9 Panduan Pengukuran Budaya Keselamatan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PANDUAN PENGUKURAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT HERMINA BALIKPAPAN TAHUN 2018



RUMAH SAKIT HERMINA BALIKPAPAN 2018



DAFTAR ISI KEP-DIR TENTANG PANDUAN PENGUKURAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM HERMINA BALIKPAPAN TAHUN 2018. LEMBAR PENGESAHAN DAFTAR ISI....................................................................................................................i BAB I DEFINISI............................................................................................................1 BAB II RUANG LINGKUP..............................................................................................4 BAB III TATA LAKSANA.............................................................................................9 BAB IV DOKUMENTASI..............................................................................................11 LAMPIRAN



I. DEFINISI A. Pengertian Budaya Keselamatan Pasien Budaya keselamatan pasien adalah produk dari nilai, sikap, persepsi, kompetensi, dan pola perilaku dari staf (individu), unit/bidang/bagian (kelompok) di Rumah Sakit yang pada akhirnya akan menentukan komitmen, gaya dan kemahiran dalam manajemen keselamatan pasien. Organisasi yang memiliki budaya keselamatan pasien yang cenderung positif, dapat dilihat dari komunikasi saling percaya (mutual trust) antar komponen, dengan persepsi yang sama tentang pentingnya keselamatan, dan dengan keyakinan akan besarnya manfaat tindakan pencegahan. Budaya keselamatan di rumah sakit adalah sebuah lingkungan yang kolaboratif karena staf klinis memperlakukan satu sama lain secara hormat dengan melibatkan serta memberdayakan pasien dan keluarga. Pimpinan mendorong staf klinis pemberi asuhan bekerja sama dalam asuhan berfokus pada pasien (KARS, 2017) B. Komponen Budaya Keselamatan Ada 4 komponen pembentuk budaya keselamatan, yaitu: 1. Informed culture Budaya dimana para pimpinan (Kainst/Kaur/Manager/Direksi) yang mengatur dan melaksanakan sistem memiliki pengetahuan terkini tentang faktor-faktor yang menjelaskan keselamatan dalam suatu sistem. 2. Reporting culture Budaya dimana semua staf di rumah sakit siap untuk melaporkan kesalahan atau near miss. Pada budaya ini seluruh staf di rumah sakit dapat belajar dari pengalaman sebelumnya. 3. Just culture Budaya membawa atmofer trust, dimana setiap staf di rumah sakit bersedia dan memiliki motivasi untuk memberikan data dan informasi serta memiliki sensitifitas terhadap perilaku yang dapat diterima dan tidak dapat diterima.



Termasuk di dalamnya lingkungan no blame culture bila staf melakukan kesalahan. Penting bagi setiap level (staf/pimpinan unit/manager dan Direksi) di organisasi untuk bersikap jujur dan terbuka. 4. Learning culture Budaya dimana setiap staf, mampu dan bersedia untuk menggali pengetahuan dari pengalaman dan data yang diperoleh serta bersedia untuk mengimplementasikan perubahan dan perbaikan yang berkesinambungan (continous improvement). Learning culture dapat diartikan juga budaya belajar dari insiden dan near miss (KNC). Jika keempat komponen ini membudaya kuat, maka sudah dapat dipastikan bahwa Sistem Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Hermina Balikpapan selalu diterapkan C. Dimensi Budaya Keselamatan Pasien Pengukuran budaya keselamatan yang digunakan di Rumah Sakit Hermina Balikpapan mengadopsi dari kuesioner budaya keselamatan (HSPSC) yang dikeluarkan AHRQ dengan melakukan pengukuran pada 12 dimensi budaya keselamatan pasien dengan menggunakan 42 Pertanyaan. Adapun ke-12 dimensi yang dilakukan pengukuran, sebagai berikut : a. Tingkat unit, terdiri atas dimensi: 1.



Tindakan Pimpinan Unit dalam mempromosikan/mendukung keselamatan pasien



2.



Pembelajaran organisasi dan perbaikan berkelanjutan



3.



Kerja sama dalam unit di rumah sakit



4.



Komunikasi terbuka



5.



Umpan balik dan komunikasi mengenai kesalahan



6.



Respon tidak menghukum terhadap kesalahan (respon non-punitive)



7.



Staffing



b. Tingkat rumah sakit, terdiri atas dimensi: 1.



Dukungan manajemen terhadap upaya keselamatan pasien,



2.



Kerja sama antar unit di rumah sakit



3.



Handsoff/perpindahan dan transisi pasien.



c. Keluaran, terdiri atas dimensi: 1.



Persepsi keseluruhan staf di rumah sakit terkait keselamatan pasien



2.



Frekuensi pelaporan kejadian



D. Manfaat Budaya Keselamatan Pasien Manfaat budaya keselamatan pasien di rumah sakit antara lain: 1. Rumah sakit mengetahui jika ada kesalahan yang akan terjadi atau jika kesalahan telah terjadi. 2. Dengan meningkatnya laporan kejadian dan belajar dari kesalahan yang telah terjadi akan berpotensial untuk menurunkan berulangnya kejadian yang sama. 3. Meningkatnya kesadaran semua staf di rumah sakit terhadap keselamatan pasien, yaitu bekerja dengan hati – hati untuk mencegah error dan melaporkan jika ada kesalahan. 4. Berkurangnya staf / perawat yang merasa tertekan, bersalah, malu karena kesalahan yang telah diperbuat. 5. Berkurangnya turn over pasien, karena pasien yang mengalami insiden umumnya akan mengalami perpanjangan hari perawatan dan pengobatan yang diberikan lebih dari pengobatan yang seharusnya diterima pasien. 6. Mengurangi biaya yang diakibatkan oleh kesalahan dan penambahan terapi. 7. Mengurangi sumber daya yang dibutuhkan dalam menangani keluhan pasien. II.



RUANG LINGKUP



 



 



Rumah sakit melakukan pengumpulan data untuk mengetahui sejauh mana budaya keselamatan pasien di terapkan di RS. Metode Pengukuran Budaya Keselamatan yang digunakan di RS Hermina Balikpapan mengunakan kuesioner yang diisi secara manual oleh karyawan di Rumah Sakit Hermina Balikpapan, mulai dari Level Pimpinan Unit sampai dengan Level Pelaksana. Pengukuran dilakukan 2x dalam 1 tahun yakni dibulan Januari dan bulan Juli. Penangung Jawab Pengukuran Budaya Keselamatan Pasien adalah Tim KPRS (sekretaris Tim KPRS : Manager Mutu & Akreditasi)















Guna menjamin tidak adanya dampak negative dan ketidakleluasan responden (karyawan) dalam memberikan jawaban, maka di dalam kuesioner tidak disertakan nama responden. Pengukuran budaya keselamatan yang digunakan di Rumah Sakit Hermina Balikpapan mengadopsi Kuesioner budaya keselamatan yang dikeluarkan AHRQ dengan melakukan pengukuran pada 12 dimensi budaya keselamatan pasien (terlampir : Lampiran 1). Adapun hasil ke-12 dimensi yang dilakukan pengukuran akan mencerminkan kondisi seperti berikut : 1. Tindakan Pimpinan Unit dalam mempromosikan/mendukung keselamatan pasien Artinya menunjukan sejauhmana tindakan Para Pimpinan di Rumah Sakit (Kepala Urusan/Kepala Instalasi) dalam mempromosikan /mendukung keselamatan pasien. 2. Kerja sama dalam satu unit Artinya menunjukan sejauhmana anggota dari suatu unit kerja/instalasi di RS Hermina Balikpapan kompak dan bekerjasama dalam satu unit sebagai satu kesatuan tim. 3. Pembelajaran organisasi dan perbaikan berkelanjutan Artinya menunjukan sejauhmana staf di rumah sakit, mau dan bersedia belajar secara terus menerus demi peningkatan kinerja dan selalu berupaya mencegah terjadinya insiden keselamatan pasien dalam melakukan pekerjaannya. 4. Keterbukaan dalam komunikasi Artinya menunjukan sejauhmana keterbukaan antar staf dan pimpinan unit kerja (kaints/Kaur) juga kepada pimpinan di lain di RS Hermina Balikpapan. 5. Umpan balik dan komunikasi tentang kesalahan Artinya menunjukan sejauhmana umpan balik/feed back diberikan oleh para pimpinan atas insiden yang telah terjadi 6. Respon tidak menghukum terhadap kesalahan Artinya menunjukan sejauhmana pengakuan akan suatu kesalahan tidak ditanggapi dengan hukuman, dimana pelapor kejadian insiden tidak merasa dipojokkan oleh kesalahan yang telah dilakukan.



7. Staffing Artinya



menunjukan



sejauhmana



rumah



sakit



menyediakan



staf/SDM yang kompeten dan telah melakukan pengelolaan SDM yang efektif. 8. Dukungan menajemen terhadap keselamatan pasien Artinya



menunjukan



sejauhmana



manajemen



di



Rumah



Sakit



memberikan dukungan terhadap penciptaan/suasana budaya keselamatan dan menunjukan bahwa keselamatan pasien adalah prioritas utama. 9. Kerja sama antar unit Artinya menunjukan sejauhmana kekompakan dan kerjasama antar unit kerja / antar instalasi instalasi dan menunjukan sejauhmana saling berkoordinasi dalam memberikan pelayanan terbaik kepada pasien. 10. Handoffs dan transisi Artinya menunjukan sejauhmana pergantian shift dan perpindahan pasien antar unit / instalasi berjalan lancar dan memastikan tidak ada informasi yang hilang pada saat penggantian shift dan perpindahan unit kerja/instalasi.



11. Persepsi keseluruhan terhadap keselamatan pasien Artinya menunjukan sejauhmana seluruh staf di rumah sakit memahami tentang Regulasi/SPO/Sistem Keselamatan Pasien yang ditetapkan di rumah sakit Hermina Balikpapan 12. Frekuensi pelaporan kejadian Artinya menunjukan seberapa sering staf melaporkan kejadian kesalahan /insiden keselamatan pasien (kejadian tidak diharapkan atau kejadian nyaris cidera), atau hal – hal yang dapat berpotensi membahayakan bagi keselamatan pasien (KPC).







LINGKUP PENGUKURAN BUDAYA KESELAMATAN Lingkup Pengukuran Budaya Keselamatan meliputi :



1. Pengumpulan Kuesioner - Pengambilan Sample menggunakan teknik proposional cluster random sampling (diambil secara proposional secara acak dari total populasi per unit kerja), dengan kriteria inklusi karyawan tetap dengan masa kerja ≥ 1 tahun. - Jumlah sample minimal menggunakan rumus Taro Yamane yang hampir sama dengan Rumus Solvin. Rumus Taro Yamane n=



N Nd² + 1



n = jumlah sample N = jumlah Populasi, d = batas toleransi kesalahan pengambilan sampel yang digunakan (10%)



Sehingga didapatkan jumlah sample minimal sebanyak 78,67 (pembulatan 79 orang) dari total karyawan tetap sebanyak 369 orang. - Kuesioner dikumpulkan kembali oleh Bidang Mutu dan Akreditasi di hari yang sama dengan tanggal penyebaran kuesioner. 2. Pelaporan -



Hasil survey kuesioner yang telah diisi kemudian dikategorikan per dimensi (terlampir – lampiran 2) oleh Staf Mutu.



-



Disajikan dalam bentuk tabel dan diagram pie menggunakan program ms. Excel, dan diberikan penjelasan dalam bentuk narasi sebagai penjabaran dari hasil yang didapat.



-



Dilaporkan kepada Direktur RS oleh Manager Mutu dan Akreditasi dalam Laporan Pencapaian Indikator Mutu RS Triwulan yang mana hasil pengukuran budaya keselamatan masuk ke dalam Indikator Mutu RS yang ditetapkan di Tahun 2018.



3. Analisis -



Analisis data menggunakan program Ms. Excel, dan diberikan penjelasan dalam bentuk narasi sebagai penjabaran dari hasil yang didapat.



-



Hasil pengukuran per dimenasi dikategorikan menjadi 3 kelompok : a. Pencapaian Nilai ≤ 50 : Membudaya Rendah/lemah/kurang baik b. Pencapaian Nilai 51 - < 75 : Membudaya sedang/cukup baik c. Pencapaian Nilai ≥75 : Membudaya Kuat/Baik



-



Hasil pencapaian dengan nilai ≤ 50 dilakukan analisis awal oleh Manager Mutu dan Akreditasi sebagai Sektretaris Tim KPRS, untuk kemudian dilakukan pembahasan dengan melibatkan Para Manager dan Pimpinan Unit di RS, untuk menganalisis penyebab dan membuat rencana tindaklanjut yang tepat guna meningkatkan pencapaian, sehingga diharapkan budaya keselamatan pasien di rumah sakit menjadi suatu budaya yang melekat kuat dalam melaksanakan pekerjaannya sehari – hari.



4. Validasi -



Pengukuran data hanya dilakukan 1x per periode



-



Pengukuran data ulang hanya dilakukan jika dalam kuesioner terdapat pertanyaan yang tidak diisi atau tidak sesuai dengan item terkait yang diisi dalam 1 kuesioner



-



Jawaban NETRAL tidak diambil sebagai pencapaian baik katgeori respon positif maupun negative, untuk menghindari bias.



5. Feedback -



Hasil pengukuran disampaikan dalam Rapat Pencapaian Indikator Mutu RS periode TW I (untuk pengukuran periode Januari) dan Rapat Pencapaian Indikator Mutu RS periode TW III (untuk pengukuran periode Juli)



-



Feed back dari Direktur dituliskan dalam notulen rapat diberikan kepada seluruh unit kerja.



6. Publikasi data a. Publikasi data Internal diinformasikan dalam : - Rapat Pencapaian Indikator Mutu RS Triwulan yang dihadiri oleh Para Manager dan Pimpinan Unit - Diberikan dalam bentuk soft file melalui FTP berupa materi rapat dan notulen rapat ke seluruh manager dan pimpinan unit kerja. - Disajikan dalam madding pencapaian Indikator Mutu RS Triwulan b. Publikasi data eksternal diinformasikan melalui SISMADAK dan Website resmi RS setelah disetujui oleh Direktur RS.



III.



TATA LAKSANA Mengacu pada Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit Umum Hermina Balikpapan Tahun 2018 dan Program PMKP Rumah Sakit Umum Hermina Balikpapan Tahun 2018, maka tahapan pengukuran budaya keselamatan pasien di Rumah Sakit Umum Hermina Balikpapan ditentukan sebagai berikut: 1. Rapat Penetapan Pengukuran Budaya Keselamatan Pasien - Rapat dilaksanakan pada Minggu Ke-4 Bulan Desember 2017 bersamaan dengan Rapat Mutu TW IV Tahun 2017 serta sosialiasi pencapaian Indikator Mutu Rumah Sakit Tahun 2017. - Rapat dihadiri oleh Para Manager Bidang/Bagian dan Direksi Rumah Sakit dengan dipimpin oleh Direktur RS dan Manager Mutu selaku fasilitator. - Tujuan rapat adalah menyepakati pengukuran Budaya Keselamatan Pasien di Rumah Sakit dan jenis instrumen kuesioner yang akan digunakan untuk melakukan pengukuran budaya keselamatan pasien di Rumah Sakit



Hermina Balikpapan, berdasarkan hasil review literature jurnal tentang



budaya keselamatan pasien yang sudah dilakukan sebelumnya oleh Manager Mutu dan Akreditasi RS. - Hasil rapat disepakati bahwa Pengukuran Budaya Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Hermina Balikpapan menggunakan intrumen kuesioner HSPSC yang dikeluarkan oleh AHRQ-2004 yang mengukur budaya keselamatan pasien di rumah sakit menggunakan 12 dimensi keselamatan pasien rumah sakit. 2. Menyusun Instrumen kuesioner HSPSC dalam bentuk Bahasa Indonesia guna memudahkan pengisian oleh responden. 3. Menentukan kategori sample dan jumlah minimal sample yang akan dijadikan responden -



Jumlah sample ditentukan menggunakan rumus taro yamato dengan teknik proposional cluster random sampling dari jumlah total populasi karyawan di RS Umum Hermina Balikpapan.



-



Kriteria inklusi karyawan tetap dan sudah bekerja ≥ 1 tahun, jabatan PN, PJ, Kaur, Kaints dan Kaper.



4. Melakukan sosialisasi/diklat tentang budaya keselamatan pasien dan tata cara pengisian instrumen kuesioner budaya keselamatan pasien kepada seluruh manager dan pimpinan unit kerja. -



Sosialisasi dilakukan dengan cara menyampaikan langsung pada saat kegiatan morning meeting dan diklat.



-



Dan juga mensosialisasikan dengan cara tertulis, menggunakan memo yang dilengkapi dengan juknis pengisian instrument budaya keselamatan pasien.



5. Melakukan uji coba kuesioner sebelum akhirnya diimplementasikan di Rumah Sakit Umum Hermina Balikpapan -



Uji coba kuesioner dilakukan untuk mengetahui mampu tidaknya kuesioner diisi dalam waktu 15 menit sesuai dengan ketentuan yang tertera pada kuesioner HSPSC.



-



Target uji coba adalah seluruh Manager Rumah Sakit Umum Hermina Balikpapan



6. Membuat



penetapan



kebijakan



Direktur



Tentang



Pengukuran Budaya



Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Umum Hermina Balikpapan Tahun 2018



dengan menggunakan instrumen kuesioner HSPSC-AHRQ.



7. Melakukan pengukuran budaya keselamatan pasien kepada responden yang menjadi sample pengukuran. -



Pengukuran data dilakukan 2x dalam setahun pada bulan Januari dan Bulan Juli.



8.



Melakukan penyortiran data -



Data yang diambil hanya kuesioner yang diisi lengkap oleh responden untuk menjaga aspek validitas. Jika sample kurang, maka diambil pengukuran data baru.



9. Membuat hasil pengukuran budaya keselamatan pasien 10. Melakukan analisa data hasil Pengukuran Budaya Keselamatan Pasien -



Analisa dilakukan pada dimensi budaya keselamatan pasien yang masuk ke dalam kategori membudaya lemah/kurang baik.



11. Membuat rekomendasi tindak lanjut berdasarkan pada dimensi budaya keselamatan pasien yang masuk ke dalam kategori membudaya lemah/kurang baik. 12. Mensosialisasikan hasil pengukuran kepada seluruh pimpinan di Rumah Sakit (Direksi, Manager, Kaints, Kaperu dan Kaur) IV. DOKUMENTASI







 



Kuesioner asli Pengukuran Budaya Keselamatan Pasien di Rumah Sakit didokumentasikan di Sekretaris Tim KPRS, yakni oleh Manager Mutu dan Akreditasi (terlampir). Kuesioner hasil Pengukuran Budaya Keselamatan Pasien di Rumah Sakit yang didokumentasikan di Bidang Mutu dan Akreditasi. Hasil pengolahan data didokumentasikan di Bidang Mutu dan Akreditasi dan ditembuskan keseluruh bidang/bagian di rumah sakit.



Ditetapkan di Balikpapan Pada tanggal 28 Februari 2018 DIREKTUR



dr. DOUGLAS S UMBOH , MARS



Lampiran 1 : KUESIONER BUDAYA KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT Petunjuk Pengisian Kuesioner : 1. Mohon kesediaan Saudara untuk mengikuti survei ini. Kuesioner ini dilakukan untuk mengetahui persepsi Saudara tentang isu keselamatan pasien, kesalahan medis dan pelaporan kejadian di rumah sakit tempat saudara berdinas. 2. Jawaban Saudara diperlukan hanya untuk kepentingan rumah sakit dan tidak akan mempengaruhi kondite Saudara. Oleh karena itu kami mengharapkan Saudara dapat mengisi kuesioner ini dengan jujur sesuai dengan keadaan/suasana di unit tempat Saudara bertugas di RS Umum Hermina Balikpapan. 3. Mohon lakukan pengisian jawaban secara lengkap pada seluruh pertanyaan selama 15 menit. Daftar Istilah “Keselamatan Pasien” didefinisikan sebagai penghindaran dan pencegahan cedera pada pasien dan pencegahan kejadian yang tidak diharapkan yang merupakan hasil dari suatu proses dalam pelayanan kesehatan. “Keselamatan Pasien Rumah Sakit” adalah suatu sistem dimana RS membuat asuhan pasien lebih aman, yang meliputi *asesmen risiko, *identifikasi & pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien,*pelaporan & analisis insiden, *kemampuan belajar dari insiden & tindak lanjutnya serta *implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko. Insiden Keselamatan Pasien (IKP) : setiap kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan/berpotensi mengakibatkan harm (penyakit, cedera, cacat, kematian dll) yang tidak seharusnya terjadi. 1. “Kondisi Potensial Cidera – KPC“ (situasi atau kondisi yang perlu dilaporkan) : suatu situasi / kondisi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi insiden contoh :- IGD yang sangat sibuk tetapi jumlah personil selalu kurang/understaffed - penempatan defibrillator di IGD ternyata diketahui bahwa alat tersebut rusak, walaupun belum diperlukan. 2. “Kejadian Nyaris Cidera – KNC” : terjadinya insiden yang belum sampai terpapar / terkena pasien. contoh :- unit transfusi darah sudah terpasang pada pasien yang salah, tetapi kesalahan tersebut segera diketahui sebelum transfusi dimulai. 3. “Kejadian Tidak Cidera – KTC”: suatu insiden yang sudah terpapar ke pasien tetapi tidak timbul cedera. contoh : - darah transfusi yang salah sudah dialirkan tetapi tidak timbul gejala inkompatibilitas. 4. “Kejadian Tidak Diharapkan – KTD” : adalah insiden yang mengakibatkan cedera pada pasien. contoh : transfusi yang salah mengakibatkan pasien meninggal karena reaksi hemolysis



Bagian A : Area/ Unit Kerja Anda Dalam kuesioner ini, yang dimaksud dengan “ unit “ adalah tempat kerja di mana anda mengunakan sebagian terbesar waktu kerja anda atau melakukan sebagian besar pelayanan klinis di tempat tersebut. Di mana unit kerja /Instalasi Anda di rumah sakit ini ? ……………………………….. Mohon berikan jawaban Anda yang menunjukkan setuju atan tidaknya anda terhadap pernyataan berikut : Keterangan



NO 1 2 3



4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14



STS = Sangat Tidak Setuju TS = Tidak Setuju



N = Netral S = Setuju SS = Sangat Setuju



PIKIRKAN TENTANG UNIT KERJA ANDA Setiap orang saling membantu satu sama lain di unit kami Kami memiliki cukup staf untuk menangani beban kerja Jika di unit kami ada banyak pekerjaan yang harus diselesaikan dalam waktu cepat, maka staf di unit kami bekerja bersama-sama sebagai tim untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut Di unit kami orang-orang saling menghargai satu sama lain Staf di unit kami bekerja lembur untuk melayani pasien Kami turut berperan aktif dalam melakukan hal-hal yang dapat meningkatkan keselamatan Pasien Unit kami sering menggunakan tenaga honorer untuk memberikan pelayanan kepada pasien, dikala jumlah SDM tidak mencukupi/melebihi ratio. Staf di unit kami sering merasa bahwa “kesalahan yang mereka lakukan digunakan untuk menyalahkan mereka” Di unit kami, kesalahan yang terjadi digunakan untuk membuat perubahan ke arah yang positif Adalah merupakan suatu kebetulan saja jika kesalahan/insiden yang serius (KTD) tidak terjadi di unit ini Jika unit kami sedang sibuk, maka unit lain akan membantu Ketika insiden keselamatan pasien dilaporkan, yang dicatat/dibicarakan adalah pelakunya, bukan fokus kepada masalahnya Setelahkamimelakukanperubahanuntuk meningkatkan keselamatan pasien, kami selalu melakukan evaluasi terhadap keefektivitasannya Kami bekerja dalam metode “krisis”, dimana situasinya selalu terburu – buru, dan kami harus berusaha menyelesaikan tindakan/pekerjaan yang banyak dengan waktu yang sangat cepat



STS



TS



N



S



SS



menyelesaikan pekerjaan, meskipun 15 Dalam pekerjaan kami cukup banyak, namun kami tidak pernah mengorbankan keselamatan pasien 16 Staf/kami merasa khawatir bahwa kesalahan yang diperbuat akan dicatat pada penilaian kinerja mereka 17 Di unit kami banyak terdapat masalah yang berhubungan dengan keselamatan pasien 18 Prosedur/SPO/ Sistem Keselamatan Pasien di unit kami sudah baik dalam dalam mencegah/medeteksi kemungkinan terjadinya insiden/error. Bagian B : Atasan Langsung (Pimpinan Unit Kerja ; Kaints/Kaperu/Kaur (atau Manajer And Jika anda seorang Kaur/Kaper/Kainst. NO PIKIRKAN TENTANG UNIT KERJA ANDA Pimpinan unit kerja /atasan kami (kaints/kaperu/kaur) 1 memberikan pujian ketika melihat pekerjaaan diselesaikan sesuai prosedur keselamatan pasien Pimpinan unit kerja /atasan kami (kaints/kaperu/kaur) 2 serius dalam mempertimbangkan saran staf/kami untuk memperbaiki keselamatan pasien Ketika beban kerja kami tinggi, Pimpinan unit kerja 3 /atasan kami (kaints/kaperu/kaur) meminta kami bekerja cepat meski hal tersebut dilakukan dengan mengambil jalan pintas Pimpinan unit kerja /atasan kami (kaints/kaperu/kaur) 4 selalu membesar-besarkan masalah keselamatan pasien yang terjadi di unit kami



STS



TS



N



S



SS



Bagian C : Komunikasi Seberapa sering hal-hal berikut terjadi di Unit /Area kerja Anda? NO 1



2



3



4



PIKIRKAN TENTANG UNIT Tidak KERJA ANDA pernah Kami diberikan umpan balik terhadap perubahan yang harus dilakukan di tempat kerja berdasarkan kejadian insiden yang dilaporkan. Staf/Karyawan di unit kami bebas berbicara tanpa rasa takut jika melihat sesuatu yang dapat berdampak negatif pada perawatan pasien Staf/Karyawan di unit kami mendapat informasi mengenai insiden yang terjadi di unit kami Karyawan merasa bebas menanyakan keputusan atau rencana tindakan yang diambil oleh Pimpinan unit kerja /atasan kami (kaints/kaperu/kaur) yang berhubungan dengan keselamatan pasien



Jarang



Kadangkadang Sering Selalu



5 6



Di unit ini, kami mendiskusikan caracara mencegah agar insiden tidak terulang kembali Staf/Karyawan di unit kami merasa takut bertanya jika terjadi sesuatu yang tidak benar (terjadinya suatu kesalahan)



Bagian D : Frekuensi Kejadian yang Dilaporkan Di Unit/Area kerja Anda, bila kesalahan-kesalahan berikut terjadi, seberapa sering hal tersebut dilaporkan? NO



PIKIRKAN TENTANG UNIT KERJA ANDA



1



Jika suatu kesalahan terjadi, tetapi sudah diketahui dan diperbaiki sehingga tidak sampai terpapar ke pasien (Kejadian Nyaris Cedera) seberapa seringkah hal tersebut dilaporkan ? Jika ditemukan suatu situasi/kondisi, yang berpotensi mencederai pasien,



2



Tidak pernah



Jarang Kadang- Sering Selalu kadang



tetapi belum terjadi insiden (Kondisi Potensial Cedera), seberapa 3



seringkah hal tersebut dilaporkan? Jika suatu kesalahan dilakukan, dan sudah terpapar kepada pasien namun tidak terjadi cedera kepada pasien (Kejadian Tidak Cedera), seberapa seringkah hal tersebut dilaporkan ?



Bagian E : Tingkat Keselamatan Pasien Mohon berikan penilaian Anda (dilingkari) tentang keselamatan pasien di Unit Kerja Anda : A. Sempurna B. Sangat baik C. Dapat diterima D. Kurang baik E. Gagal



Bagian F : Rumah Sakit Anda Mohon berikan jawaban anda terhadap pernyataan berikut tentang Rumah Sakit NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11



PIKIRKAN TENTANG RUMAH SAKIT ANDA Manajemen RS memberikan suasana kerja / iklim kerja yang mendukung keselamatan pasien Di RS kami, unit satu dengan unit lainnya tidak berkoordinasi dengan baik Hal-hal yang salah terjadi pada saat transfer pasien dari unit satu ke unit yang lain Terdapat kerjasama yang baik antar unit di RS ini untuk menyelesaikan pekerjaan secara bersama-sama Informasi yang penting mengenai perawatan pasien sering hilang saat pergantian shift Seringkali saya merasa tidak menyenangkan bekerja dengan staf yang berasal dari unit lain dalam RS ini Masalah sering timbul pada saat pertukaran informasi antar unit di RS ini Tindakan manajemen RS menunjukkan bahwa keselamatan pasien merupakan prioritas utama Manajemen RS hanya tertarik pada keselamatan pasien jika kejadian insiden (Kejadian Tidak Diinginkan) sudah terjadi insiden Unit-unit dalam rumah sakit ini bekerjasama dengan baik untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien Pergantian shift menimbulkan masalah bagi pasien di RS ini



STS



TS



N



S



SS



Bagian G : Jumlah kejadian yang Dilaporkan Dalam 12 bulan terakhir, berapa banyak laporan kejadian yang Anda/unit Anda tuliskan dan laporkan a. Tidak ada laporan kejadian d. 6-10 laporan kejadian b. 1-2 laporan kejadian e. 11-20 laporan kejadian c. 3-5 laporan kejadian f. 21 atau lebih laporan kejadian Bagian H : Informasi latar belakang Laporan ini akan membantu dalam analisis hasil survey 1. Berapa lama Anda bekerja di RS ini ? a. Kurang dari 1 tahun b. 1-5 tahun c. 6-10 tahun



d. 11-15 tahun e. 16-20 tahun f. 21 tahun atau lebih



2. Sudah berapa lama Anda bekerja di unit yang sekarang ini ? a. Kurang dari 1 tahun d. 11-15 tahun b. 1-5 tahun e. 16-20 tahun c. 6-10 Tahun f. 21 tahun atau lebih 3. Berapa jam dalam seminggu anda bekerja di RS ini?



Kurang dari 20 jam per minggu a. 20- 39 jam per minggu b. 40 – 59 jam per minggu



4. Apa jabatan /posisi anda di RS ini ? a. Perawat pelaksana b. Bidan pelaksana c. Bidan/Perawat kepala ruangan d. Staf dokter umum



c. 60 – 79 jam per minggu d. 80 – 99 jam per minggu e. 100 jam per minggu atau lebih e. f. g. h.



Staf Dokter Spesialis Staf farmasi Staf laboratorium Lainnya, sebutkan....................



5. Dalam posisi Anda sebagai staf sekarang, apakah anda berinteraksi atau kontak secara langsung dengan pasien? a. Ya, saya secara langsung berinteraksi/kontak dengan pasien b. Tidak, saya tidak berinteraksi/kontak langsung dengan pasien 6. Berapa lama anda telah bekerja dalam profesi atau spesialisasi yang sekarang ini ? a. Kurang dari 1 tahun b. 1-5 tahun c. 6 -10 tahun d. 11-15 tahun e. 16-20 tahun f. 21 tahun atau lebih Bagian I : komentar anda Tulis komentar anda mengenai budaya keselamatan pasien, dukungan pimpinan, dan pelaporan insiden keselamatan pasien di rumah sakit Anda: ……………………………………………………………………….…………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………….……………………….……………….…………………



TERIMA KASIH ANDA TELAH MENGISI KUESIONER DENGAN LENGKAP



Lampiran 2 : Pembagian (42) pertanyataan Kuesioner ke dalam 12 dimensi sesuai dengan kategori. Dimensi 1: Tindakan Pimpinan Unit dalam Mempromosikan/Mendukung Keselamatan Pasien Respon Respon No Pernyataan Netral Total Positif Negatif Pimpinan unit kerja /atasan kami (kaints/kaperu/kaur) memberikan pujian ketika 1 melihat pekerjaaan diselesaikan sesuai prosedur keselamatan pasien Pimpinan unit kerja /atasan kami (kaints/kaperu/kaur) serius dalam 2 mempertimbangkan saran staf/kami untuk memperbaiki keselamatan pasien Ketika beban kerja kami tinggi, Pimpinan unit kerja /atasan kami (kaints/kaperu/kaur) meminta kami 3 bekerja cepat meski hal tersebut dilakukan dengan mengambil jalan pintas Pimpinan unit kerja /atasan kami (kaints/kaperu/kaur) selalu membesar-besarkan 4 masalah keselamatan pasien yang terjadi di unit kami Total Persentase (%)



Dimensi 2: Pembelajaran Organisasi dan Perbaikan Berkelanjutan Respon No Pernyataan Positif Kami turut berperan aktif dalam melakukan hal-hal 1 yang dapat meningkatkan keselamatan Pasien Di unit kami, kesalahan yang terjadi digunakan 2 untuk membuat perubahan ke arah yang positif Setelah kami melakukan perubahan untuk meningkatkan keselamatan pasien, kami selalu 3 melakukan evaluasi terhadap keefektivitasannya Total Persentase (%)



Respon Negatif



Netral



Total



Dimensi 3: Kerja Sama dalam Satu Unit No 1 2 3 4



Pernyataan



Respon Positif



Respon Negatif



Netral



Total



Respon Positif



Respon Negatif



Netral



Total



Respon Negatif



Netral



Setiap orang saling membantu satu sama lain di unit kami Jika di unit kami ada banyak pekerjaan yang harus diselesaikan dalam waktu cepat, maka staf di unit kami bekerja bersama-sama sebagai tim untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut Di unit kami orang-orang saling menghargai satu sama lain Jika unit kami sedang sibuk, maka unit lain akan membantu Total Persentase (%)



Dimensi 4: Komunikasi Terbuka No 1



2 3



Pernyataan Staf/Karyawan di unit kami bebas berbicara tanpa rasa takut jika melihat sesuatu yang dapat berdampak s negatif pada perawatan pasien Karyawan merasa beba menanyakan keputusan atau rencana tindakan yang diambil oleh Pimpinan unit kerja /atasan kami (kaints/kaperu/kaur) yang berhubungan dengan keselamatan pasien Staf/Karyawan di unit kami merasa takut bertanya jika terjadi sesuatu yang tidak benar (terjadinya suatu kesalahan) Total Persentase (%)



Dimensi 5: Umpan Balik dan Komunikasi tentang Kesalahan Respon No Pernyataan Positif Kami diberikan umpan balik terhadap perubahan 1 yang harus dilakukan di tempat kerja berdasarkan kejadian insiden yang dilaporkan.



2



Staf/Karyawan di unit kami mendapat informasi mengenai insiden yang terjadi di unit kami



3



Di unit ini, kami mendiskusikan cara-cara mencegah agar insiden tidak terulang kembali



Total Persentase (%)



Total



Dimensi 6: Respon Tidak Menghukum Terhadap Kesalahan No



1 2



3



Pernyataan



Respon Positif



Respon Negatif



Netral



Total



Respon Positif



Respon Negatif



Netral



Total



Respon Negatif



Netral



Staf di unit kami sering merasa bahwa “kesalahan yang mereka lakukan digunakan untuk menyalahkan mereka” Ketika terjadi insiden yang kemudian dilaporkan, yang dicatat/dibicarakan adalah pelakunya, bukan fokus kepada masalahnya Staf/Karyawan merasa khawatir bahwa kesalahan yang diperbuat akan dicatat pada penilaian kinerja mereka



Total Persentase (%) Dimensi 7: Staffing No



Pernyataan



1 2



Kami memiliki cukup staf untuk menangani beban kerja Staf di unit kami bekerja lembur untuk melayani pasien Unit kami sering menggunakan tenaga honorer untuk memberikan pelayanan kepada pasien, dikala jumlah SDM tidak mencukupi/melebihi ratio. Kami bekerja dalam “metode krisis”, dimana situasinya selalu terburu – buru, dan kami harus berusaha menyelesaikan tindakan/pekerjaan yang banyak dengan waktu yang sangat cepat Total Persentase (%)



3 4



Dimensi 8: Dukungan Manajemen Terhadap Keselamatan Pasien Respon No Pernyataan Positif Manajemen RS memberikan suasana kerja / iklim kerja 1 yang mendukung keselamatan pasien Tindakan manajemen RS menunjukkan bahwa 2 keselamatan pasien merupakan prioritas utama Manajemen RS hanya tertarik pada keselamatan pasien 3 jika sudah terjadi kejadian insiden (Kejadian Tidak Diinginkan) Total Persentase (%)



Total



Dimensi 9: Kerja Sama Antar Unit No



Pernyataan



1



Di RS kami, unit satu dengan unit lainnya tidak berkoordinasi dengan baik



2



Terdapat kerjasama yang baik antar unit di RS ini untuk menyelesaikan pekerjaan secara bersama-sama



3



Seringkali saya merasa tidak menyenangkan bekerja dengan staf yang berasal dari unit lain dalam RS ini



4



Unit-unit dalam rumah sakit ini bekerjasama dengan baik untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien



Respon Positif



Respon Negatif



Netral



Total



Respon Positif



Respon Negatif



Netral



Total



Total Persentase (%) Dimensi 10: Handsoffs dan Transisi No



Pernyataan



1



Hal-hal yang salah terjadi pada saat transfer pasien dari unit satu ke unit yang lain menyelesaikan pekerjaan tersebut



2



Informasi yang penting mengenai perawatan pasien sering hilang saat pergantian shift



3



Masalah sering timbul pada saat pertukaran informasi antar unit di RS ini



4



Pergantian shift menimbulkan masalah bagi pasien di RS ini



Total Persentase (%) Dimensi 11: Persepsi Keseluruhan Terhadap Keselamatan Pasien No 1 2 3 4 Total



Pernyataan Adalah merupakan suatu kebetulan saja jika kesalahan/insiden yang serius (KTD) tidak terjadi di unit ini Dalam menyelesaikan pekerjaan, meskipun pekerjaan kami cukup banyak, namun kami tidak pernah mengorbankan keselamatan pasien Di unit kami banyak terdapat masalah yang berhubungan dengan keselamatan pasien Prosedur/SPO/ Sistem Keselamatan Pasien di unit kami sudah baik dalam dalam mencegah/medeteksi kemungkinan terjadinya insiden/error. Persentase (%)



Respon Positif



Respon Negatif



Netral



Total



Dimensi 12: Frekuensi Pelaporan Kejadian No 1



2



3



Pernyataan Jika suatu kesalahan terjadi, tetapi sudah diketahui dan diperbaiki sehingga tidak sampai terpapar ke pasien (Kejadian Nyaris Cedera) seberapa seringkah hal tersebut dilaporkan ? Jika ditemukan suatu situasi/kondisi, yang berpotensi mencederai pasien, tetapi belum terjadi insiden (Kondisi Potensial Cedera), seberapa seringkah hal tersebut dilaporkan? Jika suatu kesalahan dilakukan, dan sudah terpapar kepada pasien namun tidak terjadi cedera kepada pasien (Kejadian Tidak Cedera), seberapa seringkah hal tersebut dilaporkan ? Total Persentase (%)



Keterangan : Jawaban NETRAL tidak dimasukan ke dalam perhitungan.



Respon Positif



Respon Negatif



Netral



Total