Aff WSD [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Pencabutan Water Seal Drainase RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta



RSUP Dr. Sardjito



Standar Prosedur Operasional



No. Dokumen 05.0073.401.02.34



Tanggal Terbit 4 Agustus 2014



No. Revisi 0



Halaman 1/2



Disusun Oleh:



Diperiksa Oleh :



Ka. KSM Bedah



Dir. Medik & Keperawatan



Ditetapkan Oleh: Direktur Utama, dr. Mochammad Syafak Hanung, Sp.A NIP. 196010091986101002



Pengertian



Pencabutan Drainase Toraks adalah tindakan mencabut drainase toraks yang telah terpasang berdasarkan indikasi tertentu



Tujuan



Mencabut drainase toraks sehingga mengembalikan fungsi faal paru yang normal



Kebijakan



1. Kriteria pencabutan : - Sekret serous, tidak hemoragis ( dewasa < 100cc/24 jam, anak < 25-50cc/24 jam ) - Paru mengembang, berdasarkan klinis/radiologis - Kondisi :  Pada trauma : hematotoraks yang sudah memenuhi kedua kriteria, langsung cabut secara kedap udara ( air tight )  Pada pneumotoraks : bila terpenuhi dua criteria diatas, selang WSD di klem dulu ± 24 jam, bila baik dicabut secara air tight  Pada torakotomi :  Post operatif : bila memenuhi kedua criteria, langsung cabut secara air tight  Infeksi : klem dulu 24 jam, bila baik cabut  Post Pneumektomi : hari ke-3 bila mediastinum stabil, tak perlu air tight 2. Alternatif : Paru tetap kolaps, hisap s.d 25 cm H2O :  Bila kedua kriteria terpenuhi, klem 24 jam, bila baik, cabut 3. Bila tak berhasil, tunggu 2 minggu, dekortikasi : *Sekret > 200 cc/24 jam : curiga chylotoraks, pertahankan Sampai 4 minggu, bila tidak berhasil dilakukan torakotomi, bila secret < 100 cc/24 jam, klem dulu, cabut



Pencabutan Water Seal Drainase RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta No. Dokumen 05.0073.401.02.34



RSUP Dr. Sardjito



No. Revisi 0



Halaman 2/2



Referensi



1 2 3 4 5 6 7 8



Prosedur



Dokter/Operator melakukan : 1. Setelah plester fiksasi drain dilepaskan, maka luka masuknya drain dilakukan desinfeksi, benang pengikat dilepaskan, seorang asisten memegang kedua ujung benang dimana pada luka sudah siap diikat biasa. 2. Operator dengan tangan kanan memegang drain, siap untuk menarik, sementara tangan kiri dalam posisi menjepit luka. 3. Dengan satu komando operator mencabut drain satu tarikan pasti keluar pada saat pasien inspirasi, kemudian langsung jari tangan kiri menjepit luka, sehingga dapat dihindari openpneumotoraks. 4. Asisten mengikat simpul, hingga luka tertutup rapat. Benang dipotong, luka ditutup kassa steril. 5. Setelah itu, dilakukan pemeriksaan fisik dan radiologis. 6. Membuat laporan operasi di kamar operasi IBS dan IRD.



Formulir



Buku teks ilmu bedah (diagnosis) Hamilton Bailey Buku teks ilmu bedah Schwarzt Buku teks ilmu bedah Norton Atlas teknik operasi Hugh Dudley Buku ajar ilmu bedah Indonesia Scaletta T.: Emergent Management of Trauma, McGraw Hill 2001; Pearson F.G.: Thoracic Surgery, Churchill Livingstone 2002; Pedoman Diagnosis dan Terapi RSUD Dr. Soetomo1994; Wibowo S,Puruhito, Basuki S.: Pedoman teknis operasi, Airlangga University



1. RM.1.01.200 2. RM.02.02.3. 3. RM.3.01.403,



Dokumen Terkait



Kebijakan Penyusunan Standar Prosedur Operasional (SPO) RSUP Dr. Sardjito No. HK.03.06/IV/7727/2012 tanggal 2 Juli 2012



Unit Terkait



IRD, IRNA, Ins. Radiologi



Catatan Revisi