Advanced, Troubleshooting Inkompatibilitas Mayor, Ict, DCT, Ac [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Usi Sukorini Departemen Patologi Klinik & Kedokteran Laboratorium FK UGM Instalasi Laboratorium Klinik RSUP Dr. Sardjito Panitia Transfusi Darah RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta



ADVANCED COURSE IN BLOOD TRANSFUSION



2017



TUJUAN XM  Tujuan utama uji cocok serasi mayor adalah utk mendeteksi Ab dlm serum resipien (termasuk anti-A & anti-B) yg dpt menghancurkan eritrosit yg ditransfusikan



 Hasil uji cocok serasi (+) hrs ada penjelasan  Pasien tdk menerima transfusi sp penyebab inkompatibilitas diketahui, (kecuali dalam keadaan emergency?)  Jika hasil (+), hasil AC & skrining Ab hrs ditinjau kembali utk mengidentifikasi pola penyebab



MASALAH KLERIKAL MASALAH TEKNIS



KONDISI PASIEN ATAU DONOR



1



2 3



4 5



6



• Kesalahan penggolongan darah ABO & Rh pasien atau donor • Alloantibodi dlm serum pasien bereaksi dgn Ag eritrosit donor • Autoantibodi dlm serum pasien bereaksi dgn Ag eritrosit donor



• Pelapisan (prior coating) eritrosit donor oleh protein, menghasilkan tes antiglobulin positif • Abnormalitas dalam serum pasien



• Kontaminasi dalam sistim tes



1. Kesalahan penggolongan drh ABO & Rh pasien atau donor • Penggolongan darah ABO harus segera diulang terutama adanya inkompatibilitas kuat pada penilaian hasil



• Sampel yg memiliki identitas yg masih diperdebatkan dg sampel pasien & kantong donor hrs diuji ulang



Penyebab hasil positif pada uji cocok serasi mayor



 



AC akan (-) kec. pasien mendpt transfusi sel inkompatibel Jika Ab skrining (+), lakukan identifikasi spesifisitas Ab



Penyebab hasil positif pada uji cocok serasi mayor



XM mayor ++



(eritrosit donor + serum pasien), AC XM: Fase I, Fase II, Fase III



B



DONOR



+



Y Y



PASIEN



Alloantibodi dlm serum pasien bereaksi dgn Ag eritrosit donor



Contoh: a. Jika semua eritrosit donor inkompatibel dg serum pasien, diperkirakan:  antibodi thd antigen dg frekuensi tinggi, antibodi multipel (HFA) dlm serum pasien  konsultasi ke lab rujukan Saran: donor saudara kandung Ab multipel psn



Ab anti HFA pasien D2



Y



Y



Y Y Y



D3



Y Y



Y



D4 D1 D = donor



b.



Jika Ab skrining (-), dan hanya satu donor unit yg inkompatibel: Kemungkinan Ab dlm serum pasien bereaksi dg Ag low incidence di permukaan eritrosit donor Studi panel biasanya tdk infomatif



c.



Jika skrining Ab (-): Serum pasien mengandung naturally occuring Ab (mis. Anti-A) atau aglutinin ABO didapat pasif Aglutinin (anti-A, anti-B atau anti-AB) terjadi setelah transfusi produk darah non-ABO (mis. Trombosit, transplantasi organ atau sumsum tulang Cek hasil serum grouping utk mengkonfirmasi adanya reaksi tak diharapkan dg sel A1 dan/atau cek riwayat transfusi & transplantasi



XM mayor +++ (dan skrining Ab -)



B



-



DONOR



+



Y Y



PASIEN



Anti A, anti B atau anti AB



Aglutinin (anti-A, anti-B atau anti-AB) terjadi setelah transfusi produk darah non-ABO (mis. Trombosit, transplantasi organ atau sumsum tulang



AC akan (+) Ab skrining (+) dan tes serum psn dg sel donor akan (+)  Sebagian besar Ab memp spesifisitas utk Ag relatively high incidence  Studi panel & adsorption sangat penting utk menilai apakah tdp alloantibodi  Teknik utk manajemen psn dg auto-Ab: autoadsorption serum pasien utk menghilangkan aktivitas auto-Ab  Tes kompatibilitas kmd dilakukan dg serum tsb di atas  



XM mayor ++ (eritrosit donor + serum pasien), AC +



B



DONOR



+



Y Y



PASIEN autoAb



 



Jika XM mayor +, lakukan DAT thd eritrosit donor Sel donor dg DAT (+) akan inkompatibel thd semua resipien yg diuji pd fase antiglobulin krn sel telah terlapisi oleh Ig dan/atau komplemen



a.



Ketidakseimbangan rasio normal albumin/globulin (A/G ratio) a. b. c.



d.



Penyakit Multiple Myeloma dan Macroglobulinemia: - rouleaux Rouleaux akan mempengaruhi semua hasil tes termasuk AC Rouleaux positif kuat, mungkin tampak spt aglutinasi. Paling kuat setelah inkubasi 37C ttp tdk berlangsung lama setelah pencucian sebelum tes AHG Tx. Saline replacement technique



b.



Adanya HMW dextran atau plasma expander lain, menyebabkan hasil positif palsu, Tx. Saline replacement technique



c.



Ab terhadap bhn pengawet dlm reagensia albumin, menghasilkan hasil positif palsu a. b.



Jarang terjadi serum pasien bereaksi dg albumin Terjadi jika pasien memp Ab thd stabilizing substance (caprylate) dlm reagensia albumin



Alat –alat gelas kotor Kontaminasi bakteri dlm sampel  Kontaminan kimiawi atau yg lain dalam salin  Jendalan fibrin  Menghasilkan hasil positif palsu  



1.



 



XM Mayor : (-) XM Minor: (-)



AC = (-)



Darah pasien kompatibel dengan darah donor Darah boleh dikeluarkan



2. XM Mayor = (+) XM Minor = (-)



AC = (-)



▪ Periksa sekali lagi golongan darah psn apakah sudah



sama dengan donor, apabila gol. darah sudah sama : - terdapat Ab ireguler pada serum psn ▪ Ganti darah donor, lakukan XM lagi sampai didapat



hasil XM negatif pada mayor dan minor ▪ Apabila tidak ditemukan hasil XM yang kompatibel



meskipun darah donor telah diganti maka harus dilakukan skrining dan identifikasi Ab thd serum psn, dalam hal ini sampel darah dikirim ke UTD Pembina terdekat



XM mayor +++, XM minor -, AC -



Salah goldar?



Ab ireguler + dlm serum pasien?



Ulangi goldar



Ganti donor sampai hasil negatif Jika tdk ada yang negatif



Skrining dan identifikasi Ab



3. XM Mayor = (-) XM Minor = +



AC = (-)



- terdapat Ab ireguler pada serum/plasma donor - Solusi : ganti dengan darah donor yang lain, lakukan XM lagi



4. XM Mayor = (-) XM Minor = +



AC = +



▪ Lakukan Direct Coombs Test pada psn



▪ Apabila derajad positif pada XM Minor sama atau lebih



kecil dibandingkan derajad positif pada AC / DCT, darah boleh dikeluarkan ▪ Apabila derajad positif pada XM Minor lebih besar



dibandingkan derajad positif pada AC / DCT, darah tidak boleh dikeluarkan. Ganti darah donor, lakukan XM lagi sampai ditemukan positif pada Minor sama atau lebih kecil dibanding AC / DCT



XM MAYOR (-)



B



DONOR



Y Y



+



PASIEN



XM MINOR (+)



Y Y



+



B



PASIEN



DONOR



AUTOCONTROL (+)



• Cek DCT! Jika +, berarti terdapat autoantibodi pd serum pasien



• XM minor + ≤ AC/DCT : darah boleh diberikan



+



Y Y



XM MINOR + PASIEN



Eritrosit pasien sudah DAT +



5. XM Mayor : + XM Minor: +



AC = +







Periksa ulang golongan darah psn maupun donor, baik dengan cell grouping maupun serum grouping, pastikan tidak ada kesalahan gol.







Lakukan DCT pada psn, apabila positif, bandingkan derajat positif DCT dg XM Minor, apabila derajat positif XM Minor sama atau lebih rendah dari DCT, maka positif pada XM Minor dapat diabaikan, artinya positif tersebut berasal dari autoantibodi







Sedangkan positif pada Mayor, disebabkan adanya Ab ireguler pada Serum psn, ganti dengan darah donor baru sampai ditemukan hasil Mayor negatif







Prinsip:  DAT digunakan untuk menunjukkan adanya IgG dan/atau komplemen di permukaan eritrosit in vivo 



Hal ini terjadi setelah terjadi kompleks AgAb







Prinsip: IAT digunakan unutk menunjukkan Ab inkomplet dalam serum  Aglutinasi dapat terjadi setelah terbentuk kompleks Ag-Ab dan penambahan serum Coombs 



Negatif Benar



Negatif palsu



Cek dengan: Coombs Control Cells (CCC) Hasil + : negatif benar, tdk ada masalah dlm pemeriksaan Hasil - : negatif palsu: tidak valid, ulangi pemeriksaan







Reaksi antara serum pasien dengan eritrosit pasien



AUTOANTIBODI



Definisi: 



Autoantibodi ▪ Antibodi yang diproduksi karena induksi



antigen (eritrosit) sendiri 



Alloantibodi ▪ Antibodi yang timbul karena induksi antigen



dari luar; atau antibodi didapatkan secara pasif



Autoantibodi Alloantibodi



DCT + -



ICT +/+



AC + -



1 DCT



AC



DCT



AC



KET



POS



POS



Autoantibodi +



NEG



NEG



2 DCT



AC



Y Y



Y DCT



AC



NEG



POS



KET ▪ Potentiator  menyebabkan positif palsu ▪ Hrs diulang dg potentiator berbeda, atau tanpa mengggunakan enhancement solution



3 DCT



AC



Y Y



Y DCT



AC



NEG



POS



KET ▪ Pencucian eritrosit tidak adekuat



Globulin plasma non spesifik



Globulin plasma non spesifik



AHG



Pencucian tidak adekuat terjadi netralisasi reagen AHG thd globulin non spesifik plasma



Tdk ada agglutination



4 DCT



AC



Y Y



Y DCT



AC



KET



NEG



POS



▪ Reagen AHG non reaktif karena rusak ▪ Saran: penyimpanan reagen AHG harus baik ▪ Cek suhu refrigerator, masa ED, lisis



5 DCT



DCT



AC



NEG



POS



AC



KET ▪ Reagen AHG lupa tidak dimasukkan



6 AC



DCT



DCT



AC



KET



POS (False pos)



NEG



Kontaminasi antibodi pada reagen AHG



7 Mayor Eritrosit DONOR



Y



Y



Y



+ Serum pasien



Serum pasien



8 Mayor



Y



Y Y



Eritrosit DONOR



Y



Y



Y



Y



+



Serum pasien



My



ICT



KET



POS



NEG



Eritrosit DONOR sudah ter-coated IgG in vivo