Laporan Pembuatan Ekstrak [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM FITOKIMIA II “PEMBUATAN EKSTRAKSI DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia) DENGAN METODE MASERASI” Dosen Pengampu



: 1. Dra. Ike Yulia Wiendarlina, M.Farm., Apt. 2. Yulianita, M.Farm. 3. Novi Fajar Utami, M.Farm., Apt. 4. Siti Mahyuni, M.Sc. 5. Merybet Tri R.H, M.Farm.,Apt. 6. Asri Wulandari, M.Farm.



Asisten Dosen



: 1. Riffa Kurnia Meidistiana 2. Dede Nuraliansyah 3. Fitria Agnes Dharmayanti 4. Rani Meilana Wulandari 5. Triyola Nofriza 6. Yoanita Dwi Kushandayani Kelompok 3 Andi Asri Jannah 066118163 Nurgita Zamzamah 066118171 Syahril 066118178 Anggita Noviani 066118182 Novalia Indah Purnama 066118190



LABORATORIUM FARMASI PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR 2021



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan Untuk mengetahui dan memahami cara pembuatan ekstrak simplisia daun binahong (Anredera cordifolia) dengan metode maserasi 1.2 Dasar Teori Simplisia adalah bahan alamiah yang dipakai sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga atau yang baru  mengalami proses setengah jadi, seperti pengeringan. Simplisia dapat berupa simplisia nabati, simplisia hewani dan simplisia pelikan atau mineral (Prasetyo & Entang, 2013) Simplisia nabati adalah simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian tanaman, atau eksudat tanaman,  yang dimaksud dengan eksudat tanaman adalah isi yang secara spontan keluar dari tanaman atau yang dengan cara tertentu dikeluarkan dari selnya, atau zat-zat nabati lainnya yang dikeluarkan dari tanamannya. Simplisia hewani adalah simplisia yang berasal dari hewan. Sedangkan simplisia pelikan adalah simplisia yang berasal dari bahan pelikan atau mineral yangbelum diolah atau telah diolah dengan cara sederhanadan belum berupa zat kimia murni( Tilar, 2009). Ekstraksi adalah Prosedur yang dilakukan untuk mendapatkan kandungan senyawa kimia dari jaringan tanaman tau hewan dengan pelarut yang sesuai dalam metode ekstraksi standar. Prinsip dasar ekstraksi yaitu dengan pemisahan yang didasarkan oleh perbedaan dalam distribusi antara zat terlarut pelarut yaitu metode pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan kelarutan diantara dua cairan tidak larut yang berbeda. Parameter ekstraksi yaitu Pengembangan bahan alam, Pemilihan pelarut ekstraksi, Alkaloid sebagai model zat aktif, dan Pengembangan bahan tanaman. (Widhowati,2008). Metode ekstraksi maserasi adalah salah satu jenis metoda ekstraksi dengan sistem tanpa pemanasan atau dikenal dengan istilah ekstraksi dingin, jadi pada metoda ini pelarut dan sampel tidak mengalami pemanasan sama sekali. Sehingga maserasi merupakan teknik ekstraksi yang dapat digunakan untuk senyawa yang tidak tahan panas ataupun tahan panas. Namun biasanya maserasi digunakan untuk mengekstrak senyawa yang tidak tahan panas (termolabil) atau senyawa yang belum diketahui sifatnya. Karena metoda ini membutuhkan pelarut yang banyak dan waktu yang lama. Secara sederhana, maserasi dapat kita sebut metoda “perendaman” karena memang proses ekstraksi dilakukan dengan hanya merendam



sample tanpa mengalami proses lain kecuali pengocokan (bila diperlukan). Prinsip penarikan (ekstraksi) senyawa dari sample adalah dengan adanya gerak kinetik dari pelarut, dimana pelarut akan selalu bergerak pada suhu kamar walaupun tanpa pengocokan. Namun untuk mempercepat proses biasanya dilakukan pengocokan secara berkala. (Mekar, 2008). Kelebihan maserasi yaitu dapat digunakan untuk jenis senyawa tahan panas ataupun tidak tahan panas. Selain itu tidak diperlukan alat yang spesifik, dapat digunakan apa saja untuk proses perendaman. Sedangkan kekurangannya yaitu Maserasi membutuhkan waktu yang lama, biasanya paling cepat 3x24jam, disamping itu membutuhkan pelarut dalam jumlah yang banyak. (Harborn.1987).



BAB II METODE KERJA 2.1 Alat dan Bahan 2.1.1 Alat 



Botol coklat







Corong







Gelas ukur







Kain batis







Sendok tanduk







Spatula



2.1.2 Bahan 



Etanol 70%







Simplisia Daun Binahong



2.2 Cara Kerja 



Disiapkan alat dan bahan







Dimasukkan simplisia kedalam botol coklat







Ditambahkan etanol 70% sebanyak 200 ml







Ditutp botol coklat dengan alumunium foil







Dilakukan pengocokan setiap 6 jam sekali selama 24 jam







Dilakukan penyaringan ekstrak simplisia daun binahong







Ekstrak dimasukkan kedalam wadah lalu dipekatkan menggunakan waterbath dengan api kecil







Hasil ekstrak kental ditimbang



BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Data pengamatan Nama tanaman Daun Binahong (Anredera cordifolia)



Berat serbuk simplisia



Jumlah etanol



20 gram



200 ml



Hasil maserasi 200 ml



Berat ekstrak 2 gram



Rendemen ekstrak



Organoleptik



10%



Berupa ektrak berwarna coklat kehitaman



3.2 Perhitungan %rendemen = =



Berat ekstrak × 100% Berat simplisia 2 gram × 100% 20 gram



= 10% 3.3 Pembahasan Pada praktikum kali ini dilakukan ektraksi simplisia daun binahong dengan metode maserasi. Pengertian dan prinsip ekstraksi sendiri adalah penyarian zat-zat aktif dari bagian tanaman obat, sedangkan tujuan dari ekstraksi adalah menarik senyawa kimia yang terdapat dalam simplisia. Maserasi merupakan teknik ekstraksi yang dapat digunakan untuk senyawa yang tidak tahan panas ataupun tahan panas.. Sedangkan ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat aktif dari simplisia nabati atau hewani menggunakan pelarut yang sesuai kemudian semua atau hamper semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian rupa sehingga memenuhi syarat baku yang ditetapkan. Dalam praktikum ini kelompok kami melalukan ekstraksi secara maserasi dimana metode ini menggunakan pelarut berupa etanol 70%, dari literatur yang kami baca perbandingan sampel dan etanol dalam pembuatan maserasi yaitu 1 gram simplisia : 10 ml etanol. Praktikum kali ini, kelompok kami menggunakan 20 gram serbuk daun binahong dengan perbandingan etanol 70% sebanyak 200 ml. Cara Pembuatan ekstraksi maserasi yang telah dilakukan yaitu dengan menimbang bahan yang akan digunakan sebanyak 20 gram simplisia dan 200 ml etanol 70%, kemudian disiapkan botol coklat yang kemudian simplisia dimasukan kedalam botol coklat tersebut.



Setelah itu ditambahkan dengan etanol 70% sebanyak 200 ml lalu ditutup dengan alumunium foil untuk mencegah masuknya pengotor diatas permukaan lalu dikocok. Pengocokan dilaukan setiap 6 jam sekali selama 24 jam. Setelah itu dilakukan penyaringan dan didapat ekstrak sebanyak 200 ml. Setelah didapatkan hasil ekstraksi 200 ml, dibuat ekstrak dalam bentuk kental dengan cara memanaskan hasil ekstrak tadi dalam waterbath, diaduk dan ditunggu sampai mengental. Setelah menghasilkan ekstrak kental, lalu ditimbang dan dipatkan hasil seberat 2 gram ekstrak kental. Ekstrak dikatakan kental apabila ekstrak tidak mudah tumpah dan masih bisa dituang. Hasil praktikum kali ini didapatkan ekstrak sebanyak 2 gram, dari simplisia serbuk yang digunakan sebanyak 20 gram, didapatkan volume hasil maserasi sebanyak 200ml dan didapatkan hasil perhitungan rendemen sebesar 10%.



BAB IV KESIMPULAN Dari praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa : 1. Ekstraksi adalah penyarian zat-zat aktif dari bagian tanaman obat 2. Metode maserasi dilakukan selama 24 jam dengan setiap 6 jam sekali dilakukan pengocokan 3. Didapatkan hasil rendemen sebesar 10%



DAFTAR PUSTAKA Harborn.1987, Metode Fitokimia, Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan. ITB Press. Bandung Mekar, 2008. Bahan kuliah Fitokimia. Universitas Al-Ghifari. Bandung Prasetyo & Entang, 2013, Pengelolaan Budidaya Tanaman Obat-Obatan (Bahan Simplisia),  Badan Penerbitan Fakultas Pertanian UNIB, Bengkulu Tilaar, M., 2009, Healthy Lifestyle  with Jamu¸ Dian Rakyat, Jakarta, p. 67 Widhowati, 2008. Pengaruh Berbagai Konsentrasi Asam Fosfat pada Proses Perendaman Tulang Sapi terhadap Rendemen, Kadar Abu dan Viskositas Gelatin. Journal Indon Trop Anim Agric. 31(1) : 55-61.



Bukti mengikuti praktikum : Andi Asri Jannah



Nurgita Zamzamah



Syahril



Novalia Indah Purnama



Anggita Noviani