Akuntansi Kos [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Dosen Pengampu : Jihen ginting,SE.M.Si DI SUSUN OLEH: Kelompok 6 1. Daffa Maulana



7193520026



2. M.Abdillah



7193520030



3. Ros Annisa



7193520023



4. Risalah Giargi Pramesti



7193520029



5. Yuri Maulana Rangkuti



7193520048



JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN TAHUN AJARAN 2019



KATA PENGANTAR



Puji syukur penulis ucapkan ke-hadirat Tuhan yang Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Jenis-Jenis Biaya” tepat pada waktunya untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Kos. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada bapak Jihen Ginting SE,M.Si. selaku dosen penulis karena berkat adanya bimbingan dan bantuan dari ibu sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Biaya pesanan” ini dengan baik. Penulis menyadari bahwa tugas makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari para pembaca agar penulis dapat menyempurnakan tugas makalah lainnya di masa yang akan datang agar menjadi lebih baik lagi. Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta atas penyusunan tugas makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca .



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang



Metode harga pokok pesanan adalah suatu metode pengumpulan biaya produksi untuk menentukan harga pokok produk pada perusahaan yang menghasilkan produk atas dasar pesanan. Atau Full Costing adalah metode penentuan harga pokok produk dengan memasukkan seluruh komponen biaya produksi sebagai unsur harga pokok, yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik variabel dan biaya overhead pabrik tetap. Di dalam metode full costing, biaya overhead pabrik yang bersifat variabel maupun tetap dibebankan kepada produk yang dihasilkan atas dasar tarif yang ditentukan di muka pada kapasitas normal atau atas dasar biaya overhead pabrik sesungguhnya. Oleh karena itu biaya overhead pabrik tetap akan melekat pada harga pokok persediaan produk selesai yang belum dijual, dan baru dianggap sebagai biaya (elemen harga pokok penjualan) apabila produk selesai tersebut tidak dijual. Menurut metode full costing, karena produk yang dihasilkan ternyata menyerap jasa FOH Tetap walaupun tidak secara langsung, maka wajar apabila biaya tadi dimasukkan sebagai komponen pembentuk produk tersebut. 1.2 Rumusan Masalah 1.      Apakah yang dimaksud dengan biaya? 2.      Apakah yang dimaksud dengan penggolongan biaya? 3.      Bagaimanakah hubungan biaya dengan obyek biaya? 4.      Apakah yang dimaksud dengan harga pokok produksi? 1.3 Tujuan 1.      Mengetahui apa yang dimaksud dengan biaya. 2.      Mengatahui apa yang dimaksud dengan penggolongan biaya 3.      Mengatahui bagaimana hubungan biaya dengan obyek biaya. 4.      Mengetahui apa yang dimaksud dengan harga pokok produksi.



BAB II



PEMBAHASAN



A.        Siklus Akuntansi Biaya dalam Perusahaan Manufaktur      Siklus Akuntansi Biaya dalam perusahaan dipengaruhi oleh siklus kegiatan usaha perusahaan tersebut. Pada perusahaan dagang siklus kegiatan dimulai dengan pembelian barang dagangan kemudian tanpa melalui pengolahan lebih lanjut dan di akhiri dengan penjualan menjual kembali barang dagangan tersebut. Dalam perusahaan dagang siklus akuntansi biaya dimulai dengan pencatatan harga pokok barang dagangan yang dibeli dan berakhir dengan penyajian harga pokok barang dagangan yang dijual. Tujuan akuntansi biaya dalam perusahaan dagang adalah untuk menyajikan informasi harga pokok barang dagangan yang dijual, biaya administrasi dan umum, serta biaya pemasaran. Pada perusahaan jasa siklus kegiatan dimulai dengan persiapan penyerahan jasa dan berakhir dengan penyerahan jasa kepada pemakainya. Dalam perusahaan jasa siklus akuntansi biaya dimulai dengan pencatatan biaya persiapan penyerahan jasa dan berakhir dengan disajikannya harga pokok jasa yang diserahkan. Akuntansi biaya dalam perusahaan jasa bertujuan untuk menyajikan informasi harga pokok per satuan jasa yang diserahkan kepda pemakai jasa. Pada perusahaan manufaktur siklus kegiatan dimulai dengan pengolahan bahan baku dibagian produksi dan berakhir dengan penyerahan produk jadi ke bagian gudang. Dalam perusahaan manufaktur siklus akuntansi biaya dimulai dengan pencatatan harga pokok bahan baku yang dimasukkan dalam proses produksi, dilanjutkan dengan pencatatan biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang dikonsumsi untuk produksi, serta berakhir dengan disajikannya harga pokok produk jadi yang diserahkan oleh bagian produksi ke bagian gudang. Akuntansi biaya dalam perusahaan manufaktur bertujuan untuk menyajikan informasi harga pokok produksi per satuan produk jadi yang di serahkan ke bagian gudang. Pada prosesnya akuntansi biaya akan tampak pada siklus perusahaan manufaktur. Oleh karena itu pembahasan metode harga pokok pesanan  akan menitik beratkan pada proses di perusahaan manufaktur saja. Siklus akuntansi biaya dalam perusahaan manufaktur digunakan untuk mengkuti proses pengolahan produk, sejak dari dimasukkannya bahan baku kedalam proses produksi sampai dengan dihasilkannya produk jadi dari proses produksi tersebut. 



B.        Karakteristik Metode Harga Pokok Pesanan (full costing).



            Metode harga pokok pesanan adalah suatu metode pengumpulan biaya produksi untuk menentukan harga pokok produk pada perusahaan yang menghasilkan produk atas dasar pesanan. Tujuan dari penggunaan metode harga pokok pesanan adalah untuk menentukan harga pokok produk dari setiap pesanan baik harga pokok secara keseluruhan dari tiap-tiap pesanan maupun untuk per-satuan. Karakteristik dari Metode Harga Pokok Pesanan (full costing) adalah: 1.         Karakteristik Usaha Perusahaan yang Produksinya Berdasarkan Pesanan



Pada perusahaan yang proses produksinya berdasarkan pesanan, perusahaan tersebut hanya akan memproduksi apabila perusahaan itu mendapatkan pesanan dari pihak klien. Karakteristik usaha yang terdapat pada perusahaan tersebut adalah:



a.       Proses pengolahan produk terjadi secara terputus-putus. Misalnya disuatu perusahaan ada 2 pesanan. Ketika pesanan yang pertama telah dibuat lalu selesai dikerjakan maka proses produksi akan dihentikan lalu dilanjutkan dengan pesanan kedua dengan cara yang sama. b.      Produk dihasilkan sesuai dengan kriteria atau keinginan pemesan. Pemesan atau klien dapat memesan produk berdasarkan keinginan masing-masing sehingga produk pesanan kemungkinan besar dapat disebut limited edition karena berbeda dengan pesanan lain. c.       Produksi dibuat untuk memenuhi pesanan bukan untuk memenuhi stock barang digudang.  2.        Karakteristik Metode Harga Pokok Pesanan Karakteristik Metode Harga Pokok Pesanan merupakan metode pengumpulan biaya produksi dengan metode harga pokok pesanan yang barang produksinya berdasarkan pesanan dari pelanggan. Karakteristik metode harga pokok pesanan yaitu: Perusahaan memproduksi berbagai macam produk sesuai dengan keinginan pelanggan serta setiap jenis produk dihitung harga pokoknya secara masing-masing. Biaya produksi harus digolongkan menjadi 2 kelompok yaitu biaya produksi langsung dan tidak langsung.



Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung,sedangkan biaya produksi tidak langsung tersiri dari BOP(Biaya Overhead Pabrik) . Biaya produksi langsung diperhitungkan sebagai harga pokok pesanan tertentu berdasarkan biaya yang benar-benar terjadi sedangkan biaya overhead pabrik diperhitungkan terhadap harga pokok pesanan sesuai dengan tarif yang sudah ditentukan diawal. Harga pokok produksi per unit dihitung pada saat pesanan selesai diproduksi dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang dikeluarkan untuk pesanan tersebut dengan jumlah unit produk yang dihasilkan dalam pesanan yang bersangkutan. C.    Kartu Biaya Pesanan Kartu biaya pesanan adalah dokumen dasar dalam penentuan biaya pesanan yang mengakumulasi biaya-biaya untuk setiap pesanan. Karena biaya diakumulasi setiap batch atau loy dalam sistem biaya pesanan menunjukkan bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung serta biaya overhead pabrik yang dibebankan untuk suatu pesanan. File kartu biaya pesanan yang belum selesai dapat berfungsi sebagai buku besar tambahan untuk persediaan dalam proses. Syarat penggunaan Metode Harga Pokok Pesanan: ·         Masing-masing pesanan, pekerjaan, atau produk dapat dipisahkan identitasnya secara jelas dan perlu dilakukan penentuan harga pokok pesanan secara individual. Biaya produksi harus dipisahkan ke dalam dua golongan, yaitu: biaya langsung (BBB & BTKL) dan biaya tak langsung (selain BBB & BTKL). ·        Harga pokok per satuan produk dihitung dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang dibebankan pada pesanan tertentu dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan. Untuk mengumpulkan biaya produksi tiap pesanan digunakan Kartu Harga Pokok (Job Cost Sheet), yang merupakan rekening/buku pembantu bagi rekening kontrol Barang Dalam Proses.



D.    Pengumpulan Biaya Produksi dalam Metode Harga Pokok Pesanan 1) Pencatatan Biaya Bahan Baku (BBB) Dibagi dua prosedur, yaitu :  Prosedur pencatatan pembelian bahan baku, jurnalnya: Persediaan Bahan Baku xxx Utang Dagang / Kas xxx



Prosedur pencatatan pemakaian bahan baku, menggunakan metode mutasi persediaan (perpetual). Dalam setiap pemakaian bahan baku harus diketahui pesanan mana yang memerlukannya. Jurnalnya: Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku xxx Persediaan Bahan Baku xxx 2) Pencatatan Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL)  Diperlukan pengumpulan dua macam jam kerja, yaitu :  Jam kerja total selama periode kerja tertentu.  Jam kerja yang digunakan untuk mengerjakan setiap pesanan. § Perusahaan harus menyelenggarakan kartu hadir masing-masing karyawan, untuk mengumpulkan informasi jam kerja total selama periode kerja tertentu, untuk pembuatan Daftar Upah. Disamping itu, perusahaan harus mencatat penggunaan jam kerja masing2 karyawan untuk mengerjakan pesanan. (Masing2 karyawan dibuatkan Kartu Jam Kerja / Job Time Ticket)  Jurnal untuk pembagian upah: Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Langsung xxx Gaji dan Upah xxx 3) Pencatatan Biaya Overhead  BOP dikelompokkan menjadi beberapa golongan, yaitu :



Pabrik



(BOP)



·        Biaya Bahan Penolong ·         Biaya reparasi dan pemeliharaan, berupa pemakaian persediaan spareparts dan persediaan supplies pabrik. ·        Biaya tenaga kerja tak langsung  Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva tetap (contoh: biaya penyusutan aktiva tetap)ü  Biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu (contoh: terpakainya asuransi dibayar di muka) ·        Biaya overhead pabrik lain yang secara langsung memerlukan pengeluaran tunai (contoh: biaya reparasi mesain pabrik, biaya listrik) BOP dalam metode harga pokok pesanan harus dibebankan kepada setiap pesanan berdasarkan tarif yang ditentukan di muka.  Tarif BOP ditentukan pada awal tahun/periode dengan cara berikut ini :



Tarif BOP = Taksiran Jumlah Dasar pembebanan*



jumlah



BOP



selama



1



periode



·        Dasar Pembebanan BOP: ·         Satuan produk ·         Biaya Bahan Baku ·        Biaya Tenaga Kerja Langsung ·         Jam Tenaga Kerja Langsungü ·        Jam Mesin §BOP yang sesungguhnya terjadi dikumpulkan selama satu tahun yang sama, kemudian pada akhir tahun dibandingkan dengan yang dibebankan kepada produk atas dasar tarif.  Pencatatan BOP yang Barang Dalam Proses-Biaya Biaya Overhead Pabrik Dibebankan xxx



Dibebankan Overhead



kepada Pabrik



produk:§ xxx



 Jurnal penutupan rekening Biaya Overhead Pabrik yang Dibebankan (untuk mempertemukan BOP Dibebankan dengan BOP Sesungguhnya)  Biaya Overhead Pabrik Dibebankan xxx Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya xxx  Pencatatan BOP yang Sesungguhnya:§ 1. Pemakaian Bahan Penolong: Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya xxx Persediaan Bahan Penolong xxx 2. Pencatatan Biaya Tenaga Kerja Tak langsung: Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya xxx Gaji dan Upah xxx 4) Pencatatan Produk Selesai § Biaya produksi yang telah dikumpulkan dalam Kartu Harga Pokok dijumlah dan dikeluarkan dari rekening Barang Dalam Proses dengan jurnal sbb: Persediaan Produk Jadi xxx Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku xxx Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Langsung xxx Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik xxx § Harga Pokok Produk jadi dicatat dalam Kartu Persediaan (Finish Goods Ledger Card) dan



Kartu Harga Pokok Pesanan tersebut dipindahkan ke dalam arsip Kartu Harga Pokok Pesanan yang telah selesai.            



E.     Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi Per Pesanan             1.         Menentukan Harga Jual yang akan dibebankan Kepada Pemesan  Pada perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan memproses produknya tergantung oleh keinginan pemesan. Oleh karena itu harga jual yang akan dibebankan kepada pemesan harus sesuai berdasarkan besarnya biaya produksi yang dikeluarkan. Cara untuk menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada pemesan adalah sebagai berikut: ·         Taksiran biaya produksi untuk pesanan                                              Rp. XXX ·         Taksiran biaya Non produksi yang dibebankan kepada pemesan             XXX + ·         Taksiran total biaya pesanan                                                               Rp. XXX ·         Laba yang diinginkan                                                                               XXX + ·         Taksiran harga jual yang dibebankan kepada pemesan                       Rp. XXX  Untuk menaksir biaya produksi = taksiran biaya bahan baku+taksiran biaya tenaga kerja langsung+taksiran biaya overhead pabrik             2.         Mempertimbangkan Penerimaan atau Penolakan Pesanan. Didalam pasar, harga jual produk terkadang telah disepakati pemesan sehingga manajemen harus memutuskan menerima atau menolak pesanan. Untuk mengambil keputusan itu maka manajemen memerlukan informasi tentang harga pokok pesanan yang akan diterima. Tanpa adanya informasi tentang harga pokok pesanan tersebut, manajemen tidak dapat mengetahui atau setidaknya memperkirakan apakah perusahaan dapat memperoleh laba atau tidak.



Rumus total harga pokok: ·         Taksiran total biaya produksi                          Rp. XXX ·         Taksiran total biaya non produksi                          XXX + (taksiran biaya administrasi & umum+taksiran biaya pemasaran) ·         Taksiran total harga pokok pesanan                Rp. XXX



            3.         Memantau Realisasi Biaya Produksi Memantau realisasi biaya produksi sangat diperlukan ketika manajemen telah mengambil suatu keputusan dengan menerima atau tidak menerima pesanan. Oleh karena itu dalam memantau realisai biaya produksi didalam akuntansi biaya digunakan untuk mengumpulkan informasi biaya produksi tiap pesanan yang diterima untuk memantau apakah proses produksi untuk memenuhi pesanan telah sesuai dengan perkiraan sebelumnya. ·         Biaya bahan baku sesungguhnya                                Rp. XXX ·         Biaya tenaga kerja sesungguhnya                                      XXX ·         Taksiran biaya overhead pabrik                                         XXX+  Total biaya produksi sesungguhnya               RP. XXX             4.         Menhitung Laba atau Rugi Pesanan Dalam menjual suatu produk pasti setiap perusahaan dapat memperkirakan laba atau rugi yang akan didapat oleh perusahaan dengan cara menghitung laba atau rugi pesanan tersebut. Informasi tersebut diperlukan manajemen untuk mengetahui kontribusi pesanan dalam menutup biaya non produksi dan menghasilkan laba atau rugi. ·         Harga yang dibebankan kepada pemesan                                                       Rp. XXX



Biaya produksi pesanan tertentu:               Biaya bahan baku sesungguhnya                                Rp. XXX Biaya tenaga kerja langsung sesungguhnya                       XXX Taksiran biaya overhead pabrik                                         XXX+



Total biaya produksi pesanan                                                                               XXXLaba bruto                                                                                                       Rp. XXX



5.         Menentukan Harga Pokok Persediaan Produk Jadi dan Produk dalam Proses yang disajikan dalam Neraca



Dalam mempertanggungjawabkan keuangan periodik, Manajemen harus membuat laporan keuangan berupa neraca dan laporan rugi laba dimana didalam neraca harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan,  manajemen perlu membuat catatan biaya produksi tiap pesanan terlebih dahulu 



F.     Rekening Kontrol dan Rekening Pembantu             Akuntansi biaya menggunakan banyak rekening pembantu untuk merinci biaya-biaya produksi. Rekening-rekening pembantu ( subsidiary accounts) ini dikontrol ketelitiannya dengan menggunakan rekening control ( controlling accounts) di dalam buku besar. Rekening control



Rekening pembantu



Persediaan bahan baku



Kartu persediaan



Persediaan bahan penolong



Kartu persediaan



Barang dalam proses



Kartu harga pokok



Biaya overhead pabrik sesungguhnya



Kartu biaya



Biaya administrasi dan umum



Kartu biaya



Biaya pemasaran



Kartu biaya



Persediaan produk jadi



Kartu persediaan



Untuk mencatat biaya produksi, didalam buku besar dibentuk rekening control barang dalam proses. Rekening ini dapat dipecah lebih lanjut menurut unsure biaya produksi, sehingga ada tiga macam rekening barang dalam proses berikut ini:



·         Barang dalam proses – biaya bahan baku ·         Barang dalam proses – biaya tenaga kerja langsung ·         Barang dalam proses – biaya overhead pabrik



G.    Kartu Harga Pokok (job order cost sheet)



            Kartu harga pokok merupakan catatan penting dalam metode harga pokok pesanan, kartu harga pokok ini berfungsi sebagai rekening pembantu yang digunakan untuk mengumpulkan biaya produksi tiap pesanan produk. Biaya produksi untuk pengerjaan suatu pesanan dicatat secara rinci di dalam kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan. Biaya produksi dipisahkan menjadi biaya produksi langsung dan biaya produksi tidak langsung dalam hubungannya dengan pesanan tersebut. Biaya produksi langsung dicatat dalam kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan secara langsung, sedangkan biaya produksi tidak langsung dicatat dalam kartu harga pokok berdasarkan suatu tarif tertentu. H.        Metode Harga Pokok Pesanan      Metode harga pokok pesanan adalah metode yang digunakan untuk menghitung harga pokok pesanan pada suatu perusahaan. Metode yang digunakan perusahaan adalah:



1.Pembelian Bahan Baku dan Bahan Penolong  Bahan baku dan bahan penolong dibeli oleh bagian pembelian.Bahan tersebut kemudian disimpan dalam gudang menani saatnya dipakai dalam proses produksi untuk memenuhi pesanan tersebut. 2.Pemakaian Bahan Baku dan Penolong dalam Produksi Untuk dapat mencatat bahan baku yang digunakan dalam setiap pesanan, perusahan menggunakan dokumen yang disebut bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang. 3.Pencatatan Biaya Tenaga Kerja pencatatan biaya tenaga kerja dilakukan melalui 3 tahap berikut ini: ·         Pencatatan biaya tenaga kerja yang terutang oleh perusahaan ·         Pencatatan distribusi biaya tenaga kerja ·         Pencatatan pembayaran  gaji dan upah 4.Pencatatan Biaya Overhead Pabrik Pencatatan biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka dan pencatatan biaya overhead  pabrik yang sesungguhnya terjadi.



5.Pencatatan Harga Pokok Produk Jadi



Pesanan yang telah selesai diproduksi ditransfer kebagian gudang oleh bagian produksi.Harga pokok pesanan yang telah diproduksi ini dapat dihitung dari informasi biaya yang dikumpulkan dalan kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan. 6.Pecatatan Harga Pokok dalam Proses 7.Pencatatan Harga Pokok Produk yang Dijual Harga pokok produk yang diserahkan kepada pemesan dicatat dalam rekening Harga pokok penjualan dan rekening persediaan produk jadi. 8.Pencatatan Pendapatan Penjualan Produk Pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk kepada pemesan dicatat dengan mendebit rekening piutang dagang dan mengkredit rekening hasil penjualan.



KESIMPULAN Metode harga pokok pesanan adalah suatu metode pengumpulan biaya produksi untuk menentukan harga pokok produk pada perusahaan yang menghasilkan produk atas dasar pesanan. Tujuan dari penggunaan metode harga pokok pesanan adalah untuk menentukan harga pokok produk dari setiap pesanan baik harga pokok secara keseluruhan dari tiap-tiap pesanan maupun untuk per satuan.



DAFTAR PUSTAKA http://yanibadboymmb.blogspot.co.id/2011/03/akuntansi-manajemen-perhitungan-harga_17.html http://joabeann2293.blogspot.co.id/2012/12/harga-pokok-pesanan.html http://anggaaryandi.blogspot.co.id/2011/01/pengertian-dan-konsep-metode-harga.html