6 Eksipien [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Eksipien dalam formulasi sediaan tablet Desain Bentuk Sediaan Obat I



KOMPONEN PEMBENTUK TABLET Bahan Aktif q Komponen Utama q Lokal atau Sistemik q Bekerja cepat atau lambat q Melalui rute tertentu q Oral (lambung / usus halus), q Buccal ; sublingual, q Vaginal, q Bawah kulit / jaringan



Zat Aktif Dalam Sediaan Tablet Oral —  Obat yang tidak larut : diharapkan bekerja



lokal di saluran cerna, misal antasida, anti cacing dan adsorben



—  Obat yang larut : diharapkan mempunyai efek sistemik setelah obat terdisolusi dalam saluran cerna yang dilanjutkan dengan absorpsi



Zat Aktif —  Sifat kempa dan sifat alir —  Bentuk garam, polimorf —  Titik lebur/leleh —  Kemurnian —  Ukuran partikel —  Mempengaruhi segregasi serbuk (keseragaman pencampuran) —  Mempengaruhi disolusi



FORMULASI SEDIAAN TABLET Bahan Aktif



Zat berkhasiat



Pengisi



Penambah volume keseluruhan atau jika sulit dikempa



Pengikat



Pengatur daya adhesi dan kohesi



Disintegran



Pengatur waktu hancur



Lubrikan



Pengurang gesekan, pencegah melekat



Glidan



Penambah kemampuan mengalir



Antiadherent



Pelicin cetakan



Pewarna, pengaroma, pemanis



Penambah nilai estetika produk



Penyerap, penambah larut, dll



Eksipien Sediaan Tablet n 



Komponen dalam tablet yang memiliki peran bukan sebagai zat berkhasiat, termasuk : Pengisi -- Fillers (diluents) n  Pengikat -- Binders n  Disintegran -- Disintegrants n  Lubrikan dan glidan -- Lubricants, and glidants n  Pengawet -- Preservatives n  Bahan pengaroma -- Flavoring agents n  Pembentuk film -- Film formers n  Pengatur opalesensi dan pewarna -- Opacifiers and colors n 



Kriteria Pemilihan Eksipien Tidak toksik n  Biaya rendah atau harganya murah n  Inert secara fisiologis n  Stabil secara fisikokimia, baik sendiri maupun dalam kombinasi n  Tidak mengandung mikroorganisme lebih dari batas yang ditentukan n  Memiliki warna yang kompatibel n  Tidak memiliki efek terhadap ketersediaan hayati obat n  Tidak memiliki kontraindikasi untuk segmen populasi tertentu n 



Pengisi n 



n  n  n  n  n  n 



Tujuan penambahan : n  Meningkatkan bobot dan atau ukuran tablet sesuai dengan yang diinginkan (uk.tablet oral umumnya 3/16 s/d ½ inci) Bermanfaat jika bahan aktif merupakan obat poten (dosisnya kecil) Memudahkan dalam proses produksi Memungkinkan pendosisan yang lebih akurat à lebih mudah diberikan Tidak dibutuhkan jika dosis obat tinggi (mis. asetosal) Agar mudah ditelan, berat tablet bulat sebaiknya 120-700 mg, untuk tablet oval 800-1000mg. Manfaat lain dari pengisi: n  Memperbaiki kohesi à untuk cetak langsung n  Meningkatkan aliran



Faktor Pengaruh Pemilihan Pengisi n  n 



n 



n  n  n 



Kompresibilitas Kemudahan mengalir Ukuran partikel dan distribusi uk.partikel Kandungan lembab Densitas ruah Kompatibilitas dengan bahan aktif



n  n 



Kelarutan Stabilitas n  n 



n  n  n 



Sendiri /tunggal Tablet akhir



Ke-inert-an Biaya / ketersediaan Peraturan pemerintah



n  Contoh n  Avicel



:



(Microcrystalline cellulose) n  Lactose n  Pati atau amilum n  Dekstrosa n  Manitol (tablet kunyah) n  Sorbitol n  Sukrosa n  Dll



Avicel ü  Memiliki 3 jenis, yaitu PH 101 (serbuk), PH 102 (granul), PH 103 (serbuk), PH 105, PH 200, ü  ü  ü  ü  ü  ü  ü  ü  ü  ü  ü  ü  ü  ü 



PH 302 Memiliki keunggulan karena volume Juga memiliki sifat lubrikan dan disintegran spesifiknya kecil, aliran lebih baik dan Konsentrasi yang digunakan 20-90% waktu hancur lebih singkat. Insoluble, non-reaktif, aliran kurang baik, kapasitas pegang 50%. Menghasilkan tablet yang keras dengan tekanan kecil (kompresibilitas baik) dan friabilitas tablet rendah, waktu stabilitas panjang. Menghasilkan pembasahan yang cepat dan rata sehingga mendistribusikan cairan penggranul ke seluruh massa serbuk; menghasilkan distribusi warna dan obat yang merata. Bertindak sebagai pembantu mengikat, menghasilkan granul yang keras dengan sedikit fines. Bisa bersifat pengikat kering, disintegran, lubrikan dan glidan. Berfungsi sebagai self lubrikan sehingga lubrikan yang diperlukan lebih sedikit. Penggunaannya membutuhkan lubrikan; penggunaannya dapat dikombinasi dengan laktosa, manitol, starch, kalsium sulfat. Membantu mengatasi zat-zat yang jika overwetting (terlalu basah) menjadi seperti “clay” yang sukar digranulasi dan ketika kering granulnya menjadi keras dan resisten terhadap disintegrasi. Contoh: kaolin, kalsium karbonat. Avicel dalam GB memperbaiki ikatan pada pengempaan, mengurangi capping dan friabilitas tablet. Avicel membantu obat larut dengan air agar homogen, mencegah migrasi pewarna larut air dan membantu agar evaporasi cepat dan seragam. Untuk obat dengan dosis kecil, Avicel digunakan sebagai pengisi dan pengikat tambahan. 60% avicel PH 101 dan 40% amilum sebagai pasta 10% membuat massa lembab mudah digranulasi, membentuk granul yang kuat pada pengeringan dengan sedikit fine daripada pasta yang hanya terbuat dari amilum.



BINDER



n 



Pengikat



q Fungsi : untuk membentuk granul atau menaikkan kekompakan kohesi bagi tablet yang dicetak langsung q Bisa berupa gula dan polimer. q Polimer alam: starch, gum (acacia, tragacanth, gelatin) q Polimer sintetik : PVP, MC, EC, HPC q Dapat meningkatkan kekerasan, mengurangi efek capping dan friabilitas tablet. q Dapat ditambahkan kering atau dengan cairan pada granulasi basah. q Manfaat lain : meningkatkan kekohesifan dalam cetak langsung q Dapat sebagai pengendali pelepasan



Bahan Pengikat Binder Adhesive



pengikat kering pengikat basah



•  Kerja :



• Membentuk kohesi & adhesi ( Ikatan antar partikel & granul) • Meningkatkan kompresibilitas ( Tablet keras & kompak )



• % penggunaan : ( tergantung b.Aktif & Target kekompakan)



15



n 



Pengikat : n  Contoh



:



n  Acacia



and tragacanth (natural gums)



Usually used in wet granulation with 10-25 % concentration in the granulating fluid. n  One problem associated with these binders is microbial proliferation if drying is delayed. n 



n  Gelatin n  Starch n  Methylcellulose



used for wet granulation and for direct compression.



Catatan : untuk 3 kg pengisi



Pengikat pada Granulasi Basah



DISINTEGRANTS



n 



Disintegrants : Allow the tablet to break apart in the GI tract, usually in the stomach or small intestine, so that dissolution can occur, then the active component can be absorbed by the body. n  Disintegrants may function by drawing water into the tablet, swelling and causing the tablet to burst. n  Disintegrant concentration n 



n 



n 



Affects rate of disintegration



Examples: Starch n  Veegum and bentonite used only in colored tablets because of there off-white appearance. n 



Disintegrant Mechanisms n 



All disintegrants are hygroscopic and draw liquid into the matrix ("liquid uptake" or "wicking action"). n 



n 



May generate a hydrostatic pressure.



As they sorb liquid, they may:



Swell extensively (Sodium Starch Glycolate, NF) n  Recover shape with little swelling (Crospovidone, NF; Starch, NF) n  Swell radially and straighten out [fibrous material] (Croscarmellose Sodium, NF) n  Together, these phenomena create a disintegrating force within the matrix n 



BAHAN PENGHANCUR



Ditambahkan dengan cara :



•  bersama bahan aktif : penghancur dalam •  Untuk memecah granul menjadi partikel •  bersama dengan pelincir : pengh. Luar •  Untuk memecah tablet menjadi granul



When formulations are granulated (wet or dry), disintegrants are best added... n  n 



1/2 before granulation (intragranular) 1/2 after granulation (extragranular)



Berapa persen ? tergantung : •  jenis tablet,



•  waktu hancur •  B. Pengikat



Types and Use Levels of Disintegrants n  n 



Starch: 5-15% Croscarmellose sodium* n  n 



n 



Crospovidone* n 



n 



DC: 1-3% Wet Granulation: 2-4% 2-4%



Sodium Starch Glycolate*



4-6% ___________________ * "Super-Disintegrants" n 



Note: For powder filled hard gelatin capsules, 4-8% is usually used. Crospovidone and Starch not recommended for capsules.



Classification of Super Disintegrants n 



Modified Cellulose [Croscarmellose Sodium, NF] n 



(Sodium carboxymethyl cellulose which has been crosslinked to render it insoluble) n 



n 



Crosslinked Polyvinylpyrrolidone [Crospovidone, NF) n 



(High MW and cross linking render it insoluble) n 



n 



AcDiSol (FMC Corp.)



Polyplasdone XL (ISP Corp.)



Modified Starch [Sodium Starch Glycolate, NF] n 



(Sodium carboxymethyl starch; crosslinking reduces solubility) Primojel (Generichem Corp.) n  Explotab (Edward Mendell Co.) n 



Sodium Starch Glycolate



Upon Exposure to 100% RH Air



LUBRICANTS



The Three Lubricant Roles n 



True Lubricant Role n 



n 



Antiadhesion / Antiadherent Role n 



n 



Reducing friction between sliding surfaces, traditionally at the tablet-die wall interface during tablet formation and ejection. Also applies to capsule plugs.



Preventing sticking to surfaces, e.g., the faces of tablet punches, capsule tamping pins.



Glidant Role n 



Improving flow by modifying the interaction between particles



BAHAN PELINCIR Lubrikan Glydan Anti Adheren LUBRIKAN PEG,SLS Mg.Stearat As.Stearat Talkum M.Mineral



Granul Tak Lengket Granul Mengalir Baik Mesin Tak Dilengketi Granul



GLYDAN Amilum Talkum SiO2 Mg.CO3 MgO



A. ADHEREN Amilum Talkum (Lubrikan)



Lubricants In a general sense Lubricant



Typical Level



True Lubricant Activity



Antiadherent Activity



Glidant Activity



Metallic Stearates e.g. mag. st., calcium st.



0.5 - 1%



Excellent



Good



Poor*



Stearic Acid



1-5%



Good



Good



Nil



Colloidal Silicas