Pembahasan Keperawatan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Soal & Pembahasan Keperawatan MCU



ID Soal Tinjauan Tinjauan 1 Tinjauan 2 Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7



1 Jabaran Praktek Profesional, etik, legal dan peka budaya Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge) Pengetahuan afektif (konatif) KMB/ Maternitas/ Anak / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Gadar/ Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi/ Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & nyaman / Aktivitas dan istirahat/ Seksual/ Nilai dan Keyakinan/ Psikososial/ belajar/ komunikasi Sistem Pernafasan/ Sistem Kardiovaskuler & limfatik / Sistem Pencernaan & Hepatobilier/ Sistem Saraf dan Perilaku/ Sistem Endokrin/ Sistem Muskuloskeletal /Sistem Ginjal dan saluran kemih/ / Sistem Reproduksi / Sistem Integument / Sistem Imuno-Hematologi / Sistem Penginderaan/ Kesehatan Mental/ Pelayanan kesehatan



Kasus (vignete): Seorang pasien laki – laki, umur 42 tahun, dengan diagnosis Gagal Ginjal kronik sejak 5 tahun yang lalu. Pasien sudah menjalani hemodialisa selama 4, 5 tahun. Pasien mengeluh bosan dengan berbagai pengobatan yang sudah dijalani, dan merasa tidak ada harapan lagi untuk hidup. Hasil pemeriksaan kontak mata kurang, banyak menunduk dan terlihat pasif. Pertanyaan soal: Apakah masalah keperawatan berdasarkan kasus tersebut? Pilihan jawaban: pilihan a sampai e ( 5 pilihan jawaban) A. berduka antisipasi B. ketidakberdayaan C. harga diri rendah D. isolasi social E. keputusasaan Kunci Jawaban : E Pembahasan Jawaban: Pada kasus, pasien mengalami keputusasaan karena kondisi stress jangka panjang ( 5 tahun terdiagnosis GGK, dan 4, 5 tahun mesti menjalani hemodialisa) dan adanya tanda kehilangan kepercayaan pada nilai nilai pengobatan yang dijalani ditunjukkan dengan keluhan bosan, dan merasa tidak ada harapan lagi. Referensi Nama pembuat Eko Arik Susmiatin Institusi/bagia Prodi Sarjana Keperawatan STIKES Karya Husada Kediri



n ID Soal Tinjauan Tinjauan 1 Tinjauan 2 Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7



2 Jabaran Praktek Profesional, etik, legal dan peka budaya Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge) Pengetahuan afektif (konatif) KMB/ Maternitas/ Anak / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Gadar/ Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi/ Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & nyaman / Aktivitas dan istirahat/ Seksual/ Nilai dan Keyakinan/ Psikososial/ belajar/ komunikasi Sistem Pernafasan/ Sistem Kardiovaskuler & limfatik / Sistem Pencernaan & Hepatobilier/ Sistem Saraf dan Perilaku/ Sistem Endokrin/ Sistem Muskuloskeletal /Sistem Ginjal dan saluran kemih/ / Sistem Reproduksi / Sistem Integument / Sistem Imuno-Hematologi / Sistem Penginderaan/ Kesehatan Mental/ Pelayanan kesehatan



Kasus (vignete): Seorang laki – laki usia 42 tahun di rawat di RSU karena stroke, hemiparese pada kedua kakinya. Hasil pengkajian pasien mengatakan “ saya tidak bisa menghidupi keluarga lagi dan tidak bisa melakukan apapun. Pasien terlihat murung, apatis dan menolak dikunjungi keluarga. Pertanyaan soal: Apakah masalah keperawatan berdasarkan kasus di atas? Pilihan jawaban: pilihan a sampai e ( 5 pilihan jawaban) A. Harga diri rendah situasional B. gangguan penampilan peran C. berduka disfungsional D. ketidakberdayaan E. keputusasaan Kunci Jawaban : D Pembahasan Jawaban: Adanya faktor penyakit kronik, dan masalah yang menyertai, ungkapan ketidakmampuan menggerakkan energi menyelesaiakn masalah seperti merasa tidak bisa, bersikap apatis, dan cenderung menutup diri adalah tanda ketidakberdayaan. Referensi Nama pembuat Eko Arik Susmiatin Institusi/bagia Prodi Sarjana Keperawatan STIKES Karya Husada Kediri n



ID Soal



3



Tinjauan Tinjauan 1 Tinjauan 2 Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7



Jabaran Praktek Profesional, etik, legal dan peka budaya Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge) Pengetahuan afektif (konatif) KMB/ Maternitas/ Anak / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Gadar/ Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi/ Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & nyaman / Aktivitas dan istirahat/ Seksual/ Nilai dan Keyakinan/ Psikososial/ belajar/ komunikasi Sistem Pernafasan/ Sistem Kardiovaskuler & limfatik / Sistem Pencernaan & Hepatobilier/ Sistem Saraf dan Perilaku/ Sistem Endokrin/ Sistem Muskuloskeletal /Sistem Ginjal dan saluran kemih/ / Sistem Reproduksi / Sistem Integument / Sistem Imuno-Hematologi / Sistem Penginderaan/ Kesehatan Mental/ Pelayanan kesehatan



Kasus (vignete): Seorang laki – laki usia 42 tahun di rawat di RSU karena stroke, hemiparese pada kedua kakinya. Hasil pengkajian pasien mengatakan “ saya tidak bisa menghidupi keluarga lagi dan tidak bisa melakukan apapun. Pasien terlihat murung, apatis dan menolak dikunjungi keluarga. Pertanyaan soal: Apakah Tindakan keperawatan pertama yang dilakukan perawat, berdasarkan kasus tersebut? Pilihan jawaban: pilihan a sampai e ( 5 pilihan jawaban) A. Bantu klien mengenal masalah ketidakberdayaannya (penyebab, tanda dan gejala, serta dampaknya), B. Fasilitasi klien mengungkapkan perasaan ketidakberdayaannya dan identifikasi area yang tidak mampu dikendalikan oleh klien, C. Bantu klien identifikasi tujuan yang realistis dengan kemampuannya D. Identifikasi kemampuan positif dan latih kemampuan positif tersebut, E. Memberikan pujian atas upaya yang dilakukan oleh klien Kunci Jawaban : A Pembahasan Jawaban:



Dengan tindakan awal membantu klien untuk memahamkan klien bahwa dia mengalami ketidakberdayaan mulai dari penyebab, tanda dan dampaknya, klien diharapkan menyadari bahwa dia memiliki potensi Dalam dirinya dan menggunakan potensi tsb untuk mulai mengatasinya secara bertahap. Referensi Nama pembuat Eko Arik Susmiatin Institusi/bagia Prodi Sarjana Keperawatan STIKES Karya Husada Kediri n



ID Soal



4



Tinjauan Tinjauan 1 Tinjauan 2 Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7



Jabaran Praktek Profesional, etik, legal dan peka budaya Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge) Pengetahuan afektif (konatif) KMB/ Maternitas/ Anak / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Gadar/ Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi/ Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & nyaman / Aktivitas dan istirahat/ Seksual/ Nilai dan Keyakinan/ Psikososial/ belajar/ komunikasi Sistem Pernafasan/ Sistem Kardiovaskuler & limfatik / Sistem Pencernaan & Hepatobilier/ Sistem Saraf dan Perilaku/ Sistem Endokrin/ Sistem Muskuloskeletal /Sistem Ginjal dan saluran kemih/ / Sistem Reproduksi / Sistem Integument / Sistem Imuno-Hematologi / Sistem Penginderaan/ Kesehatan Mental/ Pelayanan kesehatan



Kasus (vignete): Ny Y, Janda berusia 23 tahun tidak pernah melepas satupun barang milik suaminya termasuk sandalnya di samping tempat tidur mereka sejak suaminya meninggal 3 tahun yang lalu. Hasil Pengkajian : klien mengatakan terlalu sayang pada suaminya sampai kapanpun, dan tidak akan menggantikan posisi suaminya dengan orang lain, termasuk semua barang kenangan bersama. Pertanyaan soal: Respons kesedihan patologis mana yang ditunjukkan oleh klien ini?



Pilihan jawaban: pilihan a sampai e ( 5 pilihan jawaban) A. Respon kesedihan yang terhambat B. Respon kesedihan berkepanjangan C. Tanggapan kesedihan yang tertunda D. Respon kesedihan yang terdistorsi E. Berduka kompleks



Kunci Jawaban : B Pembahasan Jawaban: Respons kesedihan yang berkepanjangan ditandai dengan keasyikan yang intens dengan ingatan orang yang hilang bertahun-tahun setelah kehilangan itu terjadi. Begitulah cara klien ini menanggapi kematian suaminya



Referensi Nama pembuat Eko Arik Susmiatin Institusi/bagia Prodi Sarjana Keperawatan STIKES Karya Husada Kediri n



ID Soal Tinjauan Tinjauan 1 Tinjauan 2 Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7



5 Jabaran Praktek Profesional, etik, legal dan peka budaya Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge) Pengetahuan afektif (konatif) KMB/ Maternitas/ Anak / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Gadar/ Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi/ Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & nyaman / Aktivitas dan istirahat/ Seksual/ Nilai dan Keyakinan/ Psikososial/ belajar/ komunikasi Sistem Pernafasan/ Sistem Kardiovaskuler & limfatik / Sistem Pencernaan & Hepatobilier/ Sistem Saraf dan Perilaku/ Sistem Endokrin/ Sistem Muskuloskeletal /Sistem Ginjal dan saluran kemih/ / Sistem Reproduksi / Sistem Integument / Sistem Imuno-Hematologi / Sistem Penginderaan/ Kesehatan Mental/ Pelayanan kesehatan



Kasus (vignete): Seorang perempuan 23 tahun di bawa ke Igd rumah sakit jiwa karena sering teriak ketakutan karena merasa ada suara yang menguasai dirinya selama 2 bulan terakhir. Hasil pengkajian , pasien menyampaikan "Tidak bisakah suster mendengarnya? Itu suara iblis. Dia mengatakan kepada saya bahwa saya akan masuk neraka." Sambil menutup telinga. Pertanyaan soal: Manakah Jawaban perawat yang paling tepat berdasarkan kasus tersebut ? Pilihan jawaban: pilihan a sampai e ( 5 pilihan jawaban) A. Apakah Anda sudah minum obat pagi ini?" B. "Kamu tidak akan masuk neraka. Kamu adalah orang baik." C. "Saya yakin suaranya terdengar menakutkan. Setan tidak sedang berbicara kepada Anda. Ini adalah bagian dari penyakit Anda." D. "Iblis hanya berbicara kepada orang-orang yang menerima pengaruhnya." E. Saya mohon maaf karena tidak bisa mendengar apa yang Anda dengar?



Kunci Jawaban : C Pembahasan Jawaban: Jawaban paling tepat oleh perawat adalah meyakinkan klien dengan sikap menerima tanpa memperkuat halusinasi. Mengingatkan klien bahwa "suara" adalah bagian dari penyakitnya adalah cara untuk membantu klien menerima bahwa halusinasinya tidak nyata.



Referensi Nama pembuat Eko Arik Susmiatin Institusi/bagia Prodi Sarjana Keperawatan STIKES Karya Husada Kediri n



ID Soal



6



Tinjauan Tinjauan 1 Tinjauan 2 Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7



Jabaran Praktek Profesional, etik, legal dan peka budaya Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge) Pengetahuan afektif (konatif) KMB/ Maternitas/ Anak / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Gadar/ Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi/ Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & nyaman / Aktivitas dan istirahat/ Seksual/ Nilai dan Keyakinan/ Psikososial/ belajar/ komunikasi Sistem Pernafasan/ Sistem Kardiovaskuler & limfatik / Sistem Pencernaan & Hepatobilier/ Sistem Saraf dan Perilaku/ Sistem Endokrin/ Sistem Muskuloskeletal /Sistem Ginjal dan saluran kemih/ / Sistem Reproduksi / Sistem Integument / Sistem Imuno-Hematologi / Sistem Penginderaan/ Kesehatan Mental/ Pelayanan kesehatan



Kasus (vignete): Tuan B, 40 tahun didiagnosis skizofrenia menggunakan obat antipsikotik setiap hari, dikunjungi oleh perawat N dari PKM. Hasil pengkajian Klien ragu minum obat karena badannya kaku, jalan seperti robot dan hipersalivasi. Pertanyaan soal: Temuan penilaian apa yang harus segera dilaporkan oleh perawat kepada psikiater yang merawat?



Pilihan jawaban: pilihan a sampai e ( 5 pilihan jawaban) A. Respirasi 22 kali / menit B. Berat badan bertambah 3,5 Kg dalam 2 bulan C. Suhu (40 C) D. Air liur yang berlebihan E. Tekanan darah cenderung rendah



Kunci Jawaban : C Pembahasan Jawaban: Saat menilai klien yang didiagnosis dengan skizofrenia yang menggunakan agen antipsikotik setiap hari, perawat harus segera menangani suhu (40 C). Suhu setinggi ini bisa menjadi gejala sindrom ganas neuroleptik yang langka namun mengancam jiwa.



Referensi Nama pembuat Eko Arik Susmiatin Institusi/bagia Prodi Sarjana Keperawatan STIKES Karya Husada Kediri n



ID Soal



7



Tinjauan Tinjauan 1 Tinjauan 2 Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7



Jabaran Praktek Profesional, etik, legal dan peka budaya Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge) Pengetahuan afektif (konatif) KMB/ Maternitas/ Anak / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Gadar/ Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi/ Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & nyaman / Aktivitas dan istirahat/ Seksual/ Nilai dan Keyakinan/ Psikososial/ belajar/ komunikasi Sistem Pernafasan/ Sistem Kardiovaskuler & limfatik / Sistem Pencernaan & Hepatobilier/ Sistem Saraf dan Perilaku/ Sistem Endokrin/ Sistem Muskuloskeletal /Sistem Ginjal dan saluran kemih/ / Sistem Reproduksi / Sistem Integument / Sistem Imuno-Hematologi / Sistem Penginderaan/ Kesehatan Mental/ Pelayanan kesehatan



Kasus (vignete): Seorang pasien perempuan umur 22 tahun dirawat di unit intensif RSJ setelah melakukan percobaan bunuh diri. Keluarga mengatakan pasien memiliki riwayat depresi selama 2 bulan serta riwayat penyalahgunaan beberapa zat dan anoreksia nervosa. Hasil pemeriksaan: luka sayatan di pergelangan tangan kiri, TD 100/60 mmHg, dan mengatakan ingin mati saja.



Pertanyaan soal: Apa prioritas tindakan keperawatan pertama berdasarkan kasus tersebut? Pilihan jawaban: pilihan a sampai e ( 5 pilihan jawaban) A. Sosialisasi. B. Kontrak untuk perilaku makan. C. Keselamatan. D. Mengelola skala depresi Beck. E. Keamanan Lingkungan Kunci Jawaban : C Pembahasan Jawaban: Keselamatan adalah prinsip utama yang mendasari keperawatan psikiatri. Referensi



Nama pembuat Eko Arik Susmiatin Institusi/bagia Prodi Sarjana Keperawatan STIKES Karya Husada Kediri n



ID Soal Tinjauan Tinjauan 1 Tinjauan 2 Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7



8 Jabaran Praktek Profesional, etik, legal dan peka budaya Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge) Pengetahuan afektif (konatif) KMB/ Maternitas/ Anak / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Gadar/ Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi/ Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & nyaman / Aktivitas dan istirahat/ Seksual/ Nilai dan Keyakinan/ Psikososial/ belajar/ komunikasi Sistem Pernafasan/ Sistem Kardiovaskuler & limfatik / Sistem Pencernaan & Hepatobilier/ Sistem Saraf dan Perilaku/ Sistem Endokrin/ Sistem Muskuloskeletal /Sistem Ginjal dan saluran kemih/ / Sistem Reproduksi / Sistem Integument / Sistem Imuno-Hematologi / Sistem Penginderaan/ Kesehatan Mental/ Pelayanan kesehatan



Kasus (vignete): Seorang pasien perempuan umur 22 tahun, dirawat di unit intensif RSJ dengan depresi berat dan ide bunuh diri. Keluarga mengatakan pasien memiliki riwayat memotong pergelangan tangannya beberapa kali selama 2 tahun terakhir. Hasil pemeriksaan : Pada hari 1 dan 2, pasien tinggal di kamarnya dan hanya makan sepertiga porsi makanannya. Pada hari ke-3, dia makan ¾ porsi makanannya dan berbicara dengan orang lain dalam kelompok.



Pertanyaan soal: Apakah evaluasi yang perlu dipertimbangkan Perawat berdasarkan kasus tersebut? Pilihan jawaban: pilihan a sampai e ( 5 pilihan jawaban) A. Peningkatan sosialisasi dan nafsu makan B. Keinginan kuat bunuh diri. C. perubahan suasana hati. D. Membutuhkan terapi kejut listrik. E. Menunjukkan sosialisasi Kunci Jawaban : A Pembahasan Jawaban: Perbaikan pasien didasarkan pada peningkatan sosialisasi dan peningkatan nafsu makan. Referensi



Nama pembuat Eko Arik Susmiatin Institusi/bagia Prodi Sarjana Keperawatan STIKES Karya Husada Kediri n



ID Soal Tinjauan Tinjauan 1 Tinjauan 2 Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7



9 Jabaran Praktek Profesional, etik, legal dan peka budaya Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge) Pengetahuan afektif (konatif) KMB/ Maternitas/ Anak / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Gadar/ Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi/ Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & nyaman / Aktivitas dan istirahat/ Seksual/ Nilai dan Keyakinan/ Psikososial/ belajar/ komunikasi Sistem Pernafasan/ Sistem Kardiovaskuler & limfatik / Sistem Pencernaan & Hepatobilier/ Sistem Saraf dan Perilaku/ Sistem Endokrin/ Sistem Muskuloskeletal /Sistem Ginjal dan saluran kemih/ / Sistem Reproduksi / Sistem Integument / Sistem Imuno-Hematologi / Sistem Penginderaan/ Kesehatan Mental/ Pelayanan kesehatan



Kasus (vignete): Seorang pasien laki laki, umur 27 tahun, didiagnosis dengan skizofrenia mengalami kebingungan identitas dan berkomunikasi dengan perawat menggunakan echolalia. Hasil pemeriksaan : menatap perawat, meniru setiap suara yang didengarnya, dan sulit diajak komunikasi. Pertanyaan soal: Apa yang sedang coba di lakukan pasien dengan bicara ekolali berdasarkan kasus tersebut? Pilihan jawaban: pilihan a sampai e ( 5 pilihan jawaban) A. Identifikasi dengan siapa dia berbicara B. Meniru gerakan perawat C. Meringankan logika D. Mengurangi keengganan E. Mencoba minta bantuan Kunci Jawaban : A Pembahasan Jawaban: Echolalia adalah pengulangan kata-kata atau fragmen ucapan yang terdengar seperti burung beo. Ini adalah upaya klien untuk mengidentifikasi dengan orang yang berbicara. Referensi Nama pembuat Eko Arik Susmiatin Institusi/bagia Prodi Sarjana Keperawatan STIKES Karya Husada Kediri



n



ID Soal Tinjauan Tinjauan 1 Tinjauan 2 Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7



10 Jabaran Praktek Profesional, etik, legal dan peka budaya Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge) Pengetahuan afektif (konatif) KMB/ Maternitas/ Anak / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Gadar/ Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi/ Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & nyaman / Aktivitas dan istirahat/ Seksual/ Nilai dan Keyakinan/ Psikososial/ belajar/ komunikasi Sistem Pernafasan/ Sistem Kardiovaskuler & limfatik / Sistem Pencernaan & Hepatobilier/ Sistem Saraf dan Perilaku/ Sistem Endokrin/ Sistem Muskuloskeletal /Sistem Ginjal dan saluran kemih/ / Sistem Reproduksi / Sistem Integument / Sistem Imuno-Hematologi / Sistem Penginderaan/ Kesehatan Mental/ Pelayanan kesehatan



Kasus (vignete): Seorang pasien perempuan, umur 26 tahun baru dilakukan tindakan electroconvulsive Therapi (ECTP) sekitar 30 menit yang lalu . Saat ini pasien di ruang pemulihan bersama perawat. Pertanyaan soal: Apakah intervensi keperawatan yang tepat setelah tindakan ECT berdasarkan kasus tersebut? Pilihan jawaban: pilihan a sampai e ( 5 pilihan jawaban) A. Pantau tanda-tanda vital setiap 30 menit selama satu jam pertama. B. Tempatkan klien terlentang untuk memfasilitasi kenyamanan. C. Orientasikan klien pada waktu dan tempat. D. Ambulasi segera untuk meningkatkan sirkulasi yang memadai. E. Menyampaikan kepada keluarga bahwa tindakan sudah selesai Kunci Jawaban : C Pembahasan Jawaban: Mengoreintasikan pasien ke waktu dan tempat membantu mengatasi kebingungan sementara dan disorientasi yang sering mengikuti perawatan ECT. Referensi Nama pembuat Eko Arik Susmiatin Institusi/bagia Prodi Sarjana Keperawatan STIKES Karya Husada Kediri n



ID soal Tinjauan Tinjauan 1 Tinjauan 2 Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7 :



11 Jabaran Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain



Kasus (vignete) Warga RW.01 mengeluh banyak kejadian diare pada anak-anak dalam satu bulan terakhir. Warga mengatakan bahwa lingkungan sekitar cukup bersih. Selain itu, warga mengatakan bahwa makanan yang dikonsumsi juga diperhatikan dan anak-anak tidak jajan sembarangan Pertanyaan soal Apakah fokus pengkajian yang perlu ditanyakan sebagai data pendukung kasus tersebut? Pilihan jawaban a. Penggunaan jamban sehat b. Perilaku cuci tangan pakai sabun c. Pemberantasan sarang nyamuk d. Aktivitas fisik e. Merokok di dalam rumah Kunci Jawaban: B Referensi: Allender, J.A. & Spradley, B.W. (2005). Community health nursing: promoting and protecting the public’s health. 6th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. Anderson, E.T., & McFarlane, J. (2004). Community as partner: Theory and Practice in nursing. 4th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. Maglaya, A.S. (2015). Nursing practice in the community. 5th Ed. Marikina City: Argonauta Corporation. Stanhope, M and Lancaster, J. (2009). Community & public health nursing. St Louis The Mosby Year Book.



Nama pembuat: Ilma Widiya Sari, S.Kep., Ns., M.Kep. Institusi/bagian STIKES Estu Utomo Boyolali/ Program Studi Sarjana Keperawatan : Pembahasan:



PHBS dapat menjadi salah satu faktor kejadian diare pada anak. Salah satu perilaku yang berisiko terhdap kejdian diare pada anak adalah perilaku cuci tangan pakai sabun yang tidak dilakukan oleh anak-anak.



ID soal Tinjauan Tinjauan 1 Tinjauan 2 Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7 :



12 Jabaran Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain



Kasus (vignete) Perawat melakukan pengkajian di Desa Sukamaju didapatkan data 31% mengalami hipertensi, dimana 65% berusia lanjut. Masyarakat 78% belum tahu tentang penyakit hipertensi dan 46% masyarakat suka mengkonsumsi ikan asin. Masyarakat mengatakan belum pernah mendapatkan informasi kesehatan. Pertanyaan soal Apakah peran yang tepat dilakukan oleh perawat pada kasus tersebut? Pilihan jawaban a. Care giver b. Consellor c. Collaborator d. Educator e. Case finder Kunci Jawaban: D Referensi: Allender, J.A. & Spradley, B.W. (2005). Community health nursing: promoting and protecting the public’s health. 6th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. Anderson, E.T., & McFarlane, J. (2004). Community as partner: Theory and Practice in nursing. 4th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. Maglaya, A.S. (2015). Nursing practice in the community. 5th Ed.



Marikina City: Argonauta Corporation. Stanhope, M and Lancaster, J. (2009). Community & public health nursing. St Louis The Mosby Year Book. Nama pembuat: Ilma Widiya Sari, S.Kep., Ns., M.Kep. Institusi/bagian STIKES Estu Utomo Boyolali/ Program Studi Sarjana Keperawatan : Pembahasan:



Analisis kasus menunjukkan bahwa banyak masyarakat yang mengalami hipertensi, belum tahu tentang penyakit hipertensi dan pencegahannya. Masyarakat belum mendapatkan informasi kesehatan sehingga peran perawat sebagai educator diperlukan.



ID soal Tinjauan Tinjauan 1 Tinjauan 2 Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7 :



13 Jabaran Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain



Kasus (vignete) Seorang perawat puskesmas melakukan screening di daerah dekat lokalisasi. Hasil screening didapatkan satu remaja positif HIV. Pertanyaan soal Apakah tindakan yang tepat dilakukan oleh perawat tersebut? Pilihan jawaban a. Mengkaji klien fokus pada perilaku berisiko b. Meminta keluarga untuk memberikan dukungan pada klien c. Merujuk ke fasilitas kesehatan untuk perawatan d. Menyarankan klien untuk tes lanjutan e. Meminta dokter menyampaikan hasil tes Kunci Jawaban: A Referensi: Allender, J.A. & Spradley, B.W. (2005). Community health nursing: promoting and protecting the public’s health. 6th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. Anderson, E.T., & McFarlane, J. (2004). Community as partner: Theory and Practice in nursing. 4th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. Maglaya, A.S. (2015). Nursing practice in the community. 5th Ed. Marikina City: Argonauta Corporation. Stanhope, M and Lancaster, J. (2009). Community & public health nursing. St Louis The Mosby Year Book. Nama pembuat: Ilma Widiya Sari, S.Kep., Ns., M.Kep. Institusi/bagian STIKES Estu Utomo Boyolali/ Program Studi Sarjana Keperawatan



: Pembahasan:



Langkah setelah diketahui hasil screening adalah mengkaji riwayat klien, terutama perilaku berisiko.



ID soal Tinjauan Tinjauan 1 Tinjauan 2 Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7 :



14 Jabaran Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain



Kasus (vignete) Hasil pengkajian perawat pada sebuah desa didapatkan 55% remaja berpacaran. Remaja yang berpacaran sebanyak 23% melakukan kontak fisik saat berpacaran. Pertanyaan soal Apakah diagnosa keperawatan komunitas yang tepat pada masalah tersebut? Pilihan jawaban a. Defisiensi kesehatan komunitas b. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan c. Perilaku kesehatan cenderung berisiko d. Defisiensi pengetahuan e. Ketidakefektifan manajemen kesehatan Kunci Jawaban: C Referensi: Allender, J.A. & Spradley, B.W. (2005). Community health nursing: promoting and protecting the public’s health. 6th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. Anderson, E.T., & McFarlane, J. (2004). Community as partner: Theory and Practice in nursing. 4th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. Herdman, T.H. (2018). NANDA International Nursing Diagnoses: Definitions and Classifications 2018-2020. Jakarta: EGC. Maglaya, A.S. (2015). Nursing practice in the community. 5th Ed. Marikina City: Argonauta Corporation. Stanhope, M and Lancaster, J. (2009). Community & public health nursing. St Louis The Mosby Year Book.



Nama pembuat: Ilma Widiya Sari, S.Kep., Ns., M.Kep. Institusi/bagian STIKES Estu Utomo Boyolali/ Program Studi Sarjana Keperawatan : Pembahasan:



Hasil pengkajian menunjukkan bahwa perilaku pada remaja cenderung berisiko.



ID soal Tinjauan Tinjauan 1 Tinjauan 2 Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7 :



15 Jabaran Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain



Kasus (vignete) Kasus DBD ditemukan di Desa Mawar sebanyak 7 kasus selama satu bulan terakhir. Kader mengatakan bahwa selama ini warga tidak pernah melakukan pemeriksaan jentik. Pertanyaan soal Apakah tindakan keperawatan prioritas pada kasus tersebut? Pilihan jawaban a. Melakukan PSN b. Melakukan fogging pada lingkungan tersebut c. Mengajak warga kerja bakti membersihkan lingkungan d. Membagikan lotion anti nyamuk kepada warga e. Melaporkan kasus tersebut pada dinas kesehatan Kunci Jawaban: A Referensi: Allender, J.A. & Spradley, B.W. (2005). Community health nursing: promoting and protecting the public’s health. 6th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. Anderson, E.T., & McFarlane, J. (2004). Community as partner: Theory and Practice in nursing. 4th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. Herdman, T.H. (2018). NANDA International Nursing Diagnoses: Definitions and Classifications 2018-2020. Jakarta: EGC. Nama pembuat: Ilma Widiya Sari, S.Kep., Ns., M.Kep. Institusi/bagian STIKES Estu Utomo Boyolali/ Program Studi Sarjana Keperawatan :



Pembahasan:



Data fokus menyebutkan bahwa kasus DBD terjadi di Desa Mawar tetapi warga tidak mempunyai kesadaran untuk melakukan pemeriksaan jentik, sehingga tindakan prioritas adalah pemberantasan sarang nyamuk.



ID soal Tinjauan Tinjauan 1 Tinjauan 2 Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7 :



16 Jabaran Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain



Kasus (vignete) Perawat komunitas melakukan kunjungan pada posyandu lansia di Desa Rowosari. Hasil pengkajian didapatkan hanya 63% lansia yang aktif dalam kegiatan posyandu. Pelayanan posyandu 5 meja tidak dijalankan semua. Kader kurang aktif dalam sosialisasi kepada lansia Pertanyaan soal Apakah strategi intervensi yang dilakukan perawat untuk kasus tersebut? Pilihan jawaban A. Pendidikan kesehatan B. Kerjasama C. Pemberdayaan D. Proses kelompok E. Advokasi Kunci Jawaban: C Referensi: Allender, J.A. & Spradley, B.W. (2005). Community health nursing: promoting and protecting the public’s health. 6th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. Anderson, E.T., & McFarlane, J. (2004). Community as partner: Theory and Practice in nursing. 4th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. Maglaya, A.S. (2015). Nursing practice in the community. 5th Ed. Marikina City: Argonauta Corporation. Stanhope, M and Lancaster, J. (2009). Community & public health nursing. St Louis The Mosby Year Book.



Nama pembuat: Ilma Widiya Sari, S.Kep., Ns., M.Kep. Institusi/bagian STIKES Estu Utomo Boyolali/ Program Studi Sarjana Keperawatan : Pembahasan:



Strategi intervensi untuk meningkatkan keaktifan posyandu lansia yang tepat adalah pemberdayaan. Pemberdayaan adalah proses pemberian kekuatan atau dorongan sehingga membentuk interaksi transformatif kepada masyarakat.



ID soal



17



Tinjauan Tinjauan 1 Tinjauan 2 Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7 :



Jabaran Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain



Kasus (vignete) Perawat puskesmas menemukan hasil pendataan di Desa X, mayoritas penduduknya melakukan kegiatan mandi, cuci, kakus di sungai. Petugas kesehatan telah memberikan penyuluhan kesehatan tentang PHBS, namun kondisi ekonomi yang kurang mengakibatkan masyarakat tidak mampu dalam penyediaan sumber air bersih dan jamban sehat. Pertanyaan soal Apakah strategi intervensi keperawatan komunitas yang tepat pada kasus? Pilihan jawaban A. Pendidikan kesehatan B. Kerjasama C. Pemberdayaan D. Proses kelompok E. Advokasi Kunci Jawaban: B Referensi: Allender, J.A. & Spradley, B.W. (2005). Community health nursing: promoting and protecting the public’s health. 6th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. Anderson, E.T., & McFarlane, J. (2004). Community as partner: Theory and Practice in nursing. 4th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. Maglaya, A.S. (2015). Nursing practice in the community. 5th Ed. Marikina City: Argonauta Corporation. Stanhope, M and Lancaster, J. (2009). Community & public health



nursing. St Louis The Mosby Year Book. Nama pembuat: Ilma Widiya Sari, S.Kep., Ns., M.Kep. Institusi/bagian STIKES Estu Utomo Boyolali/ Program Studi Sarjana Keperawatan : Pembahasan:



Berbagai persoalan kesehatan yang terjadi dalam lingkungan masyarakat jika tidak ditangani dengan baik akan menjadi ancaman bagi lingkungan masyarakat luas. Oleh karena itu, kerja sama sangat dibutuhkan dalam upaya mencapai tujuan asuhan keperawatan komunitas melalui upaya ini berbagai persoalan di dalam lingkungan masyarakat akan dapat diatasi dengan lebih cepat.



ID soal



18



Tinjauan Tinjauan 1 Tinjauan 2 Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7 :



Jabaran Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain



Kasus (vignete) Keluarga Tn. A yang tinggal di sebuah perkampungan kumuh yang dekat dengan tempat pembuangan sampah. Anak kedua berumur 3 tahun, dan anak keempat berumur 1 tahun. Keadaan lingkungan rumah keluarga tersebut sangat kumuh, sehingga menyebabkan anak keempat sering mengalami diare akibat keadaan lingkungan yang kotor dan nutrisi yang kurang bergizi. Pertanyaan soal Apa tindakan keperawatan yang perlu dilakukan? Pilihan jawaban A. Memberikan sumbangan kepada keluarga tersebut B. Membiarkan keadaan keluarga tersebut C. Membantu keluarga untuk memodifikasi lingkungan sekitar rumah keluarga tersebut D. Mengajak keluarga untuk pindah ke rumah yang lebih layak E. Menganjurkan keluarga untuk mengajukan program raskin Kunci Jawaban: Referensi:



C Allender, J.A. & Spradley, B.W. (2005). Community health nursing: promoting and protecting the public’s health. 6th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. Anderson, E.T., & McFarlane, J. (2004). Community as partner: Theory and Practice in nursing. 4th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. Maglaya, A.S. (2015). Nursing practice in the community. 5th Ed. Marikina City: Argonauta Corporation.



Stanhope, M and Lancaster, J. (2009). Community & public health nursing. St Louis The Mosby Year Book. Nama pembuat: Ilma Widiya Sari, S.Kep., Ns., M.Kep. Institusi/bagian: STIKES Estu Utomo Boyolali/ Program Studi Sarjana Keperawatan Pembahasan:



Faktor risiko kejadian diare pada keluarga Tn A adalah lingkungan yang kumuh sehingga perlu dilakukan modifikasi lingkungan.



ID soal Tinjauan Tinjauan 1 Tinjauan 2 Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7 :



19 Jabaran Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain



Kasus (vignete) Tn. P berusia 56 tahun mengeluh batuk berdahak sudah 3 minggu tidak sembuh-sembuh, berkeringat dingin pada malam hari, batuk berdarah, berat badan menurun sejak menderita batuk tersebut. Dari hasil pengkajian didapatkan keluarga tidak mengenal penyakit yang diderita, dan tidak tahu perawatan untuk mempercepat kesembuhan Tn P. Pertanyaan soal Apakah intervensi yang tepat yang dilakukan perawat pada keluarga Tn. P? Pilihan jawaban A. Membawa kerumah sakit (pelayanan kesehatan) B. Memberikan leaflet tentang TB paru dan perawatannya C. Memberikan penyuluhan tentang TB Paru dan perawatannya D. Memberikan terapi yang tepat E Memberikan perawatan langsung pada keluarga Kunci Jawaban: Referensi:



C Allender, J.A. & Spradley, B.W. (2005). Community health nursing: promoting and protecting the public’s health. 6th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. Anderson, E.T., & McFarlane, J. (2004). Community as partner: Theory and Practice in nursing. 4th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. Herdman, T.H. (2018). NANDA International Nursing Diagnoses: Definitions and Classifications 2018-2020. Jakarta: EGC. Maglaya, A.S. (2015). Nursing practice in the community. 5th Ed.



Marikina City: Argonauta Corporation. Stanhope, M and Lancaster, J. (2009). Community & public health nursing. St Louis The Mosby Year Book. Nama pembuat: Ilma Widiya Sari, S.Kep., Ns., M.Kep. Institusi/bagian: STIKES Estu Utomo Boyolali/ Program Studi Sarjana Keperawatan Pembahasan:



Hasil pengkajian menunjukkan bahwa keluarga Tn.P belum memahami perawatan TB paru sehingga perlu diberikan penyuluhan.



ID soal Tinjauan Tinjauan 1 Tinjauan 2 Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7 :



20 Jabaran Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain



Kasus (vignete) Perawat komunitas mnegunjungi sebuah desa endemik demam berdarah dengue (DBD). Hasil kunjungan pada satu bulan terakhir terjadi 9 kasus DBD. Hasil pengamatan terdapat genangan air pada selokan dan pot-pot bunga di rumah warga. Pertanyaan soal Apakah tindakan keperawatan prioritas pada kasus tersebut? Pilihan jawaban A. Melakukan PSN B. Melakukan fogging pada lingkungan tersebut C. Mengajak warga kerja bakti membersihkan lingkungan D. Membagikan lotion anti nyamuk kepada warga E Melaporkan kasus tersebut pada dinas kesehatan Kunci Jawaban: C Referensi: Allender, J.A. & Spradley, B.W. (2005). Community health nursing: promoting and protecting the public’s health. 6th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. Anderson, E.T., & McFarlane, J. (2004). Community as partner: Theory and Practice in nursing. 4th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. Herdman, T.H. (2018). NANDA International Nursing Diagnoses: Definitions and Classifications 2018-2020. Jakarta: EGC. Nama pembuat: Ilma Widiya Sari, S.Kep., Ns., M.Kep.



Institusi/bagian :



STIKES Estu Utomo Boyolali/ Program Studi Sarjana Keperawatan



Pembahasan:



Data fokus menyebutkan bahwa DBD masih terjadi di desa endemik tersebut. Pencegahan yang tepat untuk jangka panjang adalah melakukan pemberantasan vector penyebab DBD dengan PSN.



ID soal Tinjauan Tinjauan 1



21



Jabaran Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya Pemberian asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde) Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak /KMB/ Gadar/ Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik/ Gadar / Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi / Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/ belajar/ komunikasi Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler & limfatik/ Sistem pernafasan / Sistem Pencernaan & hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan KASUS (vignete): Seorang laki-laki, umur 75 tahun, dirawat dengan diagnosa medis end stage renal disease. Setelah 3 hari perawatan pasien tersebut menyampaikan kepada perawat bahwa dia memutuskan untuk tidak melanjutkan tindakan medis karena sudah menerima kondisinya. Perawat kemudian memberikan saran mengenai manfaat tindakan namun pasien tetap bersikeras pada pendiriannya. Pasien tiba-tiba mengeluh sesak nafas berat dan mengalami henti jantung. Perawat lalu melakukan resusitasi jantung paru. Pertanyaan soal: Prinsip etik apa yang dilanggar oleh perawat? Pilihan jawaban: a. Non-maleficence b. Beneficience c. Autonomy d. Fidelity e. Justice Kunci Jawaban Referensi Nama Pembuat



C Perry dan Potter. 2005. Buku Ajar: Fundamental Keperawatatan. Edisi 4, Jakarta. EGC Ns. Yunus Adhy Prasetyo S.Kep., MNS



Institusi/ Bagian Pembahasan



STIKes Immanuel Bandung Pada kasus di atas, perawat tetap melakukan tindakan kepada pasien meskipun pasien sudah menyatakan tidak akan melanjutkan setiap tindakan medis yang akan diberikan. Tindakan yang dilakukan perawat meskipun bertujuan untuk menyelamatkan nyawa pasien namun melanggar prinsip etik Autonomy dimana pasien berhak untuk mengatur setiap tindakan yang akan diterimanya tanpa ada intervensi dari siapa pun..



ID soal Tinjauan Tinjauan 1



22



Jabaran Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya Pemberian asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde) Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak /KMB/ Gadar/ Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik/ Gadar / Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi / Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/ belajar/ komunikasi Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler & limfatik/Sistem pernafasan / Sistem Pencernaan & hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan KASUS (vignete): Seorang laki-laki, umur 35 tahun, dirawat di ruang bedah akibat luka bakar kecelakaan kerja. Hasil pemeriksaan: TD: 140/ 110mmHg, frekuensi nadi: 88x/ menit, frekuensi nafas: 30x/ menit, suhu 38oC, tampak luka bakar derajat II di seluruh bagian lengan kanan dan di seluruh area abdomen dan dada, pasien mengeluh nyeri dan lemas. Pertanyaan soal: Berapa persen luas luka bakar pada kasus tersebut? Pilihan jawaban: a. 9% b. 18% c. 27% d. 36% e. 45% Kunci Jawaban Referensi Nama Pembuat Institusi/



C Brunner&Suddarth. (2017). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC Ns. Yunus Adhy Prasetyo S.Kep., MNS STIKes Immanuel Bandung



Bagian Pembahasan



Pasien dengan luka bakar di seluruh bagian lengan kanan dan di seluruh area abdomen dan dada sesuai dengan metode perhitungan luas luka bakar Wallace “Rule of Nines” mendapatkan prosentase 27%, dimana masingmasing area: seluruh lengan kanan, abdomen, dan dada diperhitungkan 9%.



ID soal Tinjauan Tinjauan 1



23



Jabaran Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya Pemberian asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde) Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak /KMB/ Gadar/ Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik/ Gadar / Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi / Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/ belajar/ komunikasi Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler & limfatik/Sistem pernafasan / Sistem Pencernaan & hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan KASUS (vignete): Seorang perempuan, umur 20 tahun, dibawa oleh orang tuanya ke klinik THT karena mengeluh kuping kanannya berdengung sudah 1 minggu dan tidak bisa mendengar. Orang tua pasien mengatakan, 1 bulan sebelumnya, pasien mengalami kecelakaan menyebabkan kepalanya terluka dan keluar sedikit darah dari kuping kanannya. Saat dilakukan salah satu tes fungsi pendengaran dengan garpu tala, pasien mengeluh nyeri pada kuping kanannya.  Pertanyaan soal: Tes fungsi pendengaran apa yang dilakukan kepada pasien? Pilihan jawaban: a. Tes Rinee b.  Tes Weber c.  Tes Scwabach d.  Tes gendang telinga e.  Tes saraf Kunci Jawaban Referensi Nama Pembuat Institusi/



B Brunner&Suddarth. (2017). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC Ns. Yunus Adhy Prasetyo S.Kep., MNS STIKes Immanuel Bandung



Bagian Pembahasan



Pada kasus di atas pasien memiliki riwayat mengalami kecelakaan dan keluar darah dari telinga kanannya, besar kemungkinan terjadi trauma pada organ pendengaran telinga kanan yang merupakan salah satu penyebab terjadinya tuli konduktif. Pada pasien yang mengalami gangguan konduktif, tanda yang muncul adalah pasien akan mengeluh nyeri pada sisi telinga yang mengalami masalah saat dilakukan tes Webber karena terjadi hipersensitivitas. Sehingga jawaban yang sesuai dengan kasus di atas adalah Tes Webber.



ID soal Tinjauan Tinjauan 1



24



Jabaran Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya Pemberian asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlegde) Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak /KMB/ Gadar/ Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik/ Gadar / Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi / Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/ belajar/ komunikasi Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler & limfatik/Sistem pernafasan / Sistem Pencernaan & hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan KASUS (vignete): Seorang laki-laki, umur 55 tahun, dirawat hari ke-4 di ruang penyakit dalam dengan diagnosa medis STEMI. Pasien mengeluh sangat lelah karena sesak akan semakin berat saat hendak ke toilet. Hasil pemeriksaan: TD: 170/ 120mmHg, frekuensi nadi: 84x/ menit, frekuensi nafas: 30x/ menit, suhu: 36,5oC, SaO2 92%, hasil EKG: ST elevasi di area inferior, pch (+), retraksi dinding dada (+), pasien tampak lemah. Pertanyaan soal: Apakah masalah keperawatan yang tepat sesuai kondisi pasien? Pilihan jawaban: a. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.  Pola nafas tidak efektif c.  Gangguan mobilitas fisik d.  Intoleransi aktivitas e.  Gangguan pola tidur Kunci Jawaban Referensi



D Brunner&Suddarth. (2017). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC PPNI. (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI



Nama Pembuat Institusi/ Bagian Pembahasan



Ns. Yunus Adhy Prasetyo S.Kep., MNS STIKes Immanuel Bandung Dari data-data yang muncul pada kasus di atas, pasien mengalami masalah fisiologis penurunan curah jantung akibat penurunan kualitas pompa otot jantung (ditandai hasil EKG ST elevasi). Akibat menurunnya curah jantung terjadinya penurunan jumlah pembentukan energi sehingga menyebabkan pasien akan mengalami cepat lelah saat beraktivitas. Jawaban yang sesuai untuk kasus tersebut adalah intoleransi aktivitas.



ID soal Tinjauan Tinjauan 1



25



Jabaran Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya Pemberian asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlegde) Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak /KMB/ Gadar/ Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik/ Gadar / Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi / Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/ belajar/ komunikasi Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler & limfatik/Sistem pernafasan / Sistem Pencernaan & hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan KASUS (vignete): Seorang laki-laki, umur 18 tahun, dibawa orang tuanya ke klinik mata karena mengeluh pandangannya buram sejak 2 bulan terakhir. Hasil pemeriksaan: TD: 120/ 80mmHg, frekuensi nadi: 65x/ menit, frekuensi nafas: 22x/ menit, suhu 36,5 oC, pasien tampak memicingkan mata dan mata sering berair, pasien mengatakan sering menggunakan komputer dalam periode waktu lama. Perawat kemudian akan melakukan pemeriksaan fungsi penglihatan. Pertanyaan soal: Alat bantu apa yang dapat digunakan perawat untuk memeriksa fungsi refraksi penglihatan pasien? Pilihan jawaban: a.  Snellen Chart b.  Palet warna c.  Tonometer d.  Slit lamp e.  Pen light Kunci Jawaban Referensi



A Brunner&Suddarth. (2017). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC



Nama Pembuat Institusi/ Bagian Pembahasan



Ns. Yunus Adhy Prasetyo S.Kep., MNS STIKes Immanuel Bandung Pemeriksaan fungsi refraksi penglihatan bertujuan untuk mengukur kemampuan akomodasi mata. Melalui pemeriksaan ini dapat dideteksi secara dini apakah terjadi penurunan kualitas ketajaman fungsi penglihatan. Alat yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan fungsi refraksi penglihatan adalah Snellen Chart, yang merupakan sebuah chart khusus berisi huruf dan angka dengan beberapa jenis ukuran.



ID soal Tinjauan Tinjauan 1



26



Jabaran Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya Pemberian asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlegde) Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak /KMB/ Gadar/ Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik/ Gadar / Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi / Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/ belajar/ komunikasi Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler & limfatik/Sistem pernafasan / Sistem Pencernaan & hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan KASUS (vignete): Laki-laki, umur 45 tahun, dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnosa medis PPOK. Hasil pengkajian didapatkan data: TD: 180/ 120 mmHg, nadi: 88x/ menit, respirasi: 32x/ menit, suhu: 37.5oC, SaO2 92%, retraksi dada (+), pch (+), penumpukan sekret (+), pasien mengeluh sangat lelah karena sesak nafas akan memberat saat pasien turun dari tempat tidur. Pertanyaan soal: Intervensi apa yang dapat dilakukan secara mandiri oleh perawat untuk meringankan keluhan sesak pasien? Pilihan jawaban: a. Mengajarkan batuk efektif b.  Menaikkan kebutuhan oksigen c.  Memberikan bronkodilator d.  Melakukan pemasangan kateter e.  Melakukan fisioterapi dada Kunci Jawaban Referensi



E Brunner&Suddarth. (2017). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan



Nama Pembuat Institusi/ Bagian Pembahasan



Tindakan Keperawatan , Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI Ns. Yunus Adhy Prasetyo S.Kep., MNS STIKes Immanuel Bandung Pada kasus tersebut di atas diketahui pasien memiliki penyakit penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dengan keluhan lelah akibat sesak nafas. Dari pilihan jawaban, tindakan yang dapat dilakukan secara mandiri oleh perawat adalah melakukan fisioterapi dada pada pasien untuk membantu mengeluarkan sekret pasien dengan tindakan clapping dan postural drainage (memposisikan pasien pada posisi tertentu). Batuk efektif tidak dapat diajarkan karena pasien tidak dapat memaksimalkan ekspansi paru sehingga energi yang diperlukan untuk batuk efektif tidak akan optimal.



ID soal Tinjauan Tinjauan 1



27



Jabaran Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya Pemberian asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlegde) Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak /KMB/ Gadar/ Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik/ Gadar / Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi / Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/ belajar/ komunikasi Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler & limfatik/Sistem pernafasan / Sistem Pencernaan & hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan KASUS (vignete): Laki-laki, 70 tahun, dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan sesak nafas berat. Pasien sering marah-marah tidak tentu kepada setiap orang yang ada di sekitarnya termasuk perawat. Perawat penanggung jawab pasien berupaya secara optimal untuk tetap memberikan pelayanan yang sesuai kepada pasien tersebut meskipun secara pribadi perawat ini tidak suka dengan pasien karena sering dimarahi tanpa sebab. Pertanyaan soal: Prinsip etik apa yang diterapkan oleh perawat dalam kasus tersebut? Pilihan jawaban: a. Benefience b.  Non-maleficence c.  Autonomy d.  Fidelity e.  Justice Kunci Jawaban Referensi Nama



E Brunner&Suddarth. (2017). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC Ns. Yunus Adhy Prasetyo S.Kep., MNS



Pembuat Institusi/ Bagian Pembahasan



STIKes Immanuel Bandung Pada kasus tersebut di atas perawat tetap memberikan pelayanan kepada pasien tanpa terpengaruh pola komunikasi yang terjadi antara perawat dengan pasien dan persepsi pribadi perawat terhadap pasien. Perawat menerapkan prinsip etik Justice dimana pelayanan kesehatan tetap harus dilakukan kepada setiap pasien secara adil tanpa terpengaruh faktor subyektif maupun obyektif.



ID soal Tinjauan Tinjauan 1



28



Jabaran Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya Pemberian asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlegde) Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak /KMB/ Gadar/ Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik/ Gadar / Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi / Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/ belajar/ komunikasi Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler & limfatik/Sistem pernafasan / Sistem Pencernaan & hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan KASUS (vignete): Seorang laki-laki, umur 20 tahun, dirawat di ruang rawat inap bedah dengan post operasi fraktur terbuka os. humerus sinistra. Setelah gips dibuka perawat melakukan pengkajian kekuatan otot tungkai kiri dan hasil pemeriksaan pasien dapat mengangkat tungkai kirinya namun tidak lama. Pertanyaan soal: Berapa nilai kekuatan otot sesuai hasil pemeriksaan? Pilihan jawaban: a. 1 b.  2 c.  3 d.  4 e.  5 Kunci Jawaban Referensi Nama Pembuat Institusi/



B Brunner&Suddarth. (2017). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC Ns. Yunus Adhy Prasetyo S.Kep., MNS STIKes Immanuel Bandung



Bagian Pembahasan



Pengkajian kekuatan otot berguna untuk mengevaluasi fungsi otot. Dari hasil pengkajian pasien dapat mengangkat tungkai kirinya namun tidak lama, dimana dari skor 1-5 pengkajian kekuatan otot, pasien mendapat skor 2 dengan keterangan dapat menggerakkan tungkai kaki namun tidak dapat menahan gravitasi.



ID soal Tinjauan Tinjauan 1



29



Jabaran Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya Pemberian asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlegde) Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak /KMB/ Gadar/ Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik/ Gadar / Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi / Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/ belajar/ komunikasi Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler & limfatik/Sistem pernafasan / Sistem Pencernaan & hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan KASUS (vignete): Seorang laki-laki, umur 35 tahun, dirawat di ruang rawat inap bedah dengan keluhan sesak nafas. Hasil pemeriksaan: TD: 140/ 110mmHg, frekuensi nadi: 88x/ menit, frekuensi nafas: 34x/ menit, Suhu: 37.5oC, SaO2: 88x/ menit, fase ekspirasi memanjang, retraksi dinding dada (+), tampak ruam pada leher bagian belakang akibat kecelakaan saat aktivitas olahraga. Pertanyaan soal: Diagnosa keperawatan apa yang tepat sesuai kasus di atas? Pilihan jawaban: a. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.  Gangguan penyapihan ventilator c.  Gangguan pertukaran gas d.  Gangguan ventilasi spontan e.  Pola nafas tidak efektif Kunci Jawaban Referensi



E Brunner&Suddarth. (2017). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC PPNI. (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI



Nama Pembuat Institusi/ Bagian Pembahasan



Ns. Yunus Adhy Prasetyo S.Kep., MNS STIKes Immanuel Bandung Dari data di atas, data mayor yang dapat dijadikan acuan adalah fase ekspirasi memanjang, munculnya retraksi dinding dada dan tampak ruam pada leher belakang. Data-data tersebut mengarah kepada kemungkinan terjadinya trauma pada saraf di tulang cervikal yang bertugas dalam mengatur fungsi diafragma dalam pernafasan. Saat terjadi trauma pada saraf yang mengatur fungsi organ pernafasan, akan terjadi perubahan pola nafas, sehingga diagnosa keperawatan yang tepat untuk kasus tersebut adalah pola nafas tidak efektif.



ID soal Tinjauan Tinjauan 1



30



Jabaran Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya Pemberian asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlegde) Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak /KMB/ Gadar/ Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik/ Gadar / Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi / Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/ belajar/ komunikasi Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler & limfatik/Sistem pernafasan / Sistem Pencernaan & hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan KASUS (vignete): Seorang laki-laki, usia 65 tahun, dirawat dengan keluhan lelah akibat sering berkemih di malam hari. Hasil pemeriksaan: TD 160/ 110mmHg, frekuensi nadi 100x/ menit, frekuensi nafas 34x/ menit, distensi kandung kemih (+), pasien tampak lemah dan pucat, pasien memiliki riwayat dirawat akibat pembesaran prostat. Pertanyaan soal: Diagnosa keperawatan apa yang tepat sesuai kasus di atas? Pilihan jawaban: a. Gangguan eliminasi urin b.  Inkontinensia urin berlanjut c.  Inkontinensia urin berlebih d.  Inkontinensia urin fungsional e.  Inkontinensia urin stres Kunci Jawaban Referensi



Nama



C Brunner&Suddarth. (2017). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC PPNI. (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI Ns. Yunus Adhy Prasetyo S.Kep., MNS



Pembuat Institusi/ Bagian Pembahasan



STIKes Immanuel Bandung Pada kasus di atas pasien mengeluh lelah meningkat karena sering muncul keinginan berkemih di malam hari (nokturia). Hal ini terjadi akibat proses kehilangan urin yang tidak terkendali akibat over distensi kandung kemih, yang disebabkan salah satunya oleh obstruksi jalan keluar urin (dalam kasus ini pembesaran prostat). Dari pilihan jawaban, diagnosa yang tepat sesuai dengan kondisi pasien adalah inkontinensia urin berlebih dimana ditandai dengan munculnya kondisi nokturia, distensi kandung kamih, dan riwayat penyakit pembesaran prostat.



ID SOAL



31



TINJAUAN Tinjauan 1



JABARAN Praktik professional, etis, legal dan peka budaya Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional



Tinjauan 2



K ognitif Pengetahuan aplikasi prosedural (prosudural knowledge) Pengetahuan afektif (afektif knowledge)



Tinjauan 3



KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen/Gadar /Komunitas



Tinjauan 4



Pengkajian / Penentuan masalah atau diagnosa / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi



Tinjauan 5



Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif



Tinjauan 6



Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Aman dan Nyaman/ Eliminasi / Aktifitas dan istirahat/ Psikososial / Komunikasi/ Belajar/Seksual / Nilai dan Keyakinan



Tinjauan 7



Pernafasan / Kardiovaskuler dan Limfatik / Pencernaan dan Hepatobilier / Saraf dan Perilaku/ Endokrin / Muskuloskeletal / Perkemihan / Reproduksi / Integumen / Darah dan Immun / Penginderaan / Kesehatan Mental/Pelayanan Kesehatan



KASUS (vignette): Seorang laki-laki berusia 44 tahun, dirawat di ruang penyakit dalam dengan TB aktif. Pada saat dilakukan pemeriksaan fisik didapat frekuensi nafas 24x/menit, ronchi pada kiri/kanan paru, produksi sputum banyak, pucat dan terlihat sesak serta kelelahan.



Pertanyaan / intruksi Apakah prioritas masalah keperawatan yang tepat?



Pilihan Jawaban a. b. c. d. e.



Intoleransi aktifitas Gangguan pertukaran gas Bersihan jalan nafas tidak efektif Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan gangguan pemenuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan



Kunci Jawaban



C



Referensi



Sudarth dan Burnner, (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Vol.2. Jakarta : EGC



Nama Pembuat



Edi Supriadi, S.Kep. Ners., M.Kep



Institusi/ Bagian



Akper RS. Dustira



Pembahasan



Mengacu pada tatacara memprioritaskan masalah keperawatan, salah satunya berdasarkan kebutuhan dasar menurut Hierarki Maslow, dalam kebutuhan dasar yang pertama adalah kebutuhan Fisiologis, dimana yang pertama adalah kebutuhan oksigenisasi, ditambah ada data ronchi pada kiri/kanan paru, produksi sputum banyak



ID SOAL



32



TINJAUAN Tinjauan 1



JABARAN Praktik professional, etis, legal dan peka budaya Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional



Tinjauan 2



K ognitif Pengetahuan aplikasi prosedural (prosudural knowledge) Pengetahuan afektif (afektif knowledge)



Tinjauan 3



KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen/Gadar /Komunitas



Tinjauan 4



Pengkajian / Penentuan masalah atau diagnosa / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi



Tinjauan 5



Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif



Tinjauan 6



Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Aman dan Nyaman/ Eliminasi / Aktifitas dan istirahat/ Psikososial / Komunikasi/ Belajar/Seksual / Nilai dan Keyakinan



Tinjauan 7



Pernafasan / Kardiovaskuler dan Limfatik / Pencernaan dan Hepatobilier / Saraf dan Perilaku/ Endokrin / Muskuloskeletal / Perkemihan / Reproduksi / Integumen / Darah dan Immun / Penginderaan / Kesehatan Mental/Pelayanan Kesehatan



KASUS (vignette): Seorang laki-laki berusia 20 tahun dirawat di RS, mengeluh sesak dan nyeri dada, tensi 100/60 mmHg, denyut nadi 85x/mnt, frekuensi nafas 22 x/mnt, saturasi O2 96%. Terpasang selang oksigen dan diberikan O2 5lt/mnt. Pasien didiagnosis hemothoraks



Pertanyaan / intruksi Apakah selang/masker O2 yang digunakan oleh pasien tersebut?



Pilihan Jawaban a. b. c. d. e.



Simple mask Binasal canula Ventury mask Rebreathing mask Non rebreathing mask



Kunci Jawaban



B



Referensi



Sudarth dan Burnner, (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Vol.2. Jakarta : EGC



Nama Pembuat



Edi Supriadi, S.Kep. Ners., M.Kep



Institusi/ Bagian



Akper RS. Dustira



Pembahasan



Urutan penggunaan alat/selang oksigen : 1-3 Liter = Nasal Kanul 3-6 Liter = Binasal Kanul 6-8 Liter = Simple mask 8-10 Liter = Rebrithing Mask 10-15 Liter = Non Rebrithing Mask



ID SOAL



33



TINJAUAN Tinjauan 1



JABARAN Praktik professional, etis, legal dan peka budaya Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional



Tinjauan 2



K ognitif Pengetahuan aplikasi prosedural (prosudural knowledge) Pengetahuan afektif (afektif knowledge)



Tinjauan 3



KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen/Gadar /Komunitas



Tinjauan 4



Pengkajian / Penentuan masalah atau diagnosa / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi



Tinjauan 5



Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif



Tinjauan 6



Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Aman dan Nyaman/ Eliminasi / Aktifitas dan istirahat/ Psikososial / Komunikasi/ Belajar/Seksual / Nilai dan Keyakinan



Tinjauan 7



Pernafasan / Kardiovaskuler dan Limfatik / Pencernaan dan Hepatobilier / Saraf dan Perilaku/ Endokrin / Muskuloskeletal / Perkemihan / Reproduksi / Integumen / Darah dan Immun / Penginderaan / Kesehatan Mental/Pelayanan Kesehatan



KASUS (vignette): Seorang perempuan berusia 35 tahun di rawat di ruang bedah, mengeluh nyeri pada telapak kaki yang tertusuk paku. Hasil pemeriksaan fisik: luka 5 cm, kotor dan berdarah.



Pertanyaan / intruksi Apakah intervensi keperawatan utama pada kasus tersebut?



Pilihan Jawaban a. b. c. d. e.



Membersihkan luka Menghentikan perdarahan Mengajarkan tekhnik relaksasi Kolaborasi untuk menjahit luka Kolaborasi pemberian tetanus toksoid



Kunci Jawaban



B



Referensi



Sudarth dan Burnner, (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Vol.2. Jakarta : EGC



Nama Pembuat



Edi Supriadi, S.Kep. Ners., M.Kep



Institusi/ Bagian



Akper RS. Dustira



Pembahasan



Tindakan awal yang harus dilakukan pada luka dengan adanya perdarahan adalah hentikan dulu pendarahannya untuk mencegah syok hemoragik terutama pada penderita Hemofilia



ID SOAL



34



TINJAUAN Tinjauan 1



JABARAN Praktik professional, etis, legal dan peka budaya Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional



Tinjauan 2



K ognitif Pengetahuan aplikasi prosedural (prosudural knowledge) Pengetahuan afektif (afektif knowledge)



Tinjauan 3



KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen/Gadar /Komunitas



Tinjauan 4



Pengkajian / Penentuan masalah atau diagnosa / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi



Tinjauan 5



Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif



Tinjauan 6



Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Aman dan Nyaman/ Eliminasi / Aktifitas dan istirahat/ Psikososial / Komunikasi/ Belajar/Seksual / Nilai dan Keyakinan



Tinjauan 7



Pernafasan / Kardiovaskuler dan Limfatik / Pencernaan dan Hepatobilier / Saraf dan Perilaku/ Endokrin / Muskuloskeletal / Perkemihan / Reproduksi / Integumen / Darah dan Immun / Penginderaan / Kesehatan Mental/Pelayanan Kesehatan



KASUS (vignette): Seorang perempuan berusia 23 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan gatal, setelah dilakukan pemeriksaan didapat edema (bengkak) setempat yang cepat timbul dan menghilang perlahan-lahan, berwarna pucat dan kemerahan, meninggi dipermukaan kulit serta disertai keluhan gatal, rasa tersengat atau tertusuk Pertanyaan / intruksi Apakah penyakit yang diderita pasien tersebut Pilihan Jawaban a. Psoriasis b. Urtikaria c. Pempigus d. Combustio e. Herpes Simpleks Kunci B Jawaban



Referensi



Sudarth dan Burnner, (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Vol.2. Jakarta : EGC



Nama Pembuat



Edi Supriadi, S.Kep. Ners., M.Kep



Institusi/ Bagian



Akper RS. Dustira



Pembahasan



Urtikaria mempunyai gejala berupa bekas yang gatal, menonjol, merah, atau berwarna kulit pada permukaan kulit



ID SOAL



35



TINJAUAN Tinjauan 1



JABARAN Praktik professional, etis, legal dan peka budaya Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional



Tinjauan 2



K ognitif Pengetahuan aplikasi prosedural (prosudural knowledge) Pengetahuan afektif (afektif knowledge)



Tinjauan 3



KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen/Gadar /Komunitas



Tinjauan 4



Pengkajian / Penentuan masalah atau diagnosa / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi



Tinjauan 5



Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif



Tinjauan 6



Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Aman dan Nyaman/ Eliminasi / Aktifitas dan istirahat/ Psikososial / Komunikasi/ Belajar/Seksual / Nilai dan Keyakinan



Tinjauan 7



Pernafasan / Kardiovaskuler dan Limfatik / Pencernaan dan Hepatobilier / Saraf dan Perilaku/ Endokrin / Muskuloskeletal / Perkemihan / Reproduksi / Integumen / Darah dan Immun / Penginderaan / Kesehatan Mental/Pelayanan Kesehatan



KASUS (vignette): Seorang laki-laki, berusia 37 tahun dirawat di ruang X. Saat pengkajian didapatkan tanda dan gejala TD 150/100 mmHg, N : 100 x/mnt, RR : 32 x/mnt, S : 37,5 oC. terpasang O2 3 liter/mnt. Pemeriksaan fisik : edema ekstremitas bawah, pitting oedema 3 mm, nyeri pinggang sebelah kanan. Dari pemeriksaan laborat Hb : 7 gr% , ureum 256 mg/dl, creatinin 9 mg/dl, BB 56 kg.



Pertanyaan / intruksi Apakah masalah keperawatan utama yang muncul?



Pilihan Jawaban a. Nyeri b. Inefektif jalan nafas c. Kurang pengetahuan



d. Kelebihan volume cairan e. Gangguan perfusi jaringan Kunci Jawaban



D



Referensi



Sudarth dan Burnner, (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Vol.2. Jakarta : EGC



Nama Pembuat



Edi Supriadi, S.Kep. Ners., M.Kep



Institusi/ Bagian



Akper RS. Dustira



Pembahasan



Dari kasus tersebut nampak data yang paling banyak dan mendukung masalah keperawatan seperti edema ekstremitas bawah, pitting oedema 3 mm, ureum 256 mg/dl, creatinin 9 mg/dl, sehingga mengarah pada Kelebihan volume cairan



ID SOAL



36



TINJAUAN Tinjauan 1



JABARAN Praktik professional, etis, legal dan peka budaya Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional



Tinjauan 2



K ognitif Pengetahuan aplikasi prosedural (prosudural knowledge) Pengetahuan afektif (afektif knowledge)



Tinjauan 3



KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen/Gadar /Komunitas



Tinjauan 4



Pengkajian / Penentuan masalah atau diagnosa / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi



Tinjauan 5



Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif



Tinjauan 6



Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Aman dan Nyaman/ Eliminasi / Aktifitas dan istirahat/ Psikososial / Komunikasi/ Belajar/Seksual / Nilai dan Keyakinan



Tinjauan 7



Pernafasan / Kardiovaskuler dan Limfatik / Pencernaan dan Hepatobilier / Saraf dan Perilaku/ Endokrin / Muskuloskeletal / Perkemihan / Reproduksi / Integumen / Darah dan Immun / Penginderaan / Kesehatan Mental/Pelayanan Kesehatan



KASUS (vignette): Seorang wanita berusia 38 tahun dirawat di RS, mengeluh sesak, batuk berdahak, bibir dan kuku sianosis, frekuensi nafas 32x/mnt dan dangkal, menggunakan otot bantu pernafasan, nafas pursed lip breathing. Pasien didiagnosa PPOK.



Pertanyaan / intruksi Posisi yang tepat adalah?



Pilihan Jawaban a. Sim b. Fowler c. Orthopenic



d. Semi fowler e. Supine prone Kunci Jawaban



C



Referensi



Sudarth dan Burnner, (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Vol.2. Jakarta : EGC



Nama Pembuat



Edi Supriadi, S.Kep. Ners., M.Kep



Institusi/ Bagian



Akper RS. Dustira



Pembahasan



Salah satu posisi tubuh yang dapat mempengaruhi peningkatan fungsi otot pernafasan adalah posisi orthopneic. Beberapa hasil penelitian posisi orthopneic meningkatkan ventilasi paru, meningkatkan pergerakan otot diafragma dan mengurangi sesasi dispnea pada pasien PPOK



ID SOAL



37



TINJAUAN Tinjauan 1



JABARAN Praktik professional, etis, legal dan peka budaya Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional



Tinjauan 2



K ognitif Pengetahuan aplikasi prosedural (prosudural knowledge) Pengetahuan afektif (afektif knowledge)



Tinjauan 3



KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen/Gadar /Komunitas



Tinjauan 4



Pengkajian / Penentuan masalah atau diagnosa / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi



Tinjauan 5



Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif



Tinjauan 6



Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Aman dan Nyaman/ Eliminasi / Aktifitas dan istirahat/ Psikososial / Komunikasi/ Belajar/Seksual / Nilai dan Keyakinan



Tinjauan 7



Pernafasan / Kardiovaskuler dan Limfatik / Pencernaan dan Hepatobilier / Saraf dan Perilaku/ Endokrin / Muskuloskeletal / Perkemihan / Reproduksi / Integumen / Darah dan Immun / Penginderaan / Kesehatan Mental/Pelayanan Kesehatan



KASUS (vignette): Seorang laki-laki TB 155 cm dan BB 78 kg, dengan diagnosis diabetes mellitus, sudah dirawat selama 3 hari di RS Y. Pasien tersebut mendapatkan injeksi insulin 40 unit, dibagian deltoid 15 menit sebelum makan.



Pertanyaan / intruksi Berapakah sudut penyuntikan insulin adalah?



Pilihan Jawaban a. 10 0 b. 15 0 c. 30 0



d. 45 0 e. 90 0



Kunci Jawaban



B



Referensi



Sudarth dan Burnner, (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Vol.2. Jakarta : EGC



Nama Pembuat



Edi Supriadi, S.Kep. Ners., M.Kep



Institusi/ Bagian



Akper RS. Dustira



Pembahasan



Sudut penyuntikan insulin di bagian Deltoid secara intracutan dengan membentuk sudut 15°-20°



ID SOAL



38



TINJAUAN Tinjauan 1



JABARAN Praktik professional, etis, legal dan peka budaya Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional



Tinjauan 2



K ognitif Pengetahuan aplikasi prosedural (prosudural knowledge) Pengetahuan afektif (afektif knowledge)



Tinjauan 3



KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen/Gadar /Komunitas



Tinjauan 4



Pengkajian / Penentuan masalah atau diagnosa / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi



Tinjauan 5



Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif



Tinjauan 6



Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Aman dan Nyaman/ Eliminasi / Aktifitas dan istirahat/ Psikososial / Komunikasi/ Belajar/Seksual / Nilai dan Keyakinan



Tinjauan 7



Pernafasan / Kardiovaskuler dan Limfatik / Pencernaan dan Hepatobilier / Saraf dan Perilaku/ Endokrin / Muskuloskeletal / Perkemihan / Reproduksi / Integumen / Darah dan Immun / Penginderaan / Kesehatan Mental/Pelayanan Kesehatan



KASUS (vignette): Seorang perempuan berusia 59 tahun datang dengan keluhan sering merasa haus, sering lapar, sering buang air kecil. Setelah dilakukan pemeriksaan, didapatkan hasil TD 130/80 mmHg, RR 89 x/mnt, S 36 0 C, dan gula darah puasa 140 gr/dl.



Pertanyaan / intruksi Apakah diagnosa yang sesuai dengan tanda dan gejala pada kasus ?



Pilihan Jawaban a. b. c. d. e.



Neurologi Akromegali Sindrom cushing Diabetes mellitus Diabetes insipidus



Kunci Jawaban



D



Referensi



Sudarth dan Burnner, (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Vol.2. Jakarta : EGC



Nama Pembuat



Edi Supriadi, S.Kep. Ners., M.Kep



Institusi/ Bagian



Akper RS. Dustira



Pembahasan



Yang menjadi ciri khas dari Diabetes Mellitus yaitu munculnya Trias Poli yang terdiri dari Poli Uri (Sering Kencing), Poli Dipsi (Sering haus), dan Poli fagia (sering makan/lapar), dimana kadar gula darah puasa selama setidaknya 8 jam adalah 70–100 mg/dL



ID SOAL



39



TINJAUAN Tinjauan 1



JABARAN Praktik professional, etis, legal dan peka budaya Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional



Tinjauan 2



K ognitif Pengetahuan aplikasi prosedural (prosudural knowledge) Pengetahuan afektif (afektif knowledge)



Tinjauan 3



KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen/Gadar /Komunitas



Tinjauan 4



Pengkajian / Penentuan masalah atau diagnosa / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi



Tinjauan 5



Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif



Tinjauan 6



Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Aman dan Nyaman/ Eliminasi / Aktifitas dan istirahat/ Psikososial / Komunikasi/ Belajar/Seksual / Nilai dan Keyakinan



Tinjauan 7



Pernafasan / Kardiovaskuler dan Limfatik / Pencernaan dan Hepatobilier / Saraf dan Perilaku/ Endokrin / Muskuloskeletal / Perkemihan / Reproduksi / Integumen / Darah dan Immun / Penginderaan / Kesehatan Mental/Pelayanan Kesehatan



KASUS (vignette): Seorang pasien laki-laki, usia kira-kira 36 tahun ditemukan tidak sadar. Saat dilakukan pemeriksaan pasien terlihat tidur namun membuka mata saat diberi rangsangan dengan suara keras, melakukan gerak menarik dari sumber rangsang dan suaranya tidak mengandung arti Pertanyaan / intruksi Penulisan GCS yang benar dari data diatas adalah? Pilihan Jawaban a. E2M2V2 b. E3M4V3 c. E3M2V2 d. E3M3V3



e. E4M4V3 Kunci Jawaban



D



Referensi



Sudarth dan Burnner, (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Vol.2. Jakarta : EGC



Nama Pembuat



Edi Supriadi, S.Kep. Ners., M.Kep



Institusi/ Bagian



Akper RS. Dustira



Pembahasan



Dalam pemeriksaan GCS nilai setiap point : E (Eye) = 1-4 M (Motorik) = 1-6 V (Verbal) = 1-5 Sehingga dapat disimpulkan pada kasus diatas : E 2 = membuka mata saat diberi rangsangan dengan suara keras, M 3 = melakukan gerak menarik dari sumber rangsang V 3 = suaranya tidak mengandung arti



ID SOAL



40



TINJAUAN Tinjauan 1



JABARAN Praktik professional, etis, legal dan peka budaya Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional



Tinjauan 2



K ognitif Pengetahuan aplikasi prosedural ( iagnose l knowledge) Pengetahuan afektif (afektif knowledge)



Tinjauan 3



KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen/Gadar /Komunitas



Tinjauan 4



Pengkajian / Penentuan masalah atau diagnosa / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi



Tinjauan 5



Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif



Tinjauan 6



Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Aman dan Nyaman/ Eliminasi / Aktifitas dan istirahat/ Psikososial / Komunikasi/ Belajar/Seksual / Nilai dan Keyakinan



Tinjauan 7



Pernafasan / Kardiovaskuler dan Limfatik / Pencernaan dan Hepatobilier / Saraf dan Perilaku/ Endokrin / Muskuloskeletal / Perkemihan / Reproduksi / Integumen / Darah dan Immun / Penginderaan / Kesehatan Mental/Pelayanan Kesehatan



KASUS (vignette): Seorang perempuan berusia 15 tahun datang ke poliklinik, mengeluh wajahnya nyeri, merah, perih dan terdapat pustula. Pasien tidak mau pergi kesekolah dan khawatir temantemanya akan menjauhinya. Ia menutup mukanya ketika berbicara Pertanyaan / intruksi Apakah Diagnose keperawatan utama pada kasus tersebut?



Pilihan Jawaban a. b. c. d. e.



Kurang perawatan diri: hygiene b.d kurangnya pengetahuan Gangguan: harga diri rendah b.d adanya pustula Nyeri akut b.d adanya pustul Resiko tinggi infeksi b.d adanya pustul Perubahan perfusi jaringan b.d adanya pustul



Kunci



B



Jawaban Referensi



Sudarth dan Burnner, (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Vol.2. Jakarta : EGC



Nama Pembuat



Edi Supriadi, S.Kep. Ners., M.Kep



Institusi/ Bagian



Akper RS. Dustira



Pembahasan



Pasien tidak mau pergi kesekolah dan khawatir teman-temanya akan menjauhinya. Ia menutup mukanya ketika berbicara. sehingga dapat disimpulkan bahwa diagnosa keperawatan yang paling tepat adalah Gangguan: harga diri rendah b.d adanya pustula



Soal 41 Tinjauan Tinjauan 1



Jabaran Praktek profesional, etik, legal dan peka budaya Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan profesional



Tinjauan 2



Kognitif: pengetahuan comprehensive/berfikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge) Pengetahuan afektif (kognitif)



Tinjauan 3



KMB/Anak/Maternitas/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen keperawatan/Etika Keperawatan



Tinjauan 4



Pengkajian/Penentuan Diagnosis/Perencanaan/Implementasi/Evaluasi/lain-lain



Tinjauan 5



Promotif/Preventif/Kuratif/Rehabilitatif



Tinjauan 6



Oksigenasi/Cairan dan elektrolit/Nutrisi/Eliminasi/Aman dan Nyaman/Aktivitas dan istirahat/Endokrin/Seksualitas/Nilai dan Keyakinan/Psikosoal/komunikasi



Tinjauan 7



Sistem Kardiovakuler/Sistem Respirasi/Sistem imun-hematologi/Sistem neurobehaviour/Sistem endokrin/Sistem pencernaan/Sistem muskulokeletal/Sistem integumen/Sistem perkemihan/Sistem reproduksi



Kasus



Seorang perempuan umur 27 tahun dibawa ke RS dengan keluhan diare sehari 10 x konsistensi cair karena makanan pedas sejak 1 hari yang lalu. Hasil pemeriksaan peristaltik usus 18 x/menit, TD 110/60 mmHg, nadi 90 x/menit, napas 20 x/menit, suhu 37,6oC.



Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?



Pilihan Jawaban



A. B. C. D. E.



Kunci Jawaban A Pembahasaan



Diare



Diare Resiko syok Disfungsi motilitas gastrointestinal Hipovolemia Resiko ketidakseimbangan elektrolit



Definisi: pengeluaran feses yang sering, lunak dan tidak berbentuk Gejala tanda mayor: subyektif (belum tersedia) objektif: defekasi lebih dari 3 kali dalam 24 jam



Gejala tanda minor: Subyektif: nyeri, kram abdomen objektif: frekuensi peristaltik meningkat, bising usus hiperaktif Referensi



Tim Penyusun Pokja SDKI DPP PPPNI, 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Definisi dan Indikator Diagnostik. Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI



Nama Pembuat Shanty Chloranyta Institusi/bagian Prodi DIII Keperawatan STIKes Panca Bhakti



Soal 42 Tinjauan Tinjauan 1



Jabaran Praktek profesional, etik, legal dan peka budaya Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan profesional



Tinjauan 2



Kognitif: pengetahuan comprehensive/berfikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge) Pengetahuan afektif (kognitif)



Tinjauan 3



KMB/Anak/Maternitas/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen keperawatan/Etika Keperawatan



Tinjauan 4



Pengkajian/Penentuan Diagnosis/Perencanaan/Implementasi/Evaluasi/lain-lain



Tinjauan 5



Promotif/Preventif/Kuratif/Rehabilitatif



Tinjauan 6



Oksigenasi/Cairan dan elektrolit/Nutrisi/Eliminasi/Aman dan Nyaman/Aktivitas dan istirahat/Endokrin/Seksualitas/Nilai dan Keyakinan/Psikosoal/komunikasi



Tinjauan 7



Sistem Kardiovakuler/Sistem Respirasi/Sistem imun-hematologi/Sistem neurobehaviour/Sistem endokrin/Sistem pencernaan/Sistem muskulokeletal/Sistem integumen/Sistem perkemihan/Sistem reproduksi



Kasus



Seorang perempuan umur 50 tahun dibawa ke RS dengan keluhan sejak 1 minggu yang lalu mual dan muntah, penurunan berat badan 10 kg. Hasil pengkajian nafsu makan menurun, BAB cair 4 kali sehari, kulit teraba hangat, TD 120/80 mmHg, nadi 110 x/menit, napas 22 x/menit



Apakah masalah keperawatan yang harus ditegakkan pada kasus tersebut?



Pilihan Jawaban



A. Kekurangan volume cairan B. Deficit nutrisi C. Hipertermia D. Nyeri akut E. Diare



Kunci Jawaban B Pembahasaan



Defisit nutrisi Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme Gejala tanda mayor: subyektif (belum tersedia) objektif: berat badan turun minimal 10 % di bawah rentang ideal



Gejala tanda minor: Subyektif: cepat kenyang setelah makan, kram/nyeri abdomen, nafsu makan menurun objektif: bising usus hiperaktif, otot pengunyah lemah, otot menelan lemah, membaran mukosa pucat, sariawan, serum albumin turun, rambut rontok berlebihan, diare



Referensi



Tim Penyusun Pokja SDKI DPP PPPNI, 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Definisi dan Indikator Diagnostik. Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI



Nama Pembuat Shanty Chloranyta Institusi/bagian Prodi DIII Keperawatan STIKes Panca Bhakti



Soal 43 Tinjauan Tinjauan 1



Jabaran Praktek profesional, etik, legal dan peka budaya Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan profesional



Tinjauan 2



Kognitif: pengetahuan comprehensive/berfikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge) Pengetahuan afektif (kognitif)



Tinjauan 3



KMB/Anak/Maternitas/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen keperawatan/Etika Keperawatan



Tinjauan 4



Pengkajian/Penentuan Diagnosis/Perencanaan/Implementasi/Evaluasi/lain-lain



Tinjauan 5



Promotif/Preventif/Kuratif/Rehabilitatif



Tinjauan 6



Oksigenasi/Cairan dan elektrolit/Nutrisi/Eliminasi/Aman dan Nyaman/Aktivitas dan istirahat/Endokrin/Seksualitas/Nilai dan Keyakinan/Psikosoal/komunikasi



Tinjauan 7



Sistem Kardiovakuler/Sistem Respirasi/Sistem imun-hematologi/Sistem neurobehaviour/Sistem endokrin/Sistem pencernaan/Sistem muskulokeletal/Sistem integumen/Sistem perkemihan/Sistem reproduksi



Kasus



Seorang perempuan umur 30 tahun dirawat di RS diagnosis typhoid, dengan keluhan sejak 3 hari yang lalu dengan keluhan panas, mual dan muntah. Hasil pengkajian kulit teraba hangat, TD 120/80 mmHg, nadi 120 x/menit, napas 22 x/menit, suhu: 39 0 C. Apakah pemeriksaan lab yang tepat untuk mengindikasikan penyakit pasien diatas?



Pilihan Jawaban



A. leukosit B. widal C. hemoglobin D. kolesterol E. ureum kreatinin



Kunci Jawaban B



Pembahasaan



Uji serologi widal mendeteksi adanya antibodi aglutinasi terhadap antigen O yang berasal dari somatik dan antigen H yang berasal dari flagella Salmonella typhi. Diagnosis demam tifoid dapat ditegakkan apabila ditemukan titer O aglutinin sekali periksa mencapai ≥ 1/200 atau terdapat kenaikan 4 kali pada titer sepasang. Apabila hasil tes widal menunjukkan hasil negatif, maka hal tersebut tidak menyingkirkan kemungkinan diagnosis demam tifoid.



Referensi



Sudoyo, A.W, Setiyohadi,B., Alwi., I., Simadribata, K.M., Setiati. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 5.Jilid 3. Jakarta: Internal Publishing



Nama Pembuat Shanty Chloranyta Institusi/bagian Prodi DIII Keperawatan STIKes Panca Bhakti



Soal 44 Tinjauan Tinjauan 1



Jabaran Praktek profesional, etik, legal dan peka budaya Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan profesional



Tinjauan 2



Kognitif: pengetahuan comprehensive/berfikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge) Pengetahuan afektif (kognitif)



Tinjauan 3



KMB/Anak/Maternitas/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen keperawatan/Etika Keperawatan



Tinjauan 4



Pengkajian/Penentuan Diagnosis/Perencanaan/Implementasi/Evaluasi/lain-lain



Tinjauan 5



Promotif/Preventif/Kuratif/Rehabilitatif



Tinjauan 6



Oksigenasi/Cairan dan elektrolit/Nutrisi/Eliminasi/Aman dan Nyaman/Aktivitas dan istirahat/Endokrin/Seksualitas/Nilai dan Keyakinan/Psikosoal/komunikasi



Tinjauan 7



Sistem Kardiovakuler/Sistem Respirasi/Sistem imun-hematologi/Sistem neurobehaviour/Sistem endokrin/Sistem pencernaan/Sistem muskulokeletal/Sistem integumen/Sistem perkemihan/Sistem reproduksi



Kasus



Seorang laki-laki dibawa ke RS dengan keluhan demam, mual, muntah, pusing, kencing berwarna kecoklatan seperti air teh, mata menjadi kuning Hasil pemeriksaan hepar mengeras, laboratorium menunjukkan hepatitis. Apakah pemeriksaan awal yang tepat untuk mengindikasikan penyakit pasien diatas?



Pilihan Jawaban



A. test fungsi hati B. leukosit C. trombosit D. kolesterol E. USG hati



Kunci Jawaban A. Pembahasaan



Pemeriksaan hati awal biasanya dilakukan untuk mengetahui adanya



kelainan pada fungsi hati, apakah pengidap Hepatitis A, B atau C 1. Test Fungsi Hati: SGOT, SGPT, Gamma GT, Bilirubin, Protein Total, Albumin, dan Globulin. 2. Test Serologi: HBsAg, Anti HBs, dan Anti HCV 3. Tumor Marker: AFP 4. USG Hati



Referensi



Sudoyo, A.W, Setiyohadi,B., Alwi., I., Simadribata, K.M., Setiati. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 5.Jilid 3. Jakarta: Internal Publishing



Nama Pembuat Shanty Chloranyta Institusi/bagian Prodi DIII Keperawatan STIKes Panca Bhakti



Soal 45 Tinjauan Tinjauan 1



Jabaran Praktek profesional, etik, legal dan peka budaya Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan profesional



Tinjauan 2



Kognitif: pengetahuan comprehensive/berfikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge) Pengetahuan afektif (kognitif)



Tinjauan 3



KMB/Anak/Maternitas/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen keperawatan/Etika Keperawatan



Tinjauan 4



Pengkajian/Penentuan Diagnosis/Perencanaan/Implementasi/Evaluasi/lain-lain



Tinjauan 5



Promotif/Preventif/Kuratif/Rehabilitatif



Tinjauan 6



Oksigenasi/Cairan dan elektrolit/Nutrisi/Eliminasi/Aman dan Nyaman/Aktivitas dan istirahat/Endokrin/Seksualitas/Nilai dan Keyakinan/Psikosoal/komunikasi



Tinjauan 7



Sistem Kardiovakuler/Sistem Respirasi/Sistem imun-hematologi/Sistem neurobehaviour/Sistem endokrin/Sistem pencernaan/Sistem muskulokeletal/Sistem integumen/Sistem perkemihan/Sistem reproduksi



Kasus



Seorang laki-laki sudah menjalani operasi patah tulang seminggu yang lalu. Besok pagi pasien direncanakan untuk pulang. Hari ini perawat berencana untuk melepas kateter. Apakah yang harus dilakukan oleh perawat sebelum melepas kateter?



Pilihan Jawaban



A. Anjurkan pasien banyak makan sayur B. Edukasi ROM C. Ajarkan pasien teknik relaksasi D. Berikan injeksi antiinflamasi E. Lakukan bladder training



Kunci Jawaban E Pembahasaan



Bladder training adalah latihan kandung kemih yang bertujuan untuk mengembangkan tonus otot dan otot spingter kandung kemih agar bertujuan maksimal. Bladder training biasanya digunakan untuk stress inkontinensia, desakan inkontinensia atau kombinasi keduanya atau yang disebut inkontinensia campuran. Pelatihan kandung kemih yang mengharuskan klien menunda berkemih, melawan atau menghambat sensasi urgensi dan berkemih sesuai dengan waktu yang telah



ditetapkan dan bukan sesuai dengan desakan untuk berkemih. Tujuan bladder training adalah untuk memperpanjang interval antara urinasi klien, menstabilkan kandung kemih dan menghilangkan urgensi



Referensi



Barbara, Kozier dkk. 2010. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.



Nama Pembuat Shanty Chloranyta Institusi/bagian Prodi DIII Keperawatan STIKes Panca Bhakti



Soal 46 Tinjauan Tinjauan 1



Jabaran Praktek profesional, etik, legal dan peka budaya Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan profesional



Tinjauan 2



Kognitif: pengetahuan comprehensive/berfikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge) Pengetahuan afektif (kognitif)



Tinjauan 3



KMB/Anak/Maternitas/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen keperawatan/Etika Keperawatan



Tinjauan 4



Pengkajian/Penentuan Diagnosis/Perencanaan/Implementasi/Evaluasi/lain-lain



Tinjauan 5



Promotif/Preventif/Kuratif/Rehabilitatif



Tinjauan 6



Oksigenasi/Cairan dan elektrolit/Nutrisi/Eliminasi/Aman dan Nyaman/Aktivitas dan istirahat/Endokrin/Seksualitas/Nilai dan Keyakinan/Psikosoal/komunikasi



Tinjauan 7



Sistem Kardiovakuler/Sistem Respirasi/Sistem imun-hematologi/Sistem neurobehaviour/Sistem endokrin/Sistem pencernaan/Sistem muskulokeletal/Sistem integumen/Sistem perkemihan/Sistem reproduksi



Kasus



Seorang perempuan umur 55 tahun dibawa ke poli RS dengan keluhan nyeri pada kedua lutut sejak 4 bulan yang lalu. Hasil pengkajian sulit berdiri, berjalan, bengkak pada kedua lutut, wajah meringis, gelisah, skala nyeri 4, TD 140/90 mmHg, napas 24 x/menit, nadi 110 x/menit. Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?



Pilihan Jawaban



A. Anjurkan istirahat cukup B. Edukasi diet rendah purin C. Ajarkan pasien teknik relaksasi D. Berikan obat antiinflamasi E. Lakukan ROM



Kunci Jawaban C



Pembahasaan



Pemberian terapi nafas dalam merupakan salah satu bentuk terapi non farmakologis yang diaplikasikan kepada pasien yang mengalami nyeri ringan-sedang. Teknik nafas dalam, dapat membentuk manfaat relaksasi menurunkan nyeri. Teknik relaksasi napas dalam merupakan suatu bentuk asuhan keperawatan yang dalam hal ini perawat mengajarkan kepada pasien bagaimana cara melakukan nafas dalam, nafas lambat (menahan inspirasi secara maksimal) dan bagaimana menghembuskan nafas secara perlahan



Referensi



Potter, P.A., & Perry, A.G. 2011. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses dan Praktik edisi 4. Jakarta : EGC



Nama Pembuat Shanty Chloranyta Institusi/bagian Prodi DIII Keperawatan STIKes Panca Bhakti



Soal 47 Tinjauan Tinjauan 1



Jabaran Praktek profesional, etik, legal dan peka budaya Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan profesional



Tinjauan 2



Kognitif: pengetahuan comprehensive/berfikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge) Pengetahuan afektif (kognitif)



Tinjauan 3



KMB/Anak/Maternitas/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen keperawatan/Etika Keperawatan



Tinjauan 4



Pengkajian/Penentuan Diagnosis/Perencanaan/Implementasi/Evaluasi/lain-lain



Tinjauan 5



Promotif/Preventif/Kuratif/Rehabilitatif



Tinjauan 6



Oksigenasi/Cairan dan elektrolit/Nutrisi/Eliminasi/Aman dan Nyaman/Aktivitas dan istirahat/Endokrin/Seksualitas/Nilai dan Keyakinan/Psikosoal/komunikasi



Tinjauan 7



Sistem Kardiovakuler/Sistem Respirasi/Sistem imun-hematologi/Sistem neurobehaviour/Sistem endokrin/Sistem pencernaan/Sistem muskulokeletal/Sistem integumen/Sistem perkemihan/Sistem reproduksi



Kasus



Seorang laki-laki umur 40 tahun dirawat di RS, diagnosis post op ORIF fraktur femur dengan keluhan nyeri kaki saat digerakkan, enggan bergerak, rentang gerak menurun, TD 120/70 mmHg, nadi 90 x/menit, napas 18 x/menit dan suhu 37,7oC.



Apakah intervensi keperawatan yang tepat pada kasus diatas?



Pilihan Jawaban



A. B. C. D. E.



Edukasi mobilisasi aman Relaksasi napas dalam Rawat luka Ajarkan latihan ROM Berikan obat analgetik



Kunci Jawaban D Pembahasaan



Range Of Motion (ROM) merupakan tindakan/latihan yang dilakukan untuk mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakkan persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot. Range of motion (rom)



merupakan istilah baku untuk menyatakan batas/besarnya gerakan sendi baik dan normal. ROM juga digunakan sebagai dasar untuk menetapkan adanya kelainan atau untuk menyatakan batasan gerak sendi yang abnormal.



ROM adalah latihan yang dapat dilakukan oleh perawat, pasien, dan keluarga dengan menggerakan tiap tiap sendi secara penuh juka memungkinkan tanpa menyebabkan rasa nyeri. Rang of motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan untuk mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakan persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot.



Latihan ROM merupakan latihan isotonic yang bermanfaat untuk meningkatkan kekuatan otot, mencegah memburuknya kapsul sendi, ankiolosis, dan kontraktur sendi. Latihan gerak sendi dengan ROM adalah latihan yang memungkinkan terjadinya kontraksi dan pergerakan otot, dimana klien menggerakkan masing- masing persendiannya sesuai gerakan normal baik secara aktif ataupun pasif.



Referensi



Potter, P.A., & Perry, A.G. 2011. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses dan Praktik edisi 4. Jakarta : EGC



Nama Pembuat Shanty Chloranyta Institusi/bagian Prodi DIII Keperawatan STIKes Panca Bhakti



Soal 48 Tinjauan Tinjauan 1



Jabaran Praktek profesional, etik, legal dan peka budaya Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan profesional



Tinjauan 2



Kognitif: pengetahuan comprehensive/berfikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge) Pengetahuan afektif (kognitif)



Tinjauan 3



KMB/Anak/Maternitas/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen keperawatan/Etika Keperawatan



Tinjauan 4



Pengkajian/Penentuan Diagnosis/Perencanaan/Implementasi/Evaluasi/lain-lain



Tinjauan 5



Promotif/Preventif/Kuratif/Rehabilitatif



Tinjauan 6



Oksigenasi/Cairan dan elektrolit/Nutrisi/Eliminasi/Aman dan Nyaman/Aktivitas dan istirahat/Endokrin/Seksualitas/Nilai dan Keyakinan/Psikososial/komunikasi



Tinjauan 7



Sistem Kardiovakuler/Sistem Respirasi/Sistem imun-hematologi/Sistem neurobehaviour/Sistem endokrin/Sistem pencernaan/Sistem muskulokeletal/Sistem integumen/Sistem perkemihan/Sistem reproduksi



Kasus



Seorang laki-laki umur 25 tahun dirawat di RS dengan keluhan nyeri perut kanan bawah. Hasil pengkajian TD 120/80 mmHg, nadi 90 x/menit, nafas 22 x/menit, suhu 38.50 C, Leukosit 15000/mm3. Dimanakah letak nyeri pada saat palpasi abdomen pada kasus tersebut ?



Pilihan Jawaban



A. B. C. D. E.



Epigastrik Umbilikus Mc. burney Inguinalis dextra Inguinalis sisnistra



Kunci Jawaban C Pembahasaan



Apendiksitis Pada pemeriksaan abdomen akan ditemukan nyeri tekan pada fossa iliaka kanan. Hal ini terdapat pada 95% pasien dengan apendisitis akut. Penekanan maksimal dilakukan pada titik McBurney, yaitu titik sepertiga lateral dari garis khayal yang menghubungkan Spina iliaka anterior



superior kanan dengan umbilikus. Nyeri tekan lepas (rebound tenderness) tidak dianjurkan dilakukan apabila gejala nyeri sudah jelas karena akan membuat pasien tidak nyaman. Adanya rigiditas otot juga merupakan tanda yang bermakna untuk apendisitis akut. Hal ini dikarenakan rangsangan peritoneal akibat apendisitis yang berlanjut sampai ke peritoneum parietalis dan merupakan hal yang sangat penting sebagai indikasi operasi. Nyeri ketok, rigiditas otot dan nyeri tekan lepas merupakan tanda klinis yang paling dapat diandalkan terutama dalam mendiagnosis apendisitis akut Referensi



Brunner & Suddarth, (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 volume 2. Jakarta EGC



Nama Pembuat Shanty Chloranyta Institusi/bagian Prodi DIII Keperawatan STIKes Panca Bhakti



Soal 49 Tinjauan Tinjauan 1



Jabaran Praktek profesional, etik, legal dan peka budaya Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan profesional



Tinjauan 2



Kognitif: pengetahuan comprehensive/berfikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge) Pengetahuan afektif (kognitif)



Tinjauan 3



KMB/Anak/Maternitas/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen keperawatan/Etika Keperawatan



Tinjauan 4



Pengkajian/Penentuan Diagnosis/Perencanaan/Implementasi/Evaluasi/lain-lain



Tinjauan 5



Promotif/Preventif/Kuratif/Rehabilitatif



Tinjauan 6



Oksigenasi/Cairan dan elektrolit/Nutrisi/Eliminasi/Aman dan Nyaman/Aktivitas dan istirahat/Endokrin/Seksualitas/Nilai dan Keyakinan/Psikosoal/komunikasi



Tinjauan 7



Sistem Kardiovakuler/Sistem Respirasi/Sistem imun-hematologi/Sistem neurobehaviour/Sistem endokrin/Sistem pencernaan/Sistem muskulokeletal/Sistem integumen/Sistem perkemihan/Sistem reproduksi



Kasus



Seorang perempuan umur 32 diantar ke RS dengan keluhan terserempet motor saat hendak menyebrang. Hasil pengkajian merasa tidak lampias buang air kecil, nyeri abdomen teraba keras area 3 jari di atas simfisis pubis, urine keluar sedikit-sedikit.



Apakah tindakan yang dapat dilakukan pada kasus diatas ?



Pilihan Jawaban



A. B. C. D. E.



Latih bladder training Ajarkan teknik relaksasi Pasang kateter urine Berikan oksigen Pasang imfus



Kunci Jawaban C Pembahasaan Pemasangan kateter urine atau kateterisasi adalah prosedur untuk memasukkan selang kateter melalui saluran kencing (uretra) menuju



kandung kemih.



Referensi



Potter, P.A., & Perry, A.G. 2011. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses dan Praktik edisi 4. Jakarta : EGC



Nama Pembuat Shanty Chloranyta Institusi/bagian Prodi DIII Keperawatan STIKes Panca Bhakti



Soal 50 Tinjauan Tinjauan 1



Jabaran Praktek profesional, etik, legal dan peka budaya Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan profesional



Tinjauan 2



Kognitif: pengetahuan comprehensive/berfikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge) Pengetahuan afektif (kognitif)



Tinjauan 3



KMB/Anak/Maternitas/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen keperawatan/Etika Keperawatan



Tinjauan 4



Pengkajian/Penentuan Diagnosis/Perencanaan/Implementasi/Evaluasi/lainlain



Tinjauan 5



Promotif/Preventif/Kuratif/Rehabilitatif



Tinjauan 6



Oksigenasi/Cairan dan elektrolit/Nutrisi/Eliminasi/Aman dan Nyaman/Aktivitas dan istirahat/Endokrin/Seksualitas/Nilai dan Keyakinan/Psikosoal/komunikasi



Tinjauan 7



Sistem Kardiovakuler/Sistem Respirasi/Sistem imun-hematologi/Sistem neurobehaviour/Sistem endokrin/Sistem pencernaan/Sistem muskulokeletal/Sistem integumen/Sistem perkemihan/Sistem reproduksi



Kasus



Seorang laki-laki usia 55 tahun di bawa ke RS, diagnosis diabetes melitus tipe 2, dengan keluhan tiba-tiba merasa pusing, keringat dingin, lemah karena menyuntik insulin 20 unit tetapi tidak makan. Hasil pengkajian TD 90/60 mmHg, nadi 90 x/menit, napas 20 x/menit dan suhu 37,5oC, GDS 60 mg/dL. Pasien telah mendapatkan terapi glukosa murni 15 menit yang lalu. Apakah tindakan keperawatan yang dapat dilakukan pada kasus tersebut?



Pilihan Jawaban



A. B. C. D. E.



Kunci Jawaban A



Cek gula darah Percepat tetesan infus Pasang oksigen Berikan glukosa murni Kolaborasi pemberian infus dekxtrose 5 %



Pembahasaan



Rekomendasi pengobatan hipoglikemia: Hipoglikemia Ringan: 1. Pemberian konsumsi makanan tinggi glukosa (karbohidrat sederhana) 2. Glukosa murni merupakan pilihan utama, namun bentuk karbohidrat lain yang berisi glukosa juga efektif untuk menaikkan glukosa darah. 3. Makanan yang mengandung lemak dapat memperlambat respon kenaikkan glukosa darah. 4. Glukosa 15–20 g (2-3 sendok makan) yang dilarutkan dalam air adalah terapi pilihan pada pasien dengan hipoglikemia yang masih sadar 5. Pemeriksaan glukosa darah dengan glukometer harus dilakukan setelah 15 menit pemberian upaya terapi. Jika pada monitoring glukosa darah 15 menit setelah pengobatan hipoglikemia masih tetap ada, pengobatan dapat diulang kembali. 6. Jika hasil pemeriksaan glukosa darah kadarnya sudah mencapai normal, pasien diminta untuk makan atau mengkonsumsi snack untuk mencegah berulangnya hipoglikemia.



Referensi



Perkeni, 2015. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia. PB Perkeni. ISBN: 978-979-1938860



Soegondo, S., Soewondo, P., Subekti., I. 2018. Penatalaksanaan Diabetes Melitus. Panduan Penatalaksanaan Diabetes Melitus Bagi Dokter dan Edukator. Edisi kedua Cetakan ke 11. Jakarta: Balai Penerbit FIK UI



Sudoyo, A.W, Setiyohadi,B., Alwi., I., Simadribata, K.M., Setiati. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 5.Jilid 3. Jakarta: Internal Publishing



Nama Pembuat Shanty Chloranyta Institusi/bagian Prodi DIII Keperawatan STIKes Panca Bhakti



Soal 51 Tinjauan



Jabaran



Tinjauan 1



Aspek etik, legal dan peka budaya Perawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional



Tinjauan 2



Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge) Pengetahuan afektif (konatif)



Tinjauan 3



Sistem Kardiovaskuler / Sistem Respirasi / Sistem Imuno-hematologi /Sistem Neurobehaviour / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan / Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / SistemReproduksi



Tinjauan 4



Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Rekreasi / Aman &.nyaman / Stress.&.adaptasi / Seksual / Rehabilitasi /Value.&.belief /Psikososial



Tinjauan 5



Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif



Tinjauan 6



Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi/ Lain-lain



Tinjauan 7



Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen



Kasus (vignete)



Ny.K berusia 42 tahun dirawat di RS dengan keluhan batuk disertai dengan sesak dan juga terasa nyeri saat bernafas. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan adanya pernafasan cuping hidung, retraksi intercostae +, terdapat suara ronkhi pada kedua lobus paru, dari TTV diperoleh TD:110/70mmHg, Nadi:80x/menit, Suhu: 37ºC, RR: 28x/menit



Pertanyaan soal



Apakah masalah keperawatan prioritas pada Ny.K?



Pilihan jawaban



A. Intoleransi aktifitas B. Bersihan jalan nafas tidak efektif C. Pola nafas tidak efektif D. Gangguan pertukaran gas E. Nyeri akut



Kunci



B



Referensi



PPNI, T. P. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI): Definisi dan Indikator Diagnostik ((cetakan II) 1 ed.). Jakarta: DPP PPNI. Smeltzer, C & Bare, B.G. (2014). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah: Brunner & Suddarth (Edisi 10). Volume 3. Jakarta: EGC



Nama Pembuat



Wahyu Tanoto, S.Kep.Ns., M.Kep



Institusi/ Bagian



PRODI D3 Keperawatan STIKES Karya Husada Kediri



Pembahasan



Pada kasus tersebut kenapa jawaban yang tepat adalah B (bersihan jalan nafas tidak efektif), karena : 1. 2. 3. 4.



Pasien mengalamin sesak nafas Terdapat pernapasan cuping hidung Retraksi intercostae (+), dan yang paling dominan adalah Terdapat suara auskultasi paru yang menunjukkan suara ronchi (+) dikedua lobus paru. Keadaan tersebut menunjukkan adanya penumpukan sekret yang mengakibatkan pasien kesulitan untuk bernafas.



Soal 52 Tinjauan



Jabaran



Tinjauan 1



Aspek etik, legal dan peka budaya Perawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional



Tinjauan 2



Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge) Pengetahuan afektif (konatif)



Tinjauan 3



Sistem Kardiovaskuler / Sistem Respirasi / Sistem Imuno-hematologi /Sistem Neurobehaviour / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan / Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / SistemReproduksi



Tinjauan 4



Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Rekreasi / Aman &.nyaman / Stress.&.adaptasi / Seksual / Rehabilitasi /Value.&.belief /Psikososial



Tinjauan 5



Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif



Tinjauan 6



Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi/ Lain-lain



Tinjauan 7



Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen



Kasus (vignete)



Ny. Y berusia 37 tahun dirawat di RS dengan keluhan sesak nafas dan batuk ± 20 hari, dan dokter mendiagnosis penyakit TB Paru. Pasien mengatakan sesak tersebut terutama dirasakan saat malam hari disertai dengan keringat dingin. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan adanya pernafasan cuping hidung, cyanosis, suara ronkhi pada kedua lobus paru dari pemeriksaan TTV didapatkan TD:120/70 mmHg, Nadi 88x/menit, Suhu 38°C, RR 32x/menit, dan hasil diagnosa medis dari dokter adalah TB Paru.



Pertanyaan soal



Apakah tindakan yang paling tepat dilakukan oleh perawat untuk mengeluarkan sekret pasien?



Pilihan jawaban



A. Pengaturan posisi B. Claping



C. Pengaturan posisi dan membimbing batuk efektif D. Fibrasi E. Latihan Nafas Kunci



C



Referensi



Smeltzer, C & Bare, B.G. (2014). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah: Brunner & Suddarth (Edisi 10). Volume 3. Jakarta: EGC



Nama Pembuat



Wahyu Tanoto, S.Kep.Ns., M.Kep



Institusi/ Bagian



PRODI D3 Keperawatan STIKES Karya Husada Kediri



Pembahasan



Pada kasus tersebut secara medis menunjukkan TB Paru. Pasien menunjukkan hasil pengkajian terlihat sesak karena penumpukan sekret pada paru-paru dengan data : terdapat suara ronkhi pada kedua lobus paru. Kemudian pertanyaannya adalah bagaimana cara yang paling tepat untuk mengeluarkan sekret pasien? jawaban yang paling tepat adalah pengaturan posisi dan membimbing batuk efektif, kenapa? 1. Pengaturan posisi : Untuk mengeluarkan sekret pada pasien TB tidak hanya bisa dilakukan dengan pengaturan posisi saja, karena ini tidak akan bisa untuk mengeluarkan sekretnya 2. Claping & Fibrasi : Pasien TB tidak boleh dilakukan tindakan claping/fibrasi dikarenakan malah akan bisa memperburuk kondisi pasien dengan cara penyebaran kuman TB pada area Paru dan sekitarnya 3. Latihan Nafas : hal ini tidak akan bisa maksimal karena yang jadi masalah beluk terkeluarkan, yaitu sekret pasien. 4. Pengaturan posisi dan membimbing batuk efektif : Ini merupakan kombinasi tindakan yang paling tepat, yaitu dengan mengatur posisi pasien sesuai dengan letak sekret dengan menggunakan prinsip gaya gravitasi dan selanjutnya jika sudah terkumpul kemudian pasien baru diajari untuk melakukan teknik batuh efektif untuk mengeluarkan sekretnya.



Soal 53 Tinjauan



Jabaran



Tinjauan 1



Aspek etik, legal dan peka budaya Perawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional



Tinjauan 2



Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge) Pengetahuan afektif (konatif)



Tinjauan 3



Sistem Kardiovaskuler / Sistem Respirasi / Sistem Imuno-hematologi /Sistem Neurobehaviour / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan / Sistem Muskuloskeletal/ Sistem Integument / Sistem Perkemihan / SistemReproduksi



Tinjauan 4



Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Rekreasi / Aman &.nyaman / Stress.&.adaptasi / Seksual / Rehabilitasi /Value.&.belief /Psikososial



Tinjauan 5



Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif



Tinjauan 6



Pengkajian / Penentuan diagnosis / perencanaan / Implementasi / Evaluasi/ Lain-lain



Tinjauan 7



Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen



Kasus (vignete)



Ny.N berusia 35 tahun dirawat di RS karena mengalami fraktur terbuka pada daerah tibia dextra. Pasien saat ini telah dilakukan penatalaksanaan balut bidai dikarenakan menunggu jadwal program operasi dan untuk meningkatkan kondisi umum pasien.



Pertanyaan soal



Apakah pengkajian yang dilakukan perawat untuk mengobservasi kondisi vaskularisasi pasien?



Pilihan jawaban



Kunci



A. Nyeri dan fungsi motorik B. Keterbatasan gerak C. Nadi dan CRT (Capilarry Refill Time) D. Paralisis E. Parastesi C



Referensi



Black, J. M. & Hawks, J. H. (2014). Keperawatan medikal bedah, manajemen



klinis untuk hasil yang diharapkan. Edisi 8. Buku 1. Singapore Pte Ltd: Elsevier Nama Pembuat



Wahyu Tanoto, S.Kep.Ns., M.Kep



Institusi/ Bagian



PRODI D3 Keperawatan STIKES Karya Husada Kediri



Pembahasan



Dari kasus fraktur dengan tindakan balut bidai tersebut cara yang tepat untuk menilai vaskularisasi (perfusi peredaran darah) jelas sekali kita akan menilai Nadi dan CRT pasien, karena : Pada kasus fraktur dengan tindakan balut bidai, jika proses pembalutan dan pembidaian dilakukan terlalu ketat, maka akan dapat mempengaruhi vaskularisai perifer yang mengakibatkan pasien bisa mengalami Peripheral arterial disease (PAD) atau penyakit arteri perifer adalah kondisi di mana aliran darah ke tungkai tersumbat akibat penyempitan pembuluh darah arteri. Dampaknya, tungkai yang kekurangan pasokan darah akan terasa sakit. Maka tindakan pengkajian yang tepat adalah dengan mengkaji nadi dan CRT pasien. Karena : 1. Denyut nadi pasien mengalami, hal ini bisa dikarenakan vaskularisasi atau aliran daran menuju ke periver terhambat 2. Pengecekan Capillary Refill Time (CRT), untuk mengetahui aliran darah ke jaringan perifer.



Soal 54 Tinjauan



Jabaran



Tinjauan 1



Aspek etik, legal dan peka budaya Perawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional



Tinjauan 2



Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge) Pengetahuan afektif (konatif)



Tinjauan 3



Sistem Kardiovaskuler / Sistem Respirasi / Sistem Imuno-hematologi /Sistem Neurobehaviour / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan / Sistem Muskuloskeletal/ Sistem Integument / Sistem Perkemihan / SistemReproduksi



Tinjauan 4



Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Rekreasi / Aman &.nyaman / Stress.&.adaptasi / Seksual / Rehabilitasi /Value.&.belief /Psikososial



Tinjauan 5



Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif



Tinjauan 6



Pengkajian / Penentuan diagnosis / perencanaan / Implementasi / Evaluasi/ Lain-lain



Tinjauan 7



Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen



Kasus (vignete)



Tn.X berusia 35 tahun dirawat di ruang bedah RS dengan kasus post op fraktur tibia dextra terbuka 1 bulan yang lalu. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan kondisi sekitar luka bengkak, terdapat pus yang berbau. Pada pemeriksaan TTV diperoleh hasil TD : 120/80mmHg, Nadi : 88x/menit, Suhu : 38,5°C, dan RR : 20x/menit. Telah dilakukan perawatan luka, pemberian analgetic dan juga antibiotic dalam 2x24 jam tetapi pada kondisi umum pasien tidak mengalami perubahan dan kondisi luka bengkak dan masih terdapat produksi pus yang berbau serta banyak jaringan nekrosis.



Pertanyaan soal



Apakah tindakan prioritas lanjutan yang bisa dilakukan pada Tn.X?



Pilihan jawaban



A. Mengganti jenis antibiotik B. Meningkatkan dosis pemberian analgesik C. Observasi tanda-tanda infeksi D. Dilakukan debridement E. Lakukan kultur jaringan



Kunci



D



Referensi



Smeltzer, C & Bare, B.G. (2014). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah: Brunner & Suddarth (Edisi 10). Volume 3. Jakarta: EGC



Nama Pembuat



Wahyu Tanoto, S.Kep.Ns., M.Kep



Institusi/ Bagian



PRODI D3 Keperawatan STIKES Karya Husada Kediri



Pembahasan



Pada kasus tersebut, yaitu kasus luka post-op fraktur yang mengelami delay wound healing. Sudah dilakukan perawatan luka akan tetapi luka pasien masih belum membaik yaitu dengan adanya data : kondisi sekitar luka bengkak, terdapat pus yang berbau. Telah dilakukan perawatan luka, pemberian analgetic dan juga antibiotic dalam 2x24 jam tetapi pada kondisi umum pasien tidak mengalami perubahan dan kondisi luka bengkak dan masih terdapat produksi pus yang berbau serta banyak jaringan nekrosis. Tindakan lanjutan yang harus segera dilakukan adalah jelas sekali harus segara dilakukan tindakan debridement untuk membersihkan pus dan jaringan nekrosis secara steril, kemudian dilanjutkan untuk melakukan kultur jaringan untuk menetapkan antibiotik yang tepat pada luka tersebut. Debridemen dilakukan untuk menghilangkan jaringan yang terkontaminasi oleh bakteri dan benda asing, sehingga pasien dilindungi terhadap kemungkinan invasi bakteri dan juga untuk menghilangkan jaringan yang mati (nekrosis), sehingga akan meningkatkan proses kesembuhan luka pasien



Soal 55 Tinjauan



Jabaran



Tinjauan 1



Aspek etik, legal dan peka budaya Perawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional



Tinjauan 2



Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge) Pengetahuan afektif (konatif)



Tinjauan 3



Sistem Kardiovaskuler / Sistem Respirasi / Sistem Imuno-hematologi /Sistem Neurobehaviour / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan / Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / SistemReproduksi



Tinjauan 4



Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Rekreasi / Aman &.nyaman / Stress.&.adaptasi / Seksual / Rehabilitasi /Value.&.belief /Psikososial



Tinjauan 5



Promotif / Preventif /Kuratif/ Rehabilitatif



Tinjauan 6



Pengkajian / Penentuan diagnosis / perencanaan / Implementasi / Evaluasi/ Lain-lain



Tinjauan 7



Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen



Kasus (vignete)



Tn.S berusia 65 tahun dirawat di ruang bangsal penyakit dalam dengan diagnosa medis PPOK. Hasil pengkajian seorang perawat didapatkan pasien mengalami batuk dengan dahak (+), sesak nafas (+), pasien perokok aktif sejak usia 17 tahun, suara aukultasi paru ronchi (+). Hasil TTV didapatkan : TD: 130/80 mmHg, RR: 27 x/mnt, Suhu: 37,5°C, Nadi: 90x/mnt.



Pertanyaan soal



Apakah diagnosa keperawatan prioritas pada Tn.S?



Pilihan jawaban



A. Gangguan pertukaran gas B. Defisit pengetahuan C. Bersihan jalan nafas inefektif D. Pola nafas inefektif E. Intoleransi aktifitas C



Kunci Referensi



Smeltzer, C & Bare, B.G. (2014). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah: Brunner & Suddarth (Edisi 10). Volume 3. Jakarta: EGC



PPNI, T. P. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI): Definisi dan Indikator Diagnostik ((cetakan II) 1 ed.). Jakarta: DPP PPNI. Nama Pembuat



Wahyu Tanoto, S.Kep.Ns., M.Kep



Institusi/ Bagian



PRODI D3 Keperawatan STIKES Karya Husada Kediri



Pembahasan



Pada kasus tersebut kenapa jawaban yang tepat adalah C (bersihan jalan nafas tidak efektif), karena : 1. Pasien mengalami batuk dengan dahak 2. Pasien mengalamin sesak nafas 3. Pasien perokok aktif (cenderung hipersekresi) 4. Terdapat suara auskultasi paru yang menunjukkan suara ronchi (+). Keadaan tersebut menunjukkan adanya penumpukan sekret yang mengakibatkan pasien kesulitan untuk bernafas.



Soal 56 Tinjauan



Jabaran



Tinjauan 1



Aspek etik, legal dan peka budaya Perawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional



Tinjauan 2



Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge) Pengetahuan afektif (konatif)



Tinjauan 3



Sistem Kardiovaskuler / Sistem Respirasi / Sistem Imuno-hematologi /Sistem Neurobehaviour / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan / Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / SistemReproduksi



Tinjauan 4



Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Rekreasi / Aman &.nyaman / Stress.&.adaptasi / Seksual / Rehabilitasi /Value.&.belief /Psikososial



Tinjauan 5



Promotif / Preventif /Kuratif/ Rehabilitatif



Tinjauan 6



Pengkajian / Penentuan diagnosis / perencanaan / Implementasi / Evaluasi/ Lain-lain



Tinjauan 7



Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen



Kasus (vignete)



Tn. Z berusia 55 tahun sedang dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnosa medis gagal jantung kanan. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan pada area ekstremitas bawah terlihat edema (turgor > 3 dtk), distensi vena jugularis (+), ascites (+) dan fatigue (+). Hasil TTV didapatkan : TD: 130/80 mmHg, RR: 24 x/mnt, Suhu: 36,5°C, Nadi: 70x/mnt.



Pertanyaan soal



Apakah implementasi keperawatan yang tepat dilakukan oleh perawat pada Tn. Z?



Pilihan jawaban



Kunci



A. B. C. D. E. B



Referensi



Black, J. M. & Hawks, J. H. (2014). Keperawatan medikal bedah, manajemen



Membatasi Aktivitas Pasien Membatasi asupan cairan Pasien Memberikan diet TKTP Memberikan terapi oksigen Mengatur posisi kaki pasien lebih tinggi dari jantung



klinis untuk hasil yang diharapkan. Edisi 8. Buku 1. Singapore Pte Ltd: Elsevier PPNI, T. P. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI): Definisi dan Tindakan Keperawatan ((cetakan II) 1 ed.). Jakarta: DPP PPNI. Nama Pembuat



Wahyu Tanoto, S.Kep.Ns., M.Kep



Institusi/ Bagian



PRODI D3 Keperawatan STIKES Karya Husada Kediri



Pembahasan



Gagal jantung kanan terjadi jika ventrikel kanan tidak mampu memompa darah yang berasal dari tubuh ke paru-paru. Akibatnya, terjadi penumpukan darah di pembuluh balik. Penumpukan darah tersebut akan membuat penumpukan cairan di berbagai area tubuh. Maka implementasi yang tepat pada pasien tersebut adalah mmebatasi asupan cairan, karena jika tidak dilakukan pembatasan cairan, maka penumpukan cairan akan semakin masiv dan membuat pasien edema anasarka dan akan menyebabkan kegagalan pompa jantung dan kelebihan cairan yang akan membuat pasien bisa sesak nafas.



Soal 57 Tinjauan



Jabaran



Tinjauan 1



Aspek etik, legal dan peka budaya Perawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional



Tinjauan 2



Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge) Pengetahuan afektif (konatif)



Tinjauan 3



Sistem Kardiovaskuler / Sistem Respirasi / Sistem Imuno-hematologi /Sistem Neurobehaviour / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan / Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / SistemReproduksi



Tinjauan 4



Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Rekreasi / Aman &.nyaman / Stress.&.adaptasi / Seksual / Rehabilitasi /Value.&.belief /Psikososial



Tinjauan 5



Promotif / Preventif /Kuratif/ Rehabilitatif



Tinjauan 6



Pengkajian / Penentuan diagnosis / perencanaan / Implementasi / Evaluasi/ Lain-lain



Tinjauan 7



Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen



Kasus (vignete)



Ny. A berusia 50 tahun sedang dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnosa medis CVA infark. Perawat melakukan pengkajian tingkat kesadaran (GCS) pasien dengan didapatkan hasilnya adalah sebagai berikut: pasien membuka mata setelah diberikan stimulus nyeri, ekstremitas pasien terlihat fleksi abnormal saat diberikan stimulus nyeri dan terdengar pasien menggumam.



Pertanyaan soal



Berapakah nilai GCS pada Ny. A?



Pilihan jawaban



A. B. C. D. E. D



Kunci



E2, M3, V3 E2, M2, V2 E2, M2, V3 E2, M3, V2 E2, M1, V3



Referensi



Black, J. M. & Hawks, J. H. (2014). Keperawatan medikal bedah, manajemen klinis untuk hasil yang diharapkan. Edisi 8. Buku 1. Singapore Pte Ltd: Elsevier Ramdani, A. N., Istikarini, I. F., Susiyanti, R., Asih, D. R., Rahayu, M. P., & Hanjari, T. R. D. (2016). Buku Saku Praktik Klinik Keperawatan. Jilid 1. Jakarta: Salemba Medika



Nama Pembuat



Wahyu Tanoto, S.Kep.Ns., M.Kep



Institusi/ Bagian



PRODI D3 Keperawatan STIKES Karya Husada Kediri



Pembahasan 1. Pemeriksaan respons mata Nilai yang diberikan untuk melihat respons mata, adalah sebagai berikut.  Nilai 4 : pasien bisa membuka mata secara spontan, disertai kedipan.  Nilai 3 : pasien bisa membuka mata setelah menerima rangsang suara seperti teriakan atau panggilan.  Nilai 2 : pasien hanya bisa membuka mata setelah mendapat rangsang nyeri seperti cubitan.  Nilai 1 : pasien sama sekali tidak dapat membuka mata meski telah menerima berbagai rangsang 2. Pemeriksaan respons suara Nilai yang diberikan untuk melihat respons suara, adalah sebagai berikut.  Nilai 5 : pasien bisa berbicara dengan baik dan terarah.  Nilai 4 : pasien bingung dengan arah pembicaraannya, tapi masih bisa menjawab pertanyaan.  Nilai 3 : pasien tidak bisa memberikan jawaban yang sesuai, hanya bisa mengeluarkan kata-kata yang masih bisa dipahami, bukan berupa kalimat.  Nilai 2 : pasien tidak dapat mengeluarkan kata-kata secara jelas, hanya terdengar seperti rintihan.  Nilai 1 : pasien benar-benar diam dan tidak bisa bersuara. 3. Pengkuran respons gerakan Nilai yang diberikan untuk melihat respons gerakan, adalah sebagai berikut.  Nilai 6 : pasien dapat melakukan gerakan sesuai arahan.  Nilai 5 : pasien bisa bergerak secara terkontrol apabila memperoleh rangsang nyeri.  Nilai 4 : pasien bisa bergerak secara refleks menjauhi sumber rangsang nyeri.  Nilai 3 : tubuh pasien menekuk dengan kaku, sehingga hanya bergerak



sedikit saat memperoleh rangsang nyeri.  Nilai 2 : seluruh tubuh pasien kaku, sehingga respons yang diberikan terhadap rangsang nyeri hampir tidak ada.  Nilai 1 : sama sekali tidak ada respons terhadap rangsang nyeri.



Soal 58 Tinjauan



Jabaran



Tinjauan 1



Aspek etik, legal dan peka budaya Perawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional



Tinjauan 2



Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge) Pengetahuan afektif (konatif)



Tinjauan 3



Sistem Kardiovaskuler / Sistem Respirasi / Sistem Imuno-hematologi /Sistem Neurobehaviour / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan / Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / SistemReproduksi



Tinjauan 4



Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Rekreasi / Aman &.nyaman / Stress.&.adaptasi / Seksual / Rehabilitasi /Value.&.belief /Psikososial



Tinjauan 5



Promotif / Preventif /Kuratif/ Rehabilitatif



Tinjauan 6



Pengkajian / Penentuan diagnosis / perencanaan / Implementasi / Evaluasi/ Lain-lain



Tinjauan 7



Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen



Kasus (vignete)



Tn. L berusia 50 tahun sedang dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnosa medis PPOK. Pasien mengeluh sesak, pusing dan pandangan kabur, hasil pengkajian yang dilakukan Perawat didapatkan data objektif pasien : anemis, sianosis, diaforesis, gelisah dan pernapasan cuping hidung (+). Hasil TTV menunjukkan : TD: 130/90 mmHg, RR: 25 x/mnt, Suhu: 36,5°C, Nadi: 120x/mnt. Hasil pemriksaan Analisa Gas Darah didapatkan : PaO₂: 50 mmHg, PCO₂: 50 mmHg dan Ph: 7,25.



Pertanyaan soal



Apakah diagnosa keperawatan yang utama pada Tn. L?



Pilihan jawaban



A. B. C. D. E. A



Kunci



Gangguan pertukaran gas Pola nafas tidak efektif Bersihan jalan nafas tidak efektif Gangguan ventilasi spontan Resiko aspirasi



Referensi



Black, J. M. & Hawks, J. H. (2014). Keperawatan medikal bedah, manajemen klinis untuk hasil yang diharapkan. Edisi 8. Buku 1. Singapore Pte Ltd: Elsevier PPNI, T. P. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI): Definisi dan Indikator Diagnostik ((cetakan II) 1 ed.). Jakarta: DPP PPNI. Ramdani, A. N., Istikarini, I. F., Susiyanti, R., Asih, D. R., Rahayu, M. P., & Hanjari, T. R. D. (2016). Buku Saku Praktik Klinik Keperawatan. Jilid 1. Jakarta: Salemba Medika



Nama Pembuat



Wahyu Tanoto, S.Kep.Ns., M.Kep



Institusi/ Bagian



PRODI D3 Keperawatan STIKES Karya Husada Kediri



Pembahasan



Pada kasus tersebut kenapa pasien mengalami diagnosa keperawatan gangguan pertukaran gas? Karena pada kasus tersebut pasien dilakukan pemeriksaan Analisa Gas Darah (AGD) dengan hasil PaO₂: 50 mmHg, pCO₂: 50 mmHg, HCO₃: 27 mmHg dan pH: 7,25. Dari hasil tersebut pasein mengalami ketidaknormalan hasil dari AGD, yaitu pasien mengalami asidosis respiratorik karena nilai pH berlawanan dengan nilai pCO₂ (nilai pH turun dan nilai pCO₂ naik). Keadaaan tersebut menandakan pasien mengalami gangguan pertukaran gas di alveoli. Nilai Normal : pH : 7,35 – 7,45 pCO₂ : 35 – 45 mmHg PaO₂ : 75 - 100 mmHg HCO₃ : 22 – 26 mmHg



Soal 59 Tinjauan



Jabaran



Tinjauan 1



Aspek etik, legal dan peka budaya Perawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional



Tinjauan 2



Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge) Pengetahuan afektif (konatif)



Tinjauan 3



Sistem Kardiovaskuler / Sistem Respirasi / Sistem Imuno-hematologi /Sistem Neurobehaviour / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan / Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / SistemReproduksi



Tinjauan 4



Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Rekreasi / Aman &.nyaman / Stress.&.adaptasi / Seksual / Rehabilitasi /Value.&.belief /Psikososial



Tinjauan 5



Promotif / Preventif /Kuratif/ Rehabilitatif



Tinjauan 6



Pengkajian / Penentuan diagnosis / perencanaan / Implementasi / Evaluasi/ Lain-lain



Tinjauan 7



Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen



Kasus (vignete)



Sdr. R berusia 20 tahun sedang dirawat di ruang bedah dengan diagnosa medis combustio. Pasien terkena ledakan tabung gas LPG dan mengalami luka bakar pada area badan depan (dada-perut), kedua tangan, area genetalia dan paha kanan-kiri. Hasil TTV menunjukkan : TD: 120/80 mmHg, RR: 20 x/mnt, Suhu: 37,5°C, Nadi: 90x/mnt.



Pertanyaan soal



Berapa % luas luka bakar pada Sdr. R?



Pilihan jawaban



Kunci



A. B. C. D. E. D



Referensi



Black, J. M. & Hawks, J. H. (2014). Keperawatan medikal bedah, manajemen



37 45 46 55 73



klinis untuk hasil yang diharapkan. Edisi 8. Buku 1. Singapore Pte Ltd: Elsevier Ramdani, A. N., Istikarini, I. F., Susiyanti, R., Asih, D. R., Rahayu, M. P., & Hanjari, T. R. D. (2016). Buku Saku Praktik Klinik Keperawatan. Jilid 1. Jakarta: Salemba Medika Nama Pembuat



Wahyu Tanoto, S.Kep.Ns., M.Kep



Institusi/ Bagian



PRODI D3 Keperawatan STIKES Karya Husada Kediri



Pembahasan



Persentase Luas Luka Bakar : 1. Kepala (Nilai Total = 9%), terdiri dari: bagian depan = 4,5% dan bagian belakang = 4,5% 2. Tubuh (Nilai Total = 36%), terdiri dari: dada dan perut = 18% serta punggung = 18% 3. Lengan (Nilai Total = 18%), terdiri dari: lengan atas depan-belakang = 9% dan lengan bawah depan-belakang = 9% 4. Kaki (Nilai Total =36%), terdiri dari: tungkai atas depan-belakang = 18% dan tungkai bawah depan-belakang =18% 5. Alat kelamin (Nilai Total =1%) Yang terkena luka bakar Dada dan Perut = 18 % Kedua tangan = 18 % Area genetalia = 1 % Paha kanan-kiri = 18 %



Soal 60



Tinjauan



Jabaran



Tinjauan 1



Aspek etik, legal dan peka budaya Perawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional



Tinjauan 2



Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge) Pengetahuan afektif (konatif)



Tinjauan 3



Sistem Kardiovaskuler / Sistem Respirasi / Sistem Imuno-hematologi /Sistem Neurobehaviour / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan / Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / SistemReproduksi



Tinjauan 4



Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Rekreasi / Aman &.nyaman / Stress.&.adaptasi / Seksual / Rehabilitasi /Value.&.belief /Psikososial



Tinjauan 5



Promotif / Preventif /Kuratif/ Rehabilitatif



Tinjauan 6



Pengkajian / Penentuan diagnosis / perencanaan / Implementasi / Evaluasi/ Lain-lain



Tinjauan 7



Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen



Kasus (vignete)



Sdr. S sedang dirawat di ruang bedah dengan diagnosa medis Post-Op Fraktur cruris dextra hari ke 5. Perawat melakukan pengkajian kekuatan otot pada area fraktur dengan hasil pasien dapat melawan gravitasi tapi tidak mampu melawan tahanan yang diberikan oleh perawat.



Pertanyaan soal



Berapa nilai kekuatan otot pada Sdr. S?



Pilihan jawaban



A. B. C. D. E. C



Kunci Referensi



1 2 3 4 5



Black, J. M. & Hawks, J. H. (2014). Keperawatan medikal bedah, manajemen klinis untuk hasil yang diharapkan. Edisi 8. Buku 1. Singapore Pte Ltd:



Elsevier Ramdani, A. N., Istikarini, I. F., Susiyanti, R., Asih, D. R., Rahayu, M. P., & Hanjari, T. R. D. (2016). Buku Saku Praktik Klinik Keperawatan. Jilid 1. Jakarta: Salemba Medika Nama Pembuat



Wahyu Tanoto, S.Kep.Ns., M.Kep



Institusi/ Bagian



PRODI D3 Keperawatan STIKES Karya Husada Kediri



Pembahasan



Nilai Kekuatan Otot : 1. 2. 3. 4.



Kontraksi otot tidak terdeteksi (paralisis sempurna) Tidak ada gerakan, kontraksi otot dapat di palpasi atau dilihat Gerakan otot penuh melawan gravitasi, dengan topangan Gerakan yang normal melawan gravitasi, tapi tidak mampu melawan tahanan 5. Gerakan penuh yang normal melawan gravitasi dan melawan tahanan minimal 6. Kekuatan otot normal, gerakan penuh yang normal melawan gravitasi dan melawan tahanan penuh