5 0 201 KB
PEMEKATAN EKSTRAK OKTOBER 2021
19/10/2021
2
Metodologi Isolasi Metabolit Tumbuhan →Sekunder determinasi tumbuhan pembuatan simplisia Simplisia → karakteristik simplisia, penapisan fitokimia ekstraksi Ekstrak → standarisasi ekstrak fraksinasi Fraksi Isolasi Isolat → Identifikasi isolat Irma Erika Herawati
19/10/2021
3
DEFINISI EKSTRAK ▪ DEFINISI EKTRAK
▪ Adalah sediaan kental yang didapat dengan mengekstraksi zat aktif dari simplisia dengan menggunakan pelarut yang sesuai kemudian semua atau hampir semua pelarutnya diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sampai memenuhi bahan yang telah ditetapkan
Irma Erika Herawati
19/10/2021
Berdasarkan bentuknya, ekstrak dibagi menjadi : kering (dry extracts 1. Ekstrak
4
/ extracta
sicca) Dalam ekstrak kering seluruh pelarutnya sudah diuapkan 2. Ekstrak kental (soft extracts / extracta spissa) Cairan penyari yang digunakan biasanya air dan etanol. Ekstrak kental mengandung 15-25 % air 3. Ekstrak cair (fluid extracts / extracta fluida)
Irma Erika Herawati
19/10/2021
5
Pemekatan Ekstrak
▪ Menambah proporsi bahan terlarut (solut) dari suatu larutan dengan cara penguapan sampai menjadi larutan kental
Irma Erika Herawati
19/10/2021
6
▪ Meninggikan konsentrasi kandungan bahan terlarut
TUJUAN PEMEKATAN EKSTRAK
▪ Pembuatan ekstrak spissum (ekstrak kental) ▪ Pembuatan bahan antara (konsentrat) untuk tujuan pembuatan sediaan
▪ Sebagai tahap awal pembuatan ekstrak siccum (ekstrak kering)
Irma Erika Herawati
19/10/2021
7
Kadar Air Ekstrak
▪ Persyaratan kadar air simplisia < 10% ▪ Persyaratan kadar air ekstrak ???
Irma Erika Herawati
19/10/2021
8
▪ Evaporasi
Macam-macam metode penguapan di laboratorium
pengubahan bentuk cair menjadi gas pelarut dan udara dalam bejana evaporasi
▪ Vaporasi Pengubahan bentuk cair menjadi gas (hanya molekul gas pelarut) dalam bejana vaporasi. Uap pelarut diambil kembali dengan pendinginan
Irma Erika Herawati
19/10/2021
Hal-hal yang harus diperhatikan pada penguapan
9
▪ Suhu serendah mungkin ▪ Suhu penangas air < 70°C, suhu ekstrak ≤ 50°C ▪ Waktu penguapan sesingkat mungkin ▪ Timbul busa pada penguapan
Irma Erika Herawati
19/10/2021
10
Rotary vaporator TD pelarut akibat hisapan pompa vakum, T & pemutaran labu yg permukaan penguapan Ex. etanol : 30 C
Irma Erika Herawati
A. Faktor Biologi
Faktor yang mempengaruhi mutu ekstrak
1. Identitas jenis (spesies) 2. Lokasi tumbuhan 3. Periode panen 4. Penyimpanan bahan tumbuhan
5. Umur tumbuhan dan bagian yang digunakan
B. Faktor Kimia
1. Faktor internal ▪ jenis zat aktif ▪ komposisi kualitatif zat aktif ▪ komposisi kuantitatif zat aktif
▪ kadar total rata-rata zat aktif.
2. Faktor eksternal ▪ metode ekstraksi
▪ perbandingan ukuran alat ekstraksi (diameter dan tinggi alat)
▪ ukuran, kekerasan dan kekeringan bahan ▪ pelarut
▪ kandungan logam berat ▪ kandungan pestisida.
13
▪
Susut pengeringan
Memberikan batasan maksimal (rentang) tentang besarnya senyawa yang hilang pada proses pengeringan
Parameter non spesifik
▪
Bobot jenis memberikan batasan tentang besarnya massa ekstrak kental yang masih dapat dituang
▪
Kadar air memberikan batasan minimal atau rentang tentang besarnya kandungan air dalam bahan
Irma Erika Herawati
▪
Kadar abu memberikan gambaran kandungan mineral internal dan eksternal yang berasal dari proses awal sampai terbentuknya ekstrak
▪
Sisa pelarut memberikan jaminan bahwa selama proses tidak meninggalkan sisa pelarut yang memang seharusnya tidak boleh ada
▪
Residu pestisida memberikan jaminan bahwa selama proses tidak mengandung pestisida melebihi nilai yang ditetapkan karena berbahaya bagi kesehatan
▪
Cemaran logam berat memberikan jaminan bahwa ekstrak tidak mengandung logam berat tertentu (Hg, Pb, Cd, dll) melebihi nilai yang ditetapkan
▪
Cemaran mikroba memberikan jaminan bahwa ekstrak tidak boleh mengandung mikroba non patogen melebihi batas yang ditetapkan karena berpengaruh terhadap stabilitas ekstrak dan beerbahaya bagi kesehatan
▪ Parameter Identitas Ekstrak I. Deskripsi tata nama : ▪ Nama ekstrak (generik, dagang, paten)
Parameter Spesifik
▪ Nama latin tumbuhan (sistematika botani) ▪ Bagian tumbuhan yang digunakan (rimpang, daun, dsb) ▪ Nama Indonesia tumbuhan
II. Ekstrak dapat mempunyai senyawa identitas, artinya senyawa tertentu yang menjadi petunjuk spesifik dengan metode tertentu
▪ Penggunaan pancaindera untuk pendeskripsian
Parameter Organoleptik Ekstrak
▪ Bentuk
: padat, serbuk-kering, kental, cair
▪ Warna
: kuning, coklat, dll
▪ Bau
: aromatik, tidak berbau, dll
▪ Rasa
: pahit, manis, kelat dll
▪ Parameter Senyawa Terlarut dalam Pelarut Tertentu Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran awal jumlah senyawa kandungan.
▪ Parameter Pola Kromatogram Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran awal komposisi kandungan kimia berdasarkan pola kromatogram (KLT, KCKT, KG).
▪ Kadar Total Golongan Kandungan Kimia Tujuannya adalah memberikan informasi kadar golongan kimia sebagai parameter mutu ekstrak dalam kaitannya dengan efek farmakologis.
▪ Parameter Kadar Kandungan Kimia Tertentu Tujuannya adalah untuk memberikan data kadar kandungan kimia tertentu sebagai senyawa identitas atau senyawa yang diduga bertanggung jawab pada efek farmakologi.
▪ I.
Deskripsi tata nama: ▪ Hibisci Sabdariffae Flos Extractum Spissum
▪ Hibiscus sabdariffa L.
Contoh
▪ Hibiscus sabdariffa Flos ▪ Ekstrak Bunga Rosella
▪ II.
Senyawa identitas adalah sianidin-3-O-glukosida
▪ Bentuk
: Ekstrak kental
▪ Warna
: Merah hati
▪ Bau
: khas
▪ Rasa
: asam
21
1. Jelaskan perbedaan penjelasan pada MMI dan FHI ! Sertai dengan contohnya!
2. Sebutkan parameter-parameter simplisia yang terdapat dalam :
Tugas Individu
a.
The Ayurvedic Pharmacopeia of India (API)
b.
British Herbal Pharmacopeia (BHP)
c.
Japanese Standards for Herbal Medicine
d.
WHO’s guidelines for Medicinal Plant Materials
Irma Erika Herawati