60 Soal & Pembahasan Keperawatan #2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ID SOAL Tinjauan 1



Tinjauan 2



Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7



1 Praktis Profesional, Etik, Legal dan Peka Budaya Asuhan dan Manajemen Asuhan Keperawatan Pengembangan Profesional Kognitif: Pengetahuan Comprehensif/berpikir kritis Pengetahuan Prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Maternitas / Anak / KMB / Gadar / Jiwa / Keluarga / Komunitas/ Gerontik / Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Oksigenasi / Cairan dan Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & Nyaman / Aktivitas & Istirahat / Komunikasi / Belajar / Seksual / Nilai & Keyakinan / Psikososial Sistem kardiovaskuler & Limfatik / Sistem Pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh / Sistem Saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan & Hepatobilier / Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integumen / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi / Sistem Penginderaan / Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain



Seorang laki-laki, 61 tahun, dirawat diruang penyakit dalam dengan COPD. Hasil pengkajian: TD 150/90 mmHg, Frekuensi nadi 102 x/menit ,suhu 38 0C,frekuensi napas 26 x/menit, ronchi pada dada kiri dan kanan, produksi sputum banyak, indeks masa tubuh 16, pucat dan terlihat sesak serta kelelahan.



Apakah masalah keperawatan yang tepat untuk kasus tersebut? Pilihan Jawaban a. Intoleransi aktifitas b. Gangguan pertukaran gas c. Nutrisi kurang dari kebutuhan d. Bersihan jalan nafas tidak efektif e. Gangguan perfusi jaringan perifer



Kunci Pembahasan



Referensi Nama Pembuat Institusi / Bagian



D PPOK atau COPD terjadi akibat tiga kondisi yakni bronkhitis kronis,asma dan emfisema.Bronkhitis menyebabkan penumpukan sekret karena infeksi pada bronkus dan produksi yang berlebihan.Pada kasus tersebut terdapat produksi sputum yang banyak dan terdengar bunyi ronchi Arif Muttaqin. (2008). Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan sistem Pernapasan, Jakarta: Salemba Medika Annisa Nur Nazmi STIKES Banyuwangi / Keperawatan medikal Bedah/Respirasi



ID SOAL Tinjauan 1



2 Praktis Profesional, Etik, Legal dan Peka Budaya Asuhan dan Manajemen Asuhan Keperawatan Pengembangan Profesional Tinjauan 2 Kognitif: Pengetahuan Comprehensif/berpikir kritis Pengetahuan Prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB / Gadar / Jiwa / Keluarga / Komunitas/ Gerontik / Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan dan Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & Nyaman / Aktivitas & Istirahat / Komunikasi / Belajar / Seksual / Nilai & Keyakinan / Psikososial Tinjauan 7 Sistem kardiovaskuler & Limfatik / Sistem Pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh / Sistem Saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan & Hepatobilier / Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integumen / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi / Sistem Penginderaan / Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain Seorang perempuan, 60 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan muntah 3 kali, BAB 6 kali sehari dengan konsistensi cair tidak ada lendir, turgor kurang dari 2 detik, mukosa lembab dan badannya merasa lemas. Hasil pengkajian: TD 120/80 mmHg, frekuensi Nadi 80 x/mnt, Suhu 38 0C, frekuensi nafas 20x/mnt.



Apakah masalah keperawatan utama yang sesuai untuk kasus tersebut? Pilihan Jawaban a. Diare b. Hipertermi c. Defisit Nutrisi d. Defisit volume cairan e. Gangguan eliminasi fekal Kunci Pembahasan



Referensi Nama Pembuat Institusi / Bagian



A Diare merupakan pengeluaran feses yang sering, lunak atau cair dan tidak terbentuk. Terjadi karena infeksi,malabsorbsi,kecemasan atau karena tingkat stres yang tinggi. Pada kasus tersebut pasien mengalami BAB cair sebanyak 6 kali sehari,untuk CRT dan tanda vital masih dalam batas normal Ida Mardalena. (2016). Keperawatan Pencernaan, Jakarta: Pustaka Baru Press Annisa Nur Nazmi STIKES Banyuwangi / Keperawatan medikal Bedah/Respirasi



ID SOAL Tinjauan 1



3 Praktis Profesional, Etik, Legal dan Peka Budaya Asuhan dan Manajemen Asuhan Keperawatan Pengembangan Profesional Tinjauan 2 Kognitif: Pengetahuan Comprehensif/berpikir kritis Pengetahuan Prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB / Gadar / Jiwa / Keluarga / Komunitas/ Gerontik / Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan dan Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & Nyaman / Aktivitas & Istirahat / Komunikasi / Belajar / Seksual / Nilai & Keyakinan / Psikososial Tinjauan 7 Sistem kardiovaskuler & Limfatik / Sistem Pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh / Sistem Saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan & Hepatobilier / Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integumen / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi / Sistem Penginderaan / Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain Seorang laki-laki, 50 tahun, sudah 3 hari dirawat di RS dengan diagnosis hepatitis. Keluhan pasien adalah perut bagian kanan atas terasa penuh, terasa sesak , diare, penurunan nafsu makan, mual dan muntah. Hasil lab: SGOT 300 u/L, SGPT 200 u/L. TD 130/80 mmHg, frekuensi nadi 60 x/menit, suhu 37,5.C, frekuensi nafas 28 x/menit.



Apakah masalah keperawatan prioritas pada klien tersebut? Pilihan Jawaban a. Nyeri akut b. Defisit nutrisi c. Defisit volume cairan d. Gangguan integritas kulit e. Pola Nafas Tidak Efektif Kunci Pembahasan Referensi Nama Pembuat



E Pada kasus tersebut pasien mengeluh perutnya terasa penuh, merasa sesak nafas dan frekuensi nafas pasien menunjukkan takipnea. Ida Mardalena. (2016). Keperawatan Pencernaan, Jakarta: Pustaka Baru Press Annisa Nur Nazmi



ID SOAL Tinjauan 1



Tinjauan 2



Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7



4 Praktis Profesional, Etik, Legal dan Peka Budaya Asuhan dan Manajemen Asuhan Keperawatan Pengembangan Profesional Kognitif: Pengetahuan Comprehensif/berpikir kritis Pengetahuan Prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Maternitas / Anak / KMB / Gadar / Jiwa / Keluarga / Komunitas/ Gerontik / Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Oksigenasi / Cairan dan Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & Nyaman / Aktivitas & Istirahat / Komunikasi / Belajar / Seksual / Nilai & Keyakinan / Psikososial Sistem kardiovaskuler & Limfatik / Sistem Pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh / Sistem Saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan & Hepatobilier / Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integumen / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi / Sistem Penginderaan / Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain



Seorang perempuan, 25 tahun, dirawat di ruang penyakit dalam.  Hasil pengkajian: kelumpuhan otot bantu pernafasan, pernapasan snoring, sesak napas, napas cepat dan dangkal. Saat dilakukan hisap lendir, perawat menaikan tekanan oksigen, menghidupkan mesin, mengecek  tekanan dan botol penampung, memasukkan kanul hisap lender ke dalam mulut. Tiba-tiba pasien terbatuk.



Apakah tindakan pertama perawat pada kasus tersebut? Pilihan Jawaban a. Menghentikan hisap lendir b. Menghisap lendir dengan menutup kanul c. Mengobservasi keadaan umum dan pernapasan pasien d. Mengeluarkan kanul hisap lendir e. Mematikan mesin



Kunci Pembahasan



Referensi Nama Pembuat Institusi / Bagian



A Prosedur suction dimulai dengan mencuci tangan kemudian mengobservasi keadaan umum dan pernapasan klien,lalu menggunakan sarung tangan steril.kmudian mengoleskan jelly pada ujung kanul,menghisap lendir pada saluran pernapasan klien dengan cara menutup kanul.saat proses berlangsung,apabila pasien mengalami respon batuk, maka segera hentikan menghisap lendir kemudian matikan mesin.Observasi keadaan umum dan pernapasan pasien.jika normal dan masih terdapat banyak lendir, maka bisa dilanjutkan untuk menghisap. Arif Muttaqin. (2008). Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan sistem Pernapasan, Jakarta: Salemba Medika Annisa Nur Nazmi STIKES Banyuwangi / Keperawatan medikal Bedah/Respirasi



ID SOAL Tinjauan 1



Tinjauan 2



Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7



5 Praktis Profesional, Etik, Legal dan Peka Budaya Asuhan dan Manajemen Asuhan Keperawatan Pengembangan Profesional Kognitif: Pengetahuan Comprehensif/berpikir kritis Pengetahuan Prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Maternitas / Anak / KMB / Gadar / Jiwa / Keluarga / Komunitas/ Gerontik / Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Oksigenasi / Cairan dan Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & Nyaman / Aktivitas & Istirahat / Komunikasi / Belajar / Seksual / Nilai & Keyakinan / Psikososial Sistem kardiovaskuler & Limfatik / Sistem Pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh / Sistem Saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan & Hepatobilier / Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integumen / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi / Sistem Penginderaan / Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain



Seorang perempuan, 36 tahun, datang ke klinik dan sering mengeluh sering mengalami nyeri perut pada bagian ulu hati (epigastrium). Klien mengatakan bahwa kejadian ini terjadi sudah sekitar seminggu dan tiga hari terakhir merasa mual.



Apakah pengkajian fokus yang sesuai dengan kasus tersebut? Pilihan Jawaban a. Riwayat istirahat dan tidur b. Pola makan dan pemenuhan nutrisi c. Volume dan jenis minuman sehari-hari d. Kemampuan bernafas dan riwayat sesak e. Kebiasaan olah raga dan pekerjaan sehari- hari



Kunci Pembahasan



Referensi Nama Pembuat Institusi / Bagian



B Pada kasus tersebut terdapat data aktual dimana pasien mengalami mual,dan mual merupakan salah satu manifestasi klinis gangguan pencernaan yang dapat mempengaruhi asupan nutrisi dan pola makan Ida Mardalena. (2016). Keperawatan Pencernaan, Jakarta: Pustaka Baru Press Annisa Nur Nazmi STIKES Banyuwangi / Keperawatan medikal Bedah/Respirasi,Pencernaan



Nomor Kode Review Tinjauan 1



Tinjauan 2



Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7 :



6 01 / 02 / 03 / 04 / 05 (silahkan diwarnai oleh reviewer) Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain



Seorang perempuan, 45 tahun, datang ke UGD karena terguyur air panas. Hasil pengkajian: luka bakar pada telapak tangan hingga ke siku sebelah kanan dan kiri serta seluruh dada dan abdomen.



Berapakah luas luka bakar yang dialami pasien tersebut jika dihitung berdasarkan metode Rule of Nine? Pilihan jawaban a. 27 % b. 28 % c. 36 % d. 37 % e. 38% Kunci Jawaban: Referensi: Nama pembuat: Institusi/bagian:



A Brunner and Suddarth's Textbook of Medical-Surgical Nursing 10th edition Vina Asna Afifah, S.Kep., Ns., M.Kep Departemen keperawatan medikal bedah STIKes Estu Utomo



Pembahasan



Lokasi yang terkena luka bakar pasien: - Telapak tangan hingga ke siku sebelah kanan = 4.5 % - Telapak tangan hingga ke siku sebelah kiri = 4.5 % - Seluruh bagian dada = 9 % - Seluruh bagian abdomen = 9 % Dari penjabaran diatas, maka luas keseluruhan luka bakar yang diderita pasien sebesar 27%.



Nomor Kode Review Tinjauan 1



Tinjauan 2



Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7 :



7 01 / 02 / 03 / 04 / 05 (silahkan diwarnai oleh reviewer) Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain



Seorang laki-laki, 22 tahun, dirawat di bangsal penyakit dalam dengan typoid hari rawat kedua. Hasil pengkajian: lemah, bedrest, suhu 390C, kadang meningkat sampai 400C, TD 100/80 mmHg, frekuensi nadi 110 x/menit, frekuensi napas 20 x/menit. Pasien telihat hyperhidrosis terutama setelah minum obat.



Apakah kriteria hasil dalam intervensi keperawatan utama pada kasus tersebut? Pilihan jawaban a. aktivitas meningkat b. suhu tubuh menurun c. frekuensi nadi normal d. frekuensi napas normal e. tekanan darah menurun Kunci Jawaban: Referensi: Nama pembuat: Institusi/bagian: Pembahasan



B Muttaqin, Arif & Sari (2010). Gangguan Gastrointestinal : Aplikasi Asuhan Keperawatan Medikal Bedah. Salemba Medika Vina Asna Afifah, S.Kep., Ns., M.Kep Departemen Keperawatan Medikal Bedah STIKES Estu Utomo Gejala pada pasien yang mengalami Thypoid adalah hipertermi. Masalah keperawatan utama pada kasus tersebut adalah pasien mengalami demam dengan suhu 390C dan kadang meningkat sampai 400C. Jadi tindakan keperawatan yang direncanakan bertujuan untuk menurunkan suhu tubuh. Maka dari itu, kriteria hasil yang ditetapkan adalah adanya penurunan suhu tubuh pasien. Suhu tubuh harus diturunkan untuk mencegah munculnya masalah/akibat lainnya.



Pada pilihan jawaban A, aktivitas hanya mungkin ditingkatkan jika suhu tubuh kembali normal, Sedangkan pilihan jawaban C, frekuensi nadi meningkat disebabkan oleh peningkatan suhu. Pada pilihan Jawaban D, frekuensi nafas pasien sudah menunjukkan data yang normal. Pada pilihan jawaban E, Tekanan darah menggambarkan kekuatan kontraksi jantung.



Nomor Kode Review Tinjauan 1



Tinjauan 2



Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7 :



8 01 / 02 / 03 / 04 / 05 (silahkan diwarnai oleh reviewer) Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain



Seorang laki-laki, 38 tahun, dirawat di ruang bedah setelah tindakan debridemen karena fraktur femur sinistra pada hari ke dua. Luka debridemen terpasang backslap dan dibalut dengan elastis verban. Hasil pengkajian: nyeri kesemutan, CRT jari kaki kiri lebih dari 2 detik, terasa baal, serta nadi dorsalis pedis teraba lemah. Apakah intervensi keperawatan prioritas pada kasus tersebut? Pilihan jawaban a. melonggarkan ikatan bidai b. melakukan pijatan pada jari c. mempersiapkan pembedahan d. memberikan kompres hangat e. meninggikan kaki yang fraktur Kunci Jawaban: Referensi:



Nama pembuat: Institusi/bagian: Pembahasan



A - Kneale, Julia D., et.al. Alih bahasa Yudha, Egi et.al (2008). Keperawatan Ortopedik & Trauma. EGC. Jakarta. - Lukman & Ningsih (2012). Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem Muskuloskeletal. Salemba Medika. Jakarta Vina Asna Afifah, S.Kep., Ns., M.Kep Departemen Keperawatan Medikal Bedah STIKes Estu Utomo Pada pilihan jawaban A : ikatan bidai yang terlalu kuat dapat membendung secara komplit aliran darah ke bawah lokasi cedera sehingga menyebabkan aliran darah ke distal tidak lancar dan menyebabkan kesemutan dan baal, serta CRT > 2 detik. Pada pilihan jawaban B : pijatan pada jari bertujuan memberi rasa nyaman



dan melancarkan sirkulasi darah Pilihan jawaban C : pembedahan bertujuan memperbaiki bentuk tulang yang patah Pilihan jawaban D: kompres hangat bertujuan melebarkan pembuluh darah kapiler Pilihan jawaban E : meninggikan kaki yang cedera bertujuan mengurangi bengkak



Nomor Kode Review Tinjauan 1



Tinjauan 2



Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7 :



9 01 / 02 / 03 / 04 / 05 (silahkan diwarnai oleh reviewer) Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain



Seorang perempuan,32 tahun, dirawat di bangsal penyakit dalam mengeluhkan sesak napas saat terkena serbuk kecil dan debu. Hasil pengkajian: frekuensi napas 36 x/menit, frekuensi nadi 88 x/menit, suhu 37,8 oC, pernafasan cuping hidung, terdengar ronkhi paru, dan batuk non produktif.



Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut? Pilihan jawaban a. perubahan suhu tubuh b. pola nafas tidak efektif c. perfusi perifer tidak efektif d. pertukaran gas tidak efektif e. bersihan jalan napas tidak efektif Kunci Jawaban: Referensi: Nama pembuat: Institusi/bagian: Pembahasan



E Somantri, Irman (2012). Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Salemba Medika. Jakarta Vina Asna Afifah, S.Kep., Ns., M.Kep Departemen Keperawatan Medikal Bedah STIKes Estu Utomo Rasional pilihan jawaban A : perubahan suhu tubuh terjadi karena meningkatnya aktivitas pernapasan Rasional pilihan jawaban B : pada kasus terdapat dyspnea, namun tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan, ekspirasi memanjang dan pola nafas yang abnormal (misal. takipnea. bradipnea, hiperventilasi kussmaul



cheyne-stokes). Rasional pilihan jawaban C : perfusi perifer tidak efektif ditandai oleh kebiruan di perifer : wajah, bibir atau kuku (tidak ada di kasus) Rasional pilihan jawaban D : pertukaran gas tidak efektif ditandai dengan rendahnya kadar oksigen dalam darah (tidak ada di kasus) Rasional pilihan jawaban E : tanda jalan napas tidak bersih pada kasus yaitu napas cuping hidung, ronkhi, frekuensi napas 36x/menit



Nomor Kode Review Tinjauan 1



Tinjauan 2



Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7 :



10 01 / 02 / 03 / 04 / 05 (silahkan diwarnai oleh reviewer) Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Sistem Kardiovaskuler dan limfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain



Seorang perempuan, 37 tahun, dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan sesak serta wajah terlihat pucat setelah buang air besar. Hasil pengkajian: mudah lelah dan sesak ketika berjalan lebih dari 5 meter, kepala terasa pusing seperti mau jatuh. Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 2 tahun terakhir. Keluhan akan hilang apabila ia istirahat sekitar 15 menit.



Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut? Pilihan jawaban a. intoleransi aktivitas b. pola nafas tidak efektif c. hambatan mobilitas fisik d. perfusi perifer tidak efektif e. pertukaran gas tidak efektif Kunci Jawaban: Referensi: Nama pembuat: Institusi/bagian: Pembahasan



A Muttaqin, Arif (2012). Buku Ajar Asuhan Klien dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler dan Hematologi Vina Asna Afifah, S.Kep., Ns., M.Kep Departemen Keperawatan Medikal Bedah STIKes Estu Utomo Rasional pilihan jawaban A: Definisi Intoleransi aktivitas : Ketidakcukupan energi untuk melakukan aktivitas sehari hari Gejala dan Tanda : frekuensi jantung meningkat >20% dari kondisi sehat (tidak disebutkan dikasus), Dispnea saat/setelah aktivitas, Merasa tidak nyaman setelah beraktivitas, Merasa lemah/lelah, Tekanan darah berubah



>20% dari kondisi istirahat. Rasional pilihan jawaban B : pada kasus ada dyspnea, namun tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan, ekspirasi memanjang Rasional Pilihan jawaban C : Definisi hambatan mobilitas fisik : Keterbatasan dalam gerakan fisik dari satu atau lebih ekstremitas secara mandiri Gejala dan Tanda : Kekuatan otot dan Rentang gerak (ROM) menurun, Nyeri saat bergerak, Enggan melakukan pergerakan, Merasa cemas saat bergerak, Sendi kaku Gerakan tidak terkoordinasi Gerakan terbatas, Fisik lemah Rasional pilihan jawaban D : perfusi perifer tidak efektif ditandai oleh kebiruan di perifer : wajah, bibir atau kuku (tidak ada dikasus) Rasional pilihan jawaban E : pertukaran gas tidak efektif ditandai dengan rendahnya kadar oksigen dalam darah (tidak ada datanya di kasus)



Nomor Kode Review Tinjauan 1



Tinjauan 2



Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7 :



11 01 / 02 / 03 / 04 / 05 (silahkan diwarnai oleh reviewer) Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde) Pengetahuan afektif (konatif) KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar / Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi / Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitatif Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/ belajar/ komunikasi Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan & hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan



Seorang laki-laki, 18 tahun, dirawat di unit perawatan bedah setelah mengalami kecelakaan 1 hari sebelumnya. Pasien terdiagnosis fraktur tertutup 1/3 distal femur sinistra. Hasil pengkajian: edema pada area fraktur dan tidak bisa digerakkan, CRT > 3 detik, pasien mengeluh nyeri hebat dengan skala 8.



Apakah intervensi mandiri perawat yang tepat dilakukan pada pasien tersebut? Pilihan jawaban A. berikan kompres dingin pada area yang edema B. tinggikan ekstremitas yang mengalami fraktur C. observasi tanda kompartemen sindrom D. observasi intensitas dan durasi nyeri E. berikan obat analgetik Kunci Jawaban: C Referensi: Black J.M., Hawks J.H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen Klinis untuk Hasil yang Diharapkan (3-vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8. Elsevier (Singapore) Pte.Ltd Nama pembuat Cindi Oroh Institusi/bagian Keperawatan Pembahasan Kompartemen sindrom bisa terjadi pada fraktur tertutup dan dapat menyebabkan kerusakan yang lebih serius pada otot dan jaringan lainnya, bahkan bisa berakibat kematian. Tanda & gejala sindrom kompartemen : 1. Nyeri hebat 2. Odema 3. Pusing



Nomor Kode Review Tinjauan 1



Tinjauan 2



Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7 :



12 01 / 02 / 03 / 04 / 05 (silahkan diwarnai oleh reviewer) Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde) Pengetahuan afektif (konatif) KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar / Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitatif Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/ belajar/ komunikasi Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan & hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan



Seorang perempuan, 53 tahun, dirawat di RS dengan osteoartritis. Hasil pengkaian: nyeri skala 2 hilang timbul, kaku pada kedua lutut, tidak ada edema. TD 140/90 mmHg, frekuensi nadi 78 x/menit, frekuensi nafas 19x/menit, IMT 28,5 kg/m 2 (obesitas). Saat ini kondisi pasien stabil dan sedang dipersiapkan untuk pulang.



Apakah pendidikan kesehatan yang penting diberikan untuk pasien tersebut? Pilihan jawaban A. minum obat analgetik B. melakukan latihan rom C. tidak menggerakkan sendi D. kompres dingin pada sendi E. timbang berat badan tiap hari Kunci Jawaban: B Referensi: Black J.M., Hawks J.H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen Klinis untuk Hasil yang Diharapkan (3-vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8. Elsevier (Singapore) Pte.Ltd Nama pembuat Cindi Oroh Institusi/bagian Keperawatan Pembahasan 1. Pasien dengan osteoartritis penting untuk melakukan latihan (ROM) untuk fleksibilitas dan kekuatan otot, sehingga kekakuan sendi yang dikeluhkan pasien akan berkurang sampai hilang. Latihan ini juga bila dilakukan secara teratur akan mencegah kekambuhan kaku sendi. 2. Pasien stabil dengan skala nyeri 2, akan lebih dianjurkan penanganan dengan teknik non farmakologi 3. Tidak menggerakkan sendi justru akan memperparah kekakuan sendi. 4. Kompres dingin dilakukan bila sendi mengalami odema. 5. Timbang berat badan tiap hari, tidak bermanfaat jika tidak dibarengi dengan penkes terkait diet penurunan berat badan pada pasien dnegan osteoartritis.



Nomor Kode Review Tinjauan 1



Tinjauan 2



Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7 :



13 01 / 02 / 03 / 04 / 05 (silahkan diwarnai oleh reviewer) Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde) Pengetahuan afektif (konatif) KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar / Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi / Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitatif Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/ belajar/ komunikasi Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan & hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan



Seorang laki-laki, 47 tahun, dirawat di RS dengan keluhan bengkak pada kedua kaki. Hasil pengkajian: lemah, sulit berjalan, edema di kedua ekstremitas bawah, berat badan meningkat 1 kg dalam waktu 2 hari, oliguria, balance cairan (+) 500 cc/24 jam. TD 130/89 mmHg, frekuensi nadi 87 x/menit, frekuensi napas 18 x/menit, suhu 370 C, albumin 7 g/dL, BUN 20 mg/dL dan kreatinin 2 mg/dL.



Apakah masalah keperawatan prioritas pada kasus tersebut? Pilihan jawaban A. hipervolemia B. intoleransi aktivitas C. gangguan citra tubuh D. risiko berat badan lebih E. gangguan mobilitas fisik Kunci Jawaban: A Referensi: Black J.M., Hawks J.H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen Klinis untuk Hasil yang Diharapkan (3-vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8. Elsevier (Singapore) Pte.Ltd Nama pembuat Cindi Oroh Institusi/bagian Keperawatan Pembahasan Pasien teridentifikasi mengalami gangguan pada ginjal (albumin 7 g/dL, BUN 20 mg/dL dan kreatinin 2 mg/dL). Kelebihan volume cairan dapat dibuktikan dengan adanya edema di kedua ekstremitas bawah, berat badan meningkat 1 kg dalam waktu 3 hari, oliguria, balance cairan 500 cc/24 jam. Edema di kedua ekstremitas bawah menyebabkan pasien mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas. Jika kelebihan volume cairan menjadi prioritas penanganan keperawatan maka harapannya edema kedua kaki teratasi sehingga tidak terjadi intoleransi aktivitas, gangguan citra tubuh dan gangguan mobilitas fisik.



Nomor Kode Review Tinjauan 1



Tinjauan 2



Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7 :



14 01 / 02 / 03 / 04 / 05 (silahkan diwarnai oleh reviewer) Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde) Pengetahuan afektif (konatif) KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar / Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi / Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitatif Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/ belajar/ komunikasi Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan & hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan



Seorang laki-laki, 28 tahun dirawat di RS dengan keluhan diare. Pasien diberikan terapi cairan NaCl 0.9% 2000 cc/24 jam. Hari kedua perawatan, pasien mengatakan tangan yang terpasang infus terasa nyeri. Hasil pengkajian: area insersi infus tampak bengkak kemerahan dan teraba hangat. Infus terpasang selama 2 hari.



Apakah intervensi keperawatan yang tepat pada kasus tersebut? Pilihan jawaban A. kolaborasi pemberian analgetik B. memberikan kompres hangat pada daerah nyeri C. melepas infus dan menggantinya lokasi insersi lain D. memberikan pijatan lembut pada daerah yang bengkak E. membersihkan sekitar area insersi infus dengan desinfektan Kunci Jawaban: C Referensi: Black J.M., Hawks J.H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen Klinis untuk Hasil yang Diharapkan (3-vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8. Elsevier (Singapore) Pte.Ltd Nama pembuat Cindi Oroh Institusi/bagian Keperawatan Pembahasan • Adanya keluhan nyeri, tangan tampak bengkak kemerahan dan teraba hangat mengidentifikasikan risiko plebitis. Maka melepas dan mengganti infus adalah tindakan yang tepat meskipun penggunaan set infus baru 2 hari. • Kolaborasi pemberian analgetik, membersihkan infus dengan desinfektan, melakukan masase pada daerah yang bengkak dan memberikan kompres hangat pada daerah nyeri bukanlah upaya penanganan plebitis.



Nomor Kode Review Tinjauan 1



Tinjauan 2



Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7 :



15 01 / 02 / 03 / 04 / 05 (silahkan diwarnai oleh reviewer) Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde) Pengetahuan afektif (konatif) KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar / Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi / Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitatif Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/ belajar/ komunikasi Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan & hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan



Seorang perempuan, 48 tahun, dirawat di RS dengan DM tipe II. Selama perawatan, nilai kadar glukosa darah fluktuatif. Pukul 15.00 WITA, mendapat suntikan insulin 12 unit. Pada pukul 18.00 WITA pasien mengalami keringat dingin dan gelisah.



Apakah tindakan keperawatan utama diberikan pada pasien tersebut? Pilihan jawaban A. memberikan oksigen B. memeriksa kadar gula darah C. memberikan asupan gula peroral D. kolaborasi pemberian glukosa via iv E. menyuntikan insulin sesuai dosis rutin Kunci Jawaban: B Referensi: Black J.M., Hawks J.H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen Klinis untuk Hasil yang Diharapkan (3-vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8. Elsevier (Singapore) Pte.Ltd Nama pembuat Cindi Oroh Institusi/bagian Keperawatan Pembahasan 1. Pemberian insulin 12 unit pada pasien dengan kadar glukosa dalam darah tidak stabil (hasil pemeriksaan fluktuatif), butuh pengawasan ketat karena pasien bisa saja mengalami hiperglikemia atau hipoglikemia. Oleh karena itu langkah awal yang dilakukan bila pasien menunjukkan tanda dan gejala di atas adalah memeriksa kadar glukosa darah. 2. Memberikan asupan gula peroral, kolaborasi pemberian glukosa via IV dan menyuntikan insulin sesuai dosis rutin adalah pilihan tindakan yang dilakukan setelah terlebih dahulu mengetahui kadar glukosa darah.



Nomor



16



Kode Review Tinjauan 1



01 / 02 / 03 / 04 / 05 (silahkan diwarnai oleh reviewer) Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif



Tinjauan 2 Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7 :



Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain



Seorang perempuan, 30 tahun, masuk RS dengan keluhan BAB cair sejak 3 hari yang lalu, frekuensi 6 kali dalam satu hari. Hasil pengkajian: mata cekung, turgor kulit jelek, wajah nampak pucat dan lemas. TD 110/70 mmHg, frekuensi nafas 20 x/menit, frekuensi nadi 80 x/menit, suhu: 370C. Pasien akan di berikan cairan sebanyak 1000 ml dalam 4 jam pertama. Berapakah tetesan per menit cairan yang diberikan pada pasien tersebut? Pilihan jawaban a. 83 b. 81 c. 78 d. 75 e. 72 Kunci Jawaban: Referensi:



A



Nama pembuat Institusi/bagian



Habid Al Hasbi, S.Kep. Ns. M.Kep Departemen keperawatan medikal bedah, Stikes Estu Utomo



Pembahasan



Rumus perhitungan tetes per menit.



Nur, Akbar. 2017. Buku Saku Keperawatan dan Kebidanan. Celebes Media Perkasa



¿



jumlah cairan x faktor tetesan ( 20 tts ) lama pemberian x 60 menit



¿



1000 x 20 4 x 60



¿ 83,3 Jadi tetesan per menit cairan yang diberikan pada pasien adalah 83 tetes permenit.



Nomor



17



Kode Review Tinjauan 1



01 / 02 / 03 / 04 / 05 (silahkan diwarnai oleh reviewer) Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif



Tinjauan 2 Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7 :



Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain



Seorang perempuan, 50 tahun, di rawat di RS dengan keluhan nyeri dada. Pasien mengeluh 7 bulan terakhir ini mengalami nyeri dada substernal bersifat intermitten. Nyeri pertama kali terjadi ketika melakukan kegiatan dan menurun ketika istirahat. Pasien saat ini mengeluh nyeri dada skala 5 rasa seperti tertusuk-tusuk. Perawat melakukan tindakan penanganan nyeri dengan mengajak pasien bercerita hobi pasien yang senang melakukan berkebun. Tindakan apakah yang dilakukan perawat? Pilihan jawaban a. distraksi b. imajinasi c. hipnoterapi d. relaksasi e. masase kutaneus Kunci Jawaban: Referensi: Nama pembuat Institusi/bagian Pembahasan



A Prasetyo, Sigit Nian. 2010. Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri. Edisi I Yogyakarta: Graha Ilmu Habid Al Hasbi, S.Kep. Ns. M.Kep Departemen keperawatan medikal bedah, Stikes Estu Utomo Distraksi merupakan mengalihkan perhatian klien ke hal yang lain sehingga dapat menurunkan kewaspadaan terhadap nyeri, bahkan meningkatkan toleransi terhadap nyeri.



Dari pengertian tersebut perawat mengajak pasien bercerita tentang hobi pasien yang senang melakukan berkebun merupakan penanganan nyeri dengan teknik distraksi



Nomor



18



Kode Review Tinjauan 1



01 / 02 / 03 / 04 / 05 (silahkan diwarnai oleh reviewer) Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif



Tinjauan 2 Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7 :



Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain



Seorang perempuan, 33 tahun, masuk RS dengan keluhan demam ± 3 hari di rumah, muntah 3x, nyeri ulu hati skala 4, mimisan 1x di rumah. Di rumah pasien minum obat paracetamol tapi tidak ada perubahan. Hasil pengkajian: TD 90/60 mmHg, suhu 38,9 0C, frekuensi nadi 96x/menit, sakit kepala dan lemas, turgor kulit tidak elastis, tampak bitikbintik merah pada kedua tangan, trombosit 60.000 mg/dl, Ht 54%, Hb 9,0 gr/dl. Perawat berkolaborasi dengan dokter untuk memberikan transfusi trombosit pada pasien. Apakah Outcome (NOC) yang diharapkan dari diagnosis utama kasus tersebut? a. b. c. d. e.



keseimbangan jumlah makanan yang masuk ke dalam tubuh selama 24 jam menunjukkkan integritas kulit dan membrane mukosa yang baik nyeri kepala dan ulu hati berkurang pasien menunjukkan termoregulasi menunjukkan hidrasi yang adekuat



Kunci Jawaban: Referensi:



E PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta: PPNI Price, S.A., Wilson, L.M. 2013. Patofisiologi Konsep Klinis ProsesProses Penyakit. Edisi VI. Jakarta: EGC Black, J. M., & Hawks, J. H. 2009. Medical surgical nursing clinical management for positive outcomes. 8th edition. St. Louis, Missouri: Nanda 2012-2014



Nama pembuat Institusi/bagian



Habid Al Hasbi, S.Kep. Ns. M.Kep Departemen keperawatan medikal bedah, Stikes Estu Utomo



Pembahasan



Hasil luaran yang diharapkan adalah meningkatkan (adekuat) nilai biokimia dalam darah terutama nilai trombosit yang jauh dari nilai normal yaitu 150.000 - 450.000/mm³.



Nomor



19



Kode 01 / 02 / 03 / 04 / 05 (silahkan diwarnai oleh reviewer) Review Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan : kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain Seorang perempuan, 52 tahun, dirawat di ruang interna. Pasien mengatakan ia dibawah ke RS karena pingsan dirumah setelah keluar darah dari hidung. Saat ini masih sesak, merasa lemah, sakit kepala dan bertambah berat bila pasien duduk/berdiri, dan mengeluh lelah. Hasil pengkajian: TD 130/80 mmHg, frekuensi nadi 110 x/menit, suhu 37,50C, frekuensi napas 24 x/mnt, saturasi O2 96%, Hb 7 gr/dl. Apakah diagnosa keperawatan prioritas yang paling tepat untuk kasus tersebut? a. b. c. d. e.



hipertermi nyeri kepala intoleransi aktivitas ketidakseimbangan nutrisi ketidakefektifan pola nafas



Kunci Jawaban: Referensi:



C PPNI. 2017. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. Jakarta: PPNI. Black, J. M., & Hawks, J. H. (2009). Medical surgical nursing clinical management for positive outcomes. 8th edition. St. Louis, Missouri: Nanda 2012-2014 Ignatavicius, D. D., & Workman, M. L., (2006). Medical-surgical nursing critical thinking for collaborative care. Philadelphia: Saunders Elseviers



Nama pembuat Institusi/bagian



Habid Al Hasbi, S.Kep. Ns. M.Kep Departemen keperawatan medikal bedah, Stikes Estu Utomo



Pembahasan



Pada kasus di atas, pasien mengeluh sesak, lemah, mengeluh sakit kepala dan hasil laboratorium nilai hemoglobin di bawah normal yang menunjukkan suplai oksigen ke sel-sel otak terhambat, data subjektif dan objektif tersebut masuk dalam batasan karakteristik untuk diagnosa keperawatan intoleransi aktifitas.



Nomor



20



TINJAUAN Tinjauan 1



JABARAN Aspek etik, legal dan peka budaya Asuhan keperawatan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional



Tinjauan 2



Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural Pengetahuan afektif (konatif)



Tinjauan 3



Maternitas / Anak / KMB / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen/Gadar



Tinjauan 4



Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi / Lain-lain



Tinjauan 5



Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif



Tinjauan 6



Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial



Tinjauan 7



Pernafasan/Jantung, Pembuluh darah dan Sistem Limfatik/ Pencernaan dan Hepatobilier/Saraf dan Perilaku/Endokrin & Metabolisme/ Muskuloskeletal/Ginjal & Saluran Kemih/ Reproduksi/Integumen/Darah dan Sistem Kekebalan Imun/Penginderaan/Kesehatan Mental/ Pelayanan Kesehatan



KASUS (Vignate): Seorang perempuan, 60 tahun, dirawat di rumah sakit dengan keluhan lemah dan mual muntah. Hasil pengkajian didapatkan pasien memiliki riwayat diabetes melitus sejak 5 tahun yang lalu dan adanya luka di tumit kiri,TD 140/95 mmHg, frekuensi nadi 110 x/menit ireguler, frekuensi napas 24 x/menit, suhu 36,5 oC dan GDS terakhir 250 mg/dL. Setelah 2 minggu luka pasien sembuh dan akan pulang ke rumah. Apakah pendidikan kesehatan perawatan kaki yang dapat diberikan pada pasien kasus yang di atas? : a. Gunakan sepatu dan kaos kaki b. Rendam kaki di air yang panas selama 30 menit c. Menyilangkan kaki pada saat duduk dalam waktu yang lama d. Pantau tanda-tanda vital secara berkala e. Potong kuku setiap 1 bulan sekali Kunci Jawaban A Pembahasan



Edukasi perawatan kaki diabetes melitus



-



Referensi



Pantau gula darah Periksa kaki setiap hari: periksa luka,lecet, bitnik merah atau bengkak; gunakan cermin untuk memeriksa bawah kaki atau menanyakan anggota keluarga untuk membantu melihat, periksa perubahan suhu - Cuci kaki setiap hari dengan air hangat; keringkan kaki sampai selasela jari kaki; jangan merendam kaki; jangan memeriksa suhu air dengan kaki namun gunakan thermometer atau siku - Menjaga kulit tetap lembut dan halus: gosokan lotion kulit pada bagian atas dan bawah kaki tetapi sela-sela jari tidak diberikan lotion - Kurangi adanya kapalan di kaki, jika ada gunakan batu apung - Potong kuku kaki secara berkala - Gunakan sepatu dan kaos kaki: jangan pernah berjalan tanpa alas kaki, kenakan sepatu yang pas dan nyaman untuk melindungi kaki; pakai spatu yang lapisan dalamnya halus dan tidak ada benda lain di dalamnya - Lindungi kaki dari suhu yang terlalu panas dan dingin: kenakan kaos kaki pada malam hari jika mengalami kedinginan - Jaga agar sirkulasi darah mengalir ke kaki: angkat kaki pada saat duduk, goyangkan jari-jari kaki dan gerakkan pergelangan kaki ke atas dan ke bawah setiap 5 menit atau 2-3 kali sehari; jangan menyilangkan kaki pada saat duduk dalam waktu yang lama dan jangan merokok (Brunner and Suddarth, 2013) Brunner and Suddarth (2013) Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. 8th edn. Jakarta: EGC.



Nama Pembuat



Ns. Ulfa Nur Rohmah, S.Kep., M.Kep



Institusi/ Bagian



Stikes RS Husada Jakarta



Nomor Kode Review Tinjauan 1



Tinjauan 2



Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7 :



21 01 / 02 / 03 / 04 / 05 (silahkan diwarnai oleh reviewer) Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain



Seorang laki-laki, 55 tahun, telah melakukan swab Polymerase Chain Reaction (PCR) dan hasil reaktif dengan CT value 32. Hasil pengkajian: panas, batuk, penurunan penghidu, riwayat diabetes mellitus type 2 terkontrol, hipertensi terkontrol dan infark miocard 1 tahun yang lalu, TD 150/110 mmHg, frekwensi nadi 90 x/mnt,respirasi 22x/mt, suhu 38,6 0C, saturasi oksigen 99%.



Apakah Pendidikan kesehatan yang tepat untuk pasien tersebut? Pilihan jawaban a. latihan fisik teratur b. minum obat vitamin c. isolasi mandiri di rumah d. rawat isolasi covid di rumah sakit e. menerapkan 3 m, masker jaga jarak dan cuci tangan



Kunci Jawaban: Referensi: Nama pembuat: Institusi/bagian:



C Tatalaksana covid edisi 3 2020 Epi Rustiawati DIII keperawatan Untirta



Pembahasan:



Berdasarkan hasil anamnesis diatas pasien mengalami gejala ringan: panas, batuk, penurunan penghidu (anosmina), disertai adanya riwayat komorbid dan pengkajian fisik: respirasi 22x/mt dan saturasi 99%. Sehingga pasien dirawat isolasi di rumah dengan non farmakologis dan farmakologis termasuk pengobatan komorbid dengan tetap dipantau



respirasi menjadi sesak (nafas cepat) dan saturasi ≥ 93% dengan udara ruangan.



Nomor Kode Review Tinjauan 1



Tinjauan 2



22 01 / 02 / 03 / 04 / 05 (silahkan diwarnai oleh reviewer) Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural



Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7 :



Pengetahuan afektif (konatif) Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain



Seorang laki-laki, 50 tahun, dirawat dengan keluhan sesak disertai batuk berdahak kering terus menerus dari 4 hari yang lalu. Pasien riwayat melakukan perjalanan dari Jakarta. Riwayat di puskesmas dengan periksaan rapid test covid dengan hasil reaktif (Ig G E dan IgG M nya). Riwayat penyakit DM, Hipetensi dan jantung disangkal. Hasil pengkajian: composmentis, TD: 90/60 mm/Hg, Nadi 74x/menit, frekwensi napas 28 x/menit, suhu 38 0C, adanya otot bantu nafas, saturasi 93%. Hasil thorax photo: gambaran pneumonia.



Apa masalah keperawatan pada kasus tersebut? a. Bersihan jalan nafas tidak efektif b. Gangguan ventilasi spontan. c. Gangguan pertukaran gas d. Pola nafas tidak efektif e. Resiko aspirasi Kunci Jawaban: D Referensi: PPNI. 2019.Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI). 2020. Diagnosis dan Penatalaksanaan Pneumonia COVID-19.Jakarta : PDPI Nama pembuat: Epi Rustiawati Institusi/bagian: DIII keperawatan Untirta Pembahasan:



Proses perjalanan penyakit dari virus covid 19 akan bereflikasi di paruparu, merusak difus alveoli dan inflamasi pada jaringan paru sehingga kemampuan isnpirasi dan ekspirasi tidak memberikan ventilasi yang adekuat. Data subyektif : sesak Data obyektif : respirasi nafas meningkat, adanya otot bantu nafas , saturasi menurun (93%) dan adanya gambaran thoraks photo pneumonia



Nomor Kode Review Tinjauan 1



Tinjauan 2



Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7 :



23 01 / 02 / 03 / 04 / 05 (silahkan diwarnai oleh reviewer) Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain



Seorang laki-laki, 43 tahun, telah dilakukan rapid tes acak di perkantoran. Hasil pengkajian: nyeri otot dan nyeri menelan pada akhir-akhir waktu ini, riwayat olah raga bersama dengan temannya 5 hari yang lalu. Hasil Rapid test ditemukan reaktif. Laki-laki tersebut berencana untuk pemeriksaan lanjut dengan tes PCR.



Apakah sediaan yang diambil untuk pemeriksaan PCR pada kasus tersebut? Pilihan jawaban a. Cairan lambung. b. Sekret dari paru-paru c. Darah ujung jari (periper) d. Darah dari vena branchialis e. Swab area nasopharyng dan oropharyng Kunci Jawaban: Referensi: Nama pembuat: Institusi/bagian:



E Pedoman Pencegahan dan pengendalian covid Juli 2020 Epi Rustiawati DIII keperawatan Untirta



Pembahasan:



Tatacara pemeriksaan swab pcr yaitu nasopharyng (bagian septum bawah hidung) dan oropharyng (belakang pharyng) dimana lokasi tersebut tempat ditemukannya virus berkembang biak di area tersebut.



Nomor Kode Review Tinjauan 1



Tinjauan 2



Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7 :



24 01 / 02 / 03 / 04 / 05 (silahkan diwarnai oleh reviewer) Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain



Seorang laki-laki, 45 tahun, ke poli penyakit dalam dengan keluhan badan terasa lemas, disertai sering BAK di malam hari disertai penurunan berat badan sertai badan lemas yang sudah dirasakan 3 bulan. Pasien direncanakan untuk pemeriksaan penunjang untuk mengtahui penyebab masalah pasien tersebut



Apakah pemeriksaan penunjang yang tepat pada kasus tersebut?



Pilihan jawaban a. HbA1C b. Gula darah puasa c. Gula darah sewaktu d. Hb, Ht, Leuko, trombosit e. Gula darah tes toleransi glukosa oral 2 jam Kunci Jawaban: Referensi: Nama pembuat: Institusi/bagian:



C Perkeni. 2019. Pedoman dan pencegahan DM tipe 2 Dewasa di Indonesia. Epi Rustiawati DIII Keperawatan Untirta



Pembahasan:



Salah satu menentukan pasien terdiagnosis diabetes mellitus (DM), dengan pemeriksaan GDS ≥ 200 mg/dl dengan keluhan klasik (polidipsi, poliphagi, poli uri dan penurunan berat badan lemas tanpa diketahui penyebab). Pada kasus diatas pasien memiliki keluhan klasik DM dan datang ke poli penyakit dalam tanpa persiapan puasa sehingga yang plaing memungkinkan adalah pemeriksaan gula darah sewaktu.



Nomor Kode Review Tinjauan 1



Tinjauan 2



Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7 :



25 01 / 02 / 03 / 04 / 05 (silahkan diwarnai oleh reviewer) Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ sistem neuro lain-lain



Seorang perempuan, 38 tahun, dirawat di ruang neuro dengan keluhan kejang. Sejak 2 minggu lalu pasien mengalami kejang pertama. Sebelum kejang, pasien merasakan baal pada sisi wajah kiri. Hasil pengkajian: mulut mencong ke kiri, mata mendelik ke atas, kelonjotan seluruh tubuh selama 3 menit. Setelah kejang klien tidak sadar selama 7 menit kemudian sadar 2 menit kemudian kejang lagi selama 4 menit, setelah kejang klien langsung sadar dan langsung muntah. Ketika perawat datang ke ruangannya klien kejang mengalami kejang lagi. Apakah tindakan keperawatan yang tepat untuk masalah pasien tersebut? a. b. c. d. e.



observasi ttv pasang spatel pasang oksigen berikan posisi terlentang, semi fowler miringkan pasien, jauhkan benda tajam



Kunci Jawaban: Referensi: Nama pembuat Institusi/bagian



E PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta: PPNI. Habid Al Hasbi, S.Kep. Ns. M.Kep Departemen keperawatan medikal bedah, Stikes Estu Utomo



Pembahasan



Kondisi pasien kejang tersebut yang tidak sadarkan diri dan tidak mampu mengendalikan dirinya sendiri, sehingga dapat membahayakan pasien bila ada barang-barang berbahaya disekitarnya dan dengan memiringkan kepala pasien bertujuan untuk mempertahankan kepatenan jalan nafas pasien.



Nomor Kode Review Tinjauan 1



Tinjauan 2



Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6



Tinjauan 7



26 01 / 02 / 03 / 04 / 05 (silahkan diwarnai oleh reviewer) Praktek Profesional, etik, legal dan peka budaya Asuhan keperawatan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (Procedural knowledge) Pengetahuan afektif (konatif) KMB / Maternitas / Anak/ Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Gadar/Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial/belajar/komunikasi Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan & hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan



: Seorang perempuan, 35 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri saat berkemih, berkemih tidak tuntas dan anyang-anyang. Hasil pengkajian: TD 120/80 mmHg, suhu 36.6 oC, frekuensi nadi 84/menit. frekuensi napas 22 x/menit, pada urine ditemukan ada lekosit, eritrosit dan nitrit positif.



Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut? Pilihan jawaban: A. nyeri akut B. resiko infeksi C. intoleransi aktivitas D. kurang pengetahuan E. gangguan eliminasi urine



Kunci Jawaban Referensi



Nama Pembuat Institusi/ Bagian Pembahasan



E Black and Hawks, (2014) Medical Surgical Nursing, Clinical Management for positive outcome. Elseiver, Mosby Herdman, Nanda-I Diagnosis Keperawatan 2018-2020 PPNI (2016), Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia Kristina Everentia Ngasu, S.Kep, Ners, M.Kep STIKES Yatsi, Tangerang Pilih A, kurang tepat karena penyebab utama bukan nyeri Pilih B, kurang tepat, Pada kasus tersebut sudah terjadi infeksi Pilih C, ini yang benar, tidak ada data pengkajian yang mendukung masalah ini Pilih D, kurang tepat, tidak ada data pendukung untuk masalah ini.



Pilih E, Jawaban ini yang paling tepat, karena tanda dan gejala yang dialami pasien sesuai sesuai dengan ISK yaitu ada nyeri, anyang”an, berkemih tidak tuntas, serta hasil urinenya.



Nomor Kode Review Tinjauan 1



Tinjauan 2



Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6



Tinjauan 7



27 01 / 02 / 03 / 04 / 05 (silahkan diwarnai oleh reviewer) Praktek Profesional, etik, legal dan peka budaya Asuhan keperawatan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (Procedural knowledge) Pengetahuan afektif (konatif) KMB / Maternitas / Anak/ Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Gadar/Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial/belajar/komunikasi Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan & hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan



: Seorang perempuan, 35 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri saat berkemih, berkemih tidak tuntas dan anyang-anyang. Hasil pengkajian: TD 120/80 mmHg, suhu 36.6 oC, frekuensi nadi 84/menit, frekuensi napas 22 x/menit, pada urine ditemukan ada lekosit, eritrosit dan nitrit positif.



Apakah tujuan yang akan dicapai dari intervensi masalah keperawatan pada kasus tersebut? Pilihan jawaban: A. tingkat nyeri B. status kognitif C. eliminasi urine D. tingkat infeksi E. toleransi aktivitas Kunci Jawaban Referensi



C Tim Pokja SLKI PPNI, (2019) Standar Luaran Keperawatan Indonesia, Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan. Dewan Pengurus Pusat PPNI,



Nama Pembuat Institusi/ Bagian Pembahasan



Jakarta Kristina Everentia Ngasu, S.Kep, Ners, M.Kep STIKES Yatsi, Tangerang Pilih A, kurang tepat, kasus tersebut bukan masalah utamanya nyeri Pilih B, kurang tepat, kasus tersebut bukan masalah utamanya kurang pengetahuan Pilih C, ini yang benar, kasus tersebut masalah utamanya gangguan eliminas urine, sehingga eliminasi urine yang menjadi tujuannya Pilih D, kurang tepat, kasus tersebut bukan masalah utamanya resiko infeksi, Pilih E, kurang Tepat, kurang tepat, kasus tersebut bukan masalah utamanya toleransi aktivitas



Nomor Kode Review Tinjauan 1



Tinjauan 2



Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6



Tinjauan 7



28 01 / 02 / 03 / 04 / 05 (silahkan diwarnai oleh reviewer) Praktek Profesional, etik, legal dan peka budaya Asuhan keperawatan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (Procedural knowledge) Pengetahuan afektif (konatif) KMB / Maternitas / Anak/ Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Gadar/Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial/belajar/komunikasi Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan & hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan



: Seorang perempuan, 57 tahun, datang ke Poliklinik sebuah RS. Hasil pengkajian: TD 130/80 mmHg, suhu 36.50C, frekuensi nadi 80 x/menit, frekuensi napas 20 x/menit, sering keringat dingin, penglihatan kabur, Pasien mengatakan sudah lama menderita sakit diabetes, minum obat rutin, tetapi makan tidak terkontrol. Pasien tidak rutin melakukan pemeriksaan ke dokter.



Apakah pemeriksaan yang perlu dilakukan untuk pasien tersebut?



A. B. C. D. E.



Jawaban: Periksa darah lengkap Periksa gula darah puasa Periksa gula kurva harian Pemeriksaan urine lengkap Pemeriksaan gula darah sewaktu



Kunci Jawaban Referensi Nama Pembuat Institusi/ Bagian Pembahasan



E Lewis SM, Heitkemper MM, Dirksen SR, (2000). Medical Surgical Nursing; Assessment and Management of Clinical Problem, Mosby, St Louis. Kristina Everentia Ngasu, S.Kep, Ners, M.Kep STIKES Yatsi, Tangerang Pilih A, kurang tepat, tidak ada hubungan langsung dengan gula darah Pilih B, kurang tepat, karena pasien harus puasa Pilih C, kurang tepat, karena pasien harus puasa Pilih D, mungkin saja tapi lebih tepat pada pemeriksaan gula darah sewaktu Pilih E, ini yang tepat, kapan saja bisa diperiksa



Nomor Kode Review Tinjauan 1



Tinjauan 2



Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6



Tinjauan 7



29 01 / 02 / 03 / 04 / 05 (silahkan diwarnai oleh reviewer) Praktek Profesional, etik, legal dan peka budaya Asuhan keperawatan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (Procedural knowledge) Pengetahuan afektif (konatif) KMB / Maternitas / Anak/ Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Gadar/Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial/belajar/komunikasi Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan & hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan



: Seorang perempuan,30 tahun, dengan status G2P1A0 menjalani operasi Sectio saesaria (SC). Operasi dilakukan dengan anestesi lumbal. 4 jam post operasi pasien mengeluh sakit perut, pada palpasi kandung kemih penuh, pasien tidak merasakan keinginan untuk berkemih.



Apakah tipe gangguan kandung kemih neurogenik pada kasus tersebut? Pilihan jawaban: A. tipe refleks B. tipe otonom C. tipe paralitik sensorik D. tipe paralitik motorik E. tipe tak terhambat (enuresis) Kunci Jawaban B Referensi Brunner LS, Suddarth DS, Smeltzer SCO, Bare BG. Brunner and Suddarth Textbook of Medical - Surgical Nursing, Philadelphia; Lippincott-Raven. Herdman, Nanda-I Diagnosis Keperawatan 2018-2020 PPNI (2016), Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia Nama Pembuat Kristina Everentia Ngasu, S.Kep, Ners, M.Kep Institusi/ Bagian STIKES Yatsi, Tangerang Pembahasan Pilih A, kurang tepat, tanda dan gejala tipe ini tidak terdapat pada kasus tersebut. Pilih B, ini yang benar, tanda dan gejala sesuai dengan yang terdapat pada kasus tersebut



Pilih C, kurang tepat, tanda dan gejala tipe ini tidak terdapat pada kasus tersebut. Pilih D, kurang tepat: tanda dan gejala tipe ini tidak terdapat pada kasus tersebut. Pilih E, kurang Tepat, tanda dan gejala tipe ini tidak terdapat pada kasus tersebut.



Nomor Kode Review Tinjauan 1



Tinjauan 2



Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6



Tinjauan 7



30 01 / 02 / 03 / 04 / 05 (silahkan diwarnai oleh reviewer) Praktek Profesional, etik, legal dan peka budaya Asuhan keperawatan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (Procedural knowledge) Pengetahuan afektif (konatif) KMB / Maternitas / Anak/ Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Gadar/Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial/belajar/komunikasi Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan & hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan



: Seorang perempuan,30 tahun, dengan G2P1A0, menjalani operasi Sectio saesaria (SC) operasi dilakukan dengan anestesi lumbal. 4 jam post operasi pasien mengeluh sakit perut, pada palpasi kandung kemih penuh, pasien tidak merasakan keinginan untuk berkemih.



Apakah tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kasus tersebut? Pilihan jawaban: A. Monitor produksi urine pasien B. Pasang kateter sebelum tindakan operasi C. Palpasi kandung kemih apakah ada distensi D. Kaji keluhan tentang proses berkemih E. Batasi jumlah cairan yang masuk Kunci Jawaban Referensi Nama Pembuat Institusi/ Bagian Pembahasan



B Brunner LS, Suddarth DS, Smeltzer SCO, Bare BG. Brunner and Suddarth Textbook of Medical - Surgical Nursing, Philadelphia; Lippincott-Raven., Kristina Everentia Ngasu, S.Kep, Ners, M.Kep STIKES Yatsi, Tangerang Pilih A, kurang tepat, Masalah pada kasus ini bukan pada produksi urine Pilih B, ini yang tepat, pada kasus ini sudah ada perencanaan untuk operasi dengan penggunaan spinal anestesi, dimana dapat mempengaruhi syaraf yang mempersarafi kandung kemih. Maka pemasangan kateter sebelumnya sebagai tindakan pencegahan. Pilih C, kurang tepat, tindakan ini tidak mengatasi kasus tersebut Pilih D, kurang tepat, tindakan ini tidak langsung mengatasi masalah pada kasus tersebut



Pilih E, kurang tepat, tidak berhubungan langsung dengan kasus tersebut



ID Soal Tinjauan Tinjauan 1



Tinjauan 3 Tinjauan 4



31 Jabaran Aspek etik, legal dan peka budaya Perawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensive Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge) Pengetahuan afektif (konatif) KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen/Gadar Pengkajian/Penentuan diagnosis/Perencanaan/Implementasi/Evaluasi/



Tinjauan 5



Promotif/Preventif/Kuratif/Rehabilitatif



Tinjauan 6



Oksigenasi/cairan dan elektrolit/nutrisi/Aman dan Nyaman/Eliminasi/ Aktivitas dan Istirahat/Psikososial/ komunikasi/seksual/nilai dan keyakinan/belajar Pernafasan/Jantung Pembuluh darah dan Sistem Limfa/Pencernaan dan Hepatobilier/Saraf dan Prilaku/ Endokrin dan Metabolisme/ Muskuloskeletal/ Ginjal dan Saluran Kemih/ Reproduksi/ Integumen/ Darah dan Sistem Kekebalan tubuh/ Penginderaan/ Kesehatan Mental/ Pelayanan Kesehatan.



Tinjauan 2



Tinjauan 7



Kasus (Vignette) Seorang perempuan, umur 48 tahun, diagnosis stroke, dirawat di RS dengan keluhan berbicara pelo, tidak dapat menelan sejak 3 hari yang lalu. Hasil pemeriksaan : terdapat kelumpuhan anggota gerak sebelah kanan, TD 150/90 mmHg. Saat ini pasien sudah terpasang NGT. Perawat akan memberikan makanan melalui NGT, alat-alat sudah disiapkan, perawat sudah menjelaskan prosedur, mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan bersih. Pertanyaan soal Apakah tindakan selanjutnya yang harus dilakukan oleh perawat tersebut? Pilihan jawaban a. Perhatikan selang nasogastric selama pemberian makanan. b. Sambungkan syringe tube pada ujung selang nasogastrik. c. Tinggikan syringe ± 30 cm di atas pasien. d. Aspirasi dan ukur cairan lambung. e. Periksa letak selang nasogastrik. Kunci jawaban: A Referensi: Potter, P. A. et al. (2019). Fundamentals Of Nursing 8th Edition, Journal of Interprofessional Care Nama pembuat Novi Malisa, S.Kep.,Ners.,M.Kep Pembahasan Perawat sedang melakukan tindakan pemberian makan melalui NGT, langkah yang dilakukan setelah perawt menggunakan sarung tangan bersih adalah melakukan pengecekan letak selang nasogastrik untuk memastikan ujung selang masih berada pada lambung.



ID Soal Tinjauan Tinjauan 1



Tinjauan 3 Tinjauan 4



32 Jabaran Aspek etik, legal dan peka budaya Perawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensive Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge) Pengetahuan afektif (konatif) KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen/Gadar Pengkajian/Penentuan diagnosis/Perencanaan/Implementasi/Evaluasi/



Tinjauan 5



Promotif/Preventif/Kuratif/Rehabilitatif



Tinjauan 6



Oksigenasi/cairan dan elektrolit/nutrisi/Aman dan Nyaman/Eliminasi/ Aktivitas dan Istirahat/Psikososial/ komunikasi/seksual/nilai dan keyakinan/belajar Pernafasan/Jantung Pembuluh darah dan Sistem Limfa/Pencernaan dan Hepatobilier/Saraf dan Prilaku/ Endokrin dan Metabolisme/ Muskuloskeletal/ Ginjal dan Saluran Kemih/ Reproduksi/ Integumen/ Darah dan Sistem Kekebalan tubuh/ Penginderaan/ Kesehatan Mental/ Pelayanan Kesehatan.



Tinjauan 2



Tinjauan 7



Kasus (Vignette) Seorang laki-laki, umur 37 tahun, diagnosis meningitis, dirawat di RS dengan keluhan penurunan kesadaran sejak 3 hari yang lalu. Hasil pemeriksaan : GCS 12, ronchi di trakea, tampak tumpukan sekret memenuhi mulut pasien. Saat ini perawat sedang melakukan tindakan suction kepada pasien, sarungtangan sudah dipakai dan perawat telah melakukan suction melalui lubang hidung dan hendak melakukan suction melalui mulut. Pertanyaan soal Apakah langkah tindakan selanjutnya yang harus dilakukan perawat tersebut? Pilihan jawaban a. Lakukan penghisapan ulang sampai bersih dengan interval waktu 20 – 30 detik. b. Kumpulkan sekret dan masukan dalam tabung/cup steril untuk pemeriksaan. c. Letakkan ibu jadi diatas lubang pengontrol selang penghisap. d. Bilas selang penghisap dengan air steril atau normal salin. e. Auskultasi pernafasan pasien dan observasi warna kulit. Kunci jawaban: D Referensi: Potter, P. A. et al. (2019). Fundamentals Of Nursing 8th Edition, Journal of Interprofessional Care Nama pembuat Novi Malisa, S.Kep.,Ners.,M.Kep Pembahasan Saat melakukan suction, setelah perawat melakukan penghisapan maka hal yang harus dilakukan adalah membilas terlebih dahulu selang penghisap dengan air steril atau normal salin sehingga secret yang terdapat dalam selang dapat dibersihkan dan tidak menempel saat melakukan penghisapan berikutnya.



ID Soal Tinjauan Tinjauan 1



Tinjauan 2



Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7



33 Jabaran Aspek etik, legal dan peka budaya Perawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensive Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge) Pengetahuan afektif (konatif) KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen/Gadar Pengkajian/Penentuan diagnosis/Perencanaan/Implementasi/Evaluasi Promotif/Preventif/Kuratif/Rehabilitatif Oksigenasi/cairan dan elektrolit/nutrisi/Aman dan Nyaman/Eliminasi/ Aktivitas dan Istirahat/Psikososial/ komunikasi/seksual/nilai dan keyakinan/belajar Pernafasan/Jantung Pembuluh darah dan Sistem Limfa/Pencernaan dan Hepatobilier/Saraf dan Prilaku/ Endokrin dan Metabolisme/ Muskuloskeletal/ Ginjal dan Saluran Kemih/ Reproduksi/ Integumen/ Darah dan Sistem Kekebalan tubuh/ Penginderaan/ Kesehatan Mental/ Pelayanan Kesehatan.



Kasus (Vignette) Seorang perempuan, umur 42 tahun, diagnosis diare, dibawa ke RS dengan keluhan bab cair 8 kali sehari sejak 1 hari yang lalu. Hasil pemeriksaan : membran mukosa kering, turgor lambat. Saat ini perawat sedang memasang infus kepada pasien. IV cateter sudah terpasang dan sudah disambung ke selang cairan infus. Saat perawat melakukan fiksasi tiba-tiba pasien bertambah gelisah dan IV cateter tercabut sehingga darah pasien keluar dari vena. Pertanyaan soal Apakah yang harus segera dilakukan oleh perawat tersebut? Pilihan jawaban



A. B. C. D.



meminta bantuan keluarga untuk menenangkan pasien melakukan penekanan pada tempat penusukan jarum membersihkan darah yang berada di tangan pasien mengganti jarum dengan yang baru



E. mematikan tetesan infus Kunci jawaban: B Referensi: Potter, P. A. et al. (2019). Fundamentals Of Nursing 8th Edition, Journal of Interprofessional Care Nama pembuat Novi Malisa, S.Kep.,Ners.,M.Kep Pembahasan Hal yang pertama kali dilakukan saat terjadi perdarahan ketika IV cateter tercabut adalah melakukan [enekanan pada tempat penusukan jarum untuk menghentikan aliran darah yang keluar dari vena dilanjut dengan elevasi tangan untuk memperlambat aliran darah vena.



ID Soal Tinjauan Tinjauan 1



Tinjauan 2



Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7



34 Jabaran Aspek etik, legal dan peka budaya Perawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensive Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge) Pengetahuan afektif (konatif) KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen/Gadar Pengkajian/Penentuan diagnosis/Perencanaan/Implementasi/Evaluasi/ Promotif/Preventif/Kuratif/Rehabilitatif Oksigenasi/cairan dan elektrolit/nutrisi/Aman dan Nyaman/Eliminasi/ Aktivitas dan Istirahat/Psikososial/ komunikasi/seksual/nilai dan keyakinan/belajar Pernafasan/Jantung Pembuluh darah dan Sistem Limfa/Pencernaan dan Hepatobilier/Saraf dan Prilaku/ Endokrin dan Metabolisme/ Muskuloskeletal/ Ginjal dan Saluran Kemih/ Reproduksi/ Integumen/ Darah dan Sistem Kekebalan tubuh/ Penginderaan/ Kesehatan Mental/ Pelayanan Kesehatan.



Kasus (Vignette) Seorang laki-laki, umur 35 tahun, diagnosis fraktur, dibawa ke RS dengan keluhan nyeri di kaki sebelah kiri akibat kecelakaan bermotor sejak 1 hari yang lalu. Hasil pemeriksaan : adanya lebam kebiruan, edema, krepitasi pada 1/3 proximal os cruris sinistra. Pertanyaan soal Apakah tindakan pertama yang harus dilakukan pada kasus tersebut? Pilihan jawaban A. mengobservasi adanya resiko perdarahan di daerah fraktur B. membidai sepanjang tumit hingga di atas lutut C. mengobservasi tanda-tanda vital D. mengobservasi kondisi sirkulasi E. mengobservasi respon nyeri Kunci jawaban: B Referensi: Potter, P. A. et al. (2019). Fundamentals Of Nursing 8th Edition, Journal of Interprofessional Care Nama pembuat Novi Malisa, S.Kep.,Ners.,M.Kep Pembahasan Tindakan pertama saat terjadi fraktur adalah melakukan imobilisasi dengan pembidaian atau fiksasi untuk memberikan rasa nyaman dan mencegah terjadinya komplikasi akibat fraktur seperti perdarahan, rupturnya jaringan sekitar akibat gesekan ujung tulang yang fraktur, bertambahnya patahan tulang, dll.



ID Soal Tinjauan Tinjauan 1



Tinjauan 2



Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7



35 Jabaran Aspek etik, legal dan peka budaya Perawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensive Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge) Pengetahuan afektif (konatif) KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen/Gadar Pengkajian/Penentuan diagnosis/Perencanaan/Implementasi/Evaluasi/ Promotif/Preventif/Kuratif/Rehabilitatif Oksigenasi/cairan dan elektrolit/nutrisi/Aman dan Nyaman/Eliminasi/ Aktivitas dan Istirahat/Psikososial/ komunikasi/seksual/nilai dan keyakinan/belajar Pernafasan/Jantung Pembuluh darah dan Sistem Limfa/Pencernaan dan Hepatobilier/Saraf dan Prilaku/ Endokrin dan Metabolisme/ Muskuloskeletal/ Ginjal dan Saluran Kemih/ Reproduksi/ Integumen/ Darah dan Sistem Kekebalan tubuh/ Penginderaan/ Kesehatan Mental/ Pelayanan Kesehatan.



Kasus (Vignette) Seorang laki-laki, umur 30 tahun, diagnosis luka bakar, dirawat di RS dengan keluhan tersiram air panas pada betis sebelah kiri sejak 1 hari yang lalu. Pasien mengatakan haus, rasa panas di daerah luka bakar, tidak dapat menggerakan kaki kirinya, cemas terhadap kondisinya. Hasil pemeriksaan : haluaran urine < 30 ml/jam, turgor lambat, warna urine gelap dan pekat, TD 90/70 mmHg, frekuensi nadi 120 x/menit. Pertanyaan soal Apakah masalah keperawatan utama pada pasien tersebut? Pilihan jawaban a. kerusakan integritas kulit b. gangguan mobilitas fisik c. gangguan rasa nyaman d. hipovolemia e. ansietas Kunci jawaban: D Referensi: PPNI, T. P. S. D. (2018) Standar Diagnosis Kepererawatan Indonesia, DPP PPNI. Nama pembuat Novi Malisa, S.Kep.,Ners.,M.Kep Pembahasan Kriteria mayor penegakan masalah keperawatan pad kasus tersebut adalah haus, haluaran urine < 30 ml/jam, turgor lambat, warna urine gelap dan pekat sehingga masalah keperawatan utama adalah hipovolemia.



ID Soal Tinjauan Tinjauan 1



Tinjauan 2



Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7



36 Jabaran Aspek etik, legal dan peka budaya Perawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensive Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge) Pengetahuan afektif (konatif) KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen/Gadar Pengkajian/Penentuan diagnosis/Perencanaan/Implementasi/Evaluasi/ Promotif/Preventif/Kuratif/Rehabilitatif Oksigenasi/cairan dan elektrolit/nutrisi/Aman dan Nyaman/Eliminasi/ Aktivitas dan Istirahat/Psikososial/ komunikasi/seksual/nilai dan keyakinan/belajar Pernafasan/Jantung Pembuluh darah dan Sistem Limfa/Pencernaan dan Hepatobilier/Saraf dan Prilaku/ Endokrin dan Metabolisme/ Muskuloskeletal/ Ginjal dan Saluran Kemih/ Reproduksi/ Integumen/ Darah dan Sistem Kekebalan tubuh/ Penginderaan/ Kesehatan Mental/ Pelayanan Kesehatan.



Kasus (Vignette) Seorang laki laki, umur 32 tahun, diagnosis luka bakar, dirawat di RS dengan keluhan nyeri pada area luka. Pasien mengatakan badannya tersiram minyak panas sejak 3 jam yang lalu. Hasil pemeriksaan : pasien gelisah, luas luka bakar 45%, TD 100/70 mmHg, frekuensi napas 26 x/menit, frekuensi nadi 100 x/menit, suhu 380C. Pertanyaan soal Apakah tindakan prioritas pada kasus tersebut? Pilihan jawaban a. memasang ngt b. memasang kateter urine c. memasang infus diameter besar d. memposisikan pasien semi fowler e. menutup luka bakar dengan kassa steril dan lembab Kunci jawaban: C Referensi: PPNI, T. P. S. D. (2018) Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan, DPP PPNI. Nama pembuat Novi Malisa, S.Kep.,Ners.,M.Kep Pembahasan Luka bakar dengan persentase 45% dapat menimbulkan kehilangan cairan berlebih akibat penguapan pada kulit yang terbuka sehingga tindakan utama adalah memasang IV line (infus) sebagai akses resusitasi cairan.



ID Soal Tinjauan Tinjauan 1



Tinjauan 2



Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7



37 Jabaran Aspek etik, legal dan peka budaya Perawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensive Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge) Pengetahuan afektif (konatif) KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen/Gadar Pengkajian/Penentuan diagnosis/Perencanaan/Implementasi/Evaluasi/ Promotif/Preventif/Kuratif/Rehabilitatif Oksigenasi/cairan dan elektrolit/nutrisi/Aman dan Nyaman/Eliminasi/ Aktivitas dan Istirahat/Psikososial/ komunikasi/seksual/nilai dan keyakinan/belajar Pernafasan/Jantung Pembuluh darah dan Sistem Limfa/Pencernaan dan Hepatobilier/Saraf dan Prilaku/ Endokrin dan Metabolisme/ Muskuloskeletal/ Ginjal dan Saluran Kemih/ Reproduksi/ Integumen/ Darah dan Sistem Kekebalan tubuh/ Penginderaan/ Kesehatan Mental/ Pelayanan Kesehatan.



Kasus (Vignette) Seorang perempuan, umur 33 tahun, diagnosis suspek infeksi saluran kemih, dirawat di RS dengan keluhan nyeri dan panas saat bak sejak 1 hari yang lalu. Saat ini pasien diminta menampung spesimen urin untuk pemeriksaan urinalisis. Perawat menjelaskan mengenai prosedur pengambilan sampel urin kepada pasien. Pertanyaan soal Apakah yang harus disampaikan perawat pada kasus tersebut? Pilihan jawaban a. “Anda akan dipasang kateter untuk mengambil urin anda”. b. “Tampung urine anda sebelum anda tidur dan laporkan kepada perawat jaga !” c. “Tampung urin anda sekitar setengah tabung spesimen saat anda berkemih pertama kali di pagi hari !” d. “Saat anda bangun tidur, minum air putih sebanyak dua gelas, kemudian tampung seluruh urin saat berkemih !” e. “Anda harus puasa makan dan minum dari jam 10 malam, jam 6 pagi anda tampung urin di dalam tabung yg saya berikan !” Kunci jawaban: C Referensi: Potter, P. A. et al. (2019). Fundamentals Of Nursing 8th Edition, Journal of Interprofessional Care Nama pembuat Novi Malisa, S.Kep.,Ners.,M.Kep Pembahasan Standar Prosedur Operasional pengambilan sampel urine untuk pemeriksaan urinalisis adalah menampung urin sebanyak setengah tabuh saat berkemih pertama di pagi hari untuk menjaga keakuratan pemeriksaan.



ID Soal Tinjauan Tinjauan 1



Tinjauan 2



Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7



38 Jabaran Aspek etik, legal dan peka budaya Perawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensive Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge) Pengetahuan afektif (konatif) KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen/Gadar Pengkajian/Penentuan diagnosis/Perencanaan/Implementasi/Evaluasi/ Promotif/Preventif/Kuratif/Rehabilitatif Oksigenasi/cairan dan elektrolit/nutrisi/Aman dan Nyaman/Eliminasi/ Aktivitas dan Istirahat/Psikososial/ komunikasi/seksual/nilai dan keyakinan/belajar Pernafasan/Jantung Pembuluh darah dan Sistem Limfa/Pencernaan dan Hepatobilier/Saraf dan Prilaku/ Endokrin dan Metabolisme/ Muskuloskeletal/ Ginjal dan Saluran Kemih/ Reproduksi/ Integumen/ Darah dan Sistem Kekebalan tubuh/ Penginderaan/ Kesehatan Mental/ Pelayanan Kesehatan.



Kasus (Vignette) Seorang perempuan, umur 55 tahun, diagnosis diare, dirawat di RS dengan keluhan bab cair 10 kali sehari sejak 1 hari yang lalu. Pasien mengatakan lemas, pusing. Hasil pemeriksaan : TD 110/70mmHg, frekuensi nadi 100x/menit, frekuensi napas 24x/menit, Suhu 38,3°C. Saat ini pasien telah mendapat terapi cairan NaCl 30 tetes/menit. Pertanyaan soal Apakah hasil evaluasi yang diharapkan dari tindakan pada kasus tersebut? Pilihan jawaban a. diare berhenti b. konsistensi feces lunak c. kebutuhan cairan terpenuhi d. tanda vital dalam batas normal e. kekuatan otot dalam batas normal Kunci jawaban: C Referensi: PPNI, T. P. S. D. (2018) Standar Luaran Keperawatan Indonesia Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan, DPP PPNI. Nama pembuat Novi Malisa, S.Kep.,Ners.,M.Kep Pembahasan Tujuan dari pemberian cairan intravena pada pasien diare adalah untuk resusitasi cairan. Kriteria keberhasilan dari tindakan pemberian cairan intravena adalah membaiknya status cairan pasien.



ID Soal Tinjauan Tinjauan 1



Tinjauan 2



Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7



39 Jabaran Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (procedural knowledge) Pengetahuan afektif (konatif) KMB/ Maternitas / Anak/ Jiwa / Keluarga / Gerontik/ Gadar/ Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitative Oksigenasi / Cairan &elektrolit/ Nutrisi/ Eliminasi/ Aman &nyaman / aktifitas & istirahat/ Seksual/ Nilai dan keyakinan / Psikososial/ Belajar/ Komunikasi Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler & limfatik/ Sistem Pencernaan & hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integumen / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ Kesehatan mental/ Pelayanan kesehatan



KASUS (vignete): Seorang laki-laki usia 27 tahun dirawat di ruang bedah dengan luka bakar pada wajah, dada dan lengan kiri akibat ledakan kompor gas. Luka terlihat kemerahan (+), bula (+), mukosa bibir kering dan pasien merasa kehausan. Hasil pengkajian di dapatkan TD : 120/80 mmHg , Nadi : 90x/menit , frekuensi nafas : 28 x/menit , suhu : 37,5℃ Pertanyaan soal (lead in): Apakah intervensi keperawatan yang utama untuk mengatasi masalah pada kasus tersebut ? Pilihan jawaban (option): A. Berikan oksigen B. Bersihkan luka C. Resusitasi cairan D. Observasi tanda-tanda vital E. Manajemen nyeri Kunci Jawaban Referensi



Nama Pembuat Institusi/ Bagian Pembahsan



C 1) Black & Hawks. 2014. Keperawatan Medikal Bedah; manajemen klinis untuk hasil yang diharapkan edisi 8. Saunders, Elsevier. Singapore 2) Smeltzer, Suzanne C dan Brenda G Bare. 2008. Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Ed.8. Jakarta: EGC 3) PPNI, Standart Intervensi Keperawatan Indonesia, Edisi 1; Cetakan ke-2, 2018 Nurul Laili, S.Kep.Ns.,M.Kep STIKES Karya Husada Kediri/ Prodi D3 Keperawatan Prioritas masalah keperawatan di atas adalah Kekurangan cairan akibat luasnya luka dan kehilang cairan melalui proses evaporasi (kulit), yang juga di manifestasikan oleh pasien dengan keluhan haus dan data obyektif berupa mukosa bibir yang kering.



ID Soal Tinjauan Tinjauan 1



Tinjauan 2



Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7



40 Jabaran Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (procedural knowledge) Pengetahuan afektif (konatif) KMB/ Maternitas / Anak/ Jiwa / Keluarga / Gerontik/ Gadar/ Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitative Oksigenasi / Cairan &.elektrolit/ Nutrisi/ Eliminasi/ Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ Seksual/ Nilai dan keyakinan / Psikososial/ Belajar/ Komunikasi Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler & limfatik/ Sistem Pencernaan & hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integumen / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ Kesehatan mental/ Pelayanan kesehatan



KASUS (vignete): Seorang laki laki berusia 25 tahun sudah 4 hari di rawat diruang bedah dengan post ORIF. Keluhan yang dirasakan pasien adalah rasa gatal dan panas di area luka operasi. Hasil pengkajian didapatkan luka operasi tampak kemerahan pada luka jahitan, nyeri dan luka tampak lembab. Tekanan darah: 120/80 mmHg, frekuensi nadi: 85 x/menit, suhu: 37,8℃ , frekuensi pernafasan: 22 x/menit. Pertanyaan soal (lead in): Apakah intervensi keperawatan yang utama untuk mengatasi masalah pada kasus tersebut ? Pilihan jawaban (option): A. Lakukan mobilisasi dini B. Berikan posisi senyaman mungkin C. Kaji tingkat nyeri pasien D. Lakukan perawatan luka E. Ajarkan tehnik relaksasi Kunci Jawaban Referensi



Nama Pembuat Institusi/ Bagian Pembahasan



D 1) Black & Hawks. 2014. Keperawatan Medikal Bedah; manajemen klinis untuk hasil yang diharapkan edisi 8. Saunders, Elsevier. Singapore 2) Smeltzer, Suzanne C dan Brenda G Bare. 2008. Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Ed.8. Jakarta: EGC 3) PPNI, Standart Intervensi Keperawatan Indonesia, Edisi 1; Cetakan ke-2, 2018 Nurul Laili, S.Kep.Ns.,M.Kep STIKES Karya Husada Kediri/ Prodi D3 Keperawatan Kondisi luka yang terlihat kemerahan, nyeri dan lembab serta keluhan gatal dan panas, mengidenkasikan kondisi luka yang mengarah pada resiko infeksi. Fokus pada kondisi luka, secara prioritas adalah masalah integritas kulit dan resiko infeksi secara mandiri mengharuskan perawat memprioritaskan tindakan perawatan luka untuk mengatasi masalah keperawatn utama.



ID Soal Tinjauan Tinjauan 1



Tinjauan 2



Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7



41 Jabaran Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (procedural knowledge) Pengetahuan afektif (konatif) KMB/ Maternitas / Anak/ Jiwa / Keluarga / Gerontik/ Gadar/ Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitative Oksigenasi / Cairan &.elektrolit/ Nutrisi/ Eliminasi/ Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ Seksual/ Nilai dan keyakinan / Psikososial/ Belajar/ Komunikasi Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler & limfatik/ Sistem Pencernaan & hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integumen / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ Kesehatan mental/ Pelayanan kesehatan



KASUS (vignete): Seorang laki-laki usia 63 tahun, dirawat di ruang penyakit dalam dengan riwayat bangun tidur badan terasa lemes, bagian tubuh sebelah kiri sulit digerakkan, kesulitan berbicara dan bingung. Keluhan saat ini kepala pusing. Riwayat penyakit masa lalu: pasien menderita Diabetes Mellitus sejak 3 tahun yang lalu. Pertanyaan soal (lead in): Apakah masalah keperawatan utama pada pasien diatas? Pilihan jawaban (option): A. Gangguan mobilitas fisik B. Resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah C. Perfusi serebral tidak efektif D. Intoleransi aktivitas E. Gangguan komunikasi verbal Kunci Jawaban Referensi



Nama Pembuat Institusi/ Bagian Pembahasan



C 1) Black & Hawks. 2014. Keperawatan Medikal Bedah; manajemen klinis untuk hasil yang diharapkan edisi 8. Saunders, Elsevier. Singapore 2) Smeltzer, Suzanne C dan Brenda G Bare. 2008. Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Ed.8. Jakarta: EGC 3) PPNI, Standart Diagnosis Keperawatan Indonesia, Edisi 1; Cetakan ke-2, 2018 Nurul Laili, S.Kep.Ns.,M.Kep STIKES Karya Husada Kediri/ Prodi D3 Keperawatan Analisa data pada kasus di atas yang melipuri data subyektif dan obyektif memenuhi unsur masalah pada kerusakan sistem syaraf. Riwayat DM yang lama dapat menjadi faktor utama terjadi sumbatan pada area serebral yang berakibat pada manigestasi klinis keluhan koordinasi pada semua sistem tubuh.



ID Soal Tinjauan Tinjauan 1



Tinjauan 2



Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7



42 Jabaran Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (procedural knowledge) Pengetahuan afektif (konatif) KMB/ Maternitas / Anak/ Jiwa / Keluarga / Gerontik/ Gadar/ Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitative Oksigenasi / Cairan &.elektrolit/ Nutrisi/ Eliminasi/ Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ Seksual/ Nilai dan keyakinan / Psikososial/ Belajar/ Komunikasi Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler & limfatik/ Sistem Pencernaan & hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integumen / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ Kesehatan mental/ Pelayanan kesehatan



KASUS (vignete): Seorang laki-laki usia 50 tahun dirawat di ruang penyakit jantung dengan keluhan nyeri dada yang menjalar, sesak nafas dan cepat lelah. Tekanan darah: 100/70 mmHg, frekuensi nafas: 30x/menit, frekuensi nadi: 82x/menit, keringat dingin, nyeri dada bertambah jika aktifitas, nadi kecil dan lemah, pasien bedrest total. Hasil EKG menunjukkan adanya ST elevasi. Pertanyaan soal (lead in): Apakah evaluasi yang tepat untuk melihat perkembangan pasien tersebut? Pilihan jawaban (option): A. Range of Motion B. Tekanan darah C. Tingkat nyeri D. EKG E. Laboratorium Kunci Jawaban Referensi



Nama Pembuat Institusi/ Bagian Pembahasan



D 1) Black & Hawks. 2014. Keperawatan Medikal Bedah; manajemen klinis untuk hasil yang diharapkan edisi 8. Saunders, Elsevier. Singapore 2) Smeltzer, Suzanne C dan Brenda G Bare. 2008. Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Ed.8. Jakarta: EGC 3) PPNI, Standart Evaluasi Keperawatan Indonesia, Edisi 1; Cetakan ke-2, 2018 Nurul Laili, S.Kep.Ns.,M.Kep STIKES Karya Husada Kediri/ Prodi D3 Keperawatan Kasus di atas merupakan salah satu penyakit jantung, yaitu kasus Infark miokard akut, kondisi tersebut harus terus termonitor oleh perawat terkait hasil rekaman EKG yang mampu secara signifikan mengetahu perkembangan dan evaluasi dari fungsi jantung secara langsung.



ID Soal Tinjauan Tinjauan 1



Tinjauan 2



Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7



43 Jabaran Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (procedural knowledge) Pengetahuan afektif (konatif) KMB/ Maternitas / Anak/ Jiwa / Keluarga / Gerontik/ Gadar/ Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitative Oksigenasi / Cairan &.elektrolit/ Nutrisi/ Eliminasi/ Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ Seksual/ Nilai dan keyakinan / Psikososial/ Belajar/ Komunikasi Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler & limfatik/ Sistem Pencernaan & hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integumen / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ Kesehatan mental/ Pelayanan kesehatan



KASUS (vignete): Seorang perempuan usia 37 tahun dirawat di RS dengan kanker kolon dan di lakukan colostomy. Perawat ingin melakukan perawatan pada kantong stoma yang telah terpasang. Perawat telah meminta persetujuan dan menyiapkan alat. Pertanyaan soal (lead in): Apakah tindakan keperawatan selanjutnya yang tepat dilakukan oleh perawat? Pilihan jawaban (option): A. Membuka kantong stoma B. Mengobservasi luka stoma C. Memberikan posisi yang nyaman D. Memberikan edukasi tentang perawatan stoma E. Mengukur lubang pada kantong stoma Kunci Jawaban C Referensi 1) Black & Hawks. 2014. Keperawatan Medikal Bedah; manajemen klinis untuk hasil yang diharapkan edisi 8. Saunders, Elsevier. Singapore 2) Smeltzer, Suzanne C dan Brenda G Bare. 2008. Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Ed.8. Jakarta: EGC Nama Pembuat Nurul Laili, S.Kep.Ns.,M.Kep Institusi/ Bagian STIKES Karya Husada Kediri/ Prodi D3 Keperawatan Pembahasan Implementasi keperawatan pada prosedur perawatan kantong stoma, di awali dengan melakukan atau meminta persetujuan atas tindakan yg akan dilakukan, kemudian menyiapkan alat alat secara ergonomis, di lanjutkan dengan memberikan posisi yang nyaman. Setelah itu perawat memulai tindakan dengan mencuci tangan dengan 6 langkah, mengobervasi luka stoma, dst.



ID Soal Tinjauan Tinjauan 1



Tinjauan 2



Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7



44 Jabaran Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (procedural knowledge) Pengetahuan afektif (konatif) KMB/ Maternitas / Anak/ Jiwa / Keluarga / Gerontik/ Gadar/ Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitative Oksigenasi / Cairan &.elektrolit/ Nutrisi/ Eliminasi/ Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ Seksual/ Nilai dan keyakinan / Psikososial/ Belajar/ Komunikasi Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler & limfatik/ Sistem Pencernaan & hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integumen / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ Kesehatan mental/ Pelayanan kesehatan



KASUS (vignete): Seorang laki laki usia 50 tahun kontrol ke puskesmas, karena menderita TB Paru. Pasien mengeluh batuk berdahak sudah 1 bulan tidak sembuh, batuk disertai sesak nafas dan terdapat darah. Apabila malam hari berkeringat dan selama 1 bulan ini berat badan cenderung turun. Riwayat keluarga menyebutkan istri juga dalam proses pengobatan TB paru. TTV; TD 120/80 mmHg, RR 28 x/menit, HR 86 x/menit. Pertanyaan soal (lead in): Manakah diagnose yang berkaitan dengan oksigensi pada kasus tersebu? Pilihan jawaban (option): A. Penurunan Cardiac Output B. Gangguan Pertukaran Gas C. Intoleransi aktivitas D. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas E. Kerusakan integritas jaringan Kunci Jawaban D Referensi 1) Black & Hawks. 2014. Keperawatan Medikal Bedah; manajemen klinis untuk hasil yang diharapkan edisi 8. Saunders, Elsevier. Singapore 2) Smeltzer, Suzanne C dan Brenda G Bare. 2008. Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Ed.8. Jakarta: EGC 3) PPNI, Standart Diagnosis Keperawatan Indonesia, Edisi 1; Cetakan ke-2, 2018 Nama Pembuat Nurul Laili, S.Kep.Ns.,M.Kep Institusi/ Bagian STIKES Karya Husada Kediri/ Prodi D3 Keperawatan Pembahasan Keluhan batuk berdahak dan sesak nafas menjadi analisa data utama masalah keperawatan ketidaefektifan jalan nafas.



ID Soal Tinjauan Tinjauan 1



Tinjauan 2



Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7



45 Jabaran Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (procedural knowledge) Pengetahuan afektif (konatif) KMB/ Maternitas / Anak/ Jiwa / Keluarga / Gerontik/ Gadar/ Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitative Oksigenasi / Cairan &.elektrolit/ Nutrisi/ Eliminasi/ Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ Seksual/ Nilai dan keyakinan / Psikososial/ Belajar/ Komunikasi Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler & limfatik/ Sistem Pencernaan & hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integumen / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ Kesehatan mental/ Pelayanan kesehatan



KASUS (vignete): Seorang laki laki usia 54 tahun, di rawat di ruang penyakit dalam dengan Gagal Ginjal Kronik. Pasien mengeluh badan terasa tidak nyaman. Dari pengkajian yang dilakukan oleh perawat di dapatkan konjungtiva pucat, terdapat edema anasarka. Hasil pemeriksaan laboratorium ditemukan Hb 6 gr/dl, BUN 29 mg/dl, kreatinin 2 mg/dl. Pertanyaan soal (lead in): Apakah intervensi keperawatan yang utama untuk mengatasi masalah pada kasus tersebut ? Pilihan jawaban (option): A. Kaji tingkat kenyamanan B. Ukur DVJ C. Batasi aktivitas D. Ukur intake dan output E. Kaji tingkat dehidrasi Kunci Jawaban D Referensi 1) Black & Hawks. 2014. Keperawatan Medikal Bedah; manajemen klinis untuk hasil yang diharapkan edisi 8. Saunders, Elsevier. Singapore 2) Smeltzer, Suzanne C dan Brenda G Bare. 2008. Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Ed.8. Jakarta: EGC 3) PPNI, Standart Intervensi Keperawatan Indonesia, Edisi 1; Cetakan ke-2, 2018 Nama Pembuat Nurul Laili, S.Kep.Ns.,M.Kep Institusi/ Bagian STIKES Karya Husada Kediri/ Prodi D3 Keperawatan Pembahasan Data aktual yang menjadi prioritas utama masalah keperawatan di atas adalah kondisi yang mengancam jiwa pasien, yaitu kelebihan volume cairan. Adanya edema anasarka dan hasil lab yang cukup signifikan terhadap kerusakan ginjal. Kelebihan volume cairan tersebut harus di lakukan balance dengan cara mengukur intake dan ouput cairan pasien.



ID Soal Tinjauan Tinjauan 1



Tinjauan 2



Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7



46 Jabaran Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (procedural knowledge) Pengetahuan afektif (konatif) KMB/ Maternitas / Anak/ Jiwa / Keluarga / Gerontik/ Gadar/ Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitative Oksigenasi / Cairan &.elektrolit/ Nutrisi/ Eliminasi/ Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ Seksual/ Nilai dan keyakinan / Psikososial/ Belajar/ Komunikasi Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler & limfatik/ Sistem Pencernaan & hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integumen / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ Kesehatan mental/ Pelayanan kesehatan



KASUS (vignete): Seorang laki laki usia 52 tahun masuk ke RS di ruang IGD dengan keluhan kesulitan berkemih. Perawat IGD akan melakukan pemasangan kateter pada pasien tersebut. Saat ini perawat selesai memasukkan kateter ke kandung kemih pasien. Pertanyaan soal (lead in): Apa Langkah selanjutnya setelah urine keluar? Pilihan jawaban (option): A. Melakukan fiksasi pada paha dalam pasien B. Mengunci balon kateter C. Meminta kepada pasien untuk relaksasi D. Menyambungkan kateter pada urobag E. Memberikan jelly pada ujung kateter Kunci Jawaban B Referensi Ratna Hidayati, dkk. Praktik Laboraturium Keperawatan. Erlangga Nama Pembuat Nurul Laili, S.Kep.Ns.,M.Kep Institusi/ Bagian STIKES Karya Husada Kediri/ Prodi D3 Keperawatan Pembahasan Tindakan atau prosedur yang tepat setelah kateter masuk sesuai ukuran adalah mengunci balon kateter supaya kateter tidak terlepas atau tertarik kembali.



ID soal Tinjauan Tinjauan 1



Tinjauan 2



Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6



Tinjauan 7



47 Jabaran Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya Pemberian asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde) Pengetahuan afektif (konatif) Maternitas / Anak /KMB/ Gadar/ Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik/ Gadar / Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi / Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/ belajar/ komunikasi Sistem Kardiovaskuler & limfatik/ Sistem pernafasan / Sistem Pencernaan & hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan



KASUS (vignete): Seorang laki-laki, umur 75 tahun, dirawat dengan diagnosa medis end stage renal disease. Setelah 3 hari perawatan pasien tersebut menyampaikan kepada perawat bahwa dia memutuskan untuk tidak melanjutkan tindakan medis karena sudah menerima kondisinya. Perawat kemudian memberikan saran mengenai manfaat tindakan namun pasien tetap bersikeras pada pendiriannya. Pasien tibatiba mengeluh sesak nafas berat dan mengalami henti jantung. Perawat lalu melakukan resusitasi jantung paru. Pertanyaan soal: Prinsip etik apa yang dilanggar oleh perawat? Pilihan jawaban: a. Non-maleficence b. Beneficience c. Autonomy d. Fidelity e. Justice Kunci Jawaban C Referensi Perry dan Potter. 2005. Buku Ajar: Fundamental Keperawatatan. Edisi 4, Jakarta. EGC Nama Pembuat Ns. Yunus Adhy Prasetyo S.Kep., MNS Institusi/ Bagian STIKes Immanuel Bandung Pembahasan Pada kasus di atas, perawat tetap melakukan tindakan kepada pasien meskipun pasien sudah menyatakan tidak akan melanjutkan setiap tindakan medis yang akan diberikan. Tindakan yang dilakukan perawat meskipun bertujuan untuk menyelamatkan nyawa pasien namun melanggar prinsip etik Autonomy dimana pasien berhak untuk mengatur setiap tindakan yang akan diterimanya tanpa ada intervensi dari siapa pun..



ID soal Tinjauan Tinjauan 1



Tinjauan 2



Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6



Tinjauan 7



48 Jabaran Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya Pemberian asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde) Pengetahuan afektif (konatif) Maternitas / Anak /KMB/ Gadar/ Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik/ Gadar / Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi / Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/ belajar/ komunikasi Sistem Kardiovaskuler & limfatik/Sistem pernafasan / Sistem Pencernaan & hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan



KASUS (vignete): Seorang laki-laki, umur 35 tahun, dirawat di ruang bedah akibat luka bakar kecelakaan kerja. Hasil pemeriksaan: TD: 140/ 110mmHg, frekuensi nadi: 88x/ menit, frekuensi nafas: 30x/ menit, suhu 38oC, tampak luka bakar derajat II di seluruh bagian lengan kanan dan di seluruh area abdomen dan dada, pasien mengeluh nyeri dan lemas. Pertanyaan soal: Berapa persen luas luka bakar pada kasus tersebut? Pilihan jawaban: a. 9% b. 18% c. 27% d. 36% e. 45% Kunci Jawaban C Referensi Brunner&Suddarth. (2017). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC Nama Pembuat Ns. Yunus Adhy Prasetyo S.Kep., MNS Institusi/ Bagian STIKes Immanuel Bandung Pembahasan Pasien dengan luka bakar di seluruh bagian lengan kanan dan di seluruh area abdomen dan dada sesuai dengan metode perhitungan luas luka bakar Wallace “Rule of Nines” mendapatkan prosentase 27%, dimana masingmasing area: seluruh lengan kanan, abdomen, dan dada diperhitungkan 9%.



ID soal Tinjauan Tinjauan 1



49 Jabaran Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya Pemberian asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde) Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak /KMB/ Gadar/ Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik/ Gadar / Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi / Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/ belajar/ komunikasi Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler & limfatik/Sistem pernafasan / Sistem Pencernaan & hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem Imunohematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan KASUS (vignete): Seorang perempuan, umur 20 tahun, dibawa oleh orang tuanya ke klinik THT karena mengeluh telinga kanannya berdengung sudah 1 minggu dan tidak bisa mendengar. Orang tua pasien mengatakan, 1 bulan sebelumnya, pasien mengalami kecelakaan menyebabkan kepalanya terluka dan keluar sedikit darah dari kuping kanannya. Saat dilakukan salah satu tes fungsi pendengaran dengan garpu tala, pasien mengeluh nyeri pada kuping kanannya.  Pertanyaan soal: Tes fungsi pendengaran apa yang dilakukan kepada pasien? Pilihan jawaban: a. Tes Rinee b.  Tes Weber c.  Tes Scwabach d.  Tes gendang telinga e.  Tes saraf Kunci Jawaban Referensi Nama Pembuat Institusi/ Bagian Pembahasan



B Brunner&Suddarth. (2017). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC Ns. Yunus Adhy Prasetyo S.Kep., MNS STIKes Immanuel Bandung Pada kasus di atas pasien memiliki riwayat mengalami kecelakaan dan keluar darah dari telinga kanannya, besar kemungkinan terjadi trauma pada organ pendengaran telinga kanan yang merupakan salah satu penyebab terjadinya tuli konduktif. Pada pasien yang mengalami gangguan konduktif, tanda yang muncul adalah pasien akan mengeluh nyeri pada sisi telinga yang mengalami masalah saat dilakukan tes Webber karena terjadi hipersensitivitas. Sehingga jawaban yang sesuai dengan kasus di atas adalah Tes Webber.



ID soal Tinjauan Tinjauan 1



50 Jabaran Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya Pemberian asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlegde) Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak /KMB/ Gadar/ Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik/ Gadar / Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi / Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/ belajar/ komunikasi Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler & limfatik/Sistem pernafasan / Sistem Pencernaan & hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem Imunohematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan KASUS (vignete): Seorang laki-laki, umur 55 tahun, dirawat hari ke-4 di ruang penyakit dalam dengan diagnosa medis STEMI. Pasien mengeluh sangat lelah karena sesak akan semakin berat saat hendak ke toilet. Hasil pemeriksaan: TD: 170/ 120mmHg, frekuensi nadi: 84x/ menit, frekuensi nafas: 30x/ menit, suhu: 36,5oC, SaO2 92%, hasil EKG: ST elevasi di area inferior, pch (+), retraksi dinding dada (+), pasien tampak lemah. Pertanyaan soal: Apakah masalah keperawatan yang tepat sesuai kondisi pasien? Pilihan jawaban: a. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.  Pola nafas tidak efektif c.  Gangguan mobilitas fisik d.  Intoleransi aktivitas e.  Gangguan pola tidur Kunci Jawaban D Referensi Brunner&Suddarth. (2017). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC PPNI. (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI Nama Pembuat Ns. Yunus Adhy Prasetyo S.Kep., MNS Institusi/ Bagian STIKes Immanuel Bandung Pembahasan Dari data-data yang muncul pada kasus di atas, pasien mengalami masalah fisiologis penurunan curah jantung akibat penurunan kualitas pompa otot jantung (ditandai hasil EKG ST elevasi). Akibat menurunnya curah jantung terjadinya penurunan jumlah pembentukan energi sehingga menyebabkan pasien akan mengalami cepat lelah saat beraktivitas. Jawaban yang sesuai untuk kasus tersebut adalah intoleransi aktivitas.



ID soal Tinjauan Tinjauan 1



Tinjauan 2



Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6



Tinjauan 7



51 Jabaran Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya Pemberian asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlegde) Pengetahuan afektif (konatif) Maternitas / Anak /KMB/ Gadar/ Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik/ Gadar / Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi / Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/ belajar/ komunikasi Sistem Kardiovaskuler & limfatik/Sistem pernafasan / Sistem Pencernaan & hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan



KASUS (vignete): Seorang laki-laki, umur 18 tahun, dibawa orang tuanya ke klinik mata karena mengeluh pandangannya buram sejak 2 bulan terakhir. Hasil pemeriksaan: TD: 120/ 80mmHg, frekuensi nadi: 65x/ menit, frekuensi nafas: 22x/ menit, suhu 36,5 oC, pasien tampak memicingkan mata dan mata sering berair, pasien mengatakan sering menggunakan komputer dalam periode waktu lama. Perawat kemudian akan melakukan pemeriksaan fungsi penglihatan. Pertanyaan soal: Alat bantu apa yang dapat digunakan perawat untuk memeriksa fungsi refraksi penglihatan pasien? Pilihan jawaban: a.  Snellen Chart b.  Palet warna c.  Tonometer d.  Slit lamp e.  Pen light Kunci Jawaban A Referensi Brunner&Suddarth. (2017). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC Nama Pembuat Ns. Yunus Adhy Prasetyo S.Kep., MNS Institusi/ Bagian STIKes Immanuel Bandung Pembahasan Pemeriksaan fungsi refraksi penglihatan bertujuan untuk mengukur kemampuan akomodasi mata. Melalui pemeriksaan ini dapat dideteksi secara dini apakah terjadi penurunan kualitas ketajaman fungsi penglihatan. Alat yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan fungsi refraksi penglihatan adalah Snellen Chart, yang merupakan sebuah chart khusus berisi huruf dan angka dengan beberapa jenis ukuran.



ID soal Tinjauan Tinjauan 1



52 Jabaran Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya Pemberian asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlegde) Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak /KMB/ Gadar/ Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik/ Gadar / Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi / Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/ belajar/ komunikasi Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler & limfatik/Sistem pernafasan / Sistem Pencernaan & hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan KASUS (vignete): Laki-laki, umur 45 tahun, dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnosa medis PPOK. Hasil pengkajian didapatkan data: TD: 180/ 120 mmHg, nadi: 88x/ menit, respirasi: 32x/ menit, suhu: 37.5oC, SaO2 92%, retraksi dada (+), pch (+), penumpukan sekret (+), pasien mengeluh sangat lelah karena sesak nafas akan memberat saat pasien turun dari tempat tidur. Pertanyaan soal: Intervensi apa yang dapat dilakukan secara mandiri oleh perawat untuk meringankan keluhan sesak pasien? Pilihan jawaban: a. Mengajarkan batuk efektif b.  Menaikkan kebutuhan oksigen c.  Memberikan bronkodilator d.  Melakukan pemasangan kateter e.  Melakukan fisioterapi dada Kunci Jawaban E Referensi Brunner&Suddarth. (2017). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan , Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI Nama Pembuat Ns. Yunus Adhy Prasetyo S.Kep., MNS Institusi/ Bagian STIKes Immanuel Bandung Pembahasan Pada kasus tersebut di atas diketahui pasien memiliki penyakit penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dengan keluhan lelah akibat sesak nafas. Dari pilihan jawaban, tindakan yang dapat dilakukan secara mandiri oleh perawat adalah melakukan fisioterapi dada pada pasien untuk membantu mengeluarkan sekret pasien dengan tindakan clapping dan postural drainage (memposisikan pasien pada posisi tertentu). Batuk efektif tidak dapat diajarkan karena pasien tidak dapat memaksimalkan ekspansi paru sehingga energi yang diperlukan untuk batuk efektif tidak akan optimal.



ID soal Tinjauan Tinjauan 1



Tinjauan 2



Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6



Tinjauan 7



53 Jabaran Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya Pemberian asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlegde) Pengetahuan afektif (konatif) Maternitas / Anak /KMB/ Gadar/ Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik/ Gadar / Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi / Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/ belajar/ komunikasi Sistem Kardiovaskuler & limfatik/Sistem pernafasan / Sistem Pencernaan & hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan



KASUS (vignete): Laki-laki, 70 tahun, dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan sesak nafas berat. Pasien sering marah-marah tidak tentu kepada setiap orang yang ada di sekitarnya termasuk perawat. Perawat penanggung jawab pasien berupaya secara optimal untuk tetap memberikan pelayanan yang sesuai kepada pasien tersebut meskipun secara pribadi perawat ini tidak suka dengan pasien karena sering dimarahi tanpa sebab. Pertanyaan soal: Prinsip etik apa yang diterapkan oleh perawat dalam kasus tersebut? Pilihan jawaban: a. Benefience b.  Non-maleficence c.  Autonomy d.  Fidelity e.  Justice Kunci Jawaban E Referensi Brunner&Suddarth. (2017). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC Nama Pembuat Ns. Yunus Adhy Prasetyo S.Kep., MNS Institusi/ Bagian STIKes Immanuel Bandung Pembahasan Pada kasus tersebut di atas perawat tetap memberikan pelayanan kepada pasien tanpa terpengaruh pola komunikasi yang terjadi antara perawat dengan pasien dan persepsi pribadi perawat terhadap pasien. Perawat menerapkan prinsip etik Justice dimana pelayanan kesehatan tetap harus dilakukan kepada setiap pasien secara adil tanpa terpengaruh faktor subyektif maupun obyektif.



ID soal Tinjauan Tinjauan 1



Tinjauan 2



Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6



Tinjauan 7



54 Jabaran Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya Pemberian asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlegde) Pengetahuan afektif (konatif) Maternitas / Anak /KMB/ Gadar/ Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik/ Gadar / Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi / Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/ belajar/ komunikasi Sistem Kardiovaskuler & limfatik/Sistem pernafasan / Sistem Pencernaan & hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan



KASUS (vignete): Seorang laki-laki, umur 20 tahun, dirawat di ruang rawat inap bedah dengan post operasi fraktur terbuka os. humerus sinistra. Setelah gips dibuka perawat melakukan pengkajian kekuatan otot tungkai kiri dan hasil pemeriksaan pasien dapat mengangkat tungkai kirinya namun tidak lama. Pertanyaan soal: Berapa nilai kekuatan otot sesuai hasil pemeriksaan? Pilihan jawaban: a. 1 b.  2 c.  3 d.  4 e.  5 Kunci Jawaban Referensi Nama Pembuat Institusi/ Bagian Pembahasan



B Brunner&Suddarth. (2017). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC Ns. Yunus Adhy Prasetyo S.Kep., MNS STIKes Immanuel Bandung Pengkajian kekuatan otot berguna untuk mengevaluasi fungsi otot. Dari hasil pengkajian pasien dapat mengangkat tungkai kirinya namun tidak lama, dimana dari skor 1-5 pengkajian kekuatan otot, pasien mendapat skor 2 dengan keterangan dapat menggerakkan tungkai kaki namun tidak dapat menahan gravitasi.



ID soal Tinjauan Tinjauan 1



55 Jabaran Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya Pemberian asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlegde) Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak /KMB/ Gadar/ Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik/ Gadar / Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi / Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/ belajar/ komunikasi Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler & limfatik/Sistem pernafasan / Sistem Pencernaan & hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem Imunohematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan KASUS (vignete): Seorang laki-laki, umur 35 tahun, dirawat di ruang rawat inap bedah dengan keluhan sesak nafas. Hasil pemeriksaan: TD: 140/ 110mmHg, frekuensi nadi: 88x/ menit, frekuensi nafas: 34x/ menit, Suhu: 37.5oC, SaO2: 88x/ menit, fase ekspirasi memanjang, retraksi dinding dada (+), tampak ruam pada leher bagian belakang akibat kecelakaan saat aktivitas olahraga. Pertanyaan soal: Diagnosa keperawatan apa yang tepat sesuai kasus di atas? Pilihan jawaban: a. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.  Gangguan penyapihan ventilator c.  Gangguan pertukaran gas d.  Gangguan ventilasi spontan e.  Pola nafas tidak efektif Kunci Jawaban E Referensi Brunner&Suddarth. (2017). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC PPNI. (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI Nama Pembuat Ns. Yunus Adhy Prasetyo S.Kep., MNS Institusi/ Bagian STIKes Immanuel Bandung Pembahasan Dari data di atas, data mayor yang dapat dijadikan acuan adalah fase ekspirasi memanjang, munculnya retraksi dinding dada dan tampak ruam pada leher belakang. Data-data tersebut mengarah kepada kemungkinan terjadinya trauma pada saraf di tulang cervikal yang bertugas dalam mengatur fungsi diafragma dalam pernafasan. Saat terjadi trauma pada saraf yang mengatur fungsi organ pernafasan, akan terjadi perubahan pola nafas, sehingga diagnosa keperawatan yang tepat untuk kasus tersebut adalah pola nafas tidak efektif.



ID soal Tinjauan Tinjauan 1



56 Jabaran Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya Pemberian asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlegde) Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak /KMB/ Gadar/ Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik/ Gadar / Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi / Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/ belajar/ komunikasi Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler & limfatik/Sistem pernafasan / Sistem Pencernaan & hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem Imunohematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan KASUS (vignete): Seorang laki-laki, usia 65 tahun, dirawat dengan keluhan lelah akibat sering berkemih di malam hari. Hasil pemeriksaan: TD 160/ 110mmHg, frekuensi nadi 100x/ menit, frekuensi nafas 34x/ menit, distensi kandung kemih (+), pasien tampak lemah dan pucat, pasien memiliki riwayat dirawat akibat pembesaran prostat. Pertanyaan soal: Diagnosa keperawatan apa yang tepat sesuai kasus di atas? Pilihan jawaban: a. Gangguan eliminasi urin b.  Inkontinensia urin berlanjut c.  Inkontinensia urin berlebih d.  Inkontinensia urin fungsional e.  Inkontinensia urin stress Kunci Jawaban Referensi



Nama Pembuat Institusi/ Bagian Pembahasan



C Brunner&Suddarth. (2017). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC PPNI. (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI Ns. Yunus Adhy Prasetyo S.Kep., MNS STIKes Immanuel Bandung Pada kasus di atas pasien mengeluh lelah meningkat karena sering muncul keinginan berkemih di malam hari (nokturia). Hal ini terjadi akibat proses kehilangan urin yang tidak terkendali akibat over distensi kandung kemih, yang disebabkan salah satunya oleh obstruksi jalan keluar urin (dalam kasus ini pembesaran prostat). Dari pilihan jawaban, diagnosa yang tepat sesuai dengan kondisi pasien adalah inkontinensia urin berlebih dimana ditandai dengan munculnya kondisi nokturia, distensi kandung kamih, dan riwayat penyakit pembesaran prostat.



ID soal Tinjauan Tinjauan 1



57 Jabaran Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde) Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar / Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi / Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitative Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/belajar/ komunikasi Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan& hepatobilier / : Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan Kasus (vignete) Seorang laki-laki, umur 20 tahun, dirawat di RS diidiagnosis Hepatitis. Hasil pengkajian : pasien mengeluh mual dan tidak nafsu makan dan badannya lemes, kulit ikterik, conjungtiva kuning, abdomen kwadran kanan atas teraba membesar. Rencana pasien dikonsulkan ke bagian gizi.. Pertanyaan soal Apa diet yang diusulkan oleh perawat pada ahli gizi pada kasus tersebut? Pilihan jawaban a. tinggi kalori rendah lemak b. tinggi kalori tinggi protein c. tinggi kalori rendah serat d. tinggi lemak rendah protein e. tinggi protein rendah lemak Kunci Jawaban: A Rasional Pasien yang mengalami hepatitis sangat tidak disarankan mengkonsumsi jenis makanan yang banyak mengandung lemak seperti santan, minyak, daging dengan kandungan lemak hewani dan mentega (lemak nabati) karena jenis makanan ini akan membebani fungsi hati. Makanan yang disarankan pada penderita hepatitis adalah jenis makanan yang menghasilkan kalori tinggi dan rendah lemak, karena jenis makanan ini sangat baik untuk nutrisi sel dan pertumbuhan sel tubuh umumnya dan khususnya sel hati sendiri. Meskipun lemak dibutuhkan tubuh sebagai pelindung sel tetapi pada kondisi hepatitis, sel hati mengalami peradangan yang mengakibatkan gangguan pada fungsi sel hati (proses metabolisme KH,Protein dan lemak). Makanan yang sedikit kandungan serat akan mengganggu pencernaan dan mengakibatkan sulit BAB karena fekal tidak berserat dan absorbsi dalam usus tetap berlangsung sehingga fekal menjadi keras yang mengakibatkan konstipasi. Referensi: Carpenito, Lynda Juall. 2009. Diagnosa Keperawatan. Aplikasi pada Praktek Klinis. Edisi IX. Alih Bahasa: Kusrini Semarwati Kadar. Jakarta: Buku Kedokteran EGC Jennifer,Kowalak,. Welsh, Williams. 2011. Buku Ajar Patofisiologi. Alih Bahasa Andry Hartono. Jakarta: Buku Kedokteran EGC Smeltzer dan Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Alih Bahasa Yasmin Asih. Jakarta: Buku Kedokteran EGC Nama pembuat Giri Udani Institusi/bagian Poltekkes Tanjungkarang



ID soal Tinjauan Tinjauan 1



Tinjauan 2



Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7 :



58 Jabaran Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde) Pengetahuan afektif (konatif) KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar / Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi / Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitative Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/belajar/ komunikasi Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan& hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan



Kasus (vignete) Seorang laki-laki, umur 55 tahun, dirawat di RS karena mengeluh kepalanya sangat sakit setelah Kecelakaan Lalu Lintas 2 hari yang lalu. Hasil pengkajian : skala nyeri 7 (0-10), pasien mengatakan tangan kesemutan, mual disertai muntah 1x sebanyak ± 100cc, TD 190/110 mmHg, frekwensi Nadi 92x/menit, frekwensi napas 24x/menit, suhu 37,8˚C. Pasien rencana dilakukan CT scaning. Pertanyaan soal Apakah tindakan keperawatan prioritas pada kasus tersebut ? Pilihan jawaban a. pantau tanda-tanda vital b. pertahankan tirah baring di atas tempat tidur c. Ajarkan teknik relaksasi d. Lakukan kompres dingin pada dahi e. Tinggikan daerah kepala Kunci Jawaban: E Rasional Trauma Kepala Sering menyebabkan gangguan perfusi serebral yang dapat menyebabkan beberapa masalah seperti kondisi hipoksia, hiperkapnia, hipotensi dan edema serebral, sehingga menyebabkan efek lebih lanjut yaitu peningkatan tekanan intrakranial karena terjadi peningkatan dalam ruang tertutup dan penurunan perfusi serebral. Tindakan yang diperlukan untuk meningkatkan perfusi cerebral adalah dengan menetapkan posisi kepala elevasi 30° dengan tujuan untuk meningkatkan drainase vena serebral. Referensi: Carpenito, Lynda Juall. 2009. Diagnosa Keperawatan. Aplikasi pada Praktek Klinis. Edisi IX. Alih Bahasa: Kusrini Semarwati Kadar. Jakarta: Buku Kedokteran EGC Jennifer,Kowalak,. Welsh, Williams. 2011. Buku Ajar Patofisiologi. Alih Bahasa Andry Hartono. Jakarta: Buku Kedokteran EGC Smeltzer dan Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Alih Bahasa Yasmin Asih. Jakarta: Buku Kedokteran EGC Nama pembuat Giri Udani Institusi/bagian Poltekkes Tanjungkarang



ID soal Tinjauan Tinjauan 1



59 Jabaran Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde) Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar / Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi / Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitative Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/belajar/ komunikasi Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan& hepatobilier / : Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan Kasus (vignete) Seorang laki-laki, umur 40 tahun, dirawat di RS didiagnosis Suspect Thypoid. Hasil pengkajian : pasien mengatakan pusing, mual disertai muntah 2x ± 100 cc, mulut terasa pahit sejak 1 minggu yang lalu, tidak nafsu makan, lidah warna putih dan ada sariawan, TD 120/70 mmHg, frekwensi nadi 88x/mnt, suhu 39ºC, frekwensi nafas 24x/mnt. Pertanyaan soal Apakah masalah keperawatan utama pada pasien tersebut ? Pilihan jawaban a. hipertermi b. resiko deficit nutrisi c. gangguan rasa nyaman d. resiko hipovolemi e. gangguan aktifitas Kunci B Jawaban: Pasien dengan thypoid akan mengalami demam yang berlangsung 3 minggu bersifat febris, remiten dan suhu tidak terlalu tinggi. Pada awalnya suhu meningkat secara bertahap selama 2-7 hari, lebih tinggi pada sore dan malam hari, tetapi demam bisa pula mendadak tinggi, minggu kedua pasien akan terus menetap dalam keadaan demam, mulai menurun secara tajam pada minggu ketiga dan mencapai normal kembali pada minggu keempat. Pasien mengalami pola demam yang tidak beraturan, seringkali disertai menggigil. Pada abdomen mungkin ditemukan keadaan nyeri, perut kembung, konstipasi dan diare. Konstipasi dapat merupakan gangguan gastrointestinal awal dan kemudian pada minggu kedua timbul diare. Selain gejala – gejala yang disebutkan diatas, didapatkan juga gejala yang lainnya seperti sakit kepala , batuk, lemah dan tidak nafsu makan. Gangguan pada system pencernaan : lidah kotor karena ditutupi oleh selaput, ujung dan tepi lidah tampak kemerahan sehingga menyebabkan gangguan selera makan dan kadang disertai tremor. Hati dan limpa membesar dan menimbulkan nyeri saat diraba, konstipasi atau diare. Referensi: Carpenito, Lynda Juall. 2009. Diagnosa Keperawatan. Aplikasi pada Praktek Klinis. Edisi IX. Alih Bahasa: Kusrini Semarwati Kadar. Jakarta: Buku Kedokteran EGC Jennifer,Kowalak,. Welsh, Williams. 2011. Buku Ajar Patofisiologi. Alih Bahasa Andry Hartono. Jakarta: Buku Kedokteran EGC Smeltzer dan Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Alih Bahasa Yasmin Asih. Jakarta: Buku Kedokteran EGC



ID soal Tinjauan Tinjauan 1



Tinjauan 2



Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7 :



60 Jabaran Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde) Pengetahuan afektif (konatif) KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar / Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi / Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitative Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/belajar/ komunikasi Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan& hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan



Kasus (vignete) Seorang perempuan, umur 46 tahun, didiagnossis DM tipe2 sudah 1 tahun dan dirawat di RS 3 hari yang lalu. Hasil pengkajian : pasien mengeluh selalu lapar, banyak minum hampir 3500 ml perhari. BB 70 kg, TB 160 cm. TD 150/95 mmHg, frekuensi nadi 88x/menit lemah, frekuensi nafas 28x/menit, suhu 36,6ºC. Gula darah puasa 325 mg/dl, pasien mengatakan berat badan naik 15 kg sejak sakit. Pasien mendapat terapi metmorfin. Pertanyaan soal Apakah intervensi keperawatan prioritas pada kasus tersebut? Pilihan jawaban a. sering makan tapi porsi kecil b. makan porsi kecil c. konsul keahli gizi d. monitor selera makan e. monitor BB Kunci Jawaban: C Rasional Perencanaan makan yang baik merupakan bagian penting dari penatalaksanaan diabetes secara total. Diet seimbang akan mengurangi beban kerja insulin dengan meniadakan pekerjaan insulin mengubah gula menjadi glikogen. Keberhasilan terapi ini melibatkan ahli gizi, pasien sendiri dan keluarganya. Intervensi dari gizi bertujuan untuk menurunkan berat badan, perbaikan kadar glukosa dan lemak darah pada pasien yang gemuk dengan DM tipe 2 mempunyai pengaruh positif pada morbiditas. Orang yang kegemukan dan menderita diabetes militus mempunyai resiko yang lebih besar dari pada mereka yang hanya kegemukan. Referensi: Carpenito, Lynda Juall. 2009. Diagnosa Keperawatan. Aplikasi pada Praktek Klinis. Edisi IX. Alih Bahasa: Kusrini Semarwati Kadar. Jakarta: Buku Kedokteran EGC Jennifer,Kowalak,. Welsh, Williams. 2011. Buku Ajar Patofisiologi. Alih Bahasa Andry Hartono. Jakarta: Buku Kedokteran EGC Smeltzer dan Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Alih Bahasa Yasmin Asih. Jakarta: Buku Kedokteran EGC Nama pembuat Giri Udani Institusi/bagian Poltekkes Tanjungkarang