A.4.c Refleksi Pembelajaran - Topik Perencanaan Pembelajaran [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

a.4.c Refleksi Pembelajaran - Topik Perencanaan Pembelajaran



1. Setelah saya menyaksikan video-video pada topik ini beberapa pemahaman baru yang menarik dan menggugah untuk diri saya antara lain:  Merumuskan Visi dan Misi  Perancangan kurikulum operasional perlu diawali dari visi dan misi satuan pendidikan.  Melalui keranagka Nasional yang di susun oleh pemerintah pusat maka satuan pendidikan/sekolah berwenang merumuskan Kurikulum Opersional di tingkatan satuan pendidikan masing-masing di awali dengan merumuskan Visi dan Misi sekolah.  Visi adalah cita-cita bersama untuk jangka waktu tertentu yang dirumuskan berdasarkan masukan dari seluruh warga sekolah, sedangkan Misi adalah cara-cara dalam menggapai visi tersebut  Kurikulum operasional bersifat fleksibel dan dinamis yang berarti satuan pendidikan dapat mengembangkan sesuai karakteristik dan kebutuhan yang selaras dengan kerangka yang ditetapkan oleh pemerintah  Sebelum penyusunan visi misi harus ada analisi lingkungan belajar  Dalam penyusunan Visi Misi tidak boleh berbentrokan dengan: tujuan Pendidikan Nasional, profil pelajar pancasilastruktur kurikulum, Prinsip pembelajaran dan Asesmen dan capaian pembelajaran  Pada akhirnya dan praktiknya seluruh warga sekolah harus berkomitmen menjalankan visi dan misi.  Lingkungan yang Nyaman dan Aman  Lingkungan belajar yang nyaman dan aman dapat membantu murid mencapai kompetensinya secara optimal. Satuan pendidikan dan guru berperan dalam menciptakan lingkungan tersebut.  Dengan Hukuman tidak menjamin murid memiliki tanggung jawab dan kesadaran diri



 Melibatkan lingkungan warga sekolah, contohnya, membuat budaya ramah sekolah,  Selalu pertimbangkan karakter dan keragaman murid  Banyak berdiskusi tentang murid dan mengubah cara pandang pada murid yang melanggar  Refleksi sebagai bagian dari pembelajaran di SD, SMP, dan SMA 1. Pada Fase A refleksi masih bertokus pada ekspresi diri, yaitu dengan menyesuaikan kemampuan diri, seperti Kekuatan,kelemahan, keberhasilan, yang penting anak Nyaman berbicara, Nyaman menjawab, dan Mengeskpresikan dirinya. 2. Pada Fase B (9-10) tahun murid diharapkan dapat mengidentifikasi situasi, murid diharapkan dapat mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang dapat mendukung proses belajar dan mengembangkan diri serta cara-cara untuk mengatasi kekurangan. 3. Pendidik harus bisa menggiring murid menemukan hambatan dan cara mengatasinya, membantu memahami dirinya saat belajar, dan menilai hasil kerjanya sendiri. Selain itu pendidik harus memikirkan bantuan apa yang ia butuhkan serta sumber daya yang paling membantunya. 4. Refleksi dapat dilakukan ketika proses sedang berjalan, dan di akhir saat sudah ada hasil pembelajaran yang di buat. 5. Cara yang bisa dilakukan untuk memfasilitasi murid berefleksi :  Memberikan daftar capaian-capaian yang dilalui pada serangkaian proses belajar. Capaian 1. Saya dapat menjelaskan perbedaan kebutuhan dan keinginan 2. Saya dapat menjelaskan alasan memilih yang dinginkan 3. Saya dapat menulis kata-kata sederhana 4. Saya dapat memahami arti atau makna kata-kata baru Bisa juga dengan memberikan pertanyaan tambahan yang memandu Ibu dan Bapak Guru juga perlu menciptakan suasana yang mendukung 6. Refleksi memerlukan keterbukaan murid, Baik pada diri sendiri, serta gurunya. 7. Ternyata refleksi bukan dilakukan karena kebetulan ada waktu, tapi kita perlu mengadakan waktu untuk melakukan refleksi. 8. Pada Face D intinya adalah mengaitkan hasil refleksinya ke dalam proses belajar, sehingga bentuk pertanyaan bisa mengacu pada capaian dibawah ini :  



Metode belajar, Kemampuan, Target yang ingin di capai, Rencana belajar, dan bantuan yang ia butuhkan. 9. Murid punya hak untuk menjaga privasi dari hasil refleksi nya.  Pemahaman bermakna dan pertanyaan pemantik merumuskan pertanyaan pemantik dengan beberapa kriteria yaitu: 1. Berupa pertanyaan terbuka dapat dan penting diperdebatkan di kelas bersama murid-murid tanpa melakukan proses mencari tahu sebelumnya: 2. merupakan inti dari topik pembelajaran 3. melahirkan pertanyaan-pertanyaan baru dibenak murid dan melihat keterikatan ketertarikan mereka untuk mempelajari topik pembelajaran. 4. Membahasa hal yang konseptual atau memiliki pemahaman filosofis  Merancang asesmen pembelajran Penilaian yang dituangkan berpedoman dengan atau pada aspek dan tingkat capaian pada rubrik Ada beberapa hal yang perlu kita lakukan dengan merancang asesmen 1. menentukan TP 2. 3. 4. 5.



menurunkan menjadi indikator pencapaian kompetensi Menentukan alat ukur sesuai dengan produk akhir Membuat dan menyiapkan alat ukur Menurunkan indikator menjadi aspek dan tingkat capaian jika alat ukur



bentuk rubrik 6. membuat dan menyiapkan lembar pengisian penilaian baik oleh guru maupun murid jika menggunakan penilaian sebaya  Membuat dan memodifikasi Modul ajar Modul ajar adalah salah satu bentuk rencana pembelajaran maka saat menyusun rencana pembelajran harus dngn semangat mewujudkan profil pelajr pancasila terdapat beberapa komponen dalam Modul ajar 1. fase capaian pembelajrana 2. jumlah jam pembelajaran ,bagian ini disesuaikan dengan alokasi yang sudah kita tentukan di awal 3. model belajar pembelajaran 4. Tujuan pembelajran pembelajaran, yang sudah kita tentukan saat menurunkan capaian pembelajran menajdi ATP 5. Dimensi pancasila yaitu dimensi profil pelajar Pancasila mana yang dapat dipenuhi dengan pembelajaran pada MOdul ajar



6. Pengtahuan /ketrampilan prsayarat yang perlu dimiliki murid yang belum mepelajrai topik trtentu. 7. Pemahaman bermakana Ada komponen-komponen detali dalam modul bahan ajar per-pertemuan : 1. Bahan ajara 2. Pertnyaan pemantik yakni pertanyaan yang mendorong murid untuk menyelami makna dan manfaat materi pembelajaran bagi kehidupannya 3. Indikator keberhasilan 4. Srana dan prsarana 5. Rencana asesmen 6. Rincian kegiatan 7. Lampiran kegiatan -lembar aktifitas -rubrik penilaian -bahan ajar lain atau media pendukung tambahan Pada prinsipnya modul ajar harus memiliki 4 kriteria yakni :  Pertama pemahaman konsep dari setiap mata pelajaran melalui pengalaman belajar dan lintas disiplin (esensial)  Kedua menumbuhkan minat untuk belajar melibatkan murid berkaitan dengan pengalaman atau pengetahuan sebelumnya sesuaikan capaian belajarnya ( menarik bermakana dan menantang)  Menyesuaikan konteks diri dan lingkungan murid (relevan dan kontesktula)  Kaitan alur pembelajaran dengan fase belajar murid( berkesinambuangan) 2. Setelah saya menyaksikan video-video pada topik ini pemahaman dan keterampilan yang ingin saya pelajari lebih dalam diantaranya adalah:  Memahami karakter Peserta didik  Mengajak warga sekolah peran aktif dalam penyusunan Visi dan Misi Sekolah  Mengajak untuk menjalankan Visi dan Misi yang telah tersusun  Memahami lebih jauh tentang Visi dan Misi yang sesuai dengan Pendidikan Nasional



 Mempelajari Strategi untuk membuat, memodifikasi, dan mengembangkan modul ajar  merancang rubrik penilaian untuk menguku kompetensi murid  membuat tingkatan capaian dari setiap aspek penilaian aspek dan tingkat capaian dapat dikembangkan sesuai dengan indikator tercapainya kompetensi dieluruh cakupan materi bahan ajara 3. Pertanyaan/kebingungan yang masih saya miliki terkait video-video pada topik ini adalah: Setelah menonton video-vidio muncul beberapa pertanyaan: 1.



Butuh berapa lamakah bagi seorang guru untuk, mnyusun, memodifikasi atau mengembangkan modul pempelajaran, Dan kapankah waktu yang tepat untuk melakukan hal tersebut?



2. Dalam pemberian pertnyaan pemantik, apakah pertnyaan itu ditulis dan dicatat oleh murid atau spontan dengan cara umpan balik?