangun jejaring dan berkolaborasi dengan teman sejawat lain dan orangtua. (KU6)



100



|



PPG Pra Jabatan 2022



4. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan dan menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan hasil kerja profesinya sebagai guru. (KU9) 5. Memahami kompetensi sosial emosional diri sendiri dan peserta didik. (KK4) Setelah melakukan role play dan mengamati jalannya proses role play, sekarang saatnya kita mendiskusikan dan mengevaluasi bagian mana yang sudah baik dan masih kurang dalam proses role play tersebut.



Pertanyaan pemantik untuk diskusi: 1. Apa saja hal-hal yang sudah baik dilakukan dalam proses role play tersebut?



2. Apa saja hal-hal yang masih belum maksimal dilakukan dalam proses role play tersebut?



3. Bagaimana sebaiknya saya dapat membuat metode dan siklus lebih sinkron satu sama lain?



4. Bagaimana saya menempatkan pihak terkait seperti rekan sejawat dan orangtua dalam proses experiential learning?



Pembelajaran Sosial Emosional



|



101



5. Hal apa yang sebaiknya saya rencanakan untuk memaksimalkan proses experiential learning tersebut?



6. Bagaimana sebaiknya saya merefleksikan pemahaman saya dalan revisi RPP saya?



In order to carry a positive action we must develop here apositive vision – Dalai Lama



F. Pertemuan 10.3 : Koneksi Antar Materi Moda: Daring asinkronus Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 8,9,10,11,12) 1. Mampu bekerja sebagai guru yang menunjukkan kompetensi Sosial Emosional. (KU1) 2. Mampu membuat keputusan sebagai guru yang independen dengan mendasarkan pada keterampilan berpikir kritis, sistematis, kreatif dan reflektif. (KU2) 3. Mampu membangun jejaring dan berkolaborasi dengan teman sejawat lain dan orangtua. (KU6)



102



|



PPG Pra Jabatan 2022



4. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan dan menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan hasil kerja profesinya sebagai guru. (KU9) 5. Memahami kompetensi sosial emosional diri sendiri dan peserta didik. (KK4)



Apakah hubungan antara apa yang telah saya pelajari dengan modul-modul sebelumnya dalam memenuhi pembelajaran yang berpihak pada murid? 1. Sintesis berbagai materi. Buatlah sebuah bagan (peta konsep, peta pikiran (mind map), spider web, dll), sebuah artikel ataupun infografis untuk menggambarkan kaitan antara materi dalam modul ini, dan juga kaitan dengan dengan topik yang sudah Anda pelajari sebelumnya. 2. Gunakan sumber daya yang Anda miliki. Jangan ragu untuk menggali referensi sebanyak mungkin untuk berkreasi.



Pembelajaran Sosial Emosional



|



103



Knowing is not enough! You must take action – Tony Robbins



G. Pertemuan 10.4 Aksi Nyata Moda: Kelompok, daring asinkronus Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 8,9,10,11,12) 1. Mampu bekerja sebagai guru yang menunjukkan kompetensi Sosial Emosional. (KU1) 2. Mampu membuat keputusan sebagai guru yang independen dengan mendasarkan pada keterampilan berpikir kritis, sistematis, kreatif dan reflektif. (KU2) 3. Mampu membangun jejaring dan berkolaborasi dengan teman sejawat lain dan orangtua. (KU6) 4. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan dan menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan hasil kerja profesinya sebagai guru. (KU9) 5. Memahami kompetensi sosial emosional diri sendiri dan peserta didik. (KK4)



Anda telah tiba di sesi pembelajaran terakhir dari Topik Pembelajaran Experiential Learning. Anda diminta untuk: 1. Merevisi RPP yang sudah Anda buat pada tahap demonstrasi konkstual berdasarkan umpan balik dari fasilitator 2. Sesuaikan kembali RPP experiential learning yang Anda buat dengan masukan yang diberikan juga oleh para observer. 3. Selanjutnya unggah hasil revisi RPP Anda



104



|



PPG Pra Jabatan 2022



Pembelajaran Sosial Emosional



|



105



Topik 4. Experiential Learning untuk Pembelajaran Sosial Emosional



Durasi



2 Petemuan (XI s.d. XII)



Capaian Pembelajaran



Setelah mempelajari topik ini, mahasiswa mampu



1. menunjukkan kompetensi keterampilan sosial emosional berdasarkan refleksi dirinya sendiri. 2. membuat rencana pembelajaran yang sistematis, kreatif, dan reflektif. 3. bekerjasama dan membangun jejaring dengan pihak lain, seperti guru dan orangtua. 4. bekerja dengan sistematis dan rapi secara administratif 5. menjadi contoh bagi peserta didik



A. Pertemuan 11.1 : Mulai Dari Diri Moda: Mandiri Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 8,9,10,11,12) 1. Mampu bekerja sebagai guru yang menunjukkan kompetensi Sosial Emosional. (KU1) 2. Mampu membuat keputusan sebagai guru yang independen dengan mendasarkan pada keterampilan berpikir kritis, sistematis, kreatif dan reflektif. (KU2) 3. Mampu membangun jejaring dan berkolaborasi dengan teman sejawat lain dan orangtua. (KU6) 4. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan dan menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan hasil kerja profesinya sebagai guru. (KU9)



106



|



PPG Pra Jabatan 2022



5. Mampu menjadi teladan bagi peserta didik dalam hal mengembangkan pengetahuan untuk semakin memahami kompetensi sosial emosional diri sendiri dan peserta didik. (KK4) “Give the pupils something to do, not something to learn; and the doing is such a nature as to demand thinking; learning naturally results - John Dewey



Selamat datang para mahasiswa, Pada bagian ini kita akan memahami bagaimana experiential learning bisa dilakukan untuk mendukung pembelajaran sosial emosional. Tujuan: 1. Mahasiswa dapat menerapkan pembelajaran sosial emosional dengan pendekatan experiential learning.



Pada bagian ini Anda diminta untuk merefleksikan kembali pengalaman Anda di dalam proses belajar mengajar.



1. Lembar Kerja A1: Mulai Dari Diri Tabel 4. 1 Refleksi Diri Terapan Experiential Learning untuk Pembelajaran Sosial Emosional



Refleksi



Respon



Bagi Anda apa yang dimaksud dengan proses belajar yang menyenangkan? Jelaskan indikator menyenangkan tersebut!



Apakah selama ini proses belajar yang Anda lakukan sudah menyenangkan? Berikan contoh!



Pembelajaran Sosial Emosional



|



107



Refleksi



Respon



Bagaimana proses belajar yang bisa Anda lakukan bisa memotivasi siswa?



Bagi Anda, apakah tantangan untuk membuat proses pembelajaran menjadi menyenangkan untuk siswa?



Peran Dosen: 1. Mengingatkan mahasiswa melalui media komunikasi yang disepakati (misalnya grup WhatsApp) untuk mempelajari materi yang disediakan, dan menjawab pertanyaan reflektif yang ada, serta upload respon mereka. 2. Mendorong



mahasiswa



untuk



bersikap



terbuka



dalam



merespon



pertanyaan. Proses pembelajaran sosial dan emosional dapat berhasil apabila dimulai dengan pengenalan diri yang baik.



108



|



PPG Pra Jabatan 2022



Exploration is really the essence of the human spirit – Frank Borman



B. Pertemuan 11.2 : Eksplorasi Konsep Moda : Mandiri Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 8,9,10,11,12) 1. Mampu bekerja sebagai guru yang menunjukkan kompetensi Sosial Emosional. (KU1) 2. Mampu membuat keputusan sebagai guru yang independen dengan mendasarkan pada keterampilan berpikir kritis, sistematis, kreatif dan reflektif. (KU2) 3. Mampu membangun jejaring dan berkolaborasi dengan teman sejawat lain dan orangtua. (KU6) 4. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan dan menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan hasil kerja profesinya sebagai guru. (KU9) 5. Memahami kompetensi sosial emosional diri sendiri dan peserta didik. (KK4)



1. Memahami Gaya Belajar Siswa Pada dasarnya setiap individu memiliki perbedaan cara belajar. Perbedaan tersebut terjadi karena faktor bawaan, pengalaman tertentu dalam kehidupan, bahkan dari tuntutan situasi/lingkungan. Dengan keadaan tersebut, individu mengembangkan cara tertentu untuk mempelajari sesuatu. Kolb (1984) mengemukakan bahwa gaya belajar dapat dipengaruhi oleh kepribadian, Pendidikan tertentu, pemilihan karir, dan tugas yang diberikan. Joy dan Kolb (2009), Yamazaki (2005) mengemukakan bahwa budaya dimana tempat individu menetap juga akan mempengaruhi cara belajarnya. Misalnya pada budaya kolektif, individu akan cenderung menggunakan gaya pembelajaran yang aktif, mau bertanya dan melibatkan diskusi.



Pembelajaran Sosial Emosional



|



109



Pada pembelajaran dengan model experiential learning, guru perlu memahami gaya belajar siswanya. Memang kita tidak bisa memperhatikan satu-persatu, namun variasi dalam pemberian materi dan tugas yang disesuaikan dengan gaya belajar dapat memotivasi siswa. Pada topik sebelumnya kita sudah mempelajari experiential learning dan sudah memahami adanya 4 siklus pembelajaran dari Kolb, yaitu mengalami (experiencing),



refleksi



(reflecting),



berpikir



(thinking),



dan



melakukan/



berperilaku (acting). Berdasarkan siklus pembelajaran tersebut, Kolb kemudian mengidentifikasi beberapa gaya belajar: a. Diverging (Divergen), gaya ini merupakan kombinasi elemen Pengalaman Konkrit dan Observasi Reflektif. Individu dengan gaya belajar ini mencoba melihat situasi/pengalaman dari beragam perspektif. Individu ini cenderung mengumpulkan informasi yang ada. Mereka memiliki minat sosial yang tinggi, cukup peka terhadap lingkungannya. Dalam situasi belajar formal, individu cenderung menikmati bekerja dalam kelompok, mendapatkan umpan balik. Individu ini cenderung terbuka terhadap saran dan umpan balik. a. Assimilating (Asimilasi), gaya yang merupakan kombinasi konseptualisasi abstrak dan observasi Reflektif. Individu dengan gaya ini cukup terampil mengolah informasi dan dapat menjelaskan dengan logis. Secara umum, individu dengan gaya belajar ini cenderung mementingkan nilai logis ketimbang praktis. Dalam situasi belajar formal, individu ini cenderung suka membaca, melakukan analisa dan melakukan mengekplorasi ide. b. Converging (Konvergen), merupakan kombinasi Konseptualisasi Abstrak dan Ekperimen Aktif. Individu dengan gaya ini akan berusaha menemukan kegunaan praktis dari teori. Individu ini cenderung mampu memecahkan masalah dengan baik. Dalam situasi belajar formal, individu dengan gaya ini cenderung melakukan simulasi dan mencoba penerapan praktis. c. Accommodating (Akomodasi), merupakan kombinasi pengalaman konkrit dan eksperimentasi aktif. Individu ini senang belajar dari pengalaman langsung. Dalam menyelesaikan masalah, ia akan mencari informasi terlebih dahulu dan



110



|



PPG Pra Jabatan 2022



menggunakan cara yang sudah tersedia. Dalam situasi belajar formal, individu cenderung menikmati bekerja dengan orang lain, menikmati kerja atau belajar di lapangan.



Ketika kita mempelajari gaya belajar, kita juga bisa menerapkan pembelajaran sosial emosional. Dengan memahami gaya belajar yang berbeda sebagai guru kita bisa



memotivasi



siswa,



membuat



situasi



belajar



lebih



kondusif



dan



menyenangkan.



Materi 1 : Mari kita tonton video berikut ini dan jawablah pertanyaan pada bagian selanjutnya



Video 1 (Learning style): Video ini menjelaskan kembali mengenai gaya belajar dari Kolb. https://www.youtube.com/watch?v=_IopcOwfsoU



Video 2: Video menjelaskan mengenai “learning how to learn” https://www.youtube.com/watch?v=O96fE1E-rf8



2. Ruang Belajar Untuk Siswa Seorang ahli psikologi, Urie Bronfenbrenner (1917-2005) merumuskan teori ekologi yang menjelaskan bagaimana interaksi anak dan lingkungan tempatnya berinteraksi dapat mempengaruhi perkembangan anak. Bronfenbrenner membagi lingkungan menjadi beberapa lapisan yaitu:



a. Mikrosistem Mikrosistem adalah lingkungan yang paling kecil tempat anak berinteraksi langsung. Mikrosistem yang paling dekat dengan anak adalah lingkungan



Pembelajaran Sosial Emosional



|



111



rumah/keluarga. Lingkungan ini juga mencakup tempat penitipan anak, teman sepermainan, sekolah bahkan lingkungan sekitar rumah. Interaksi yang terjadi biasanya adalah interaksi antar pribadi dengan keluarga (dengan anggota keluarga), dengan guru, care taIker (pengasuh) yang dapat memberikan pengaruh langsung pada anak. Gaya pengasuhan orang tua juga dapat mempengaruhi perkembangan anak, termasuk kepribadian, sikap, motivasi dan banyak aspek lain. Terdapat beberapa pola asuh yang seringkali diterapkan orang tua: 1) Pola asuh otoriter – Gaya pengasuhan ini banyak menggunakan hukuman untuk anak, supaya menuruti perintah. Orang tua memberikan batasan yang tegas dan anak cenderung tidak dapat memberikan pendapatnya.



Pola asuh ini cenderung dihubungkan



dengan banyaknya perilaku bermasalah pada anak, termasuk dalam pergaulan sosial. Tetapi pada budaya tertentu, pola asuh ini juga diterapkan, (khususnya pada budaya Asia) dan bisa menghasilkan anak yang berhasil. 2) Pola asuh otoritatif – Pada pola asuh ini, orang tua memang menetapkan batas yang tegas untuk mengendalikan anak, tetapi orang tua juga masih mau mendengarkan pendapat anak. Pola asuh ini mendorong anak untuk mandiri dan juga memiliki tanggung jawab. Pada pola asuh ini orang tua mau terlibat berdiskusi dengan anak dan tidak canggung menunjukkan emosi atau perasaan mereka. Anak dengan pola asuh ini kerap dianggap memiliki fungsi sosial yang baik. 3) Pola asuh permisif – Pola asuh ini dapat dikategorikan lagi menjadi permissive indifferent di mana orang tua memperbolehkan anak melakukan apa saja, namun orang tua tidak terlibat dalam kehidupan anaknya. Secara sosial anak-anak dengan pola asuh ini akan tidak kompeten dan cenderung tidak dapat mengendalikan diri/tidak memahami batasan yang ada. Kategori lain adalah permissive indulgent di mana orang tua sangat memanjakan anaknya dan



112



|



PPG Pra Jabatan 2022



memberikan sedikit batasan pada anak. Dalam hal ini, anak akan menjadi kurang bertanggung jawab dan tidak kompeten secara sosial.



b. Mesosistem Pada dasarnya, mesosistem adalah hubungan antar rumah/keluarga, sekolah, teman sebaya atau antar mikrosistem yang berbeda. Suasana yang kondusif di rumah, memungkinkan anak berinteraksi sehat dengan teman sebaya. Mereka juga dapat mengembangkan hubungan yang baik dengan guru dan memiliki motivasi berprestasi yang cukup baik.



c. Eksosistem Eksosistem berkaitan dengan lingkungan yang lebih besar. Interaksi yang terjadi belum tentu terjadi secara langsung, namun dapat mempengaruhi perkembangan anak, seperti kondisi ekonomi, sistem politik, sistem pendidikan atau seringkali merupakan faktor situasional. Keluarga dengan ekonomi yang baik dan stabil, bisa menyediakan kebutuhan anak. Mereka bisa saja memberikan waktu dan fasilitas untuk anak. Pada keluarga dengan kondisi ekonomi yang buruk; fokus mereka tidak hanya membesarkan anak, tetapi mencari uang untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari. Dalam hal ini, bisa saja anak merasa diabaikan, atau tidak diperhatikan dengan baik. Perlu diingat bahwa kasus ini merupakan contoh, banyak hal lain yang bisa dikorelasikan dan banyak faktor lain yang mempengaruhi.



d. Makrosistem Lingkungan yang lebih besar meliputi sistem nilai dan budaya yang ada dan memberikan pengaruh cukup besar pada perkembangan anak. paling besar dan jauh dari orang – orang dan tempat yang masih dapat memberikan pengaruh signifikan pada anak. Budaya atau nilai yang



Pembelajaran Sosial Emosional



|



113



berlaku di masayarakat dapat mempengaruhi kehidupan suatu keluarga, termasuk perkembangan anak pada keluarga tersebut. e. Chronosistem Chronosistem adalah lingkungan yang sangat bergantung dengan dimensi waktu,



namun



memberikan



dampak



pada



perkembangan



anak.



memberikan kegunaan dari dimensi waktu yang mempertunjukkan pengaruh akan perubahan dan kontinuitas dalam lingkungan seorang anak, seperti perubahan kondisi lingkungan, transisi pada keadaan yang berbeda, transisi dalam kehidupan, dan perubahan lain yang terjadi. Pada saat pandemi Covid-19, anak mengalami transisi yang tidak terduga. Pada tahap perkembangan mereka yang seharusnya aktif secara fisik, mereka harus melakukan aktivitas di rumah, termasuk berinteraksi secara daring. Peristiwa pandemi ini membuat anak mengalami banyak hal, kebosanan, stres, konflik dengan orang tua dan kesulitan belajar. Di satu sisi, bisa saja mereka belajar beradaptasi, menjadi lebih memiliki pengetahuan mengenai penggunaan teknologi, bahkan bisa menimbulkan strategi belajar baru.



Materi Mari kita tonton video berikut ini dan jawablah pertanyaan pada bagian selanjutnya a. Video 1 (Ruang Belajar Siswa) Video ini menjelaskan mengenai ruang belajar siswa https://www.youtube.com/watch?v=eKIHRVWxYPI



b. Video 2 : Video menjelaskan mengenai Ecological system https://www.youtube.com/watch?v=g6pUQ4EDHeQ



114



|



PPG Pra Jabatan 2022



3. Lembar Kerja B1 Lengkapi lembar kerja berikut dari materi yang telah Anda pelajari. Tabel 4. 2 Lembar Kerja Video Pertanyaan



Respon



Mengapa gaya belajar setiap orang berbeda dan bagaimana kaitannya motivasi siswa? Untuk apakah Anda sebagai guru mengetahui gaya belajar siswa Anda? Bagaimana lingkungan dapat mempengaruhi perkembangan siswa, termasuk cara belajar, motivasi dan emosi siswa? Tuliskan hal-hal yang sudah Anda ketahui sebelumnya mengenai gaya belajar! Tuliskan hal-hal baru yang Anda pelajari dari topik atau video pada tautan yang diberikan di bagian sebelumnya! Apa hal-hal yang ingin Anda pelajari lebih lanjut? Kesimpulan Apa yang bisa Anda simpulkan sebagai Mahasiswa?



Pembelajaran Sosial Emosional



|



115



C. Pertemuan 11.3 : Ruang Kolaborasi Moda: kelompok Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 8,9,10,11,12) 1. Mampu bekerja sebagai guru yang menunjukkan kompetensi Sosial Emosional. (KU1) 2. Mampu membuat keputusan sebagai guru yang independen dengan mendasarkan pada keterampilan berpikir kritis, sistematis, kreatif dan reflektif. (KU2) 3. Mampu membangun jejaring dan berkolaborasi dengan teman sejawat lain dan orangtua. (KU6) 4. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan dan menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan hasil kerja profesinya sebagai guru. (KU9) 5. Memahami kompetensi sosial emosional diri sendiri dan peserta didik. (KK4)



A group becomes a team when each member is sure enough or himself and his contribution to proise the skills of others – Norman Shidle



Halo para Mahasiswa, Pada bagian ini Anda akan diminta untuk berkolaborasi dan berdiskusi dengan rekan Anda (bisa dilakukan daring atau luring sesuai dengan kondisi dan kebutuhan).



1. Lembar Kerja C1 Diskusikan kondisi atau kasus di bawah ini dalam kelompok (minimal 2 orang – atau sesuai pembagian dalam kelas)



116



|



PPG Pra Jabatan 2022



Tabel 4. 3 Lembar Kerja Diskusi Kelompok Kondisi



Diskusi



Dalam satu kelas, setiap siswa memiliki gaya belajar tertentu. Bagaimana Anda menyikapi hal tersebut, dan bagaimana Anda mengakomodasi kebutuhan mereka?



Apa fungsi lingkungan sekolah dalam mendukung perkembangan siswa? Berikan contoh!



Kasus yang bisa dibahas: Anda dapat menonton film berjudul “Hichki” yaitu kisa seorang guru yang memiliki Tourette syndrome. Guru tersebut diminta menjadi wali kelas di kelas yang tidak ada guru lain yang sanggup mengajar karena perilaku siswanya. Untuk trailer dapat dilihat pada link ini: https://www.youtube.com/watch?v=4empvZXCOo4 Anda diminta untuk menonton film ini, lalu menjawab pertanyaan terkait film: a. Berdasarkan film tersebut, bagaimana lingkungan dapat mempengaruhi individu? b. Bagaimana guru dengan keterbatasannya dapat merangkul siswanya? c. Hal apa yang dimiliki guru tersebut sehingga bisa merubah suasana kelas menjadi menyenangkan? d. Apakah Anda bisa menjadi guru yang demikian?



Pembelajaran Sosial Emosional



|



117



Pada kondisi di kelas kita dapat melakukan pencatatan perilaku. Apa yang dimaksud dengan perilaku? Contoh perilaku di sekolah: Amelia mendapat tugas membuat karangan mengenai program merdeka belajar oleh gurunya. Ketika diperiksa, ternyata karangan tersebut merupakan hasil plagiasi. Sebagian besar isi karangan tersebut mengambil dari tulisan orang lain dan sudah dipublikasikan. Gurunya kemudian menanyakan kepada Amelia mengapa ia melakukan hal tersebut. Amelia menyangkal dan bersikeras ia tidak melakukan plagiasi. Ketika didesak, ia tetap tidak mengaku, sampai gurunya akan memanggil orang tua Amelia. Pada akhirnya Amelia mengakui perbuatannya. Ia melakukan hal tersebut karena terpaksa. Ia tidak menguasai materi dan ingin nilai yang baik. Karena perilaku tersebut Amelia mendapat nilai 0, mendapat surat peringatan, dan orang tuanya harus dipanggil ke sekolah. Ada beberapa perilaku yang bisa terlihat dari ilustrasi di atas, yaitu ada perilaku berbohong, kemudian ada perilaku tidak mengaku (yang frekuensinya 2 kali). Perilaku lain yang muncul adalah perilaku mau enaknya sendiri (melakukan plagiasi karena ingin nilai baik). Dalam hal ini ada hubungan antara perilaku plagiasi dengan keinginan mendapat nilai bagus tanpa usaha keras, dan ada juga hubungan plagiasi dengan hukuman (konsekuensi yang diterima). Untuk bisa membantu siswa membentuk perilaku yang baik dalam belajar termasuk mengenali gaya belajar, memperhatikan lingkungan siswa (pertemanan, keluarga, relasi dengan guru), guru harus mampu melakukan observasi dan pencatatan perilaku.



118



|



PPG Pra Jabatan 2022



Hal yang penting diketahui: a. Dengan melakukan pengamatan perilaku, kita sebagai guru bisa mendapatkan informasi yang berguna untuk menentukan Tindakan atau intervensi yang tepat untuk siswa. b. Dengan melakukan pencatatan perilaku, guru dapat mengetahui apakah perilaku siswa mengalami perubahan (entah positif/negatif).



Bagaimana langkah melakukan pengamatan dan pencatatan perilaku terhadap siswa? a. Menentukan target perilaku (perilaku apa yang mau diamati, apakah perilaku aktif menjawab, perilaku merespon dengan sopan, gaya belajar, komunikasi, dll). Tentukan target perilaku dan fokus pada target tersebut. b. Tentukan siapa yang akan melakukan observasi. Observasi dilakukan lebih dari satu orang. Ada baiknya berjumlah ganjil, supaya bisa terjadi kesepakatan. Bisa saja guru kelas, guru BK, ataupun orang tua, bahkan siswa dapat diminta untuk mencatat perilaku mereka. Tentukan juga kapan observasi dilakukan apakah ketika kerja kelompok, ada projek tertentu, dll. c. Tentukan durasi/lama mengamati perilaku tersebut dan pada peristiwa apa saja. d. Memilih alat untuk melakukan pengamatan, misalnya bisa dilakukan sendiri, dibantu camera video, dll. Tabel 4. 4 Contoh Aspek Pengamatan Perilaku Siswa Target perilaku



Observer



Durasi Alat pencatat



Melamun atau tidak memperhatikan di kelas Guru beberapa mata pelajaran (misal dalam 3 mata pelajaran berbeda, Matematika, Bahasa Indonesia, IPS) Berapa lama waktu perilaku terjadi Kertas/catatan, dibantu camera (CCTV) jika ada



Pembelajaran Sosial Emosional



|



119



Tabel 4. 5 Contoh Tabel Pencatatan Pengamatan pada Siswa



Pada mata pelajaran



Perilaku melamun/tidak



Matematika



memperhatikan



Minggu 1



Frekuensi dan durasi



Keterangan



Ada/muncul



Paling lama ada 10 menit di mana



Adakah perilaku lain yang



siswa hanya menundukkan kepala,



positif/yang baik yang muncul?



kelihatan mengantuk atau terdistraksi Selama 2 jam ada 5 kali perilaku



hal lain. Bila ditegur memperhatikan



Misalnya: Melamun, namun



ini muncul, durasi berkisar



sebentar dan kemudian kembali



sangat aktif pada pelajaran



5-10 menit.



melakukan hal yang sama.



menggambar/seni. 🡪 ada potensi apa pada siswa yang



Perilaku baik/positif yang muncul saat



bisa dikembangkan?



observasi terjadi Dalam 2 jam ada 4 kali siswa



Minggu 2



Ada/muncul



tidak memperhatikan berkisar 3-4 menit setiap kalinya.



Sama seperti sebelumnya, bila ditegur akan memperhatikan.



Pembelajaran Sosial Emosional



|



120



Dalam hal ini sebagai guru, Anda harus membuat rancangan intervensi supaya siswa dapat belajar dengan baik dan mau memperhatikan. Langkah yang dapat diambil: a. Memanggil siswa yang bersangkutan, menanyakan masalahnya langsung. b. Bisa berkonsultasi dengan ortu dan guru lain. c. Melakukan intervensi untuk merubah perilaku, misal: memindahkan siswa duduk di depan, memberi tugas yang membuat ybs. lebih aktif. Setelah intervensi dilakukan pengukuran perilaku diulangi kembali untuk melihat apakah ada perubahan yang ada. Hasil pencatatan harus disimpan dan dapat dijadikan catatan untuk evaluasi siswa dan proses pengajaran.



Gambar 9. Contoh Grafik Sebelum dan Sesudah Intervensi



121



|



PPG Pra Jabatan 2022



D. Pertemuan 12.1 : Demonstrasi Kontekstual Moda: Kelompok Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 7,9,11,12) 1. Mampu mengevaluasi keberhasilan strategi yang diterapkan dalam mengembangkan kelima kompetensi sosial emosional menurut CASEL. (P4) 2. Mampu membuat keputusan sebagai guru yang independen dengan mendasarkan pada keterampilan berpikir kritis, sistematis, kreatif dan reflektif. (KU2) 3. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan dan menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan hasil kerja profesinya sebagai guru. (KU9) 4. Mampu menjadi teladan bagi peserta didik dalam hal mengembangkan pengetahuan untuk semakin memahami kompetensi sosial emosional diri sendiri dan peserta didik. Pada bagian ini Anda sebagai guru Anda diminta untuk membuat program intervensi/tindakan untuk merubah perilaku belajar siswa yang menjadi lebih positif,



dengan



mempertimbangkan



potensi



siswa



dan



bukan



hanya



kelemahannya. Anda sebagai guru diminta: 1. Menentukan target perilaku (bisa kelemahan siswa, namun alangkah baiknya bila juga bisa menemukan kekuatan /potensi siswa) berdasarkan apa yang Anda alami sebagai guru 2. Menentukan siapa yang melakukan observasi 3. Menentukan durasi dan kapan dilakukan (bisa daring atau luring) 4. Menentukan alat bantu pencatatan Demonstrasikan di depan kelas/dengan video rancangan program ini!



122



|



PPG Pra Jabatan 2022



Left to themselves, people will elaborate, not simplify solutions Chester - Barnard



E. Pertemuan 12.2 : Elaborasi Pemahaman Moda



: Kelompok



Moda



: Individu/kelompok



Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 7,9,11,12) 1. Mampu mengevaluasi keberhasilan strategi yang diterapkan dalam mengembangkan kelima kompetensi sosial emosional menurut CASEL. (P4) 2. Mampu membuat keputusan sebagai guru yang independen dengan mendasarkan pada keterampilan berpikir kritis, sistematis, kreatif dan reflektif. (KU2) 3. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan dan menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan hasil kerja profesinya sebagai guru. (KU9) 4. Mampu menjadi teladan bagi peserta didik dalam hal mengembangkan pengetahuan untuk semakin memahami kompetensi sosial emosional diri sendiri dan peserta didik.



1. Lembar kerja E1 Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai experiential learning dan bagaimana menciptakan kondisi pembelajaran yang baik, buatlah pertanyaanpertanyaan mengenai konsep yang masih Anda belum pahami. Pertanyaan ini akan didiskusikan dengan rekan, dosen atau instruktur tamu.



Pembelajaran Sosial Emosional



|



123



F. Pertemuan 12.3 : Koneksi Antar Materi Moda: kelompok Moda: individu/kelompok Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 7,9,11,12) 1. Mampu



mengevaluasi



keberhasilan



strategi



yang



diterapkan



dalam



mengembangkan kelima kompetensi sosial emosional menurut CASEL. (P4) 2. Mampu membuat keputusan sebagai guru yang independen dengan mendasarkan pada keterampilan berpikir kritis, sistematis, kreatif dan reflektif. (KU2) 3. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan dan menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan hasil kerja profesinya sebagai guru. (KU9) 4. Mampu menjadi teladan bagi peserta didik dalam hal mengembangkan pengetahuan untuk semakin memahami kompetensi sosial emosional diri sendiri dan peserta didik.



124



|



PPG Pra Jabatan 2022



Buatlah koneksi antar materi mengenai experiential learning, termasuk pengamatan dan pencatatan yang Anda lakukan dengan mata kuliah lain atau dengan kehidupan sehari-hari yang berkaitan. Koneksi antar materi



ini bisa



berupa poster, info grafis, mind map, dsb. Tabel 4. 6 Panduan Observasi dan Pencatatan Refleksi



Respon



Mengapa perlu melakukan observasi dan pencatatan? Pada perkuliahan apa kiranya topik ini juga relevan dan dapat diterapkan?



Materi lain/MK apa yang dapat Anda terapkan bersamaan dengan MK ini? Uraikan!



Gambar 10 Koneksi antar Materi Topik 4



Pembelajaran Sosial Emosional



|



125



G. Pertemuan 12.4 : Aksi Nyata Durasi



: 1 SKS tatap muka



Moda



: individu/kelompok



Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 7,9,11,12) 1. Mampu mengevaluasi keberhasilan strategi yang diterapkan dalam mengembangkan kelima kompetensi sosial emosional menurut CASEL. (P4) 2. Mampu membuat keputusan sebagai guru yang independen dengan mendasarkan pada keterampilan berpikir kritis, sistematis, kreatif dan reflektif. (KU2) 3. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan dan menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan hasil kerja profesinya sebagai guru. (KU9) 4. Mampu menjadi teladan bagi peserta didik dalam hal mengembangkan pengetahuan untuk semakin memahami kompetensi sosial emosional diri sendiri dan peserta didik.



Untuk bisa menciptakan suasana belajar yang baik, guru harus mampu: 1. Mengidentifikasi gaya belajar siswa dan kondisi psikologis siswa saat ini. 2. Melakukan pencatatan perilaku untuk membuat program perubahan. 3. Merancang program intervensi/tindakan untuk menciptakan lingkungan belajar yang baik.



Refleksi: Setelah Anda mengetahui bagaimana pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning) dan bagaimana menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan, bagaimana Anda sebagai guru membuat rancangan yang diminta pada bagian sebelumnya menjadi projek nyata?



126



|



PPG Pra Jabatan 2022



1. Lembar Kerja G1 Tuliskan rancangan/rencana aksi nyata terkait dengan program perubahan perilaku yang akan Anda lakukan di sekolah: Tabel 4. 7 Lembar Kerja Rancangan Aksi Nyata Topik 4 Rencana Sesuai Dengan Apa Yang Telah Anda



Bagaimana Aplikasinya



Demonstrasikan



Hambatan/Tantangan Yang Akan Dihadapi



1. Menentukan target perilaku berdasarkan apa yang Anda alami sebagai guru 2. Menentukan siapa yang melakukan observasi 3. Menentukan durasi dan kapan dilakukan (bisa daring atau luring) 4. Menentukan alat bantu pencatatan Buatlah program, lakukan pencatatan, dan bagaimana hasilnya? Apakah ada perubahan? Lakukan evaluasi dari hasil tersebut.



Pembelajaran Sosial Emosional



|



127



Tugas 1 Tabel 4. 8 Tabel Indikator Penilaian Tugas



Indikator Penilaian



Persentase



Asesmen awal/analisis kebutuhan program,



20%



target perilaku.



Metode yang akan diterapkan dan visibilitas (apakah



20%



program bisa diterapkan)



Pelaksanaan di sekolah bisa daring/luring,



40%



pencatatan, dll.



Metode evaluasi keberhasilan program dan hasil evaluasi.



128



|



PPG Pra Jabatan 2022



20%



Nilai Angka (1-100)



Keterangan



Topik 5. School Well-Being



Durasi



3 Petemuan (XIII s.d. XV)



Capaian Pembelajaran



Setelah mempelajari topik ini, mahasiswa mampu



1. membuat program pengembangan kompetensi sosial emosional siswa 2. membuat laporan lengkap yang menggambarkan proses pengembangan kompetensi sosial emosional 3. mengevaluasi strategi yang diterapkan. 4. membuat keputusan sebagai guru yang independen dengan mendasarkan pada keterampilan berpikir kritis, sistematis, kreatif dan reflektif 5. mendokumentasikan,



menyimpan,



mengaudit,



mengamankan



dan



menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan hasil kerja profesinya sebagai guru



A. Pertemuan 13.1 : Mulai Dari Diri Moda: Mandiri Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 3,4,7,9,11,12) 1. Mampu memetakan kompetensi sosial emosional peserta didik dengan mempertimbangkan latar belakang kebutuhan dan tahap perkembangan peserta didik. (P2) (3) 2. Mampu merencanakan tujuan pengembangan kompetensi sosial emosional diri sendiri dan siswa dengan memahami perbedaan individual. (P3) (4) 3. Mampu



mengevaluasi



keberhasilan



strategi



yang



diterapkan



dalam



mengembangkan kelima kompetensi sosial emosional menurut CASEL. (P4) (7) 4. Mampu membuat keputusan sebagai guru yang independen dengan mendasarkan pada keterampilan berpikir kritis, sistematis, kreatif dan reflektif. (KU2) (9) 5. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan dan menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan hasil kerja profesinya sebagai guru. (KU9) (11)



Pembelajaran Sosial Emosional



|



130



6. Mampu menjadi teladan bagi peserta didik dalam hal mengembangkan pengetahuan untuk semakin memahami kompetensi sosial emosional diri sendiri dan peserta didik. (KK4) (12) Selamat datang para mahasiswa, Pada bagian ini kita akan memahami bagaimana guru dapat menciptakan school well-being; sekolah yang sejahterah dan menyenangkan. Tujuan: 1. Mahasiswa mampu merancang program atau kegiatan yang dapat mendorong sekolah menjadi tempat yang menyenangkan. 2. Mampu mengelola data dan menganalisis data dengan baik memberikan umpan balik pada sekolah dan siswa.



1. Lembar Kerja A1 : Mulai Dari Diri Pada bagian ini Anda diminta untuk merefleksikan kembali pengalaman Anda dalam lingkungan sekolah/pembelajaran!. Tabel 5. 1 Refleksi Diri Topik 5



Refleksi



Respon Internal :



Identifikasi stres atau tantangan apa yang seringkali Anda hadapi di lingkungan sekolah?



Eksternal :



Bagaimana Anda menghadapi keadaan/tantangan tersebut?



Pembelajaran Sosial Emosional



|



131



Refleksi



Respon



Bagaimana kondisi lingkungan di sekolah yang pernah Anda rasakan? Jelaskan apakah menyenangkan, bersih, dll. Apa yang Anda rasakan sebagai siswa di sana?



Bagaimana tanggapan/pendapat Anda mengenai profesi guru? Apakah profesi tersebut membahagiakan untuk Anda? Mengapa?



Peran Dosen: 1. Mengingatkan mahasiswa melalui media komunikasi yang disepakati (misalnya grup WhatsApp) untuk mempelajari materi yang disediakan, dan menjawab pertanyaan reflektif yang ada, serta upload respon mereka. 2. Mendorong



mahasiswa



untuk



bersikap



terbuka



dalam



merespon



pertanyaan. Proses pembelajaran sosial dan emosional dapat berhasil apabila dimulai dengan pengenalan diri yang baik.



132



|



PPG Pra Jabatan 2022



B. Pertemuan 13.2 : Eksplorasi Konsep Moda: Mandiri Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 3,4,7,9,11,12) 1. Mampu memetakan kompetensi sosial emosional peserta didik dengan mempertimbangkan latar belakang kebutuhan dan tahap perkembangan peserta didik. (P2) (3) 2. Mampu merencanakan tujuan pengembangan kompetensi sosial emosional diri sendiri dan siswa dengan memahami perbedaan individual. (P3) (4) 3. Mampu



mengevaluasi



keberhasilan



strategi



yang



diterapkan



dalam



mengembangkan kelima kompetensi sosial emosional menurut CASEL. (P4) (7) 4. Mampu membuat keputusan sebagai guru yang independen dengan mendasarkan pada keterampilan berpikir kritis, sistematis, kreatif dan reflektif. (KU2) (9) 5. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan dan menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan hasil kerja profesinya sebagai guru. (KU9) (11) 6. Mampu menjadi teladan bagi peserta didik dalam hal mengembangkan pengetahuan untuk semakin memahami kompetensi sosial emosional diri sendiri dan peserta didik. (KK4) (12)



1. School Well-being Secara umum, setiap orang berusaha mencari kebahagiaan dan keseimbangan dalam hidupnya. Diener (1984) menjelaskan bahwa well-being atau kesejahteraan kita akan berdampak pada sikap dan emosi.



Bila individu merasa bahagia,



sejahterah dalam kondisinya, maka ia dapat menunjukkan sikap dan emosi yang positif. Demikian pula sebaliknya, bila individu tidak merasa bahagia dengan kondisinya maka yang bersangkutan akan merasa cemas, dapat memiliki sikap dan emosi negatif.



Pembelajaran Sosial Emosional



|



133



Istilah



sejahtera



atau bahagia



dalam



ruang



lingkup



sekolah memang



kurang mendapat perhatian. Istilah yang lebih umum digunakan adalah kesehatan mental siswa, padahal sekolah tidak hanya terdiri dari siswa saja. Guru atau pendidik juga harus sehat secara mental supaya bisa menciptakan lingkungan pembelajaran yang menyenangkan. Pada lingkungan sekolah School well-being merujuk pada konsep yang dikemukakan Allardt (sebagaimana dikutip Konu & Rimpela, 2002). Dalam konteks ini, well-being adalah terpenuhinya kebutuhan tertentu dalam diri manusia. Terdapat tiga dimensi well-being yaitu having, loving dan being. Konsep well-being ini kemudian dikonstruksi oleh Konu dan Rimpela (2002) dalam konteks sekolah (school well-being). School well-being adalah kondisi dimana individu dapat memenuhi kebutuhan dasarnya baik materiil maupun non-materiil di sekolah yang terdiri atas empat dimensi yaitu (1) having (kondisi/situasi sekolah), (2) loving (mengarah pada hubungan sosial), (3) being (pemenuhan diri), dan (4) health (kesehatan siswa/guru secara umum).



2. Dimensi School well-being Ada



beberapa



dimensi



dapat



menggambarkan



kondisi



sekolah



yang



sehat/sejahterah. Hascher (dalam Jarvela, 2011) menjelaskan 6 dimensi school well-being atau kondisi sekolah yang membahagiakan, yaitu: a. sikap dan emosi positif terhadap situasi sekolah secara keseluruhan baik dari siswa ataupun guru. b. siswa memiliki konsep diri yang positif dalam hal akademik. Dalam hal ini siswa di sekolah percaya diri dan termotivasi untuk berprestasi. c. guru dan siswa menikmati aktivitas sekolah d. guru dan siswa bebas dari kecemasan untuk pergi bersekolah e. guru dan siswa bebas dari berbagai keluhan mengenai kondisi sekolah f.



tidak ada masalah/konflik yang berat di sekolah



Konu dan Rimpela (2002) menjelaskan empat dimensi yaitu: a. Having yaitu bagaimana persepsi dan perasaan individu terhadap kondisi sekolah. Dimensi ini meliputi lingkungan fisik sekolah, termasuk kenyamanan, rasa aman, kebisingan, pertukaran udara, ruang terbuka, dan lain sebagainya. Aspek lain dari



134



|



PPG Pra Jabatan 2022



kondisi sekolah berhubungan dengan kondisi pembelajaran, seperti kurikulum, jumlah Aspek



peserta lain



adalah



bagaimana



siswa



kelas. merasa



mendapatkan



dukungan



atau pelayanan selama bersekolah, seperti kantin, ruang kesehatan, wali kelas, guru bimbingan konseling. b. Loving mengacu pada lingkungan sosial saat pembelajaran, meliputi hubungan dengan guru, dengan teman sekelas, interaksi dalam kelompok. Dimensi ini pada dasarnya mengacu pada iklim atau suasana di sekolah. Relasi yang baik antara siswa, guru dan siswa, dan guru dengan sesama guru menciptakan iklim sekolah yang baik; harmonis. c. Being mengacu pada bagaimana individu di sekolah menghargai keberadaan mereka. Dalam hal ini guru dapat bekerja dengan baik dan menghargai perannya. Siswa atau peserta didik juga merasa percaya diri, bahagia mendapatkan pendidikan. Being juga mengacu sampai seberapa besar sekolah melibatkan siswa, mendorong kreativitas siswa. d. Health (status kesehatan) mengacu pada kesehatan fisik dan mental siswa/peserta didik dan guru. Dalam hal ini, kebahagiaan/kesejahteraan siswa sangat dipengaruhi oleh kondisi sekolah, seperti rencana pembelajaran, budaya sekolah, orientasi pendidikan, infrastruktur, fasilitas, kondisi kelas, dan dukungan dari guru maupun pihak manajemen sekolah.



Pembelajaran Sosial Emosional



|



135



Gambar 11 School Well-being Konu & Rimpela



Gambar berikut menggambarkan lingkungan sekolah yang menyenangkan. Lingkungan yang bersih dengan situasi yang menyenangkan. Tidak hanya lingkungan, tetapi siswanyapun merasa bahagia dan termotivasi.



Sumber: https://pelatihguruterbaik.com/wpcontent/uploads/20 16/08/sekolah-sehat.jpg



136



|



PPG Pra Jabatan 2022



Sumber:https://givingcompass.org/article/creating-a-happier-schoo l-environment-yields-benefits-for-students-and-teachers



Pada dasarnya anak akan memodel orang tua atau orang yang lebih tua dari mereka. Oleh karena itu guru sebagai pendidik harus menjadi model/teladan yang baik. Guru juga harus sejahterah dan sehat secara mental supaya bisa mengusahakan lingkungan yang sehat bagi peserta didik.



a. Faktor yang mempengaruhi School well-being Ada berbagai faktor yang dapat mempengaruhi school-well-being. Ramberg, dkk (2019) menjelaskan bahwa stress pada guru dapat mempengaruhi kesejahteraan sekolah, khususnya siswa. Beban kerja dan kewajiban guru membuat guru rentan terhadap stres. Stres pada guru membuat komunikasi antar siswa dan guru menjadi kurang lancar. Guru juga tidak dapat memberikan dukungan penuh pada siswa. Dalam hal ini, guru adalah agen penting untuk menciptakan lingkungan sekolah yang sejahtera. Hal lain yang dapat mempengaruhi school well-being adalah kemampuan memahami orang lain dalam hal ini bagaimana kemampuan sosial emosional. Roffey (2008) menjelaskan kemampuan ini sebagai emotional literacy. Kemampuan ini dapat mendukung siswa beradaptasi dengan budaya sekolah dan meningkatkan proses belajar siswa. Selain faktor guru dan sekolah, pada dasarnya siswa juga berperan dalam menciptakan school well-being.



Pembelajaran Sosial Emosional



|



137



Kepribadian siswa, termasuk motivasi belajar, kemampuan berkomunikasi, disiplin dan kemampuan bekerjasama juga sangat mempengaruhi school wellbeing. Dalam hal ini semua warga sekolah berperan dalam menciptakan school well-being.



b. Iklim Ruang kelas Borich (2015) menjelaskan empat tipe iklim dalam ruang kelas yang dapat mempengaruhi kesejahteraan di sekolah. Pada topik-topik sebelumnya sudah dibahas mengenai bagaimana guru dapat menjadi agen perubahan; dapat membuat iklim sekolah lebih sehat. Berikut adalah empat iklim/situasi yang bisa terjadi di ruang kelas: Tabel 5. 2 Iklim atau Situasi Ruang Kelas 1. Sangat berorientasi pada tugas. High Control Low Warmth



2. Menggunakan hukuman atau membuat malu. 3. Jarang/tidak pernah memberikan pujian. 4. Guru yang memiliki inisiatif 5. Lebih berpusat pada guru 🡪 guru lebih banyak berbicara. 1. Memberikan hadiah/pujian bagi perilaku yang diinginkan



High Control High Warmth



2. Menanggapi siswa. 3. Berfokus pada tugas. 4. Kebanyakan inisiatif dari guru. 5. Guru banyak menjadi fokus/lebih banyak berbicara. 1. Seringkali memberikan pujian.



Low Control



2. Peraturan yang informal.



High Warmth



3. Siswa dapat menanggapi dengan spontan. 4. Guru berperan sebagai moderator atau partisipan. 1. Guru seringkali membentak.



Low Control



2. Sedikit peraturan di kelas.



Low Warmth



3. Guru berbicara untuk meminimalisir perilaku siswa. 4. Kurang adanya kegiatan atau tugas.



138



|



PPG Pra Jabatan 2022



Sumber: https://siedoo.com/berita-23981-guru-berkualitas-dukungiklim-sekolah-nyaman-dan-menyenangkan/



Materi Mari kita tonton video berikut ini dan jawablah pertanyaan pada bagian selanjutnya



Video 1 (Learning style) Video ini menjelaskan pentingnya school well-being https://www.youtube.com/watch?v=vD0w_gOEbUI



Video 2 : Video menjelaskan mengapa guru juga harus bahagia/sejahtera. https://www.youtube.com/watch?v=9GPss6swg88



3. Lembar Kerja B1 Lengkapi lembar kerja berikut dari materi yang telah Anda pelajari.



Pembelajaran Sosial Emosional



|



139



Tabel 5. 3 Lembar Kerja School well-being Pertanyaan Apa saja dimensi school well-being? Identifikasi apakah dimensi tesebut sudah ada di sekolah Anda? (tempat Anda menimba ilmu sebelumnya atau sekolah lain yang pernah Anda amati)



Faktor apa yang dapat mempengaruhi school well-being?



Bagaimana peran pembelajaran sosial emosional dalam menciptakan school well-being?



Tuliskan hal-hal yang sudah Anda ketahui sebelumnya mengenai school well-being!



Tuliskan hal-hal baru yang Anda pelajari dari topik ini atau dari video yang sudah Anda tonton pada bagian sebelumnya!



Apa hal-hal yang ingin Anda pelajari lebih lanjut?



140



|



PPG Pra Jabatan 2022



Respon



Pertanyaan



Respon Kesimpulan



Apa yang bisa Anda simpulkan sebagai Mahasiswa?



C. Pertemuan 14.1 : Ruang Kolaborasi Moda : kelompok Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 8,9,10,11,12) 1. Mampu bekerja sebagai guru yang menunjukkan kompetensi Sosial Emosional. (KU1) 2. Mampu membuat keputusan sebagai guru yang independen dengan mendasarkan pada keterampilan berpikir kritis, sistematis, kreatif dan reflektif. (KU2) 3. Mampu membangun jejaring dan berkolaborasi dengan teman sejawat lain dan orangtua. (KU6) 4. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan dan menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan hasil kerja profesinya sebagai guru. (KU9) 5. Memahami kompetensi sosial emosional diri sendiri dan peserta didik. (KK4)



1. Lembar Kerja C1 Diskusikan kondisi atau kasus di bawah ini dalam kelompok (minimal 2 orang – atau sesuai pembagian dalam kelas)



Pembelajaran Sosial Emosional



|



141



Tabel 5. 4 Lembar Kerja Diskusi Kelompok



Tugas



Diskusi



Observasi kelas Anda saat ini dan kemudian jelaskan iklim kelas Anda? Siapa yang lebih berperan dalam pembelajaran? Bagaimana peran guru, bagaimana peran siswa di kelas?



Tugas



Diskusi



Pada bagian sebelumnya Anda diminta untuk menonton film “Laskar Pelangi” dan “HICHKI” bagaimana iklim kelas pada dua setting tersebut? Observasilah bagaimana perilaku guru dan siswa yang ada di film tersebut. Bagaimana peran guru? Bagaimana tingkah laku awal siswa apakah ada perubahan perilaku? Mengapa?



D. Pertemuan 14.2 : Demonstrasi Kontekstual Moda: kelompok Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 8,9,10,11,12) 1. Mampu bekerja sebagai guru yang menunjukkan kompetensi Sosial Emosional. (KU1) 2. Mampu membuat keputusan sebagai guru yang independen dengan mendasarkan pada keterampilan berpikir kritis, sistematis, kreatif dan reflektif. (KU2)



142



|



PPG Pra Jabatan 2022



3. Mampu membangun jejaring dan berkolaborasi dengan teman sejawat lain dan orangtua. (KU6) 4. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan dan menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan hasil kerja profesinya sebagai guru. (KU9) 5. Memahami kompetensi sosial emosional diri sendiri dan peserta didik. (KK4)



Halo para Mahasiswa, Pada bagian ini Anda diminta untuk melakukan observasi melalui dialog berikut: Dialog ini berlangsung dalam kelas antara seorang guru (Sebut saja Ibu Anda) dengan siswanya. Dalam dialog ini Ibu guru Anda sedang mengajarkan mengenai keberagaman.



Ibu Ananda (IA)



Budi



Hari ini kita akan mempelajari apa yang dimaksud dengan keberagaman. Pada akhir pelajaran ini saya akan memberikan pada kalian contoh mengenai keberagaman dan hal apa yang terjadi karena adanya keberagaman. Tahukah kalian apa yang dimaksud dengan keberagaman? Saya mau mencoba menjawab. Saya rasa keberagaman berarti berbedabeda.



IA



Bisa.. Apa saja yang berbeda? Ika?



Ika



Tidak tahu Bu



IA



Reni?



Reni



Saya tidak yakin Bu



Tomi



Beragam bisa bermacam-macam, Bu. Bisa agama, suku bangsa Bagus Tomi.



IA



Yang lain apakah bisa memberikan contoh bagaimana keberagaman di Indonesia?



Pembelajaran Sosial Emosional



|



143



Reni



Beragam dalam suku, agama, Bahasa, makanan Bagus.. keberagaman banyak sekali di Indonesia.



IA



Lalu menurut kalian, apakah ada konsekuensi dari keberagaman?



Aldi



Ada bu. Negara kita rentan terhadap konflik.



Tomi



Ah.. tidak bu… negara kita jadi kaya akan berbagai budaya.



IA



Oke ibu tampung dulu.. Apakah ada pendapat lain? Hm, sepertinya jadi banyak perbedaan dan benar jadi mudah terjadi



Reni



konflik. Keberagaman jelas membuat negara kita jadi kaya.



IA



Benar bahwa konflik bisa terjadi karena perbedaan yang sulit dijembatani. Bagaimana caranya agar tidak terjadi konflik?



Tomi



Toleransi, Bu. Harus bisa toleransi



IA



Selain Tomi?



Ika



Harus bisa menghormati



IA



Bagaimana bisa membuat orang lain toleran dan menghormati?



Aldi



Harus didik kan yah bu. Diedukasi.



IA



Diedukasi seperti apa?



Aldi



Hm… Gimana yah?



Tomi



Diedukasi di sekolah? Sejak dini dini Diajarkan bahwa kita bisa beragam. Tapi sama-sama manusia



IA



Bagus. Apa lagi yang is akita lakukan?



Dst.



Berdasarkan kondisi kelas tersebut bagaimana interaksi guru dan murid?



144



|



PPG Pra Jabatan 2022



Demonstrasikan lewat video atau jika berada dalam kelas, bagaimana kalian sebagai guru bisa memotivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran!



E. Pertemuan 14.3 : Elaborasi Pemahaman Moda: kelompok Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 8,9,10,11,12) 1. Mampu bekerja sebagai guru yang menunjukkan kompetensi Sosial Emosional. (KU1) 2. Mampu membuat keputusan sebagai guru yang independen dengan mendasarkan pada keterampilan berpikir kritis, sistematis, kreatif dan reflektif. (KU2) 3. Mampu membangun jejaring dan berkolaborasi dengan teman sejawat lain dan orangtua. (KU6) 4. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan dan menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan hasil kerja profesinya sebagai guru. (KU9) 5. Memahami kompetensi sosial emosional diri sendiri dan peserta didik. (KK4)



1. Lembar kerja E1 Untuk memperdalam pemahaman Anda tentang school well-being dan kondisi pembelajaran, buatlah pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep yang masih Anda belum pahami. Pertanyaan ini akan didiskusikan dengan rekan, dosen atau instruktur tamu.



Pembelajaran Sosial Emosional



|



145



F. Pertemuan 15.1 : Koneksi Antar Materi Moda : individu/kelompok Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 2,3,4,8) Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 8,9,10,11,12) 1. Mampu bekerja sebagai guru yang menunjukkan kompetensi Sosial Emosional. (KU1) 2. Mampu membuat keputusan sebagai guru yang independen dengan mendasarkan pada keterampilan berpikir kritis, sistematis, kreatif dan reflektif. (KU2) 3. Mampu membangun jejaring dan berkolaborasi dengan teman sejawat lain dan orangtua. (KU6) 4. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan dan menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan hasil kerja profesinya sebagai guru. (KU9) 5. Memahami kompetensi sosial emosional diri sendiri dan peserta didik. (KK4) Tugas 1 Buatlah koneksi antar materi tentang School well-being dengan topik lain yang berkaitan atau dengan kehidupan sehari-hari yang berkaitan. Misalnya, menghubungkan School well-being dengan experiential learning, dengan mata pelajaran literasi untuk guru, dll. Koneksi antar materi ini bisa berupa poster, infografis, mind map, dsb. Tabel 5. 5 Panduan Koneksi Antar Materi Topik 5



Refleksi Bagaimana membuat kelas Anda menjadi lebih aktif dan mau terlibat? Bagaimana Anda nantinya dapat mengakomodir siswa Anda? Materi apa saja yang Anda pelajari yang dapat digunakan?



146



|



PPG Pra Jabatan 2022



Respon



Refleksi



Respon



Materi lain/MK apa yang dapat Anda terapkan bersamaan dengan MK ini? Uraikan!



Social Well-being



Gambar 12. Koneksi antar Materi Topik 5



G. Pertemuan 15.2 : Aksi Nyata Moda: individu/kelompok Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 2,3,4,8) 1. Mampu bekerja sebagai guru yang menunjukkan kompetensi Sosial Emosional. (KU1) 2. Mampu membuat keputusan sebagai guru yang independen dengan mendasarkan pada keterampilan berpikir kritis, sistematis, kreatif dan reflektif. (KU2) 3. Mampu membangun jejaring dan berkolaborasi dengan teman sejawat lain dan orangtua. (KU6)



Pembelajaran Sosial Emosional



|



147



4. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan dan menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan hasil kerja profesinya sebagai guru. (KU9) 5. Memahami kompetensi sosial emosional diri sendiri dan peserta didik. (KK4) Rangkuman: School Well-being Konsep well-being ini kemudian dikonstruksi oleh Konu dan Rimpela (2002) dalam konteks sekolah, terdiri atas empat dimensi yaitu (1) having (kondisi/situasi sekolah), (2) loving (mengarah pada hubungan sosial), (3) being (pemenuhan diri), dan (4) health (kesehatan siswa/guru secara umum).



1. Dimensi School well-being Ada beberapa dimensi dapat menggambarkan kondisi sekolah yang sehat atau sejahtera. Hascher (dalam Jarvela, 2011) menjelaskan enam dimensi school wellbeing atau kondisi sekolah yang membahagiakan, yaitu: 1. sikap dan emosi positif terhadap situasi sekolah secara keseluruhan baik dari siswa ataupun guru. 2. siswa memiliki konsep diri yang positif dalam hal akademik. 3. guru dan siswa menikmati aktivitas sekolah 4. guru dan siswa bebas dari kecemasan untuk pergi bersekolah 5. guru dan siswa bebas dari berbagai keluhan mengenai kondisi sekolah 6. tidak ada masalah/konflik yang berat di sekolah Konu dan Rimpela (2002) menjelaskan empat dimensi school well-being yaitu: having, loving, being dan health. Faktor yang mempengaruhi School well-being 1. Stres guru (Anda dapat merujuk pada topik 2) 2. Potensi/kemampuan dan motivasi siswa 3. Kondisi sosial emosional siswa dan guru (emotional literacy).



148



|



PPG Pra Jabatan 2022



Refleksi Setelah Anda memahami bagaimana lingkungan, kondisi emosi, kepribadian, dan banyak hal lain mempengaruhi school well-being: 1. Bagaimana Anda sebagai guru mengelola emosi Anda supaya bisa berpengaruh positif pada lingkungan pembelajaran Anda? 2. Bagaimana menciptakan lingkungan positif dengan kemampuan siswa yang beragam? Tugas 2 Setelah melakukan refleksi, tuliskan rancangan / rencana aksi nyata terkait konsep School well-being, program apa yang akan Anda lakukan di sekolah untuk membuat sekolah Anda lebih sejahtera? Gunakan panduan dari pembelajaran observasi dan pencatatan pada topik sebelumnya untuk pengamatan awal di sekolah Anda! Buatlah Projek berkaitan dengan school well-being pada mata pelajaran tertentu atau secara umum di sekolah. Contoh dengan program 3S (Senyum, Salam dan Sapa) bagi semua siswa dan guru, program anti perundungan di sekolah:



2. Lembar Kerja G1 Berdasarakan hasil pengamatan dan laporan awal mengenai school well-being di tempat Anda buatlah rencana intervensi:



Rencana



Bagaimana aplikasinya



Pembelajaran Sosial Emosional



|



149



Waktu pelaksanaan



Hambatan/ tantangan yang akan dihadapi



Siapa yang akan terlibat



Pelaksanaan : Evaluasi



150



|



:



PPG Pra Jabatan 2022



Nilai Angka Indikator Penilaian



Persentase



Keterangan (1-100)



Asesmen awal/analisis kebutuhan program,



20%



tujuan dan manfaat



Metode yang akan diterapkan dan visibilitas (apakah



30%



program bisa diterapkan)



Pelaksanaan di sekolah bisa



30%



daring/luring



Metode evaluasi keberhasilan program



20%



dan hasil evaluasi.



Pembelajaran Sosial Emosional



|



151



Daftar Pustaka Alice Y. K & David Kolb. (2009). Experiential Learning Theory: A Dynamic, Holistic Approach to Management Learning, Education and Development. London: Sage Barton, G., & Garvis, S. (2019). Compassion and Empathy in Educational Contexts.



In



Compassion



and



Empathy



in



Educational



Contexts.



https://doi.org/10.1007/978-3-030-18925-9 Conden, A., & Gonchar, M. (2017). Cultivating Mindfulness for Educators Using Resources



From



The New



York



Times. The



New



York



Times.



https://www.nytimes.com/2017/09/07/learning/lesson-plans/cultivatingmindfulness-for-educators-using-resources-from-the-new-york-times.html Hoerr, T. R. (2010). Taking Social Emotional Learning Schoolwide: The Formative Fice Sucess for Students and Staff. Library of Congress Cataloging-inPublication Data. Jarvela, S. (2011). Social and emotional aspect of learning. Oxford: Academic Press. Keng, S. L., Smoski, M. J., & Robins, C. J. (2011). Effects of mindfulness on psychological health: A review of empirical studies. Clinical Psychology Review, 31(6), 1041–1056. https://doi.org/10.1016/j.cpr.2011.04.006 Kolb, D.A. (1984). Experiential Learning: Experience as The Source of Learning And Development. New Jersey (NJ): Prentice-Hall. Konu, A.,Lintonen, T & Rimpela,M, 2002. Factor structure of the School Well-being Model. Health Education Research .Vol.17. No.6 HLM. 732–742 Konu, A., & Rimpela, M. (2002). Well-being in school: A Conceptual Model. Health Promotion International, Vol. 17 (1). Hlm. 79 – 89



152



|



PPG Pra Jabatan 2022



Lueke, A., & Gibson, B. (2015). Mindfulness Meditation Reduces Implicit Age and Race Bias: The Role of Reduced Automaticity of Responding. Social Psychological



and



Personality



Science,



6(3),



284–291.



https://doi.org/10.1177/1948550614559651 Meyers, S., Rowell, K., Wells, M., & Smith, B. C. (2019). Teacher Empathy: A Model of Empathy for Teaching for Student Success. College Teaching, 67(3), 160–168. https://doi.org/10.1080/87567555.2019.1579699 Parry, L. (2020). The social emotional revolution: Centralising the whole learner in education



systems.



https://static1.squarespace.com/static/5f3a60f80638305e031c31bd/t/602c8 a55c1532b66c5916eed/1613531738984/Occasional+Paper+168October+2020-secure.pdf Strauss, C., Lever Taylor, B., Gu, J., Kuyken, W., Baer, R., Jones, F., & Cavanagh, K. (2016). What is compassion and how can we measure it? A review of definitions and measures. Clinical Psychology Review, 47, 15–27. https://doi.org/10.1016/j.cpr.2016.05.004 Yamazaki, cultural



Y.



(2005).



Learning



differences:



styles



and A



typologies



of



theoretical



and empirical comparison. International journal of intercultural relation, 29, 521-548.



Pembelajaran Sosial Emosional



|



153



Ujian Mata Kuliah



154



|



UTS



Topik II, Aksi nyata



UAS



Topik V, Aksi nyata



PPG Pra Jabatan 2022



Profil Pengembang Modul Lulusan Program Doktor Psikologi Universitas Gunadarma, Jakarta dan berkarir sebagai dosen sejak tahun 2002. Sejak 2017, menjadi dosen tetap di Universitas Pembangunan Jaya. Pernah menjabat sebagai Ketua Lembaga Psikologi di Ukrida, Kaprodi Psikologi dan Manager Students Advisory Center Universitas Bunda Mulia. Clara juga merupakan narasumber beberapa media dan terlibat aktif di Konsorsium Psikologi Ilmian Nusantara (KPIN) sebagai anggota Komisi Etik. Clara juga terpilih mengikuti program summer school Asian Association of Social Psychology 2012 (Yogyakarta) dan 2015 (Filipina). Clara sudah menulis chapter book baik nasional maupun internasional dan memiliki 9 HKI untuk modul, dan lain sebagainya. Saat ini juga berperan sebagai reviewer Jurnal Psikologi Ulayat, biopsikososial, Journal of Social and Political Psychology dan Editorial board Jurnal Widyakala Universitas Pembangunan Jaya dan pengembang modul untuk internal dan eksternal.



Pembelajaran Sosial Emosional



|



155